PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA IPS DI SD.

(1)

Said Suharji, 2015

ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA IPS DI SD

Oleh Said Suharji

1107171

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil ketuntasan belajar siswa kelas IV pada salah satu SDN di Kota Bandung 18,91% yang baru berhasil mencapai KKM. Siswa kurang terlibat dalam proses pembelajaran, mereka relatif sebagai pendengar dan menerima informasi saja. Maka dari itu sangat diperlukan adanya pengembangan model pembelajaran yang menarik, melibatkan siswa, salah satunya dengan penerapan model pembelajaran langsung. Model Pembelajaran langsung melibatkan siswa dalam pembelajaran, membantu siswa berhasil dalam kegiatan pembelajaran, dan menciptakan rasa tantangan di dalam diri siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan, dan peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model Pembelajaran Langsung. PTK yang digunakan peneliti adalah model Kemmis dan Taggart dalam dua siklus yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian yang diperoleh adanya peningkatan hasil belajar siswa. Pada siklus I rata-rata kelas 60,33 dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 80,02. Sedangkan ketuntasan belajar siswa pada siklus I yang mencapai KKM berjumlah 14 orang (46,66%) dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 33 orang (89,18%). Maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model Pembelajaran Langsung dapat meningkatkan hasil belajar siswa IPS di SD dan dapat dikembangkan dengan berbagai variasi untuk pokok bahasan lainnya.


(2)

Said Suharji, 2015

ABSTRACT

THE APPLICATION OF DIRECT LEARNING TO INCREASE THE STUDY RESULT

OF SOCIAL SUBJECT IN ELEMENTARY SCHOOL By

Said Suharji 1107171

The background of this research was based on the low of the study result completeness of grade IV students in one Elementary School in Bandung City that was only 18,91% who reached KKM. Students were not too involve in learning process, relatively they were only act as listener and get the information. Thus, the development of interested learning model needed, also students must involve in the learning process. It can be done by applying direct learning model. Direct Learning can make students involve in the learning process, help them to be successful in learning activity, also create a challenge in themselves. The aims of this research were to describe the planning, the application, and the increasing of study result of the students by applying Direct Leaning model. PTK that used by researcher was Kemmis and Taggart model as much as two cycles. It started from planning, action, observation, and reflection. The result of the research showed that the students’ study result increased. In the cycle I, the class average was 60,33 and in the cycle II increased into 80,02. Whereas, in the cycle I the completeness of students’ study result who reached KKM were only 14 students (46,66%) and in the cycle II increased into 33 students (89,18%). Thus, it can be conclude that the application of Direct Learning can increase the students’ study result of Social Subject in Elementary School and it can be developed with many variations for any other main topic.


(3)

Said Suharji, 2015

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GRAFIK ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 5

A. Model Pembelajaran Langsung ... 5

B. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial ... 10

C. Hasil Belajar ... 15

D. Penelitian Terdahulu ... 22

E. Definisi Operasional ... 23

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN ... 24

A. Metode Penelitian ... 24

B. Desain Penelitian ... 25

C. Lokasi Penelitian ... 26

D. Subyek Penelitian ... 26

E. Waktu Penelitian ... 26

F. Instrumen Penelitian ... 27


(4)

Said Suharji, 2015

2. Instrumen Pengungkap Data Penelitian ... 28

G. Prosedur Penelitian ... 29

H. Teknik Pengumpulan Data ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 34

A. Deskripsi awal pra - penelitian... 34

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 37

1. Penelitian Siklus I ... 37

2. Penelitian Siklus II ... 54

C. Keterbatasan Penelitian ... 68

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 69

A. Simpulan ... 69

B. Rekomendasi ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 72


(5)

Said Suharji, 2015

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran IPS di sekolah dasar sangatlah penting sebagai pondasi atau dasar bagi pendidikan anak agar mampu studi ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Keberhasilan pendidikan IPS di sekolah dasar tergantung pada kreatif guru dalam mengajar dan memilih penerapan pendekatan, model, dan metode dalam pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Di dalam proses belajar-mengajar, guru harus memilih penerapan pendekatan, metode, dan model yang sesuai dengan materi karena sangat berpengaruh pada hasil pembelajaran.

Tugas utama guru adalah menciptakan suasana di dalam kelas agar terjadi interaksi belajar-mengajar yang dapat memotivasi siswa belajar dengan baik dan sungguh-sungguh. Untuk itu, guru seyogyanya memiliki kemampuan untuk melakukan interaksi belajar-mengajar dengan baik. Salah satu kemampuan yang sangat penting adalah kemampuan mengelola kelas. Dalam kegiatan belajar-mengajar terdapat dua hal yang turut menentukan berhasil tidaknya suatu proses belajar mengajar, yaitu pengelolaan kelas dan pembelajaran itu sendiri. Kedua hal itu saling ketergantungan. Keberhasilan pengajaran, dalam arti tercapainya tujuan-tujuan intruksional, sangat tergantung pada kemampuan mengelola kelas. Kelas yang baik dapat menciptakan situasi yang memungkinkan anak belajar sehingga merupakan titik awal keberhasilan pembelajaran (conny dkk, 1984, hlm. 63).

Proses pembelajaran dapat efektif jika suasana kelas selama proses pembelajaran kondusif dan menyenangkan. Untuk tercapainya ini sangat tergantung pada kemampuan guru dalam melakukan manajemen pengelola kelas. Menurut Suharsimi Arikunto (dalam Syaiful, 1995, hlm. 178) ‘berpendapat pengelolaan kelas adalah agar setiap anak di kelas dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efesien’.

Proses pembelajaran yang dilakukan selama ini masih kurang kondusif, dikarnakan siswa kurang terlibat dalam proses pembelajaran, mereka relatif sebagai pendengar dan menerima informasi saja, terlihat dari banyaknya siswa kurang


(6)

2

Said Suharji, 2015

memperhatikan guru pada saat pembelajaran, siswa yang mengganggu teman sebangkunya, dan siswa yang sering keluar masuk kelas ketika pembelajaran berlangsung. Seharusnya proses pembelajaran yang berlangsung dapat mengefektifkan siswa sehingga dalam pembelajaran terciptanya interaksi dua arah antara siswa dan guru.

Proses pembelajaran selama ini masih didominasi oleh penggunaan metode ceramah. Siswa hanya mendengarkan penjelasan dan mencatat hal-hal yang dianggap penting tanpa mengetahui dan memahami materi yang diajarkan. Sehingga hasil belajar siswa Kelas IV selama ini masih rendah, terlihat dari 37 siswa yang mendapat nilai diatas KKM yaitu tujuh siswa dan selebihnya jauh di bawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 67.

Maka dari itu sangat diperlukan adanya pengembangan model pembelajaran yang menarik, melibatkan peserta didik, salah satunya dengan penerapan model pembelajaran langsung. Pembelajaran Langsung adalah ‘suatu model yang mengunakan peragaan dan penjelasan guru digabungkan dengan latihan dan umpan balik siswa untuk membantu mereka mendapatkan pengetahuan dan keterampilan nyata yang dibutuhkan untuk pembelajaran yang lebih jauh (Kuhn, Rosenshine &

Steven, dalam Paul E, 2012, hlm. 363)’.

‘Pembelajaran langsung didasarkan pada bangunan penelitian yang luas dan terutama efektif saat berhadapan dengan siswa bermotif prestasi rendah dan siswa dengan kesulitan belajar (Flores dkk, 2007 dalam Paul E, 2012, hlm. 363)’.

Model ini memberikan banyak peluang untuk meningkatkan motivasi siswa. Kemudian, peningkatan motivasi ini bisa menghasilkan pembelajaran yang kian baik saat model ini digunakan. Perbaikan sikap terhadap pembelajaran secara umum pun juga bisa tercipta. Ada sejumlah faktor yang meningkatkan motivasi siswa untuk belajar, beberapa diantaranya adalah: (1) Membantu siswa berhasil dalam kegiatan pembelajaran; (2) Menciptakan rasa tantangan di dalam diri siswa; (3) Melibatkan siswa dalam pembelajaran.


(7)

3

Said Suharji, 2015

Dengan alasan di atas, maka peneliti termotivasi untuk melaksankan Penelitian Tindakan Kelas di kelas IV SD dengan Judul “Penerapan Model Pembelajaran Langsung Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa IPS di

Sekolah Dasar”.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian, maka rumusan umum penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana penerapan model pembelajaran langsung untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD.

Secara khusus rumusan masalah di atas dibuat dengan tiga pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran IPS dengan penerapan model pembelajaran langsung di kelas IV SD?

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPS dengan penerapan model pembelajaran langsung di kelas IV SD?

3. Bagaimanakah peningkatkan hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran langsung di kelas IV SD?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan umum penelitian ini adalah bagaimana penerapan model pembelajaran langsung untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD.

Secara khusus tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran IPS dengan penerapan model pembelajaran langsung di kelas IV SD.

2. Mendeskripsikan proses pelaksanaan pembelajaran IPS dengan penerapan model pembelajaran langsung di kelas IV SD.

3. Mendeskripsikan perkembangan hasil pembelajaran IPS dengan penerapan model pembelajaran langsung di kelas IV SD.


(8)

4

Said Suharji, 2015

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa, guru, sekolah dan peneliti sebagai berikut:

1. Manfaat Bagi Siswa

Siswa lebih bersemangat lagi dalam kegiatan proses pembelajaran IPS dan meningkatkan pemahaman siwa pada materi yang telah disampaikan oleh guru. 2. Manfaat Bagi Guru

Mengembangkan potensi guru dalam pembelajaran IPS dengan penerapan model pembelajaran langsung. Menginspirasi guru dalam mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran di kelas sehingga mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Manfaat Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan dan meningkatkan kualitas pembelajaran IPS di sekolah

4. Manfaat Bagi Peneliti

Hasil peneliti ini akan memberikan pemahaman dan pengetahuan peneliti mengenai model pembelajaran langsung.


(9)

Said Suharji, 2015

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan 2 siklus pada kelas IV SD mengenai penerapan model Pembelajaran Langsung untuk meningkatkan hasil belajar siswa IPS pokok bahasan perkembangan teknologi produksi dan transportasi, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran dengan menggunakan model Pembelajaran Langsung dalam mata pelajaran IPS mengalami perubahan pada setiap siklusnya, dimana dalam kegiatan pembelajarannya lebih melibatkan siswa dalam pembelajaran, membantu siswa berhasil dalam kegiatan pembelajaran, dan menciptakan rasa tantangan di dalam diri siswa. Tahap – tahap pembelajaran pada penerapan model Pembelajaran Langsung adalah perkenalan atau orientasi, persentase atau menyajikan informasi, latihan terbimbing, dan latihan mandiri. Perencanaan ini dijadikan acuan selama penelitian berlangsung. Dalam perencanaan siklus I sudah direncanakan dengan baik, pada perencanaan siklus II mengalami perubahan atas dasar hasil refleksi pada siklus I yaitu indikator sesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa sehingga tujuan pembelajaran yang dirumuskan dapat tercapai, media pembelajaran yang lebih menarik dan mudah dipahami oleh siswa, dan menulis RPP sesuai dengan EYD dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

2. Pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan model Pembelajaran Langsung dalam mata pelajaran IPS dilaksnakan dengan tahap-tahap perkenalan atau orientasi, persentase atau menyajikan informasi, latihan terbimbing dan latihan mandiri. Pada tahap perkenalan atau orientasi guru berusaha menarik perhatian siswa dengan mengawali bercerita dan tanya jawab seputar materi perkembangan teknologi produksi dan transportasi darat. Pada tahap persentasi atau menyajika informasi guru mengunakan media gambar dan vidio tentang materi perkembangan teknologi produksi dan transportasi darat. Pada tahap ini


(10)

70

Said Suharji, 2015

guru berdiskusi dengan siswa mengenai vidio dan gambar yang diamati oleh siswa. pada tahap selanjutnya adalah tahap latihan terbimbing. Pada tahap ini guru membagikan LKS untuk menghantarkan siswa memahami materi. Siswa mengerjakan LKS dibimbing oleh guru. Tahap lantihan mandiri adalah tahap terakhir dari model pembelajaran langsung. Pada tahap ini guru membagikan tes evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS. 3. Hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran IPS pokok bahasan

perkembangan teknologi produksi dan transportasi darat mengalami peningkatan dengan menggunakan Model Pembelajaran Langsung. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan rata-rata kelas dan ketuntasan belajar siswa. Pada siklus I rata-rata kelas 60,33 dan pada siklus II mengalami peningkatan 80,02. Sedangkan ketuntasan belajar siswa pada siklus I adalah 46,66% dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 89,18.

B. Rekomendasi

Pembelajaran Langsung merupakan salah satu model yang membantu siswa berhasil dalam kegiatan pembelajaran, melibatkan siswa dalam pembelajaran, dan menciptakan rasa tantangan di dalam diri siswa. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dapat memberikan hasil yang positif terhadap peningkatan kualitas pembelajaran maupun hasil belajar siswa. Berdasarkan pada hasil temuan penelitian dalam penerapan model pembelajaran langsung, maka peneliti merekomendasikan sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran langsung ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan model ini anatara lain:

a. Guru harus lebih membimbing siswa secara satu – persatu untuk memastikan bahwa mereka sudah memahami materi, terutama kepada siswa yang terbilang kurang dalam kemampuan akademiknya.


(11)

71

Said Suharji, 2015

b. Dalam menggunkan model ini guru harus lebih bisa mengefektifkan waktu dalam pembelajaran, dikarenakan waktu yang digunakan dalam membimbing siswa membutuhkan waktu yang lama.

2. Bagai peneliti selanjutnya

Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian, sebaiknya mengkaji teori-teori model Pembelajaran Langsung lebih lanjut sehingga tidak ada kesalahan dalam pelaksanaan pembelajaran.


(12)

Said Suharji, 2015

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S.(2006).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Baharuddin,H.(2008). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar- Ruzz Media

Conny, dkk. (1985).Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: PT Gramedia Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Jakarta: Depdiknas

Dimyati, Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Eggen, P. (2012).Strategi dan Model Pembelajaran.Jakarta Barat: PT Indeks Gandarasa, G. (2014). Penerapan Model Explicit Instruction Dengan Metode

Demonstrasi Berbantu Multi Media Untuk Meningkatkan Kemampuan Konigtif Siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Skripsi. Jurusan Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer. FPMIPA. UPI Bandung.

Haryanto. (2004). Sains untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta: Erlangga. Jamil, S. ( 2014). Strategi Pembelajaran.Jogyakarta: Ar-Ruzz Media

Joyce, Bruce., Weil, Marsha. dan Calhoun, Emily. (2009). Models of Teachig. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Komalasari, Kokom. (2010). Pembelajaran Kontekstual. Bandung: PT Refika Aditama.

Komalasari, K.(2011). Media Pembelajaran IPS.Bandung: UPI Press

Kunandar. (2012). Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Kurniawa, deni.(2011).Pembelajaran Terpadu Teori, Praktik dan Penelitian.

Bandung: CV.Pustaka Cendekia Utama

Purwanto. (2008). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar.Yogyakarta: Pustaka Pelajar Roestiyah. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sagala, S. (2012). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: ALFABETA


(13)

73

Said Suharji, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Salma, Dewi. (2007). Prinsip Disain Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group.

Semiawan, Conny. Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: PT Gramedia Sumaatmadja, Nursid. (1984). Metodologi Pembelajaran Ilmu Pengetahuan

Sosial (IPS). Bandung: Ofsset Alumni.

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Susanto, A. (2015). Teori Belaar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenada Media Group

Susanti, R. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Langsung Berbantuan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Pada Mata Pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi (KKPI). Skripsi. Jurusan Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer. FPMIPA. UPI Bandung.

Suyadi. (2013). Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Diva Press Sugiyono. (2013). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya.Jakarta: PT Rineka Cipta

Trianto. (2013). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Wiriaatmadja. Rochiati. (2008). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdajaya.


(1)

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa, guru, sekolah dan peneliti sebagai berikut:

1. Manfaat Bagi Siswa

Siswa lebih bersemangat lagi dalam kegiatan proses pembelajaran IPS dan meningkatkan pemahaman siwa pada materi yang telah disampaikan oleh guru. 2. Manfaat Bagi Guru

Mengembangkan potensi guru dalam pembelajaran IPS dengan penerapan model pembelajaran langsung. Menginspirasi guru dalam mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran di kelas sehingga mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Manfaat Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan dan meningkatkan kualitas pembelajaran IPS di sekolah

4. Manfaat Bagi Peneliti

Hasil peneliti ini akan memberikan pemahaman dan pengetahuan peneliti mengenai model pembelajaran langsung.


(2)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan 2 siklus pada kelas IV SD mengenai penerapan model Pembelajaran Langsung untuk meningkatkan hasil belajar siswa IPS pokok bahasan perkembangan teknologi produksi dan transportasi, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran dengan menggunakan model Pembelajaran Langsung dalam mata pelajaran IPS mengalami perubahan pada setiap siklusnya, dimana dalam kegiatan pembelajarannya lebih melibatkan siswa dalam pembelajaran, membantu siswa berhasil dalam kegiatan pembelajaran, dan menciptakan rasa tantangan di dalam diri siswa. Tahap – tahap pembelajaran pada penerapan model Pembelajaran Langsung adalah perkenalan atau orientasi, persentase atau menyajikan informasi, latihan terbimbing, dan latihan mandiri. Perencanaan ini dijadikan acuan selama penelitian berlangsung. Dalam perencanaan siklus I sudah direncanakan dengan baik, pada perencanaan siklus II mengalami perubahan atas dasar hasil refleksi pada siklus I yaitu indikator sesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa sehingga tujuan pembelajaran yang dirumuskan dapat tercapai, media pembelajaran yang lebih menarik dan mudah dipahami oleh siswa, dan menulis RPP sesuai dengan EYD dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

2. Pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan model Pembelajaran Langsung dalam mata pelajaran IPS dilaksnakan dengan tahap-tahap perkenalan atau orientasi, persentase atau menyajikan informasi, latihan terbimbing dan latihan mandiri. Pada tahap perkenalan atau orientasi guru berusaha menarik perhatian siswa dengan mengawali bercerita dan tanya jawab seputar materi perkembangan teknologi produksi dan transportasi darat. Pada tahap persentasi atau menyajika informasi guru mengunakan media gambar dan vidio tentang


(3)

guru berdiskusi dengan siswa mengenai vidio dan gambar yang diamati oleh siswa. pada tahap selanjutnya adalah tahap latihan terbimbing. Pada tahap ini guru membagikan LKS untuk menghantarkan siswa memahami materi. Siswa mengerjakan LKS dibimbing oleh guru. Tahap lantihan mandiri adalah tahap terakhir dari model pembelajaran langsung. Pada tahap ini guru membagikan tes evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS. 3. Hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran IPS pokok bahasan

perkembangan teknologi produksi dan transportasi darat mengalami peningkatan dengan menggunakan Model Pembelajaran Langsung. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan rata-rata kelas dan ketuntasan belajar siswa. Pada siklus I rata-rata kelas 60,33 dan pada siklus II mengalami peningkatan 80,02. Sedangkan ketuntasan belajar siswa pada siklus I adalah 46,66% dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 89,18.

B. Rekomendasi

Pembelajaran Langsung merupakan salah satu model yang membantu siswa berhasil dalam kegiatan pembelajaran, melibatkan siswa dalam pembelajaran, dan menciptakan rasa tantangan di dalam diri siswa. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dapat memberikan hasil yang positif terhadap peningkatan kualitas pembelajaran maupun hasil belajar siswa. Berdasarkan pada hasil temuan penelitian dalam penerapan model pembelajaran langsung, maka peneliti merekomendasikan sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran langsung ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan model ini anatara lain:

a. Guru harus lebih membimbing siswa secara satu – persatu untuk memastikan bahwa mereka sudah memahami materi, terutama kepada siswa yang terbilang kurang dalam kemampuan akademiknya.


(4)

71

b. Dalam menggunkan model ini guru harus lebih bisa mengefektifkan waktu dalam pembelajaran, dikarenakan waktu yang digunakan dalam membimbing siswa membutuhkan waktu yang lama.

2. Bagai peneliti selanjutnya

Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian, sebaiknya mengkaji teori-teori model Pembelajaran Langsung lebih lanjut sehingga tidak ada kesalahan dalam pelaksanaan pembelajaran.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S.(2006).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Baharuddin,H.(2008). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar- Ruzz Media

Conny, dkk. (1985).Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: PT Gramedia Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Jakarta: Depdiknas

Dimyati, Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Eggen, P. (2012).Strategi dan Model Pembelajaran.Jakarta Barat: PT Indeks Gandarasa, G. (2014). Penerapan Model Explicit Instruction Dengan Metode

Demonstrasi Berbantu Multi Media Untuk Meningkatkan Kemampuan Konigtif Siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Skripsi. Jurusan Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer. FPMIPA. UPI Bandung.

Haryanto. (2004). Sains untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta: Erlangga. Jamil, S. ( 2014). Strategi Pembelajaran.Jogyakarta: Ar-Ruzz Media

Joyce, Bruce., Weil, Marsha. dan Calhoun, Emily. (2009). Models of Teachig. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Komalasari, Kokom. (2010). Pembelajaran Kontekstual. Bandung: PT Refika Aditama.

Komalasari, K.(2011). Media Pembelajaran IPS.Bandung: UPI Press

Kunandar. (2012). Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Kurniawa, deni.(2011).Pembelajaran Terpadu Teori, Praktik dan Penelitian.

Bandung: CV.Pustaka Cendekia Utama

Purwanto. (2008). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar.Yogyakarta: Pustaka Pelajar Roestiyah. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sagala, S. (2012). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: ALFABETA


(6)

73

Salma, Dewi. (2007). Prinsip Disain Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Semiawan, Conny. Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: PT Gramedia Sumaatmadja, Nursid. (1984). Metodologi Pembelajaran Ilmu Pengetahuan

Sosial (IPS). Bandung: Ofsset Alumni.

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Susanto, A. (2015). Teori Belaar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenada Media Group

Susanti, R. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Langsung Berbantuan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Pada Mata Pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi (KKPI). Skripsi. Jurusan Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer. FPMIPA. UPI Bandung.

Suyadi. (2013). Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Diva Press Sugiyono. (2013). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya.Jakarta: PT Rineka Cipta

Trianto. (2013). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Wiriaatmadja. Rochiati. (2008). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdajaya.