VARIASI BAHASA PADA STIKER KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA DI KOTA BANDUNG (KAJIAN SOSIOLINGUISTIK).

(1)

Dwi Wahyuni, 2013

PADA STIKER KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA

DI KOTA BANDUNG

(KAJIAN SOSIOLINGUISTIK)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh

Dwi Wahyuni 0906663

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2013


(2)

Dwi Wahyuni, 2013

VARIASI BAHASA

PADA STIKER KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA DI KOTA BANDUNG

(KAJIAN SOIOLINGUISTIK)

Oleh Dwi Wahyuni

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

© Dwi Wahyuni 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

November 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.


(3)

Dwi Wahyuni, 2013

VARIASI BAHASA

PADA STIKER KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA DI KOTA BANDUNG

(KAJIAN SOSIOLINGUISTIK)

oleh Dwi Wahyuni

0906663

disetujui dan disahkan oleh Pembimbing I,

Dra. Nunung Sitaresmi, M.Pd. NIP 196201091987032002

Pembimbing II,

Drs. H. Kholid A. Haras, M.Pd. NIP 196401221989031001

diketahui oleh

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Dr. Dadang S. Anshori, S.Pd.,M.Si NIP 197204031999031002


(4)

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh maraknya pengguna kendaraan bermotor roda dua yang menempelkan stiker. Bahasa yang digunakan tersebut memancing rasa penasaran, sehingga menimbulkan banyak respons dari pembaca. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan bentuk lingual, variasi bahasa, maksud dan tujuan petuturan, dan faktor pendorong seseorang memasang stiker pada kendaraan bermotor roda dua di kota Bandung. Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitalif. Teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu observasi, dokumentasi, dan wawancara. Data diperoleh dari hasil observasi dan dokumentasi stiker kendaraan bermotor roda dua di beberpa tempat parkir kota Bandung, dengan cara memfoto stiker tersebut. Dari penelitian ini ditemukan (a) bentuk lingual yang terdapat pada stiker, yaitu 11 kata, 32 frasa, 23 klausa, dan 43 kalimat serta 1 bentuk lingual dari kata-frasa-kalimat, 2 kata-frasa, 3 kata-klausa, 3 kata-kata-frasa-kalimat, 10 frasa-kata-frasa-kalimat, dan 7 klausa-kalimat; (b) variasi bahasa yang ditemukan, yaitu dari segi penutur (71 sosiolek, 6 dialek, 1 idiolek dan 2 kronolek) dan keformalan (15 ragam akrab, 1 ragam usaha, 2 ragam beku, 5 ragam resmi, dan 57 ragam santai); (c) maksud dan tujuan petuturan pada penelitian ini, yaitu penolakan, sindiran, pemberitahuan, ancaman, kebanggaan, ajakan, nasihat, serta do’a; dan (d) faktor yang membuat seseorang memasang stiker adalah stiker dianggap sebagai media yang tidak tergerus oleh zaman, mudah dijumpai, dan bentuk kalimat dapat diatur sesuai maksud pemasang stiker atau dengan kata lain bisa menjadi tempat curahan hati. Penelitian selanjutnya mengenai stiker kendaraan bermotor roda dua, bisa dikaji dengan menggunakan semantik untuk mencari makna stiker lebih mendalam. Morfologi bisa dijadikan rekomendasi untuk mencari pola kata pada stiker kendaraan bermotor roda dua.


(5)

ABSTRACT

This research is motivated by the rise of two-wheeled motor vehicle users who attach stickers. The language used provoke curiosity, giving rise to a lot of responses from readers. The purpose of this research is to find a form of lingual, language variation, substitutions intents and purposes, and the factors driving someone put a sticker on a two-wheeled motor vehicles in the city. The research method used in this study is a qualitative method. Data collection techniques used, namely observation, documentation, and interviews. Data obtained from the observation and documentation in some parking lots in Bandung city is done by photographing the stickers. From this research found (a) that the lingual form found on a sticker, which is 11 words, 32 phrases, 23 clauses, and 43 sentences and 1 lingual form of word-phrases-sentences, 2 word-phrase, 3 word-clause, 3 words-sentence, 10 phrase-sentence, 7 clauses-sentences, and (b) language variations were found, namely in terms of speakers (71 sosiolect, 6 dialect, idiolect and 2 kronolect) and formality (15 variety of familiar, 1 variety of effort, 2 variety of frozen, 5 variety of formal, 57 variety of casual), (c) the intent and purpose substitutions in this research, namely rejection, teasing, notices, threats , pride, solicitation, advice, and prayers, and (d) factors that make someone put a sticker is considered as a medium that is not eroded by age, easy to find, and form a sentence can be set according to the intention of mounting a sticker or in other words, could be the outpouring of the heart. Future research on the two-wheeled motor vehicle stickers, can be studied by using semantics to seek deeper meaning stickers. The morphology can be recommended to look for patterns of words on the sticker motorcycle .


(6)

DAFTAR ISI

HALAMAN PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR BAGAN ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Masalah ... 4

1. Identifikasi Masalah ... 4

2. Batasan Masalah... 4

3. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Struktur Organisasi Penulis ... 6

BAB II PENELITIAN TERDAHULU, SOSIOLINGUISTIK, DAN MEDIA VISUAL A. Penelitian Terdahulu ... 7

B. Sosiolinguistik ... 8

1. Variasi Bahasa ... 8

2. SPEAKING ... 13

C. Bentuk Lingual ... 14

D. Media Visual ... 19

BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 23

B. Desain Penelitian ... 23


(7)

D. Definisi Operasional ... 25

E. Instrumen Penelitian ... 26

F. Teknik Pengumpulan Data ... 29

G. Analisis Data ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 31

1. Analisis Bentuk Lingual, Variasi Bahasa, dan Maksud dan Tujuan pada Stiker Kendaraan Bermotor Roda Dua ... 31

2. Faktor Pendorong Seseorang Memasang Stiker pada Kendaraan Bermotor Roda Dua di Kota Bandung ... 101

B. Pembahasan ... 102

BAB V PENUTUP A. Simpulan ... 108

B. Saran ... 109


(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sepeda motor mulai mendominasi jalan-jalan di kota besar, contohnya kota Bandung. Hal menarik yang dapat dilihat dari sepeda motor adalah kegemaran pengendaranya menempelkan stiker di beberapa bagian sepeda motor. Biasanya stiker-stiker tersebut tidak sengaja terbaca ketika di lampu merah atau pada saat sepeda motor tersebut sedang di parkir. Stiker-stiker tersebut biasanya berupa kata-kata yang berisikan sindiran atau pun peringatan dengan disertai gambar. Ada beberapa stiker dengan kata-kata yang dicampur dengan bahasa daerah, contohnya stiker yang kata-katanya disisipi bahasa Sunda. Sering dijumpai pula stiker yang dipadupadankan bahasa Inggris ataupun stiker yang menggunakan abreviasi atau bentuk singkatan tertulis sebagai pengganti kata atau frasa ataupun stiker yang menggunakan abreviasi atau bentuk singkatan tertulis sebagai pengganti kata atau frasa ditemukan oleh pembaca di jalan-jalan kota Bandung.

Stiker merupakan lembaran kecil kertas atau plastik yang ditempelkan. Stiker yang ditempel pada kendaraan bermotor yang berisi sindiran, atau plesetan terkadang berisi kata-kata yang kurang sopan. Namun, itu adalah salah satu cara masyarakat untuk memberikan pernyataan-pernyataan yang tergambar dari hati pembuatnya atau bisa juga dari hati penggunanya. Stiker juga menjadi sarana untuk berkomunikasi dengan menggunakan permainan bahasa yang dicampur-campur, seperti bahasa Indonesia dan bahasa Sunda, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris atau campuran dengan bahasa lainnya.

Bahasa merupakan alat berkomunikasi antarmanusia. Kridalaksana (2008: 24) menyebutkan bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Salah satu faktor yang mempengaruhi bahasa adalah faktor sosial. Disiplin ilmu yang berkaitan dengan faktor sosial adalah sosiolinguistik. Soliolinguistik adalah ilmu yang mempelajari ciri dan fungsi berbagai variasi


(9)

bahasa, serta hubungan di antara bahasa dengan ciri dan fungsi itu dalam suatu masyarakat bahasa.

Chaer dan Agustina (2004: 62) mengatakan bahwa variasi bahasa itu pertama-tama kita bedakan berdasarkan penutur dan penggunanya. Maksud dari variasi bahasa berdasarkan penggunanya dibagi menjadi empat, yaitu (1) variasi dari segi penutur; (2) variasi dari segi pemakaian; (3) variasi dari segi keformalan; (4) variasi dari segi sarana. Berikut contoh salah satu kata-kata stiker kendaraan bermotor beroda dua.

Pembagiaan variasi bahasa berdasarkan penggunannya dapat dilakukan pada kata-kata stiker sepeda motor, contohnya pada stiker di atas yang bertuliskan ‘Hari gini pake matic sekalian aja pake lipstick’, maksudnya adalah sindiran kepada pengguna motor matic pria yang dianggap feminim atau seperti wanita. Bila dilihat dari segi penuturnya, stiker tersebut termasuk variasi bahasa sosiolek yang bersifat membedakan golongan, usia, jenis kelamin penggunannya. Contoh selanjutnya dapat dilihat pada stiker di bawah.

Bila dilihat dari segi keformalan, stiker tersebut termasuk pada ragam resmi yang berarti digunakan untuk menyebutkan nama suatu instansi, yaitu nama jurusan di Universitas Pendidian Indonesia. Dengan demikian, pengertian sosiolinguistik itu sendiri diperlukan untuk memahami penggunaan bahasa dalam pergaulan seperti kalimat yang tertera di stiker sepeda motor terutama dari segi variasi bahasa.

Menurut Hymes dalam (Chaer dan Agustina, 2004; 48), sosiolinguistik sebagai komunikasi dengan menggunakan bahasa perlu memperhatikan delapan unsur yang diakronimkan menjadi SPEAKING, yaitu: (1) Setting and Scene; (2)


(10)

3

Participants; (3) Ends; (4) Act; (5) Key; (6) Instrumentalities; (7) Norms of interaction and interpretation; dan (8) Genre. Oleh karena itu, sosiolinguistik sebagai ilmu yang meneliti hubungan bahasa dengan masyarakatnya tidak akan jauh melenceng dari kedelapan unsur tersebut. Delapan unsur tersebut memperlihatkan tempat berlangsungnya suatu bahasa, pihak yang terlibat, bentuk uaran, alat yang dibunakan untuk berbahasa, maksud bahasa yang digunakan, dan jenis penyampaian yang digunakan.

Penelitian terhadap stiker kendaraan bermotot roda dua di kota Bandung menggunakan salah satu unsur tersebut, yaitu Ends untuk menunjukkan maksud dan tujuan penutur. Penutur disini di wakili oleh pembuat dan pemilik sepeda motor roda dua yang memasang stiker.

Penelitian sejenis yang mengangkat tema mengenai stiker sepeda motor dilakukan oleh Wardani (2010). Dalam penelitian tersebut diungkapkan mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pemakaian gaya bahasa dan mendeskripsikan karateristik gaya bahasa yang dipakai dalam stiker-stiker kendaraan bermotor.

Semakin berkembang suatu kota, maka semakin banyak pula pengaruh yang datang dari luar, terutama pengaruh dari segi bahasa. Bahasa yang digunakan pun menjadi banyak perubahan dan banyak media yang digunakan untuk berbahasa. Salah satu media menarik yang digunakan dari dulu sampai sekarang adalah stiker. Banyaknya berbagai macam bentuk dan bahasa pada stiker kendaraan bermotor roda dua yang menarik perhatian di jalanan kota Bandung, memunculkan peneliti untuk meneliti bahasa pada stiker kendaraan bermotor roda dua dan menemukan faktor yang membuat seseorang memasang stiker pada motornya. Selain itu, penelitian yang dilakukan pada stiker kendaraan bermotor yang dikaji menggunakan sosiolinguistik juga belum ada yang membahas stiker lebih mendalam dari segi variasi bahasa. Penelitian mengenai stiker kendaraan bermotor yang ditemukan dikaji dari segi pragmatik yang meneliti keanekaragaman dari tuturan pada stiker. Sementara itu, dari segi sosiolingustik akan dikaji lebih mendalam mengenai variasi bahasa dari segi penutur dan segi


(11)

keformalannya, dan mencari faktor pendorong penggunaan stiker pada kendaraan bermotor roda dua.

Sebagai media komunikasi yang mengunakan kata-kata yang beragam, menggelitik dan menarik stiker memunculkan fenomena sosial yang sedikit demi sedikit memengaruhi pembacanya. Namun, penelitian ini dilakukan karena adanya permainan kata-kata yang memunculkan keunikan tersebut yang berkenaan dengan variasi bahasa yang terdapat pada stiker kendaraan bermotor dan seberapa besar bahasa memengaruhi masyarakat untuk bersosialisasi.

B. Masalah

Masalah yang lebih mendalam akan dipaparkan pada identifikasi masalah, batasan masalah, dan rumusan masalah.

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, identifikasi masalah variasi bahasa pada kendaraan bermotor adalah sebagai berikut.

(1) Bahasa yang digunakan pada stiker kendaraan bermotor roda dua di kota Bandung semakin berkembang mengikuti perubahan zaman.

(2) Variasi bahasa pada stiker kendaraan bermotor roda dua di kota Bandung yang diikuti oleh gabungan penggunaan bahasa prokem, bahasa gaul, bahasa sunda, bahasa Inggris atau bahasa yang diciptakan sendiri oleh pembuat stiker. (3) Variasi bahasa pada stiker kendaraan bermotor roda dua di kota Bandung

memiliki struktur bahasa yang unik.

2. Batasan Masalah

Untuk mencapai penelitian yang lebih mendalam, penelitian ini perlu dibatasi mengenai masalah yang akan diteliti. Pembatasan ini dimaksudkan agar penelitian tidak melewati daerah penelitiannya. Batasan masalah tersebut adalah sebagai berikut.

(1) Penelitian ini meneliti variasi bahasa dari segi penutur dan segi keformalan pada stiker kendaraan bermotor roda dua di kota Bandung.


(12)

5

(2) Pengumpulan data dilakukan dalam jangka waktu satu bulan, yaitu bulan Maret 2013.

(3) Penelitian ini dilakukan dengan metode kualtitatif.

(4) Penelitian variasi bahasa pada wacana stiker kendaraan bermotor ini menggunakan pendekatan sosiolinguistik.

3. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

(1) Bagaimana bentuk lingual pada stiker kendaraan bermotor roda dua di kota Bandung?

(2) Bagaimana jenis variasi bahasa pada stiker kendaraan bermotor roda dua di kota Bandung?

(3) Bagaimana maksud dan tujuan pertuturan pada stiker kendaraan bermotor roda dua di Bandung?

(4) Faktor apa yang mendorong seseorang memasang stiker pada kendaraan bermotor roda dua di kota Bandung?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hal-hal berikut:

(1) bentuk lingual pada stiker kendaraan bermotor roda dua di kota Bandung; (2) jenis variasi bahasa pada stiker kendaraan bermotor roda dua di kota Bandung; (3) maksud dan tujuan pertuturan pada stiker kendaraan bermotor roda dua di

Bandung;

(4) faktor yang mendorong seseorang memasang stiker pada kendaraan bermotor roda dua di kota Bandung.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, baik secara teoretis maupun praktis.

(1) Secara teoretis, penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan mengenai sosiolinguistik, khususnya mengenai variasi bahasa.


(13)

(2) Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menambah satu bacaan lagi mengenai bahasa, khususnya mengenai variasi bahasa; memberi motivasi kepada mahasiswa yang mengadakan penelitian sejenis agar dapat dikembangkan lebih lanjut. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sedikit pemahaman kepada masyarakat mengenai variasi bahasa pada stiker kendaraan bermotor.

E. Struktur Organisasi Penulisan

Penelitian yang dibuat ini dilaporkan dalam bentuk skripsi. Olah karena itu dibuat struktur organisasi penelitian yang isinya mengenai penjelasan dari bab satu sampai bab lima. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah penulis dalam mencapai tujuan.

Bab satu memapaparkan isi dari latar belakang penelitian, masalah penelitian yang terbagi menjadi dua, yaitu identifikasi dan perumusan masalah. Kemudian disebutkan pula tujuan menelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi penulisan.

Bab dua memaparkan mengenai kajian pustaka. kajian pustaka mempunyai peran yang sangat penting, karena pada bab ini akan dipaparkan mengenai penelitian terdahulu dan teori-teori dari para ahli yang relevan terhadap masalah.

Bab tiga memaparkan mengenai metode penelitian. Metode penelitian tersebut menjabarkan mangenai lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data.

Bab empat memaparkan mengenai pengolahan data dan analisis temuan pada saat melakukan penelitian. Penggolongan data tersebut dilakukan untuk menjawab permasalahan yang ada.

Selanjutnya bab lima berisikan simpulan dan saran. Bab ini berisikan mengenai sedikit penjelasan dari hasil analisis yang ada secara singkat dan mudah dipahami. Kemudian bab ini memberikan saran yang merekomendasikan penelitian lanjutan secara teoretis maupun praktis terhadap penelitian ini.


(14)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Lokasi pengambilan data dilakukan di beberapa tempat parkir di kota Bandung. Data-data tersebut diambil dari parkiran di mal-mal dan pusat perbelanjaan, seperti BIP (Bandung Indah Plaza), BEC (Bandung Electronic Center), dan Parahyangan. Sementara itu, ada juga data yang didapat dari tempat parkir liar sepanjang jalan Otista, jalan Geger Kalong dan parkiran UPI (Universitas Pendidikan Indonesia).

Subjek penelitian yang diambil, yaitu berupa teks tertulis pada stiker kendaraan bermotor roda dua. Stiker tersebut merupakan stiker yang di tempel pada kendaraan bermotor roda dua yang parkir di beberapa parkiran di kota Bandung.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian dalam bentuk diagram model case study oleh Milles dan Huberman (1992: 20). Case study kualitatif merupakan penelitian yang menggunakan bukti empiris dari satu atau lebih permasalahan. Untuk mengetahui lebih mendalan mengenai model penelitian tersebut, maka dibuat desain penelitian berbentuk diagram seperti di bawah ini.


(15)

Bagan 3.1 Desain Penelitian

Kajian Sosiolinguistik pada Stiker Kendaraan Bermotor Roda Dua Di Kota Bandung

Pengumpulan Data 1. Observasi

2. Dokumentasi

3. wawancara

Analisis Data

1. Membuat tabel data untuk mengklasifikasikan stiker berdasarkan bentuk lingual dan variasi bahasa dari segi penutur dan dari keformalan.

2. Menentukan bentuk lingual, dan fungsi kalimat yang terdapat pada data temuan.

3. Menyimpulkan faktor-faktor seseorang memasang stiker pada kendaraan bermotor roda dua di kota Bandung.

Hasil

1. Bentuk lingual pada stiker kendaraan bermotor beroda dua di kota Bandung. 2. Variasi bahasa pada stiker kendaraan bermotor roda dua di kota Bandung.

3. maksud dan tujuan dari kalimat pada stiker kendaraan bermotor roda dua di kota Bandung. 4. Faktor yang mendorong seseorang memasang stiker pada kendaraan bermotor roda dua di

kota Bandung.

Simpulan

Pada stiker kendaraan bermotor roda dua di kota Bandung memiliki beragam bahasa yang bervariasi dari segi penutur dan segi keformalan. Jenisnya pun beragam, ada stiker yang berbentuk narasi, ungkapan, dan lain-lain. Bahasa yang ada pun bervariasi, tidak hanya bahasa Indonesia saja tetapi ada percampuran antara Indonesia-Inggris dan Indonesia-Sunda.


(16)

25

C. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiolinguistik. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan. Oleh karena itu, peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas sehingga peneliti dapat mudah bertanya, menganalisis, dan mengkonstruksi objek yang akan diteliti menjadi lebih jelas.

Menurut Keirl dan Miller dalam (Moleong, 2002: 22) yang dimaksud

dengan penelitian kualitatif adalah “tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial

yang secara fundamental bergantung pada pengamatan, manusia, kawasannya sendiri, dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan

peristilahannya”.

Pemilihan metode kualitatif dianggap pas untuk penelitian ini, karena stiker pada kendaraan bermotor beroda dua terus berkembang sejalan dengan perkembangan pemikiran orang-orang di setiap daeranya.

D. Definisi Operasional

Agar makna masing-masing istilah dapat ditunjukkan lebih jelas berikut akan dijabarkan definisi operasional istilah teknis.

(1) Variasi bahasa adalah ragam bahasa yang terdapat dalam stiker yang menempel pada kendaraan kermotor beroda dua di kota Bandung.

(2) Stiker merupakan lembaran kecil kertas atau plastik yang ditempelkan pada kendaraan beroda dua di wilayah kota Bandung. Stiker juga merupakan media promosi yang biasanya di tempatkan dengan cara menempelkannya di sebuah benda. Jenis stiker cutting merupakan stiker yang akan ditempelkan pada motor seseorang sehingga stiker dapat menjadi media yang bergerak dan lebih tahan lama karena dibuat dengan tekhnik cutting.

(3) Kendaraan bermotor adalah sesuatu untuk dikendarai atau dinaiki dengan memakai mesin untuk menjalankannya dan merupakan kendaraan beroda dua yang parkir di kota Bandung.


(17)

E. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan instrumen berupa tabel data dengan maksud untuk menemukan bentuk lingual, variasi bahasa, serta maksud dan tujuan petuturan pada stiker. Berikut tabel data yang digunakan.


(18)

Tabel 3. 1

Bentuk Lingual, Variasi Bahasa, dan Ends

No Data Tulisan

Bentuk Lingual Variasi dari Segi

Ends Kata F ra sa Kla u sa Ka li m

at Penutur Keformalan

No m in a Ve rb a Ajd ek ti f Ad v erb ial Nm era ria P re p o sisi P ro n o m ia 1 2 3 4 5


(19)

Selain mengunakan tabel data, pada penelitian ini juga menggunakan pedoman wawancara untuk mengetahui maksud atau tujuan dari pembuat dan pemasang stiker kendaraan bermotor roda dua. Selain itu juga untuk mengetahui tanggapan dari pembaca stiker kendaraan bermotor roda dua. Berikut ini pedoman wawancara yang dilakukan.

1. Pembuat stiker

Usia :

Jenis kelamin : Pekerjaan :

a. Jenis stiker apa saja yang dibuat di sini?

b. Kata-kata atau kalimat pada stiker ada pesan yang ingin disampaikan atau hanya sesuai pesanan saja?

c. Stiker seperti apa yang biasanya dibeli pelanggan? d. Pembeli stiker paling banyak pria atau wanita? e. Mayoritas pembeli stiker biasanya berumur berapa?

2. Pembeli stiker

Usia :

Jenis kelamin : Pekerjaan :

a. Seberapa besar Anda menyukai stiker?

b. Stiker jenis seperti apa yang biasa aAnda beli?

c. Kata-kata pada stiker dibeli dengan maksud dan tujuan tertentu hanya dibeli sembarang?

d. Di bagian motor sebelah mana biasanya Anda menempel stiker? e. Apa tujuan Anda membeli stiker?


(20)

29

3. Pembaca stiker

Usia :

Jenis kelamin : Pekerjaan :

Pembaca stiker

a. Apakah Anda suka pada stiker kendaraan bermotor roda dua? b. Mengapa Anda menyukai stiker kendaan bermotor roda dua?

c. Stiker kendaraan bermotor roda dua seperti apa yang sering dibaca di jalan? d. Apa tanggapan Anda ketika membaca stiker yang tertempel di kendaraan

bermotor roda dua?

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan dua cara, yaitu observasi, doumentasi, dan wawancara. Secara rinci teknik pengumpulan data akan dijabarkan sebagai berikut.

1. Observasi

Peneliti langsung terjun ke lapangan untuk mengumpulkan data. Peneliti mencari motor-motor yang di bagian motornya ditempel stiker kemudian memotret stiker tersebut untuk menemukan perbedaan pada setiap stiker yang ditempel.

2. Dokumentasi

Data yang didapat pada penelitian ini menggugakan metode dokumentasi. Untuk mengdokumentasikan data, dilakukan dengan cara memfoto setiap stiker yang menempel di beberapa bagian kendaraan bermotor beroda dua di kota Bandung. Dokumentasi dilakukan untuk mengklasifikasikan jenis stiker dan mengetahui stiker apa saja yang digunakan pengendara bermotor roda dua di kota Bandung.


(21)

3. Wawancara

Pada penelitian ini dilakukan wawancara pada pembuat, pengguna, dan pembaca stiker sepeda motor beroda dua. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui berbagai pendapat atau maksud dari pengguna sepeda motor beroda dua menempelkan stiker di bagian motornya. Moleong (2002: 138), teknik wawancara bersifat terstruktur, yaitu wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan.

G. Analisis Data

Tahapan analisis data pada penelitian ini menggunakan data dari hasil observasi pengamatan pada stiker kendaraan bermotor, mencari tahu jenis-jenis bahasa yang digunakan pada stiker. Data yang didapat dari hasil observasi akan dianalisis dari mengunakan materi mengenai variasi bahasa dari kajian ilmu sosiolinguistik.


(22)

BAB V PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang diakukan pada analisis data sebelumnya yang berjumlah 80 data, peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut.

1. Bentuk lingual yang terdapat pada stiker dan ditemukan 11 kata nomina, 32 frasa, 23 klausa, dan 43 kalimat. Jumlah hasil analisi tidak sama dengan jumlah data yang diperoleh, karena ada beberapa data yang memiliki lebih dari satu bentuk lingual. Peneliti menemukan data yang memiliki beberapa gabungan bentuk lingual dalam satu stiker. Gabungan bentuk lingual tersebut adalah 1 data gabungan dari kata, frasa, dan kalimat; 2 data terbentuk dari gabungan kata dan frasa; 3 data gabungan dari kata dan klausa; 3 data gabungan dari kata dan kalimat; 10 data gabungan dari frasa dan kalimat; dan 7 data gabungan dari klausa dan kalimat.

2. Peneliti menemukan variasi dari segi penutur 71 sosiolek, 6 dialek, 1 idiolek dan 2 kronolek. Sementara itu, variasi dari segi keformalan peneliti menemukan 47 ragam akrab, 1 ragam usaha, 2 ragam beku, 5 ragam resmi, dan 25 ragam santai.

3. Peneliti menemukan maksud dan tujuan petuturan yaitu 2 data penolakan, 14 data sindiran, 20 data pemberitahuan, 6 data ancaman, 26 data kebanggaan, 3 data ajakan, 6 data nasihat, dan 3 data do’a.

4. Faktor-faktor yang membuat seseorang masih suka pada stiker, yaitu stiker dianggap media komusikasi tulis tang tidak tergerus oleh zaman, bahasa yang digunakan juga menarik, dapat dibuat sesuai keinginan pemakainya, dan juga bisa disisipi gambar-gambar lucu sesuai isi stiker.


(23)

B. Saran

Penelitian mengenai stiker kendaraan bermotor roda dua ini masih banyak kekurangan yang belum bisa diungkapkan peneliti, maka peneliti memberikan saran kepada,

1. Mahasiswa atau peneliti lainnya untuk melanjutan penelitian mengenai stiker kendaraan bermotor roda dua dengan kajian ilmu lainnya, seperti semantik, morfologi dan ilmu-ilmu lainnya sehingga penelitian ini bisa lebih bermanfaat. 2. Bahasa stiker yang ditemukan peneliti terkadang mengandung unsur sarkasme,

seperti ancaman dan kata-kata kasar. Maka disarankan kepada pembuat stiker menyaring atau memilih kalimat yang tepat, sehingga tidak terlalu banyak mengandung unsur sarkasme den menjadi lebih enak dibaca. Hal yang sama juga disarankan kepada pengguna stiker atau orang yang memiliki stiker pada kendaraan bermotornya, agar dapat memilah stiker yang digunakan.


(24)

110

Dwi Wahyuni, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Apriani. (2008). Variasi Bahasa, Isi Pesan, dan Kode Bahasa Chatting untuk Komunitas Pergaulan di Internet. Skripsi Sarjana pada Universitas Muhammadiyah Surakarta: tidak diterbitkan.

Arif, A. (2008). Variasi bahasa dalam sosiolinguistik. [Online]. Tersedia:

http://azhararief.wordpress.com/2008/08/27/variasi-bahasa-dalam-sosiolinguistik/. [12 Mei 2012].

Bagus, I. (2008). Kajian Morfologi (Bentuk Derivasional dan Infleksional). Bandung: Refika Aditama.

Chaer, A dan Agustina, L. (2004). Sosiolinguistik Perkenalan Awal Edisi Revisi. Jakarta: Rieka Cipta.

Chaer, A. (2007). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Damianti, V.S dan Setiaresmi, N. (2005). Sintaksis Bahasa Indonesia. Bandung: Pusat Studi Literasi Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS Universitas Pendidikan Indonesia.

Edel, A. (2012). Analisis Tulisan pada Stiker Motor Menggunakan Teori Tindak Tutur. [Online]. Tersedia: http://ayuniedellblue.wordpress.com /2012/06/28/analisis-tulisan-pada-stiker-motor-menggunakan-teori-tindak-tutur/. [7 April 2012].

Enjang, Gugun, dan Ridwa. (2012). Komunitas Anak SMSR Bandung. [Online]. Tersedia: http://smsrbandung.wordpress.com/2012/01/26/stiker-adalah-b/. [21 juli 2013].

Firdawati. (2011). Variasi Bahasa (Variasi Regional, Variasi Sosial, Dan Studi Variasi). [Online]. Tersedia: http://yusrizalfirzal.wordpress.com/2011/03/ 25/variasi-bahasa/ [12 Mei 2012].

Halim, A. (2002). Kamus Pintar 800 Juta Inggris – Indonesia Indonesia Inggris. Surabaya: Sulita Jaya.

Hasan. (2005). Pembelajaran Media Visual. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Kridalaksana, H. (2008). Kamus Linguistik Edisi Ketiga. Jakarta: Gramedia


(25)

Dwi Wahyuni, 2013

Rosdakarya.

Milles,M.B dan Hubermen, A.M. (1992). Analisis Data Kualitatif Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru.terjemahan Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta; UI Press.

Mulyani, T.W. (2010). Analisis Tindak Tutur Pada Wacana Stiker Plesetan Skripsi. Skripsi Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta: tidak diterbitkaan.

Tamsyah, B.R. (1995). Kamus Lengkap Sunda – Indonesia Indonesia – Sunda Sunda – Sunda. Bandung: Pustaka Setia.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Bandung: Balai Pustaka.

Wardani, R.D.N.Sih. (2010). Karakteristik Pemakaian Gaya Bahasa Dalam Wacana Stiker Kendaraan Bermotor (Tinjauan Sosiolinguistik). Skripsi Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta: tidak diterbitkan.

Wulandari. (2010). Variasi Bahasa Siaran Radio: Studi Deskriptif pada Bahasa Penyiar Radio Republik Indonesia dan Bernada FM di Kota Sungailiat Bangka. Skripsi Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia Bandung: tidak diterbitkan.


(1)

Dwi Wahyuni, 2013 3. Pembaca stiker

Usia :

Jenis kelamin : Pekerjaan :

Pembaca stiker

a. Apakah Anda suka pada stiker kendaraan bermotor roda dua? b. Mengapa Anda menyukai stiker kendaan bermotor roda dua?

c. Stiker kendaraan bermotor roda dua seperti apa yang sering dibaca di jalan? d. Apa tanggapan Anda ketika membaca stiker yang tertempel di kendaraan

bermotor roda dua?

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan dua cara, yaitu observasi, doumentasi, dan wawancara. Secara rinci teknik pengumpulan data akan dijabarkan sebagai berikut.

1. Observasi

Peneliti langsung terjun ke lapangan untuk mengumpulkan data. Peneliti mencari motor-motor yang di bagian motornya ditempel stiker kemudian memotret stiker tersebut untuk menemukan perbedaan pada setiap stiker yang ditempel.

2. Dokumentasi

Data yang didapat pada penelitian ini menggugakan metode dokumentasi. Untuk mengdokumentasikan data, dilakukan dengan cara memfoto setiap stiker yang menempel di beberapa bagian kendaraan bermotor beroda dua di kota Bandung. Dokumentasi dilakukan untuk mengklasifikasikan jenis stiker dan mengetahui stiker apa saja yang digunakan pengendara bermotor roda dua di kota Bandung.


(2)

30

Dwi Wahyuni, 2013

Penerapan Model Simulasi Dalam Meningkatkan Keterampilan Membawakan Acara

3. Wawancara

Pada penelitian ini dilakukan wawancara pada pembuat, pengguna, dan pembaca stiker sepeda motor beroda dua. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui berbagai pendapat atau maksud dari pengguna sepeda motor beroda dua menempelkan stiker di bagian motornya. Moleong (2002: 138), teknik wawancara bersifat terstruktur, yaitu wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan.

G. Analisis Data

Tahapan analisis data pada penelitian ini menggunakan data dari hasil observasi pengamatan pada stiker kendaraan bermotor, mencari tahu jenis-jenis bahasa yang digunakan pada stiker. Data yang didapat dari hasil observasi akan dianalisis dari mengunakan materi mengenai variasi bahasa dari kajian ilmu sosiolinguistik.


(3)

108

Dwi Wahyuni, 2013

BAB V PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang diakukan pada analisis data sebelumnya yang berjumlah 80 data, peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut.

1. Bentuk lingual yang terdapat pada stiker dan ditemukan 11 kata nomina, 32 frasa, 23 klausa, dan 43 kalimat. Jumlah hasil analisi tidak sama dengan jumlah data yang diperoleh, karena ada beberapa data yang memiliki lebih dari satu bentuk lingual. Peneliti menemukan data yang memiliki beberapa gabungan bentuk lingual dalam satu stiker. Gabungan bentuk lingual tersebut adalah 1 data gabungan dari kata, frasa, dan kalimat; 2 data terbentuk dari gabungan kata dan frasa; 3 data gabungan dari kata dan klausa; 3 data gabungan dari kata dan kalimat; 10 data gabungan dari frasa dan kalimat; dan 7 data gabungan dari klausa dan kalimat.

2. Peneliti menemukan variasi dari segi penutur 71 sosiolek, 6 dialek, 1 idiolek dan 2 kronolek. Sementara itu, variasi dari segi keformalan peneliti menemukan 47 ragam akrab, 1 ragam usaha, 2 ragam beku, 5 ragam resmi, dan 25 ragam santai.

3. Peneliti menemukan maksud dan tujuan petuturan yaitu 2 data penolakan, 14 data sindiran, 20 data pemberitahuan, 6 data ancaman, 26 data kebanggaan, 3 data ajakan, 6 data nasihat, dan 3 data do’a.

4. Faktor-faktor yang membuat seseorang masih suka pada stiker, yaitu stiker dianggap media komusikasi tulis tang tidak tergerus oleh zaman, bahasa yang digunakan juga menarik, dapat dibuat sesuai keinginan pemakainya, dan juga bisa disisipi gambar-gambar lucu sesuai isi stiker.


(4)

109

Dwi Wahyuni, 2013

Penerapan Model Simulasi Dalam Meningkatkan Keterampilan Membawakan Acara

B. Saran

Penelitian mengenai stiker kendaraan bermotor roda dua ini masih banyak kekurangan yang belum bisa diungkapkan peneliti, maka peneliti memberikan saran kepada,

1. Mahasiswa atau peneliti lainnya untuk melanjutan penelitian mengenai stiker kendaraan bermotor roda dua dengan kajian ilmu lainnya, seperti semantik, morfologi dan ilmu-ilmu lainnya sehingga penelitian ini bisa lebih bermanfaat. 2. Bahasa stiker yang ditemukan peneliti terkadang mengandung unsur sarkasme,

seperti ancaman dan kata-kata kasar. Maka disarankan kepada pembuat stiker menyaring atau memilih kalimat yang tepat, sehingga tidak terlalu banyak mengandung unsur sarkasme den menjadi lebih enak dibaca. Hal yang sama juga disarankan kepada pengguna stiker atau orang yang memiliki stiker pada kendaraan bermotornya, agar dapat memilah stiker yang digunakan.


(5)

110

Dwi Wahyuni, 2013

Penerapan Model Simulasi Dalam Meningkatkan Keterampilan Membawakan Acara Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Apriani. (2008). Variasi Bahasa, Isi Pesan, dan Kode Bahasa Chatting untuk Komunitas Pergaulan di Internet. Skripsi Sarjana pada Universitas Muhammadiyah Surakarta: tidak diterbitkan.

Arif, A. (2008). Variasi bahasa dalam sosiolinguistik. [Online]. Tersedia:

http://azhararief.wordpress.com/2008/08/27/variasi-bahasa-dalam-sosiolinguistik/. [12 Mei 2012].

Bagus, I. (2008). Kajian Morfologi (Bentuk Derivasional dan Infleksional). Bandung: Refika Aditama.

Chaer, A dan Agustina, L. (2004). Sosiolinguistik Perkenalan Awal Edisi Revisi. Jakarta: Rieka Cipta.

Chaer, A. (2007). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Damianti, V.S dan Setiaresmi, N. (2005). Sintaksis Bahasa Indonesia. Bandung: Pusat Studi Literasi Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS Universitas Pendidikan Indonesia.

Edel, A. (2012). Analisis Tulisan pada Stiker Motor Menggunakan Teori Tindak Tutur. [Online]. Tersedia: http://ayuniedellblue.wordpress.com /2012/06/28/analisis-tulisan-pada-stiker-motor-menggunakan-teori-tindak-tutur/. [7 April 2012].

Enjang, Gugun, dan Ridwa. (2012). Komunitas Anak SMSR Bandung. [Online]. Tersedia: http://smsrbandung.wordpress.com/2012/01/26/stiker-adalah-b/. [21 juli 2013].

Firdawati. (2011). Variasi Bahasa (Variasi Regional, Variasi Sosial, Dan Studi Variasi). [Online]. Tersedia: http://yusrizalfirzal.wordpress.com/2011/03/ 25/variasi-bahasa/ [12 Mei 2012].

Halim, A. (2002). Kamus Pintar 800 Juta Inggris – Indonesia Indonesia Inggris. Surabaya: Sulita Jaya.

Hasan. (2005). Pembelajaran Media Visual. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kridalaksana, H. (2008). Kamus Linguistik Edisi Ketiga. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.


(6)

111

Dwi Wahyuni, 2013

Penerapan Model Simulasi Dalam Meningkatkan Keterampilan Membawakan Acara Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lexy, M. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Milles,M.B dan Hubermen, A.M. (1992). Analisis Data Kualitatif Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru.terjemahan Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta; UI Press.

Mulyani, T.W. (2010). Analisis Tindak Tutur Pada Wacana Stiker Plesetan Skripsi. Skripsi Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta: tidak diterbitkaan.

Tamsyah, B.R. (1995). Kamus Lengkap Sunda – Indonesia Indonesia – Sunda Sunda – Sunda. Bandung: Pustaka Setia.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Bandung: Balai Pustaka.

Wardani, R.D.N.Sih. (2010). Karakteristik Pemakaian Gaya Bahasa Dalam Wacana Stiker Kendaraan Bermotor (Tinjauan Sosiolinguistik). Skripsi Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta: tidak diterbitkan.

Wulandari. (2010). Variasi Bahasa Siaran Radio: Studi Deskriptif pada Bahasa Penyiar Radio Republik Indonesia dan Bernada FM di Kota Sungailiat Bangka. Skripsi Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia Bandung: tidak diterbitkan.