Perancangan Museum Virtual Lambung Mangkurat di Kota Banjarmasin.

(1)

ABSTRAK

PERANCANGAN MUSEUM VIRTUAL

LAMBUNG MANGKURAT DI KOTA BANJARMASIN

Oleh

Yolanda Georgia Andriani NRP 1264080

Museum Lambung Mangkurat adalah sebuah museum terbesar dan terlengkap di Kalimantan Selatan, dan memiliki 12.000 buah koleksi yang dikelompokkan menjadi 10 jenis yaitu Geologika atau Geografika, Biologika, Etnografika, Arkeologika, Historika, Numismatika atau Heraldika, Filologika, Keramologika, Koleksi Seni Rupa, dan Teknologika. Museum Lambung Mangkurat dikelola oleh Dinas Pemuda, Olahraga Kebudayaan, dan Pariwisata, Provinsi Kalimantan Selatan. Museum Lambung Mangkurat memiliki fungsi dalam memberikan informasi, melakukan pembinaan, mengembangkan nilai budaya bangsa, memperkuat kepribadian dan jati diri, mempertebal keimanan, menambah ketaqwaan kepada Tuhan, serta meningkatkan rasa harga diri dan kebanggan nasional.

Koleksi dan informasi yang ditampilkan di Museum Lambung Mangkurat sangat berguna untuk memperkaya wawasan masyarakat Indonesia mengenai budaya yang terdapat di wilayah Kalimantan Selatan. Di era kemajuan teknologi ini masyarakat dapat memperoleh informasi melalui media internet. Masyarakat saat ini, lebih menggunakan media digital sebagai sumber pembelajaran dan sumber yang paling mudah diakses. Masyarakat Indonesia dapat memperoleh pengetahuan tentang budaya Banjar, Melayu, Dayak yang ada di Museum Lambung Mangkurat melalui website / virtual Museum.

Perancangan Museum Virtual Lambung Mangkurat, yang menarik, modern, komunikatif serta informatif. Dengan memadukan antara fotografi dan desain kultural khas Kalimantan Selatan. Perancangan virtual yang berguna dalam menyebarkan ilmu pengetahuan dan informasi tentang kekayaan seni, budaya, tradisi dan edukasi yang ada di Museum Lambung Mangkurat, ke seluruh penjuru Indonesia tanpa harus mengunjungi Museum Lambung Mangkurat secara faktual.


(2)

ABSTRACT

THE MUSEUM VIRTUAL DESIGN OF LAMBUNG MANGKURAT IN BANJARMASIN

By :

Yolanda Georgia Andriani NRP 1264080

The museum is the biggest and the most complete museum and has more than 12,000 collections of different things categorized into 10 kinds. Those are: geology or geography, biology, ethnography, archaeology, history, numismatic, heraldry, philology, arts collection and technology. The museum is organized by the local authority that deals with culture and tourism in South Kalimantan. The particular museum has a function to inform, give trainings, developing the cultural values of the nation, to enhance personality and spiritual life as well as to promote self and national pride.

The collection and information displayed in the museum is really helpful to enrich the horizon of the nation people to the culture in South Kalimantan. In the era when technology advances, people can easily get any information from the Internet. People at present would prefer to use digital media as source of learning because they are easily accessible. Indonesian people can gain knowledge about the culture of Malay and Dayak tribe in this museum through virtual museum or its website.

The virtual design of the museum is interesting, modern, informative and communicative which combines photography and cultural design of those of South Kalimantan. The visual design is really helpful to spread knowledge and information about the richness of the art, culture, tradition and education that exist in the museum throughout Indonesia without having to visit the museum.


(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK BAHASA INDONESIA ... vi

ABSTRAK BAHASA INGGRIS ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR DIAGRAM ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 3

1.3 Tujuan Perancangan ... 3

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 4

1.5 Kerangka Perancangan ... 5

BAB II : LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Website ... 6

2.1.1 Pengertian Website ... 6

2.1.2 Web Design ………..………... 7

2.2 Museum Secara Umum ... 7

2.2.1 Museum Bagi Masyarakat ……...………... 8

2.2.2 Museum Bagi Pendidikan Anak ..………... 9

2.3 Psikologi Komunikasi ... 11


(4)

2.3.3 Komunikasi terhadap Anak - Anak ..…………...….…... 13

2.4 Ilustrasi ... 16

2.4.1 Ilustrasi secara Umum ... 16

2.5 Teori Warna ... 18

BAB III : DATA DAN ANALISIS MASALAH ... 19

3.1 Data dan Fakta ... 19

3.1.1 Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata, Provinsi Kalimantan Selatan……….……..…. 19

3.1.2 Museum di Hatiku ………..………...….... 22

3.1.2 Museum Lambung Mangkurat ... 26

3.2 Tinjauan Proyek Sejenis ……….. 39

3.3 Data Tentang Hasil Wawancara dan Kuisioner ... 40

3.3.1 Kesimpulan Hasil Wawancara Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata, Provinsi Kalimantan Selatan………...….….... 41

3.3.2 Hasil Kuisioner dari Masyarakat di Kota Banjarmasin ………...…….... 45

3.3.3 Hasil Kuisioner dari Pelajar SMP – SMA di Kota Banjarmasin ………...…….... 53

3.4 Analisis terhadap permasalahan berdasarkan data dan fakta ... 60

3.4.1 STP ……….…….………... 60

3.4.2 SWOT ……….…….………... 62

BAB IV : PEMECAHAN MASALAH ... 64

4.1 Konsep Komunikasi ... 64

4.2 Konsep Kreatif ... 65

4.3 Konsep Media ... 69

4.4 Hasil Karya ... 70

4.5 Anggaran Biaya ……….. 88


(5)

5.1 Simpulan ... 89

5.2 Saran ... 90

DAFTAR PUSTAKA ... 91

LAMPIRAN ... 92


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Logo Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata,

Provinsi Kalimantan Selatan ... ….. 19

Gambar 3.2 Logo Gerakan Nasional Cinta Museum………....……... 22

Gambar 3.3 Logo Kelompok Pecinta Museum Indonesia (KPMI) ... ….. 23

Gambar 3.4 Logo Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman ….. 23

Gambar 3.5 Logo Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI)………...…... 24

Gambar 3.6 Tampak depan bangungan Museum Lambung Mangkurat Banjarmasin………..………..………….…... 26

Gambar 3.7 Logo Museum Lambung Mangkurat Banjarmasin ………... 26

Gambar 3.8 Pakaian Pengantin para bangsawan Adat Banjar ………….……... 27

Gambar 3.9 Bagian Depan Museum Lambung Mangkurat Banjarmasin ….….. 28

Gambar 3.10 Bagian Depan Museum Lambung Mangkurat Banjarmasin …... 28

Gambar 3.11 Bendera kesultanan Banjar di Museum Lambung Mangkurat Banjarmasin………..………...…….... 29

Gambar 3.12 Bagian Depan Museum Lambung Mangkurat Banjarmasin …... 29

Gambar 3.13 Tata Pameran tentang Kota Banjarmasin Jaman Dulu ………... 31

Gambar 3.14 Ukiran kayu pada Tawing Halat ………..…... 31

Gambar 3.15 Kerajinan Ukiran Kayu pada Atap Rumah Khas di Kota Banjar ... 32

Gambar 3.16 Transportasi Air jaman Dulu di Kota Banjar ………..…... 32

Gambar 3.17 Motif Kipas Rumpun Anyam ………....……...…... 33

Gambar 3.18 Naga darat, merupakan kepala pada perahu ………......…... 33

Gambar 3.19 Pelaminan atau Penataian Pengantin ………...…... 34

Gambar 3.20 Kerajinan kuningan Nagara ………......…………... 34

Gambar 3.21 Permainan tradisional Kota Banjarmasin ………....…….… …….. 34

Gambar 3.22 Seni Menganyam dari Rotan ……… …….…...…….. 35

Gambar 3.23 Seni Tari dan Musik Adat Dayak ……… ………...…..………….. 35

Gambar 3.24 Fosil Paus ………...…..…….……. ……….. 35

Gambar 3.25 Beberapa Contoh Keramik, dari Cina ………...……….. 36

Gambar 3.26 Tata Ruang Lukisan Gusti Sholihin ………...……….. 36


(7)

Gambar 3.28 Bangunan Unit B dan Sign System …………...………..…….….. 37

Gambar 3.29 Desain Informasi Objek …………...………..….….….. 37

Gambar 3.30 Tiket Masuk Museum Lambung Mangkurat Banjarmasin ..…... 38

Gambar 3.31 Designer Website Museum Geologi, 3Gen ITDev Indonesia ... 39

Gambar 3.32 Website Museum Geologi ………... 39

Gambar 3.33 Menu Website Museum Geologi ………..…... 39

Gambar 3.34 Menu News & Event Website Museum Geologi …………... 40

Gambar 3.35 Menu Website Museum Geologi ……….…... 40

Gambar 4.1 Logo Virtual Museum Lambung Mangkurat ….…... 66

Gambar 4.2 Maskot Virtual Museum Lambung Mangkurat ………... 67

Gambar 4.3 Pantone Warna ……..……... 68

Gambar 4.4 Font AutoradiographicRg-Regular dan Avenir ……... 68

Gambar 4.5 Tampilan Depan Virtual Museum Lambung Mangkurat ... 70

Gambar 4.6 Tampilan login Virtual Museum Lambung Mangkurat ……... 71

Gambar 4.7 Tampilan Home Virtual Museum Lambung Mangkurat ……... 71

Gambar 4.8 Tampilan Menu tentang Virtual Museum Lambung Mangkurat ... 72

Gambar 4.9 Tampilan Menu tentang Virtual Museum Lambung Mangkurat ... 72

Gambar 4.10 Tampilan Menu E-Brosur Virtual Museum Lambung Mangkurat 73 Gambar 4.11 Tampilan Menu Pelajari Virtual Museum Lambung Mangkurat ... 73

Gambar 4.12 Tampilan Menu Pelajari (Geologika) Virtual Museum Lambung Mangkurat ………....….…... 74

Gambar 4.13 Tampilan Menu Pelajari (Geologika) Virtual Museum Lambung Mangkurat ………....……….…... 74

Gambar 4.14 Tampilan Menu Pelajari (Arkeologika) Virtual Museum Lambung Mangkurat ………..………....……….…... 74

Gambar 4.15 Tampilan Menu Pelajari (Biologika) Virtual Museum Lambung Mangkurat ………..………....……….…... 75

Gambar 4.16 Tampilan Menu Pelajari (Historika) Virtual Museum Lambung Mangkurat ………..………....……….…... 75

Gambar 4.17 Tampilan Menu Pelajari (Etnografika) Virtual Museum Lambung Mangkurat ………..………....……….…... 75


(8)

Gambar 4.18 Tampilan Menu Pelajari (Filologika) Virtual Museum Lambung Mangkurat ………..………....……….…... 76 Gambar 4.19 Tampilan Menu Pelajari (Numismatika) Virtual Museum Lambung Mangkurat ………..………....……….…... 76 Gambar 4.20 Tampilan Menu Pelajari (Keramilogika) Virtual Museum Lambung Mangkurat ………..………....……….…... 76 Gambar 4.21 Tampilan Menu Pelajari (Teknografika) Virtual Museum Lambung Mangkurat ………..………....……….…... 77 Gambar 4.22 Tampilan Menu Pelajari (Seni Rupa) Virtual Museum Lambung Mangkurat ………..………....……….…... 77 Gambar 4.23 Tampilan Menu Sertifikat Virtual Museum Lambung Mangkurat 77 Gambar 4.24 Tampilan Menu Sertifikat Virtual Museum Lambung Mangkurat 78 Gambar 4.25 Tampilan Menu Preview Sertifikat Virtual Museum Lambung Mangkurat ………... 78 Gambar 4.26 Tampilan Menu Kerja Sama Virtual Museum Lambung

Mangkurat ………... 79 Gambar 4.27 Tampilan Menu Kerja Sama Virtual Museum Lambung

Mangkurat ………... 79 Gambar 4.28 Tampilan Menu Peta Kalimantan Selatan di Virtual Museum

Lambung Mangkurat ………... 80 Gambar 4.29 Tampilan Menu Peta Virtual Museum Lambung Mangkurat ….... 80 Gambar 4.30 Tampilan Menu Alamat Virtual Museum Lambung Mangkurat ... 81 Gambar 4.31 Tampilan Menu SnapCam Virtual Museum Lambung Mangkurat 81 Gambar 4.32 Tampilan Virtual Museum Lambung Mangkurat di mobile phone 82 Gambar 4.33 Tampilan Virtual Museum Lambung Mangkurat di ipad …...…... 82 Gambar 4.34 Tampilan Media Sosial Virtual Museum Lambung Mangkurat … 83 Gambar 4.35 Tampilan Sertifikat Apresiasi Virtual Museum Lambung

Mangkurat ………. 83 Gambar 4.36 Tampilan X-Banner Virtual Museum Lambung Mangkurat ….... 84 Gambar 4.37 Tampilan E—Brosur Virtual Museum Lambung Mangkurat…... 84 Gambar 4.38 Tampilan E—Brosur Virtual Museum Lambung Mangkurat…... 85


(9)

Gambar 4.39 Tampilan Brosur Print Out Virtual Museum Lambung

Mangkurat ………..………...…….…... 85 Gambar 4.40 Tampilan Brosur Cetak Museum Virtual Lambung

Mangkurat ………..………...…….…... 86 Gambar 4.41 Tampilan Sticker Museum Lambung Mangkurat ………....…. 87 Gambar 4.42 Tampilan Instalasi Museum Virtual Lambung Mangkurat ….. 87


(10)

DAFTAR TABEL


(11)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1.1 Diagram Kerangka perancangan untuk perancangan Virtual Museum Lambung Mangkurat di Kota Banjarmasin ……..…….. 5 Diagram 3.1 Diagram Hasil kuesioner mengenai tempat yang sering

dikunjungi di kota Banjarmasin ………...…..…..….. 45 Diagram 3.2 Diagram Hasil kuesioner mengenai media yang sering

dilihat dan digunakan ………... ……...…..…..….. 46 Diagram 3.3 Diagram Hasil kuesioner mengenai sumber informasi terbaru ….. 46 Diagram 3.4 Diagram Hasil kuesioner mengenai keberadaan Museum

Lambung Mangkurat ………... 46 Diagram 3.5 Diagram Hasil kuesioner mengenai pernahkah mengunjungi Museum Lambung Mangkurat ……….………... 47 Diagram 3.6 Diagram Hasil kuesioner mengenai informasi Keberadaan

Museum Lambung Mangkurat ……….………... 47 Diagram 3.7 Diagram Hasil kuesioner mengenai fungsi Museum

Lambung Mangkurat ………...………….………... 48 Diagram 3.8 Diagram Hasil kuesioner mengenai bersama siapa ke Museum Lambung Mangkurat ………....…...………….………... 48 Diagram 3.9 Diagram Hasil kuesioner mengenai harga tiket Museum

Lambung Mangkurat ………....…...………….………... 48 Diagram 3.10 Diagram Hasil kuesioner mengenai hal yang paling menarik

di Museum Lambung Mangkurat ...…….………... 49 Diagram 3.11 Diagram Hasil kuesioner mengenai hal yang paling menarik

di Museum Lambung Mangkurat...…….……….…... 49 Diagram 3.12 Diagram Hasil kuesioner mengenai jeda waktu untuk

menghabiskan waktu di Museum Lambung Mangkurat.…..…... 49 Diagram 3.13 Diagram Hasil kuesioner mengenai sistem informasi

di Museum Lambung Mangkurat ………...…..…... 50 Diagram 3.14 Diagram Hasil kuesioner mengenai efektifitas belajar


(12)

Diagram 3.15 Diagram Hasil kuesioner mengenai efektifitas belajar

di Museum Lambung Mangkurat ………...…...…... 51 Diagram 3.16 Diagram Hasil kuesioner mengenai efektifitas belajar

di Museum Lambung Mangkurat ………...…..…... 51 Diagram 3.17 Diagram Hasil kuesioner mengenai minat untuk kembali

Mengunjungi Museum Lambung Mangkurat ………... 52 Diagram 3.18 Hasil kuesioner mengenai tempat yang sering

di kunjungi di kota Banjarmasin ………... 53 Diagram 3.19 Diagram Hasil kuesioner mengenai media yang dilihat dan

digunakan ………...………... 53 Diagram 3.20 Diagram Hasil kuesioner mengenai sumber informasi terbaru ….. 54 Diagram 3.21 Diagram Hasil kuesioner mengenai keberadaan Museum

Lambung Mangkurat ……….. 54 Diagram 3.22 Diagram Hasil kuesioner mengenai pengalaman mengunjungi Museum Lambung Mangkurat ………….……….. 55 Diagram 3.23 Diagram Hasil kuesioner mengenai informasi tentang

Museum Lambung Mangkurat ………….……….. 55 Diagram 3.24 Diagram Hasil kuesioner mengenai harga tiket Museum

Lambung Mangkurat ………….………...…….. 56 Diagram 3.25 Diagram Hasil kuesioner mengenai fungsi sebenarnya

Museum Lambung Mangkurat …..………...…….. 56 Diagram 3.26 Diagram Hasil kuesioner mengenai waktu yang diluangkan

di Museum Lambung Mangkurat ……..………...…….. 56 Diagram 3.27 Diagram Hasil kuesioner mengenai bagian yang disukai

di Museum Lambung Mangkurat ……..………...…….. 57 Diagram 3.28 Diagram Hasil kuesioner mengenai yang menarik perhatian

di Museum Lambung Mangkurat ……..………...…….. 57 Diagram 3.29 Diagram Hasil kuesioner mengenai bersama siapa ke

Museum Lambung Mangkurat ……..………...……….. 57 Diagram 3.30 Diagram Hasil kuesioner mengenai sistem informasi


(13)

Diagram 3.31 Diagram Hasil kuesioner mengenai efektifitas belajar

di Museum Lambung Mangkurat ..………...……….. 58 Diagram 3.32 Diagram Hasil kuesioner mengenai kondisi di Museum

Lambung Mangkurat..………...……….. 58 Diagram 3.33 Diagram Hasil kuesioner mengenai pentingnya ke Museum

Lambung Mangkurat..………...……….. 59 Diagram 3.34 Diagram Hasil kuesioner mengenai pengetahuan di Museum


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Hasil wawancara dengan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, Dan Olah Raga Provinsi Kalimantan Selatan,

yaitu Bapak Slamet Mus ………...…. 92 Lampiran B Daftar Pertanyaan Kuesioner ke masyarakat umum …... 95 Lampiran C Daftar Pertanyaan Kuesioner ke Pelajar SMP hingga SMA ...…. 99 Lampiran D Moodboard Virtual Museum Lambung Mangkurat ………....…. 103 Lampiran E Alternatif Logo Virtual Museum Lambung Mangkurat ……... 104


(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Museum adalah lembaga permanen dan tempat terbuka yang bersifat umum. Museum memiliki fungsi sebagai tempat atau sarana untuk merawat, menyajikan, menyimpan, melestarikan aset negara dan tempat memorial bersama untuk benda – benda bersejarah agar selalu dapat dilihat dan diingat dari masa ke masa. Museum sendiri ditata sedemikian rupa guna memudahkan masyarakat untuk menyaksikannya. Dengan adannya museum di daerah – daerah, maka warga yang tinggal di daerah tersebut akan mengetahui tentang silsilah nenek moyangnya dan mengetahui perjalanan serta perubahan sejarah di daerah tersebut.

Museum sendiri juga memiliki tugas untuk memberikan informasi, melakukan pembinaan, pengembangan nilai budaya bangsa, guna memperkuat kepribadian dan jati diri, mempertebal keimanan, ketaqwaan kepada Tuhan, serta meningkatkan rasa harga diri dan kebanggan nasional. Peranan museum yang utama adalah menyajikan koleksinya kepada masyarakat untuk membantu pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan dan rasa senangnya (Douglas dalam Desintha, 2002 : 7).

Museum Lambung Mangkurat memiliki tujuan untuk menjadi tempat wisata edukasi yang dapat menambah pengetahuan masyarakat sekitar. Museum Lambung Mangkurat cukup berpotensi di Indonesia untuk di kenal dan menjadi sarana ilmu pengetahuan bagi masyarakat di kota Banjarmasin maupun masyarakat di luar kota Banjarmasin. Museum Lambung Mangkurat memiliki memiliki 12.000 buah koleksi. Museum Lambung Mangkurat dikelola oleh Dinas Pemuda, Olahraga Kebudayaan, dan Pariwisata, Provinsi Kalimantan Selatan.

Namun berkaitan dengan lokasi Museum Lambung Mangkurat yang kurang strategis, membuat banyak masyarakat di kota Banjarmasin maupun di luar kota Banjarmasin, jarang dan bahkan sebagian tidak pernah mengunjungi Museum Lambung


(16)

Mangkurat. Kurangnya informasi mengenai keberadaan Museum Lambung Mangkurat, juga menyebabkan banyak masyarakat yang tidak mengetahui keberadaan Museum Lambung Mangkurat. Museum Lambung Mangkurat hanya memiliki logo sebagai branding, akan tetapi memiliki citra yang sudah ketinggalan jaman. Logo merupakan stilasi dari rumah Bubungan Banjar dan singkatan MLM yaitu “Museum Lambung Mangkurat”. Warna kuning pada logo melambangkan keagungan. Kurangnya dilakukannya perkenalan dan ajakan untuk mengunjungi Museum Lambung Mangkurat, menjadikan Museum Lambung Mangkurat semakin terabaikan, sehingga tidak diketahuinya potensi yang ada di dalam Museum Lambung Mangkurat. Museum sendiri bekerjasama dengan Gerakan Nasional Cinta Museum, dalam mempromosikan Museum Lambung Mangkurat sendiri melalui media video pariwisata, dengan event Museum di Hatiku

Penulis mengangkat masalah ini sebagai judul tugas akhir, karena Museum Lambung Mangkurat belum digarap secara maksimal, perlunya media digital sepertiMuseum Virtual yang dapat memperkenalkan serta membantu Museum Lambung Mangkurat untuk menyampaikan misi edukasinya. Virtual yang dapat memberikan informasi mengenai koleksi – koleksi yang ada di museum bagi masyarakat yang tidak dapat mengunjungi Museum Lambung Mangkurat, serta mengubah pemikiran bahwa lokasi dan waktu tidak lagi menjadi halangan, masyarakat di Indonesia tetap dapat mengunjungi Museum Lambung Mangkurat secara online, dan tetap mendapatkan ilmu pengetahuan yang ada di museum melalui virtual / website.

Pada era globalisasi saat ini, dimana seluruh masyarakat menggunakan media digital sebagai sumber informasi. Masyarakat saat ini, lebih menggunakan media digital sebagai sumber pembelajaran dan sumber yang paling mudah diakses. Diharapkan, perancangan Museum Virtual Lambung Mangkurat, dapat menarik minat wisatawan untuk mengetahui Museum Lambung Mangkurat, serta memperkenalkan seni, budaya, tradisi, suku yang ada di Kalimantan Selatan. diharapkan dengan adanya Museum Virtual Lambung Mangkurat ini dapat membawa Museum Lambung Mangkurat ke ranah publik, dengan memperkenalkan mengenai seni dan budaya ke seluruh kalangan masyarakat.


(17)

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang akan dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana memperkenalkan dan memberi informasi mengenai Museum Lambung Mangkurat kepada masyarakat di Indonesia?

2. Bagaimana merancang Museum Virtual Lambung Mangkurat yang efektif, mendidik, dan menarik minat masyarakat di dalam maupun di luar kota Banjarmasin, mengenai Museum Lambung Mangkurat?

Ruang lingkup perancangan adalah perancangan Museum Virtual Lambung Mangkurat, yang dapat memberikan informasi mengenai apa yang ada di dalam Museum Lambung Mangkurat. Perancangan ini ditujukan bagi masyarakat yang berada di dalam hingga di luar kota Banjarmasin, yang terhalang waktu dan jarak. Perancangan ini juga sebagai sarana yang membantu program yang dimiliki Museum Lambung Mangkurat seperti Museum Goes to School, agar para pelajar dapat mengakses dan mendapatkan ilmu pengetahuan yang ada di Museum Lambung Mangkurat melalui Museum Virtual Lambung Mangkurat. Perancangan karya akan dilakukan dalam jangka waktu Februari hingga Juni 2016. Teori dan data berasal dari buku sebagai studi pustaka, serta wawancara survei dan kuisioner sebagai studi kasus.

1.3 Tujuan Perancangan

Penulis memilih topik ini untuk memecahkan permasalahan yang akan dirumuskan sebagai berikut :

1. Membuat perancangan Museum Virtual Lambung Mangkurat yang menarik, edukatif, informatif, dan berpotensi, serta menarik minat dan menjadi lebih sesuai dengan perkembangan jaman saat ini.

2. Merancang Museum Virtual Lambung Mangkurat yang dapat menjadi sumber ilmu pengetahuan dan dapat mempekenalkan tradisi, budaya dan


(18)

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa sumber dan teknik dalam pengumpulan data dengan melakukan wawancara secara langsung dengan Bapak Slamet Mus dan Bapak Dwi Putro Sulaksono selaku Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata, Provinsi Kalimantan Selatan (yang juga merupakan pengelola Museum Lambung Mangkurat), kuesioner kepada masyarakat umum dan masyarakat di kota Banjarmasin dan pelajar SMP hingga SMA, serta studi pustaka (buku, artikel, internet, jurnal terkait).


(19)

1.5 Kerangka Perancangan

Diagram 1.1 : Kerangka perancangan untuk perancangan Museum Virtual

Lambung Mangkurat di Kota Banjarmasin

(Sumber : dokumentasi pribadi, 2016)

Latar Belakang :

Tidak adanya informasi mengenai Museum Lambung Mangkurat, serta kendala jarak dan waktu menyebabkan Museum Lambung Mangkurat kurang dikenali dan diminati.

Pemecahan Masalah :

Perancangan Museum Virtual Lambung Mangkurat yang modern, efektif, informatif dalam

memperkenalkan dan mendidik masyarakat yang terhalang jarak dan waktu. Dan menarik minat masyarakat untuk belajar di museum, dan mau mengunjungi Museum Lambung Mangkurat. Konsep Visual :

Museum Virtual, menggunakan design modern dipadu dengan kultural design. Dengan warna khas Kalimantan Selatan.

Permasalahan :

Perlunya upaya untuk menyebarkan informasi dan ilmu pengetahuan yang dimiliki Museum Lambung Mangkurat ke seluruh kalangan masyarakat.

Tujuan Perancangan :

Dengan tujuan memperkenalkan dan menginformasikan Museum Lambung Mangkurat ke seluruh kalangan masyarakat dengan lebih modern, lebih edukatif, berpotensi, dan sesuai untuk seluruh kalangan masyarakat dan generasi muda, dengan begitu Museum Lambung Mangkurat

dapat masuk ke ranah publik di Kota Banjarmasin

Teori yang Digunakan :

Teori Website, Teori Museum, Teori Komunikasi, Teori Ilustrasi, Teori Warna

Konsep Komunikasi :

PerancanganMuseum

Virtual, Modern, Edukatif, informatif dan ditujukan

untuk masyarakat umum.

Konsep Media :

Logo, Virtual design, e-book panduan, e-brochure,

social media, e-ticket, souvenir, dll.

Data Pendukung :

Wawancara ke Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan. Penyebaran kuisioner ke masyarakat umum dan masyarakat di kota Banjarmasin, serta


(20)

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Kesimpulan yang diambil penulis dari perancangan Virtual Museum Lambung Mangkurat adalah dalam melakukan perancangan ini, kita harus menyelaraskan gaya desain yang sesuai dengan target yaitu masyarakat Indonesia dengan tetap membawa kultur Kalimantan Selatan, perancangan harus dibuat dengan tetap modern, edukatif, informatif, kultural, dan mudah dimengerti oleh masyarakat Indonesia, agar audience mau tertarik dan berminat untuk belajar dan mau mengenal segala ilmu pengetahuan yang ada di Museum Lambung Mangkurat melalui Virtual Museum ini.

Penulis harus bisa memberikan informasi kepada audience bahwa Museum Lambung Mangkurat berpotensi dalam memberikan ilmu pengetahuan dengan 12.000 koleksi yang dimiliki Museum Lambung Mangkurat. Dan diharapkan bahwa Virtual Museum Lambung Mangkurat dapat menyadarkan audience bahwa sebagai masyarakat Indonesia yang banyak terpengaruh kultur dan tradisi Javanese, kita juga perlu mengenal kultur dan tradisi lainnya, seperti Kalimantan Selatan yang memiliki beragam suku seperti Melayu, Banjar, Dayak, hingga Cina Peranakan.

Dalam perancangan ini, penulis harus benar – benar memahami dan mendalami tentang kultur di Kalimantan Selatan, mengenal lebih dalam tentang Museum Lambung Mangkurat, serta memahami keinginan audience. Penulis harus menyesuaikan keinginan dan kebutuhan audience, dengan adanya kuesioner yang dibagikan kepada audience, sangat membantu penulis dalam mengikuti minat mereka dan media apa yang selalu mereka gunakan. Dan diharapkan bahwa tujuan dari Virtual Museum Lambung Mangkurat ini, dapat tersampaikan dengan baik ke audience, yaitu Museum Lambung Mangkurat dapat menjadi sumber ilmu pengetahuan.


(21)

5.2 Saran

Saran penulis bagi pengelola Museum Lambung Mangkurat, diharapkan Museum Lambung Mangkurat dapat terus menjadi Lembaga pemerintah yang sangat berpotensi dalam memberikan ilmu pengetahuan, seharusnya Museum Lambung Mangkurat dapat mengikuti perubahan jaman. Agar peran dari Museum Lambung Mangkurat tidak dilupakan. Dengan merancang sebuah Virtual Museum Lambung Mangkurat harus sesuai dengan target mana yang menggunakan Virtual Museum, pada umur berapa saja yang perlu belajar tentang sejarah, budaya, serta tradisi yang ada Museum Lambung Mangkurat ini.

Saran penulis bagi sesama Desainer, diharapkan dapat bersama – sama dalam memmberikan ide – ide kreatif dalam melestarikan warisan, sejarah, budaya yang ada di Museum Lambung Mangkurat kepada Indonesia, agar dapat dilestarikan dan dapat lebih dikenal. Turut mengambil bagian dalam melestarikan Museum Lambung Mangkurat maupun Museum lainnya di Indoensia.

Dalam perancangan Virtual Museum Lambung Mangkurat ini juga, penulis harus bisa memberikan kebutuhan dan keinginan Audience tetapi tetap membawa kultur Kalimantan Selatan, yaitu dengan memberikan warna khas Kalimantan Selatan, dan pengaplikasian pattern dari ukiran yang ada di Rumah Bumbungan Tinggi Banjar. Tetapi tetap membawa kesan modern. Dan saran terakhir dari penulis adalah dalam merancang Virtual Museum Lambung Mangkurat, harus adanya pendalaman mengenai Museum Lambung Mangkurat serta mendalami mengenai media yang cocok untuk Virtual Museum Lambung Mangkurat.


(22)

DAFTAR PUSTAKA

Tjiptono, Fandy. 2015. Strategi Pemasaran – Edisi 4. Yogyakarta : Penerbit ANDI Yogyakarta, Januari 2015.

Kartono, Budi. 2015. Brand Genius – Bagaimana Merek Anda Dicintai dan Dipuja, Jakarta : PT Elex Media Komputindo, Oktober 2015.

Prajarto, Y.A. Nunung. 2008. Komunikasi, Negara, Masyarakat. Yogyakarta : Fisipol UGM.

Wijaya, A.W. 2006. Manusia Indonesia : Individu Keluarga dan Masyarakat. Jakarta : Akademika Pressindo.

Rangkuti, Freedy. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus : Intergrated Marketing Communication. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Tjahjopurnomo, R. 2011. “Sejarah Permuseuman di Indonesia”. (Online), (https://books.google.co.id/books?id, diakses 18 Februari 2016).

Susanto, Djulianto. 2014. “Gerakan Nasional Cinta Museum”. Museum di Hatiku, (Online), (https://museumku.wordpress.com, diakses 20 Februari 2016).

Disporbudpar.2013. “Tugas Pokok dan Fungsi. Dispodburdar Prov Kalsel”, (Online), (https://museumku.wordpress.com, diakses 20 Februari 2016).

Yanto, Hari. 2016. “5 Pengertian Website”. Academia, (Online),


(1)

3

Universitas Kristen Maranatha

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang akan dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana memperkenalkan dan memberi informasi mengenai Museum Lambung Mangkurat kepada masyarakat di Indonesia?

2. Bagaimana merancang Museum Virtual Lambung Mangkurat yang efektif, mendidik, dan menarik minat masyarakat di dalam maupun di luar kota Banjarmasin, mengenai Museum Lambung Mangkurat?

Ruang lingkup perancangan adalah perancangan Museum Virtual Lambung Mangkurat, yang dapat memberikan informasi mengenai apa yang ada di dalam Museum Lambung Mangkurat. Perancangan ini ditujukan bagi masyarakat yang berada di dalam hingga di luar kota Banjarmasin, yang terhalang waktu dan jarak. Perancangan ini juga sebagai sarana yang membantu program yang dimiliki Museum Lambung Mangkurat seperti Museum Goes to School, agar para pelajar dapat mengakses dan mendapatkan ilmu pengetahuan yang ada di Museum Lambung Mangkurat melalui Museum Virtual Lambung Mangkurat. Perancangan karya akan dilakukan dalam jangka waktu Februari hingga Juni 2016. Teori dan data berasal dari buku sebagai studi pustaka, serta wawancara survei dan kuisioner sebagai studi kasus.

1.3 Tujuan Perancangan

Penulis memilih topik ini untuk memecahkan permasalahan yang akan dirumuskan sebagai berikut :

1. Membuat perancangan Museum Virtual Lambung Mangkurat yang menarik, edukatif, informatif, dan berpotensi, serta menarik minat dan menjadi lebih sesuai dengan perkembangan jaman saat ini.

2. Merancang Museum Virtual Lambung Mangkurat yang dapat menjadi sumber ilmu pengetahuan dan dapat mempekenalkan tradisi, budaya dan seni dari kota Banjarmasin bagi seluruh masyarakat Indonesia.


(2)

4

Universitas Kristen Maranatha

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa sumber dan teknik dalam pengumpulan data dengan melakukan wawancara secara langsung dengan Bapak Slamet Mus dan Bapak Dwi Putro Sulaksono selaku Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata, Provinsi Kalimantan Selatan (yang juga merupakan pengelola Museum Lambung Mangkurat), kuesioner kepada masyarakat umum dan masyarakat di kota Banjarmasin dan pelajar SMP hingga SMA, serta studi pustaka (buku, artikel, internet, jurnal terkait).


(3)

5

Universitas Kristen Maranatha

1.5 Kerangka Perancangan

Diagram 1.1 : Kerangka perancangan untuk perancangan Museum Virtual

Lambung Mangkurat di Kota Banjarmasin

(Sumber : dokumentasi pribadi, 2016) Latar Belakang :

Tidak adanya informasi mengenai Museum Lambung Mangkurat, serta kendala jarak dan waktu menyebabkan Museum Lambung Mangkurat kurang dikenali dan diminati.

Pemecahan Masalah :

Perancangan Museum Virtual Lambung Mangkurat yang modern, efektif, informatif dalam memperkenalkan dan mendidik masyarakat yang terhalang jarak dan waktu. Dan menarik minat

masyarakat untuk belajar di museum, dan mau mengunjungi Museum Lambung Mangkurat. Konsep Visual :

Museum Virtual, menggunakan design modern dipadu dengan kultural design. Dengan warna khas Kalimantan Selatan.

Permasalahan :

Perlunya upaya untuk menyebarkan informasi dan ilmu pengetahuan yang dimiliki Museum Lambung Mangkurat ke seluruh kalangan masyarakat.

Tujuan Perancangan :

Dengan tujuan memperkenalkan dan menginformasikan Museum Lambung Mangkurat ke seluruh kalangan masyarakat dengan lebih modern, lebih edukatif, berpotensi, dan sesuai untuk seluruh kalangan masyarakat dan generasi muda, dengan begitu Museum Lambung Mangkurat

dapat masuk ke ranah publik di Kota Banjarmasin

Teori yang Digunakan :

Teori Website, Teori Museum, Teori Komunikasi, Teori Ilustrasi, Teori Warna

Konsep Komunikasi : Perancangan Museum

Virtual, Modern, Edukatif, informatif dan ditujukan

untuk masyarakat umum.

Konsep Media :

Logo, Virtual design, e-book panduan, e-brochure,

social media, e-ticket, souvenir, dll.

Data Pendukung :

Wawancara ke Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan. Penyebaran kuisioner ke masyarakat umum dan masyarakat di kota Banjarmasin, serta


(4)

89 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Kesimpulan yang diambil penulis dari perancangan Virtual Museum Lambung

Mangkurat adalah dalam melakukan perancangan ini, kita harus menyelaraskan gaya desain yang sesuai dengan target yaitu masyarakat Indonesia dengan tetap membawa kultur Kalimantan Selatan, perancangan harus dibuat dengan tetap modern, edukatif,

informatif, kultural, dan mudah dimengerti oleh masyarakat Indonesia, agar audience

mau tertarik dan berminat untuk belajar dan mau mengenal segala ilmu pengetahuan

yang ada di Museum Lambung Mangkurat melalui Virtual Museum ini.

Penulis harus bisa memberikan informasi kepada audience bahwa Museum Lambung

Mangkurat berpotensi dalam memberikan ilmu pengetahuan dengan 12.000 koleksi

yang dimiliki Museum Lambung Mangkurat. Dan diharapkan bahwa Virtual

Museum Lambung Mangkurat dapat menyadarkan audience bahwa sebagai

masyarakat Indonesia yang banyak terpengaruh kultur dan tradisi Javanese, kita juga perlu mengenal kultur dan tradisi lainnya, seperti Kalimantan Selatan yang memiliki beragam suku seperti Melayu, Banjar, Dayak, hingga Cina Peranakan.

Dalam perancangan ini, penulis harus benar – benar memahami dan mendalami tentang kultur di Kalimantan Selatan, mengenal lebih dalam tentang Museum

Lambung Mangkurat, serta memahami keinginan audience. Penulis harus

menyesuaikan keinginan dan kebutuhan audience, dengan adanya kuesioner yang

dibagikan kepada audience, sangat membantu penulis dalam mengikuti minat

mereka dan media apa yang selalu mereka gunakan. Dan diharapkan bahwa tujuan

dari Virtual Museum Lambung Mangkurat ini, dapat tersampaikan dengan baik ke

audience, yaitu Museum Lambung Mangkurat dapat menjadi sumber ilmu pengetahuan.


(5)

90 Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

Saran penulis bagi pengelola Museum Lambung Mangkurat, diharapkan Museum Lambung Mangkurat dapat terus menjadi Lembaga pemerintah yang sangat berpotensi dalam memberikan ilmu pengetahuan, seharusnya Museum Lambung Mangkurat dapat mengikuti perubahan jaman. Agar peran dari Museum Lambung

Mangkurat tidak dilupakan. Dengan merancang sebuah Virtual Museum Lambung

Mangkurat harus sesuai dengan target mana yang menggunakan Virtual Museum,

pada umur berapa saja yang perlu belajar tentang sejarah, budaya, serta tradisi yang ada Museum Lambung Mangkurat ini.

Saran penulis bagi sesama Desainer, diharapkan dapat bersama – sama dalam memmberikan ide – ide kreatif dalam melestarikan warisan, sejarah, budaya yang ada di Museum Lambung Mangkurat kepada Indonesia, agar dapat dilestarikan dan dapat lebih dikenal. Turut mengambil bagian dalam melestarikan Museum Lambung Mangkurat maupun Museum lainnya di Indoensia.

Dalam perancangan Virtual Museum Lambung Mangkurat ini juga, penulis harus

bisa memberikan kebutuhan dan keinginan Audience tetapi tetap membawa kultur

Kalimantan Selatan, yaitu dengan memberikan warna khas Kalimantan Selatan, dan pengaplikasian pattern dari ukiran yang ada di Rumah Bumbungan Tinggi Banjar. Tetapi tetap membawa kesan modern. Dan saran terakhir dari penulis adalah dalam

merancang Virtual Museum Lambung Mangkurat, harus adanya pendalaman

mengenai Museum Lambung Mangkurat serta mendalami mengenai media yang


(6)

91 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Tjiptono, Fandy. 2015. Strategi Pemasaran – Edisi 4. Yogyakarta : Penerbit ANDI

Yogyakarta, Januari 2015.

Kartono, Budi. 2015. Brand Genius – Bagaimana Merek Anda Dicintai dan Dipuja,

Jakarta : PT Elex Media Komputindo, Oktober 2015.

Prajarto, Y.A. Nunung. 2008. Komunikasi, Negara, Masyarakat. Yogyakarta :

Fisipol UGM.

Wijaya, A.W. 2006. Manusia Indonesia : Individu Keluarga dan Masyarakat.

Jakarta : Akademika Pressindo.

Rangkuti, Freedy. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus :

Intergrated Marketing Communication. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka

Utama.

Tjahjopurnomo, R. 2011. “Sejarah Permuseuman di Indonesia”. (Online), (https://books.google.co.id/books?id, diakses 18 Februari 2016).

Susanto, Djulianto. 2014. “Gerakan Nasional Cinta Museum”. Museum di Hatiku, (Online), (https://museumku.wordpress.com, diakses 20 Februari 2016).

Disporbudpar.2013. “Tugas Pokok dan Fungsi. Dispodburdar Prov Kalsel”, (Online), (https://museumku.wordpress.com, diakses 20 Februari 2016).

Yanto, Hari. 2016. “5 Pengertian Website”. Academia, (Online),