Abortus Septik (Studi Pustaka).

ABSTRAK
ABORTUS SEPTIK
( STUDI PUSTAKA )
Endang Sri Wahyuni, 2004. Pembimbing : Iwan Muljadi, dr.
Abortus merupakan masalah masyarakat karena frekuensinya baik di Indonesia
maupun di luar negeri cenderung tidak berkurang, bahkan abortus provokatus
frekuensinya meningkat. Salah satu komplikasi abortus provokatus krirninalis
adalah abortus septik, akibat abortus yang dilakukan oleh tenaga tidak terlatih atau
tidak mengikuti prosedur kesehatan seperti dukun, bidan, dan lain - lain.Sehingga
dapat menimbulkan komplikasi yang serius yang menyebabkan angka mortalitas
ibu meningkat.
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui penyebab timbulnya abortus septik,
mengetahui komplikasi apa yang dapat timbul akibat abortus septik, mengetahui
cara penanganan abortus septik dan untuk mengetahui cara pencegahan abortus
septik.
Kurangnya pengetahuan masyarakat umum akan pentingnya aborsi yang aman
dan legal dan kurangnya sterilitas para pelaku aborsi merupakan penyebab
timbulnya abortus septik. Kematian dan komplikasi serius yang timbul akibat
abortus septik dapat dicegah dengan diagnosis dini dan penatalaksanaan yang
tepat sesegera mungkin.
Aborsi sebaiknya tidak dilakukan, apalagi tanpa indikasi medis dan dilakukan

oleh tenaga tidak terlatih serta tidak steril, tetapi bila terpaksa demi keselamatan
ibu maka aborsi sebaiknya dilakukan di rumah sakit atau klinik yang memenuhi
persyaratan dan mendapatkan izin serta dilakukan oleh dokter ahli dengan
peralatan - peralatan steril (aman dan legal), diagnosis dan perawatan yang cepat
dan tepat bila teIjadi abortus septik, serta pemakaian kontrasepsi untuk mencegah
teIjadinya kehamilan yang tidak diinginkan.

IV

ABSTRACT
SEPTIC ABORTION
( LITERATURE
Endang Sri wahyuni, 2004. Tutor

STUDY)
: Iwan Muljadi, dr.

Abortion has become an important health issue facing the society nowadays
due to its high frequency locally as well as internationally. in particular
provocated abortion. One of the complication of crimina lis provocatus abortion is

septic abortion, resulted from failures to comply to health and safety procedures
when the abortion takes place or from abortion procedures done by untrained
individuals such as soothsayer, midwife and other. This serious complications
could result which would increase maternal mortality rate.
This piece aime to find out the cause of septic abortion, the complications in
relation to septic abortion, as well as to investigate various ways to handle and
prevent septic abortion.
Lack of general society knowledge for the importance of legal and safety
abortion procedure and the lack of sterility of all perpretrator abortion are two of
the main causes of septic abortion incidence. Mortality and serious complication
arise from septic abortion can be prevented by early diagnose and correct
management as early as possible.
It is advisable that abortion is prevented, in particular if abortion is to be done
without proper medical reasons or by untrained specialists in a non-sterile
environment. However, if the mothers safety is at risk, abortion should be done in
the hospital or medical clinics that comply to the health and safety regulation, it is
desirable that abortion is to be done by gynecologists using sterile equipment, to
prevent unwanted pregnancy, this septic abortion, an early diagnose as well as
correct contraception usage are essential.


v

DAFTAR ISI

JUDUL.
LEMBAR PERSETUJUAN..
SURAT PERNYATAAN
ABSTRAK
ABSRACT

KATA PENGANTAR

Halaman
... i
ii
iii
iv
v

...


vi

...

DAFT AR ISI.
DAFT AR GAMBAR
DAFT AR TABEL

viii
x
xi

BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Maksud dan Tujuan
1.4. Kegunaan Studi Pustaka
1.5. Kerangka Pemikiran.
1.6. Metodologi Penelitian ...

1.7. Lokasi dan Waktu.
BAB II

. TINJAUAN

...

...

...
...

...
...

1
1
2
2
2

3
3

PUSTAKA

2.1. Abortus
2.1.1. Definisi..
2.1.2. Epidemiologi
2.1.3. Etiologi .
2.1.4. Faktor Predisposisi
2.1.5. Patologi
2.1.6. Penyulit
2.1.7. Penatalaksanaan Paska Abortus
2.2. Abortus Septik
2.2.1. Definisi..
2.2.2. Etiologi .
2.2.3. Patofisiologi ...
2.2.4. Gejala Klinis
2.2.5. Diagnosis
2.2.6. Differensial Diagnosis

2.2.7. Komplikasi
2.2.8. Penatalaksanaan ..
2.2.9. Pencegahan

BAB III. RINGKASAN

...

4
4
8
9
12
13
14
14
14
14
15
17

17
18
21
21
23
26

29

VIII

BAB IV. KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran

DAN SARAN
32
32

DAFTAR PUSTAKA


33

RlWAYAT HIDUP

34

IX

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1. Macam - macam Abortus

7

x

DAFTAR


TABEL

Halaman
TabeI2.1. Bakteri yang Ditemukan pada 76 Kasus Abortus Septik

16

TabeI2.2. Persentase Gejala Klinis pada Pasien Abortus Septik

18

Tabel 2.3. Persentase Komp1ikasipada Pasien Abortus Septik

22

Xl

1

BABI

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Abortus merupakan masalah masyarakat karena frekuensi abortus baik di
Indonesia maupun di luar negeri cenderung tidak berkurang, bahkan abortus
provokatus

frekuensinya meningkat.

Sebagaimana

diketahui

penyebab utama

kematian ibu hamil dan melahirkan adalah perdarahan, infeksi, dan eklampsi. Abortus
dapat menyebabkan kematian ibu sebagai komplikasi dari perdarahan dan sepsis.
Abortus adalah berakhimya kehamilan sebelum janin dapat hidup di dunia luar
dan terjadi pada kehamilan kurang dari 20 minggu. Terdapat beberapa macam
abortus, antara lain : abortus imminens, abortus insipiens, abortus inkompletus,
abortus kompletus, missed abortion, abortus provokatus, dan lain - lain. Salah satu
komplikasi abortus provokatus kriminalis adalah abortus septik, akibat abortus yang
dilakukan oleh tenaga yang tidak terlatih atau tidak mengikuti prosedur kesehatan
seperti dukun, bidan, dan lain-lain. Sehingga dapat menimbulkan komplikasi yang
senus

yang

menyebabkan

angka

mortalitas

ibu

meningkat.

(http://situs.kesrepro.info/gendervaw/jun/2002/utama03 .htm)
Oleh karena itu penulis tertarik untuk membahas tentang abortus septik sehingga
diharapkan

angka kematian akibat abortus

septik dapat diturunkan dengan

mengetahui cara pencegahan dan pananganan yang tepat.
1.2. Identifikasi Masalah

Masalah yang akan dibahas disini adalah :
1. Apa penyebab timbulnya abortus septik ?
2. Komplikasi apa yang dapat timbul akibat abortus septik ?

2

3. Bagaimana cara penanganan abortus septik ?
4. Bagaimana cara pencegahan abortus septik?

1.3. Maksud

dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari penulisan skripsi ini adalah :
1. Untuk mengetahui penyebab timbulnya abortus septik.
2. Untuk mengetahui komplikasi apa yang dapat timbul akibat abortus
septik.
3. Untuk mengetahui cara penanganan abortus septik.
4. Untuk mengetahui cara pencegahan abortus septik.
1.4. Kegunaan Studi Pustaka
Dengan penulisan skripsi ini penulis mengharapkan dapat memberikan informasi
kepada masyarakat khususnya kepada para ibu hamil yang hendak melakukan abortus

terutama abortus provokatuskriminalis,tentang bahaya - bahaya abortus septik yang
dapat terjadi.

1.5. Kerangka Pemikiran
Pada saat ini frekuensi abortus provokatus kriminalis semakin meningkat dengan
cukup signifikan dan banyak dilakukan oleh tenaga yang tidak mempunyai keahlian
yang memenuhi syarat untuk melakukan abortus, sehingga kemungkinan terjadinya
abortus septik sangat tinggi. Karena kurangnya pengetahuan masyarakat terutama
bagi para ibu hamil yang hendak melakukan abortus mengenai abortus septik ini,
maka penulis mencoba memberikan informasi tentang abortus septik sehingga
timbulnya kematian dan komplikasi yang serius akibat abortus ini dapat ditekan
serendah mungkin.

3

1.6. Metodologi

Penelitian

Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah studi pustaka.

1.7. Lokasi dan Waktn
Penulisan skripsi ini berlangsung di kampus Fakultas Kedokteran Universitas
Kristen Maranatha, dari bulan Februari 2003 sampai Januari 2004.

32

BABIV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Abortus septik adalah abortus yang terinfeksi dengan penyebaran mikroorganisme
dan produknya ke dalam sirkulasi sistemik ibu. Kurangnya pengetahuan masyarakat
umum akan pentingnya aborsi yang aman dan legal merupakan penyebab utama
timbulnya abortus septik Kurangnya

sterilitas para pelaku aborsi juga dapat

menyebabkan timbulnya abortus septik Kematian dan komplikasi serius yang timbul
akibat abortus septik ini pada umumnya dapat dicegah dengan diagnosis dini dan
penatalaksanaan yang tepat sesegera mungkin.

4.2. Saran
Aborsi sebaiknya tidak dilakukan, apalagi tanpa indikasi medis dan dilakukan oleh
tenaga tidak terlatih serta tidak steril, tetapi bila memang harus dilakukan misalnya
demi keselamatan ibu, maka :

.

Aborsi sebaiknya dilakukan di rumah sakit atau klinik yang memenuhi
persyaratan dan mendapatkan izin serta dilakukan oleh dokter ahli dengan
peralatan - peralatan steril ( aman dan legal ).

.

Diagnosis dan perawatan yang cepat dan tepat bila terjadi abortus septik

.

Pemakaian kontrasepsi untuk mencegah terjadinya kehamilan yang tidak
diinginkan.

33

DAFTAR PUSTAKA

Cunningham, F. Gary, 1995. Obstetri Williams. Edisi 18. Jakarta: EGC.
Hal 594-595
http://health.discovery. com! diseasesandcond/encyclopedia/I962.html
http://situs.kesrepro.info/gendervaw/jun/2002/utama03

.htm

http://www.emedicine.com!emerg/topic.10.htm
http://www.geocities.

comlY osernite/Rapids/1

744/cklobpt5 .html

Sulaiman Sastrawinata, Prof 1981. Obstetri Patologi . Bandung :EIstar Offset.
Hal. 7-9, 17.
TMA Chalik, dr., DSOG. 1997. Hemoragi
Jakarta: Widya Medika Hal. 2-11,23-24.

Utama Obstetri & Ginekologi.

Taber, Benzion, MD. 1994. Kapita Selekta Kedaruratan Obstetri & Ginekologi.
Edisi 2. Jakarta: EGC . Hal. 73-77.