PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA PESERTA DIDIK PROGRAM PAKET B.

.,

.e

: J )i;~j#-.n
·.;: h ~

t~ ~ •. r:~I.

tuk.~ i{ .;:~t
(f:.~!

!-·

.:·:;~

!iftr-::r..,;.-J:·rtfo;:,; . ;{!.1:

.:rfef1. =;,?.:~ t~n·
.:..~ .· ._:; t ~;:d · ~ t!(.} ~-"·


~:.-\
1 ~i ·~ - ~Ji

201 0

~ :/i
~

~ ':,zt

;·: ..:~ya

, -: ~!:

i -:·.ft CPt. :·~ . .Jit.ft f ~ ~-n
(,i· /;'~

...~£7

. ;: - :> ·: ~ : n


PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN
DAN KEMAMPUAN BERPlKIR KREATIF
TERHADAP BASIL BELAJAR MATEMATIKA
PADA PESERTA DIDIK PROGRAM PAKET B
Disusun dan diajukan oleh:

lVOYANl

NIM 0.55020378

Telah Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis
Pada Tanggal 2.5 Februari 20 I 0 dan Dinya1akan Telah Memenuhi
Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan

Medan, 0 I Maret 20 I 0
Menyetujui

Tim Pembimbing,

Pembimbiag II.

t

Prof.Dr. H. A

-

'.1.rt-{rtf-

~

·

::::oea, M.Pd

Prof.Dr. Julaga Sitomraug

NIP. 19.58!008 198103 1 002


· ··, ·\ ·, .. ·..

.

Pror.D . MuCBadiran, M.Pd ·· ··
NIP. 19441030 !97603 I 001

~

M. Pd

NIP. 19510820 197803 I 002

.

Li

. P~f . D~ : ~rik

.•'":> ~:Pf)94Jpl5


.

. ...

·:

. ... .

.

:aaallang: ·.
!97412 I 001

PERSETUJlJAN DE'WAN PF2NClJJI

UJJAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN
No.

NAMA


1:

Prof; l>ri H: Ab4ul M~i1

TANDA TANGAN

Sib~l·

M; Pd

NIP. 19581008 198103 1 002
(Ketua)

2,

Prof. Dri ~uli@

SitwnOJ1U1i• M• Pd


NlP. 19510820 JQ7803 1 002
(Sekretaris)

~f

;

NIP.

Dr; Abd~l

~

1~6025

~gih;

M. Pd

198601 l 002


(Anggota)

4;

Prof. Pi~

Aril~t()

; ~t

P~

;

M; A, Ph,, D

NIP. 1963101 l 198803 1 001
(Anggota)


5.

Dr.

f:>~t

Si~gan,

M~

Pd

NIP. 19610104 198703 1 017
(Anggota)

N~

M~asiw:

Ivo Y~i


NTh-1

: 055020378

Program Studi
Tanggal Ujian

: Teknologi Pebdidikan
:25 Pebruari 2010

ABSTRAK
IVO YANI. Pengaruh Pendekatan Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Kreatif
Terhadap Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Program Paket B. Tesis:
Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan: (1) basil belajar maternatika
peserta didik yang diajar dengan menggunakan pendekatan kontek.stual lebih
tinggi daripada yang menggunakan pendekatan keterampilan proses, (2) basil
belajar matematika peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir kreatiftinggi

lebih tinggi daripada yang memlliki lcemampuan berpikir kreatif rendah, dan (3)
terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dan kemampuan berpikir
kreatif peserta didilc daJarn mempengaruhi hasil belajar matematika.
Penelitian ini dilaksanakan di Pak:et B KreatifMedan pada semester kedua
tahWl pelajaran 200812009 terhadap peserta didik kelas vm, dan subjek penelitian
berjumlah 80 orang yang terdiri dari 2 kelas. Metode penelitian yang digunakan
adalah eksperimen semu deng:an desain faktorial 2x2. Pengambilan sampel
dilakukan dengan menggunakan teknik clwter random sampling. Instrumen untuk
mengumpulkan data basil belajar adalah tes berbentuk pilihan ganda yang berisi
40 soal dengan reliabilitas 0,93. Untuk mengumpulkan data kemampuan berpikir
kreatif peserta didik digunakan tes uraian yang berjumlah I0 soal. Sebelum data
dianaUsis terlebih dahulu diuji normalitas dan bomogenitas data. Uji normalitas
menggunakan uji Liliefors sedangkan untuk menguji homogenitas digunakan uji
Bartlett. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANAVA dua jalan dengan
a= 0,05 dan uji lanjut menggunakan uji Scheffe.
Hasil penelitian menunjukkan: (I) rata-rata hasil belajar matematika
peserta didik yang diajar dcngan menggunakan pendekatan kontekstual
lebih tinggi dari yang diajar dengan pendekatan keterampilan proses
(Fhitung = 4,07 > Ftabel = 3,96), (2) rata-rata basil belajat matematika peserta didik
yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi lebih tinggi daripada yang
memiliki kemampuan berpikir lcreatif rendah {Fhituog == 174,88 > Ftabel = 3,96),
dan (3) terdapat interaksi antara pendek.atan pembelajaran dan kemampuan
berpildr kreatif dalam mempengaruhi basil belajar matematika peserta didik
(Fhitung = 5,42 > Ftabel =3,96).
Dari hasil uji perbandingan ganda dengan menggunakan uji Scheffe
ditemukan bahwa peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi
yang diajar dengan pendekatan kontekstual memperoleh basil belajar lebih tinggi
dibandingkan dengan peserta didik yang diajar dengan pendekatan keterampilan
proses. Sedangkan peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir kreatif
rendah mempunyai basil belajar matcmatika lebih tinggi jika diajar dengan
pendekatan keterampilan proses. Diharapkan kepada para pendidik matematika
untuk meninglcatkan kemampuan mengelola dan merencanakan pembelajaran agar
hasil belajar yang dicapai peserta didik meningkat.

ABSTRACT
IVO YANI. The Eftect oflnstrucrional Approach and Creative Thingking Ability
on Students Achievement in Mathematic of Package B ·Programme. A Thesis,
Postgraduate Programme UniVersity Negeri Medan. 2009._

The objectives of this research were to find out that: (I) the students
achievement in mathematic taught using contextual appl'Q8Ch is higher than using
process skill approach, (2) tbe students achievement in mathematic with bigb
creative thingking ability is higher than low creative thingking ability, and
(3) there was interaction between instructional approaches and students creative
thingking abi1ity in affecting mathematics learning achievement.
This research was conducted at Package B Kreatif Medan on second
semester in 200812009 academic years to the eighth year students, and the subject
of research were 80 students of two class. The method of research done under
quasy-experimental with factorial design 2x2. The sample was taken with cluster
random sampling technique. The insttumen in collecting data of learning
achievement was a multiple choice test that consisted of 40 items with reliability
of 0.93. In collecting data of creative thingking ability a JO items test of essay
test. Before data analyzed used at fust tested by analisis rules is normality and
homogenity of data. Nonnality test was using Liliefors test while homogenitas
was tested using Bartlett test. The data was analyzed by anova two ways with a =
0.05 and then using Scheffe test.
The result showed: ( l) the everage mathematic Jearlng achievement of
students taught using contextual approach was higher than those by process skill
approach (Fcount "" 4.07 > Ftable 3.96), (2) the everage mathematic !eating
. achievement of students with a high level of creative thinking ability is higher
than those in a low level of creative thinking (Fcount = 174.88 > Ftable=: 3.96), and

=

(3). there is interaction between instructional approach and creative thinking
ability in affecting mathematics learning achievement of students (FcowJt = 5.42
> Ftable = 3.96).

By multiple comparison test is used Scbeffe test which prove that students
who have high creative thinking ability which taught by contextual approach
acquire higher achievement in mathematics learning achievement than those who
taught by process skill approach. Meanwhile students who have low creative
thinking abiUty acquire higher achievement in mathematic if taught by process
skill approach. Hopefully to the teachers of mathematic to improve capability in
handling and plan a study for the studying can be achieved as rising.

,,•

,,

KATAPENGANTAR
Syukur alhamdulillah Penulis panjatkan ke h&Kiirat Allah SWT atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan tesis Jengan judu1

Peaprall Pendebtan Pembelajaran dan Kemampoan Berpikir Kreatil
Terbadap Hull Belajar Matematika Peserta Didlk Paket B ini dapat
diselesaikan. Penulisan tesis ini dimalcsudkan untuk memenuhi sebagian
persyaratan dalam memperoleh gelar Magister Pendidilcan pada Program
Teknologi Pendidikan, Program PascasiUjana Universitas Negeri Medan.
Dalam penyelesaian tesis ini, Penulis banyak menerima bantuan,

bimbingan dan araban dari berbagai pihak yang begitu besar manfaatnya. Unruk
itu, dengan segala kerendahan hati penulis menyarnpaikan rasa terima kasih yang

tiada terhingga kepada :
I. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M. Pd dan bapak Prof. Dr. Julaga
Situmorang, M. Pd selaku dosen pembimbio.g yang dengan tulus, ikhlas, dan
sabar membcrikan bimbirigan, pengarahan, dan saran yang sangat berarti,
guna kesernpumaan tesis ini.
2. Bapak Prof. Dr. Muhammad Badiran. M. Pd dan bapek Dr. Sabat Siahaan,
M. Pd selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Teknologi Pendidikan

Unimed.
3. Bapak Prof. Or. Hasan Saragih, M. Pd, bapak Prof. Dian Armanto, M. Pd.,
M.A., Ph. D., dan bapak Dr. Sabat Siabaan M. Pd selalcu nara surnber yang
memberikAn masukan-masukan dan saran-saran untuk kesernpuraan tesis ini.
4. Bapakllbu Dosen Program Studi Teknologi Pendidlkan Unimed yang telah
mernberi bekal ihnu pengetahuan selama Penulis mengikuti perkuliahan.

iii

:.·

5. Bapak Drs. Ali Ishak Dalimunthe selaku Ketua PKBM Kreatif Medan yang
telah memberi izin tempat pelaksanaan penelitian, sekaligus ibu Halimah
Thnsatdiah, S. Pd selaku tutor matematika di PKBM .Kreatif yang telah
berkenan melaksanakan perlakuan penelitian.

6. Teristimewa untuk suami tercinta Budi Dennawan serta anak-anak tercinta
yaitu Nurul Aviva Pumamawanti, Siti Ativa Putridiani, Hasbia Ariva
Puspadini. dan Dinda Haniva Rabmawani yang telah membenbn doa,

dorongan, dan semangat dalam penyelesaian tesis ini.
7.

(Aim) dan lbu (Almh) tercinta yang telah memberi bekal pendidikan, Ibu
~yah

mertua dan Bapak mertua (Aim), kakak-kakak. abang..abang, dan adik-adik
yang telah memberikan doa dan dorongan dalam penyelesaian tesis ini.
8. Kepala BP-PNFI Regional I beserta rek:an-rekan di BP-PNFI Regional I, dan
sahabat-sahabat yang telah membcrikan semangat dalam penyelesaian tesis
ini.
Kiranya Allah SWT melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada semua pihak
yang turut membantu penulis dalam penyelesaian penelitian ini. Terima kasih.

Medan, Februari 2010

Penulis,

IVOYANI

iv



,•

DAFTARISI
Halaman
ABSTRAK .................................................................................. ................. i

ABSTRACT........................................................................................ .........

ii

KATA PENGANfAR ... ................ .................... ..... ........................... ......... iii
DAFTAR lSI ............................................................................................... v
DAFTAR TABEL ..................................................................................... viii
DAITAR GAMBAR .......... ............................................................. .. ......... ix
DAFfARLAMPIRAN ................................................................................

X

BAB 1: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................
B. Identifikasi Masalah .................................................................. 7
C. Pemba1asan Masalah ......... ........... .............................................. 8
D. Perumusan Masalah ................................................................... 9

E. Tujuan Penelitian ........................................... ......................... ... 9

..

F. Manfaat Penelirian ................................................................... 10
BAB II : KAJIAN TEORETIS. KERANGKA BERPIKJR DAN
PENGAJUAN IDPOTESIS
A. Deskripsi Teoritis ................................................................

1. Hakekat Betajar dan Hasil Belajar M~Uematik

11

..................... 11

2. Hakibt PendekatM Pembelajaran ......................................... l8

a: Pendekatan Kontekstual ..................................................... 21
b. Pendek.atan Keterarnpilan Proses ....................................... 29
3. Hakikat Kemampuan Berpildr Kreatif................................... 34
a. Kemampuan Berpikir KreatifTinggi ................................. 36
b. Kemampuan Berpikir KreatifRendah ............................... 37
B. Penelitian yang Relevan ........................................................ 39
C. Kerangka Berpikir ................ ................................................. 40

1. Perbedaan Pengarub Pendekatan lesain FaktoriaJ 2 x 2 ......................................................... ......... 53
TabeJ 5. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar................................................... ......... 61
Tabel 6. Kriteria Indeks Kesukaran ............................................................. 63
Tabel 7. Kriteria Menentukan Daya Pembeda ............................................ 64
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Peserta Didik
Yang Diajar Dengan Pendekatan Kontekstual ...................... ......... 67
Tabel 9. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Peserta Didik
Yang Diajar Dengan Pendekatan Keterampilan Proses ................... 68
Tabe110. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematik.a Peserta Didik
Yang Memiliki Kemampuan Berplk:ir KreatifTinggi .................... 70
Tabel ll . Distribusi Frekuensi liasil Belajar Matematika Peserta Didik
Yang Memili.ki Kemampuan Berpikir KreatifTinggi.......... ......... 71
Tabel 12. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Peserta Didik
Yang Diajar Dengan Pendekatan KontelcstuaJ Dan Memililci
Kemampuan Berpikir KreatifTinggi .................................. ......... 72
Tabel t3. Distribusi Frelruensi Hasil Belajar Matematika Peserta Didik
Yang Diajar Dengan Pendekatan Kontekstual Dan Memilik.i
Kemampuan Berpildr KreatifRendah................................. ......... 74
Tabell4. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matemati.ka Peserta Didik
Yang Diajar Dengan Pendekatan Keterampilan Proses Dan
MemiliiU Kemampuan Berpikir KreatifTinggi .. :........................... 75
Tabell5. Distribusi Frelruensi Hasil Belajar Matematika Peserta Didik
Yang Diajar I>engan Pendekatan Keterampilan Proses Dan
Memiliki Kemampuan Berpikir KreatifRendah ................. ......... 76
Tabell6. R.ingkasan Hasil Uji Nonnalitas Data HasU Belajar Matematika
Peserta Didik Yang Diajar Dengan Pendeka1an Kontekstual dan
Penekatan Ketenunpilan Proses ................................................... 78
Tabell7. Ringkasan HasiJ Ujl Normalitas Data HasiJ Belajar Matcmatilca
Peserta Didik Yang Memiliki Kemampuan Berpikir KreatifTinggi
dan Yang Memiliki Kemarnpuan Berpikir KreaytifRendah........... 79

viii

Tabel 18. R.jngkasan HasiJ Uji NonnaHtas Data Hasil Belajar Peserta Didik
Pada Setiap Kelompok ........... .... ... .... ....... .................................... 79
Tabell9. rungkasan Perbitungan Pengujian Homogenitas Varians
Pendekatan Kontekstual dan Pendekatan Keterampilan Proses...... 82
Tabel20. R.jngkasan Pcrhitungan Peng..uian Homogenitas Vari1111s
Kemampuan Berpikir KreatifTinggi dan Kemampuan
Berpikir KreatifRendah ................•.........................•.......... ......... 82
TabeJ 21. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Skor Hasi BeJajar Matematika... 83

Tabel22. Skor Hasil Bel.ajar Matematika Berdasarkan Sel ANAV A 2x2 ...... 84
Tabe123. Ringkasan Hasil Analisis Varians.................................... ............ 84

Tabel 24. Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Scheffe ........................... ......... 86

:
ix

·•
DAFI'AR GAMBAR
Halarnan
Gambar 1. Kegiatan Dalam Matematika ............................................ 12

Gam.bar 2. Kenmgka Konseptual Pendekatan Kontekstual . . . . . . . . . . . . . . . . . •. . . 25
Gambar 3. Sintaks Proses Pembelajaran Dengan Pendekatan KontekstuaJ ...... 26
Gambar 4. Sintaks Proses Pembelajaran Pendekatan Ketera.mpilan Proses . ... 32

Gambar 5. Histogram Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Yang
Diajar Dengan Pendek.atan Kontekstual ......................................... 68
Gambar 6. Histogram Hasi1 Belajar Matematika Peserta Didik Yang
Diajar Dengan Pendekatan KeterampHan Proses............................ 69
Gambar 7. Histogram Hasil Belajar MAtematika Peserta Didik Yang
J

Memiliki Kemampuan Berpikir KreatifTinggi............................. 70
Gambar 8. Histogram HasiJ Belajar Matematika Pe.serta Didik Yang
Memiliki Kemampuan Berpikir KrearifRendah ........................... 72
Gambar 9. Histogram Hasil Belajar Matematika Peserta Didik

..

Yang Diajar Dengan Pendekatan Kontekstual Dan Memiliki
Kemampuan Berpikir KreatifTinggi ............ ............... ....... ......... 73
Gam bar 10. Histogram Hasil Belajar Matematika Pese.rta Didik
Yang Diajar Dengan Pendekatan Kontekstual Dan Memiliki
Kemampuan Berpikit KreatifRendah........................................ .. 74
Gambar 11. Histogram Hasil Belajar Matematika Peserta Didik

Yang Diajar Dengan Pendekatan Keterampilan Proses Dan
Memilik.i Kemampuan Berpik.ir Kreatif Tinggi ..... ... .... ... ............. 75
Gambar 12. Histogram Hasil Belajar Matematika Peserta Didik
Yang Diajar Dengan Pendekatan Keterampilan Proses Dan
Memiliki Kemampuan Berpikir KreatifRendab ..................... ..... 77
Gambar 13. lnteraksi Pendekatan Pembelajaran dan Kemampuan
Berpikir Kreatif ...................... ...................................................... 87

X

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
J. Skenario Pembelajaran Pendekatan KontekstuaJ .. .. ................
2. Skenario Pembelajaran Pendekatan Keterampilan Proses.......
3. Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kteatif..........................
4. lnstrumen Tes Hasil Belajar Matematika................................
5. Hasil Ujicoba lnstrumen Tes Hasil Belajar Matematika .........
6. Sampel AnaUsis (Kelompok Atas dati Kelompok Bawah) ......
7. Rebpitul.asi Indeks Kesukaran dan Daya Pembeda ..,_...........
8. Skor Dari Subjek Yang Menjawab Benar Bagi Setiap
Item Soal .......................................................:.........................
Lampiran 9. Rekapitulasi Skor Belahan Kiri dan Kanan.............................
Lampiran 10. Rekapirulasi Validitas dan Reliabelitas Tes ............................
Lampiran It. Hasil Tes Kemampuan Berpildr Kreatif...................... ...........
Lampiran 12. Hasii Beiajar Matematik:a Untuk Pendekatan Kontekstual......
Lampiran 13. Hasi1 Be!ajar Matematika Untuk Pendekatan
'
Keterampilan Proses .............................................. :................
Lampiran 14. Hasil Belajar Matematika Yang Memilild Kemampuan
Berpikir KreatifTinggi ...................... ... ..................................
Lampiran 15. Hasil Belajar Matetnatika Yang Memillld Kemampuan
Berpikir KreatifRendah .........................................................
Lampiran 16. Hasil Belajar Matematika Untuk Pendekatan Kontekstual
dan Memiliki Kemampuan Berpikir KreatifTinggi.................
Lamp iran 17. Hasil Belajar Matematika Untuk Pendek:atan Kontekstual
dan Memili1ti Kemampuan Berpikir KreatifRendab ...............
Lampiran 18. Hasil Belajar Matematika Untuk Pendekatan Keterampilan
Proses dan Memiliki Kemampuan Berpikir KreatifTinggi......
Lampiran 19. Hasil Belajar Matematika Untuk Pendek:atan Keterampilan
Proses dan Memiliki Kemampuan Berpikir KreatifRendah ....
Lampiran 20. Uji Normalitas Data Hasil Belajar Mateniatika Untuk
Pendekatan Kontekstual...................... ...... ... .. .... .... ...... ...... .....
Lampiran 21. Uji Nonnalitas Data Hasil Belajar Matematika Untuk
Pendekatan Keterampilan Proses .... .......... ......... ......... ............
Lampi ran 22. Uji Normalitas .Data Hasil Belajar Matematika Untuk
Kemampuan Berpikir KreatifTinggi ...................... ................
Larnpiran 23. Uji NOflTialitas Data Hasil Belajar Matematika Untuk
Kemampuan Berpik.ir KreatifRendah.....................................
Lampiran 24. Uji Normalitas Data Hasil Belajar Matematika Untuk
Pendekatan KontekstuaJ Dengan .K.BK Tinggi ........................
Lampiran 25. Uji NonnaHtas Data HasiJ Betajar Matematika Untuk
Pendekatan .K.ontekstuaJ Dengan KBK Rendah.......................
Lampiran 26. Uji Nonnalitas Data Hasil Belajar Matematika Untuk
Pendekatan Keterampilan Proses Dengan KBK Tinggi ...........
Lampi ran 27. Uji Nonnalitas Data Hasil Belajar Matematika Untuk
Pendekata.n .K.eterampilan Proses Dengan KBK Rendab .........
Lamp iran 28. Uji Homogenitas Data Penelitian ....... ....................................
Lampiran 29. Perhitungan Analisis Varians (ANA VA) Dua Jalur ................
Lampiran 30. Uji Lanjut .Dengan Uji Scheffe...............................................

Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran

I 04
117
129
131
135
136
l37
138
139
140
141
142
143
144
14:5

146
147

148
149
150
151

152
152
153
153
154
154
155
157
160

-"
xi

ABSTRAK
IVO YANI. Pengaruh Pendekatan Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Kreatif

Terhadap Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Program Paket B. Tesis:
Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan: (l) hasil belajar matematika
peserta didik yang diajar dengan menggunakan pendekatan kontekstual lebih
tinggi daripada yang menggunakan pendekatan keterampilan proses, (2) hasH
belajar matematika peserta didik yang memilik.i kemampuan berpildr kreatiftinggi
lebib tinggi daripada yang memiliki kemarnpuan berpikir k:reatif rendah, dan (3)
terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dan kemampuan berpikir
kreatif peserta didik daJam mempengaruhi hasil belajar matematika.
Penelitian ini dilaksanakan di Paket B Kreatif Medan pada semester kedua
tahun pelajaran 200812009 terhadap peserta didik kelas VIII, dan subjek penelitian
berjumlah 80 orang yang terdiri dari 2 kelas. Metode penelitian yang digunakan
adalah eksperimen semu dengan desain faktoriaJ 2x2. Pengambilan sampel
dilakukan dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Instrumen untuk
mengumpulkan data hasil belajar adalah tes berbentuk pilihan ganda yang berisi
40 soal dengan re1iabilitas 0,93. Untuk mengumpulkan data kemampuan berpikir
kreatif peserta didik digunakan tes uraian yan& berjumlah 10 s.oaJ. Sebelum data
dianalisis terlebib dahulu diuji nonnalitas dan homogenitas data. Uji oormalitas
mengguna.kan uji Liliefors sedangkan untuk menguji homogenitas digunakan uji
Bartlett. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANAVA dua jalan dengan
n = 0,05 dan uji lanjut menggunakan uji Scheffe.
Hasil penelitian menunjukkan: (l) rata-rata basil belajar matematika
peserta didik yang diajar dengan menggunakan pendekatan kontekstual
lebih tinggi dari yang diajar dengan pendekatan keterampilan proses
{Fhitung = 4,07 > Ftabel = 3,96), (2) rata-rata hasil belajar matematika peserta didik
yang memiliki kemarnpuan berpikir kreatif tinggi. lebih tinggi daripada yang
memUiki kemampuan berpikir kreatif rendah {Fhituog :o 174,88 > Ftabel = 3,96),
dan (3) terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dan kemampuan
berpikir kreatif dalam mempengaruhi basil belajar matematika peserta didik
(Fhitung !0! 5,42 > Ftabel = 3,96).
Dari basil uji perbandingan ganda dengan menggunakan uji Scheffe
ditemukan bahwa peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi
yang diajar dengan pendekatan kontekstuaJ memperoJeb basil belajar lebih tinggi
dibandingkan dengan peserta didik yang diajar dengan pendekatan keterampilan
proses. Sedangkan peserta didik yang memiliki Jc.emampuan berpikir kreatif
rendah mempunyai hasil belajar matematika lebih tinggi jika diajar dengan
pendekatan keterampilan proses. Diharapkan kepada para pendidik matematika
untuk meningkatkan kemampuan mengelola dan merencanakan pembelajaran agar
hasil belajar yang dicapai peserbl didik meningk:at.



ABSTRACT
IVO YANI. The Effect oflnstrucdonal Approach and Creative Thinglcing Ability
on Students Achievement in Mathematic of Package B Programme. A Thesis,
Postgraduate Programme University Negeri Medan. 2009..
The objectives of this research were to find out that: (I) the students
achievement in mathematic taught using contextual approach is higher than using
process skill approach, (2) the students achievement in mathematic with high
creative thingking ability Is higher than low creative thingking ability, and
(3) there was interaction between instructional approaches and students creative
thingking ability in affecting mathematics learning achievement.
This research was conducted at Package B Kreatif Medan on second
semester in 2008/2009 academic years to the eighth year students, and the subject

of research we~:
80 students of two class. The method of research done under
quasy-experimental with tactorial design 2x2. The sample was taken with cluster
random sampling technique. The .instrumen in collecting data of learning
achievement was a multiple choice test that consisted of 40 items with reliability
of 0.93. In collecting data of creative thingking ability a 10 items test of essay
test. Before data analyzed used at iU'St tested by analisis rules is nonnality and
homogenity of data. Normality test was using LiJiefors test while homogenitas
was tested using Bartlett test. The data was analyzed by anova two ways with a =
0.05 and then using Scheffe test.
The result showed: (I) the everage mathematic tearing achievement of
srudents taught using contextual approach was higher than those by process skill
approach (Fcount = 4.07 > Ftable = 3.96). (2) the everage mathematic learing
. achievement of students with a high level of creative thinking ability is higher
than those in a low level of creative thinking (Fcount = 174.88 > Ftable"" 3. 96), and
(3). there is interaction between instructional approach and creative thinking
ability in affecting mathematics learning achievement of students (Fcount = 5.42
> Ftable = 3.96).
By multiple comparison test is used Scheffe test which prove that students
who have high creative thinking ability which taught by contextual approach
acquire higher achievement in mathematics learning achievement than those who
taught by process skill approach. Meanwhile students who have low creative
tbinklng ability acquire higher achievement in mathematic if taught by process
skill approach. Hopefully to the teachers of mathematic to improve capability in
handling and plan a study for the studying can be achieved liS rising.

ii
. .•

BABI

..

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalab
Pendidikan nasional yang berdasarican Pancasila dan

Undailg*Undang

Dasar Neg81"8 Republik Indonesia Talum 1945 berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rang)c.a mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuban Yang Maha Esa, bera.khlak mulia. sebat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu
sistem pendidikan nasional sebagaimana tereannun dalam Undang-Undang

Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN). Dalam
pasa113 ayat (I) UUSPN tersebut dinyatakan babwa jalur pendidilcan terdiri atas
pendidikan fona~

nonfonnal, dan infonnal.

Pendidikan nonfonnal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang

memerlukan layanan pendidikan. dan berfungsi sebagai pengganti, penambah,
danlatau pelengkap pendidikan fonnal dalam rangka mendukung pendidikan
sepanjang hayat. Sasaran pendik:an noofonnal adalah me.reka yang masih
membutuhkan tambaban pengetahuanlketerampilan untuk meningkatkan dirinya..
Sasaran tersebut mencakup segala lapisan masyarakat. tidak terbatas pada usia,

jenis kelamin, status sosial ekonomi dan tingkat pendidikannya. Hal ini sesuai
dell8Jm moto pendidikan seumur hidup (long life education).

-"
.,



Salah satu program pada jalur pendidikan nonfonnal adalah Pendidikan
Kesetaraan. Pendidikan kesetaraan merupakan program pendidikan berjenjang
yang terdiri dari Paket A setara SD!Ml, t>l\ket B
setara SMA/MA Pendidik pada pendidikan

~

SMPIMTs, dan Pnket C
kesetaraan disebut tutor.

Hasil pendidikan nonfonnal memiliki eMf effect yang sama dengan
hasil pendidikan fonnal, artinya diharga.i setara dengan hasil pendidikan
fonnal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh 1embaga yang ditunjuk
oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional
pendidikan (pasal 26 UUSPN). Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 73
tahun

1991

tentang

Pendidikan

Luar

Sekolah,

salah

satu program

yang diselenggarakan melalui jalur nonformal adalah Kelompok Belajar
(Kejar) Paket B setara SMP. Setara SMP artinya memiliki

kompetensi

minimaVessensial sama dengan Sl\IIP ditambah kompetensi yang Jebih
berorientasi kecakapan hidup.
Karakteristik peserta didik Paket B sangat beragam baik dilihat dari
kelompok usia maupun aspek Jainnya

seperti Jatar belakang ekonomi, sosial,

budaya, dan lingkungan geografmya. Dari segi usia, kebanyakan peserta didik
Paket B mernilild usia di atas rata-rata siswa SMP. Menurut kondisi sosial
ekonomi, budaya, dan letak geografis, merek:a pada umumnya berasal dari
masyarakat ekonomi Jemah yang turut mencari nafkah bagi keluarga, bahkan dari
kelompok masyarakat marginal yang relatif tertinggal seperti masyarakat
perkebunan, pesisir, atau kelompok masyarakat minoritas perkotaan seperti anak
jalanan dan pemulung sehingga sesuai dengan Pokok·pokok Kebijakan Direktorat
Jende.ral Pendidikan Luar Sekolah, Pemuda dan Olahraga (Ditjen Diklusepora)

2

kegiatan pembelajaran tatap mukaltutorial dilaksanabn minimal 3 hari dalam
seminggu. Sementara itu di dalam Pennendiknas No. 3 tahtm 2008 tentang
Standar Proses Pendidikan Kesetaraan dinyatakan pula. bahWH pelakSM88n tatnp
muka dilak.sanakan minimal 2 hari penninggu. Dengan demikian perlu
perancangan pendekatan pembelajaran yang tepat bagi warga belajar (WB) Paket
B agar proses pembelajaran tidak beljalan secara konvensional sebagaimana yang
berlangsung selama ini layaknya di SMP.
Keragaman individu tidak dapat dihindari serta akan memberi pengaruh
terhadap proses pertumbuban fisik dan mental peserta didik. Mereka tumbuh dan
berkembang menurut irama yang berbeda. sesuai perkembangan ling)cungan
tempat mereka tinggal dan dibesarkan. Kematangan fisik dan mental tersebut

sangat heterogen dan perlu upaya yang serius untuk menanganinya agar mereka

••

dapat tetap tumbuh dan berkembang mengilruti pola dan norma kehidupan normal
pada umumnya anak sebaya mereka. Perkembangan peserta didik yang optimal

antara lain dapat ditunjukkan oleh dinamik.a perkembangan kemampuan secara
bertabap daJam mengelola
emos~

daya ingat, dan cara belajar. Hal ini ·sangat

penting sebagai aspek.-aspek perilaku yang harus tumbuh dan berlcembang optimal
sebagai prilaku basil belajar. Ada dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar
yaitu faktor internal dan faktor ekstemal. Faktor internal terdiri dari kecerdasan,
bakat, kecakapan, kernampuan. minat serta kondlsi fisik dan mental peserta didik.

Faktor ekstemal antara lain adalah kemampuan tutor dalam memilih dan
menerapkan pendekatan pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik mata
pelajaran.

.

.,

3

Maternatika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan
teknologi modem. mempWiyai peran penting dalam berbagai disiplin dan

memajukan daya pikir manusia. Petkembangan

~t

di bidang tcknologi

infonnasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika
Mata pelajaran mlllematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari

pendidikan dasar untuk membelcali peserta didik dengan kernampuan berpikir
logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama.
Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan
memperoleh. mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada
keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
Belajar matematika dapat mengembangkan daya konsentrasi, meningkatkan
kemampuan mengeluarlcan pendapat dengan singkat dan tepat. bertikir rasional,
dan dapat mengambil keputusan secara tepat. NamWl kenyataannya matematika

dianggap pelajaran yang menakutkan dan sulit untuk dipelajarl. Berbagai upaya
telah dilakukan pemerintah melalui jalur pendidikan nonfomal agar pembelajaran
matematika daj:Nlt diterima dengan mudah oleh peserta didik. Direlctorat Pendidik
dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Non Formal (Dit. PTK·PNF) bekerjasama
dengan Dil Pendidikan Kesetaraan telah melaksanakan Training

Of Trainers

(TOT) Tutor Matematika Paket B Setara SMP bagi Pamong Belajar dan Tutor
untuk tingkat nasional.

Di samping itu, Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda
(BP-PLSP) Regional I Medan telah membentuk Tutor-Tutor Inti Matematika di
dua puluh kabupatenlkota di wilayah koordinasi regional I yang meliputi
Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utam, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan

..
4

Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan. Melalui Forum Tutor Kesetaraan, BP·PLSP

Regional I Medan memberikan berbagai fasilitas untuk menyelenggarakan
kegiatan Focus Group Discussion (FGD) di

klbu~·apten

terllcbut agar

pcmbinaan tutor-tutor matematika melaJui tutor inti

dapat terlaksana dalam

rangka meningkatk.an basi] belajar matematika peserta didik Paket B. Untuk
tingkat kabupatenlkota, Dinas pendidikan provinsi dan kabupatenlkota melalui
subdis PLS/subdis Pendidik dan Tenaga Kependidik.an. serta UP1D Sanggar
Kegiatan Belajar (SKB) setiap tahun melakukan pendidikan dan peJatihan bagi
tutor-tutor Paket B tennasuk di dalamnya tutor matematika.
Meskipun berbaga.i upaya peningkatan hasil belajar matematika telah
dilakukan. namun sejauh ini belum mcnunjukkan peningkatan yang memuaskan.

Hal ini dapat dilihat dari hasil penclitian BP-PLSP Regional I Medan tahun 2007
tentang perolehan nilai ujian nasional (UN) peserta didik Paket B dalam tiga tabun
terakhir di provinsi Sumatera Utara seperti tertera pada

Tabel 1.

Tabel 1. NilaJ UN MaCematib Paket B dl Provblsi S.atatera Utara
Tahon Pelajaraa 2003/l004 s.d 2005/l006

Tahun Pelajaran

NiJai Tertinggi

Nilai Terendah

200312004

6,45

5,36

5,96

200412005

7.48

4,62

6,26

200512006

7,89

5,06

6,48

Nilai Rat~r

Sumber: BP-PLSP RegJOmlll Medan

Demikian pula halnya dengan basil belajar matematika di Pusat Kegiatan
BeJajar Masyarakat (PKBM) Kreatif Medan yang mef\jadi objek penelitian.

...
.,,

5

.')

Perolehan nilai UN dalam 3 tahun terakhir ini belum memuaskan sebagaimana

••

yang tertera pada Tabel 2.
Tabel 2. Nilai. UN Matetntatika Pak.t B di PKBM.Krealif Med1n
Tallan Pelajarao 2005/2006 s.d 2007/2008

Tahun Pelajanm

Nilai Tertinggi

Nilai Terendah

Nilai Rata-rata

2005/2006

6.24

4,77

5,50

7,32

5,48

6,28

6,84

5,50

6,46

200612007

200712008

Sumber; PKBM .Kn:euf Medan

Dari kedua tabel di atAs terlihat bahwa nilai rata-rata masih tergolong belum

memuaskan karena masih di bawah 6,50. Beberapa faktor yang diindikasi sebagai

..

pennasalahan dalam belajar dan basil belajar matematika tersebut diantaranya
adalah: 1) Sulilnya peserta didik memahami persoalan matematika yang tergolong
abstmk. Tujuan pembelajaran matematika selama ini lebih kepada penyelesaian
soal bukan kepada pemahaman k.onsep sehingga ketika peserta didik bertemu
dcngan soal-soal yang tidak sesuai contoh akan sulit memahami dan
menyelesaikannya. Peserta didik ragu-ragu mengungkapkan gagasannya dalam

menyelesaikan soaJ lcarma tak.ut salah dan malu dika.takan bodoh. 2) Pendekatan
pembelajaran masih berjaJan secara konvensional. yak:ni penyajum materi
menggunakan metode ceramah. dilanjutkan dengan contoh soa.l, dan latihan.
Dalam menyampaikan matcri pelajaran tutor terlalu terpaku pada modul, tutor
kurang vNiatif menggunalcan materi pelajaran dari swnber 1ain. misalnya

lingk.ungan sekitar. Dengan demildan peserta djdik menjadi pasif, kan:na tutorlah
satu~y

...

sumber bel8jar bagi peserta didiknya. 3) Pembelajaran matcmatika

6

ll

masih berpusat pada tutor, tanpa memperbatikan lwakteristik peserta didik dan

· lcarakteristik mata pelajaran .matematika. . Peserta didik lebih banyak berperan
mel~

perintab tutor. Peran tutor masih. mendominasi sehlngga

pentransferan pengetahuan kepada peserta didik kurang bervariasi. Peserta didik
juga tidak diiU'ahk.en secara kreatif dal8tn menyelesaikan soal-soal matematika.
Tutor

belum

menggunalcan

berbagai

pendekatan

pembelajaran

dalam

menyampaikan materi pelajaran sehingp peserta didik. kurang bergairah dan tidak
begitu antusias ketika pembelajaran berlangsung.
' Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang

Pengaruh Pendekatan Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Kreatif Terhadap
HasH Belajar Matematika Peserta Didik Paket B. Pendekatan yang akan dilakukan

..

dalam penelitian ini adalah pendekatan kontekstual dan pendekatan keterampilan
proses.


B. ldeatiDkui Maulah
MasaJah yang akan diteliti adalah hal-hal yang berkaitan dcngan pendekatan

pembelajaran untuk mata pelajaran matematika Paket B dengan memperhatikan
kemampuan berpikir kreatif peserta didik. Berkaitan dengan kondisi riil dan
tujuan yang diharapkan maka dapat diidentiflkasi beberapa masalah yang akan
diteliti yaitu: Apak.ah tutor telah mempersiapkan perencanaan pembelajaran
matematik.a dengan tepat sebelum melaksanakan pembellljaran? Apakah tutor
menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran dalam meningkatkan hasil
belajar matem.atika? Apakah pendebtan pembe)ajaran yang digunakan tutor ·
dalam pembelajaran matematika sudah tepat? Apakah media pembelajaran yang

..•

7

digunabn tutor dalam pembelajaran matematika sudah tepat? Apokah pendekatan
pembl~

berpengaruh terh.adap hasiJ belajar matematika? Apakah

bebljar ~

basil

didik yang diajar dengan pendekatan kontekstual lebih tinggi dari

yang diajar dengan pendekatan keterampil.an proses? Apakah kemampuan berpildr
kreatif peserta didik berpengamh terhadap basil belajar matematika? Apakah
terdapat pcrbedaan basil belajar peserta didik Paket B yang menggunakan

pendekatan kontekstual dan pendekatan keterarnpilan proses antMa yang memiliki
kemampuan berpikir lcreatif tinggi dan yang memiliki kemampuan berpildr kreatif
rendah pada pelajaran matemati'ka? Apakah terdapat interaksi antara pendekatan

kontekstual atau pendekatan keterampilan proses dengan kemampuan berpikir
kreatifterhadap basil belajar matematika bagi peserta didik Paket B?

..


C. Pembatuaa Masalab
Penelitian ini akan Jebih baik j ika seluruh faktor yang diduga mempengaruhi

basil belajar peserta didik Paket B diteliti. Namun mengingat berbegai
keterbatasan maka penelitian ini difukuskan pada masalah yang berkaitan dengan
proses pembelajaran dan basil belajar peserta didik. Pembatasan ini dilakukan
terhadap individual yang akan diperhitungkan dengan adanya penerapan
pendekatan kontekstual dan pendekatan keterampilan proses. Pendekatan·
pendekatan tersebut dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa proses pembelajaran
sangat ditentukan oleh pendekatan pembelajaran yang dapat melibatkan seluruh

intelektual peserta didik secara optimal.
Perbedaan individu yang diambil adalah kemampuan berpikir kreatif yang
dibedakan atas kemampuan berpiklr kreatif tinggi dan kemampuan berpikir kreatif

..

'

8

I

rendah sehingga nantinya akan terlihat interaksi antara pendekatan kontekstual
atau pendekatan keterampilan proses dengan kemampuan berpikir kreatifterhadap
basil belajar matematika bagi peserta didik Paket B kel~

VIII.

D. Penmusaa Masalall

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diuraikan maka dapat

dikemukakan rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut :
J. Apakah basil belajar matematilca peserta didik yang diajar dengan
menggunakan pendekatan kontekstual lebih tinggi daripada hasil belajar
matematika peserta didik yang diajar dengan menggunakan pendekatan
keterampilan proses?

..

2. Apakah basil belajar matematika pesena didik yang memiliki kemampuan
berpikir kreatif tinggi Jebih tinggi daripada basil bellljar matematika peserta



didik yang memilild kemampuan berpikir kreatif rendah?
3. Apakab terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dan kemampuan

berpikir kreatifterhadap hasH belajar matematib bagi peserta didik?

E. Tujun PeaeUtiu
Tujuan penelitian ini adalah:
l. Memberikan bukti empiris bahwa basil belajar matematika peserta didik yang
diajar dengan menggunakan pendekatan kontekstual lebih tinggi daripada

basil belajar matematika peserta didik yang diajar dengan menggunakan
pendekatan keterampilan proses.

..

9

2. Memberikan bukti empiris bahwa basil belajar matematika peserta didik yang

...

memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi lebib tinggl daripada hasil belajar
matemfttika pe~

didik yang rnemiliki kemampuan .berpikir kreatif rendah.

3. Mengetahui interaksi antara pendekatan pembelajaran dan kemampuan
berpikir kreatifterhadap basil belajar matematika peserta didik Paket B.

F. Maofaat Pnelitian
HasiJ penelitian ini dihatapkan dapat memberi manfaat baik secara teoritis

mauplin secara pralctis. Seclllll teoritis, basil penelitian ini bermanfaat untuk
pengembangan ilmu pengetahuan, terutama tentang pendekata.n pembelajaran

khususnya pendek:atan kontekstual dan pendekatan ket.erampiJan proses yang
berkaitan dengan peningkatan hasil belajar matematika pada program Paket B.
Selain itu, dapftt memperlcaya sumber kepustakaan yang dapat dijadikan acuan

pada peneUtian lebih lanjut di masa mendatang.

i

Secara prsktis penelitian ini bermanfaat sebagai masukan bagi tutor program
kesetaraan (Paket A, Paket B dan Pak.et C) dalam melaksanakan pendekatan
pembelajaran di kelompok belajar yang dikeJolanya. Di samping itu juga dapat
memperluas wawasan pembelajaran terhadap pendekatan kontekstual dan
pendekatan keterampilan proses serta dapat mengaplikasilcannnya untuk
meningatkan basil belajar matematika. Penelitian ini juga dibampkan dapat
memberikan sumbangan informasi mengenai pengaruh pendekatan pembelajaran
yang dikaitkan dengan kemampuan berpikir kreatif peserta didik terhadap basil
belajar matematika.

...

•.

10

....

BABY

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulaa
Berdasarlcan anaJisis data basil penelitian ini dapat disimpulkan:
1. H.asil belajar matematika peserta didik Paket B PKBM Kreatif Medan yang

diajar dengan pendekatan kontekstuaJ lebih tinggi daripada yang diajar dengan
pendckatan keterampilan proses (Fhilq"' 4,07 > Fl.lbd =3,96).

2. Hasil belajar malematika peserta didik yang mempunyai kemampuan berpikir
kreatif tinggi Jebih tinggi dari pada yang mempunyai kemampuan berpik.ir

.kreatifrendah {Fh!tuag = 174,88 > Fl8bel =3,96).
3. Terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan kemarnpuan
1

betpikir kreatif dalam memberilcao pengaruh terbadap basil belajar

matematika peserta didik di Paket B Kreatif Medan. Peserta didik yang
memiliki kemampuan berpikir matif tinggi lebih tinggi basil belajamya hila
diajar de:ngan pendekatan kontekstual, scdangkan yang memiliJti kemampuan

berpilcir kreatif rendah lebib tinggi basil belajarnya bila menggunakan
pendekatan keterampilan proses (Fhitq '* 5,42 > Ftabel = 3,96).

B. l111.plikasi
1. BasH Bdajar Matematlka Peserta Dklik Paket B Kreatlf Medaa Yang
Dlajar Dengan hadekatu Koatekstaal Leblh Tinggi Dari Pada Yang
Diajar Dengu Peodekatan Ketenmpilaa Proees

Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa rata-rata basil helajar

matematika peserta