PUSAT KERAJINAN BATIK TULIS MADURA DI BANGKALAN.

TUGAS AKHIR

PUSAT KERAJ INAN
BATIK TULIS MADURA
DI BANGKALAN
Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh
Gelar Sarjana Teknik (S-1)

Diajukan Oleh :

NOVIANA IR IANTIE
0751010004

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


TUGAS AKHIR

PUSAT KERAJ INAN
BATIK TULIS MADURA DI BANGKALAN
Dipersiapkan dan Disusun Oleh:

NOVIANA IR IANTIE
0751010004
Telah dipertahankan di depan Tim Penguji
Pada Tanggal : 1 Juni 2012
Pembimbing Utama :

Penguji I :

Ir. Muchlisiniyati Safeyah, MT
NPT. 3 6706 94 0034 1

Ami Arfianti, ST, MT
NPT. 3 6911 97 0158 1


Pembimbing Pendamping :

Penguji II

Ir. Erwin Djuni Winarto, MT
NPT. 3 6506 99 0166 1

Ir. Niniek Anggriani, MTP
NIP. 19580124 198703 2 00 1
Penguji III

Ir. Eva Elviana, MT
NPT. 3 6604 94 0032 1
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
Untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik (S-1)
Tanggal : 4 Juni 2012
Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

Ir. Naniek Ratni., JAR., M.Kes.
NIP. 19590729 198603 2 00 1

i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PUSAT KERAJ INAN BATIK TULIS MADURA
DI BANGKALAN
Noviana Iriantie
0751010004

ABSTRAKSI
Batik Madura merupakan salah satu kebudayaan Indonesia yang memiliki
nilai yang sangat tinggi. Kerajinan batik tulis Madura telah di kenal oleh seluruh
masyaraskat Indonesia, bahkan beberapa negara lain juga mengenal batik tulis
Madura. Amat sangat disayangkan jika batik tulis Madura tidak di lestarikan
apalagi di abaikan. Keaneka ragaman motif serta warna yang dimiliki batik tulis
Madura merupakan satu ciri khas tersendiri. Tidak banyak yang tahu bahwa batik
tulis Madura tidak hanya di hasilkan dari kabupaten Bangkalan yang tepatnya di
Tanjung Bumi. Namun, batik yang di hasilkan terdapat di 3 kabupaten lainnya
yang ada di Pulau Madura. Dari ke-4 kabupaten yang ada di Pulau Madura, batik
yang dihasilkanpun beraneka macam.

Pusat Kerajinan Batik Tulis Madura merupakan salah satu objek
rancangan yang mewadahi suatu kegiatan yang berhubungan dengan kerajinan
batik tulis. Dimana pada objek rancangan ini tidak hanya memberikan suatu
sarana untuk berbelanja, namun pada objek rancangan ini juga memberikan suatu
wawasan untuk mengetahui proses pembuatan batik tulis Madura. Pusat Kerajinan
Batik Tulis Madura juga ingin mengenalkan, meningkatkan, melestarikan serta
mempertahankan kerajinan batik tulis Madura yang sudah diminati banyak
konsumen dari lokal maupun konsumen dari mancanegara. Sedangkan sasaran
dari rancangan ini di tujukan untuk semua kalangan baik dari kalangan remaja
maupun dewasa, juga para pecinta pecinta batik.
Lokasi yang dipilih untuk Pusat Kerajinan Batik Tulis Madura ini di pilih
di kota Bangkalan tepatnya di Burneh. Dimana lokasi ini memiliki potensi yang
baik, karena selain dekat dengan jembatan Suramadu, lokasi ini juga merupakan
jalur penghubung untuk menuju kota-kota lain yang berada di Pulau Madura.
Beberapa galeri batik yang berada di sekitar kawasan juga mendukunga adanya
rancangan Pusat Kerajinan Batik Tulis Madura. Selain itu, kawasan rumah
penduduk yang masih memiliki tatanan khas Madura (Tanean Lanjang) bisa
dijadikan acuan untuk rancangan.

Kata Kunci : Kerajinan, Batik Tulis, Madura


ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR
Segala puji syukur ditujukan kehadirat Allah SWT, yang mana atas
rahmat dan ridho-Nya, sehingga penyusunan Proposal Tugas Akhir yang berjudul
“PUSAT KERAJ INAN BATIK TULIS MADURA DI BANGKALAN” ini
dapat terselesaikan dengan baik, untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam
memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S-1) Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas
Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran“
Jawa Timur di Surabaya.
Bersama ini penyusun juga mengucapkan terimakasih kepada:
1.

Ir. Naniek Ratni. JAR, M.Kes. Selaku Dekan Fakultas Tekni Sipil dan
Perencanaan (FTSP), Universitas Pembangunan Nasional (UPN), Jawa
Timur.


2.

Dr. Ir. Pancawati Dewi, MT. selaku Ketua Jurusan Arsitektur, Fakultas
Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), Universitas Pembangunan Nasional
(UPN), Jawa Timur.

3.

Ir. Eva Elviana, MT. selaku dosen pengampu mata kuliah Seminar.

4.

Dyan Agustin, ST. dosen pengampu Tugas Akhir, terima kasih banyak atas
bimbingannya.

5.

Ami Arfianti, ST., MT. selaku dosen wali.

6.


Ir.Muchlisiniyati Safeyah, MT. selaku dosen pembimbing utama, terima kasih
banyak atas bimbingannya.

7.

Ir. Erwin Djuni Winarto, MT. selaku dosen pembimbing pedamping, yang
membimbing tugas akhir saya dari awal penyusunan. Terima kasih atas
bimbingannya.

8.

Ami Arfianti, ST., MT ; Ir. Eva Elviana, MT ; Ir. Niniek Anggriani, MTP.
Selaku dosen penguji. Terima kasih atas semua kritik dan sarannya.

9.

Segenap dosen jurusan Arsitektur UPN Veteran Jawa Timur, atas segala
macam ilmu yang sudah diberikan kepada saya.


iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10. Kedua orang tua saya, Bapak H. Ach. Irianto, S.Pd dan Ibu Hj. Siti Fatimah
yang selalu mendukung dalam penyusunan tugas akhir saya. Terima kasih
atas segalanya.
11. Saudara saya, Dwi Oktavia Arianie dan Ahmad Rizqi.
12. Teman-teman angkatan 2007 dan teman-teman penghuni studio tugas akhir
yang selalu mendukung saya, Adek, Dina, Nita, Syarif, Mufid, Yanuar,
Rezha, Asro, Adit, Irham, Kenyul, Tiar, Ulik, Dicky, Mas Sonie, Kakak
Yudha, Kakak Reno, Kakak Arif, Kakak Rian, Nabila, Adhe, Savitri,
Syahfitri, Indah dan lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
13. Special thanks for Rofizal Faiz M., ST yang selalu memberi semangat dan
ancaman agar cepat lulus.
14. Sahabat spesial yang selalu memberi semangat, Reny Norma Hidayati, Elvira
Ulil Azmi, Irham Bashir Ghozali, Febriana Sekar Sari, dan R. Sonnie
Hidayat.
15. Teman-teman Al-Falah trima kasih atas dukungan serta doamya.
16. Semua pihak yang telah membantu dalam pengerjaan Tugas Akhir ini.

Akhir kata, penulis ucapkan terimakasih dan mohon maaf jika terdapat
banyak kesalahan dalam penyusunan proposal tugas akhir ini. Semoga Proposal
Tugas Akhir ini bisa bermanfaat bagi semua pihak, dan bisa didapatkan hasil yang
maksimal nantinya.

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan .............................................................................................. i
Abstraksi . ............................................................................................................ ii
Kata Pengantar ...................................................................................................... iii
Daftar Isi ............................................................................................................... v
Daftar Tabel .......................................................................................................... vii
Daftar Gambar ...................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Tujuan Dan Sasaran Perancangan ............................................................ 3

1.3 Batasan Dan Asumsi ............................................................................... 4
1.4 Tahapan Perancangan .............................................................................. 4
1.5 Sistematika Laporan ................................................................................ 5
BAB II TINJAUAN OBJEK PERANCANGAN ................................................... 7
2.1 Tinjauan Umum Rancangan .................................................................... 7
2.1.1

Pengertian Judul ........................................................................ 7

2.1.2

Studi Literatur ............................................................................ 8

2.1.3

Studi Kasus ................................................................................ 14

2.1.4

Analisa Hasil Studi .................................................................... 21


2.2 Tinjauan Khusus ..................................................................................... 22
2.2.1

Lingkup Penekanan Rancangan ................................................. 22

2.2.2

Lingkup Pelayanan .................................................................... 22

2.2.3

Aktifitas Dan Kebutuhan Ruang ................................................ 22

2.2.4

Perhitungan Ruang .................................................................... 24

BAB III TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN ................................................ 35
3.1 Latar Belakang Pemilihan Lokasi ............................................................ 35
3.2 Penetapan Lokasi .................................................................................... 37
3.3 Kondisi Fisik Lokasi ............................................................................... 41
3.3.1

Existing Site .............................................................................. 42

3.3.2

Aksebilitas ................................................................................. 43

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.3.3

Potensi Lingkungan ................................................................... 45

3.3.4

Infrastruktur Kota ...................................................................... 46

3.3.5

Peraturan Bangunan Setempat ................................................... 47

BAB IV ANALISA PERANCANGAN ................................................................ 48
4.1 Analisa Site ............................................................................................. 48
4.1.1

Analisa Aksebilitas .................................................................... 48

4.1.2

Analisa Iklim ............................................................................. 50

4.1.3

Analisa Lingkungan Sekitar ....................................................... 52

4.1.4

Analisa Zoning .......................................................................... 54

4.2 Analisa Ruang ......................................................................................... 55
4.2.1

Organisasi Ruang ....................................................................... 55

4.2.2

Hubungan Ruang dan Sirkulasi .................................................. 57

4.2.3

Diagram Abstrak ....................................................................... 60

4.3 Analisa Bentuk Dan Tampilan ................................................................. 61
4.3.1

Analisa Bentuk Massa Bangunan ............................................... 61

4.3.2

Analisa Tampilan ....................................................................... 62

BAB V KONSEP RANCANGAN ........................................................................ 64
5.1 Tema Rancangan ..................................................................................... 64
5.1.1

Pendekatan Rancangan .............................................................. 64

5.2 Konsep Tapak ......................................................................................... 65
5.2.1

Konsep Zooning ........................................................................ 65

5.2.2

Konsep Tatanan Massa .............................................................. 65

5.2.3

Konsep Bentukan Massa ............................................................ 66

5.2.4

Konsep Fasade ........................................................................... 67

5.3 Konsep Ruang Dalam .............................................................................. 67
BAB VI APLIKASI RANCANGAN .................................................................... 68
6.1 Zooning ................................................................................................... 68
6.2 Entrance .................................................................................................. 68
6.3 Ruang Dalam .......................................................................................... 69
6.4 Ruang Luar ............................................................................................. 71
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 72
vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Unit Usaha Industri Sandang Kecamatan Tanjung Bumi,
Bangkalan ........................................................................................... 2
Tabel 1.2 Data Jumlah Daya Tarik Wisatawan Mancanegara Dan Nusantara Di
Kota Bangkalan .................................................................................. 2
Tabel 2.1 Jenis Ruang Pada Bangunan Rumah Produksi Batik Dan Galeri ......... 17
Tabel 2.2 Tabel Jenis Ruang Pada Bangunan Gedung Pertemuan ....................... 17
Tabel 2.3 Analisa Hasil Studi ............................................................................. 21
Tabel 2.4 Aktifitas Pengunjung dan Kebutuhan Ruang ....................................... 23
Tabel 2.5 Aktifitas Pengrajin dan Kebutuhan Ruang ........................................... 23
Tabel 2.6 Aktifitas staff pengelola dan kebutuhan ruang ..................................... 23
Tabel 2.7 Perhitungan Luas Ruang Produksi ...................................................... 25
Tabel 2.8 Perhitungan Luas Restauran ................................................................ 27
Tabel 2.9 Tabel Perhitungan Luas Galeri ............................................................ 29
Tabel 2.10 Perhitungan Luasan Ruang Pengelola ................................................. 30
Tabel 3.1 Perbandingan Alternatif Lokasi Bangkalan ......................................... 37
Tabel 3.2 Pertimbangan Lokasi Site ................................................................... 39
Tabel 4.1 Organisasi Ruang ................................................................................ 56

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Tahapan Rancangan .............................................................. 5
Gambar 2.1 Contoh Motif Batik Tulis Tanjung Bumi .......................................... 13
Gambar 2.2 Tampilan bangunan galeri batik ........................................................ 14
Gambar 2.3 Sketsa Layout Sogan Village ............................................................ 15
Gambar 2.4 Suasana Restauran ............................................................................ 18
Gambar 2.5 Salah satu pengrajin desa Kowel ....................................................... 18
Gambar 2.6 Denah Rumah Ibu Aminatus ............................................................. 19
Gambar 2.7 Ruang Membatik .............................................................................. 20
Gambar 2.8 Ruang Pewarnaan ............................................................................. 20
Gambar 2.9

Ruang Jemur .................................................................................. 21

Gambar 3.1

Peta Struktur Perwilayahan Kabupaten Bangkalan ......................... 35

Gambar 3.2

Tiga Alternatif Lokasi .................................................................... 38

Gambar 3.3

Lokasi Site ..................................................................................... 40

Gambar 3.4

Foto Eksisting Site, bangunan yang ada di sekitar site .................... 41

Gambar 3.5

Site dengan Luasnya ....................................................................... 42

Gambar 3.6

Utilitas sekitar tapak ....................................................................... 43

Gambar 3.7

Aksesibilitas ke Lokasi Site ............................................................ 44

Gambar 3.8

Peta Wisata Kabupaten Bangkalan ................................................. 45

Gambar 3.9

Keberadaan Lokasi Dengan Jembatan Suramadu ............................ 46

Gambar 4.1

Sudut Pandang Orang ke Site ......................................................... 49

Gambar 4.2

Letak Entrance pada site ................................................................. 50

Gambar 4.3

Orientasi matahari, arah angin dan curah hujan pada lokasi site ...... 50

Gambar 4.4

View dari tapak .............................................................................. 52

Gambar 4.5

View ke tapak ................................................................................ 53

Gambar 4.6

Orientasi Bangunan ........................................................................ 53

Gambar 4.7

Analisa kebisingan ......................................................................... 54

Gambar 4.8

Penzoningan ................................................................................... 55

Gambar 4.9

Diagram hubungan ruang antar massa ............................................ 57

Gambar 4.10 Hubungan antar ruang fasilitas utama ............................................. 58
viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Gambar 4.11 Hubungan antar ruang fasilitas penunjang ...................................... 58
Gambar 4.12 Hubungan antar ruang fasilitas pengelola ....................................... 59
Gambar 4.13 Skema sirkulasi antar ruang ............................................................ 59
Gambar 4.14 Hubungan antar massa bangunan .................................................... 60
Gambar 4.15 Bentuk tatanan massa pada Tanean Lanjang ................................... 61
Gambar 4.16 Analisa bentukan massa bangunan .................................................. 62
Gambar 4.17 Bentukan rumah adat Madura ......................................................... 63
Gambar 4.18 Ukiran Madura ............................................................................... 63
Gambar 5.1

Zooning .......................................................................................... 65

Gambar 5.2

Sketsa Tatanan Tanean Lanjang .................................................... 66

Gambar 5.3

Bentukan Rumah Madura (Rumah Trompesan) .............................. 66

Gambar 5.4

Ukiran Yang Dipakai Pada Fasade ................................................. 67

Gambar 5.5

Salah Satu Motif Interior ................................................................ 67

Gambar 6.1

Zooning .......................................................................................... 68

Gambar 6.2

Main Entrance ................................................................................ 69

Gambar 6.3

Denah Gedung Produksi ................................................................. 69

Gambar 6.4

Galeri ............................................................................................. 70

Gambar 6.5

Denah Restoran dan Penjualan Batik .............................................. 70

Gambar 6.6

Lahan Parkir ................................................................................... 71

Gambar 6.7

Plaza .............................................................................................. 71

Gambar 6.8

Taman Baca .................................................................................... 71

ix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini seni batik sangat diminati oleh berbagai kalangan. Tidak hanya
dari kalangan orang tua saja yang memiliki minat untuk menggunakan pakaian
batik, namun adanya berbagai corak yang berbeda dan indah dapat mengajak
kalangan anak muda untuk menggunakan pakaian yang berbahan dasar dari kain
batik. Indonesia merupakan negara yang kaya akan hasil seni budaya, salah
satunya adalah batik. Indonesia memiliki beraneka ragam batik yang sangat khas
dan tidak dapat di temui di negara-negara lain. Di Pulau Jawa sendiri memiliki
beberapa macam batik yaitu batik Solo, batik Yogyakarta, batik Pekalongan, batik
Cirebon, batik Lasem, batik Indramayu (Dermayu), batik Madura dan lain
sebagainya.
Batik Madura merupakan salah satu batik yang memiliki corak yang unik.
Bagi konsumen bentuk dan motif yang khas memiliki keunikan sendiri bagi para
peminatnya. Corak dan ragamnya yang unik dan bebas, sifat produksinya yang
personal (dikerjakan secara satuan), masih mempertahankan cara-cara tradisional
(ditulis dan diproses dengan cara-cara tradisional) dan senantiasa menggunakan
bahan pewarna alami yang ramah dengan lingkungan. Bagi Madura, batik bukan
hanya sehelai kain, namun telah menjadi ikon budaya dan sering menjadi objek
penelitian oleh banyak institusi. Motif dan warna yang tertuang di dalam kain
panjang itu, merefleksikan karakter masyarakatnya. Khususnya batik buatan
Tanjung Bumi di Kabupaten Bangkalan. Meskipun bagi penduduk Tanjung Bumi
usaha kerajinan batik bukan menjadi mata pencarian utama, namun Tanjung Bumi
memiliki jumlah unit usaha batik tulis yang cukup besar. Hal ini bisa dilihat dari
tabel 1.1 berikut :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
1
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Tabel 1.1 Jumlah Unit Usaha Industri Sandang Kecamatan Tanjung Bumi,
Bangkalan.
No

Kecamatan

Desa
Tanjung Bumi

Komoditi
Batik Tulis

2005
309

2006
309

2007
309

1.

Tanjung Bumi

Paseseh

Batik Tulis

225

225

225

Telaga Biru

Batik Tulis

362

363

363

896

897

897

TOTAL

Sumber : Dinas Perindustrian Perdagangan dan Penanaman Modal Kabupaten
Bangkalan, 2007

Sebenarnya, batik Madura tidak hanya dihasilkan di Tanjung Bumi di
Kabupaten Bangkalan saja. Namun, Madura yang memiliki 4 kabupaten yaitu
Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, dan
Kabupaten Sumenep ini menghasilkan batik yang memiliki motif dan warna batik
yang berbeda di tiap kabupatennya.
Dengan adanya bermacam-macam motif batik yang di hasilkan di tiap-tiap
kabupaten yang ada di Madura ini menambah ragam motif batik Madura yang kini
diminati para konsumen. Apalagi setelah adanya jembatan Suramadu yang
menghubungkan Pulau Madura dan Surabaya menambah banyaknya peminat
batik yang datang ke Pulau Madura. Hal ini bisa dilihat dari tabel 1.2 di bawah
ini:
Tabel 1.2 Data Jumlah Daya Tarik Wisatawan Mancanegara Dan Nusantara
Di Kota Bangkalan
No
1.
2.

3.

Objek Dan Daya
Tarik Wisata
Batik Tulis
Tanjung Bumi
Makam
Syaichona
Cholil
Taman Rekreasi
Kota
Total

Januari 2009

Februari 2009

Maret 2009

Wisman

Wisnus

Wisman

Wisnus

Wisman

Wisnus

5

365

0

379

0

403

5

37025

2

36189

9

26319

16

2773

0

2240

0

2038

26

40163

2

38808

9

28760

Sumber : Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Bangkalan, 2009

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
2
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Bila dilihat dari tabel 1.2 di atas, ternyata batik tulis Tanjung Bumi juga
dikunjungi oleh wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara yang hanya
sekedar ingin tahu tentang proses pembuatan batik tulis Tanjung Bumi ataupun
hanya sekedar ingin membeli batik tulis khas Tanjug Bumi.
Dengan memanfaatkan potensi batik Tanjung Bumi yang terletak sekitar
70 km dari jembatan Suramadu, maka diusulkan untuk dibuatnya pusat kerajinan /
galeri batik tulis yang tidak hanya menampung batik dari Bangkalan saja. Namun,
menampung batik dari Sumenep, Sampang, dan Pamekasan yang akan diletakkan
di Bangkalan dengan alternatif jarak tempuh yang cukup dekat untuk pengunjung.

1.2 Tujuan Dan Sasaran Perancangan
Pada dasarnya tujuan dari perancangan Pusat Kerajinan Batik Tulis
Madura Di Bangkalan ini antara lain yaitu untuk :
− Mengenalkan, meningkatkan, melestarikan serta mempertahankan kerajinan
batik tulis Madura yang sudah diminati banyak konsumen dari lokal maupun
konsumen dari mancanegara.
− Pusat Kerajinan Batik Tulis Madura Di Bangkalan juga memiliki tujuan untuk
memenuhi kebutuhan belanja dan mempermudah masyarakat pecinta batik,
baik penduduk dari luar pulau Madura maupun penduduk Madura sendiri.
− Memberikan suatu pengalaman tentang cara membuat batik tulis Madura.
Sedangkan sasaran yang ingin dicapai dengan dirancangnya Pusat
Kerajinan Batik Tulis Madura Di Bangkalan ini yaitu :
− Untuk menyediakan suatu wadah yang dapat menampung aktifitas para
pengrajin batik maupun desainer batik dalam mewujudkan, menggelar, dan
mengkomunikasikan karya-karyanya kepada para masyarakat.
− Memberikan pelatihan kepada para pecinta batik, baik pecinta batik dari
mancanegara maupun nusantara tentang pembuatan batik tulis Madura,
sehingga batik tulis Madura lebih dikenal dan dapat dilestarikan.
− Sebagai pusat informasi mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan
batik, khususnya batik Madura.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
3
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1.3 Batasan Dan Asumsi
Dalam penyelenggaran Pusat Kerajinan Batik Tulis Madura Di Bangkalan
ini untuk menghindari pembahasan agar tidak melebar pada masalah-masalah
yang tidak seharusnya dibahas, maka perlu adanya batasan-batasan yang
melingkupi permasalahan yang ada maka batasan. Objek perancangan pusat
kerajinan batik tulis Madura ini diperuntukkan bagi para pecinta batik dan
peminat batik baik dari Madura maupun dari luar Pulau Madura. Sedangkan batik
yang akan dikembangkan hanya di batasi dari batik yang dihasilkan di Pulau
Madura saja. Bangunan ini memiliki jam operasional kegiatan dari pagi sampai
sore hari setiap harinya. Selain itu, pada bangunan ini tidak hanya mengajarkan
bagaimana cara membuat batik tulis khas Madura dan juga tempat sumber
informasi, namun pada bangunan ini juga memiliki fasilitas penunjang yaitu
adanya galeri, cafe, dan lain sebagainya.
Sedangkan kepemilikan bangunan di asumsikan sebagai milik swasta,
sehingga fungsi bangunan dan nilai ruang akan mempunyai nilai komersial.
Bangunan ini di asumsikan mampu menampung hingga 10 tahun yang akan
datang, karena diasumsikan 10 tahun mendatang jumlah peminat batik akan terus
meningkat. Dan dalam menawarkan sebuah produk kerajinan batik tidak menutup
kemungkinan untuk menampilkan berbagai macam jenis dan pola batik khususnya
dari Pulau Madura.

1.4 Tahapan Per ancangan
Dalam penulisan laporan ini deperlukan adanya kerangka tahapan
perancangan

yang

khususnya

berguna dalam

membantu mempermudah

perencanaan dan perancangan dalam penulisan laporan ini, disamping itu juga
dapat mampermudah menyusun perencanaan dari kerangka pikiran konsep, tema
sampai penyusunan analisa studi kasus. Tahapan ini yaitu sebagai berikut :
Dimulai dengan menginterpretasikan judul obyek rancangan yang
disesuaikan dengan latar belakang. Kemudian dilakukan pengumpulan data yang
dibutuhkan sebagai penunjang perencanaan obyek rancang yaitu melalui studi
litelatur yang diperoleh dari buku-buku referensi, brosur-brosur dan lain-lain,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
4
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

study komperatif dengan survei lapangan, browsing melalui internet, wawancara
untuk memperoleh data dengan melakukan proses tanya jawab, study banding
atau studi kasus serta standarisasi dari obyek rancangan yang dibutuhkan.
Dari azas-azas perancangan sehingga terbentuk sebuah tema dan konsep
rancangan yang menentukan ide bentuk serta gagasan pra desain. Setelah
terbentuk ide bentuk atau gagasan pra desain dilakukan kontrol kembali trhadap
prinsip, teori dan azas serta tema dan konsep rancangan, sehingga menghasilkan
sebuah rancangan obyek yang sesuai (hasil desain).
Berikut diagram tahapan perencanaan :
Intepretasi Judul
Latar Belakang
Pengumpulan Data
Kajian Teori, Azas Serta
Prinsip Perancangan

Perumusan Tema /
Konsep Perancangan
Gagasan Pra Desain
Hasil Rancangan
Gambar 1.1 Skema Tahapan Perancangan
Sumber : Teori Metoda Perancangan, 2009
1.5 Sistematika Laporan
Dalam penyusunan laporan diharapkan dapat memberikan gambaran
secara umum mengenai usulan laporan, mulai dari bagian umum hingga ke bagian
khusus dengan pengaturan sedemikian rupa sehingga mencerminkan suatu pola

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
5
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

pikir perencanaan yang sistematis. Sistematika penulisan yang dilakukan dalam
pembahasan laporan ini, meliputi :
Bab 1 Pendahuluan : bab ini menjelaskan latar belakang perencanaan dan
perancangan Pusat Kerajinan Batik Tulis Madura yang ditegaskan dengan data –
data mengenai kerajinan batik tulis Madura, tujuan dan sasaran perancangan,
batasan dan asumsi, tahapan perancangan dan sistematika laporan.
Bab 2 Tinjauan Obyek Perancangan : bab ini dimulai dari tahap pengertian
judul yang berisi pengertian tentang Pusat Kerajinan Batik Tulis Madura di
Bangkalan itu sendiri yang kemudian disimpulkan menjadi suatu pengertian baru
dari rancangan. Tahap studi literatur yang berisi tentang segala data dari
bermacam jenis literatur yang digunakan sebagai data penunjang yang berkaitan
dengan rancangan. Tahap tinjauan obyek perancangan yang berisi dua obyek studi
kasus sejenis secara fungsi dan aktivitas yang digunakan sebagai acuan yang
membantu rancangan nantinya, dari hasil analisa dan pembandingan yang
dilakukan pada studi kasus.
Bab 3 Tinjauan Lokasi Perancangan : bab ini menjelaskan latar belakang
pemilihan lokasi, penetapan lokasi untuk perancangan Pusat Kerajinan Batik Tulis
Madura di Bangkalan ini. Kemudian penjelasan mengenai kondisi fisik lokasi
yang meliputi existing site, aksebilitas, potensi lingkungan, infrastruktur kota dan
peraturan bangunan setempat.
Bab 4 Analisa Perancangan : isinya sudah mengarah ke arah lebih lanjut
yaitu mulai dari analisa sampai dengan gambaran secara abstrak tentang konsep
perancangan yang akan dibuat. Seperti dari mulai analisa ruang berserta
hubungannya, analisa aksesibilitas, view, kebisingan, iklim, potensi daerah
sekitar. Sampai dengan diagram abstrak yang kurang lebih menggambarkan
secara abstrak konsep bentukan atau lay out.
Bab 5 Konsep Perancangan : Konsep Perancangan, pada tahap ini,
pendekatan-pendekatan dalam perancangan akan mulai direalisasikan. Dengan
pendekatan desain, hasil akhir dari perancangan diharapkan akan sesuai dengan
gambaran pada bab awal.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
6
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Bab 6 Aplikasi Rancangan : Aplikasi Rancangan, akan tervisualisasi
dengan bentuk gambar denah, tampak, potongan, lay out plan, site plan, serta
maket sebagai bentukan 3 dimensi dari rancangan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
7
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN OBJ EK PERANCANGAN
2.1 Tinjauan Umum
2.1.1

Penger tian J udul
Adapun pengertian Pusat Kerajinan Batik Tulis Madura Di Bangkalan

adalah sebagai berikut :
Pusat Kerajinan :
Kata pusat memiliki makna yaitu suatu tempat pemusatan aktivitas atau
pokok pangkal berbagai kegiatan berkaitan dengan seni, sesuatu yang indah yang
bernilai tinggi. (Purwadarminta, 1982)
Kerajinan memiliki arti hal yang berkaitan dengan buatan tangan atau
kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan
tangan (kerajinan tangan). Kerajinan yang dibuat biasanya terbuat dari berbagai
bahan. Dari kerajinan ini menghasilkan hiasan atau benda seni maupun barang
pakai. (Wikipedia, 2010)
Batik Tulis Madura :
Kata "batik" berasal dari gabungan dua kata bahasa Jawa: "amba", yang
bermakna "menulis" dan "titik" yang bermakna "titik". Sedangkan batik tulis
Madura memiliki makna kain yang dihias dengan teksture dan corak batik khas
dari pulau Madura menggunakan tangan. (Wikipedia, sejarah batik, 2010)
Di Kota Bangkalan
Di memiliki makna yaitu menunjukkan suatu tempat. (Purwadarminta,
1982)
Sedangkan Bangkalan merupakan salah satu ibukota dari Kabupaten
Bangkalan di Pulau Madura. Kota Bangkalan merupakan salah satu kawasan
perkembangan Surabaya, serta tercakup dalam lingkup Gerbangkertosusilo.
(Wikipedia, Kabupaten Bangkalan, 2010)
Dengan demikian dari pengertian-pengertian di atas, maka judul Pusat
Kerajinan Batik Tulis Madura Di Bangkalan secara keseluruhan berarti suatu
tempat yang menjadi pusat aktivitas keterampilan tangan (kerajinan tangan)
8

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

berkaitan dengan seni membatik atau menghias kain dengan teksture dan corak
batik khas dari Pulau Madura, juga merupakan suatu tempat dimana pengrajin
batik menggelar serta mempromosikan karya-karya batik yang memiliki motif
khas dari Pulau Madura yang terletak di Bangkalan.

2.1.2

Studi Liter atur
Dalam studi literatur, dapat dijelaskan mengenai hal-hal yang berkaitan

dengan materi objek rancangan. Studi literatur disini juga bisa bersifat non
arsitektural yang dapat bersumber dari beberapa buku atau referensi khusus. Pada
studi literatur, data-data yang diambil dari internet yaitu mengenai hal-hal yang
berhubungan dengan seni batik yang sesuai dengan proyek yang akan
dilaksanakan.

a. Budaya Batik Di Indonesia
Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi
bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuanperempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam
membatik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik
adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya "Batik Cap" yang
memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa
pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin
seperti yang bisa dilihat pada corak "Mega Mendung", dimana di beberapa daerah
pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki.
Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun,
sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga
tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan
sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga
keraton Yogyakarta dan Surakarta.
Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia ( Jawa ) yang sampai
saat ini masih ada. Batik juga pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh
Presiden Soeharto, yang pada waktu itu memakai batik pada Konferensi PBB.

9

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

b. Alat-alat Yang Digunakan Pada Saat Membatik
Proses membatik secara tradisional ini dari masa ke masa tidak mengalami
banyak perubahan sampai sekarang. Melihat dari bentuk dan fungsinya, peralatan
batik yang digunakan merupakan alat batik tradisional yang unik. Alat-alat yang
digunakan pada saat membatik antara lain :
-

Bandul
Bandul dibuat dari timah, atau kayu, atau batu yang dikantongi. Fungsi pokok
bandul ialah untuk menahan mori yang baru dibatik agar tidak mudah tergeser
ditiup angin, atau tarikan si pembatik secara tidak disengaja. Jadi tanpa bandul
pekerjaan membatik dapat dilaksanakan.

-

Dingklik
Dingklik merupakan tempat duduk orang yang membatik, tingginya
disesuaikan dengan tinggi orang duduk saat membatik.

-

Gawangan
Gawangan terbuat dari kayu atau bamboo yang mudah dipindah-pindahkan
dan

kokoh.

Fungsi

gawangan

ini

untuk

menggantungkan

serta

membentangkan kain mori sewaktu akan dibatik dengan menggunakan
canting.
-

Wajan
Wajan ialah perkakas untuk mencairkan “malam” (lilin untuk membatik).
Wajan dibuat dari logam baja, atau tanah liat. Wajan sebaiknya bertangkai
supaya mudah diangkat dan diturunkan dari perapian tanpa mempergunakan
alat lain. Oleh karena itu wajan yang dibuat dari tanah liat lebih baik daripada
yang dari logam karena tangkainya tidak mudah panas. Tetapi wajan tanah liat
agak lambat memanaskan “malam”.

-

Anglo (Kompor)
Anglo dibuat dari tanah liat, atau bahan lain. Anglo ialah alat perapian sebagai
pemanas “malam”. Kompor dibuat dari Besi dengan diberi sumbu.. Apabila
mempergunakan anglo, maka bahan untuk membuat api ialah arang kayu. Jika
mempergunakan kayu bakar anglo diganti dengan keren. Keren inilah yang

10

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

banyak dipergunakan orang di desa-desa. Keren pada prinsipnya sama dengan
anglo, tetapi tidak bertingkat.
-

Tepas
Tepas ini tidak dipergunakan jika perapian menggunakan kompor. Tepas ialah
alat untuk membesarkan api menurut kebutuhan dan terbuat dari bambu.
Selain tepas, digunakan juga ilir. Tepas dan ilir pada pokoknya sama, hanya
berbeda bentuk. Tepas berbentuk empat persegi panjang dan meruncing pada
salah satu sisi lebarnya dan tangkainya terletak pada bagian yang runcing itu.

-

Taplak
Taplak berfungsi untuk menutup dan melindungi paha pembatik dari tetesan
lilin malam dari canting.

-

Kemplongan
Kemplongan merupakan alat yang terbuat dari kayu yang berbentuk meja dan
palu pemukul alat ini dipergunakan untuk menghaluskan kain mori sebelum di
beri pola motif batik dan dibatik.

-

Canting
Canting merupakan alat untuk melukis atau menggambar dengan coretan lilin
malam pada kain mori. Canting ini sangat menentukan nama batik yang akan
dihasilkan menjadi batik tulis. Alat ini terbuat dari kombinasi tembaga dan
kayu atau bamboo yang mempunyai sifat lentur dan ringan.

c. Tahapan-tahapan Membatik
Tahap-tahap membatik sepotong mori harus dikerjakan dengan beberapa
tahapan. Setiap tahapan dapat dikerjakan oleh orang yang berbeda, tetapi sepotong
kain mori tidak dapat dikerjakan beberapa orang dalam waktu yang bersamaan.
Tahapan-tahapan membatik yaitu :
− Nglowongi atau membatik kerangka
Membatik kerangka dengan memakai pola disebut “mola”, sedangkan
membatik dengan tidak menggunakan pola disebut “ngrujak”. Mori yang sudah
dibatik seluruhnya berupa kerangka, baik bekas memakai pola maupun dirujak,
disebut “batikan kosongan”, atau disebut juga “klowongan”

11

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

− Ngisen-iseni
Ngisen-iseni berasal dari kata “isi”, dimana ngisen-iseni memiliki arti
yaitu memberi isi atau mengisi. Ngisen-iseni dengan mempergunakan canting
cucuk kecil disebut juga canting isen. Canting isen memiliki model bermacammacam., tetapi tergantung pada motif yang dibuat.
− Nerusi
Nerusi merupakan penyelesaian yang kedua. Batikan yang berupa
ngengrengan kemudian dibalik permukaannya, dan dibatik kembali pada
permukaan kedua itu. Membatik nerusi ialah membatik mengikuti motif
pembatikan pertama pada bekas tembusnya.
− Nembok
Sebuah batikan tidak seluruhnya diberi warna, atau akan diberi warna yang
bermacam-macam pada waktu penyelesaian menjadi kain. Maka bagian-bagian
yang tidak akan diberi warna, atau akan diberi warna sesudah bagian yang lain
harus ditutup dengan malam. Cara menutupnya seperti cara membatik bagian lain
dengan mempergunakan canting tembokan.
Sebenarnya fungsi malam selain digunakan untuk membentuk motif,
malam juga digunakan untuk menutup pada tahap-tahap pemberian warna kain,
dimana warna itu sebagai pembentuk motif batik yang sesungguhnya.
− Blikiri
Blikiri adalah tembokan agar bagian-bagian itu tertutup sungguh-sungguh.
Blikiri mempergunakan canting tembokan dan caranya seperti nemboki. Apabila
tahap terakhir ini sudah selesai berarti proses membatik selesai juga.
Setiap selesai tahapan-tahapan blikiri tadi, batikan dijemur sampai
“malam” hampir meleleh. Maksud penjemuran ini adalah agar lilin pada mori
tidak mudah rontok atau hilang. Sebab, “malam” yang mendidih ketika
dipergunakan untuk membatik dan bersinggungan dengan kain mori yang dingin
akan membeku secara tiba-tiba. Pembekuan “malam” yang demikian itu kurang
baik, karena batikan sering patah-patah dan “malam” mudah rontok. Tetapi jika
dijemur, pemanasan terjadi secara merata, dan kain mori ikut terpanasi. Kain mori
yang mengalami pemanasan sinar matahari akan mengembang, dan mempunyai

12

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

daya serap. Proses mengembang ini memperkuat melekatnya malam yang mulai
akan meleleh, sebelum malam itu meleleh batikan harus diangkat dengan hati-hati
ke tempat teduh. Dengan demikian selesailah proses membatik.
− Mbabar
Mbabar adalah proses penyelesaian dari batikan menjadi kain. Setelah
batikan dibliriki, menungkat pengerjaan selanjutnya, yaitu memproses menjadi
kain. Proses mbabar batikan menjadi kain membutuhkan beberapa proses yang
terdiri dari beberapa tahapan yang harus diselesaikan secara urut. Tahapantahapan tersebut yaitu :
a. Mbironi
Mbironi yaitu memberi warna pada batik. Kain yang sudah dibatik
dicelupkan kedalam warna dasar. Bagian yang terkena lilin tidak ikut terkena
warna. Kemudian, lilin dihilangkan dan kain dilukis lagi pada bagian yang ingin
kita beri warna lain. Setelah itu, kain dicelupkan lagi kedalam warna sehingga
nanti terdapat dua warna dan begitu seterusnya.
b. Nyoga
Sesudah dibironi dan kering, batikan itu disoga dengan cara batikan
diwiru, yaitu dilipat bolak-balik (lipatan spiral). Setelah diwiru, dimasukkan
kedalam wadah yang berisi soga hangat, ditekan-tekan sedemikian rupa agar
merata. Setelah cukup rata, kain diangkat dan disampirkan ke atas wadah tersebut,
supaya soga dapat menetes kembali ke dalam wadah tadi. Jika cairan soga tidak
menetes lagi, maka batikan dijemur pada sinar matahari sampai setengah kering,
kemudian dipindah ke tempat teduh sampai kering.
c. Ngelorot
Nglorot

yaitu

menghilangkan

lilin

yang ada

pada

kain

mori.

Menghilangkan lilin ada dua cara yaitu mengerok dan mlorot. Mengerok yaitu
menghilangkan sebagian lilin dengan cara dikerok biasa dengan menggunakan
pisau. Sedangkan mlorot yaitu menghilangkan lilin dengan cara merebus kedalam
air mendidih dan air harus bebas dari bahan kimia.

13

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

d. Corak Dan Warna Khas Batik Tulis Madura
Motif khas batik Madura yang banyak dicari pendatang adalah golongan
batik tulis yang dikenal dengan nama Batik Genthongan. Di sebut genthongan
karena pada proses pewarnaannya dilakukan dengan merendam kain batik yang
telah digambar ke dalam wadah gentong selama dua bulan. Setelah direndam,
lembaran batik tersebut kemudian disikat. Selain untuk membersihkan malam
yang tersisa, juga agar warna lebih awet melekat pada kain. Melalui proses ini
maka batik ini bisa berusia hingga puluhan tahun lebih dengan warna tetap.
Dikarenakan proses pembuatan batik tulis yang rumit ini, maka Batik
Genthongan Madura biasa dijual dengan harga yang cukup mahal, bahkan bisa
mencapai jutaan rupiah.

Gambar 2.1 Contoh motif batik tulis Tanjung Bumi
Sumber : www.butikbatikonline.com

Berbicara hal warna, Batik Madura mempunyai pilihan warna yang khas
yang juga menjadi cirinya. Warna-warna ini berasal dari bahan-bahan alam, atau
dikenal dengan sebutan soga alam. Warna Merah berasal dari Mengkudu dan
Tingi. Warna Biru berasal dari Daun Tarum. Sedangkan warna Hijau bersumber
dari kulit Mundu ditambah Tawas. Warna terang dan gelap yang muncul
pada kain batik berdasar waktu perendaman. Makin lama direndam, makin pekat
warna yang dihasilkan.

14

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.1.3

Studi Kasus
Studi kasus objek ini bertujuan untuk memperoleh suatu gambaran atau

perbandingan yang berhubungan dengan proyek yang direncanakan. Contoh objek
studi kasus tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Sogan Batik Village di Yogyakar ta
Sogan Batik Village merupakan sebuah area rekreasi budaya yang
berlokasi di Jl. Palagan Tentara Pelajar km10 Rejodani, Sleman, Yogyakarta.
Sogan Village terletak di tengah dusun Rejodani pada bangunan kuno 1854.
Bangunan milik Iffah M. Dewi ini memiliki fasilitas dimana pengunjung dapat
melihat langsung proses produksi batik tulis, bahkan membuat batik dengan kreasi
sendiri untuk dibawa pulang sebagai kenang-kenangan. Di Gallery Batik,
pengunjung dapat berbelanja batik yang telah di dibuat oleh tangan pembatik dari
dusun Rejodani.

Gambar 2.2 Tampilan bangunan galeri batik
Sumber : www.soganvilage.com

a. Sejarah Berdirinya
Bangunan ini merupakan area rekreasi budaya, rumah produksi batik,
galeri batik dan furnicraft, restaurant, dan aktifitas luar ruangan. Gabungan antara
wirausaha, pengrajin, seniman, penduduk dan sesepuh Dusun Rejodani yang
memiliki visi sama, menghasilkan karya terbaik untuk Daerah Istimewa
Yogyakarta, wisatawan domestik maupun mancanegara, untuk mengalami konsep
baru yang unik dalam berwisata. Konsep ini berusaha menyuguhkan nilai-nilai

15

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

budaya, seni, spiritualitas yang dikemas dalam satu wadah kegiatan. Fasilitas yang
ada pada bangunan Sogan Batik Village ini yaitu Produksi batik, Gallery Batik,
Resto Kebun dan outdoor activities. Penggagas awal adalah Iffah M. Dewi yang
lahir pada tahun 1982. Iffah M. Dewi sangat mencintai batik. pada tahun 2002
dengan tekad kuat mulai mempelajari pernik batik. Dengan keinginan yang cukup
sederhana yaitu "menciptakan lapangan pekerjaan" dan dibekali pendidikan
manajemen, Iffah melatih ibu-ibu dusun Rejodani belajar batik tulis.
Tidak lama kemudian Iffah mendirikan rumah produksi batik tulis di
dusun Rejodani dengan nama SOGAN Batik. Sogan adalah nama jenis warna
alam, yaitu coklat yang dihasilkan dari 3 jenis kayu, merupakan representasi dari
3 hal yang harus dijaga selalu keseimbangannya, yaitu hubungan manusia dengan
Tuhan, sesama manusia dan lingkungan alam.
Dimulai dari produksi syal kemudian semakin berkembang menjadi lebih
bervariasi, sehingga hasil karyanya sudah dinikmati oleh masyarakat luas dalam
maupun luar negeri.

b. Bangunan
Komplek bangunan Sogan Village terdiri dari tiga bangunan utama, yaitu :

2 Galeri dan Rumah
Produksi

1
1
Auditorium
Podium

3
Restauran

Gambar 2.3 Sketsa Layout sogan Village
Sumber : Hasil Pengamatan Lapangan, 2011

Pada bangunan pertama, dibangun pada tahun 1854, oleh Kyai H.
Muhammad Darrum sebagai rumah tinggal sekaligus tempat usaha keluarga

16

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

diantaranya adalah usaha tani, pengovenan dan perajangan tembakau dan
konveksi dari kain blaco pada masa tahun 1940an. Dan sekarang teras depan
(kuncung) pada bangunan limasan digunakan sebagai podium, sedangkan ruangan
luas pada bagian dalam dimanfaatkan sebagai meeting room atau acara indoor
seperti wedding.
Pada bangunan kedua, Dibangun pada tahun 1858, dahulu selain
digunakan sebagai rumah tinggal, bangunan ini digunakan untuk berbagai
aktivitas sosial pada saat perjuangan Indonesia melawan penjajah. Diantaranya:
SMP Dharma Siswa dan Madrasah pada tahun 1900-an serta kegiatan organisasi
mahasiswa di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya pada tahun 1990-an. Setelah
lama bangunan ini tidak dimanfaatkan, atap utama bangunan runtuh pada tahun
2001. Iffah yang masih keluarga pemilik bangunan melihat bahwa kompleks
bangunan tempat tinggalnya memiliki potensi wisata budaya, alam dan pedesaan
di wilayah Yogyakarta. Dan sekarang dimanfaatkan sebagai galeri dan rumah
produksi batik tulis.
Pada bangunan ketiga, dibangun pada tahun 1930, yang pada jaman
dahulu digunakan sebagai gudang penyimpanan sekaligus pengasapan tembakau.
Saat ini dimanfaatkan sebagai dapur resto kebun yang menyediakan menu
masakan spesial Sogan Village ala Indonesia, Asia, dan Barat. Sedangkan
halaman luas yang dimiliki rumah limasan dimanfaatkan sebagai tempat
penjemuran beras. Saat ini dimanfaatkan resto kebun yang terbuka dengan
pemandangan halaman rumput luas.

c. Program Ruang
Sogan batik Village merupakan komplek dari 3 bangunan yang
dikembangkan secara baik. Dari 3 bangunan ini memiliki program ruang yang
berbeda dan memiliki fasilitas-fasilitas sesuai dengan bangunannya. Fasilitas itu
antara lain :
1. Rumah Produksi Dan Galeri
Pada rumah produksi dan galeri memiliki banyak aktifitas bagi
pengunjung. Salah satu aktifitas yang bisa dinikmati oleh pengunjung adalah

17

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

belajar membuat batik tulis. Berikut tabel 2.1 yang menjelaskan tentang ruang
yang ada pada bangunan Rumah Produksi Dan Galeri :
Tabel 2.1 Jenis Ruang Pada B