ANALISIS INVESTANSI PERUSAHAAN PENGELOLA DANA PENSIUN SUATU PERBANDINGAN ANTARA SAHAM DAN DEPOSITO BERJANGKA

  

ANALISIS INVESTANSI

PERUSAHAAN PENGELOLA DANA PENSIUN

SUATU PERBANDINGAN ANTARA SAHAM DAN DEPOSITO

BERJANGKA

Studi Kasus PT PANIN LIFE Tbk

Jakarta

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendid ikan Akuntansi Oleh:

  Cicilia Diana Sukoningrum NIM: 991334106

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

  PERSEMB A HA N Kupersembahkan karya ini untuk :

   Bapa y ang Di Surga ? Bapak dan Ibu Tersayang ? A dekku Dian, Nuke dan Tom tercinta

  ? Buah Hatiku Y os, Kara dan ? My husben drh. Ale…..

  MOTTO “Segala sesuatu indah pada waktunya” (Pengkhotbah 3:1) “Batasan segala kemungkinan hanya dapat didefinisikan ketika kita mampu menembus ketidakmungkinan” (Sir Arthur C Clarke)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini merupakan karya asli saya yang tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kepada Tuhan yang Mahakasih karena skripsi ini telah selesai tepat pada waktunya. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini mendapatkan berbagai masukan, kritik dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

  1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Unversitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Bapak Drs. Sutarjo Adisusilo J R. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Unversitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Bapak S. Widanarto P, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Unversitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  4. Bapak S. Widanarto P, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

  5. Ibu E.Catur Rismiati, S.Pd., M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan dukungan dan semangat demi kelancaran penulisan skripsi ini.

  6. Bapak A. Heri Nugroho, S.Pd selaku Dosen Penguji yang telah memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

  7. Staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan bekal pengetahuan dalam proses perkuliahan.

  8. Mbak Aris, Pak Wawik, dan Pak Waluyo yang telah membantu kelancaran proses belajar selama ini.

  9. Bapak dan Ibu tersayang dan juga adekku yang telah memberikan cinta kasih, dan mengasuh buah hatiku, dan doa selama ini. Tanpa kalian semua, aku ga bisa seperti sekarang.

  10. Keluarga Om Yanto dan mami Titik yang telah banyak membantu ‘mpe ga bisa dihitung lagi… Thankfull buat dukungan selama ini…

  11. Dokter Al yang setia, menemani lewat doa, mengajari untuk dewasa dan selalu memberikan dukungan dan K asih S ayang ?, “Semangat ya…..cari duit, pasti bisa kock S2nya di Ausy….!!!!” 12. Keluarga Bapak Lorens makasih doanya, Erni jangan putus asa.

  13. Teman2 seperjuangan; Tari, Anik, Rossy, Nana, Siska & PAK C’99.lok. Makacih buat tim yang menyenangkan, mengerti keadaaan satu sama lain, semangat, ketawa-ketiwi sana-sini dan terlebih doa kalian. Tetap SEMANGAT dalam segala hal ya..!! PAK C’02;Dika makasih mau bantuin,nina, lina dah nemani ujian, putri.

14. Sahabat2ku mantan Argulo 12B; De’ Neny yg sabar…!!,Cucan thanks buat

  kegilaannya aku terhibur, Cicing “Curhattt”, Semoga persahabatan Qt tidak berhenti di sini tapi selalu terjaga sampai… Pokoknya kalian is the best! Kapan

  Kawin!!!!!!

  15. Temen2 Kos Tante (Ima dah Spd juga sekarang, Urul thanks “Curhat nya”,Erin ayo lulus) kalian buat dunia lebih berwarna.

  16. Temen2 tercunta: “Bu Prem thanks seringnya”, Dita jadi mami yang baik.

  Penulis Cicilia Diana Sukoningrum

  

ABSTRAK

ANALISIS INVESTANSI

PERUSAHAAN PENGELOLA DANA PENSIUN

SUATU PERBANDINGAN ANTARA SAHAM DAN DEPOSITO

BERJANGKA

  Studi Kasus PT Panin Life Tbk Jakarta

  

Cicilia Diana Sukoningrum

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

  Tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui komposisi dua instrument investasi yaitu saham dan deposito berjangka yang menghasilkan keuntungan yang paling optimal.

  Penelitian ini merupakan studi kasus dengan mengambil objek PT Panin Life Tbk Jakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh investasi yang ada di PT Panin Life Tbk. Sampel yang digunakan adalah seluruh investasi yang dilakukan PT Panin Life Tbk. Pengumpulan data dilakukan dengan pengambilan data di Bursa Efek Surabaya. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis indeks tunggal, deviasi standard an kombinasi investasi.

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: invesatasi yang dilakukan perusahaan selama ini sudah optimal karena sebagian besar dana yaitu 87,73% diinvestasikan dalam bentuk saham yang terbukti menghasilkan keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan deposito berjangka. Perusahaan masih tetap bisa menempatkan investasinya dalam bentuk deposito berjangka, namun penempatan dananya dalam proposi yang lebih kecil.

  

ABSTRACT

AN INVESTMENT ANALYSIS OF THE COMPANY RETIREMENT FUND

MANAGEMENT: A COMPARISON BETWEEN STOCK AND TIME

DEPOSIT

  A Case Studi: PT Panin Life Jakarta

  

Cicilia Diana Sukoningrum

Sanata Dharma University

Yogyakarta

  The purpose of this research was to know the composition of two investment instruments which were stock and time deposits which obtained the most optimum benefit.

  This research was a case study at “PT Panin Life Tbk Jakarta” as the object.The population in this research was all the exist investment in “PT Panin Life Tbk”. The samples used in this research were all of investment done by PT.Panin Life Tbk”. The collection of data done by taking the data on Surabaya Stock Exchange. The technique of data analysis used were analysis of single indeks, standard deviation, and investment combination.

  The result of this research showed that the investment done by the company was optimum because almost all of the fund that was 87,73% invested in stocks which were found obtaining more benefit compared with the time deposits. The company was still able to place the investment in time deposits, but the placement of the fund was in the smaller propotion.

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. v

ABSTRAK................................................................................................................ vi

ABSTRACT ............................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ............................................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL.................................................................................................... xv

  

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah................................................................................ 4 C. Rumusan Masalah................................................................................... 4 D. Tujuan Penelitian..................................................................................... 5 E. Manfaat Penelitian.................................................................................. 5

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................ 6

A. Dana Pensiun.......................................................................................... 7 B. Tujuan Penyelenggaraan Pensiun........................................................... 8 C. Pentingnya Program Dana Pensiun ........................................................ 9 D. Manfaat Program Dana Pensiun............................................................. 11 E. Asas- asas Dana Pensiun ........................................................................ 12 F. Kekayaan Dana Pensiun......................................................................... 13 G. Jenis-jenis Program Dana Pensiun ......................................................... 16 H. Pengelola Dana Pensiun ......................................................................... 18 I. Definisi Investasi.................................................................................... 19 Halaman

  J. Saham..................................................................................................... 23 K. Deposito Berjangka................................................................................ 24

  

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................ 27

A. Jenis Penelitian....................................................................................... 27 B. Tempat dan Waktu Penelitian................................................................ 27 C. Subyek Penelitian................................................................................... 27 D. Objek Penelitian .................................................................................... 27 E. Teknik Pengumpulan Data..................................................................... 28 F. Populasi dan Sampel ............................................................................. 28 G. Teknik Analisis Data .............................................................................. 24

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ................................................. 37

A. Sejarah Perusahaan................................................................................ 37 B. Struktur Organisasi................................................................................ 41 C. Personalia .............................................................................................. 45 D. Produk ................................................................................................. 48 E. Kebijakan Akuntansi............................................................................. 49

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ............................................... 83

A. Deskripsi Data....................................................................................... 83 B. Analisis Data dan Pembahasan ............................................................. 84

  1. langkah Pertama

  a. Analisis Tingkat Keuntungan dan Rasio ....................................... 37

  b. Analisis Tingkat Keuntungan Bebas Resiko................................. 32

  c. Tingkat Keuntungan dan Resiko................................................... 33

  d. Mencari beta dan alfa saham, Menghitung Excess Return to Beta .............................................. 32

  e. Cut Of Point .................................................................................. 33

  2. langkah Kedua

  a. Mengukur Keuntungan dari Masing- masing Unsur Investasi ...... 37

  b. Menghitung Deviasi Standar......................................................... 32

  c. Perhitingan Koefisien Korelasi..................................................... 33

  d. Membentuk Kombinasi Investasi ................................................. 33

  

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN................................................................. 27

A. Kesimpulan............................................................................................ 27 B. Keterbatasan.......................................................................................... 27 C. Saran......................... ............................................................................ 27

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ ..86

LAMPIRAN ...........................................................................................................

  

DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel 1 Harga Saham Gajah Tunggal Tbk Tingkat Keuntungan Varuan Tingkat

  Keuntungan ............................................................................................. 33 Tabel 2 Tingkat Keuntungan Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia ................ 34 Tabel 3 Indeks Harga Saham, Tingkat Keuntungan Pasar (Rm) dan Varian m . 35 Tabel 4 Perhitungan Beta Saham Gajah Tunggal Tbk dalam Indeks LQ-45...... 35 Tabel 5 Perhitungan Cut Off Point Saham C LQ-45........................................... 37 Tabel 6 perbandingan ERB dan Cut Off Point.................................................... 37 Tabel 7 Saham Dalam Susunan Portofolio Optimal dan Saham yang

  DiinvestasIkan oleh PT PANIN LIFE..................................................... 38 Tabel 8 Data Investasi Saham ............................................................................. 39 Tabel 9 Data Investasi Deposito.......................................................................... 48 Tabel 10 Data Hasil Investasi................................................................................ 48 Tabel 11 Jumlah Investasi..................................................................................... 49 Tabel 12 Perhitungan Persentase Rata-Rata Keuntungan Saham ......................... 50 Tabel 13 Perhitungan Persentase Rata-Rata Keuntungan Deposito...................... 50 Tabel 14 Rata-Rata Keuntungan Investasi............................................................ 51 Tabel 15 Rata-Rata Tingkat Keuntungan Investasi............................................... 52 Tabel 16 Perhitungan Deviasi Standar Saham ..................................................... 53 Tabel 17 Perhitungan Deviasi Standar Deposito.................................................. 54

  Tabel 18 Perhitungan Koefisien Korelasi ............................................................. 55 Tabel 19 Perhitungan Keuntungan Yang Diharapkan Deviasi Standar Dari Saham dan Deposito .......................................................................................... 56

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karyawan merupakan bagian yang terpenting dalam suatu perusahaan. Aktivitas perusahaan mustahil dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya

  dukungan dari para karyawannya. Oleh karena itu kesejahteraan karyawan perlu mendapatkan perhatian. Salah satu bentuk jaminan kesejahteraan karyawan adalah program pensiun. Program pensiun merupakan program yang dilaksanakan pemberi kerja (pemerintah dan perusahaan) untuk menyediakan jaminan hari tua dan sebagai jasa-jasa yang sudah diberikan karyawan selama bertahun-tahun bekerja diperusahaan, yang berupa program pembayaran setiap bulan setelah karyawan memasuki usia pensiun (Sayekti,1998:35).

  Program ini sangat penting artinya karena setiap tenaga kerja akan selalu dihadapkan pada resiko kehilangan pendapatan baik bagi dirinya sendiri maupun bagi keluarganya. Resiko tersebut di antaranya dapat berupa pemutusan hubungan kerja (PHK), usia pensiun, cacat ataupun meninggal dunia. Dengan adanya program pensiun diharapkan karyawan tidak akan merasa kawatir jika suatu ketika dihadapkan pada masa- masa sulit tersebut.

  Dana Pensiun merupakan suatu lembaga yang bertugas mengelola iuran yang dikumpulkan secara rutin oleh peserta program. Setelah tiba waktunya nanti dapat dikembalikan kepada peserta pada saat sudah memasuki usia pensiun.

  Manfaat pensiun pada prinsipnya adalah mempertahankan kebutuhan hidup di kemudian hari bagi para pensiun. Maka dana yang berhasil dihimpun harus dioptimalkan untuk dapat memenuhi kebutuhan dimasa yang akan datang. Dengan cara menempatkan kekayaan dana pensiun tersebut pada berbagai instrumen investasi seperti saham, obligasi, properti dan deposito berjangka.

  Dalam penempatan dana pihak pengelola dana pensiun harus mempertimbangkan laju inflasi. Dengan adanya inflasi berarti biaya hidup meningkat dan secara otomatis akan menurunkan pendapatan secara riil. Maka dana pensiun harus dikelola sedemikian rupa sehingga meminimalkan dampak inflasi dan menghasilkan tingkat keuntungan yang optimal dan pada akhirnya pihak pengelola dapat memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo.

  Pengelolaan dana Pensiun berupa saham bisa dikatakan sebagai investasi jangka panjang yang memberikan keuntungan yang cukup besar.

  Karena nilai suatu saham dapat dipandang dalam empat konsep yang memberikan makna yang berbeda.

  Pertama, suatu saham memiliki nilai nominal yaitu nilai perlembar saham yang berkaitan dengan kepentingan akuntansi dan hukum.

  Kedua, nilai buku perlembar saham (book value pershare) yaitu total ekuitas dibagi jumlah saham beredar.

  Ketiga adalah nilai pasar (market value) adalah nilai suatu saham yang ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham di bursa saham.

  Keempat nilai fundamental, tujuan nilai fundamental saham adalah menentukan harga wajar suatu saham agar saham tersebut mencerminkan nilai sebenarnya sehingga tidak terlalu mahal.

  Jika Dana Pensiun menggunakan investasi berupa saham dana pensiun harus memperhitungkan resiko yang ada, untuk menghindari kerugian.

  Dalam kondisi normal resiko investasi dapat diprediksi melalui kinerja perusahaan, karena kinerja perusahaan tercermin dalam harga saham.(Dyah, 2002:2)

  Pada data hasil penelitian tahun 1991 terlihat bahwa penempatan investasi pada deposito berjangka (Purwoko, 1997:418), kurang lebih berjangka waktu 2 tahun atas dasar rollover.

  Atas dasar rollover tidak akan efesien dalam jangka panjang karena akan terkikis oleh inflasi dan terkena depresiasi nilai terhadap mata uang asing serta tidak akan mendapatkan capital gain.

  Kemampuan perusahaan dalam mengelola dana pensiun akan sangat menentukan perusahaan secara keseluruhan, untuk dapat memelihara, menjaga dan mengembangkan dana milik peserta melalui pemilikan investasi sehingga menghasilkan keuntungan yang optimal.

  Dari hasil penelitian yang telah dilakukan (Tempo News Room,24 2004) diperoleh data bahwa 60% dari kekayaan Dana Pensin di

  Maret investasikan pada real estate atau perusahaan-perusahaan yang dimiliki.

  Pada tahun 1998 persentase deposito mencapai 70,72 persen, sedangkan pada semester I tahun 2003 persentase deposito mencapai 69,81.

  Jenis investasi lain yang mengalami penurunan adalah investasi dalam bentuk saham, tahun 1998 sebesar 4,65 persen menjadi 3,56 persen.

  Pada tahun 2003 penyertaan langsung 8,86 persen menjadi 5,59 persen, serta investasi tanah atau bangunan 9,90 persen menjadi 5,57 persen.

  Sementara investasi dana pensiun dalam bentuk obligasi mengalami kenaikan (Tempo News Room,24 Maret 2004).

  Investasi pada sekuritas Pasar Modal seperti saham secara teori akan memberikan keuntungan yang lebih besar karena selain mendapatkan deviden dari perusahaan investee.

  Investasi dalam bentuk saham juga menjanjikan keuntungan lain berupa capital gain yang merupakan selisih positif antara harga jual saham dengan harga belinya.

  B. Rumusan Masalah

  Apakah investasi yang dilakukan Perusahaan Pengelola Dana Pensiun sudah menghasilkan keuntungan yang optimal?

  C. Batasan Masalah

  Kekayaan yang dimiliki Perusahaan Dana Pensiun dapat dialokasikan pada berbagai instrumen investasi seperti saham, obligasi, deposito berjangka dan investasi dalam bentuk saham di Pasar Modal, sesuai dengan data yang tersedia. Pembatasan masalah ini dilakukan mengingat keterbatasan data serta waktu yang tersedia dan keterbatasan kemampuan serta pengetahuan penulis.

  D. Tujuan Penelitian

  Untuk me ngetahui komposisi dua instrumen investasi yaitu saham dan deposito berjangka yang menghasilkan keuntungan paling optimal.

  E. Manfaat Penelitian

  1. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat khususnya bagi manajemen perusahaan sebagai dasar-dasar pertimbangan dalam menentukan kebijakan-kebijakan investasi perusahaan dimasa yang akan datang.

  2. Bagi peneliti, penelitian ini akan menambah pengetahuan penulis tentang bagaimana Perusahaan Pengelola Dana Pensiun dalam menginvestasikan dananya agar menghasilkan keuntungan yang optimal.

BAB II LANDASAN TEORI A. Dana Pensiun Dana Pensiun merupakan suatu badan hukum yang berdiri dan terpisah

  dari pendiri pekerja, yang berfungsi untuk mengelola dan menjalankan program yang menjajikan manfaat pensiun bagi para peserta (PSAK No.18).

  Selain pengertian di atas, APB Apinion no.8 (1996:210) mendefinisikan Dana Pensiun sebagai berikut:

  A pension plan is an arrangement whereby a company undertakes to provides it’s retired employees with benefits that can be determined or estimated in advance from the provisions of a document or from the companys practices.

  Pada tanggal 20 April 1992 (Infobank, 1995:5) pemerintah mengeluarkan undang-undang yang berisi peraturan-peraturan yang berkaitan dengan dana pensiun. Undang-undang No.11/1992 menyatakan, bahwa Dana Pensiun merupakan suatu badan hukum yang mengelola dan menjalankan program pensiun, yang secara tegas memisahkan antara kekayaan dana pensiun dan pendirinya.

  Jadi pada prinsipnya dana pensiun merupakan suatu program yang diadakan oleh perusahaan atau pemberi kerja atau juga pemerintah untuk menyediakan benefit berupa pembayaran pensiun setiap bulan bagi para karyawan pada saat karyawan tersebut menjalani pensiun.

  Dana pensiun dapat dikelola sendiri oleh perusahaan pemberi kerja atau dapat diserahkan kepada lembaga lain yang terpisah dari perusahaan yang menyelenggarakan program pensiun seperti bank atau perusahaan asuransi jiwa. Peserta program pensiun secara rutin membayar iuran kepada dana pensiun dan pembayaran tersebut akan dikembalikan kepada pegawai pada saat pegawai yang bersangkutan tidak kembali lagi bekerja. Pembayaran tersebut dapat ditanggung oleh perusahaan yang disebut dengan program non

  contributory , atau sebagian ditanggung perusahaan dan sebagian lagi

  ditanggung oleh karyawan yang disebut dengan program pensiun contributory (Tunggal,1996:29).

B. Tujuan Penyelenggaraan Program Pensiun

  Smith dan Skouser (1981:581) di nyatakan sebagai berikut:

  The general objective of all pension plan is to set aside funds during an employee’s productive years so that at retirement the funds and earnings from

investment of funds may be returned to the employee in lieu of earned wages.

  Pada umumnya tujuan dari program dana pensiun adalah menyisihkan sebagian gaji dari pekerja selama masa produktif pekerja yang bersangkutan sehingga pada saat memasuki masa pensiun dana tersebut dapat dikembalikan kepada karyawan atau dapat juga dikatakan bahwa pensiun merupakan pembayaran gaji yang tertunda. Tujuan lain dari penyelenggaraan dana pensiun (Tunggal, 1996:33-34) adalah: 1. Memenuhi kewajiban sosial perusahaan (moral).

  3. Pertimbangan pajak.

  4. Mempertahankan pegawai.

C. Pentingnya Program Dana Pensiun

  Penyelenggaraan program dana pensiun ditinjau secara makro maupun mikro merupakan suatu hal yang penting. Secara makro, pembangunan di Indonesia membutuhkan dana yang tidak sedikit dan selama ini Indonesia lebih banyak mengandalkan dana bantuan dan pinjaman dari luar negeri, akibatnya utang negara semakin lama semakin besar dan beban bungapun semakin menumpuk. Kondisi tersebut semakin diperparah karena krisis yang terjadi di Indonesia.

  Tampaknya peranan penerimaan yang bersumber dari dalam negeri dapat menjadi solusi dari permasalahan tersebut. Salah satu sumber dana dari masyarakat yang sangat potensial dan belum dimanfaatkan secara optimal adalah dana pensiun. Sampai saat ini jumlah total investasi dana pensiun dalam enam jenis investasi adalah Rp 43,44 triliun dengan total aktiva bersih Rp 45,71 triliun, dengan jumlah peserta program kurang lebih 2,2 juta orang (Tempo; Maret 2004).

  Secara mikro penyelenggaraan program pensiun dapat mendatangkan banyak manfaat bagi perusahaan pemberi kerja, diantaranya peningkatan produktivitas dan loyalitas. Jika loyalitas yang dimiliki karyawan terhadap perusahaan tinggi, maka tingkat turn-over karyawan akan dapat ditekan. Selain itu dengan adanya program dana pensiun, kesejahteraan karyawan di hari tua dapat terjamin. Keyakinan akan adanya kesinambungan penghasilan menimbulkan rasa aman dan ketenangan kerja bagi karyawan yang akan bermuara pada peningkatan motivasi kerja dan produktivitas sehingga pada akhirnya para karyawan dapat memberikan konstribusi yang besar dalam pencapaian target perusahaan.

D. Manfaat Program Dana Pens iun

  Pihak yang secara langsung merasakan manfaat program pensiun adalah tenaga kerja, tetapi di sisi lain pihak perusahaan diuntungkan, bahkan program pensiun mampu membantu pemerintah dalam melaksanakan pembangunan dan menekan munculnya masalah- masalah sosial.

  Berikut manfaat dari penyelenggaraan program pensiun (Tunggal,1996:34-6):

  1. Bagi karyawan

  a. Memberikan kesinambungan penghasilan karyawan pada saat tenaga kerja tidak bekerja lagi.

  b. Adanya rasa aman bagi tenaga kerja mengingat adanya jaminan kesinambungan sesudah tidak bekerja lagi.

  2. Bagi perusahaan pemberi kerja Penyelenggaraan program pensiun bermanfaat bagi pemberi kerja karena dengan rasa aman ya ng dimiliki karyawan diharapkan akan meningkatkan pemerintah memberikan fasilitas pengurangan pajak terhadap Dana Pensiun Indonesia, hal ini ditegaskan dalam Undang-undang Pajak Penghasilan, yang menyatakan bahwa iuran pemberi kerja maupun iuran karyawan yang disetujui Menteri Keuangan, berikut hasil pengembangan investasinya dinyatakan bukan merupakan objek pajak penghasilan. Dengan demikian, bagian dari penghasilan karyawan yang dibayarkan kepada Dana Pensiun yang sebenarnya merupakan penghasilan yang ditunda menikmatinya, dan tidak akan dikenakan pajak penghasilan agar dapat dikembangkan sebaik-baiknya.

  3. Bagi Pemerintah

  a. Dana pensiun sebagai pembiayaan pembangunan, karena Dana Pensiun merupakan lembaga penghimpun dana yang potensial yang dapat dimanfaatkan oleh pemerintah.

  b. Dana pensiun dapat menciptakan lapangan kerja.

  Dana pensiun merupakan program pensiun yang dapat mengatasi masalah- masalah sosial yang mungkin timbul apabila anggota masyarakat tidak memiliki penghasilan pada saat pensiun hal tersebut dapat dihindari. Karena investasi yang ditanamkan oleh dana pensiun dapat digunakan untuk memperluas kapasitas sektor-sektor yang telah ada sehingga memungkinkan untuk dapat menciptakan lapangan kerja baru. Maka dengan terciptanya lapangan kerja baru angka pengangguran akan semakin berkurang dan pada akhirnya berkurangnya angka kriminalitas.

E. Asas-asas Dana Pensiun

  Berdasar Undang- undang No. 11/1992 pada tanggal 20 April 1992 ditetapkan tujuh pedoman dasar yang mengatur mekanisme kerja Dana Pensiun, yaitu(Tunggal,1996:24): 1.

   Keterpisahan kekayaan dana pensiun dari kekayaan suatu entitas. Dana

  Pensiun merupakan lembaga yang berbadan hukum tersendiri, terpisah dari perusahaan pendirinya. Pengelolaannya juga diurus secara mandiri, sehingga terlindung terhadap hal- hal yang tidak diinginkan yang mungkin terjadi akibat campur tangan dari badan hukum pendirinya.

  2. Asas penyelenggaraan dalam sistem pendanaan (funded system).

  Penyelenggaraan program pensiun harus dilakukan dengan membentuk dan pemupukan dana. Pembentukan dana berasal dari iuran pemberi kerja dan peserta yaitu karyawan atau perseorangan. Pemupukan dana harus dilakukan dengan jalan investasi sehingga dana yang ada dapat berkembang dan memberi hasil. Dana iuran serta hasil investasi tersebut selanjutnya digunakan untuk me mbayar manfaat pensiun serta biaya penyelenggaraan.

  3. Asas penundaan manfaat (looking-in) Pembayaran hak peserta hanya dapat dilakukan setelah peserta pensiun.

  4. Asas vesting right artinya peserta program berhak atas konstribusinya, hasil pengembangan dan iuran pemberi kerja yang terhimpun.

  5. Asas portability, artinya hak peserta untuk memindahkan dananya, jika pindah kerja atau alasan keamanan.

  6. Asas kebebasan untuk membentuk atau memiliki Dana Pensiun bagi

  karyawannya. Peraturan perundang-undangan memberikan alternatif pembentukan Dana Pensiun dengan program iuran pasti tanpa janji manfaat tertentu, atau dapat juga menyerahkan pada Dana Pensiun Lembaga Keuangan seperti bank, asuransi atau yayasan Dana Pensiun.

  7. Asas pembinaan dan pengawasan

  Pengelolaan dan penggunaan kekayaan dana pensiun harus dihindarkan dari pengaruh kepentingan yang dapat mengakibatkan tidak tercapainya maksud utama pemupukan dana yaitu memenuhi kewajiban pembayaran manfaat pensiun. Hal penting yang menjadi fokus pengawasan adalah

  solvabilitas. Pemenuhan kewajiban kepada peserta dan pengawasan atas investasi.

F. Kekayaan Dana Pensiun

  Kekayaan dana pensiun perlu dipupuk agar Dana Pensiun mampu memenuhi kewajiban pembiayaan manfaat pensiun pada waktunya nanti.

  Kekayaan Dana Pensiun sesuai dengan UU No. 11 tahun 1992 dihimpun dari (Tunggal,1996 pada lampiran): 1. Iuran pemberi kerja.

  Pengertian dari iuran pemberi kerja adalah iuran yang dibayarkan pemberi kerja kepada Dana Pensiun atas keanggotaan karyawannya. Apabila masa kerja lampau diperhitungkan pula dalam penentuan manfaat pensiun, maka termasuk dalam pengertian iuran pemberi kerja (”UU No.11 tahun 1992, pasal 30a”, adalah: a. Iuran pemberi kerja untuk masa lampau yang belum ada iurannya.

  b. Iuran untuk masa kerja yang akan datang.

  2. Iuran peserta.

  Iuran peserta adalah (UU No.11 tahun 1992, psl 30b) iuran yang dibayar peserta setelah Dana Pensiun didirikan, dengan demikian iuran untuk masa kerja sebelum dana pensiun tidak dapat dibebankan kepada peserta tetapi menjadi kewajiban pemberi kerja. Tetapi mungkin juga dana pensiun diselenggarakan tanpa iuran dari peserta.

  3. Hasil investasi Investasi wajib dilakukan oleh Dana Pensiun karena melalui investasi dana dapat dipertahankan dan dipupuk sehingga pada waktunya nanti dapat dipergunakan untuk memenuhi kewajiban Dana Pensiun kepada peserta.

  4. Pengalihan dari Dana Pensiun lain.

  Penagihan dana yang menjadi hak peserta dapat sebagai konsekuensi pindahnya kepersertaan seorang anggota dari Dana Pensiun yang satu ke Dana Pensiun yang lain (UU No. 11 tahun 1992, psl 30d).

G. Jenis-jenis Program Pensiun

  Tipe program pensiun dapat dibedakan menjadi:

  1. Program Pensiun Iuran Pasti (defined contriibusion plan) Program Pensiun Iuran Pasti merupakan program pensiun yang jumlahnya kontribusi untuk setiap periodenya tela h ditentukan dan dihitung berdasarkan rumus tertentu (Giri, 1997:181). Besarnya iuran yang disetorkan umumnya merupakan persentase tertentu dari gaji karyawan atau persentase laba (Fabozzi, 1999:173). Seluruh iuran serta hasil pengembangannya langsung dibukukan pada rekening masing- masing sebagai manfaat pensiun.

  Perusahaan tidak menjanjikan jumlah benefit yang akan diterima karyawannya. Pembayaran yang akan diberikan tergantung dari pertumbuhan aktiva dan kinerja investasi dari dana pensiun (Fabozzi,1999:173). Besarnya benefit tersebut tergantung dari jumlah akumulasi konstribusi dan hasil investasinya. Karyawan akan mendapatkan manfaat dari keuntungan atau resiko dari kerugian investasi dana yang dikontribusikan ke dana pensiun tersebut. Pola investasi pada program pensiun iuran pasti tidak dipengaruhi demografi peserta dan pengelolaan investasi tidak perlu berorientasi pada kewajiban aktuaria.

  2. Program Pensiun Manfaat Pasti (defined benefit plans) Program pensiun manfaat pasti merupakan pensiun yang manfaatnya ditetapkan dalam peraturan Dana Pensiun atau program pensiun lain yang bukan merupakan Program Pensiun Iuran Pasti (SAK N0. 18). Berdasarkan program ini, manfaat yang akan diterima karyawan pada saat masa kerja berakhir sudah ditentukan sejumlah nominal tertentu dan resiko investasi menjadi tanggung jawab perusahaan pemberi kerja (Fabozzi, 1999:173).

  Besarnya yang harus disetorkan perusahaan atau organisasi setiap periode dihitung berdasarkan suatu rumus tertentu dengan memasukkan faktor- faktor seperti tingkat gaji karyawan saat ini dan perkiraannya di masa datang masa kerja karyawan, perkiraan usia dan perputaran karyawan, tingkat pengembalian investasi, tingkat bunga serta inflasi.pada program pensiun jenis ini bantuan aktuaritas diperlukan.

  Investasi pada program pensiun manfaat pasti harus berorientasi pada kewajiban kerja masa lalu yang disebut kewajiban aktuaria. Jika terjadi kegagalan investasi, maka seluruh resiko ditanggung oleh

  3. Rencana Pensiun gabungan (hybrid pension plan) Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Investor Institusion

  (Fabozzi,1994:74) terungkap suatu gejala meningkatkan dukungan terhadap suatu fenomena baru dalam rencana pensiun, yaitu rencana pensiun gabungan. Rencana pensiun gabungan merupakan penggabungan karakteristik dari kedua jenis program pensiun di atas.

  Kelebihan dari rencana pensiun ini terletak pada kemampuannya mengatasi kendala dari dua jenis rencana pensiun yang telah ada sebelumnya.

  Pada pensiun iuran pasti, seluruh resiko menjadi tanggungan karyawan, sedangkan pada program pensiun manfaat pasti resiko investasi menjadi perusahaan pemberi kerja. Pada program ini resiko ditanggung oleh perusahaan dan karyawan.

  4. Program Contributory perusahaan dan karyawan bersama-sama memberikan konstribusi kepada dana pensiun.

  5. Program Non Contributory dalam program ini perusahaan wajib sepenuhnya menanggung iuran kontribusi kepada dana pensiun.

  6. Funded Pension Plan Pada program Funded Pension Plan, perusahaan menyetorkan dana kepada suatu badan yang terpisah dari perusahaan.

7. Unfunded Pension Plan

  Dalam hal ini perusahaan atau organisasi melakukan sendiri pembayaran pensiun pada karyawannya baik dengan pemupukan dana sebelumnya ataupun tanpa pemupukan dana (Tunggal, 1996:30).

H. Pengelola Dana Pensiun

  Sejak berlakunya UU No.11/1992 tentang Dana Pensiun, hanya dua lembaga yang boleh menyelenggaraka program pensiun yaitu (Tunggal1996 pada lampiran) :

  1. Dana Pensiun Pemberi Kerja Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) adalah dana pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang memperkerjakan karyawan, selaku pendiri untuk menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti atau Program Pensiun Iuran Pasti, bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya, sebagai peserta dan yang menimbulkan kewajiban bagi pemberi kerja (SAK No. 18). Ciri-ciri DPPK adalah:

  a. DPPK dibentuk oleh pemberi kerja atau perusahaan yang memperkerjakan karyawan.

  b. Menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti atau Program Pensiun Manfaat Pasti.

  c. Peserta adalah karyawan dari pemberi kerja atau perusahaan yang bersangkutan. d. Kegagalan investasi merupaka resiko pemberi kerja.

  2. Dana Pensiun Lembaga Keuangan.

  Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK), yaitu Dana Pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti bagi perseorangan, baik karyawan maupun pekerja mandiri yang terpisah dari Dana Pensiun Pemberi Kerja bagi karyawan bank bagi perusahaan atau perusahaan yang bersangkutan (SAK No. 18). Beberapa ciri DPLK adalah sebagai berikut : a. DPLK dibentuk dan dikelola oleh perusahaan asuransi jiwa, bank atau yayasan khusus pengelola Dana Pensiun.

  b. Menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti.

  c. Peserta adalah karyawan atau pekerja mandiri.

  d. Kegagalan investasi merupaka resiko karyawan.

I. Definisi Investasi

  Investasi adalah: Pemilikan sumber-sumber dalam jangka panjang yang bermanfaat pada beberapa periode akuntansi yang akan datang sehingga pemilikan atau komitmen harus didasarkan pada tujuan perusahaan serta akibat ekonominya terhadap laba perusahaan jangka panjang. (Supriyono, 1987:424).

  Sedangkan Suad Husnan ( 1994:24) mendefinisikan investasi sebagai setiap penggunaan uang dengan maksud untuk memperoleh penghasilan. Dari kedua definisi tersebut terlihat bahwa dalam berinvestasi seseorang bebas menempatkan dananya pada berbagai aset baik pada real asset seperti gedung, tanah, kendaraan dan pabrik maupun pada finansial asset seperti saham, obligasi, deposito serta surat berharga lainnya. Dana milik perusahaan yang ditanamkan dalam deposito berjangka di bank akan menghasilkan bunga dalam aktiva-aktiva tertentu yang harganya cenderung naik seprti tanah dan emas yang akan mendatangkan keuntungan dalam bentuk capital gain, sedangkan yang ditanamkan dalam bentuk obligasi dan saham yang diterbitkan oleh berbagai perusahaan akan mendapatkan keuntungan dari bunga, deviden dan capital gain.

  J. Investasi di Pasar Modal

  Instrumen- instrumen investasi yang diperdagangkan di bursa disebut sekuritas atau efek. Sekuriras atau efek merupakan secarik kertas yang menunjukkan hak pemodal (yaitu pihak yang memiliki kertas tersebut) untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang menerbitkan sekuritas tersebut (Husnan & Pudjiastuti, 1998:11). Sekuritas dapat berupa surat pengakuan hutang, surat berharga komersial, saham, obligasi, sekuritas kredit, tanda bukti hutang, sekuritas right, warrant, opsi atau setiap derivatif dari efek atau setiap instrumen yang ditetapkan oleh pihak yang berwewenag dala m hal ini Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) (Sitompul, 1996:3).

  Untuk melakukan aktivitas investasi khususnya pada instrumen pasar modal yang disebut juga dengan efek atau sekuritas, seorang investor harus memiliki pengetahuan yang cukup mengenai objek-objek investasi yang akan dilakukan. Investor harus memahami bahwa setiap objek investasi memiliki tingkat keamanan yang berbeda. Selain itu investor juga harus mempertimbangkan dengan teliti dan hati-hati antara resiko dengan tingkat keuntungan yang mungkin akan didapat, sehingga pada akhirnya akan diperoleh suatu kombinasi investasi yang menghasilkan keuntungan optimal dengan resiko yang minimal, oleh karena itu seorang investor perlu membekali dirinya dengan pengetahuan tentang resiko yang mungkin terjadi dan hasil yang diharapkan pada suatu investasi.

  K. Saham

  Salah satu efek yang paling populer diperdagangkan di pasar modal adalah saham. Saham merupakan bukti kepemilikan terhadap suatu perusahaan (Sitompul,1996:180). Dari waktu ke waktu harga suatu saham dapat naik, dapat juga turun atau tetap. Oleh karena itu dikatakan bahwa saham mengandung resiko ketidakpastian yang tinggi perkembangan dan fluktuasi harga saham-saham tersebut justru menjadi objek yang menarik untuk diprediksi dan dianalisis. Keberhasilan dan ketepatan memprediksi perkembangan harga saham akan mendatangkan keuntungan bagi investor terutama investor yang menyukai spekulasi (Sitompul,1996:165).

  Investasi dalam sekuritas saham dapat dikelompokkan menjadi investasi sementara dan jangka panjang. Investasi saham digolongkan sebagai diperdagangkan dan investasi dilakukan untuk jangka waktu yang relatif pendek. Apabila sewaktu-waktu perusahaan membutuhkan dana, maka sekuritas tersebut dapat segera dijual kembali dibursa. Sedangkan investasi sekuritas dalam jangka panjang dimaksudkan untuk dilakukan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun.

  Perilaku harga saham di bursa sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor- faktor yang dapat dikendalikan dan dikontrol (predicted and maupun faktor- faktor yang tidak dapat diperkirakan dan

  controllable)

  dikontrol unperdicted and uncontrollable). Oleh karena itu investasi dalam bentuk saham cenderung lebih berisiko dibanding investasi pada deposito berjangka, karena investasi ini sangat berkait dengan perusahaan investee, kondisi pasar dan kondisi perekonomian secara makro.

  Investasi pada saham di Pasar Modal secara teoritis akan memberikan keuntungan yang lebih besar dibanding investasi pada deposito berjangka, karena selain mendapatkan capital gain, yaitu selisih positif antara harga jual dan harga beli, investasi dalam bentuk saham juga menawarkan keuntungan lain yaitu deviden yang dibagikan perusahaan investee.

  Saham dapat dibedakan menurut jenisnya, yaitu:

  1. Saham biasa (common stock) Saham biasa adalah saham yang pelunasannya dilakukan dalam urutan yang paling akhir dalam hal perusahaan dilikuidasi, sehingga resikonya biasanya jika perusahaan berjalan dengan baik maka deviden saham biasa akan lebih besar dari saham prioritas. Jika perusahaan hanya mengeluarkan satu jenis saham, maka saham itu merupakan saham biasa.

  2. Sertifikat saham Sertifikat saha m dikeluarkan oleh PT Danareksa, yaitu suatu PT yang didirikan oleh pemerintah untuk membeli saham perusahaan yang telah go

  public melalui pasar modal dan menjualkan kembali pada masyarakat

  umum dalam bentuk sertifikat saham (Baridwan, 1992:394). Hak suara atas saham ini menjadi milik PT Danareksa, jadi pemilik sertifikat saham tidak memiliki hak suara dalam perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut.

  3. Saham prioritas Saham prioritas merupakan saham yang mempunyai beberapa kelebihan.

  Pada saat pembagia n deviden, pertama kali harus dibagikan untuk saham prioritas jika ada kelebihan, baru dibagikan kepada pemegang saham biasa (Baridwan, 1992:395). Ada beberapa jenis saham prioritas:

  a. Saham Prioritas Komulatif dan Tidak Komulatif Saham prioritas komulatif adalah saham prioritas yang devidennya setiap tahun harus dibayarkan kepada pemegang saham (Baridwan:1992:395). Apabila dalam satu tahun tidak dibayarkan, harus dilunasi terlebih dahulu, baru kemudian dibayarkan deviden untuk saham biasa. Sedangkan saham prioritas tidak kumulatif tidak perlu mendapatkan pelunasan atas deviden-deviden tahun sebelumnya yang tidak dibagikan.

  b. Saham Prioritas Partisipasi dan Tidak Partisipasi Saham priorit as mungkin berpartisipasi penuh atau sebagian. Saham prioritas pratisipasi penuh adalah jika saham tersebut berhak atas deviden dengan jumlah yang sama besar dengan saham biasa sesudah saham biasa mendapat deviden sebesar persentase deviden saham prioritas. Partisipasi sebagian berarti saham proiritas akan mendapat deviden dengan tarif yang sama dengan saham prioritas (Baridwan,1992:396). Apabila saham prioritas itu tidak partisipatif maka deviden yang diterima setiap tahunnya terbatas tarif devidennya.

  L. Deposito Berjangka

  Deposit adalah nama yang diberikan pada simpanan deposan di bank yang lazim dilekatkan pada persyaratan jangka waktu penyimpanan.

  Deposan adalah orang atau badan yang ada di dalam masyarakat yang mempunyai kelebihan uang yang tidak dikonsumir, yang kemudian menyimpannya di bank.

  Deposito berjangka (time deposit) adalah deposito yang terikat oleh waktu yang telah ditentukan. Apabila waktu yang ditentukan itu habis, maka dipeson dapat mengambil langkah- langkah: • Menarik simpanan deposito berjangka itu dari bank.

  • Memperpanjang simpanan deposito berjangka itu dengan suatu periode tertentu yang diinginkan.