PENGARUH EFEKTIVITAS KOMUNIKASI DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN.

(1)

PENGARUH EFEKTIVITAS KOMUNIKASI DAN

KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KINERJA

PEGAWAI DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT DAERAH

KABUPATEN BENGKULU SELATAN

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Manajemen Pada Program Studi Magister Manajemen Bisnis

Oleh

MARZA YOPITA

NIM 1201103

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN BISNIS

SEKOLAH PASCA SARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014


(2)

PENGARUH EFEKTIVITAS

KOMUNIKASI DAN

KECERDASAN EMOSIONAL

TERHADAP KINERJA PEGAWAI

DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT

DAERAH KABUPATEN

BENGKULU SELATAN

Oleh Marza Yopita

S.Pd. Universitas Bengkulu (UNIB), 2007

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Manajemen (MM.) pada Program Studi Magister Manajemen Bisnis (M2B)

© Marza Yopita 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN TESIS Marza Yopita

Pengaruh Efektivitas Komunikasi dan Kecerdasan Emosional terhadap Kinerja Pegawai di Lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkulu

Selatan

disetujui dan disahkan oleh pembimbing : Pembimbing I

Prof. Dr. H. Eeng Ahman, M.Si. NIP. 19611022 198603 1 002

Pembimbing II

Dr. H. Edi Suryadi, M.Si. NIP. 19600412 198603 1 002

Mengetahui, Ketua Program Studi

Magister Manajemen Bisnis (M2B)

Prof. Dr. H. Eeng Ahman, M.Si. NIP. 19611022 198603 1 002


(4)

Marza Yopita, 2015

Pengaruh efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di lingkungan sekretariat daerah kabupaten Bengkulu Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Marza Yopita, 1201103, (2014), “Pengaruh Efektivitas Komunikasi dan Kecerdasan Emosional terhadap Kinerja Pegawai di Lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan”, tesis ini dibawah bimbingan Prof. Dr. Eeng Ahman, M.Si. dan Dr. H. Edi Suryadi, M.Si.

Tingkat kinerja pegawai yang rendah menjadi permasalahan pokok dalam penelitian ini. Hal ini dapat terlihat pada rekapitulasi absensi yang dikumpulkan dan diambil pada saat observasi di lapangan. Untuk menindaklanjuti permasalahan tersebut penulis menjadikan efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional sebagai faktor yang mempengaruhi kinerja.

Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas terdiri dari efektivitas komunikasi (X1) dan kecerdasan emosional

(X2) sedangkan variabel terikatnya yaitu kinerja pegawai (Y). Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis gambaran komunikasi, kecerdasan emosional dan kinerja pegawai di Lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan serta untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dari variabel komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai.

Metode penelitian bersifat deskriptif dan verifikatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai di Lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan, dengan jumlah populasi sebanyak 160 pegawai. Instrumen penelitian menggunakan angket atau kuesioner. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi berganda dengan bantuan program SPSS 19.0 Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa efektivitas komunikasi tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Kecerdasan Emosional tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Kata Kunci: Komunikasi, Kecerdasan Emosional dan Kinerja Pegawai


(5)

Marza Yopita, 2015

Pengaruh efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di lingkungan sekretariat daerah kabupaten Bengkulu Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Marza Yopita, 1201103, (2014), "Influence Effectiveness of

Communication and Emotional Intelligence on Employee Performance in the Regional Secretariat of the Environment South Bengkulu", this thesis under the guidance of Prof. Dr Eeng Ahman, M.Sc. and Dr. H. Edi Suryadi, M.Sc.

Low levels of employee performance into the main problems in this study. This can be seen in attendance recapitulation collected and taken at the time of observation. To follow up on these problems the author makes the effectiveness of communication and emotional intelligence as factors that affect performance.

The variables of this study consists of independent variables and the dependent variable. The independent variables consist of the effectiveness of communication (X1) and emotional intelligence (X2) while the dependent variable is the performance of employees (Y). This study aims to identify and analyze the picture communication, emotional intelligence and performance of employees in the Regional Secretariat of Environment of South Bengkulu and to investigate and analyze the influence of the variable communication and emotional intelligence on employee performance.

The research method is descriptive and verification. The population in this study were all employees of the Regional Secretariat of the Environment in South Bengkulu, with a total population of 160 employees. The research instrument using a questionnaire or questionnaire. Data were analyzed using multiple regression analysis with SPSS 19.0 Based on the results, it can be concluded that the effectiveness of communication is not positive and significant impact on employee performance. Emotional intelligence is not positive and significant impact on employee performance.


(6)

Marza Yopita, 2015

Pengaruh efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di lingkungan sekretariat daerah kabupaten Bengkulu Selatan


(7)

Marza Yopita, 2015

Pengaruh efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di lingkungan sekretariat daerah kabupaten Bengkulu Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka ... 7

1. Kinerja ... 7

a. Pengertian Kinerja ... 7

b. Indikator Kinerja ... 8

c. Faktor-faktor Kinerja Pegawai ... 9

d. Tujuan Mengukur Kinerja Pegawai ... 9

e. Upaya Peningkatan Kinerja ... 10

f. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja ... 11

2. Komunikasi ... 12

a. Pengertian Komunikasi ... 12

b. Fungsi-fungsi Komunikasi ... 13


(8)

Marza Yopita, 2015

Pengaruh efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di lingkungan sekretariat daerah kabupaten Bengkulu Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Hambatan Bagi Komunikasi yang Efektif ... 16

e. Proses Komunikasi ... 17

f. Dimensi Komunikasi ... 17

g. Jaringan Komunikasi dalam Organisasi ... 18

3. Kecerdasan Emosional ... 20

a. Pengertian Kecerdasan Emosional ... 20

b. Mengembangkan Kecerdasan Emosional ... 21

c. Faktor Internal yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional ... 23

B. Hasil Penelitian Terdahulu ... 23

C. Kerangka Pemikiran ... 24

D. Hipotesis Penelitian ... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian ... 28

B. Populasi ... 28

C. Metode Penelitian ... 29

D. Operasional Variabel ... 29

E. Sumber Data ... 35

F. Teknik Pengumpulan Data ... 35

G. Teknik Pengolahan Data ... 36

H. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 37

I. Uji Asumsi Klasik ... 42

J. Teknik Analisis Regresi Berganda ... 44

K. Pengujian Hipotesis ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 49

1. Profil Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan ... 49

2. Deskripsi Variabel Penelitian ... 53


(9)

Marza Yopita, 2015

Pengaruh efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di lingkungan sekretariat daerah kabupaten Bengkulu Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ... 86

B. Saran ... 87

DAFTAR PUSTAKA ... 89

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 92

DAFTAR TABEL Tabel Hal 1.1 Rekapitulasi Absensi Pegawai Kesekretariatan Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan ... 2

1.2 Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) Pegawai Negeri Sipil (PNS) Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan (Unsur Penilaian Prestasi Kerja) Tahun 2013 ... 3

3.1 Jumlah Pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan ... 28

3.2 Operasional Variabel ... 30

3.3 Kriteria Jawaban Penilaian Responden Berdasarkan Variabel... 37

3.4 Hasil Pengujian Validitas Efektivitas Komunikasi ... 39

3.5 Hasil Pengujian Validitas Kecerdasan Emosional ... 39

3.6 Hasil Pengujian Validitas Kinerja Pegawai ... 40

3.7 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 42

4.1 Kinerja Pegawai Berdasarkan Indikator Kualitas ... 54

4.2 Kinerja Pegawai Berdasarkan Indikator Kuantitas ... 54

4.3 Kinerja Pegawai Berdasarkan Indikator Jangka Waktu ... 55

4.4 Kinerja Pegawai Berdasarkan Indikator Efektivitas Biaya ... 55

4.5 Kinerja Pegawai Berdasarkan Indikator Tingkat Supervisi ... 56

4.6 Kinerja Pegawai Berdasarkan Indikator Hubungan Personal ... 57

4.7 Rekapitulasi Frekuensi Jawaban Responden tentang Kinerja Pegawai di Lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan ... 57


(10)

Marza Yopita, 2015

Pengaruh efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di lingkungan sekretariat daerah kabupaten Bengkulu Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.8 Rekapitulasi Tanggapan Responden tentang Kinerja Pegawai di Lingkungan

Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan ... 58

4.9 Klasifikasi Skor Variabel Kinerja Pegawai ... 59

4.10 Efektivitas Komunikasi Berdasarkan Indikator Respect ... 61

4.11 Efektivitas Komunikasi Berdasarkan Indikator Empathy ... 61

4.12 Efektivitas Komunikasi Berdasarkan Indikator Audible ... 62

4.13 Efektivitas Komunikasi Berdasarkan Indikator Clarity ... 62

4.14 Efektivitas Komunikasi Berdasarkan Indikator Humble ... 63

4.15 Rekapitulasi Frekuensi Jawaban Responden tentang Efektivitas Komunikasi di Lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan ... 64

4.16 Rekapitulasi Tanggapan Responden tentang Efektivitas Komunikasi di Lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan ... 64

4.17 Klasifikasi Skor Variabel Efektivitas Komunikasi ... 65

4.18 Kecerdasan Emosional Berdasarkan Indikator Kesadaran Diri ... 67

4.19 Kecerdasan Emosional Berdasarkan Indikator Manajemen Diri... 68

4.20 Kecerdasan Emosional Berdasarkan Indikator Memotivasi Diri ... 68

4.21 Kecerdasan Emosional Berdasarkan Indikator Empati ... 69

4.22 Kecerdasan Emosional Berdasarkan Indikator Keterampilan Sosial ... 69

4.23 Rekapitulasi Frekuensi Jawaban Responden tentang Kecerdasan Emosional di Lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan ... 70

4.24 Rekapitulasi Tanggapan Responden tentang Kecerdasan Emosional di Lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan ... 71

4.25 Klasifikasi Skor Variabel Kecerdasan Emosional ... 72

4.26 Hasil Uji Normalitas ... 74

4.27 Hasil Uji Homogenitas ... 75

4.28 Hasil Uji Multikolinearitas ... 76

4.29 Hasil Uji Autokorelasi ... 76

4.30 Hasil Analisis Korelasi Ganda X1 dan X2 terhadap Y ... 77

4.31 Uji F dan Signifikan Efektivitas Komunikasi terhadap Kinerja Pegawai ... 77


(11)

Marza Yopita, 2015

Pengaruh efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di lingkungan sekretariat daerah kabupaten Bengkulu Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

2.1 Kerangka Pemikiran ... 26 2.2 Paradigma Berpikir ... 27 3.1 Model Piktografis Regresi Berganda ... 44 3.2 Pengaruh Efektivitas Komunikasi dan Kecerdasan Emosional terhadap Kinerja Pegawai ... 46 4.1 Diagram Karakteristik Responden dari Sudut Pandang Usia ... 51 4.2 Diagram Karakteristik Responden dari Sudut Pandang Jenis Kelamin ... 51 4.3 Diagram Karakteristik Responden dari Sudut Pandang Tingkat Pendidikan52 4.4 Diagram Karakteristik Responden dari Sudut Pandang Masa Kerja ... 53 4.5 Diagram Persentase Tanggapan Responden tentang Kinerja Pegawai ... 59 4.6 Daerah Kontinum Variabel Kinerja Pegawai ... 60


(12)

Marza Yopita, 2015

Pengaruh efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di lingkungan sekretariat daerah kabupaten Bengkulu Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.7 Diagram Persentase Tanggapan Responden tentang EfektivitasKomunikasi 65

4.8 Daerah Kontinum Variabel Efektivitas Komunikasi ... 66

4.9 Diagram Persentase Tanggapan Responden tentang Kecerdasan Emosional 72 4.10 Daerah Kontinum Variabel Kecerdasan Emosional ... 73

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Hal 1. Kuesioner Pengaruh Komunikasi dan Kecerdasan Emosional terhadap Kinerja Pegawai di Lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan ... 92

2. Kodingan Data Lengkap Hasil Pengebaran Kuesioner ... 96

3. Distribusi Frekuensi Hasil Pengebaran Kuesioner ... 114

4. MSI Data Lengkap Hasil Pengebaran Kuesioner ... 123

5. Output Pengujian Validitas dan Realibilitas ... 136


(13)

Marza Yopita, 2015

Pengaruh efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di lingkungan sekretariat daerah kabupaten Bengkulu Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(14)

Marza Yopita, 2015

Pengaruh efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di lingkungan sekretariat daerah kabupaten Bengkulu Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Organisasi atau lembaga pemerintahan maupun lembaga swasta tempat bekerja memiliki prosedur dan manajemen sendiri untuk mengelola sistem pekerjaan. Banyak ditemukan pada kenyataan didunia pekerjaan, para pegawai yang melakukan tugasnya dengan sangat teliti sesuai dengan yang dibebankan kepadanya. Akan tetapi, banyak juga pegawai yang menyelesaikan tugasnya dengan tidak atau kurang maksimal. Kurang maksimalnya pegawai dalam melaksanakan tugas yang diberikan akan mempengaruhi tingkat kinerja pegawai itu sendiri.

Kinerja setiap pegawai dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor yang berasal dari diri mereka pribadi (internal) maupun faktor dari lingkungan luar (eksternal). Faktor internal ini berupa tingkat kesadaran diri akan tanggung jawab tugas yang diberikan, dapat pula berupa dorongan, semangat serta motivasi dalam diri mereka pribadi. Sedangkan faktor eksternal dapat berupa pengaruh dari teman sejawat atau pegawai yang lain. Selain itu dapat juga faktor lingkungan dan suasana yang terjadi disekitar kantor tempat bekerja.

Pegawai yang tingkat kerjanya tinggi biasanya diberikan suatu penghargaan yang dapat berupa kenaikan jabatan, kenaikan upah atau gaji dapat juga berupa ungkapan terima kasih dari atasan. Hal ini dilakukan untuk mendorong pegawai yang lain agar meningkatkan kinerja dimasa yang akan datang. Sebaliknya, tingkat kinerja pegawai yang rendah dapat diberikan sanksi atau teguran agar dapat memperbaiki kinerja.

Langkah awal untuk mengetahui kinerja para pegawai yaitu dengan melakukan survei langsung ke lapangan. Berdasarkan pengamatan kondisi dan pra penelitian yang penulis lakukan pada tanggal 2 Mei 2014 di Lingkungan


(15)

2

Marza Yopita, 2015

Pengaruh efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di lingkungan sekretariat daerah kabupaten Bengkulu Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan, terlihat adanya fenomena kinerja pegawai yang belum menunjukkan profesionalisme seperti yang diharapkan atau dapat dikatakan bahwa tingkat kinerja pegawai masih tergolong rendah. Fenomena ini berupa ketidakhadiran pegawai dengan alasan sakit, urusan pribadi bahkan tanpa keterangan yang berkaitan erat dengan masalah kedisiplinan. Kedisiplinan ini akan sangat mempengaruhi tingkat kinerja pegawai. Rekapitulasi absensi pegawai 2 tahun terakhir seperti di bawah ini:

Tabel 1.1

Rekapitulasi Absensi Pegawai Kesekretariatan Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan

No.

Nama Bidang Sekretariat Daerah Kabupaten

Bengkulu Selatan

2012 2013

A I S A I S

1 Eselon IIa dan IIb 3% 15% 5% 3% 13% 6%

2 Bidang Administrasi

Pemerintahan Umum 11% 9% 8%

9% 12% 3%

3 Bidang Hukum 7% 15% 5% 12% 16% 9%

4 Bidang Kesra 9% 12% 6% 13% 28% 7%

5 Bidang Ekonomi 1% 3% 2% 3% 5% 8%

6 Bidang Pembangunan 1% 2% 5% 3% 1% 13%

7 Bidang Keuangan 6% 14% 7% 8% 13% 15%

8 Bidang Ortala 8% 5% 10% 4% 15% 9%

9 Bidang Humas 7% 10% 3% 11% 13% 6%

10 Bidang Umum 5% 12% 8% 12% 15% 10%

Sumber Data: Rekapitulasi Absensi Pegawai Kesekretariatan Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2012 dan 2013

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa presentase ketidakhadiran pegawai dikarenakan izin untuk urusan pribadi dan tanpa keterangan dapat dikatakan tidak selayaknya. Data absensi 2 tahun terakhir di atas merupakan fenomena yang penulis temui di Lingkungan Kesekretariatan Daerah Kabupaten bengkulu Selatan ini menggambarkan kinerja para pegawai yang rendah.

Selain data mengenai kehadiran pegawai, penulis juga mendapatkan data mengenai penilaian pelaksaan pekerjaan para pegawai. Dokumen ini merupakan dokumen rahasia karena mengangkut data pribadi pegawai. Akan tetapi, karena


(16)

3

Marza Yopita, 2015

Pengaruh efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di lingkungan sekretariat daerah kabupaten Bengkulu Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penulis memerlukan data ini sebagai kelengkapan dalam penelitian yang akan dipergunakan sesuai dengan kode etik, maka pihak yang bersangkutan memberikan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3). DP3 yang menjadi sorotan yaitu pada unsur penilaian mengenai prestasi kerja terhitung tahun 2013. Data tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1.2

Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) Pegawai Negeri Sipil (PNS) Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan (Unsur Penilaian Prestasi

Kerja) Tahun 2013 No. Nama Bidang Sekretariat Daerah Kabupaten

Bengkulu Selatan

Nilai

Angka Sebutan

1 Eselon IIa dan IIb 84.75 Baik

2 Bidang Administrasi Pemerintahan Umum 75 Cukup

3 Bidang Hukum 82 Baik

4 Bidang Kesra 74.75 Cukup

5 Bidang Ekonomi 82.5 Baik

6 Bidang Pembangunan 74.8 Cukup

7 Bidang Keuangan 74.83 Cukup

8 Bidang Ortala 82.25 Baik

9 Bidang Humas 74.90 Cukup

10 Bidang Umum 74.91 Cukup

Sumber Data: Diolah dari Rekapitulasi DP3 PNS Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan 2013

Dari tabel di atas terlihat bahwa 6 bidang kerja di Lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan masih berada pada kategori cukup. Sedangkan 4 bidang lainnya sudah tergolong baik. Hal ini memungkinkan bagi para pegawai untuk lebih meningkatkan kinerja individu yang akan mempengaruhi kinerja pegawai kelompok pada bidang kerja masing-masing.

Pencapaian kinerja yang baik dan sesuai dengan tujuan organisasi memiliki banyak faktor pendukung atau faktor yang mempengaruhi. Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja adalah komunikasi. Komunikasi disini diartikan menurut Sutrisno (2011: 42) penyampaian atau penerimaan signal atau pesan dari organisme. Komunikasi mencakup penciptaan arti atau makna dalam


(17)

4

Marza Yopita, 2015

Pengaruh efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di lingkungan sekretariat daerah kabupaten Bengkulu Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diri penerima, melibatkan pengalihan informasi dan melibatkan ribuan rangsangan potensial. Komunikasi yang terjalin dengan baik akan mendorong informasi atau pesan yang disampaikan akan dikerjakan dengan baik sesuai dengan tujuan. Ketercapaian tujuan inilah yang menunjukkan bahwa kinerja pegawai tersebut dipandang sudah baik. Hal ini bertolak dari pendapat Robins dan Judge (2011: 39) yang menyatakan bahwa penggunaan saluran-saluran komunikasi vertikal, lateral dan informal yang ekstensif akan meningkatkan aliran komunikasi, mengurangi ketidakpastian serta memperbaiki kinerja dan kepuasan kelompok.

Faktor yang mempengaruhi kinerja yang lainnya adalah kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional didefinisikan oleh Cooper dan Sawaf dalam Ekspediaweb (2013) adalah kemampuan merasakan, memahami dan secara selektif menerapkan daya dan kepekaan emosional sebagai sumber energi dan pengaruh yang menusiawi. Kecerdasan emosional menuntut pemahaman perasaan, untuk belajar mengakui, menghargai perasaan pada diri dan orang lain serta menanggapinya dengan tepat, menerapkan secara efektif dalam kehidupan sehari-hari. Pengelolaan kecerdasan emosional yang baik, akan menentukan sikap dan perilaku kita terhadap pekerjaan yang diberikan. Pendapat Sutrisno (2011: 289) menyatakan bahwa kinerja pegawai cenderung meningkat dengan semakin tingginya kecerdasan emosional yang dimiliki.

Bertolak dari uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mencoba

melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Efektivitas Komunikasi dan Kecerdasan Emosional terhadap Kinerja Pegawai di Lingkungan Sekretariat

Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam tesis ini adalah sebagai berikut:


(18)

5

Marza Yopita, 2015

Pengaruh efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di lingkungan sekretariat daerah kabupaten Bengkulu Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan?

2. Bagaimana gambaran tingkat kecerdasan emosional di Lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan?

3. Bagaimana gambaran tingkat kinerja pegawai di Lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan?

4. Bagaimana pengaruh efektivitas komunikasi dan tingkat kecerdasan emosional terhadap tingkat kinerja pegawai di Lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan?

5. Bagaimana pengaruh efektivitas komunikasi terhadap tingkat kinerja pegawai di Lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan?

6. Bagaimana pengaruh tingkat kecerdasan emosional terhadap tingkat kinerja pegawai di Lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan? C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pemaparan rumusan masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka tujuan penulisan tesis ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis:

1. Gambaran efektivitas komunikasi di Lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan.

2. Gambaran tingkat kecerdasan emosional di Lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan.

3. Gambaran tingkat kinerja pegawai di Lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan.

4. Pengaruh efektivitas komunikasi dan tingkat kecerdasan emosional terhadap tingkat kinerja pegawai di Lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan

5. Pengaruh efektivitas komunikasi terhadap tingkat kinerja pegawai di Lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan.

6. Pengaruh tingkat kecerdasan emosional terhadap tingkat kinerja pegawai di Lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan.


(19)

6

Marza Yopita, 2015

Pengaruh efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di lingkungan sekretariat daerah kabupaten Bengkulu Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari tesis ini berupa manfaat dari segi teoritis dan praktis. Di bawah ini akan dipaparkan secara rinci.

1. Manfaat secara teoritis:

a. Diharapkan dapat memberikan nilai tambah dan memperkaya ilmu pengetahuan manajemen sumber daya manusia terutama mengenai komunikasi, kecerdasan emosional dan kinerja.

b. Diharapkan teori manajemen sumber daya manusia terutama mengenai komunikasi, kecerdasan emosional dan kinerja di dalam tesis ini dapat menjadi panduan untuk diterapkan pada kehidupan berorganisasi.

2. Manfaat secara praktis:

a. Diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan acuan bagi Lingkungan Sekretariat Daerah kabupaten Bengkulu Selatan terutama mengenai komunikasi, kecerdasan emosional dan kinerja untuk meningkatkan dan mencetak generasi muda yang cerdas dengan kualitas dan kinerja yang baik. b. Diharapkan dapat menjadi pengalaman tersendiri bagi penulis untuk

menerapkan dalam kehidupan kerja nanti terutama mengenai komunikasi, kecerdasan emosional dan kinerja.


(20)

Marza Yopita, 2015

Pengaruh efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di lingkungan sekretariat daerah kabupaten Bengkulu Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan dengan subjek yaitu seluruh pegawai di Lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan yang berjumlah 160 orang. Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan ini beralamat di Jalan Padang Panjang No. 01 Manna, Bengkulu Selatan. Sedangkan objek penelitian ketiga variabel yaitu efektivitas komunikasi, tingkat kecerdasan emosional dan tingkat kinerja pegawai.

B. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan yang berjumlah 160 orang terdiri dari 8 Eselon IIa dan IIb dan 9 bidang yaitu, 1) Bidang Administrasi Pemerintahan Umum; 2) Bidang Hukum; 3) Bidang Kesra; 4) Bidang Ekonomi; 5) Bidang Pembangunan; 6) Bidang Keuangan; 7) Bidang Ortala; 8) Bidang Humas; dan 9) Bidang Umum. Seluruh populasi penulis jadikan sebagai sampel dalam penelitian ini. Lebih jelasnya jumlah pegawai dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.1

Jumlah Pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan No. Nama Bidang Sekretariat Daerah Kabupaten

Bengkulu Selatan Jumlah

1 Eselon IIa dan IIb 8

2 Bidang Administrasi Pemerintahan Umum 12

3 Bidang Hukum 9

4 Bidang Kesra 12

5 Bidang Ekonomi 10

6 Bidang Pembangunan 15

7 Bidang Keuangan 18


(21)

29

Marza Yopita, 2015

Pengaruh efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di lingkungan sekretariat daerah kabupaten Bengkulu Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Nama Bidang Sekretariat Daerah Kabupaten

Bengkulu Selatan Jumlah

1 Eselon IIa dan IIb 8

9 Bidang Humas 21

10 Bidang Umum 43

Total 160

C. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif dan verifikatif. Penelitian deskriptif menurut Ismi (2012) adalah penelitian yang tujuannya untuk mendeskripsikan fakta sesuai dengan keadaan yang ada. Sedangkan penelitian verifikatif bertujuan untuk menguji atau mengecek kebenaran hasil penelitian.

Berdasarkan jenis penelitian deskriptif maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey explanatory, dimana menurut Kerlinger seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012:7) bahwa:

“Metode survey yaitu metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar

maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data-data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis”.

Kesalahan memilih metode penelitian akan mengakibatkan tujuan yang sesungguhnya dari penelitian tidak akan tercapai. Metode penelitian mutlak diperlukan untuk memberi arah terhadap penelitian yang dilakukan.

D. Operasional Variabel

Menurut Sugiyono (2012: 3), variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Pembuatan operasional variabel ini bertujuan untuk menghindari


(22)

30

Marza Yopita, 2015

Pengaruh efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di lingkungan sekretariat daerah kabupaten Bengkulu Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terjadinya salah pengertian atau kekeliruan dalam mengartikan variabel yang diteliti dan juga sebagai kerangka acuan untuk mendeskripsikan permasalahan yang hendak diungkap. Berdasarkan hal ini, penulis mendefinisikan istilah-istilah yang termuat dalam judul dengan maksud agar memperjelas makna yang terkandung sehingga diharapkan adanya kesamaan dalam landasan berpikir ke arah pembahasan lebih lanjut.

Berdasarkan judul tesis ini yaitu, Pengaruh Efektivitas Komunikasi dan Kecerdasan Emosional terhadap Kinerja Pegawai di Lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan, maka dapat ditentukan variabel yang digunakan dalam penelitian ini ada 3, yaitu:

1. Variabel X1 adalah efektivitas komunikasi

2. Variabel X2 adalah kecerdasan emosional

3. Variabel Y adalah kinerja pegawai

Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel operasional varibel, seperti di bawah ini.

Tabel 3.2 Operasional Variabel

Variabel Konsep

Teoritis Indikator Ukuran

Skala Pengukuran Efektifitas

Komunikasi (X1)

Komunikasi didefinisikan sebagai penyampaian pesan atau informasi yang dapat dimengerti dari satu orang keorang lain. (Anik)

1. Respect a. Tingkat

saling menghormati sesama pegawai maupun dengan atasan b. Tingkat saling menghargai terhadap pesan yang disampaikan Ordinal Ordinal


(23)

31

Marza Yopita, 2015

Pengaruh efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di lingkungan sekretariat daerah kabupaten Bengkulu Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Konsep

Teoritis Indikator Ukuran

Skala Pengukuran

2. Empathy a. Tingkat

saling memahami keadaan atau kondisi yang terjadi diantara sesama pegawai b. Tingkat kemampuan untuk mendengarka n dan mengerti maksud pesan yang disampaikan Odinal Ordinal

3. Audible a. Tingkat

kejelasan penyampaian pesan b. Tingkat ketepatan penggunaan media atau saluran penyampaian pesan Ordinal Ordinal

4. Clarity a. Tingkat

kejelasan dalam memahami pesan yang diterima b. Tingkat kesepahaman isi pesan Ordinal Ordinal


(24)

32

Marza Yopita, 2015

Pengaruh efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di lingkungan sekretariat daerah kabupaten Bengkulu Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Konsep

Teoritis Indikator Ukuran

Skala Pengukuran antara

pengirim dan penerima

5.Humble a. Tingkat

penyampaian pesan dengan sikap tenang b. Tingkat kemampuan menerima pesan atau arahan dengan respon positif Ordinal Ordinal Kecerdasan Emosional (X2)

Kecerdasan Emosional didefinisikan sebagai kemampuan lebih yang dimiliki seseorang dalam memotivasi diri, ketahanan dalam menghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda keputusan serta mengatur keadaan jiwa. (Goleman: 58) 1. Kesadaran diri a. Tingkat pemahaman akan emosi diri sendiri b. Tingkat cara

mengekspres ikan emosi diri Ordinal Ordinal 2. Manajemen diri a. Tingkat menghargai dan menyadari emosi diri b. Tingkat pemahaman emosi c. Tingkat pengambilan keputusan untuk mengendalik an emosi d. Tingkat Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal


(25)

33

Marza Yopita, 2015

Pengaruh efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di lingkungan sekretariat daerah kabupaten Bengkulu Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Konsep

Teoritis Indikator Ukuran

Skala Pengukuran keberhasilan dalam menghadapi emosi diri 3. Motivasi diri a. Tingkat

dorongan untuk menguasai diri dalam menghadapi emosi yang terjadi Ordinal

4. Empati a. Tingkat kepekaan terhadap emosi yang dikeluarkan oleh orang lain Ordinal 5. Keterampilan Sosial a. Tingkat pemahaman akan emosi dalam diri orang disekitar b. Tingkat penyelesaian atas emosi yang dialami orang disekitar Ordinal Ordinal Kinerja Pegawai (Y) Kinerja didefinisikan sebagai catatan dari hasil-hasil yang diperoleh melalui fungsi-fungsi 1. Kualitas (Quality) a. Tingkat kesesuaian penyelesaian tugas berdasarkan kepuasan hasil kerja pegawai Ordinal


(26)

34

Marza Yopita, 2015

Pengaruh efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di lingkungan sekretariat daerah kabupaten Bengkulu Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Konsep

Teoritis Indikator Ukuran

Skala Pengukuran pekerjaan tertentu atau kegiatan selama tempo waktu tertentu. (Bernardin, 2003:143) b.Tingkat ketelitian dalam menyelesaika n tugas c. Tingkat kerapihan dalam menyelesaika n tugas Ordinal Ordinal 2. Kuntitas (Quantity) a. Tingkat kesesuian kerja pegawai dengan output (hasil) kerja yang dituntut perusahaan Ordinal 3. Jangka waktu (Time Liness) a. Tingkat kesesuaian penyelesaian tugas berdasarkan ketepatan waktu b. Tingkat penggunaan jam kerja untuk kepentingan pribadi c. Tingkat penghematan waktu kerja sehingga dapat melakukan Ordinal Ordinal Ordinal


(27)

35

Marza Yopita, 2015

Pengaruh efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di lingkungan sekretariat daerah kabupaten Bengkulu Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Konsep

Teoritis Indikator Ukuran

Skala Pengukuran tugas kerja yang lain. 4. Efektivitas Biaya (Cost Effectivenes) a. Tingkat penggunaan sumberdaya dalam hal efektivitas kerja b. Tingkat penggunaan sumberdaya dalam hal efisiensi kerja Ordinal Ordinal 5. Tingkat Supervisi (Need for Supervision) a. Tingkat keterlibatan atasan dalam bimbingan kerja b. Tingkat keterlibatan atasan dalam hal bantuan pemecahan masalah kerja c. Tingkat keterlibatan atasan dalam hal pengawasan kerja d. Tingkat pemberian motivasi dari atasan Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal 6. Hubungan Personal a. Tingkat pemeliharaan Ordinal


(28)

36

Marza Yopita, 2015

Pengaruh efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di lingkungan sekretariat daerah kabupaten Bengkulu Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Konsep

Teoritis Indikator Ukuran

Skala Pengukuran (Interperson

al Impact)

kerjasama antar rekan kerja b. Tingkat

pemeliharaan kerjasama antara atasan dan bawahan

Ordinal

E. Sumber Data

Sumber data adalah data yang diperoleh untuk kepentingan penelitian yang dapat berasal dari dalam perusahaan atau yayasan secara langsung maupun tidak langsung.

1. Data Primer

Data primer adalah data yang bisa didapat langsung dari sekretariat, perusahaan atau yayasan itu sendiri. Data primer dapat juga diartikan sebagai data intern, dan Sugiyono (2012:7) menyatakan “data intern ialah data yang dikumpulkan oleh suatu badan mengenai aktivitas badan itu dan hasilnya

digunakan untuk keperluan badan itu pula.” Dalam hal ini data yang didapat

langsung dari Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan dengan cara wawancara lansung dan penyebaran angket.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang sudah tersedia sebelumnya, diperoleh dari pihak lain yang berasal dari buku-buku, literatur, artikel, dan tulisan-tulisan ilmiah. Dalam hal ini, data sekunder yang diperoleh dari buku-buku yang mendukung pencarian data, data-data di internet, dan lain-lain.

F. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara


(29)

37

Marza Yopita, 2015

Pengaruh efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di lingkungan sekretariat daerah kabupaten Bengkulu Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Wawancara adalah tanya jawab antara dua pihak yaitu pewawancara dan nara sumber untuk memperoleh data, keterangan atau pendapat tentang suatu hal. Penulis melakukan wawancara secara lansung kepada Bapak Jisarman selaku Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian (Kasubag TU dan Kepegawaian) Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan.

2. Angket (Kuesioner)

Angket (kuesioner) adalah suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian pertanyaan atau pernyataan yang diajukan pada responden untuk mendapat jawaban. Kuesioner disusun berdasarkan variabel penelitian, yaitu mengungkap masalah komunikasi, kecerdasan emosional dan kinerja para pegawai dilingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan. Angket yang telah dibuat dapat dibagikan kepada responden untuk mendapatkan jawaban. Responden dalam hal ini yaitu seluruh pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan.

G. Teknik Pengolahan Data

Analisis deskriptif digunakan untuk memperoleh deskripsi mengenai penilaian komunikasi, kecerdasan emosional dan kinerja pegawai di Lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan. Data kuantitatif yang merupakan sumber data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui pengisian kuesioner oleh responden. Kuesioner dibuat dalam bentuk daftar isian pertanyaan atau pernyataan yang dituangkan didasarkan atas indikator melekat pada masing-masing variabel yang akan diteliti, yaitu variabel eksogen adalah efektivitas komunikasi (X1) dan kecerdasan emosional (X2), dan variabel


(30)

38

Marza Yopita, 2015

Pengaruh efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di lingkungan sekretariat daerah kabupaten Bengkulu Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan skala likert (Sugiyono, 2012).

Penilaian skoring atas jawaban responden dengan nilai kriteria jawaban yang tersedia merupakan cara untuk merubah nilai kualitatif menjadi nilai kuantitatif, sehingga hasil kuesioner dari responden ini dapat dianalisis dengan metode statistic range dan rentang. Selanjutnya langkah-langkah dalam pengolahan data dilakukan sebagai berikut:

1. Meneliti setiap jawaban dari hasil kuesioner yang telah diisi responden. 2. Melakukan penjumlahan dari seluruh pertanyaan dan kemudian ditentukan

tingkat keperluannya.

3. Menghitung tingkat kebutuhan dengan menggunakan pendekatan rentang, yaitu skor terbesar dikurangi skor terkecil. Setelah diketahui hasil dari rentang tersebut dibagi dengan jumlah kategori jawaban.

Kategori untuk variabel komunikasi, kecerdasan emosional dan kinerja

ditentukan berdasarkan skala yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.3

Kriteria jawaban penilaian responden berdasarkan variabel

Jawaban Skor Item

Positif

Skor Item Negatif

Sangat Setuju (SS) Selalu (SU) 5 1

Setuju (S) Sering (SG) 4 2

Netral (N) Kadang-kadang (K) 3 3

Tidak Setuju (TS) Pernah (P) 2 4

Sangat Tidak Setuju (STS) Tidak Pernah (TP) 1 5

H. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas

Data mempunyai kedudukan yang paling penting di dalam penelitian, karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai


(31)

39

Marza Yopita, 2015

Pengaruh efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di lingkungan sekretariat daerah kabupaten Bengkulu Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

alat pembuktian hipotesis. Oleh karena itu benar tidaknya data sangat menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian. Sedangkan benar tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpul data.

Untuk menguji kelayakan suatu kuisioner yang akan disebarkan pada responden, maka dilakukan pengujian yaitu uji validitas dan uji reliabilitas. Karena syarat suatu instrumen yang baik adalah valid dan reliabel.

Instrumen dalam sebuah penelitian mempunyai peranan yang sangat penting, karena data yang diolah merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat pembuktian kebenaran hipotesis. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur atau mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Tipe validitas yang digunakan adalah validitas konstruk (validity contruct) yang menentukan validitas dengan cara mengkorelasikan antar skor yang diperoleh masing-masing item yang dapat berupa pertanyaan dengan skor totalnya. Skor total ini merupakan nilai yang diperoleh dari penjumlahan semua skor item. Korelasi antara skor item dengan skor totalnya harus signifikan berdasarkan ukuran statistik. Bila ternyata skor semua item yang disusun berdasarkan dimensi konsep berkorelasi dengan skor totalnya, maka dapat dikatakan bahwa alat ukur tersebut mempunyai validitas.

Untuk menentukan tingkat validitas suatu item kuisioner, maka digunakan metode korelasi Product Moment untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau rasio dan sumber data dari dua variabel atau lebih adalah sama yaitu dengan mengkorelasikan skor total yang dihasilkan oleh masing-masing responden (Y) dengan skor masing-masing item (X) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:


(32)

40

Marza Yopita, 2015

Pengaruh efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di lingkungan sekretariat daerah kabupaten Bengkulu Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

  

 

 

2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 y y n x x n y x y x n rxy           

(Sugiyono, 2012: 212) Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi antara x dan y

X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item Y = Skor total

∑X = Jumlah skor dalam distribusi X

∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y

∑X2

= Jumlah Kuadrat dalam skor distribusi X

∑Y2

= Jumlah Kuadrat dalam skor distribusi Y n = Banyaknya responden

Kriteria pengujian : r hitung > r tabel : valid r hitung ≤ r tabel : tidak valid

Saefuddin Azhar (Kusnendi, 2008:96) menyatakan bahwa untuk menentukan item mana yang memiliki validitas yang memadai, para ahli menetapkan patokan besaran koefisien korelasi item total dikoreksi sebesar 0,25 atau 0,30 sebagai batas minimal valid atau tidaknya sebuah item. Pengujian validitas item instrumen penelitian dilakukan dengan bantuan program Statistical Product and Service Solution for windows versi 19 (SPSS 19).

A. Efektivitas Komunikasi

Tabel 3.4

Hasil Pengujian Validitas Efektivitas Komunikasi

No. Item Pernyataan Hasil Uji

Validitas

Batas Min.

Kesimpulan Uji Validitas 1. Saya menerima setiap tugas yang

diberikan dengan senang hati 0,482 0,300 Valid

2. Saya bertanggungjawab atas tugas yang

saya terima 0,609 0,300 Valid


(33)

41

Marza Yopita, 2015

Pengaruh efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di lingkungan sekretariat daerah kabupaten Bengkulu Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Item Pernyataan Hasil Uji

Validitas

Batas Min.

Kesimpulan Uji Validitas pegawai

4. Saya menyimak dengan baik setiap tugas

yang disampaikan 0,581 0,300 Valid

5. Saya menyampaikan tugas dengan

bahasa yang baik 0,670 0,300 Valid

6. Saya menyampaikan tugas melalui media

yang tepat 0,497 0,300 Valid

7. Saya akan menegaskan kembali setiap

tugas yang saya terima 0,635 0,300 Valid

8. Saya akan melaksanakan tugas sesuai

dengan petunjuk yang diberikan 0,574 0,300 Valid 9. Saya menyampaikan tugas dengan sopan 0,497 0,300 Valid 10. Saya menanggapi dengan baik setiap

tugas yang diberikan 0,401 0,300 Valid

Sumber: Output SPSS 19.

B. Kecerdasan Emosional

Tabel 3.5

Hasil Pengujian Validitas Kecerdasan Emosional

No. Item Pernyataan Hasil Uji

Validitas

Batas Min.

Kesimpulan Uji Validitas 1. Berusaha menyesuaikan diri terhadap

tugas 0,586 0,300 Valid

2. Segera menyelesaikan tugas yang ada 0,567 0,300 Valid 3. Menggunakan waktu istirahat dengan

sebaik-baiknya 0,509 0,300 Valid

4. Menyelesaikan tugas dengan

sungguh-sungguh 0,665 0,300 Valid

5. Berusaha melawan rasa malas dalam

menyelesaikan tugas 0,580 0,300 Valid

6. Berusaha menyelesaikan tugas tepat

waktu 0,602 0,300 Valid

7. Berusaha agar tidak merasa terbebani

terhadap tugas yang diberikan 0,564 0,300 Valid

8. Merespon setiap interaksi yang terjadi


(34)

42

Marza Yopita, 2015

Pengaruh efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di lingkungan sekretariat daerah kabupaten Bengkulu Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Item Pernyataan Hasil Uji

Validitas

Batas Min.

Kesimpulan Uji Validitas 9. Memahami kondisi yang dihadapi

pegawai lain 0,568 0,300 Valid

10. Berusaha membantu kesulitan yang

dialami pegawai lain 0,600 0,300 Valid

Sumber: Output SPSS 19.

C. Kinerja Pegawai

Tabel 3.6

Hasil Pengujian Validitas Kinerja Pegawai No.

Item Pernyataan Hasil Uji

Validitas

Batas Min.

Kesimpulan Uji Validitas 1. Mengerjakan tugas dengan baik sesuai

dengan petunjuk yang diberikan 0,524 0,300 Valid 2. Memeriksa kembali setiap tugas sebelum

diserahkan 0,588 0,300 Valid

3. Mengerjakan tugas dengan terstruktur 0,604 0,300 Valid 4. Mematuhi setiap peraturan yang ada 0,423 0,300 Valid 5. Merencanakan urutan kerja sebelum

mengerjakan tugas 0,414 0,300 Valid

6. Tidak menggunakan jam kerja untuk

keperluan pribadi 0,516 0,300 Valid

7. Menggunakan waktu sebaik mungkin

agar bisa mengerjakan tugas yang lain 0,525 0,300 Valid 8. Membuat strategi untuk menyelesaikan

suatu tugas 0,468 0,300 Valid

9. Menggunakan fasilitas yang ada sesuai

dengan kebutuhan 0,433 0,300 Valid

10. Membutuhkan bimbingan dari atasan 0,613 0,300 Valid 11. Berkonsultasi dengan atasan jika ada

suatu masalah 0,492 0,300 Valid

12. Menghargai kepedulian atasan terhadap

perkerjaan pegawai 0,457 0,300 Valid

13. Bersemangat dalam berkerja karena

motivasi dari atasan 0,601 0,300 Valid

14. Bekerjasama dan menjaga keharmonisan


(35)

43

Marza Yopita, 2015

Pengaruh efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di lingkungan sekretariat daerah kabupaten Bengkulu Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No.

Item Pernyataan Hasil Uji

Validitas

Batas Min.

Kesimpulan Uji Validitas 15. Bekerjasama dan menjaga keharmonisan

dengan atasan dan bawahan 0,517 0,300 Valid

Sumber: Output SPSS 19. 2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merujuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas dari setiap pertanyaan akan ditunjukkan dengan hasil r hitung yang lebih besar atau sama dengan r tabel dan r hitungnya positif.

Untuk menguji tingkat reliabilitas dapat digunakan rumus Alpha Croanbach yang merupakan statistik paling umum yang digunakan untuk menguji reliabilitas suatu instrumen penelitian. Adapun koefisien Alpha Croanbach dirumuskan sebagai berikut:              

2

2 1 1 st si k k ri

(Sugiyono, 2012: 282) Keterangan:

ri = reliabilitas angket

k = jumlah item

ΣSt2 = jumlah varians setiap item pertanyaan

ΣSi2 = varians skor total

Xt2 = jumlah kuadrat skor jawaban responden tiap item

n JKs n

JKi

Si2  

n X n

X

St t t

2 2

2

 


(36)

44

Marza Yopita, 2015

Pengaruh efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di lingkungan sekretariat daerah kabupaten Bengkulu Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Xt)2 = kuadrat skor seluruh responden dari setiap item

JKi = jumlah kuadrat skor total

JKs = jumlah kuadrat dari jumlah skor total

n = jumlah responden

Kriteria pengujian : r hitung > r tabel : valid

r hitung ≤ r tabel : tidak valid

Hair, Anderson, Tatham dan Black (Kusnendi, 2008:96) menyatakan bahwa dalam statistik alpha croncbach, suatu instrumen penelitian diindikasikan memiliki tingkat reliabilitas memadai jika koefisien alpha croncbach lebih besar atau sama dengan 0,70 (> 0,70). Perhitungan reliabilitas item instrumen dilakukan dengan bantuan program SPSS 19.

Tabel 3.7

Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian

No. Variabel Hasil Uji Reliabilitas

Batas Minimum

Keterangan

1. Efektivitas Komunikasi 0,740 0,700 Reliabel

2. Kecerdasan Emosional 0,781 0,700 Reliabel

3. Kinerja pegawai 0,784 0,700 Reliabel

Sumber: Output SPSS 19.0

Jika koefisien internal seluruh item rhitung≥ rtabel dengan tingkat signifikansi

5% maka item pertanyaan dikatakan reliabel, maka variabel yang diuji semuanya dapat dikatakan reliabel.

I. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Sunyoto (2012: 119) mengemukakan bahwa analisis normalitas suatu data ini akan menguji data variabel bebas (X) dan data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan, berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal. Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel bebas dan


(37)

45

Marza Yopita, 2015

Pengaruh efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di lingkungan sekretariat daerah kabupaten Bengkulu Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

data variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau normal sama sekali. Dalam pembahasan ini akan digunakan uji asumsi klasik dengan cara Kolmogorov-Smirnov. Kriteria pengambilan keputusan yaitu data berdistribusi normal jika signifikansi > 5% atau 0,05. Sedangkan data tidak berdistribusi normal jika signifikansi < 5% atau 0,05.

2. Uji Multikoliniearitas

Sunyoto (2012: 131) mengemukakan bahwa terjadinya multikolinieritas, jika koefisien korelasi antara variabel bebas (X) > 0,60 (pendapat lain: 0,50 dan 0,90). Dikatakan tidak terjadi multikolinieritas jika koefisien korelasi antara variabel bebas (X) < 0,60 (r < 0,60).

3. Uji Homogenitas

Suliyanto (2011:95) mengemukakan bahwa uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama. Pada analisis regresi, persyaratan analisis yang dibutuhkan adalah bahwa alat regresi untuk setiap pengelompokan berdasarkan variabel terikatnya memiliki variansi yang sama. Jika dua kelompok data atau lebih mempunyai varians yang sama besarnya, maka uji homogenitas tidak perlu dilakukan lagi karena datanya sudah dianggap homogen. Uji homogenitas dapat dilakukan apabila kelompok data tersebut dalam distribusi normal. Uji homogenitas dilakukan untuk menunjukkan bahwa perbedaan yang terjadi pada uji statistik (misalnya uji t, ANOVA maupun MANOVA) benar-benar terjadi akibat adanya perbedaan antar kelompok, bukan sebagai akibat perbedaan dalam kelompok. Uji homogenitas data dilakukan salah satunya dengan metode analisis grafik dengan mengamati scatterplot di mana sumbu horizontal menggambarkan nilai Predicted Standardized sedangkan sumbu vertikal


(38)

46

Marza Yopita, 2015

Pengaruh efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di lingkungan sekretariat daerah kabupaten Bengkulu Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggambarkan nilai Residual Studentized. Jika Scatterplot membentuk pola tertentu, hal itu menunjukkan adanya masalah heterogenitas pada model regresi yang dibentuk. Sedangkan jika scatterplot menyebar secara acak maka hal itu menunjukkan tidak terjadinya masalah heterogenitas pada model regresi yang dibentuk.

4. Uji Autokorelasi

Sunyoto (2012: 139) mengemukakan bahwa masalah autokorelasi timbul jika ada korelasi secara linier antara kesalahan pengganggu periode t (berada) dengan kesalahan pengganggu periode t-1 (sebelumnya). Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah autokorelasi dengan uji Durbin-Watson (DW) dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Terjadi autokorelasi positif, jika nilai DW dibawah -2 (DW < -2)

b. Tidak terjadi autokorelasi, jika nilai DW berada diantara -2 dan +2 (-2 < DW < +2)

c. Terjadi autokorelasi negatif jika nilai DW diatas +2 (DW > +2) J. Teknik Analisis Regresi Berganda

Teknik analisis data dengan menggunakan regresi berganda ini variabel tergantung dipengaruhi oleh dua atau lebih variabel bebas (X1, X2, ... Xn) secara

umum dapat ditulis sebagai berikut: Y = f (X1, X2)

Dimana:

Y = Variabel tergantung (dependent) X1, X2 = Variabel bebas (independent)

Secara piktografik model fungsional di atas dapat digambarkan sebagai berikut:

X1

X2


(39)

47

Marza Yopita, 2015

Pengaruh efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di lingkungan sekretariat daerah kabupaten Bengkulu Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1

Model Piktografis Regresi Berganda

Persamaan regresi linier berganda dapat dituliskan sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + ... + bnXn + €

(Suliyanto, 2011: 54) Keterangan:

Y = Variabel tergantung (Nilai yang diproyeksikan) a = Intercept (Konstanta)

b1 = Koefisien regresi untuk X1

b2 = Koefisien regresi untuk X2

bn = Koefisien regresi untuk Xn

X1 = Variabel bebas pertama

X2 = Variabel bebas kedua

Xn = Variabel bebas ke n

€ = Nilai residu

Beberapa hal yang harus dianalisis sebagai dasar untuk melakukan analisis lebih mendalam dari sekedar persamaan regresi yang terbentuk. Beberapa hal yang perlu dianalisis berkaitan dengan analisis regresi adalah sebagai berikut: 1. Persamaan regresi

Persamaan regresi digunakan untuk menggambarkan model hubungan antar variabel bebas dengan variabel tergantungnya. Persamaan regresi ini memuat nilai konstanta atau intercept nilai koefisien regresi atau slope dan variabel bebasnya.

2. Nilai prediksi


(40)

48

Marza Yopita, 2015

Pengaruh efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di lingkungan sekretariat daerah kabupaten Bengkulu Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dari prediksi dengan menggunakan persamaan regresi yang telah terbentuk. 3. Koefisien determinasi

Koefisien determinasi merupakan besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel tergantungnya. Semakin tinggi koefisien determinasi, semakin tinggi kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variasi perubahan pada variabel tergantungnya.

4. Kesalahan baku estimasi

Merupakan satuan yang digunakan untuk menentukan besarnya tingkat penyimpangan dari persamaan regresi yang terbentuk dengan nilai senyatanya. Semakin tinggi kesalahan baku estimasi maka semakin lemah persamaan regresi tersebut untuk digunakan sebagai alat proyeksi.

5. Kesalahan baku koefisien regresi

Merupakan satuan yang digunakan untuk menunjukkan tingkat penyimpangan dari masing-masing koefisien regresi. Semakin tinggi kesalahan baku koefisien regresi maka semakin lemah variabel tersebut untuk diikutkan dalam model persamaan regresi (semakin tidak berpengaruh)

6. Nilai F hitung

Digunakan untuk menguji pengaruh secara simultan variabel bebas terhadap variabel tergantungnya. Jika variabel bebas memiliki pengaruh secara simultan terhadap variabel tergantung maka model persamaan regresi masuk dalam kriteria cocok atau fit. Sebaliknya, jika tidak dapat pengaruh secara simultan maka masuk dalam kategori tidak cocok atau non fit.

7. Nilai t hitung

Nilai t hitung digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial (per variabel) terhadap variabel tergantungnya. Apakah variabel tersebut memiliki pengaruh yang berarti terhadap variabel tergantungnya atau tidak.


(41)

49

Marza Yopita, 2015

Pengaruh efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di lingkungan sekretariat daerah kabupaten Bengkulu Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kesimpulan merupakan pernyataan singkat berdasarkan hasil analisis apakah variabel bebas yang diuji memiliki pengaruh terhadap variabel tergantung atau tidak. Kesimpulan didasarkan pada nilai t hitung yang dibandingkan dengan nilai t tabel, atau dengan membandingkan nilai signifikasi (p-value) dengan tingkat toleransi.

K. Pengujian Hipotesis

Setelah data penelitian berskala interval, selanjutnya akan digunakan analisis regresi berganda untuk menentukan besarnya pengaruh secara parsial antara efektivitas komunikasi (X1) dan Kecerdasan Emosional (X2) terhadap

kinerja pegawai (Y). Pengujian hipotesis dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menggambar struktur hipotesis.

Gambar 3.2

Pengaruh Efektivitas Komunikasi dan Kecerdasan Emosional terhadap Kinerja Pegawai

2. Keputusan penerimaan atau penolakan Ho a. Rumusan Hipotesis Operasional

Hipotesis 1:

 H0 : Tidak terdapat pengaruh yang positif antara efektivitas komunikasi dan

kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai.

 H1 : Terdapat pengaruh yang positif antara efektivitas komunikasi dan

kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai.

€1

X1

X2


(42)

50

Marza Yopita, 2015

Pengaruh efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di lingkungan sekretariat daerah kabupaten Bengkulu Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hipotesis 2:

 H0 : Tidak terdapat pengaruh yang positif antara efektivitas komunikasi

terhadap kinerja pegawai.

 H1 : Terdapat pengaruh yang positif antara efektivitas komunikasi terhadap

kinerja pegawai. Hipotesis 3:

 H0 : Tidak terdapat pengaruh yang positif antara kecerdasan emosional

terhadap kinerja pegawai.

 H1 : Terdapat pengaruh yang positif antara kecerdasan emosional terhadap

kinerja pegawai.

b. Menghitung koefisien determinasi (R2) dengan menggunakan rumus: ∑(Y - )2

R2 = 1 -

∑(Y - )2

c. Menghitung nilai F hitung dengan menggunakan rumus: R2/(k – 1)

F =

1 - R2/(n – k)

d. Menghitung nilai t hitung dengan menggunakan rumus: bj

ti =

Sbj e. Kriteria Keputusan Hipotesi 1:

 Menolak H0 apabila Hasil thitung ≥ ttabel, artinya terdapat pengaruh yang positif

antara efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai.

 Menerima H0 apabila Hasil thitung ≤ ttabel, artinya tidak terdapat pengaruh yang

positif antara efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai.


(43)

51

Marza Yopita, 2015

Pengaruh efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di lingkungan sekretariat daerah kabupaten Bengkulu Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Menolak H0 apabila Hasil thitung ≥ ttabel, artinya terdapat pengaruh yang positif

antara efektivitas komunikasi terhadap kinerja pegawai.

 Menerima H0 apabila Hasil thitung ≤ ttabel, artinya tidak terdapat pengaruh yang

positif antara efektivitas komunikasi terhadap kinerja pegawai. Hipotesis 3:

 Menolak H0 apabila Hasil thitung ≥ ttabel, artinya terdapat pengaruh yang positif

antara kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai.

 Menerima H0 apabila Hasil thitung ≤ ttabel, artinya tidak terdapat pengaruh yang


(44)

Marza Yopita, 2015

Pengaruh efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di lingkungan sekretariat daerah kabupaten Bengkulu Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Efektivitas komunikasi yang terjalin di Lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan berada pada kategori sangat efektif. Dilihat dari indikator-indikatornya, tidak seluruhnya berada pada kategori tinggi. Indikator humble memiliki skor tertinggi, sedangkan indikator respect memiliki skor terendah. Hal ini dikarenakan para pegawai belum terlalu memupuk rasa saling menghargai diantara rekan kerja.

2. Tingkat kecerdasan emosional di Lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan berada pada kategori tinggi. Dilihat dari indikator-indikatornya, tidak seluruhnya berada pada kategori tinggi. Indikator manajemen diri memiliki skor tertinggi, sedangkan indikator memotivasi diri memiliki skor terendah. Hal ini dikarenakan dalam mengerjakan suatu tugas para pegawai belum secara optimal memotivasi diri mereka sendiri. Para pegawai mengerjakan tugas hanya sekedar untuk memenuhi kewajiban yang harus dilakukan.

3. Tingkat kinerja pegawai di Lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan berada pada kategori sangat tinggi. Dilihat dari indikator-indikatornya, tidak seluruhnya berada pada kategori tinggi. Indikator tingkat supervisi memiliki skor tertinggi, sedangkan indikator kuantitas memiliki skor terendah. Hal ini dikarenakan para pegawai menyelesaikan tugas dengan sekedarnya saja dan selesai dengan apa adanya, tanpa memikirkan cara agar tugas yang diberikan mendapatkan hasil yang memuaskan semua pihak.

4. Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di Lingkungan Sekretariat Daerah


(45)

87

Marza Yopita, 2015

Pengaruh efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di lingkungan sekretariat daerah kabupaten Bengkulu Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kabupaten Bengkulu Selatan. Tidak berpengaruhnya efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional disebabkan oleh lembaga pemerintahan tidak memfokuskan pada efektif atau tidaknya komunikasi dan tinggi atau rendahnya tingkat kecerdasan emosional, akan tetapi lebih terfokus pada penyelesaian tugas dan kewajiban yang diberikan.

5. Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara efektivitas komunikasi terhadap kinerja pegawai di Lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan. Tidak berpengaruhnya efektivitas komunikasi disebabkan oleh faktor tempat kerja yang merupakan suatu lembaga pemerintahan. Tentunya lembaga pemerintahan memiliki berbagai peraturan yang mengikat setiap pegawainya. Pegawai juga memiliki kewajiban, hak dan juga hal-hal yang tidak boleh dilakukan atau larangan yang diatur oleh perundang-undangan. Jika ada yang melanggar peraturan dan kewajiban tersebut maka dikenakan hukuman. Oleh karena itu setiap pegawai tetap melaksanakan tugas dan kewajibannya sesuai dengan peraturan yang ada tanpa memfokuskan pada faktor komunikasi yang mereka terapkan efektif atau pun tidak.

6. Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di Lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan. Tidak berpengaruhnya kecerdasan emosional disebabkan oleh latar belakang pegawai yang mayoritas berasal dari daerah yang sama. Sehingga para pegawai saling mengerti dan mudah untuk menerima bagaimana cara dalam menyampaikan dan mengontrol emosi serta menindaklanjuti emosi yang disampaikan pegawai lain. Jadi, berapa pun tingkat kecerdasan emosional tinggi atau rendah tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Para pegawai tetap menyelesaikan tugas yang diberikan dengan mengabaikan faktor kecerdasan emosional.


(46)

88

Marza Yopita, 2015

Pengaruh efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di lingkungan sekretariat daerah kabupaten Bengkulu Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan simpulan yang diperoleh, maka saran terkait dengan penelitian ini adalah:

1. Pergunakan faktor lain yang akan dijadikan faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai selain komunikasi dan kecerdasan emosional. Karena dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa tidak berpengaruh positif dan signifikan antara efektivitas komunikasi maupun kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai.

2. Cermat dalam menentukan variabel independent atau variabel bebas yang akan diteliti. Temukan reverensi yang tepat berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi variabel dependent atau variabel terikatnya.

3. Pemilihan variabel penelitian juga disesuaikan dengan rencana tempat penelitian yang secara langsung akan berpengaruh terhadap jawaban responden yang dijadikan subjek penelitian.


(47)

Marza Yopita, 2015

Pengaruh efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di lingkungan sekretariat daerah kabupaten Bengkulu Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Barrett, Deborah J. (2011). Leadership Communication Third Edition. Mc Graw Hill. Inc.

Bernardine, John H. (2003). Human Resources Management an Experiental Approach (Third Edition). Mc Graw Hill. Inc.

Goleman, Daniel Alih Bahasa Oleh T. Hermaya. (2000). Kecerdasan Emosional. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Hameed, Abdul and Aamer Waheed. (2011). “Employee Development and Its Affect on Employee Performance A Conceptual Framework”. International Journal of Business and Social Science. 2, (13), 224-229. Hasibuan, Malayu.S.P. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. (Edisi Revisi).

Jakarta: PT Bumi Aksara.

Kusnendi. (2008). Model-model Persamaan Struktural Satu dan Multigroup Sampel dengan LISREL. Bandung: Alfabeta.

Rivai, Veithzal dan Ella Jauvani. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan Dari Teori ke Praktik. Jakarta: Rajawali Pers.

Robbins, Stephen P dan Judge, Timothy A Alih Bahasa Oleh Angelica, Diana dkk. (2011). Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.

________. (2008). Organizational Behaviour. New Jersey: McGraw Hill.

Sinambela, Lijan Poltak. (2012). Kinerja Pegawai Teori Pengukuran dan Implikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.


(48)

90

Marza Yopita, 2015

Pengaruh efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di lingkungan sekretariat daerah kabupaten Bengkulu Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suliyanto. (2011). Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS. Yogyakarta: Andi.

Sunyoto, Danang. (2012). Analisis Validitas & Asumsi Klasik. Yogyakarta: Gava Media.

Sutrisno, Edy. (2011). Budaya Organisasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Suwatno dan Priansa, Donni Juni. (2011). Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Terry, George dan Rue, Leslie Alih Bahasa Oleh Ticoalu. (2010). Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.

Yuniarsih, Tjutju dan Suwatno. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia Teori, Aplikasi dan Isu Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Jurnal:

Devi Risma. “Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Kinerja Karyawan”. Jurnal Educhild Vol.01 No.1 Tahun 2012.

Ida Nur Hidayati, Margono Setiawan dan Solimun ” Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual Pengaruhnya terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan (Studi di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Nusa Tenggara Barat)” Jurnal Aplikasi Manajemen Volume 11 Nomor 4 Desember 2013.

Kristianti dan Pahlawansjah harahap. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan,

Komunikasi dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Cabang Semarang)”. Jurnal Dinamika Manajemen Vol. 1 No. 1 2012 Halaman 16-28.

Pingkan Moniaga. “Analisis Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan

Spiritual, dan Kecerdasan Intelektual terhadap Kinerja Pegawai (Studi

Kasus pada PT. Bank Sulut Kantor Pusat)”. Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 1 No 3 (2013).


(1)

Marza Yopita, 2015

Pengaruh efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di lingkungan sekretariat daerah kabupaten Bengkulu Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kabupaten Bengkulu Selatan. Tidak berpengaruhnya efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional disebabkan oleh lembaga pemerintahan tidak memfokuskan pada efektif atau tidaknya komunikasi dan tinggi atau rendahnya tingkat kecerdasan emosional, akan tetapi lebih terfokus pada penyelesaian tugas dan kewajiban yang diberikan.

5. Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara efektivitas komunikasi terhadap kinerja pegawai di Lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan. Tidak berpengaruhnya efektivitas komunikasi disebabkan oleh faktor tempat kerja yang merupakan suatu lembaga pemerintahan. Tentunya lembaga pemerintahan memiliki berbagai peraturan yang mengikat setiap pegawainya. Pegawai juga memiliki kewajiban, hak dan juga hal-hal yang tidak boleh dilakukan atau larangan yang diatur oleh perundang-undangan. Jika ada yang melanggar peraturan dan kewajiban tersebut maka dikenakan hukuman. Oleh karena itu setiap pegawai tetap melaksanakan tugas dan kewajibannya sesuai dengan peraturan yang ada tanpa memfokuskan pada faktor komunikasi yang mereka terapkan efektif atau pun tidak.

6. Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di Lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan. Tidak berpengaruhnya kecerdasan emosional disebabkan oleh latar belakang pegawai yang mayoritas berasal dari daerah yang sama. Sehingga para pegawai saling mengerti dan mudah untuk menerima bagaimana cara dalam menyampaikan dan mengontrol emosi serta menindaklanjuti emosi yang disampaikan pegawai lain. Jadi, berapa pun tingkat kecerdasan emosional tinggi atau rendah tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Para pegawai tetap menyelesaikan tugas yang diberikan dengan mengabaikan faktor kecerdasan emosional.


(2)

88

Marza Yopita, 2015

Pengaruh efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di lingkungan sekretariat daerah kabupaten Bengkulu Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan simpulan yang diperoleh, maka saran terkait dengan penelitian ini adalah:

1. Pergunakan faktor lain yang akan dijadikan faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai selain komunikasi dan kecerdasan emosional. Karena dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa tidak berpengaruh positif dan signifikan antara efektivitas komunikasi maupun kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai.

2. Cermat dalam menentukan variabel independent atau variabel bebas yang akan diteliti. Temukan reverensi yang tepat berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi variabel dependent atau variabel terikatnya.

3. Pemilihan variabel penelitian juga disesuaikan dengan rencana tempat penelitian yang secara langsung akan berpengaruh terhadap jawaban responden yang dijadikan subjek penelitian.


(3)

Marza Yopita, 2015

Pengaruh efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di lingkungan sekretariat daerah kabupaten Bengkulu Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Barrett, Deborah J. (2011). Leadership Communication Third Edition. Mc Graw Hill. Inc.

Bernardine, John H. (2003). Human Resources Management an Experiental Approach (Third Edition). Mc Graw Hill. Inc.

Goleman, Daniel Alih Bahasa Oleh T. Hermaya. (2000). Kecerdasan Emosional. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Hameed, Abdul and Aamer Waheed. (2011). “Employee Development and Its Affect on Employee Performance A Conceptual Framework”. International Journal of Business and Social Science. 2, (13), 224-229.

Hasibuan, Malayu.S.P. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. (Edisi Revisi). Jakarta: PT Bumi Aksara.

Kusnendi. (2008). Model-model Persamaan Struktural Satu dan Multigroup Sampel dengan LISREL. Bandung: Alfabeta.

Rivai, Veithzal dan Ella Jauvani. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan Dari Teori ke Praktik. Jakarta: Rajawali Pers.

Robbins, Stephen P dan Judge, Timothy A Alih Bahasa Oleh Angelica, Diana dkk. (2011). Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.

________. (2008). Organizational Behaviour. New Jersey: McGraw Hill.

Sinambela, Lijan Poltak. (2012). Kinerja Pegawai Teori Pengukuran dan Implikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.


(4)

90

Marza Yopita, 2015

Pengaruh efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di lingkungan sekretariat daerah kabupaten Bengkulu Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suliyanto. (2011). Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS. Yogyakarta: Andi.

Sunyoto, Danang. (2012). Analisis Validitas & Asumsi Klasik. Yogyakarta: Gava Media.

Sutrisno, Edy. (2011). Budaya Organisasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Suwatno dan Priansa, Donni Juni. (2011). Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Terry, George dan Rue, Leslie Alih Bahasa Oleh Ticoalu. (2010). Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.

Yuniarsih, Tjutju dan Suwatno. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia Teori, Aplikasi dan Isu Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Jurnal:

Devi Risma. “Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Kinerja Karyawan”. Jurnal Educhild Vol.01 No.1 Tahun 2012.

Ida Nur Hidayati, Margono Setiawan dan Solimun ” Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual Pengaruhnya terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan (Studi di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Nusa Tenggara Barat)” Jurnal Aplikasi Manajemen Volume 11 Nomor 4 Desember 2013.

Kristianti dan Pahlawansjah harahap. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Komunikasi dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Cabang Semarang)”. Jurnal Dinamika Manajemen Vol. 1 No. 1 2012 Halaman 16-28.

Pingkan Moniaga. “Analisis Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, dan Kecerdasan Intelektual terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus pada PT. Bank Sulut Kantor Pusat)”. Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 1 No 3 (2013).


(5)

Marza Yopita, 2015

Pengaruh efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di lingkungan sekretariat daerah kabupaten Bengkulu Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sri Partini dan Hartono. “Pengaruh Komunikasi, Kepemimpinan dan Kedisiplinan Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Surakarta”. Jurnal Manajemen Bisnis Syariah, No: 02/th.vi/Agustus 2012-Januari 2013.

Sudarto, Suwardi Lubis dan Paidi Hidayat. “Pengaruh Komunikasi Interpersonal dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan PT. Westfalia Indonesia”. Jurnal keuangan dan Bisnis Vol. 1 No. 1, November 2009.

Untung Sriwidodo dan Agus Budhi Haryanto. “Pengaruh Kompetensi, Motivasi, Komunikasi dan Kesejahteraan terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan”. Jurnal Manajemen Sumberdaya Manusia Vol. 4 No. 1 Juni 2010: 47-57.

Wahyu Kartikasari dan Ernawati. “Pengaruh Motivasi, Kedisiplinan, Kecerdasan Emosional, dan Kompetensi Mengajar terhadap Kinerja Guru Sekolah dasar”. Jurnal Manajemen Sumberdaya Manusia Vol. 3 No. 2 Desember 2009: 104-114.

Website:

Anik Gurung. Change is everyone Business 5 Hukum Komunikasi yang Efektif dalam http://Anik-Gurung.Tripod.Com/Id29.Html (Akses: 26 Maret 2014)

Edo Parnando. Komunikasi Efektif dalam

http://edoparnando27.wordpress.com/komunikasi-efektif/ (Akses: 25

Maret 2014)

Efran Riansyah. 2012. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja dalam

http://riansyahefran-punyakoe.blogspot.com/2012/02/faktor-yang-mempengaruhi-kinerja.html?m=1 (Akses: 18 Desember 2014)

Fuji. 2010. Kecerdasan Emosi (Emosional Intelligence) dalam http://personalityfuji.wordpress.com (Akses: 20 Maret 2014)

Hendry. 2013. Kecerdasan Emosional dalam http://teorionline.netkecerdasan-emosional (Akses: 20 Maret 2014)

http://auliaaprianneputri.blogspot.com/2013/04/peran-komunikasi-dalam-organisasi.html (Akses: 15 Juni 2013)


(6)

92

Marza Yopita, 2015

Pengaruh efektivitas komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di lingkungan sekretariat daerah kabupaten Bengkulu Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

http://duwiconsultant.blogspot.com/2011/11.html (Akses: 27 Mei 2014)

Ismi Widyahsari Tamrin. 2012. Pengertian dan Jenis-jenis Penelitian dalam

http://kaptenunismuh.blogspot.com/2012/11/makalah-persentase.html?m=1 (Akses: 18 Desember 2014)

Tri Kukuh Prasetiyo. 2013. Teori tentang Kecerdasan Emosional dalam http://ekspediaweb.wordpress.com2013/01/20teori-tentang-kecerdasan-emosional (Akses: 20 Maret 2014)