Ditolak, UN untuk Masuk PTN.
KOM~4S
o
o Selasa o Rabu 0 Kam;s . ./umat
1
17
OJan
2
18
J
19
OPeb
4
5
20
21
6
o Mar OAp,
7 (!)
22
9
23
10
24
8 Me; OJun
12
11
25
OJul
26
0
Sabtu
13
27
0 Ags OSep
Minggu
14
28
OOkt
15
29
ONov
16
30
31
ODes
Ditolak,
UN untuk
Masuk PTN
UN Masih Banyak Kecurangan
BANDUNG, KOMPAS - Rektor-rektor perguruan
tinggi negeri di Bandung menilai rencana
dijadikannya hasil ujian nasional sebagai salah satu
alat ukur seleksi calon mahasiswa masuk PTN
belum bisa diterapkan. Di sisi lain, pemerintah
.
optimistis rencana ini bisa dilaksanakan tahun 2010.
Penolakan ini disarnpaikan secara tegas oleh Rektor Institut
Teknologi Bandung (ITB) Djoko
Santoso dan Rektor Universitas
Pendidikan Indonesia (UP!)
Bandung Sunaryo Kartadinata
dalarn jumpa pers di sela-sela
seminar nasional memperingati
Hari Pendidikan Nasional, Karnis
(7/5) di Karnpus UP!.
"Mengapa belum bisa? Sebab,
saat ini belum terlihat adanya
niatan baik dari para peserta dan
pendidiknya mengikuti UN. Kalau sudah ada (niat baik) dan
hasilnya dari kejujuran, bisa dipertanggungjawabkan, mungkin
bisa dipertimbangkan," ujar Djoko Santoso yang juga Ketua Majelis Rektor PTN. Hingga saat ini,
ujarnya, masih banyak terjadi kasus kecurangan dalarn penye~ lenggaraan UN di daerah.
,
Sunaryo Kartadinata mengatakan, fungsi UN lebih sebagai
alat ukur keberhasilan siswa, bukan alat seleksi prediktif untuk
mengukur kemarnpuan calon siswa. "Apalagi, tidak setiap siswa
peserta UN itu bemiat melanjutkan ke PTN. Tidak bisa di-
. sarnakan
tujuannya,"
ucapnya.
Dalarn kesempatan ini, pakar
pendidikan, Arief Rachman,
mengatakan, wajar jika PTN menolak hasil UN sebagai salah satu
alat ukur seleksi mahasiswa barn.
----
Kliping
Humos
Sebab, tiap-tiap PTN memilOO
standar, ukuran, dan keperluan
sendiri terhadap calon mahasiswa yang dicarinya. Tidak bisa
disarnaratakan satu sarna lain.
"Bentuknya saja beda kan?
Ujian dan seleksi itu jelas hal
yang berbeda," ujarnya. la menilai kasus kecurangan UN lebih
banyak yang tidak terungkap daripada yang muncul di permukaan.
Mulai2010
Dalarn kesempatan yang sarna,
Herwindo Haribowo, Staf Ahli
Menteri Pendidikan Nasional
Bidang Kerja Sarna Intemasional
dan Hukum, mengatakan, kasus
kecurangan UN tahun ini lebih
sedOOt dari
sebelum-sebelumnya, turun harnpir 100 persen.
"Sekarang ini yang diindikasikan paling 22 kasus, tahun lalu
kan bisa sarnpai 4O-an,"ucapnya.
Narnun, ia mengakui, penyelenggaraan UN ini masih perlu penyempumaan.
Pada tahun 2010, ia optimistis
UN sudah dapat dijadikan salah
satu alat ukur seleksi mahasiswa
barn di perguruan tinggi negeri.
"Kalau kredibilitas UN semakin bail
o
o Selasa o Rabu 0 Kam;s . ./umat
1
17
OJan
2
18
J
19
OPeb
4
5
20
21
6
o Mar OAp,
7 (!)
22
9
23
10
24
8 Me; OJun
12
11
25
OJul
26
0
Sabtu
13
27
0 Ags OSep
Minggu
14
28
OOkt
15
29
ONov
16
30
31
ODes
Ditolak,
UN untuk
Masuk PTN
UN Masih Banyak Kecurangan
BANDUNG, KOMPAS - Rektor-rektor perguruan
tinggi negeri di Bandung menilai rencana
dijadikannya hasil ujian nasional sebagai salah satu
alat ukur seleksi calon mahasiswa masuk PTN
belum bisa diterapkan. Di sisi lain, pemerintah
.
optimistis rencana ini bisa dilaksanakan tahun 2010.
Penolakan ini disarnpaikan secara tegas oleh Rektor Institut
Teknologi Bandung (ITB) Djoko
Santoso dan Rektor Universitas
Pendidikan Indonesia (UP!)
Bandung Sunaryo Kartadinata
dalarn jumpa pers di sela-sela
seminar nasional memperingati
Hari Pendidikan Nasional, Karnis
(7/5) di Karnpus UP!.
"Mengapa belum bisa? Sebab,
saat ini belum terlihat adanya
niatan baik dari para peserta dan
pendidiknya mengikuti UN. Kalau sudah ada (niat baik) dan
hasilnya dari kejujuran, bisa dipertanggungjawabkan, mungkin
bisa dipertimbangkan," ujar Djoko Santoso yang juga Ketua Majelis Rektor PTN. Hingga saat ini,
ujarnya, masih banyak terjadi kasus kecurangan dalarn penye~ lenggaraan UN di daerah.
,
Sunaryo Kartadinata mengatakan, fungsi UN lebih sebagai
alat ukur keberhasilan siswa, bukan alat seleksi prediktif untuk
mengukur kemarnpuan calon siswa. "Apalagi, tidak setiap siswa
peserta UN itu bemiat melanjutkan ke PTN. Tidak bisa di-
. sarnakan
tujuannya,"
ucapnya.
Dalarn kesempatan ini, pakar
pendidikan, Arief Rachman,
mengatakan, wajar jika PTN menolak hasil UN sebagai salah satu
alat ukur seleksi mahasiswa barn.
----
Kliping
Humos
Sebab, tiap-tiap PTN memilOO
standar, ukuran, dan keperluan
sendiri terhadap calon mahasiswa yang dicarinya. Tidak bisa
disarnaratakan satu sarna lain.
"Bentuknya saja beda kan?
Ujian dan seleksi itu jelas hal
yang berbeda," ujarnya. la menilai kasus kecurangan UN lebih
banyak yang tidak terungkap daripada yang muncul di permukaan.
Mulai2010
Dalarn kesempatan yang sarna,
Herwindo Haribowo, Staf Ahli
Menteri Pendidikan Nasional
Bidang Kerja Sarna Intemasional
dan Hukum, mengatakan, kasus
kecurangan UN tahun ini lebih
sedOOt dari
sebelum-sebelumnya, turun harnpir 100 persen.
"Sekarang ini yang diindikasikan paling 22 kasus, tahun lalu
kan bisa sarnpai 4O-an,"ucapnya.
Narnun, ia mengakui, penyelenggaraan UN ini masih perlu penyempumaan.
Pada tahun 2010, ia optimistis
UN sudah dapat dijadikan salah
satu alat ukur seleksi mahasiswa
barn di perguruan tinggi negeri.
"Kalau kredibilitas UN semakin bail