ANALISIS PERBEDAAN TINDAK TUTUR ILOKUSI BAHASA OPINI PADA LIMA SURAT KABAR DI INDONESIA Analisis Perbedaan Tindak Tutur Ilokusi Bahasa Opini Pada Lima Surat Kabar Di Indonesia Edisi 25 September - 01 Oktober 2014.

ANALISIS PERBEDAAN TINDAK TUTUR ILOKUSI BAHASA OPINI
PADA LIMA SURAT KABAR DI INDONESIA
EDISI 25 SEPTEMBER - 01 OKTOBER 2014

ARTIKEL PUBLIKASI

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Diajukan Oleh:
SUKMA LULUK VITA LAILA
A310110155

Kepada:
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FEBRUARI, 2015

ANALISIS PERBEDAAN TINDAK TUTUR ILOKUSI BAHASA OPINI
PADA LIMA SURAT KABAR DI INDONESIA

EDISI 25 SEPTEMBER - 01 OKTOBER 2014

Sukma Luluk Vita Laila/A310110155
Pendididkan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
qsuxma@yahoo.com

ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Sumber data berupa lima surat
kabar di Indonesia, meliputi surat kabar Kompas, Media Indonesia, Tempo,
Republika, dan Seputar Indonesia. Data dalam penelitian ini berupa kata-kata,
ungkapan, dan kalimat yang terdapat dalam bahasa opini pada lima surat kabar di
Indonesia. Penelitian ini dalam mengumpulkan data menggunakan teknik simak
dan catat. Kedua teknik tersebut dipadukan guna memperoleh data-data yang
sesuai dengan arah penelitian. Metode dan teknik analisis data yang digunakan
adalah metode padan dengan teknik dasar pilah unsur penentu, teknik lanjutan
berupa teknik daya pilah referensial, teknik ortografis, dan teknik translasional.
Teknik translasional digunakan untuk mendeskripsikan perbedaan tindak tutur
ilokusi bahasa opini, teknik ortografis digunakan untuk mengidentifikasi

narasumber. Adapun teknik daya pilah referensial digunakan untuk
mengidentifikasi bentuk tindak tutur ilokusi pada lima surat kabar di Indonesia.
Metode penyajian hasil analisis data pada penelitian ini menggunakan metode
penyajian informal. Hasil penelitian mencakup tiga rumusan masalah, pertama
bentuk tindak tutur ilokusi ditemukan dengan jumlah 105 tindak tutur, meliputi
tindak tutur ilokusi representatif, direktif, ekspresif, komisif, dan deklarasi.
Kedua, perbedaan tindak tutur ilokusi. Ketiga, identifikasi narasumber berjumlah
74 data, dikaji dari aspek penggunaan bahasa, penyajian opini, penggunaan
istilah-istilah bahasa, penggunaan gambar karikatur, dan isi artikel opini.
Kata kunci: pragmatik, tindak tutur ilokusi, opini, surat kabar

Pendahuluan

Manusia merupakan makhluk Tuhan yang diciptakan paling sempurna.
Akal pikiran merupakan bagian dari manusia yang menunjukkan bahwa
manusia berbeda dengan makhluk Tuhan yang lainnya. Dengan akal pikiran
yang dimiliki oleh manusia, ia dapat berpikir secara logika dan dapat
berkomunikasi dengan sesama menggunakan suatu bahasa.
Bahasa yang digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi sehari-hari
dibedakan menjadi dua, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulisan. Kedua bahasa

tersebut mempunyai fungsi yang sama, yakni sama-sama sebagai alat
komusikasi. Bahasa lisan dapat dikatakan sebagai bahasa yang langsung
diucapkan oleh manusia dengan menggunakan organ wicaranya. Adapun
bahasa tulis merupakan bahasa yang tidak langsung diucapkan oleh manusia,
melainkan dengan menuangkannya ke dalam sebuah tulisan.
Seiring dengan kemajuan teknologi, manusia tidak akan lepas dari
sebuah komunikasi dengan menggunakan media yang semakin merajalela.
Media dalam hal ini merupakan sebuah perantara manusia untuk
berkomunikasi antar sesama. Pentingnya sebuah komunikasi bagi manusia,
manusia semakin kreatif menengembangkan media-media yang dapat
mempermudah jalannya sebuah komunikasi.
Media yang telah dikembangkan manusia berupa media cetak dan
media elektronik. Kedua media ini berperan penting dalam kehidupan seharihari

manusia,

fungsinya

selain


untuk

berkomunikasi

juga

untuk

menyampaikan sebuah informasi. Pemberitaan yang ada di sekitar manusia
sering sekali menyita perhatian. Seperti halnya berita tentang politik dan
ekonomi pada sebuah negara.
Berita tentang politik dan ekonomi sering menjadi perhatian umum
karena keduanya merupakan bagian dari keberlangsungan sebuah negara. Dari
latar belakang inilah, peneliti tertarik mengkaji opini-opini yang berkaitan
dengan pemberitaan yang ada disekeliling manusia. Opini-opini dan
pernyataan yang berbeda sangat menarik untuk dikaji dari segi tuturan.

Tuturan merupakan bagian dari berbahasa yang dilakukan oleh
manusia. Peristiwa tutur merupakan gejala sosial, sedangkan tindak tutur
merupakan gejala individual. Tindak tutur itu sendiri merupakan kegiatan

yang dilakukan oleh seseorang berkaitan dengan bahasa. Tindak tutur dalam
kajian pragmatik, dibedakan menjadi tiga, yaitu tindak tutur lokusi, tindak
tutur ilokusi, dan tindak tutur perlokusi.
Ketiga tindak tutur tersebut mempunyai daya pengaruh yang berbedabeda. Tindak tutur lokusi merupakan tindak tutur yang menyatakan sesuatu
dengan apa adanya. Tindak tutur ilokusi merupakan tindak tutur yang tidak
hanya menyatakan sesuatu, tetapi juga menyatakan sebuah tindakan untuk
melakukan suatu hal. Adapun tindak tutur perlokusi merupakan tindak tutur
yang

mempunyai pengaruh

terhadap lawan tuturnya. Maka dari itu,

penelitian ini akan difokuskan pada tindak tutur ilokusi dalam bahasa opini
lima surat kabar di Indonesia.

Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif
adalah penelitan yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang
dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, presepsi, motivasi, tindakan,

dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan
berbagai metode alamaiah (Moleong, 2014:6). Penelitian ini dilakukan di
kampus 1 Universitas Muhammadiyah Surakarta yang beralamat di Jl. A.Yani
Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura Surakarta 57102. Waktu penelitian
dilaksanakan mulai tanggal 27 Oktober 2014 – 23 Februari 2015.
Data merupakan bagian terpenting dalam penelitian. Oleh karena itu,
dalam suatu penelitian berbagai data harus dikumpulkan oleh seorang peneliti.
Data penelitian ini adalah data kualitatif yang berupa kata-kata, ungkapan, dan
kalimat yang terdapat dalam bahasa opini pada lima surat kabar di Indonesia.
Sumber data adalah sumber penelitian dari mana data diperoleh (Siswantoro,
2005:54). Sumber data dalam penelitian ini adalah lima surat kabar di

Indonesia, meliputi surat kabar Kompas, Media Indonesia, Tempo, Republika,
dan Seputar Indonesia. Metode dan teknik pengumpulan data dalam penelitian
ini menggunakan metode simak. Disebut metode simak atau penyimakan
karena berupa penyimakan: dilakukan dengan menyimak, yaitu menyimak
penggunaan bahasa (Sudaryanto, 1993:133). Teknik pengumpulan data pada
penelitian ini menggunakan tenik catat. Pencatatan dilakukan secara langsung
dengan menggunakan alat tulis dan memanfaatkan kemajuan teknologi

(Sudaryanto, 1993:135).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode padan.
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik dasar Pilah
Unsur Penentu (PUP) dengan teknik lanjutan berupa teknik daya pilah
referensial, teknik ortografis dan teknik translasional. Teknik translasional
digunakan untuk mendeskripsikan perbedaan tindak tutur bahasa opini, teknik
ortografis digunakan untuk mengidentifikasi narasumber. Adapun teknik daya
pilah referensial digunakan untuk mengidentifikasi bentuk tindak tutur ilokusi
pada lima surat kabar di Indonesia. Adapun metode penyajian hasil analisis
data pada penelitian ini adalah metode penyajian informal. Metode ini
merupakan perumusan dengan kata-kata biasa walaupun dengan terminologi
yang teknis sifatnya (Sudaryanto, 1993:145).

Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil penelitian merupakan tahapan setelah data dalam penelitian
terkumpul dan data tersebut sudah selesai dianalisis sesuai dengan landasan
teori yang telah peneliti tetapkan. Adapun hasil penelitian ini yang mencakup
tiga rumusan masalah yaitu, bentuk tindak tutur ilokusi, perbedaan tindak tutur
ilokusi, dan identifisai narasumber akan dipaparkan sebagai berikut.
a. Bentuk Tindak tutur ilokusi

Tindak tutur adalah tindakan-tindakan yang disampaikan lewat tuturan
(Yule, 2006:82). Menurut Austin tindak tutur dibedakan menjadi tiga, salah
satunya tindak tutur ilokusi. Adapaun pengertian tindak tutur ilokusi adalah
tindak tutur yang dituturkan oleh penutur kepada mitra tutur, dengan tujuan

menyampaikan informasi sekaligus secara tidak langsung si penutur meminta
mitra tutur untuk melakukan suatu tindakan. Di bawah ini akan dipaparkan
bentuk-bentuk tindak tutur ilokusi beserta penjelasannya.

(1) Kementerian dalam negeri melansir, setidaknya lebih dari 300 orang
pejabat daerah telah menjadi tersangka korupsi. Hal ini menunjukkan
keberadaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang sering melakukan
tangkap tangan tidak membuat jera para pejabat pemerintah di pusat dan
daerah (Sindo, 25 September 2014).
(2) Penyakit paling kronis adalah adanya money politics. Bisa dibayangkan,
bagaimana seorang calon anggota legislatif meminta tim suksesnya
mengembalikan kubah masjid yang sudah disumbangkan untuk sebuah
desa karena suaranya ternyata jeblok di TPS-TPS desa tersebut. Tentu
masih banyak kasus-kasus lain yang membuat miris siapa pun. Sudah
menjadi kisah usang pula apabila seorang caleg akhirnya harus mengalami

habis harta bendanya dan menimbun banyak utang karena ikut bertanrung
dalam pemilihan untuk DPR, DPRD, provinsi, dan DPRD kabupaten/kota
(Sindo, 25 September 2014).

Kalimat (1) eksplikatur: ‘Kementerian dalam negeri melansir,
setidaknya lebih dari 300 orang pejabat daerah telah menjadi tersangka
korupsi.’ bila dituturkan oleh seorang anggota Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) kepada rekannya, selain memberi informasi mengenai suatu kasus
besar yang terjadi, juga berisi tentang tentang tindakan yaitu meminta para
anggotanya untuk segera melakukan penyidikan terhadap kasus tersebut.
Kalimat (2) eksplikatur: ‘Penyakit paling kronis adalah adanya money
politics.’ bila dituturkan oleh seorang pengamat politik kepada calon legislatif
yang akan melakukan kampanye, selain memberi informasi mengenai
penyakit yang sering terjadi pada parpol ketika kampanye, juga berisi tentang
tindakan yaitu meminta mitra tutur untuk berkampanye sewajarnya saja, tidak

perlu mengumbar janji, dan meminta untuk menjadi anggota dewan yang sehat
tidak terlibat money politic serta korupsi untuk memajukan bangsa dan negara.
Kedua kalimat di atas, secara umum membicarakan topik yang sama
yaitu terkait dengan masalah pemilihan umum yang anggota legislatifnya

masih banyak tersandung kasus korupsi. Adapun jenis tindak tuturnya kalimat
(1) merupakan tindak tutur ilokusi representatif ‘menyebutkan’, dan kalimat
(2) merupakan tindak tutur ilokusi representatif ‘mengatakan’.

b. Perbedaan tindak tutur ilokusi
Tindak tutur ilokusi merupakan tindak tutur yang selain memberikan
informasi juga berisi tentang tindakan yang meminta mitra tutur untuk
melakukan suatu hal. Penelitian ini, mengkaji mengenai perbedaan tindak
tutur ilokusi bahasa opini pada lima surat kabar di Indonesia. Secara garis
besar, peneliti akan menganalisi perbedaan tersebut dari dua aspek yaitu
bahasa yang digunakan pada opini dan isi yang terkandung di dalam masingmasing opini. Adapun perbedaannya akan dijelaskan sebagai berikut.
Surat kabar Kompas dalam penggunaan bahasa cenderung sulit
dipahami, penyajian opini secara deskripsi yaitu menjelasakan pendapat
pribadi, banyak menggunakan istilah-istilah bahasa yang tidak dapat dengan
mudah dipahami, artikelnya pun cenderung lebih panjang, dan di dalam setiap
artikel opini terdapat gambar karikatur yang mewakili isi opini. Bagi
seseorang yang kosa katanya kurang luas akan mengalami kesulitan dalam
memahami setiap istilah yang ada di dalam opini. Adapun dari aspek isi
kebanyakan dari opini itu membahas suatu hal yang sedang gencar
dibicarakan, pada saat penenliti sedang melakukan ekspeimennya kabar yang

sedang ramai adalah mengenai pelaksanaan kurikulum 2013 dan pemilu 2014.
Hampir semuanya opini yang ada di dalam surat kabar Kompas membahas
pemilu dan hanya beberapa yang membahas kurikulum 2013.
Surat kabar Media Indonesia dalam penggunaan bahasa cenderung
mudah dipahami, penyajian opini secara deskripsi yaitu menjelasakan
pendapat pribadi, penggunaan istilah-istilah bahasa yang cenderung lebih

sedikit dibandingkan dengan bahasa opini pada surat kabar Kompas, artikel
opininya cenderung lebih panjang, dan jarang terdapat gambar karikatur dalam
setiap opininya. Siapapun yang membaca opini pada surat kabar Media
Indonesia tidak akan mengalami kesulitan seperti membaca opini pada surat
kabar Kompas. Adapun dari aspek isi, pada opini surat kabar Media Indonesia
lebih banyak membahas permasalahan yang ada di Indonesia ketimbang
masalah politik.
Surat kabar Republika hampir sama dengan opini pada surat kabar
Media Indonesia, dalam penggunaan bahasa cenderung mudah dipahami,
penyajian opini secara deskripsi yaitu menjelasakan pendapat pribadi,
penggunaan istilah-istilah bahasa yang cenderung lebih sedikit, artikelnya pun
cenderung lebih panjang, dan jarang sekali ditemukan gambar karikatur di
dalam opini. Siapapun yang membaca opini pada surat kabar Republika tidak
akan mengalami kesulitan seperti membaca opini pada surat kabar Kompas.
Aspek isinya pun lebih sedikit yang membahas masalah politik.
Koran Tempo, dalam penggunaan bahasa pada setiap opininya
cenderung lebih mudah dipahami. penyajian opini secara deskripsi yaitu
menjelasakan pendapat pribadi, penggunaan istilah-istilah bahasa yang
cenderung lebih sedikit, artikelnya pun cenderung lebih singkat, dan banyak
ditemukan gambar karikatur yang mewakili beberapa opini yang dimuat dalam
satu surat kabar. Pembaca yang kosakatanya kurang luas tidak akan
mengalami kesulitan dalam memahami bacaannya. Adapun dari segi isi lebih
banyak membahas masalah politik ketimbang hal yang lain.
Surat kabar Seputar Indonesia dalam penggunaan bahasanya
cenderung sulit dipahami, penyajian artikelnya pun lebih panjang, banyak
menggunakan istilah-istilah bahasa yang sulit dicerna dan banyak terdapat
gambar karikatur. Adapun dari segi isi lebih banyak membahas masalah
politik yang ada di Indonesia ketimbang masalah yang lain.
Dari paparan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa bahasa opini pada
surat kabar Kompas dan surat kabar Seputar Indonesia cenderung lebih cocok
dibaca oleh seseorang yang kosa katanya luas sehingga dalam memahami

isinya tidak mengalami kesulitan. Adapun bahasa opini pada surat kabar
Media Indonesia, koran Tempo, dan surat kabar Republika lebih cocok dibaca
oleh seseorang yang kosa katanya pas-pasan karena bahasa yang digunakan
lebih mudah dipahami.

c. Identifikasi narasumber
Nugroho, seorang laki-laki yang berusia dewasa berprofesi sebagai
Rektor Universitas Mercu Buana Jakarta menulis opini berjudul “Demokrasi
Bukan untuk Menyesatkan”. Artikel opini yang ditulisnya ditujukan kepada
partai politik (parpol) dengan tujuan mengungkap permasalahan yang terjadi
akibat pemilihan kepala daerah (pilkada) yang dilakukan secara langsung,
serta memberikan penjelasan-penjelasan mengenai pemilihan kepala daerah
(pilkada) tidak langsung yang dinilai lebih efektif, sehingga para pembaca
dapat membedakan atau terbuka wawasannya mengenai pilkada langsung dan
tidak langsung. Pesan yang terkandung dalam artikel opini Nugroho adalah
untuk partai politik (parpol) harus benar-benar melakukan perbaikan
menyeluruh atas setiap kadernya yang dicalonkan sebagai dewan maupun
pimpinan daerah dan untuk seluruh rakyat Indonesia tidak perlu takut dengan
pilkada tidak langsung (Sindo, 25 September 2014).

Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan hasil penelitian yang
terdapat pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai
berikut.
1. Bentuk tindak tutur ilokusi pada bahasa opini lima surat kabar di
Indonesia, telah diitemukan dengan total keseluruhan 105 tindak tutur
ilokusi.
2. Perbedaan tindak tutur bahasa opini antar surat kabar memiliki perbedaan
yang menonjol yaitu, penggunaan bahasa, gambar karikatur, penyajian
artikel, dan isi yang terkandung dalam artikel opini.

3. Identifikasi narasumber meliputi nama penulis, jenis kelamin, usia,
profesi,judul artikel, tujuan penulisan artikel, isi artikel, dan pesan yang
terkandung dalam artikel.

Daftar Pustaka
Arifin, Samsul. 2013. “Analisis Pragmatik Bahasa Iklan pada Media Elektronik
2012”. Dalam Nugroho Jurnal Ilmiah Pendidikan. ISSN: 2354-5968.
Vol. 01. No. 01. Hal. 8. http://stkipdrnugroho.ac.id/up-pdf/samsularifin.
Diakses pada tanggal 19 Oktober 2014 pukul 15.50 WIB.
Austin, J.L. 1962. How to do Thing with Word. New York: Oxford University
Press.
Chaer, Abdul. 2010. Kesantunan Berbahasa. Jakarta: Rineka Cipta.
Djuroto, Totok. 2004. Manajemen Penerbitan Pers. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Etikasari, Dian. 2012. Tindak Tutur Direktif dalam Wacana Kelas (Kajian
Mikroetnografi terhadap Bahasa Guru)”. Skripsi. Malang: Pendidikan
Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah Universitas Negeri Malang.
http://jurnalonline.um.ac.id/data/artikel/artikelB5E740EBE305E4F19C571891FD71
2087.pdf. Diakses pada tanggal 19 Oktober 2014 pukul 13.57 WIB.
Gultom, Meri Kristiana. 2011. meneliti “Tindak Tutur Ilokusi dalam Novel Tanah
Tabu Karya Anindita S. Thayf”. Skripsi. Medan: Fakultas Ilmu Budaya
Universitas
Sumatera
Utara.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26420/7/Cover.pdf.
Diakses pada tanggal 19 Oktober 2014 pukul 14.05 WIB.
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=105863&val=5126
&title. Diakses pada tanggal 19 Oktober 2014 pukul 14.35 WIB.
Jamilatun. 2011. “Tindak Tutur Direktif dan Ekspresif pada Rubrik Kriiing
Solopos (Sebuah Tinjauan Pragmatik)”. Skripsi. Surakarta: Fakultas
Sastra
dan
Seni
Rupa
Universitas
Sebelas
Maret.
http://core.kmi.open.ac.uk/download/pdf/12348701.pdf. Diakses pada
tanggal 19 Oktober 2014 pukul 13.41 WIB.
Kridalaksana, Harimurti. 1982. Kamus Linguitik. Jakarta: Gramedia.
Latifah, Kurnia. 2004. “Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah”.
Diakses pada tanggal 04 Februari 2015
pukul 20.05 WIB
(http”//www.kelasjawa.com/2014/03/fakta-dan-pendapat.html?m=1).

Moleong, Lexy J. 1990. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Moleong, Lexy J. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Muntolib. 2013. “Analisis Tindak Tutur Novel Para Abdi Sami Cecaturan karya
Mas Ngabehi Wasesa Pangrawit”. Jurnal Program Studi Pendidikan
Bahsa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo. Vol.
02,
No.
03,
Hal.
46.
http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/bc5d58d8f214aa1f71b15f1ed9953fa6
.pdf. Diakses pada tanggal 19 Oktober 2014 pukul 14.29 WIB.
Nababan, Mei Lamria Entalya. (2012). “Kesantunan Verbal dan Nonverbal pada
Tuturan Direktif dalam Pembelajaran di SMP Taman Rama National Plus
Jimbaran”. Artikel Penelitian. Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja.
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1
6&cad=rja&uact=8&ved=0CEwQFjAFOAo&url=http%3A%2F%2Fpasc
a.undiksha.ac.id%2Fejournal%2Findex.php%2Fjurnal_bahasa%2Farticle%2Fdownload%2F30
9%2F103&ei=4no3VO30DIzmuQS29oKoBw&usg=AFQjCNEieZVRD5
9ynsMsimRO0-StVmjY2w&bvm=bv.77161500,d.c2E. Diakses pada
tanggal 19 Oktober 2014 Pukul 12.05 WIB.
Nadar, F.X. 2009. Pragmatik & Penelitian Pragmatik). Yogyakarta: Graha Ilmu.
Rolnicki, E. Tom, dkk. 2008. Pengantar Dasar Jurnalisme (Scolastic
Journalism). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Rusli, Herman. 2014. “Analisis Implikatur dalam Tindak Tutur Mahasiswa
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Umrah Angkatan 2012”. Artikel.
Tanjungpinang: PBSID FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji
Tanjungpinang.
http://jurnal.umrah.ac.id/wpcontent/uploads/gravity_forms/1ec61c9cb232a03a96d0947c6478e525e/2014/09/EJOURNALHERMAN_RUSLI-090388201134-FKIP-2014.pdf. Diakses pada tanggal
19 Oktober 2014 pukul 14.17 WIB.
Saputra, Adi. 2013. “Tindak Tutur Direktif Anak kepada Orang Tua dalam
Bahasa Mandailing di Kanagarian Panti Kecamatan Panti Kabupaten
Pasaman Provinsi Sumatra Barat”. Artikel. Tanjungpinang: PBSID FKIP
Universitas
Maritim
Raja
Ali
Haji
Tanjungpinang.
http://jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1ec61c9cb232a03a96d0947c6478e525e/2014/07/EJOURNAL-

ANDI_SAPUTRA-090388201025-FKIP.2014.pdf. Diakses pada tanggal
19 Oktober 2014 pukul 14.14 WIB.
Searle, J.R. 1969. Speech Act. London: Cambridge University Press.
Sendilatta, Ekky Cintyaresi. 2013. “Analisis Tindak Tutur pada Film Garuda di
Dadaku Karya Ifa Ifansyah”. Jurnal Artikulasi. Vol.7 No.1 Hal. 381.
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jib/article/view/1276/1366. Diakses
pada tanggal 19 Oktober 2014 Pukul 12.30 WIB.
Sinaga, Mangatur, dkk. 2013. meneliti “Tindak Tutur dalam Dialog Indonesia
Lawyers Club”. Dalam Jurnal Bahasa. Vol. 8, No. 1, Hal. 15.
Siregar, Ashadi dan I Made Surjana. 1995. Bagaimana Mempertimbangkan
Artikel opini untuk Media Massa. Yogyakarta: KANISIUS.
Siswantoro. 2005. Metode Penelitian Sastra: Analisis Psikologis. Surakarta:
Muhammadiyah University Press.
Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta
Wacana Unyversity Press.
Suryani, Melly Siska. 2011. “Tuturan Permintaan dalam Bahasa Minangkabau:
Tinjauan dari Perspektif Jender (Masyarakat Tutur Nagari Talang
Kec.Gn.Talang Kab.Solok)”. Tesis. Padang: Program Pasca Sarjana
Universitas
Andalas
Padang.
http://pasca.unand.ac.id/id/wpcontent/uploads/2011/09/TUTURAN-PERMINTAAN-DALAMBAHASA-MINANGKABAU.pdf. Diakses pada tanggal 19 Oktober
2014 pukul 16.50 WIB.
Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Sebelas Maret
University Press.
Wati, Ritna. 2014. “Analisis Tindak Tutur Direktif dalam Novel Cantik Itu Luka
Karya Eka Kurniawan”. Skripsi. Padang: PBSID FKIP Universitas
Muhammadiyah
Padangpanjang.
http://jurnal.umsb.ac.id/wpcontent/uploads/2014/04/JURNAL-RITNAWATI.pdf. Diakses pada
tanggal 19 Oktober 2014 pukul 15.45 WIB.
Wicaksono, Abdurrahman. 2013. “Analisis Tindak Tutur Tokoh Novel Jaring
Kalamangga Karya Suparto Brata dan Relevansinya Dengan
Pembelajaran Berbicara di SMA”. Jurnal Program Studi Pendidikan
Bahsa dan Sastra Jawa Universitas Muhammadiyah Purworejo. Vol. 02
No.
03
Hal.
1.
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1
2&cad=rja&uact=8&ved=0CCMQFjABOAo&url=http%3A%2F%2Fejo
urnal.umpwr.ac.id%2Findex.php%2Faditya%2Farticle%2Fview%2F426

%2F448&ei=4no3VO30DIzmuQS29oKoBw&usg=AFQjCNGmGOheYf
0ps2AxzW-zSIAnnKWAFg&bvm=bv.77161500,d.c2E. Diakses pada
tanggal 19 Oktober 2014 Pukul 12.15 WIB.
Wijana, I Dewa Putu dan Muhammad Rohmadi. 2009. Analisis Wacana
Pragmatik Kajian Teori dan Analisis. Surakarta: Yuma Pustaka.
Yule, George. 2006. Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Yuliana, Rina, dkk. 2013. “Daya Pragmatik Tindak Tutur Guru dalam
Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Siswa Sekolah Menengah
Pertama”. BASASTRA Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan
Pengajarannya. ISSN I2302-6405. Vol. 2 No. 1, Hal. 1.
http://eprints.uns.ac.id/1326/1/2146-4831-1-SM.pdf.
Diakses
pada
tanggal 19 Oktober 2014, pukul 12.57 WIB.
Yunus, Saifuddin. 2012. Jurnalistik Terapan. Bogor: Ghalia Indonesia.
Yusri, dkk. 2012. “Representasi Tindak Tutur Calon Gubernur Sulawesi Selatan:
Analisis Wacana Kesopanan Berbahasa”. Jurnal Makara, Sosial
Humaniora,
Vol.
16,
No.
2,
Hal.
116.
http://journal.ui.ac.id/index.php/humanities/article/viewFile/1497/1301.
Diakses pada tanggal 19 Oktober 2014, Pukul 12.44 WIB.

Dokumen yang terkait

Tindak tutur ilokusi pada surat-surat h.b. jassin beserta balasannya dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di SMP PGRI 371 Pondok Aren

3 23 146

TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA WACANA POJOK SURAT KABAR KOMPAS EDISI Tindak Tutur Ilokusi Pada Wacana Pojok Surat Kabar Kompas Edisi November 2015 Diimplementasikan Dalam Pelajaran Bahasa Indonesia Sma/Smk Kelas X.

0 3 12

TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA WACANA POJOK SURAT KABAR KOMPAS EDISI NOVEMBER 2015 DIIMPLEMENTASIKAN Tindak Tutur Ilokusi Pada Wacana Pojok Surat Kabar Kompas Edisi November 2015 Diimplementasikan Dalam Pelajaran Bahasa Indonesia Sma/Smk Kelas X.

0 3 12

ANALISIS TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM WACANA PEMBACA MENULIS PADA SURAT KABAR JAWA POS Analisis Tindak Tutur Ilokusi dalam Wacana Pembaca Menulis pada Surat Kabar Jawa Pos Edisi September 2014.

0 2 16

ANALISIS TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM WACANA PEMBACA MENULIS PADA SURAT KABAR JAWA POS Analisis Tindak Tutur Ilokusi dalam Wacana Pembaca Menulis pada Surat Kabar Jawa Pos Edisi September 2014.

0 2 11

ANALISIS PERBEDAAN TINDAK TUTUR ILOKUSI BAHASA OPINI PADA LIMA SURAT KABAR DI INDONESIA Analisis Perbedaan Tindak Tutur Ilokusi Bahasa Opini Pada Lima Surat Kabar Di Indonesia Edisi 25 September - 01 Oktober 2014.

0 2 11

DAFTAR PUSTAKA Analisis Perbedaan Tindak Tutur Ilokusi Bahasa Opini Pada Lima Surat Kabar Di Indonesia Edisi 25 September - 01 Oktober 2014.

0 8 4

TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA KOLOM OLAHRAGA DI Tindak Tutur Ilokusi Pada Kolom Olahraga Di Surat Kabar Solopos Edisi Juni-Juli 2012.

0 1 11

PENDAHULUAN Tindak Tutur Ilokusi Pada Kolom Olahraga Di Surat Kabar Solopos Edisi Juni-Juli 2012.

0 2 6

TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA KOLOM OLAHRAGA DI SURAT KABAR SOLOPOS EDISI JUNI-JULI 2012 Tindak Tutur Ilokusi Pada Kolom Olahraga Di Surat Kabar Solopos Edisi Juni-Juli 2012.

1 2 16