Bab II - Page 1 of 19 - DOCRPIJM 1501517530BAB II

BAB II PROFIL KABUPATEN / KOTA

2.1 Wilayah Administrasi

  Kabupaten Minahasa Tenggara adalah salah satu Kabupaten di antara 15 Kabupaten/Kota (11 Kabupaten dan 4 Kota) yang ada di Provinsi Sulawesi Utara. Ibukota Kabupaten Minahasa Tenggara adalah Ratahan, berjarak sekitar 80 km dari Manado, ibukota Provinsi Sulawesi Utara. Kabupaten Minahasa Tenggara secara administratif telah ditetapkan dengan UU No. 9 tahun 2007. Kabupaten ini merupakan pemekaran dari kabupaten induknya yaitu Kabupaten Minahasa Selatan.

  Secara Geografis, Kabupaten Minahasa Tenggara terletak antara : 124

  30’24” - 124 56’24” BT

  1 08’19” - 0 50’46” LU

  2.1.1 Gambaran administrasi wilayah (meliputi: batas wilayah, luas wilayah serta jumlah kecamatan dan kelurahan) Batas Wilayah; Bagian Utara: Kecamatan Amurang Timur dan Kecamatan Amurang Kabupaten Minahasa Selatan. Bagian Timur: Kecamatan Langoan Kabupaten Minahasa dan Laut

  Maluku

  Bagian Selatan: Laut Maluku dan Kecamatan Kotabunan Kabupaten

  Bolaang Mongondow;

  Bagian Barat: Kecamatan Ranoyapo dan Kecamatan Kumelembuai Kabupaten Minahasa Selatan.

  • Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan

  Luas Wilayah serta Jumlah Kecamatan

  Sumber: Minahasa Tenggara Dalam Angka 2014

2.1.2 Peta wilayah kabupaten

Gambar 2.1 Peta Wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara

  Sumber: Minahasa Tenggara Dalam Angka 2014 2.2.

   Potensi Wilayah Kabupaten/Kota

a. Sektor Perikanan

Tabel 2.2 Potensi Wilayah Sektor Perikanan Sektor Perikanan Kabupaten Minahasa Tenggara

  

KAPASITAS

INVESTASI YANG KOMODITAS/ PRODUKSI/THN/ DIHARAPKAN/ NO.

  

COMMODITY PRODUCTION EXPECTED

CAPASITY/YEAR

  INVESTMENT

  Perairan Indonesia/

  • Kapal Penangkap Tuna/

  Indonesia territorial Tuna fishing ship

  • Potential : 65.400 tons
    • Pengalengan / Canning - In processed :52.300tons

  IKAN TUNA/

  • Gudang Pendingin/

  1. Zone Economy Exclusive

TUNA FISH

  Cooler Warehouse

  (ZEE)

  • Tepung Ikan/ Fish meal
    • Potension: 65.400 tons

  • Makanan Ternak/ Food - In processed :52.300

  fish

  tons Perairan Indonesia/ Indonesia

  • Kapal Penangkap/ fishing

  territorial ship

  • Potential: 176.700tons
    • Pengolahan/ processing

  • In processed :141.400
    • Gudang Pendingin/ CAKALANG/ tons

  Cooler Warehouse 2. SKIPJACK Zone Economy Exclusive

  • Pengalengan Canning / (ZEE)
  • Ikan Segar/ fresh fish
    • Potension: 90.900 tons
    • In processed :72.000 tons

INVESTASI YANG DIHARAPKAN/ EXPECTED

NO. KOMODITAS/ COMMODITY

  • Kapal Penangkap Ikan/
    • Potential : 52.600 tons
    • In processed : 42.100 tons Zone Economy Exclusive (ZEE)
    • Potential: 90.900 tons
    • In processed : 72.000 tons

  • Pengolahan/ processing
  • Gudang Pendingin/

  • Pengalengan/ Canning • Ikan Segar/ fresh fish 4.
  • Kapal Penangkap Ikan/
    • Potential : 12.200tons
    • In processed :9.800 tons Zone Economy Exclusive (ZEE)
    • Potential: 80.500 tons
    • In processed : 64.400 tons

  • Pengolahan/ processing
  • Gudang Pendingin/

PARUH PANJANG

  • Pengalengan/ Canning • Ikan Segar/ fresh fish 5.
  • Kapal Penangkap Ikan/
    • Potential : 35.900 tons
    • In processed : 28.700 tons Zone Economy Exclusive (ZEE)
    • Potential: 20.600 tons
    • In processed : 16.500 tons

  • Pengolahan/ processing
  • Gudang Pendingin/
  • Pengalengan/ Canning • Ikan Segar/ fresh fish 6.
  • Kapal Penangkap Ikan/
    • Potential : 35.900 tons
    • In processed ::28.700 tons Zone Economy Exclusive (ZEE)
    • Potential: 20.600 tons
    • In processed : 16.500 tons

  • Pengolahan/ processing
  • Gudang Pendingin/
  • Pengalengan/ Canning • Ikan Segar/ fresh fish 7.
  • Kapal Penangkap Ikan/
    • Potential : 13.000 tons
    • In processed :10.400 tons Zone Economy Exclusive (ZEE)
    • Potential: 20.600 tons
    • In processed : 16.500 tons

  • Pengolahan/ processing
  • Gudang Pendingin/

  territorial

  Cooler Warehouse

  CUMI-CUMI/

  SQUIDS

  Perairan Indonesia/ Indonesia

  Perairan Indonesia/ Indonesia

  fishing ship

  Cooler Warehouse

  IKAN KARANG/

  territorial

  fishing ship

  Cooler Warehouse

  fishing ship

  Perairan Indonesia/ Indonesia

  territorial

  SPANISH/NARROW- BARRED MACKEREL

  

KAPASITAS

PRODUKSI/THN/

PRODUCTION

CAPASITY/YEAR

  INVESTMENT 3.

  TONGKOL/

  EASTERN LITTLE TUNA

  Perairan Indonesia /

  Indonesia territorial

  fishing ship

  Cooler Warehouse

  PARUH PANJANG/

  Perairan Indonesia/ Indonesia

  territorial

  fishing ship

  Cooler Warehouse

  IKAN TENGGIRI/

CORAL FISH

  • Pengalengan/ Canning • Ikan Segar/ fresh fish

  

KAPASITAS

  INVESTASI YANG KOMODITAS/ PRODUKSI/THN/ DIHARAPKAN/ NO. COMMODITY PRODUCTION EXPECTED

CAPASITY/YEAR

  INVESTMENT

  Perairan Indonesia/ Indonesia

  • Kapal Penangkap Ikan/

  territorial fishing ship

  • Potential : 138.700 tons
    • Pengolahan/ processing Bermacam-Macam - In processed : 110.900
    • Gudang Pendingin/ Ikan Dasar Laut/ tons

  Cooler Warehouse 8. Various of Zone Economy Exclusive

  • Pengalengan/Canning

  Underwater fish (ZEE)

  • Ikan Segar/ fresh fish
    • Potential: 5.500 tons
    • In processed : 4.400 tons Zone Economy Exclusive • Budidaya Rumput Laut/

  (ZEE)

  Seaweed cultivation

  RUMPUT LAUT/ 9. - Potential: 17.972 tons

  • Pengolahannya/

  SEAWEED

  • In processed : 5.995

  processing

  tons

  • Budidaya/Cultivation Ikan Air Tawar/
  • Pembenihan/ Seeding 10. 88.736,2 tons

  BREAM

  • Pengolahan/Processing
  • Ekspor/Export
  • Penangkapan /Arresting Udang Barong/ 11.

  15 Tons

  • Budidaya /Cultivation

  BARONG SHRIMP

  • Pembimbitan/Seeding Teripang Laut/
  • Penangkapan/Arresting 12.

  20 Tons

  SEA CUCUMBER

  • Pengolahan/ Processing b.

   Sektor Pertanian

Tabel 2.3 Potensi Wilayah Sektor Pertanian Sektor Pertanian Kabupaten Minahasa Tenggara KAPASITAS

  INVESTASI YANG KOMODITAS/ PRODUKSI/THN/ NO. DIHARAPKAN/ EXPECTED COMMODITY PRODUCTION

  INVESTMENT CAPASITY/YEAR

  Tepung Jagung/Flour Minyak jagung/Oil

  1. Jagung/ Corn 2,526,167.44 tons Makanan Ternak/Livestock Feed Alat Pengering/Dryer Industri Pengolahan Kedele/

  2. Kedelai/ Soybean 42,361 tons

  Soybean Processing Industry

  Industri pengolahan/ Processing Kacang tanah/ Industry

  3. 11.285 tons

  Peanut Budidaya/Cultivation

  Pemasaran/Marketing Industri Pengolahan / Processing

  Ubi Kayu/ 4. 74.735 tons Industry

  Cassava

  Budidaya/Cultivation Industri Pengolahan / Processing

  Kacang Hijau / 5. 10.532 tons Industry

  Mungbean

  Budidaya/Cultivation

  Industri Pengolahan / Processing

  6. Kentang / Potato 153.296 tons Industry Budidaya/Cultivation Industri Pengolahan / Processing

  7. Wortel / Carrot 5.257 tons Industry Budidaya/Cultivation

  Macam-Macam Industri Pengolahan / Processing

  8. Sayur/ Various 117.426 tons Industry

  vegetables Pemasaran/marketing c.

   Sektor Perkebunan Tabel 2.4 Sektor Perkebunan Kabupaten Minahasa Tenggara KAPASITAS

INVESTASI YANG KOMODITAS/ PRODUKSI/THN/ NO.

  • Industri Terpadu Pengolahan Kelapa/ Integrated coconut

  processing Industry

  • Industri Pengolahan Produksi sampingan kelapa (sabut

  1. Kelapa/ Coconut 268.528 tons kelapa, mebel kelapa, minuman ringan)/ Coconut

  by-product Industry (cocconut coir, cocconut furniture, soft drink)

  • Industri terpadu pengolahan cengkih/ Integrated clove

  2. Cengkih/ Clove 11.800 tons processing Industry

  • Pengembangan Perkebunan/

  Plantation development

  • Industri Terpadu Pengolahan Pala/ Integrated Nutmeg

  processing Industry

  • Pengolahan Produksi Sampingan Pala (sari pala,

  3. Pala/ Nutmeg 7.110 tons manisan pala) Pengembangan Perkebunan/

  Secondary Nutmeg Industry (Nutmeg Gist, Nutmeg Sweets) Plantation development

  • Industri Pengolahan Kakao/

  Cocoa industry

  4. Cokelat/ Cocoa 3.571 tons

  • Pengembangan Tanaman Kakao/ Cocoa crop

  cultivation

  5. Vanili/ Pemasaran/Marketing

  6. Pisang/ Banana 39.603 tons Pemasaran/Marketing

  7. Mangga/Mangos 39.603 tons Pemasaran/Marketing

  KAPASITAS

INVESTASI YANG KOMODITAS/ PRODUKSI/THN/ NO.

  Pemasaran/Marketing

  8. Salak/ Salak 8.270 tons Industri Pengolahan/Processing Industry

  d. Objek Wisata Tabel 2.5 Sebaran Obyek Wisata Di Kabupaten Minahasa Tenggara No Nama Lokasi Jenis Jarak Akses Fasilitas Pengelola Ket

  • istirahat

  Pondok tempat

  Desa Sudah PT.

  • Ratatotok

  Wc

  diserahkan Pantai

  34 Newmont Tempat ibadah

  • 1 Timur Wisata Pantai Jalan Desa menjadi asset

  Lakban Km Minahasa Lap.olah raga

  • Kec.

  Daerah. Raya

  • Ratatotok

  Motor, pesiar

  Perlu Penataan Pemandangan

  • laut

  Desa Tempat

  • Pemda -

  Bentenan beristirahat /

  • Pantai

  Wisata

  25 Jalan Kab Perlu di 2 indah Pantai penginapan Bentenan Km Propinsi Mitra kembangkan Kec. - -

  Penginapan Pemandangan Pribadi

  • Posumaen

  laut Desa Kali

  Tempat

  • Pemda - dan Desa

  istirahat Danau

  16 Jalan Kab Perlu

  3 Betelen Wisata Danau Restoran

  • Buililin Km Propinsi Mitra dikembangkan Kec.

  Pemandangan

  • Pribadi -

  Tombatu danau

  Desa Pemda - -

  Wisata Kawasan

  Taman Laut Tumbak Pantai

  33 Jalan kabupaten Daerah

  4 Tumbak Kec. Km Propinsi Mitra dan Perlindunga Wisata

  • Pusomaen Taman laut

  Pemda Prop n Laut (

  Bab II - Page 7 of 19

  • Perlu Penataan
  • Tempat Peribadatan -
  • Pemandangan Alam latar Belakang gunung

  27 Km Jalan Desa / Perkebunan

  25 Km Jalan Desa Rekreasi Keluarga

  Wisata Pantai

  8 Pantai Hais Desa Watuliney

  Perlu di tata dan di publikasikan

  Pemerintah Desa Kali

  Pemandangan Menghadap Gunung soputan

  16 Km Jalan Desa

  Wisata Budaya

  Desa Kali Kec Tombatu

  7 Batu Lesung Ratu OKI

  Wisata Alam

  Desa Silian Kec Tombatu

  6 Hutan lindung Gunung Soputan

  Perlu Penataan dan Pengembangan

  Pemda Kabupaten MITRA

  Pemandangan Laut

  34 Km Jalan Kabupaten

  Wisata Religius

  Desa Ratatotok Timur Kec Ratatotok

  5 Bukit Pengharapan Ratatotok

  • Kawasan Hutan Lindung Pemda Kabupaten Minahasa Tenggara Perlu Penataan
  • Desa Perlu di Kembangkan

  Bab II - Page 8 of 19 No Nama Lokasi Jenis Jarak Akses Fasilitas Pengelola Ket Sulut DPL )

  Pemerintah

2.3 Demografi dan Urbanisasi

  2.3.1 Jumlah penduduk dan KK keseluruhan Tabel 2.6 Luas dan Kepadatan Penduduk menurut Kecamatan

  Sumber: Minahasa Tenggara Dalam Angka 2014

  2.3.2 Jumlah penduduk miskin dan persebaran penduduk Tabel 2.7 Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin

  Sumber: Minahasa Tenggara Dalam Angka 2014

  2.3.3 Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Lima Tahun Ke depan Tabel 2.8 Proyeksi Pertumbuhan Penduduk

  Proyeksi Pertumbuhan Penduduk 2016 2017 2018 2019 105.163 Jiwa 105.714 Jiwa 106.303 Jiwa 106.899 Jiwa

  Sumber: BPS

2.3.4 Jumlah Penduduk perkotaan dan proyeksi urbanisasi

  

Grafik 2.1

  Sumber: Minahasa Tenggara Dalam Angka 2014

2.4 Isu Strategis Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan

2.4.1 Data perkembangan PDRB dan potensi ekonomi

  Secara umum pertumbuhan ekonomi Kabupaten Minahasa Tenggara terus menerus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini terlihat dari besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) selama 14 tahun terakhir atas dasar harga belaku, dimana angka PDRB pada tahun 2000 sebesar 795.762,74juta rupiah, pada tahun 2013 telah meningkat menjadi 2.420.984,87juta rupiah.

  Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan pada tahun 2013 sebesar 1.059.535,64jutarupiah, sehingga secara riil ekonomi Kabupaten Minahasa Tenggara mengalami pertumbuhan sebesar 6,61 persen dari tahun sebelumnya.

  Grafik 2.2

  Sumber: Minahasa Tenggara Dalam Angka 2014

  

Tabel 2.9

  Sumber: Minahasa Tenggara Dalam Angka 2014

  2.4.2 Data pendapatan per kapita dan proporsi penduduk miskin Tabel 2.10

  Sumber: Minahasa Tenggara Dalam Angka 2014

  2.4.3 Data kondisi lingkungan strategis (misal: topografi, geologi, klimatologi dll) Gambaran Topografi

  Topografi sebagaian besar wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara adalah bergunung-gunung dan berbukit-bukit yang membentang dari Utara sampai ke selatan. Diantaranya terdapat beberapa gunung berapi yang masih aktif hingga sekarang, salah satu gunung yang masih aktif tersebut adalah gunung api Soputan dengan tinggi 1.780 m yang terletak di antara perbatasan Kabupaten Minahasa Tenggara dan Minahasa Selatan serta Kabupaten Minahasa.

  Untuk ketinggian, wilayah Minahasa Tenggara memiliki ketinggian antara 0 m (Pantai Kec. Ratatotok, Belang, Pusomaen) hingga ketinggian 1.750 m (lereng G. Soputan di Kec. Ratahan dan Kec.Touluaan).

Gambar 2.2 Peta Wilayah Topografi

  Sumber: RPJM Minahasa Tenggara 2013-2018

  Geologi a. Formasi Batuan Dari Peta Geologi dan Potensi Bahan Galian Sulawesi Utara (Dep.

  Pertambangan dan Energi, Tahun 1995) berdasarkan formasi batuan wilayah Minahasa Tenggara terdiri dari :

  • Formasi Aluvium dan endapan pantai (Qa)
  • Formasi Batuan Gunung Api Muda (Tmv, Qv)
  • Formasi Batuan Gunung api Bilungala (Tmbv)
  • Formasi Batuan Gunung Api Pinogu (TQpv)
  • Batuan Gunung api (Tmv)
  • Formasi Batugamping Ratatoto (Tml)
  • Formasi Endapan danau dan sungai (Qs)
  • Formasi Tufa Tondano (QTv)
Gambar 2.3 Peta Wilayah Geologi

  Gambaran Klimatologi

  Cuaca dan iklim adalah proses interaktif alami (kimia, biologis dan fisis) di alam, khususnya di atmosfer. Hal ini terjadi karena adanya sumber energi, yaitu Matahari dan gerakan rotasi Bumi pada poros (kurang 24 jam) serta revolusi Bumi mengelilingi Matahari. Dalam peristiwa ini, pendekatan fisis lebih dominan daripada kimia dan biologis. Cuaca sebagai kondisi udara sesaat dan iklim sebagai kondisi udara rata-rata dalam kurun waktu tertentu merupakan hasil interaksi proses fisis. Iklim selalu berubah menurut ruang dan waktu. Dalam skala waktu perubahan iklim akan membentuk pola atau siklus tertentu, baik harian, musiman, tahunan maupun siklus beberapa tahunan . Selain perubahan yang berpola siklus, aktivitas manusia menyebabkan pola iklim berubah secara berkelanjutan, baik dalam skala global maupun skala lokal. Perubahan iklim didefinisikan sebagai perubahan pada iklim yang dipengaruhi langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia yang merubah komposisi atmosfer, yang akan memperbesar keragaman iklim teramati pada periode yang cukup panjang (Trenberth, Houghton and Filho. 1995). Iklim merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan tanaman, oleh karena itu iklim merupakan salah satu data yang sangat diperlukan dalam perencanaan wilayah terutama keperluan pertanian

  a. Curah Hujan

  Dari data yang diperoleh dari stasiun Klimatologi Bandara Sam Ratulangi Manado, Provinsi Sulawesi Utara, diketahui bahwa curah hujan rata-rata tahunan berkisar antara 3.839.60 mm, dengan penyebaran

  • – curah hujan rata-rata bulanan 319.97 mm yaitu berkisar antara 107.32 604.86 mm dan jumlah hari hujan rata-rata bulanan sebanyak 19 hari hujan yaitu berkisar antara 11 – 26 hari hujan.

  Data data yang ada menunjukkan bahwa Kabupaten Minahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara tidak mempunyai bulan kering (curah hujan rata-rata bulanan < 100 mm) dari stasiun pengamatan tersebut. Oleh karena itu iklim Kabupaten Minahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara menurut Koppen diklasifikasikan Af dimana total curah hujan tahunan > 2,500 mm/tahun dan curah hujan bulan terkering > 60 mm, dan menurut Schmidt Pergusson Kabupaten Minahasa Tenggara, Propinsi Sulawesi Utara termasuk tipe A dengan nilai Q (quotien) 0 %, sedangkan menurut zona agroklimat Oldeman Kabupaten Minahasa Tenggara, Propinsi Sulawesi Utara termasuk dalam zona A1 yaitu dengan jumlah bulan basah berturut-turut lebih dari sembilan bulan dan jumlah bulan kering kurang dari dua bulan dalam setahun.

  b. Suhu

  Dari data yang ada menunjukkan bahwa suhu rata-rata tahunan

  o

  Kabupaten Minahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara adalah 26.33 C

  o

  dengan suhu rata-rata maksimum 30.23 C dan suhu rata-rata minimum

  o

  22.98 C. Ketinggian suatu tempat di atas permukaan laut di daerah katulistiwa merupakan faktor yang paling penting mempengaruhi suhu udara.

  Udara yang bebas bergerak akan turun temperaturnya pada umumnya

  o

  dengan 1 C untuk setiap 100 m naik di atas permukaan laut, untuk pulau

  o Sumatera - Kalimantan penurunan ini rata-rata 0,61 C (Arsyad, 1989).

  Ketinggian Kabupaten Minahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara hampir sama dengan ketinggian kedua stasiun Klimatologi sebut maka berdasarkan perhitungan Arsyad suhu rata-rata Kabupaten Minahasa

  o

  Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara tetap sama yaitu sebesar 26,33 C

  o

  dengan suhu rata-rata maksimum 30,23 C dan suhu rata-rata minimum

  o

  22.98 C.

  c. Kelembaban Udara

  Kelembaban udara merupakan salah satu komponen iklim yang berpengaruh terhadap laju evapotranspirasi dan perkembangan penyakit. Dari data yang ada menunjukkan bahwa Kabupaten Minahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara mempunyai kelembaban udara relatif rata-rata yaitu sebesar 82,69 % atau berkisar antara 73.76

  • – 87.92 %. Kelembaban udara ini cocok untuk mendukung pertumbuhan makluk hidup dan sekaligus tidak cukup basah untuk perkembangan penyakit.

  d. Tekanan Udara

  Tekanan udara merupakan salah satu komponen iklim yang berpengaruh terhadap laju evapotranspirasi dan arah angin. Dari data yang ada menunjukkan bahwa Kabupaten Minahasa Tenggara, Propinsi Sulawesi Utara mempunyai tekanan udara rata-rata yaitu sebesar 10.105,13 mb atau berkisar antara 10,100.50

  • – 10,112.10 mb.

  e. Kecepatan Angin

  Kecepatan angin merupakan salah satu komponen iklim yang berpengaruh terhadap laju evapotranspirasi. Data kecepatan angin relatif cocok untuk pertumbuhan tanaman pertanian. Kecepatan angin dapat memperbesar penguapan air dari tanaman dan tanah, disamping juga menyebabkan daun rontok dan aborsi bunga. Dari data yang ada menunjukkan bahwa Kabupaten Minahasa Tenggara, Propinsi Sulawesi Utara mempunyai kecepatan angin rata-rata yaitu sebesar 2.18 knot atau berkisar antara 1.54

  • – 4.16 knot.

  f. Arah Angin

  Arah angin merupakan salah satu komponen iklim. Dari data yang ada menunjukkan bahwa Kabupaten Minahasa Tenggara, Propinsi Sulawesi Utara mempunyai arah angin ke selatan yaitu terjadi pada bulan Mei - Oktober dan kearah Timur laut pada bulan Februari – April.

  g. Lama Penyinaran

  Penyinaran matahari sebagai energi diperlukan untuk pertumbuhan vegetatif dan pembentukkan buah. Lama penyinaran matahari berpengaruh langsung terhadap proses fotosintesa suatu tanaman. Lama penyinaran merupakan salah satu komponen iklim yang berpengaruh terhadap laju evapotranspirasi. Dari data yang ada menunjukkan bahwa Kabupaten Minahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara mempunyai lama penyinaran rata-rata yaitu sebesar 52.72 % atau berkisar antara

  43.16

  • – 67.93 %. Lama penyinaran matahari yang optimum bagi pertumbuhan tanaman lebih besar 41 % atau 1800 jam per tahun.

  2.4.4 Data risiko bencana alam Tabel 2.11

  Sumber: RPJMD Minahasa Tenggara 2013-2018

2.4.5 Isu-Isu Strategis Terkait Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya (Antara Lain Capaian Pelayanan Dan Kualitas)

1.Infrastruktur a.

  Rendahnya kuantitas dan kualitas Infrastruktur yang ada di Kabupaten Minahasa Tenggara. b.Kurangnya infrastruktur pertanian, irigasi dan jalan usahatani.

  c.

  Drainase masih kurang baik. d.Prasarana jalan, jembatan dan tanggul-tanggul masih banyak yang belum diperbaiki.

  e.

  Belum tersedianya tempat pembuangan akhir sampah yang representatif.

2.Air Bersih 1.Belum optimalnya pelayanan PDAM.

  2.Masih ada masyarakat yang belum menikmati fasilitas PDAM.

  3.Belum optimalnya pemanfaatan sumber air baku.