T2 942013148 Full text

Evaluasi Implementasi Kebijakan Penerimaan
Peserta Didik Baru Dengan Sistem Online
Di Salatiga

ARTIKEL
Diajukan Kepada

Program Pascasarjana Manajemen Pendidikan untuk Memperoleh Gelar Magister
Pendidikan (M.Pd)

Oleh
Obaja Frando Dasuha
942013148

PROGRAM MEGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2016

ABSTRAK


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: mengetahui kinerja pelaksanaan kebijakan peserta
didik baru online dan mengetahui faktor yang menghambat implementasi kebijakan di
Salatiga. Subyek penelitian ini adalah dinas pendidikan olahraga pariwisata dan
kebudayaan, sekolah-sekolah negeri dan swasta dan masyarakat di Salatiga. Data
penelitian diperoleh melalui teknik wawancara, kuisioner, dokumentasi dan observasi.
Hasil dari penelitian ini adalah secara umum implementasi kegiatan telah berjalan dengan
baik. Permasalahan yang belum dapat diatasi adalah mengenai penyelewengan rombel dan
sekolah swasta yang belum disediakan ruang dalam PPDB online. Faktor penghambat
implementasi adalah kurangnya kontrol pemegang kebijakan kepada obyek kebijakan,
sehingga muncul permasalahan tersebut. Strategi kebijakan implementasi yang
dimunculkan dari penelitian ini adalah perlunya menjalankan PPDB online untuk semua
sekolah, baik negeri maupun swasta. Dan perlunya kontrol dengan melakukan crosscheck
setelah PPDB online dilakukan ke setiap sekolah.

Pendahuluan
Kemajuan dunia teknologi di dunia saat ini berkembang sangat pesat. Kemudahan
dalam mengakses dan berkomunikasi dimudahkan oleh kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK). Kemajuan yang terlihat dalam TIK saat ini salah satunya adalah
internet yang berpengaruh terhadap seluruh aspek dalam kehidupan (Dollah, 2012).

Media-media sosial yang ada dalam internet juga dapat menjadi salah satu akses yang
dapat digunakan oleh berbagai bidang. Bidang pendidikan misalnya, dapat menggunakan
media sosial sebagai media pembelajaran, sumber belajar bahkan pengelolaan sekolah
dengan berbasis web. Bentuk manajemen sekolah yang dikembangkan saat ini adalah
pendaftaran siswa baru berbasis online. Pendaftaran berbasis online ini dirasa sangat
memudahkan panitia penerima siswa baru dalam mengimput data dan olah datanya
dikarenakan lebih efektif dan efisien (Dollah, 2012).
Berdasarkan Keputusan Walikota Salatiga, mewajibkan setiap Sekolah Negeri di
Salatiga melakukan PPDB dengan online. Kebijakan ini tertuang dalam Keputusan
Walikota Salatiga 422/114/2013 Bab IV yang berisi bahwa setiap SMP/ SMA/ SMK
Negeri wajib melakukan PPDB dengan cara online dengan alamat salatiga.siap-

1

PPDB.com. Kebijakan ini dibuat dengan harapan dapat memudahkan sistem pendaftaran
dan pemerintah dapat memantau jumlah siswa yang masuk disetiap sekolah.
Berdasarkan penelusuran secara langsung terdapat permasalahan, yaitu masyarakat
yang belum memahami internet menjadi permasalahan bagi orang tua yang akan
mendaftarkan anaknya untuk sekolah. Terjadinya fenomena titip menitip anak yang
orangtuanya memiliki kekuasaan, ini juga di kemukakan di media cetak Suara merdeka

Selasa, 1 Maret 2011 yang mengungkapkan fenomena tersebut. Fenomena ini masih
terjadi hingga sekarang ini dibuktikan berdasarkan penelusuran yang dilakukan dengan
survai langsung dengan melihat jumlah kelas yang tidak sesuai saat dibuka pada saat
penerimaan dan kenyataan yang ada sekarang. Sistem yang terkesan kaku, juga
mempersulit proses yang ada. Karena pusat portal hanya dipegang oleh dinas pendidikan
Salatiga. Sehingga ketika terjadi permasalahan harus selalu menghubungi dinas
pendidikan Salatiga.
Belum tercapainya tujuan dari kebijakan, mengindikasikan masih terdapat
persoalan didalamnya. Sehingga perlunya evaluasi kebijakan guna menelusuri sumber
permasalahan dan persoalan yang ada, guna memperbaiki permasalahan yang ada. Bentuk
dari permasalahan ini dapat dianalisi melalui menganalisis bentuk implementasi yang telah
dilakukan. Edwards III memperkenalkan pendekatan masalah implementasi dengan
mempertanyakan faktor-faktor apa yang mendukung dan menghambat keberhasilan
implementasi kebijakan (Akib, 2010). Dengan mengkaitkan model implementasi dan
evaluasi kebijakan sistematis, diharapkan mendapat arah yang jelas, serta mengetahui
sumber permasalahan PPDB Online di Salatiga.
Penelitian yang dilakukan Magaji dkk (2013) yang berjudul “An Evaluation of
Students’ Admission Exercises (ESAE) in Kaduna State University, Nigeria”, penelitian

Godwin Gideon Ogbebor (2012) yang berjudul “Mode of Admission and Undergraduate

Academic Performance: A Comparative Study in Delta State University dan Dr Maureen
A Olel (2011) yang berjudul “Students’ Admission Policies for Quality Assurance:

Towards Quality Education in Kenyan Universities”, ketiganya mengevaluasi kebijakan
dan sistem penerimaan peserta didik baru dengan sistemnya masing-masing. Baharudin
Dollah (2012) yang berjudul kebijakan sistem penerimaan siswa baru melalui media
online di propinsi Jawa Timur mengemukakan bahwa penyelengaraan telah dilaksanakan
sesuai dengan rencana dan berdampak positif bagi masyarakat di Jawa Timur. Selain itu
penelitian yang dilakukan oleh Lina Miftabul Jannab (2007) yang berjudul evaluasi
2

publikasi atas perolehan informasi penerimaan siswa baru mengemukakan bahwah
penggunaan internet sebagai penyampaian informasi belum sepenuhnya berfungsi. Dengan
demikian penerimaan peserta didik memiliki cara tersendiri dalam menerima peserta didik
baru. Kebijakan dikeluarkan sebagai solusi terbaik untuk menggatasi permasalahan yang
ada. Penerimaan peserta didik online di Indonesia sedang marak dilakukan dan diangap
sebagai perwujudan Good governance dengan mengedepankan transparansi. Penelitian
Bahrudin (2012) mengungkapkan bahwa dengan penerimaan online berdampak positif,
namun dalam penelitian Lina, dengan sistem online belum sepenuhnya berfungsi.
Kebijakan di Salatiga mengenai kebijakan PPDB online relevan dengan penelitian

yang ada diatas mengenai evaluasi pengelolaan penerimaan peserta didik baru. Kebijakan
yang dikeluarkan diharapkan akan menyelesaikan permasalahan mengenai penerimaan
peserta didik baru. Persoalan muncul dalam kebijakan ini. Sehingga perlunya dipahami
mengenai permasalahannya. Oleh karenanya penelitian ini dilakukan guna mengetahui
persoalan dan dapat memberi solusi akan permasalahan yang muncul. Evaluasi kebijakan
yang akan digunakan adalah evaluasi kebijakan tipe sistematis. Evaluasi kebijakan
sistematis mempunyai kemampuan lebih baik untuk menjalankan evaluasi kebijakan dari
pada tipe evaluasi kebijakan yang lain (Winarno, 2012: 233).

Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka dibuatlah suatu rumusan masalah
sebagai berikut:
a. Bagaimana implementasi kebijakan penerimaan peserta didik baru online yang
dilaksanakan di Kota Salatiga?
b. Apakah faktor yang menghambat implementasi kebijakan penerimaan peserta
didik baru online yang dilaksanakan di Kota Salatiga?
c. Apa strategi yang dapat diterapkan untuk mengimplementasi kebijakan PPBD
online di Kota Salatiga?

Manfaat penelitian

Manfaat dari penelitian ini bagi sekolah adalah agar dapat mengerti kondisi dan
persoalan yang terkait dengan kebijakan sistem penerimaan peserta didik baru online dan
dapat merespon akan permasalahan. Bagi pemerintah daerah Kota Salatiga agar memberi
evaluasi dan masukan akan permasalahan yang ada terkait dengan penerimaan peserta
3

didik baru online yang ada dan memberikan rekomendasi pemikiran-pemikiran baru untuk
mengevaluasi kebijakan tersebut. Bagi masyarakat untuk memberikan wawasan mengenai
kelemahan dan masalah yang terjadi dalam kebijakan penerimaan peserta didik baru
online di Salatiga. Selain itu hasil penelitian dapat berguna sebagai bahan penyempurnaan
kebijakan PPDB Online Salatiga, dalam

menyelesaikan permasalahan- permasalahan

yang berkaitan dengan PPDB online. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
sebagai wawasan dan untuk mengembangkan mengenai evaluasi implementasi kebijakan
dalam dunia pendidikan. Khususnya teori evaluasi sistematis yang dipadukan dengan
model implementasi Edward III.

Evaluasi Kebijakan

“Evaluasi kebijakan merupakan kajian penilaian mengenai manfaat, substansi,

implementasi dan dampak dari suatu kebijakan dengan standar tujuan yang direncanakan
berdasarkan realita yang terjadi dalam masyarakat (Lester dan Stewart, Jones, Anderson;
dalam Winarno, 2002)”. Pengertian tersebut berdasarkan atas pengertian evaluasi

kebijakan menurut Lester dan Stewart yang menyatakan “evaluasi kebijakan ditujukan
untuk melihat sebab-sebab kegagalan suatu kebijakan atau untuk mengetahui apakah
kebijakan publik yang telah dijalankan meraih dampak yang diinginkan”. Sedangkan
menurut Jones “evaluasi kebijakan adalah kegiatan yang bertujuan untuk menilai manfaat
suatu kebijakan”. Dan menurut Anderson evaluasi kebijakan dapat dikatakan sebagai
“kegiatan-kegiatan yang menyangkut estimasi atau penilaian kebijakan yang mencangkub
substansi, implementasi dan dampak”.

Faktor yang Menghambat Implementasi Kebijakan
Rochyawaati (2012) mengungkapkan bahwa secara umum dapat dikatakan bahwa
kegagalan dalam suatu proses implementasi diakibatkan oleh

Unimplemented Policy


& Poorly Implemented Policy.
Unimplemented Policy keadaan dimana
(a) kebijakan hanya bersifat politis dan tidak benar-benar dimaksudkan untuk
dilaksanakan (karenanya tidak disertai aturan pelaksanaan, bahkan tidak
menunjuk lembaga yang bertanggung-jawab untuk mengimplementasikannya).

4

Kebijakan seperti ini merupakan kebijakan yang didasari akan unsur politis yang kuat,
tanpa memandang isu-isu yang ada dalam lapangan. Keadaan yang demikian hanyalah untuk
menguntungkan beberapa pihak saja.
(b) Kesulitan menafsirkan kebijakan dalam bentuk-bentuk kegiatan operasional,
baik tujuan kebijakan yang terlalu utopis, tidak sesuai dengan keadaan
lapangan, ataupun karena kendala-kendala di lapangan yang membatasi
alternative tindakan.

Kebijakan akan menjadi abstrak dan tidak tentu arahnya akibat tidak diketahui
dasar perumusannya. Seharusnya kebijakan dibuat untuk menjawab permasalahan/ isu-isu
yang ada, namun ketika kebijakan itu dibuat tanpa dasar yang jelas akan menimbulkan
ketidakjelasan arah dan tujuan dari kebijakan tersebut.

Selain Unimplemented Policy, yang mempengaruhi kegagalan kebijakan lainnya
adalah diakibatkan oleh Poorly Implemented. Faktor dari Poorly Implemented adalah
sebagai berikut:
(a).Struktur implementasi tidak disusun secara efektif. (b).Benturan
penafsiran atas tujuan program antar aktor, baik administrator, petugas
lapangan, maupun kelompok sasaran. (c).Benturan kepentingan antar aktor
baik

administrator,

petugas

lapangan,

maupun

kelompok

sasaran.


(d).Kurangnya kapasitas dan kapabilitas pelaksana (SDM yang dibutuhkan
tidak tepat/sesuai). (e).Kurangnya kapasitas dan kapabilitas organisasional
dari institusi-institusi pelaksana. (f).Lemahnya manajemen implementasi.
(g).Kurangnya anggaran, alat, waktu, dll.

Dari uraian mengenai faktor-faktor yang dapat menjadi kendala dalam proses
implementasi, dapat disimpulkan bahwa keberhasilan implementasi akan sangat
bergantung pada :
1.

Logika kebijakan itu sendiri

2.

Kemampuan Pelaksana

3.

Keterdiaan Sumberdaya yang dibutuhkan


4.

Manajemen implentasi yang baik

5.

Lingkungan dimana kebijakan tersebut dilaksanakan.

Jaminan kelancaran implementasi dapat dilihat melalu diseminasi yang dilakukan
dengan baik (Akib, 2010). Syarat pengelolaan diseminasi kebijakan ada empat yakni:
(1) Adanya respek anggota masyarakat terhadap otoritas pemerintah untuk menjelaskan
perlunya secara moral mematuhi undang-undang yang dibuat oleh pihak berwenang. (2)
adanya kesadaran untuk menerima kebijakan. kesadaran dan kemauannya menerima dan
melaksanakan kebijakan terwujud manakala kebijakan dianggap logis. (3) keyakinan
bahwa kebijakan dibuat secara sah dan (4) pemahaman bahwa meskipun pada awalnya

5

suatu kebijakan diangap kontroversi, namun seiring dengan perjalanan waktu maka
kebijakan tersebut diangap sebagai suatu yang wajar dilaksanakan.

Metode Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian evaluasi kebijakan dengan

teknik

evaluasi yang digunakan adalah sistematis. Penelitian ini dilakukan berdasarkan langkahlangkah yang ada pada evaluasi. Pada langkah analisis data akan dipadukan dengan model
implementasi. Model implementasi yang digunakan berdasarkan pendekatan masalah
maka mengunakan model implementasi Edwar III. Hasil dari data yang didapat
berdasarkan tahapan implementasi dijabarkan dan didiskripsikan kedalam sebuah kalimat
yang menggambarkan hasil evaluasi kebijakan.
Subyek penelitian ini adalah Dinas Pendidikan Salatiga, sekolah-sekolah yang
melakukan penerimaan peserta didik baru di Salatiga, siswa serta orang tua atau wali
murid siswa. Pengambilan subyek penelitian dilakukan dengan purposive sampling.
Langkah–langkah penelitian yang didasari atas tipe evaluasi kebijakan, yaitu tipe
sistematis. Tipe evaluasi yang digunakan akan di kombinasi dengan model
implementasinya dan kemudian akan dihubungkan berdasarkan karakteristik Good
governance. Tahapan evaluasi sistematis pada mengidentivikasi masalah akan
dikembangkan dengan mencermati moel implementasi, dan model implementasi yang
digunakan adalah

model implementasi George Edwar III. Data yang akan diperoleh

berdasarkan kombinasi antara tipe evaluasi dan karakteristik Good governance yang di
tunjukan dalam matriks. Matriks tersebut akan menunjukan data yang akan diperoleh
berdasarkan kebutuhan. Adapun tabel matriks tersebut dapat dijunjukan pada Tabel
dibawah ini.

6

Tabel 3.1
Matrik Sumber Data Penelitian

WD & KS

D

WD & KS

Transparancy

Consesus
Orientation

Equity

WD & KS

KM

KM

WD & KS
D
D

KM & KS
WD & KS
KS
WD
KS & KM

KS
WD
WD & KS
KS

KS

Control
Accuntability

Strategic
Vision

WD

WD

KM
WD & KS

WD
KS

Responsiveness

Efficiency
And
Effectiviness

KM

WD
WD
KS & KM

WD

KS & KM
KM

KS & KM

KM & KS

WD

KM

KS

Keterangan :
D
: Dokumen
KM
: kuisioner Masyarakat
KS
: kuisioner Sekolah
WD
: wawancara Dinas Pendidikan

7

1. Tujuan Program
2. Analisis Terhadap
Masalah:
a) Komunikasi
b) Sumber Daya
c) Diposisi Sikap
d) Struktur Birokrasi
3. Standar Kegiatan
4.Pengukuran
Perubahan
5. Perubahan Akibat
Kebijakan atau
Penyebab Lain
6. Indikator Dampak
Kebijakan

Partisipation

Rule
Of
Law

Teknik validitas data dalam penelitian dengan menggunakan triangulasi teknik.
Triangulasi teknik adalah teknik dimana bertujuan untuk menguji kreadibilitas data
dengan cara mengecek data kepada sumber sama dengan teknik yang berbeda (Sugiono,
2013).
HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di beberapa instansi pendidikan di Salatiga, diantaranya
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, SMA N 1 Salatiga, SMA N 2 Salatiga, SMA
Kristen Satya Wacana dan SMA Kristen 1 Salatiga, SMP N 1 Salatiga, SMP N 3 Salatiga,
SMP N 4 Salatiga, SMP N 9 Salatiga. Selain itu juga terdapat beberapa narasumber yakni
siswa sekolah, orang tua murid. Hasil penelitian didiskripsikan berdasarkan metode
evaluasi tipe sistematis. Setiap tahapan didiskripsikan berdasarkan hasil wawancara,
kuisioner, observasi dan dokumentasi.
1. Tujuan Kebijakan PPDB Online
Secara umum dikatakan bahwa tujuan kebijakan sudah baik. Karena tujuan
kebijakan dibuat dengan melibatkan sekolah dan publik, sehingga sekolah
mengetahui latar belakang yang didasari oleh permasalahan yang ada dalam proses
penerimaan peserta didik baru
2. Analisis Terhadap Masalah
Analisis terhadap permasalahan dalam imlementasi kebijakan dapat ditinjau
berdasarkan metode implementasi Edward III. Metode implementasi Edward III
ditinjau berdasarkan 4 unsur, yaitu komunikasi, sumber daya, diposisi sikap dan
struktur birokrasi. Proses komunikasi sudah berjalan dengan baik dimana prosesnya
terarah dari top to down. Sumberdaya dalam implementasinya juga sudah cukup baik
meskipun masih terdapat beberapa SDM yang belum memahami dengan jelas.
Namun dengan seiring waktu dan bantuan dari dinas pendidikan dapat berjalan
dengan baik. Dalam diposisi sikap, kapabilitas orang-orang yang dalam memberikan
kebijakan dan yang membuat kebijakan, memberikan jaminan. Responblty orangorang yang terkait dalam merespon permasalahan menunjukan bahwa tidak diragukan
lagi kapabilitasnya. Sehingga kontrol akan pengimplementasi kebijakan dapat
berjalan dengan baik. Sehingga permasalahan dalam implementasi dapat direspon
dengan baik. Secara struktural terdapat laisan-lapisan yang berkaitan dengan
8

pendidikan, dan seluruh unsur dalam pendidikan ini sudah mendukung dengan baik
akan kebijakan PPDB online.
3. Standar Kegiatan
Kegiatan secara umum sudah berjalan sesuai dengan buku panduan dan
sesuai dengan ketentuan. Namun hanya dalam permasalahan rombongan belajar saja
yang masih terdapat penyelewengan didalamnya.
4. Pengukuran Terhadap Perubahan
Perubahan layanan yang mudah dan efektif merupakan efek dari kebijakan ini.
Berdasar hasil penelitian maka jaminan kelancaran implementasi dapat dilihat
melalui disiminasi yang dilakukan. Syarat disiminasi adalah adanya respek anggota
masyarakat terhadap otoritas pemerintah untuk menjelaskan perlunya secara moral
mematuhi undang-undang yang dibuat oleh pihak berwenang. Adanya kesadaran untuk
menerima kebijakan, kesadaran dan kemauannya menerima dan melaksanakan kebijakan
terwujud manakala kebijakan dianggap logis. Keyakinan bahwa kebijakan dibuat secara
sah. Pemahaman bahwa meskipun pada awalnya suatu kebijakan diangap kontroversi,
namun seiring dengan perjalanan waktu maka kebijakan tersebut diangap sebagai suatu
yang wajar dilaksanakan. Syarat-syarat disimenasi tersebut yang belum terpenuhi adalah
kesadaran masyarakat. Masih terdapat penyelewengan membuktikan bahwa masih belum
ditaati sepenuhnya.
Dari segi implementasi yang dikemukakan oleh Edwards III bahwa terdapat empat
unsur dari kebijakan yaitu komunikasi, sumberdaya, Diposisi

dan struktur birokrasi.

Namun dengan beberapa permasalahan mengenai penyelewengan rombel makan dapat
diketahui masih terdapat komitmen oknum tertentu yang belum dapat melakukan dan
menaati dengan baik. Kontrol dari atas juga kurang sehingga permasalahan ini masih
terjadi hingga sekarang.
Keberhasilan kebijakan dipengaruhi akan lima unsur yaitu; logika
kebijakan,

kemampuan

pelaksanaan,

ketersediaan

sumberdaya,

manajemen implementasinya dan lingkungan dimana kebijakan tersebut.
Adanya oknum yang bermain didalamnya juga memberikan dampak
kerugian kepada sekolah swasta. Sekolah swasta yang sudah dirugikan
dengan belum diwadai dalam PPDB online semakin dirugikan dengan
permasalahan tersebut. Selain itu orantua siswa/ wali murid harus
legowo dengan segala hasil yang diperoleh anaknya. Sehingga tidak
9

menghalalkan segala cara untuk memperoleh sekolah yang diinginkan.
Persoalan tersebut tergolong kedalam lingkungan yang mana tidak
memiliki kesadaran akan keterbukaan dan keadilan setiap warga negara
yang dipandang sama dalam hukum dan tidak memanfaatkan keadaan
yang ada. Apabila kebijakan ini dilaksanakan sesuai dengan prosedur
yang telah disepakati pasti tujuan kebijakan dapat tercapai dan tidak
merugikan pihak lain.
Permasalahan tersebut menunjukkan masih kurang kontrol dan
kebijakan belum menunjang pelayanan pendidikan secara keseluruhan.
Olehkarenanya perlu suatu siklus kontrol untuk dapat menunjang
implementasi yang baik. Setiap institusi pendidikan

yang terkait

haruslah memiliki komitmen yang sama untuk menjalankan peraturan
yang ada terutama dalam hal rombel. Dinas pendidikan perlu melakukan
kontrol dengan mengobservasi setiap sekolah setelah PPDB online
dilakukan.

Kesimpulan
Implementasi kebijakan pada umumnya telah berjalan dengan baik. Kelancaran dalam
implementasi kebijakan dapat dilihat melalui diseminasi yang dilakukan dengan baik.
Aspek atau syarat diseminasi yang masih belum terpenuhi adalah respek masyarakat akan
kebijakan. Disebabkan karena masih terdapat masyarakat yang tidak mematuhi dan
melanggar aturan yang berlaku.
Ditinjau dari model implementasi Edwards III yang terdiri dari empat unsur yaitu
komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi, yang belum tercapai adalah
sumber daya dan disposisi. Sumber daya manusia pada khususnya masih terdapat yang
belum memahami dengan baik. Disebabkan karena tidak semua sumber daya manusia
dapat disama ratakan dalam memahami kebijakan. Namun seiring waktu permasalahan ini
dapat diatasi. Disposisi belum terpenui karena masih terdapatnya oknum yang tidak
mematuhi aturan dari kebijakan.
Keberhasilan kebijakan dipengaruhi akan lima unsur yaitu; logika kebijakan,
kemampuan pelaksanaan, ketersediaan sumberdaya, manajemen implementasinya dan
lingkungan dimana kebijakan tersebut. Dari kelima unsur tersebut yang menjadi
penghambat keberhasilan kebijakan adalah kemampuan pelaksana dan manajemen.
10

Kemampuan pelaksana meskipun diawali dengan permasalahan pemahaman yang kurang
dapat dipahami dengan baik seiring waktu. Sedangkan manajemen menjadi permasalahan
karena masih kurangnya kontrol.
Kurangnya kontrol menjadi masalah utama sehingga perlunya strategi dalam
mengantasinya. dalam mengatasi permaslahan kontrol maka perlunya sikluks kontrol.
Siklus dilakukan dengan mengawasi

dengan melakukan crosscheck langsung setelah

pelaksanaan PPDB online dapat mengkontrol apabila terdapat penyelewengan. Selain itu
juga perlunya membuka link untuk sekolah swasta dalam PPDB online, karena
bagaimanapun juga sekolah swasta juga bagian pendidikan yang ada di Salatiga.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan mengenai Penerimaan
Peserta Didik Baru dangan sistim Online di Salatiga, didapat beberapa
temuan sebagai rekomendasi sebagai berikut:
1. Bagi pemerintah daerah
a. Pemerintah sebagai motor dan otak dari kebijakan seharusnya
melaksanakan kontrol yang baik

akan kebijakan yang telah

dibuat.
b. Pemerintah harus menegakan akan prinsip keadailan bagi
seluruh masyarakat, sehingga masyarakat memperoleh hak
yang semestinya mereka peroleh.
c. Kebijakan PPDB online baru mewadahi sekolah-sekolah negeri,
oleh karenanya perlu dipikirkan kebijakan yang dapat mewadai
penerimaan peserta didik baru di sekolah swasta.
d. Pemerintah dalam hal ini adalah dinas pendidikan perlu
melakukan crosscheck mengenai jumlah kesesuaian jumlah
rombel yang disepakati.
2. Bagi sekolah
a. Sekolah Negeri
1) Seluruh sekolah negeri perlu menjunjung tinggi komitmennya
sebagai lembaga pendidik yang mendidik sehingga memegang
prinsip keadilan dan tidak melakukan penyelewengan akan
aturan yang telah berlaku
2) Sekolah perlu tegas untuk melaksakan proses PPDB online
sesuai aturan yang berlaku
11

b. Sekolah Swasta
Sekolah

swasta

perlu

memikirkan

solusi

mengenai

permasalahan belum terwadahinya penerimaan peserta didik
dan merekomendasikannya kepada dinas pendidikan.
3. Bagi masyarakat
a. Masyarakat yang belum mengenal IPTEK harus aktif untuk
mengetahui prosedur yang ada
b. Masyarakat harus menerima akan hasil yang didapat anaknya
dalam

penerimaan

peserta

didik

baru,

sehingga

tidak

menghalalkan segala cara untuk mendapatkan sekolah yang
dikehendakinya.
4. Bagi peneliti
Penelitian ini dapat mengetahui bagaimana evaluasi sistematis
kebijakan dengan pendekatan implementasi Edwards III.

DAFTAR PUSTAKA
Amutu, Onisimus. 2011. Manajemen Pendidikan di Era Otonomi Daerah.
Bandung: Alfabeta
Dollah, Baharuddin. 2012. Kebijakan Sistem Penerimaan Siswa Baru
Melalui Media Online (New Student Admission System Policy
Through Online Media. Jurnal Pekommas
Jannah, Lina Miftahul. 2007. Public Evaluation On The Access To
Information On New Student Enrollment. Jurnal Penelitian dan
Evaluasi Pendidikan, Nomor 2, Tahun XII, 2008
Magaji dkk. 2013. An Evaluation of Students Admission Exercises (ESAE)
in Kaduna State University, Nigeria. Kamla-Raj 2013 Int J Edu Sci,
5(2): 131-135 (2013)

12

Ogbebor, Godwin Gideon. 2012. Mode of Admission and Undergraduate
Academic Performance: A Comparative Study in Delta State
University. Nigeria: Journal of Educational and Social Research Vol.
2 (3) September 2012
Olel, Maureen A., 2011.

Students

Admission Policies for Quality

Assurance: Towards Quality Education in Kenyan Universities.
Kenya : international Journal of Business and Social Science Vol. 2
No. 8; May 2011
Rochyawati.

2012.

Sumber:

(rochyati-w-t-

fisip.web.unair.ac.id/artikel_detail-69582-UmumMENGENAL%20IMPLEMENTASI%20KEBIJAKAN%20PUBLIK%20.html
)
Sugiono. 2013. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Tilaar, H.A.R dan Nugroho, R., 2008. Kebijakan Pendidikan. Pengantar
untuk memahami kebijakan pendidikan dan kebijakan pendidikan
sebagai kebijakan publik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Undang Undang SISDIKNAS 20 tahun 2003
Winarno, Budi. 2012. Kebijakan Publik : Teori, Proses dan Studi Kasus.
Yogyakarta: CAPS

13