Perempuan dan Tragedi 1965.

TAHUN66 NO.22

SUANA
MERDE
I(AMF;1OKTOBER
2015

PEREKAT
KOMUNITAS
JAWATENG

puan
erem
danTragedi
196
-.

.'.', i.',

r].ll"


rOlehl'lendrd
ffurni$ffiil
sEIAK tatfiatE3,iLh
a&i-in*i
olehkaumadarnSuhartono
W Pranoto
(2010)menyebutsejarahcenderung
androsenfrik
karenabanyakberbicara
tentangkekuasaan,pemerintahan,
perang,politih militer,dansejenisnya
yangidentikdenganlaki-laki.Perempuanhanyajadiobjekdansecondsex.
Boleh dikataperempuanmendapat
sediHtt€mpatdalamsejarah,bahkas
hampir tak disebut{ala4 lgtegapa
peristiwaDikotomi antara laki-laki dan
gerempuantanpadisadarimenyebabkansubordinasiperempuanoleh
laki-laki.Akibatoposisibinerini lakilaki dapatterekspose
di sektorpublik,
sedangkanperempuan.

lebih barryak
berkutatdi sektor.dom€,stik
Tiuppilnya,
perempuanseringkali lebi.h 4ihhat,
sebagai
dampakpengiring
, ,.,,, i;,,. ,
Berbicaramengertaisejarahkaum
perempuan
berartitlerhicara.
rnengenai
kemanusiaan
danegaliter.Istilah perempuanberasaldari kataempuyang
merujukgelarkehormatan
bagi orang
yang berkemampuan
atauahli. Percmpuanmengacukontels eksistensi
diri yang memilfti
otoritas


atasdirinya.Dalamsejarah"
perempuan kulinan.Begitumendobrak
dantaml
mengalamifasepanjangkehilangan sebagai
kekuatan
yangmandiridanm
otoritasdiri akibatgempumnbudaya . milikiotoritas Srikandilambangke
patiarkal.
basanbagil