EFEKTIVITAS PRE-FABRICATED VERTICAL DRAINS KOMBINASI PRE-FABRICATED HORIZONTAL DRAINS DALAM PROSES KONSOLIDASI LEMPUNG LUNAK.

(1)

Muhtar Gojali, 2013

EFEKTIVITAS PRE-FABRICATED VERTICAL DRAINS KOMBINASI PRE-FABRICATED HORIZONTAL DRAINS DALAM PROSES

KONSOLIDASI LEMPUNG LUNAK

(Studi Kasus Pembangunan Stadion Gelora Bandung Lautan Api – Bandung)

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Sipil

Oleh : Muhtar Gojali E.545.0601956

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Muhtar Gojali, 2013

EFEKTIVITAS PRE-FABRICATED VERTICAL DRAINS

KOMBINASI PRE-FABRICATED HORIZONTAL DRAINS

DALAM PROSES KONSOLIDASI LEMPUNG LUNAK

Oleh Muhtar Gojali

Sebuah tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Muhtar Gojali 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tugas akhir ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Muhtar Gojali, 2013

LEMBAR PENGESAHAN

MUHTAR GOJALI (0601956)

EFEKTIVITAS PRE-FABRICATED VERTICAL DRAINS KOMBINASI PRE-FABRICATED HORIZONTAL DRAINS DALAM PROSES

KONSOLIDASI LEMPUNG LUNAK

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING : Pembimbing I

Drs. H. Wahyu Wibowo, MT. NIP. 19530904 1988031 001

Pembimbing II

Herwan Dermawan, ST, MT. NIP. 19800128 200812 1 001

Mengetahui

Ketua Jurusan Ketua Prodi Teknik Sipil Pendidikan Teknik Sipil

Drs. Sukadi, M.Pd., MT. Drs. Rakhmat Yusuf, MT.


(4)

ABSTRAK

EFEKTIVITAS PRE-FABRICATED VERTICAL DRAINS KOMBINASI PRE-FABRICATED HORIZONTAL DRAINS DALAM PROSES

KONSOLIDASI LEMPUNG LUNAK MUHTAR GOJALI (0601956)

Permasalahan yang ditemukan sebelum mendirikan bangunan diatas tanah lunak yang sangat tebal adalah penurunan tanah yang akan terjadi sangat besar serta membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mencapai konsolidasi lebih dari 90%. Untuk mengatasi permasalahan ini, umumnya menggunakan vertikal drain (PVD), tujuan dari pemasangan vertikal drain ini adalah untuk mempercepat proses konsolidasi dengan memperpendek lintasan pengaliran air pori di dalam tanah.

Untuk mengetahui besar penurunan dan waktu konsolidasi yang diperlukan, dilakukan analisis manual menurut teori konsolidasi satu dimensi Terzaghi dengan menggabungkan pola dan jarak pada pemasangan vertikal drain. Sebagai akibat dari penurunan maka dilakukan penimbunan agar tidak terjadi perbedaan ketinggian tanah pada areal yang sama.

Hasil yang didapatkan dari perhitungan manual dengan menggunakan dan tanpa menggunakan vertikal drain adalah berupa waktu yang diperlukan dan besarnya penurunan total yang akan terjadi selama proses konsolidasi, serta jumlah kebutuhan bahan vertikal drain, untuk pola segitiga dan pola bujur sangkar.


(5)

ABSTRACT

EFECTIVITY PREFABRICATED VERTICAL DRAINS COMBINED PREFABRICATED HORIZONTAL DRAINS IN PROCESS

CONSOLIDATED OF SOFTCLAY MUHTAR GOJALI (0601956)

Problem found before build a building above the thick soft soil is a very large soil settlement and it takes a very long time to achieve the consolidation over 90%. To solve this problem, generally using a Prefabricated Vertical Drain (PVD), the purpose of the vertical drain installation is to accelerate the process of consolidation by shortening the drainage path in the soil.

To find the large and time of the settlement, manual analysis by one-dimensional Terzaghi’s theory is carried, by combining the patterns and range on the vertical drain installation. As the result of the settlement, then performed landfill to avoid difference land’s elevation on the similar areas.

The result from manual calculations with and without vertical drain is total settlement’s time and the large of settlement during the consolidation process, and the amount of vertical drain materials.


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Lingkup Kajian ... 3

1.3. Identifikasi masalah ... 3

1.4. Batasan Masalah ... 4

1.5. Rumusan Masalah ... 4

1.6. Maksud dan Tujuan ... 4

1.7. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1. Konsolidasi ... 6

2.2. Konsoidasi Satu Dimensi ... 7

2.3. Pengujian Konsoidasi Satu Dimensi di laboratorium ... 10

2.4. Grafik Angka Pori – Tekanan ... 11

2.5. Lempung yang Terkonsolidasi Secara Normal (Normally Consolidated) dan Terlalu Terkonsolidasi (Over Consolidated) ... 14

2.6. Pengaruh Kerusakan Struktur Tanah pada Hubungan Antara Angka Pori dan Tekanan ... 16

2.7. Pengaruh Penurunan Yang Disebabkan Oleh Konsolidasi Primer Satu Dimensi ... 20

2.8. Indeks Pemampatan (Compression Indekx, Cc) ... 23

2.9. Indeks Pemuaian (Swell Index, Cs) ... 24

2.10.Kecepatan Waktu Konsolidasi ... 25

2.11.Koefisien Konsolidasi ... 30

2.12.Transformasi Tampang Vertikal drain ... 33

2.13.Properties pre-fabricated vertical drains (PVD) ... 38

2.14.Jenis Mandrel PVD ... 42

2.15.Jenis jangkar (Anchor) ... 42

BAB II METODOLOGI PENELITIAN ... 45

3.1. Tinjauan Umum ... 45

3.2. Teknik Pengumpuan data ... 47

3.3. Analisa data ... 50

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 51

4.1. Analisi Data ... 51

4.1.1. Umum ... 51

4.1.2. Data ... 51

4.2. Tanah Timbunan ... 60


(7)

4.3.1. Data BH-01 jarak 0,8 m ... 71

4.3.2. Data BH-01 jarak 1,0 m ... 87

4.3.3. Data BH-01 jarak 1,2 m ... 93

4.3.4. Data BH-01 jarak 1,4 m ... 99

4.3.5. Data BH-01 jarak 1,6 m ... 106

4.3.6. Data BH-01 jarak 1,8 m ... 113

4.3.7. Data BH-01 jarak 2,0 m ... 121

4.4. Perhitungan Distribusi Beban Areal Gedung Stadion ... 133

4.4.1. Data BH-02 jarak 0,8 m ... 133

4.4.2. Data BH-02 jarak 1,0 m ... 141

4.4.3. Data BH-02 jarak 1,2 m ... 146

4.4.4. Data BH-02 jarak 1,4 m ... 152

4.4.5. Data BH-02 jarak 1,6 m ... 158

4.4.6. Data BH-02 jarak 1,8 m ... 165

4.4.7. Data BH-02 jarak 2,0 m ... 173

4.5. Perhitungan Distribusi Beban Areal Lapangan sepak Bola ... 184

4.5.1. Data BH-03 jarak 0,8 m ... 184

4.5.2. Data BH-03 jarak 1,0 m ... 196

4.5.3. Data BH-03 jarak 1,2 m ... 202

4.5.4. Data BH-03 jarak 1,4 m ... 209

4.5.5. Data BH-03 jarak 1,6 m ... 216

4.5.6. Data BH-03 jarak 1,8 m ... 224

4.5.7. Data BH-03 jarak 2,0 m ... 232

4.6. Perhitungan Distribusi Beban Areal Gedung Stadion ... 242

4.6.1. Data BH-04 jarak 0,8 m ... 242

4.6.2. Data BH-04 jarak 1,0 m ... 253

4.6.3. Data BH-04 jarak 1,2 m ... 258

4.6.4. Data BH-04 jarak 1,4 m ... 264

4.6.5. Data BH-04 jarak 1,6 m ... 271

4.6.6. Data BH-04 jarak 1,8 m ... 276

4.6.7. Data BH-04 jarak 2,0 m ... 281

4.7. Perhitungan Distribusi Beban Areal Gedung Stadion ... 289

4.7.1. Data BH-05 jarak 0,8 m ... 289

4.7.2. Data BH-05 jarak 1,0 m ... 297

4.7.3. Data BH-05 jarak 1,2 m ... 302

4.7.4. Data BH-05 jarak 1,4 m ... 307

4.7.5. Data BH-05 jarak 1,6 m ... 313

4.7.6. Data BH-05 jarak 1,8 m ... 320

4.7.7. Data BH-05 jarak 2,0 m ... 326

4.8. Analisa pasir urugan ... 337

4.8.1. Aliran air vertikal ... 337

4.8.2. Aliran air horizontal ... 338

BAB V KESIMPULAN ... 341

5.1 Kesimpulan ... 341

DAFTAR PUSTAKA ... 343 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(8)

DAFTAR TABEL

Tebel 2.1 Nilai Tv ... 10

Tabel 2.2 Hubungan untuk indeks pemampatan, Cc ... 24

Tabel 2.3 Pemampatan dan pemuaian tanah asli ... 24

Tabel 2.4. Variasi faktor waktu terhadap derajat konsolidasi ... 28

Tabel 2.5. Faktor waktu terhadap derajat waktu konsolidasi ... 29

Tabel 2.6 Spesifikasi dari PVD ... 41

Tabel 4.1 Hasil penyelidikan tanah di laboratorium ... 52

Tabel 4.2 Luas area perbaikan tanah ... 61

Tabel 4.3 Indek Propertis tanah BH-01 ... 63

Tabel 4.4 Indek Propertis tanah BH-02 ... 63

Tabel 4.5 Indek Propertis tanah BH-03 ... 64

Tabel 4.6 Indek Propertis tanah BH-04 ... 64

Tabel 4.7 Indek Propertis tanah BH-05 ... 65

Tabel 4.8 Nilai N-SPT BH-01 ... 71

Tabel 4.9 Nilai σ’ dan mv BH-01 ... 71

Tabel 4.10 Nilai α 1 dan α2 BH-01 ... 73

Tabel 4.11 Nilai I dan Tegangan total BH-01 ... 73

Tabel 4.12 Nilai sf BH-01 ... 75

Tabel 4.13 Penuruanan dengan jarak PVD 0,8 m pada BH-01 ... 78

Table 4.14 Propertis Colbonddrain ... 80

Tabel 4.15 Jumlah titik PVD areal Gedung Stadion ... 81

Tabel 4.16 Penurunan tanpa menggunakan PVD ... 85

Tabel 4.17 Penurunan dengan jarak PVD 1,0 m pada BH-01 ... 90

Tabel 4.18 Penurunan berdasarkan waktu rencana 8 bulan, jarak 1,2 m ... 97

Tabel 4.19 Penurunan tanah dengan jarak 1,4 m pada BH-01 ... 103

Tabel 4.20 Penurunan dengan jarak PVD 1,6 m pada BH-01 ... 111

Tabel 4.21 Penurunan dengan jarak PVd 1,8 m pada BH-01 ... 119

Tabel 4.22 Penurunan dengan jarak PVD 2,0 pada BH-01 ... 127

Tabel 4.23 Hasil akhir perhitungan pada BH-01 ... 132

Tabel 4.24 Nilai N-SPT BH-02 ... 133

Tabel 4.25 Nilai σ’ dan mv ... 133

Tabel 4.26 Nilai 1 dan 2 BH-02 ... 134

Tabel 4.27 Nilai I dan tegangan total BH-02 ... 135

Tabel 4.28 Nilai sf BH-02 ... 136

Tabel 4.29 Penurunan dengan jarak 0,8 m, pada BH-02 ... 140

Tabel 4.30 Penurunan dengan jarak 1,0 m pada BH-02 ... 145

Tabel 4.31 Penurunan dengan jark PVD 1,2 m pada BH-02 ... 150

Tabel 4.32 Penurunan dengan jarak PVD 1,4 m BH-02 ... 157

Tabel 4.33 Penurunan dengan jarak PVD 1,6 m BH-02 ... 164

Tabel 4.34 Penurunan dengan jarak PVD 1,8 m BH-02 ... 171

Tabel 4.35 Penurunan dengan jarak PVD 2,0 m BH-02 ... 179


(9)

Tabel 4.37 Nilai N-SPT BH-03 ... 184

Tabel 4.38 Nilai σ’ dan mv ... 184

Tabel 4.39 Nilai α 1 dan α2 ... 185

Tabel 4.40 Nilai I dan Tegangan total ... 186

Tabel 4.41 Nilai sf atau sc ... 187

Tabel 4.42 Penurunan dengan jarak 0,8 pada BH-03 ... 190

Tabel 4.43 Jumlah pemasangan titik PVD areal lapangan ... 191

Tabel 4.44 Penurunan tanpa menggunakan PVD ... 195

Tabel 4.45 Penurunan dengan jarak 1,0 pada BH-03 ... 200

Tabel 4.46 Penurunan dengan jark PVD 1,2 m pada BH-03 ... 207

Tabel 4.47 Penurunan dengan jarak PVD 1,4 pada BH-03 ... 214

Tabel 4.48 Penurunan berdasarkan jarak jarak 1,6 m ... 221

Tabel 4.49 Penurunan dengan jarak PVD 1,8 pada BH-03 ... 229

Tabel 4.50 Penurunan dengan jarak PVD 2,0 pada BH-03 ... 237

Tabel 4.51 Hasil akhir perhitungan BH-03 ... 241

Tabel 4.52 Nilai N-SPT BH-04 ... 242

Tabel 4.53 Nilai σ’ dan mv ... 242

Tabel 4.54 Nilai 1 dan 2 BH-04 ... 243

Tabel 4.55 Nilai I dan tegangan total BH-04 ... 243

Tabel 4.56 Nilai sf atau sc BH-04 ... 244

Tabel 4.57 Penurunan berdasarkan waktu rencana 8 bulan, jarak 0,8 m ... 248

Tabel 4.58 Penurunan tanpa menggunakan PVD ... 252

Tabel 4.59 Penurunan berdasarkan waktu rencana 8 bulan, jarak 1,0 m ... 256

Tabel 4.60 Penurunan dengan PVD pada jaraj 1,2 m BH-04 ... 262

Tabel 4.61 Penurunan dengan PVD pada jarak 1,4 m BH-04 ... 268

Tabel 4.62 Penurunan berdasarkan jarak jarak 1,6 m ... 274

Tabel 4.63 Penurunan berdasarkan jarak PVD 1,8 m ... 279

Tabel 4.64 Penurunan berdasarkan jarak PVD 2,0 m ... 284

Tabel 4.65 Hasil akhir perhitungan BH-04 ... 288

Tabel 4.66 Nilai N-SPT BH-05 ... 289

Tabel 4.67 Nilai σ’ dan mv ... 289

Tabel 4.68 Nilai α 1 dan α2 ... 290

Tabel 4.69 Nilai I dan Tegangan total ... 291

Tabel 4.70 Nilai sf atau sc ... 292

Tabel 4.71 Penurunan berdasarkan waktu rencana 8 bulan, jarak 0,8 m ... 295

Tabel 4.72 Penurunan dengan jarak 1,0 m pada BH-05 ... 300

Tabel 4.73 Penurunan dengan jark PVD 1,2 m pada BH-05 ... 306

Tabel 4.74 Penurunan dengan jarak PVD 1,4 m BH-05 ... 312

Tabel 4.75 Penurunan dengan jarak PVD 1,6 m BH-05 ... 318

Tabel 4.76 Penurunan dengan jarak PVD 1,8 m BH-05 ... 325

Tabel 4.77 Penurunan dengan jarak PVD 2,0 m BH-05 ... 333


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Aliran air pori dalam tanah ... 6

Gambar 2.2 Derajat konsolidasi Uz sebagai fungsi dari kedalaman terhadap faktor waktu sama dengan tekanan ekses air pori ... 8

Gambar 2.3 Derajat konsoliasi rata-rata Uv ... 9

Gambar 2.4 Konsolidometer ... 10

Gambar 2.5 Garfik waktu pemampatan selama konsolidasi untuk satu pembebanan beban yang diberikan ... 11

Gambar 2.6 Perubahan tinggi contoh tanah pada uji konsolidasi satu dimensi ... 12

Gambar 2.7 Bentuk khas grafik e versus log p ... 13

Gambar 2.8 Variasi angka pori terhadap tekanan ... 14

Gambar 2.9 Grafik e versus log p yang menunjukkan keadaan akibat pembebanan, pengangkatan beban, dan pembebanan kembali (reloading) ... 15

Gambar 2.10 Karakteristik konsolidasi lempung yang terkonsolidasi secara normal (normaly consolidated) dengan sensitivitas rendah sampai sedang ... 16

Gambar 2.11 Karakteristik konsolidasi lempung yang terlalu terkonsolidasi (overconsolidated) dengan sensitifitas rendah sampai sedang ... 18

Gambar 2.12 Karakteristik konsolidasi lempung yang sensitif ... 18

Gambar 2.13 Pengaruh lama pembebanan pada kurva e vs log p ... 20

Gambar 2.14 Pengaruh rasio pembebanan pada kurva e vs log p ... 20

Gambar 2.15 Penurunan yang disebabkan oleh konsolidasi satu dimensi ... 21

Gambar 2.16 (a) Lapisan lempung yang mengalami konsolidasi (b) Aliran air selama konsolidsi ... 25

Gambar 2.17 Macam-macam tipe aliran air pori dengan Uv tetap ... 29

Gambar 2.18 Macam-macam tipe keadaan aliran air pori dengan Uv yang berubah secara linier ... 30

Gambar 2.19 Variasi derajat konsolodasi rata-rata terhadap faktor waktu, Tv, (Uv tetap untuk seluruh tebal lapisan) ... 31

Gambar 2.20 Metode logaritma waktu (logaritma-of-time method) untuk menentukan koefisien konsolidasi ... 32

Gambar 2.21 Metode akar-waktu (square-root-of-time method) ... 33

Gambar 2.22 Prefabricated vertical drains ... 34

Gambar 2.23 Persamaan Barron’s untuk aliran air pori radial ... 35

Gambar 2.24 Gambar Uh tanpa efek smir dan reduksi Ch ... 37

Gambar 2.25 Macam-macam inti bentuk dan tipe saringan dari PVD ... 39

Gambar 2.26 (a) Bentuk geometris inti vertikal drain (Bergado 1994); (b) Fotografi Colbond CX1000 dan Mebra MD7007. (Courtesy of Colbond & Mebra) ... 40

Gambar 2.27 Jenis mandrel dan jangkar dari PVD ... 43

Gambar 2.27 (sambungan) Jenis mandrel dan jangkar dari PVD ... 44

Gambar 3.1 Bagan alir penelitian ... 46

Gambar 3.2 Peta satelit lokasi Kota Bandung, Jawa Barat ... 47

Gambar 3.3 Peta satelit lokasi proyek Pembangunan Stadion Gelora Bandung Lautan Api ... 47

Gambar 3.4 Site Plan Pembangunan Stadion Bandung Lautan Api ... 48

Gambar 3.5 Metode preloading dan sistem PVD ... 49


(11)

Gambar 4.2 γn terhadap kedalaman ... 54

Gambar 4.3 γd terhadap kedalaman ... 55

Gambar 4.4 Angka pori terhadap kedalaman ... 55

Gambar 4.5 Spesifik gravitasi terhadap kedalaman ... 56

Gambar 4.6 Indeks kompresi terhadap kedalaman ... 56

Gambar 4.7 Koefisien konsolidasi terhadap kedalaman ... 57

Gambar 4.8 Lay-out pemasangan instrumen geoteknik ... 57

Gambar 4.9 Stratifikasi tanah potongan melintang BH-01, BH-03, BH-04 ... 58

Gambar 4.10 Stratifikasi tanah potongan melintang BH-02, BH-03, BH-05 ... 59

Gambar 4.11 Rencana tahap pengurugan tanah ... 60

Gambar 4.13 Detail lapisan dan rencana tanah timbunan ... 61

Gambar 4.14 Titik-titik pengeboran borlog ... 62

Gambar 4.15 Strafikasi tanah berdasarkan data bor hole tunggal ... 65

Gambar 4.16 N-SPT dan internal friction angle BH-01 ... 66

Gambar 4.17 N-SPT dan internal friction angle BH-02 ... 67

Gambar 4.18 N-SPT dan internal friction angle BH-03 ... 68

Gambar 4.19 N-SPT dan internal friction angle BH-04 ... 69

Gambar 4.20 N-SPT dan internal friction angle BH-05 ... 70

Gambar 4.21 Sketsa timbunan dan kedalaman lapisan tanah ... 72

Gambar 4.22 Distribusi tengan BH-01 ... 74

Gambar 4.23 Grafik Ur terhadap Tr dengan nilai n = 11,42 pada BH-01 ... 76

Gambar 4.24 Total Penuruanan setelah pembebanan dan pemasangan PVD ... 79

Gambar 4.25 Penurunan terhadap waktu jarak PVD 0,8 m pada BH-01 ... 79

Gambar 4.26 Pola pemasangan PVD ... 80

Gambar 4.27 Visualisasi pemasangan PVD ... 80

Gambar 4.28 Air yang keluar dari dalam tanah melalui PVD ... 81

Gambar 4.29 Penurunan terhadap waktu tanpa menggunakan PVD ... 86

Gambar 4.30 Grafik Uv terhadap Tv tanpa PVD ... 86

Gambar 4.31 Perbandingan penurunan dengan PVD dan tanpa PVD ... 87

Gambar 4.32 Grafik Ur terhadap Tr dengan nilai n = 14.27 pada BH-01 ... 88

Gambar 4.33 Penurunan terhadap waktu, jarak 1,0 m ... 91

Gambar 4.34 Grafik Ur terhadap Tr dengan nilai n = 17.13 pada BH-01 ... 93

Gambar 4.35 Penurunan terhadap waktu pada jarak 1,2 m BH-01 ... 97

Gambar 4.36 Grafik Ur terhadap Tr dengan nilai n = 19.99 pada BH-01 ... 100

Gambar 4.37 Penurunan terhadap waktu jarak PVD 1,4 m BH-01 ... 104

Gambar 4.38 Grafik Ur terhadap Tr dengan nilai n = 22.84 pada BH-01 ... 106

Gambar 4.39 Penurunan terhadap waktu pada jarak 1,6 m BH-01 ... 111

Gambar 4.40 Grafik Ur terhadap Tr dengan nilai n = 25.70 pada BH-01 ... 114

Gambar 4.41 Penuruanan terhadap waktu jarak PVD 1,8 m BH-01 ... 119

Gambar 4.42 Grafik Ur terhadap Tr dengan nilai n = 28.55 pada BH-01 ... 122

Gambar 4.43 Penuruanan terhadap waktu pada jarak 2,0 m BH-01 ... 128

Gambar 4.44 Perbandingan penurunan penggunaan PVD pada BH-01 diwaktu yang sama ... 131

Gambar 4.45 Distribusi tegangan BH-02 ... 135

Gambar 4.46 Grafik Ur terhadap Tr dengan nilai n = 11,42 pada BH-02 ... 137

Gambar 4.47 Penurunan terhadap waktu pada jarak PVD 0,8 m pada BH-02 ... 140

Gambar 4.48 Grafik Ur terhadap Tr dengan nilai n= 14,27 pada BH-02 ... 142

Gambar 4.49 Penurunan terhadap waktu pada jarak 1,0 m BH-02 ... 145

Gambar 4.50 Grafik Ur terhadap Tr dengan nilai n= 17,13 pada BH-02 ... 147


(12)

Gambar 4.52 Grafik Ur terhadap Tr dengan nilai n= 19,33 pada BH-02 ... 153

Gambar 4.53 Penurunan terhadap waktu pada jarak 1,4 BH-02 ... 157

Gambar 4.54 Grafik Ur terhadap Tr dengan nilai n = 22.84 pada BH-02 ... 159

Gambar 4.55 Penurunan terhadap waktu jarak 1,6 BH-02 ... 164

Gambar 4.56 Grafik Ur terhadap Tr dengan nilai n= 25,70 pada BH-02 ... 166

Gambar 4.57 Penurunan terhadap waktu pada jarak 1,8 BH-02 ... 172

Gambar 4.58 Grafik Ur terhadap Tr dengan nilai n= 28.55 pada BH-02 ... 174

Gambar 4.59 Penurunan terhadap waktu pada jarak 2 BH-02 ... 180

Gambar 4.60 Perbandingan penurunan pada penggunaan PVD pada BH-02 ... 182

Gambar 4.61 Distribusi tengan BH-03 ... 186

Gambar 4.62 Grafik Ur terhadap Tr dengan nilai n = 11,42 pada BH-03 ... 188

Gambar 4.63 Penurunan terhadap waktu, jarak 0.8 m pada BH-03 ... 191

Gambar 4.64 Penurunan terhadap waktu tanpa PVD BH-03 ... 195

Gambar 4.65 Grafik Uv terhadap Tv tanpa menggunakan PVD ... 196

Gambar 4.66 Perbandingan penurunan dengan PVD dan tanpa PVD ... 196

Gambar 4.67 Grafik Ur terhadap Tr berdasarkan nilai n = 14,27 ... 197

Gambar 4.68 Penurunan terhadap waktu, jarak 1,0 m BH-03 ... 200

Gambar 4.69 Grafik Ur terhadap Tr berdasarkan nilai n = 17,13 pada BH-03 ... 203

Gambar 4.70 Penurunan terhadap waktu pada jarak 1,2 m BH-03 ... 207

Gambar 4.71 Grafik Ur terhadap Tr dengan nilai n = 19,99 pada BH-03 ... 210

Gambar 4.72 Penurunan terhadap waktu, jarak 1,4 m ... 214

Gambar 4.73 Grafik Ur terhadap Tr berdasarkan nilai n = 22,84 ... 217

Gambar 4.74 Penurunan terhadap waktu jarak PVD 1,6 mBH-03 ... 222

Gambar 4.75 Grafik Ur terhadap Tr dengan nilai n = 25,70 pada BH-03 ... 224

Gambar 4.76 Penurunan terhadap waktu jarak PVD 1,8 m pada BH-03 ... 230

Gambar 4.77 Grafik Ur terhadap Tr dengan nilai n = 28,55 pada BH-03 ... 232

Gambar 4.78 Penurunan terhadap waktu, jarak 2,0 m ... 238

Gambar 4.79 Perbandingan penurunan pada penggunaan PVD pada BH-03 di waktu yang sama ... 240

Gambar 4.80 Distribusi tegangan BH-04 ... 244

Gambar 4.81 Grafik Ur terhadap Tr dengan nilai n = 11,42 pada BH-04 ... 245

Gambar 4.82 Penurunan terhadap waktu, jarak 0,8 m BH-04 ... 248

Gambar 4.83 Grafik penurunan terhadap, jarak 1,0 m, BH-04 ... 252

Gambar 4.84 Grafik Ur terhadap Tr berdasarkan nilai n = 14,27 BH-04 ... 253

Gambar 4.85 Penurunan terhadap waktu BH-04 jarak 1,0 m ... 256

Gambar 4.86 Grafik Ur terhadap Tr pada nilai n = 17,13 BH-04 ... 259

Gambar 4.87 Penurunan terhadap waktu pada jarak 1,2 m BH-04 ... 262

Gambar 4.88 Grafik Ur terhadap Tr, pada nilai n = 19,99 BH-04 ... 265

Gambar 4.89 Penurunan terhadap waktu pada jarak PVD BH-04 ... 269

Gambar 4.90 Grafik Ur terhadap Tr berdasarkan nilai n = 22,84 ... 271

Gambar 4.91 Grafik Ur terhadap Tr berdasarkan nilai n = 25,70 ... 277

Gambar 4.92 Grafik Ur terhadap Tr berdasarkan nilai n = 28,55 ... 282

Gambar 4.93 Perbandingan penurunan pada penggunaan PVD pada BH-04 di waktu yang sama ... 287

Gambar 4.94 Distribusi tengan BH-05 ... 291

Gambar 4.95 Grafik Ur terhadap Tr berdasarkan nilai n = 11,42 BH-05 ... 293

Gambar 4.96 Penurunan terhadap waktu, jarak 0.8 m bh-05 ... 296

Gambar 4.97 Grafik Ur terhadap Tr dengan nilai n= 14,27 pada BH-05 ... 297

Gambar 4.98 Penurunan terhadap waktu pada jarak 1,0 m BH-05 ... 301


(13)

Gambar 4.100 Penurunan terhadap waktu pada jarak 1,2 m BH-05 ... 306

Gambar 4.101 Grafik Ur terhadap Tr dengan nilai n= 19,99 pada BH-05 ... 308

Gambar 4.102 Penurunan terhadap waktu jarak 1,4 mBH-05 ... 312

Gambar 4.103 Grafik Ur terhadap Tr dengan nilai n = 22.84 pada BH-05 ... 314

Gambar 4.104 Penurunan terhadap waktu jarak 1,6 m BH-0 ... 319

Gambar 4.105 Grafik Ur terhadap Tr dengan nilai n = 25,70 pada BH-05 ... 320

Gambar 4.106 Penurunan terhadap waktu pada jarak 1,8 m BH-05 ... 326

Gambar 4.107 Grafik Ur terhadap Tr dengan nilai n= 28.55 pada BH-05 ... 327

Gambar 4.108 Penurunan terhadap waktu pada jarak 2 m BH-05 ... 333


(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Terjadinya penurunan elevasi muka tanah dasar akibat dari proses konsolidasi tanah yang merupakan salah satu aspek utama dalam bidang Geoteknik. Geoteknik atau geotechnic adalah cabang dari ilmu teknik sipil yang menerapkan geologi dalam tahap perencanaan, pelaksanaan maupun operasional pada pekerjaan konstruksi. Geologi adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk kerak bumi (earth crust) mulai dari asal-usul, jenis, komposisi, dan penyebaran materialnya, hingga struktur dan proses perubahan yang terjadi.

Penambahan beban di atas suatu permukaan tanah dapat menyebabkan lapisan tanah dibawahnya mengalami pemampatan, pemampatan tersebut disebabkan oleh adanya deformasi partikel tanah, relokasi partikel, keluarnya air atau udara dari dalam pori tanah. Beban atau semua faktor tersebut mempunyai hubungan langsung dengan keadaan tanah. Secara umum penurunan (settlement) pada tanah disebabkan oleh pembebanan yang terbagi kedalam dua kelompok besar yaitu:

1. Penurunan konsolidasi (Consolidation settlement) yang merupakan hasil dari perubahan volume tanah jenuh air sebagai akibat dari keluarnya air yang menempati pori-pori tanah.

2. Penurunan seketika (intermediate settlement) yang merupakan akibat dari deformasi elastis tanah kering, basah dan jenuh air tanpa adanya perubahan kadar air. Perhitungan penurunan segara umumnya didasarkan pada penurunan yang diturunkan dari teori elastisitas.

Konsolidasi adalah suatu proses pengecilan volume secara perlahan-lahan pada tanah jenuh dengan permeabilitas tanah yang rendah


(15)

2

akibat dari mengalirnya seluruh atau sebagian air dari dalam pori-pori tanah, atau dengan kata lain, pengertian konsolidasi adalah proses terperasnya air tanah akibat dari bekerjanya beban, yang terjadi sebagai fungsi waktu karena kecilnya permeabilitas tanah. Proses konsolidasi ini berlangsung dalam jangka waktu yang sangat lama (long term settlements) sehingga sangat menguntungkan pada proses pelaksanaan konstruksi pada tanah yang telah mengalami konsolidasi.

Akibat dari penurunan tanah adalah rusaknya kondisi tanah awal dan kegagalan struktur, serta kerusakan bangunan akibat penurunan yang berlebihan. Oleh karena itu, penurunan tanah dalam suatu proses konstruksi harus dianalisis. Semua hal yang perlu dilakukan untuk mengurangi dampak dari penurunan perlu direncanakan. Usaha untuk mengurangi penurunan muka tanah adalah dengan upaya perbaikan tanah (soil improvement) yang bertujuan meningkatkan kekuatan atau daya dukung tanah dan untuk menghindari masalah penurunan tanah pada kontruksi atau pada bangunan yang ada diatasnya.

Penurunan muka tanah merupakan masalah serius yang harus diperhatikan, dikarenakan tanah lempung lunak memiliki kerapatan rongga yang rendah. Pada umumnya gradasi tanah lunak terdiri dari tanah yang sebagian besar adalah butiran yang sangat kecil serta memiliki kemampatan besar dan koefisien permeabilitas yang kecil, sehingga jika pembebanan konstruksi melampaui daya dukung kritis, maka kerusakan pada tanah lempung lunak akan terjadi, meskipun intensitas dari beban struktur tersebut kurang dari daya dukung kritis. Jika dalam jangka waktu yang sangat lama besarnya penurunan akan terus meningkat, sehingga akan mengalami perbedaan muka tanah di sekeliling konstruksi serta mengakibatkan kerusakan dan kerugian pada struktur konstruksi.

Metode yang banyak digunakan sebelum pelaksanaan proses kontruksi dimulai yaitu dengan penggunaan PVD (prefabricated vertical drain) dengan tujuan untuk mempercepat proses konsolidasi. Prinsip kerja dari penggunaan sistem ini adalah dengan terbentuknya saluran drainase


(16)

3

kearah vertical (terjadi proses konsolidasi satu dimensi) sehingga diperoleh lintasan pengaliran di dalam tanah. Permasalahan yang timbul akibat dari pememilihan metode yang paling efisien untuk mengatur laju konsolidasi air didalam tanah dengan parameter yang ada. Parameter tersebut diantaranya adalah kemudahan penginstalan, biaya, serta kinerja dari metode tersebut yang dipengaruhi kondisi geologi tanah yang akan distabilisasi.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mencoba untuk menggali lebih jauh tentang permasalahan yang ada dengan segala kemampuan dengan menitik beratkan terhadap perhitungan efektivitas dari vertical drain sehingga dihasilkan pertimbangan yang akurat. Berangkat dari permasalahan tersebut di atas maka penulis merasa perlu untuk melakukan suatu studi komparasi dengan judul “Efektivitas Pre-Fabricated Vertical Drains Kombinasi Pre-Pre-Fabricated Horizontal Drains Dalam Proses Konsolidasi Lempung Lunak”

1.2. Lingkup kajian

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, lingkup kajian yang dikerjakan di lokasi studi adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan penurunan tanah yang akan terjadi akibat penurunan konsolidasi.

2. Perencanaan penurunan tanah yang akan terjadi akibat penurunan kontruksi.

3. Perencanaan waktu konsolidasi

4. Perencanaan konsolidasi dengan menggunakan PVD.

1.3. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada latar belakang dan lingkup pekerjaan diatas dapat diidentifikasikan permasalahannya sebagai berikut :

1. Terjadi proses konsolidasi. 2. Perlu perbaikan tanah.


(17)

4

3. Perlu pola dan jarak yang efektif dan efisien untuk pemasangan PVD.

1.4. Batasan Masalah

Pembatasan permasalahan diperlukan agar penyusunan tugas akhir dapat terarah dan mendalam serta dapat dilaksanakan dengan keterbatasan waktu, tenaga, biaya dan kecakapan penulis. Batasan masalah pada studi analisis ini adalah sebagai berikut :

1. Perbaikan tanah dengan menggunaan PVD.

2. Pola pemasangan PVD hanya pola segitiga dan pola bujur sangkar.

1.5. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraikan di atas maka rumusan masalah pada studi ini adalah sebagai berikut :

1. Berapakah penurunan tanah akibat proses konsolidasi?

2. Berapakah penurunan tanah akibat proses konsolidasi dengan menggunakan PVD?

3. Berapakah penurunan tanah akibat konsolidasi tanpa menggunakan PVD?

4. Pola manakah yang lebih efektif diantara pola segitiga dan pola bujur sangkar?

5. Berapakah jarak efektif dari pola segitiga dan pola bujur sangkar?

1.6. Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dalam studi analisis komparasi ini yaitu :

1. Mendapatkan hasil penurunan tanah akibat proses konsolidasi.

2. Mendapatkan kurva penurunan terhadap waktu dengan menggunakan PVD.

3. Mendapatkan kurva penurunan terhadap waktu tanpa menggunakan PVD.


(18)

5

4. Mendapatkan pola yang lebih efektif diantara pola segitiga dan pola bujur sangkar.

1.7. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini bertujan untuk mengarahkan dan mengorganisir penulisan laporan guna mengefesiensikan waktu yang terbatas. Adapun struktur penulisannya adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang, lingkup kajian, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan, dan sistematika penulisan.

BAB II : DASAR TEORI

Menguraikan pembahasan teori konsolidasi, penggunaan metode preloading, penggunaan metode pertikal drain dan konsep yang berhubungan dengan lingkup pembahasan tugas akhir ini.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini menguraikan pembahasan mengenai studi pustaka, pengumpulan data, analisis data dengan melakukan pengolahan data yang sudah diperoleh untuk analisis.

BAB IV : ANALISI DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang perhitungan secara manual untuk mendapatkan nilai besaran penurunan dan lamanya waktu proses konsolidasi pada tanah di proyek pembangunan Stadion Bandung Lautan Api, Bandung.

BAB V : PENUTUP

Menguraikan mengenai kesimpulan dari apa yang telah dikerjakan dan dianalisis.


(19)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tinjauan Umum

Pada penyusunan tugas akhir ini, pokok bahasan yang akan diteliti adalah penggunaan PVD yang merupakan bahan gosintetis yang digunakan di Stadion Bandung Lautan Api sebelum pelaksanaan proses kontruksi dimulai.

Didalam pelaksanaa kegiatan penelitian harus sudah menentukan metode apa yang akan dipakai karena menyangkut langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengarahkan ke pokok bahasan dan sebagai pedoman penyusunan laporan. Berdasarkan hal tersebut, maka langkah-langkah dalam rangkaian kegiatan studi analisis perhitungan penggunaan vertical drains yang dilakukan di lapangan sepak bola Stadion Bandung Lautan Api ini, disajikan dalam bagan alir (flow chart) seperti dibawah ini.


(20)

46

Mulai

Pengumpulan data

Data Lapangan Data LAB

1. Data tanah dasar 2. Data timbunan tanah 3. Bacaan settlement plat 4. Bacaan piezometer 5. Bacaan inclinometer

1. Index properties 2. Atterberg limit 3. Analisis hidrometer 4. Triaxial UU 5. Uji konsolidasi

Parameter tanah

Analisis PVD Studi literatur

Pola segi tiga

Pola segi empat

Efektif dan ekonomis

Hasil kesimpulan

Ya

tidak

Finish

Jarak : a. 0,8 m d. 1,4 m b. 1,0 m e. 1,6 m c. 1,2 m f. 1,8 m g. 2,0 m

1. Teori konsolidasi 2. Metode pembebanan 3. Metode vertikal drain


(21)

47

3.2. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian dimulai dengan mengumpulkan data-data yang diperlukan, yaitu segala jenis data yang diperlukan untuk menunjang proses penelitian, untuk kemudian diolah sesuai teori yang ada sehingga tujuan dari penelitian dapat tercapai. Data-data yang didapat merupakan data sekunder diantaranya adalah:

1. Sketsa Lokasi

Sketsa lokasi menggambarkan kondisi dari Proyek Pemabangunan Stadion Bandung Lautan Api.

(sumber : http://www.earth.google.com) Gambar 3.2 Peta satelit lokasi Kota Bandung, Jawa Barat

(sumber : http://www.earth.google.com) Gambar 3.3 Peta satelit lokasi proyek Pembangunan Stadion Gelora


(22)

48

(sumber : Konsultan manajemen PT.IDAH KARYA) Gambar 3.4 Site Plan Pembangunan Stadion Bandung Lautan Api

2. Analisa dan Evaluasi Parameter Tanah Dasar

Analisa dan evaluasi parameter tanah dilakukan berdasarkan data tanah dasar yang ada. Data tanah dasar yang diapat dilapangan dan data-data yang diperoleh dari hasil penenilitan yang dilakukan labolatorium meliputi:

Data tanah dasar :

1) Cone penetration test (CPT) 2) Bor log.

Hasil penelitian di laboratorium : 1) Index properties tanah 2) Grain size analisis


(23)

49

3) Atterberg limit

4) Unconfined

5) Triaxial-uu 6) Triaxial-cu 7) Tes consolidation

3. Data Timbunan

Metoda preloading adalah suatu metoda untuk mempercepat konsolidasi tanah yaitu dengan mengeluarkan air pori di dalam tanah dengan cara pembebanan (preload) dengan menggunakan timbunan tanah seperti gambar berikut:

Gambar 3.5 Metode preloading dan sistem PVD 4. Bacaan Settlement Plate

Masing-masing data tanah tersebut di-plot terhadap kedalaman sehingga dapat dilakukan analisa dan evaluasi parameter tanah dasar sebagai berikut:

1) Dari data bor log dan SPT, tanah dasar dikelompokkan menjadi beberapa lapisan sesuai kekerasannya.

2) Dari data parameter tanah lainnya dapat dianalisa pada masing-masing lapisan tanah.


(24)

50

3) Data timbunan yang diperoleh, meliputi sifat fisik timbunan, dimensi timbunan dan jadwal penimbunan material tanah.

4) Data material dan pemasangan PVD diperoleh berupa pola pemasangan PVD, jarak antar PVD, serta kedalaman pemasangan PVD.

5) Pemantauan penurunan tanah dengan system PVD menggunakan instruments geoteknik, Jumlah instrument pemantauan tanah yang terpasang dilapangan adalah sebagai berikut :

 Data Inclinometer sebanyak 3 buah yaitu IN 01, IN 02 dan IN 03.

 Piezometer sebanyak 5 buah yaitu PP01, PP02, PP03, PP04 dan PP05.

 Settlement Plate sebanyak 19 buah yaitu SP 01 sampai dengan SP 19.

3.3. Analisa Data

Data yang diperoleh merupakan jenis tanah lunak akan dianalisis dengan analisa perbaikan tanah untuk mendapatkan daya dukung tanah, serta besaran konsolidasi tanah yang akan terjadi. Dalam hal ini penanganan perbaikan tanah dilakukan sesuai dengan alternatif yang ada dan kemudian diolah sehingga menghasilkan suatu perbaikan tanah yang paling efektif dan ekonomis.


(25)

BAB V

KESIMPULAN

5.1.

KESIMPULAN

Adapun hasil dari perencanaan penggunaan pre-fabricated vertical drains yang di kombinasikan dengan pre-fabricated horizontal drains dengan beberapa metode menghasilkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Besarnya penurunan tanah di areal gedung berdasarkan dari data masing-masing lokasi titik Bore Hole yang tertinggi mencapai 5,495 m di titik BH-04 dan terendah di titik BH-01 dengan penurunan 1,432 m.

2. Di areal lapangan sepak bola dengan data BH-03 terjadi penurunan sebesar 2,82 m.

3. Kebutuhan PVD untuk areal gedung dengan luas 32.399 m2 dan untuk areal lapangan dengan luas 19.242 m2 yang menggukan metode segitiga dan metode segiempat dengan asumsi kedalaman maksimal 30 meter membutuhkan PVD sebanyak :

Jarak

Areal Gedung Areal Lapangan

Metode Segitiga (m)

Metode Segiempat (m)

Metode Segitiga (m)

Metode segiempat (m)

0,8 m 1.914.455 1.673.423 1.097.039 954.934

1,0 m 1.251.682 1.082.052 707.572 619.977

1,2 m 879.233 764.435 498.199 438.673

1,4 m 651.723 570.694 372.325 325.541

1,6 m 508.533 448.616 290.550 252.497

1,8 m 408.216 355.113 230.683 203.348


(26)

342

4. Besarnya penurunan tanpa menggunkan PVD untuk areal gedung dan atletik untuk mencapai konsolidasi 90% diperlukan waktu rata-rata lebih dari 1000 tahun.

5. Dengan menggukan PVD, maka untuk mencapai proses konsolidasi 90% atau lebih dapat dicapai kurang dari 1 tahun.

6. Pengunaan pre-fabricated horizontal drains hanya bertujuan untuk memperlancar jalan keluarnya air di dalam tanah.

7. Permeabilitas pasir 1, pasir 2 dan pasir 3 tidak ada yang memenuhi syarat untuk menampung dan mengalirkan air vertikal yang keluar dari semua titik – titik PVD, maka dari itu digunakanlah PVD yang sama agar air dari arah horizontal dapat keluar dengan lancar.

8.

Penggunaan metode yang paling efektif adalah dengan metode segitiga berdasarkan besarnya penurunan yang terjadi, walaupun kurang efisien dari segi harga.


(27)

DAFTAR PUSTAKA

Budhu , Muni, “Soil mechanics And foundations” Third edition Das, Braja M, “Advanced Soil Mechanics” Third edition

Das, Braja M, Diterjemahkan oleh Noor Endah & Indrasurya BM,1984. ”Mekanika Tanah : Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis Jilid 1 dan 2.” K.H. Sunggono. “Mekanika Tanah. Bandung” : Nova

Laurence D. Wesley (2012) “Mekanika Tanah untuk Tanah Endapan & Residu” Andi

M.W.Bo, J.Cho, B.K. Low, V.Choa. “Soil Improvement Prefabricated Vertical drain Techniques”

M.W.Bo, V.Choa. Reclamation and Ground Improvement

UPI. (2011). “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah”. Bandung: Terbatas untuk lingkungan UPI.

--- (-) Colbonddrain Product Brochure [Online]. Tersedia : http://colbond-

geosynthetics.com/cms/projectdata/resources/data_sheets/CDR-001_Colbonddrain%20CX1000_GB-A.pdf [3 Januari 2013] --- (-) Colbonddrain Product Information [Online]. Tersedia :

http://www.maccaferri.co.nz/webfiles/Maccaferri/files/Colbond_Colbondd rain_-_CE_ED_354_gba_CX1000.pdf [3 Januari 2013]

--- (-) Kombinasi Preloading Dan Penggunaan Pre-Fabricated Vertical Drains [Online]. Tersedia :


(28)

http://www.docstoc.com/docs/21320876/KOMBINASI-PRELOADING-344

DAN-PENGGUNAAN-PRE-FABRICATED-VERTICAL-DRAINS [3 Januari 2013]

--- (-) Next Generation Colbondrain [Online]. Tersedia : http://colbond- geosynthetics.com/cms/projectdata/pdf/Colbonddrain,%20CD-03-GB-A-06-2008.pdf [3 Januari 2013]

--- (-) Pre-Fabricated Vertical Drain (PVD) [Online]. Tersedia : http://www.docstoc.com/docs/73459057/PRE-FABRICATED-VERTICAL--DRAIN--(PVD).htm [20 Desember 2012]


(1)

3) Atterberg limit

4) Unconfined

5) Triaxial-uu

6) Triaxial-cu

7) Tes consolidation

3. Data Timbunan

Metoda preloading adalah suatu metoda untuk mempercepat konsolidasi tanah yaitu dengan mengeluarkan air pori di dalam tanah dengan cara pembebanan (preload) dengan menggunakan timbunan tanah seperti gambar berikut:

Gambar 3.5 Metode preloading dan sistem PVD 4. Bacaan Settlement Plate

Masing-masing data tanah tersebut di-plot terhadap kedalaman sehingga dapat dilakukan analisa dan evaluasi parameter tanah dasar sebagai berikut:

1) Dari data bor log dan SPT, tanah dasar dikelompokkan menjadi beberapa lapisan sesuai kekerasannya.

2) Dari data parameter tanah lainnya dapat dianalisa pada masing-masing lapisan tanah.


(2)

50

3) Data timbunan yang diperoleh, meliputi sifat fisik timbunan, dimensi timbunan dan jadwal penimbunan material tanah.

4) Data material dan pemasangan PVD diperoleh berupa pola pemasangan PVD, jarak antar PVD, serta kedalaman pemasangan PVD.

5) Pemantauan penurunan tanah dengan system PVD menggunakan instruments geoteknik, Jumlah instrument pemantauan tanah yang terpasang dilapangan adalah sebagai berikut :

 Data Inclinometer sebanyak 3 buah yaitu IN 01, IN 02 dan IN 03.

 Piezometer sebanyak 5 buah yaitu PP01, PP02, PP03, PP04 dan PP05.

 Settlement Plate sebanyak 19 buah yaitu SP 01 sampai dengan SP 19.

3.3. Analisa Data

Data yang diperoleh merupakan jenis tanah lunak akan dianalisis dengan analisa perbaikan tanah untuk mendapatkan daya dukung tanah, serta besaran konsolidasi tanah yang akan terjadi. Dalam hal ini penanganan perbaikan tanah dilakukan sesuai dengan alternatif yang ada dan kemudian diolah sehingga menghasilkan suatu perbaikan tanah yang paling efektif dan ekonomis.


(3)

BAB V

KESIMPULAN

5.1.

KESIMPULAN

Adapun hasil dari perencanaan penggunaan pre-fabricated vertical drains

yang di kombinasikan dengan pre-fabricated horizontal drains dengan beberapa metode menghasilkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Besarnya penurunan tanah di areal gedung berdasarkan dari data masing-masing lokasi titik Bore Hole yang tertinggi mencapai 5,495 m di titik BH-04 dan terendah di titik BH-01 dengan penurunan 1,432 m.

2. Di areal lapangan sepak bola dengan data BH-03 terjadi penurunan sebesar 2,82 m.

3. Kebutuhan PVD untuk areal gedung dengan luas 32.399 m2 dan untuk areal lapangan dengan luas 19.242 m2 yang menggukan metode segitiga dan metode segiempat dengan asumsi kedalaman maksimal 30 meter membutuhkan PVD sebanyak :

Jarak

Areal Gedung Areal Lapangan

Metode Segitiga (m) Metode Segiempat (m) Metode Segitiga (m) Metode segiempat (m)

0,8 m 1.914.455 1.673.423 1.097.039 954.934

1,0 m 1.251.682 1.082.052 707.572 619.977

1,2 m 879.233 764.435 498.199 438.673

1,4 m 651.723 570.694 372.325 325.541

1,6 m 508.533 448.616 290.550 252.497

1,8 m 408.216 355.113 230.683 203.348


(4)

342

4. Besarnya penurunan tanpa menggunkan PVD untuk areal gedung dan atletik untuk mencapai konsolidasi 90% diperlukan waktu rata-rata lebih dari 1000 tahun.

5. Dengan menggukan PVD, maka untuk mencapai proses konsolidasi 90% atau lebih dapat dicapai kurang dari 1 tahun.

6. Pengunaan pre-fabricated horizontal drains hanya bertujuan untuk memperlancar jalan keluarnya air di dalam tanah.

7. Permeabilitas pasir 1, pasir 2 dan pasir 3 tidak ada yang memenuhi syarat untuk menampung dan mengalirkan air vertikal yang keluar dari semua titik – titik PVD, maka dari itu digunakanlah PVD yang sama agar air dari arah horizontal dapat keluar dengan lancar.

8.

Penggunaan metode yang paling efektif adalah dengan metode segitiga berdasarkan besarnya penurunan yang terjadi, walaupun kurang efisien dari segi harga.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Budhu , Muni, “Soil mechanics And foundations” Third edition

Das, Braja M, “Advanced Soil Mechanics” Third edition

Das, Braja M, Diterjemahkan oleh Noor Endah & Indrasurya BM,1984.

Mekanika Tanah : Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis Jilid 1 dan 2.”

K.H. Sunggono. “Mekanika Tanah. Bandung” : Nova

Laurence D. Wesley (2012) “Mekanika Tanah untuk Tanah Endapan & Residu”

Andi

M.W.Bo, J.Cho, B.K. Low, V.Choa. “Soil Improvement Prefabricated Vertical drain Techniques”

M.W.Bo, V.Choa. Reclamation and Ground Improvement

UPI. (2011). “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah”. Bandung: Terbatas untuk lingkungan UPI.

--- (-) Colbonddrain Product Brochure [Online]. Tersedia : http://colbond-

geosynthetics.com/cms/projectdata/resources/data_sheets/CDR-001_Colbonddrain%20CX1000_GB-A.pdf [3 Januari 2013]

--- (-) Colbonddrain Product Information [Online]. Tersedia :

http://www.maccaferri.co.nz/webfiles/Maccaferri/files/Colbond_Colbondd

rain_-_CE_ED_354_gba_CX1000.pdf [3 Januari 2013]

--- (-) Kombinasi Preloading Dan Penggunaan Pre-Fabricated Vertical Drains [Online]. Tersedia :


(6)

http://www.docstoc.com/docs/21320876/KOMBINASI-PRELOADING-344

DAN-PENGGUNAAN-PRE-FABRICATED-VERTICAL-DRAINS [3

Januari 2013]

--- (-) Next Generation Colbondrain [Online]. Tersedia : http://colbond- geosynthetics.com/cms/projectdata/pdf/Colbonddrain,%20CD-03-GB-A-06-2008.pdf [3 Januari 2013]

--- (-) Pre-Fabricated Vertical Drain (PVD) [Online]. Tersedia :