HUBUNGAN PERAN PENGASUH DAN KETERPENUHAN KEBUTUHAN PADA ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PRIBADI YANG INTEGRAL ANAK-ANAK ASUH DI PANTI ASUHAN PONDOK “EL JIREH” YOGYAKARTA TAHUN 2008

  

HUBUNGAN PERAN PENGASUH DAN KETERPENUHAN

KEBUTUHAN PADA ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN

PRIBADI YANG INTEGRAL ANAK-ANAK ASUH

DI PANTI ASUHAN PONDOK “EL JIREH” YOGYAKARTA

  

TAHUN 2008

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:

MARGARETHA SURYATMI

   NIM: 031114028

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO:

Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidak

  ♥

percayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia

memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah

berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan

  ♥

(Roma 4:20-21)

  

Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya

  ♥

( M arkus 9:23b)

  PERSEMBAHAN:

  Skripsi ini dipersembahkan bagi: BAPA ku yang selalu menepati janjiNYA

  ℘

  Suamiku Cecep Budi Utomo, anakku Alisha dan Amarissa

  ℘

  serta Semua anakku di Panti Asuhan Pondok Asuh Harapan Yogyakarta

  ℘

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, April 2008 Penulis Margaretha Suryatmi

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta :

  Nama : MARGARETHA SURYATMI Nomor Mahasiswa : 031114028

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, karya ilmiah saya yang berjudul:

  

“HUBUNGAN PERAN PENGASUH DAN KETERPENUHAN

KEBUTUHAN PADA ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PRIBADI

YANG INTEGRAL ANAK-ANAK ASUH DI PANTI ASUHAN PONDOK

“EL JIREH” YOGYAKARTA TAHUN 2008” berserta perangkat yang

  diperlukan (bila ada).

  Dengan demikian saya memberi hak kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, untuk menyimpan, menga lihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk keperluan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya, selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

ABSTRAK HUBUNGAN PERAN PENGASUH DAN KETERPENUHAN

  

KEBUTUHAN PADA ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN

PRIBADI YANG INTEGRAL ANAK-ANAK ASUH

DI PANTI ASUHAN PONDOK EL JIREH YOGYAKARTA

TAHUN 2008

  Penelitian ini adalah penelitian diskriptif, bertujuan untuk mendapatkan diskripsi tentang Hubungan Peran Pengasuh Dan Keterpenuhan Kebutuhan Pada Aspek-aspek Perkembangan Pribadi Yang Integral Anak-Anak Asuh di Panti Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta. Masalah yang hendak dijawab dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana keterpenuhan kebutuhan pada aspek-aspek perkembangan pribadi yang integral para anak asuh di Panti Asuhan El Jireh Yogyakarta pada tahun 2008, (2) Bagaimana peran pengasuh dalam pemenuhan kebutuhan pada aspek-aspek perkembangan pribadi yang integral para anak asuh di Panti Asuhan El Jireh Yogyakarta pada tahun 2008 menurut anak asuh yang bersangkutan? (3) Bagaimana hubungan peran pengasuh dan keterpenuhan kebutuhan pada aspek-aspek perkembangan pribadi yang integral para anak asuh di Panti Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta pada tahun 2008?

  Metode penelitian ini adalah survei. Populasi penelitian adalah para anak asuh Panti Asuhan Pondok El Jireh, Yogyakarta tahun 2008 dengan jumlah 30 orang. Variabel penelitian adalah peran pengasuh (X) dan perkembangan pribadi anak asuh (Y). Alat pengumpul data adalah kuesioner yang disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan pada teori pribadi yang utuh Stephen Covey dan teori kebutuhan Maslow. Kuesioner Peran Pengasuh terhadap Perkembangan Pribadi yang Integral terdiri dari 88 item yang mencakup aspek asuh, asah dan asih dari pengasuh serta aspek perkembangan fisik, mental, emosi dan spiritual anak asuh.

  Hasil penelitian ini adalah (1) Jumlah anak asuh yang mengalami perkembangan pribadi secara integral dalam kategori rendah sebanyak 10 orang (33%) sedangkan jumlah anak asuh yang mengalami perkembangan pribadi

  

ABSTRACT

RELATIONSHIP AMONG THE ROLE OF FOSTER PARENTS

TO FULFILL NEED LEVEL FOR THE INTEGRAL INDIVIDUAL

DEVELOPMENT OF THE ORPHAN CHILDREN IN PONDOK EL JIREH

YOGYAKARTA IN 2008

  This research was a descriptive research, aiming to describe the parenthood role to the integral individual development of the orphan children in Pondok El Jireh Yogyakarta. The problems to be answered in this research were: (1) How was the fulfill need for the integral individual development of the orphan children in Pondok El Jireh Yogyakarta in 2008? (2) How was the role of foster parents to fulfill need in aspects for the integral individual development of orphan children in Pondok El Jireh Yogyakarta in 2008 according to orphan children? (3) How was relationship among the role of foster parents and the fulfill need in aspects for the integral individual development of orphan children in Pondok El Jireh Yogyakarta in 2008?

  The method of this research was survey. The population of this research was 30 orphan children in Pondok El Jireh Yogyakarta in 2008. The variable of this research were the parenthood role (X), and the individual development of the orphan children (Y). This research instrument was questionnaire made by the researcher based on the fully personality theory of Stephen Covey and fulfill need of Maslow theory. The questionna ire consisted of 88 items based on the aspect of caring, education, and loving from the foster parents, and also the physical, mental, emotional and spiritual development aspect of the orphan children.

  The results of this research were: (1) the orphan children in the low qualification level of integral individual development was 10 persons (33%), and the orphan children in the high qualification level of integral individual development was 20 persons (67%), (2) the role of foster parents to the integral individual development in the low qualification level was 10 persons (33%) and the role of foster parents to the integral individual development in the high qualification level was 20 persons (67%) and (3) there is a positive relationship among the role of foster parents to fulfill need and fulfill need level for the integral individual development of the orphan children in Pondok El Jireh

KATA PENGANTAR

  Segala puji dan syukur hanya bagi Allah Bapa atas berkat dan hikmat-Nya yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  Penulis sungguh merasakan betapa besar anugerah dan kuasa Tuhan selama penulisan skripsi ini. Penulis merasa tidak akan dapat menyelesaikan skripsi ini dan melewati setiap hambatan dan tantangan yang penulis alami selama proses penulisan skripsi ini tanpa anugerah dan kuasa-Nya.

  Skripsi ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan guna mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Skripsi ini diberi judul “Hubungan Peran Pengasuh Dan Keterpenuhan Kebutuhan Pada Aspek-Aspek Perkembangan Pribadi yang Integral Anak-Anak Asuh di Panti Asuhan Pondok El Jireh, Yogyakarta Tahun 2008”.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis sendiri. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian. Penulis berharap agar skripsi ini dapat berguna bagi pelayanan dukungan materi, dan dukungan moril yang penulis terima selama ini. Ucapan terima kasih ini penulis haturkan kepada:

  1. Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si., selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan dosen penguji yang banyak memberi masukkan, ide dan cara pandang yang lebih tajam serta memberikan dukungan selama peneliti melaksanakan studi.

  2. Drs.Y.B. Adimassana, M.A., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang dengan ketulusan hati meluangkan waktu, tenaga dan pemikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini.

  3. Drs.T.A. Prapanca Hary,M.Si, selaku dosen penguji yang memberi masukkan dan tambahan kajian pustaka.

  4. Drs. Wens Tanlain, M.Pd, selaku dosen yang bersedia meluangkan waktu untuk membimbing dan memberi wacana dalam penyusunan skripsi ini serta nasehat yang sangat bergarga.

  5. Bapak Johan Setiawan, selaku Ketua Badan Pengurus Yayasan AME Mercusuar Indonesia yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian di panti asuhan di bawah yayasan yang beliau pimpin.

  7. Ibu Tumiyati, selaku Pengasuh di Panti Asuhan Griya Victory, Kaliurang, Yogyakarta yang telah memberi ijin kepada penulis untuk melakukan uji coba penelitian.

  8. Cecep Budi Utomo,SE., suami dan sahabatku yang senantiasa menunjukkan kasih dan dukungannya saat melewati masa sulit untuk menikmati setiap mujizat Tuhan.

  9. Alisha Larasati dan Amarissa Renaya, buah hatiku yang tekun berdoa dan memberi semangat untuk mamanya.

  10. Anak-anak di Pondok Asuh Harapan, kalian telah lahir di hatiku dan memberi inspirasi untuk terus belajar.

  11. Keluarga Ir. Yoesianto dan Drs. Ir. Samuel Tioso yang telah memberi kesempatan untuk kuliah lagi dan dukungan untuk terus maju.

  12. Anakku dan sahabatku: Litha, Gugun, Toetoes, Bertha dan semua angkatan 2003 kelas B, atas kebersamaan dan kasih yang kalian tunjukkan selama ini.

  13. Penulis juga berterima kasih kepada semua pihak yang ikut membantu penulis, namun tidak dapat disebutkan satu persatu dalam lembaran ini.

  Semoga Tuhan memberikan kemurahan kepada semua pihak yang telah

  DAFTAR ISI Halaman

HALAMAN JUDUL ………………………………………….. i

HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………….. ii

HALAMAN PENGESAHAN ………………………………… iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN …………….. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……………………… v

ABSTRAK …………………………………………………….. vi

ABSTRACT …………………………………………………… vii

KATA PENGANTAR ………………………………………… viii

DAFTAR ISI ………………………………………………….. xi

DAFTAR TABEL …………………………………………….. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………….. xiv

BAB I PENDAHULUAN A.

  1 Latar Belakang Masalah …………………………… B.

  3 Rumusan Masalah …………………………………..

  C.

  4 Tujuan Penelitian …………………………………..

  C.

  15 Kepribadian yang Utuh/Integral …………………….

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

  18 Jenis Penelitian ……………………………………….

  B.

  18 Subjek Penelitian ……………………………………..

  C.

  19 Instrumen Pengumpul Data ………………………… D.

  29 Teknik Analisis Data …………………………………

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.

  31 Hasil Penelitian ……………………………………… 1.

  31 Perkembangan Pribadi Secara Integral …… 2. Peran Pengasuh Terhadap Perkembangan Pribadi. 33 B.

  36 Pembahasan ……………………………………………

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan …………………………………………

  40 B. Saran-saran ………………………………………….

  41 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………….…

  44 LAMPIRAN ………………………………………………………..

  46

  DAFTAR TABEL Tabel-tabel Halaman

  Tabel 1 Aspek Kuesioner Peran Pengasuh Terhadap Perkembangan Integral Anak Asuh di Panti Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta Tahun 2008 ……………………………………….

  20 Tabel 2 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas dan Validitas Alat Tes ……………………………………..

  28 Tabel 3 Koefisien Reliabilitas dan Validitas Uji Coba dan Penelitian ………………………………..

  28 Tabel 4 Jumlah Aspek Perkembangan-Perkembangan Pribadi ……………………………………….

  32 Tabel 5 Jumlah Anak Asuh Dalam Kategori Perkembangan Pribadi Secara Integral …………………………

  33 Tabel 6 Jumlah Aspek Pengasuhan – Peran Pengasuh …

  34 Tabel 7 Peran Pengasuh Terhadap Perkembangan Pribadi Yang Integral …………………………

  35

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran- lampiran Halaman

  Lampiran 1 Kuesioner Peran Pengasuh Terhadap Perkembangan Pribadi Yang Integral Anak-Anak Asuh Di Panti Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta ……………….

  46 Lampiran 2 Perhitungan Skor Uji Coba Kuesioner Peran Pengasuh Terhadap Perkembangan Pribadi Secara Integral …….

  52 Lampiran 3 Perhitungan Reliabilitas dan Validitas Hasil Uji Coba..

  53 Lampiran 4 Perhitungan Skor Penelitian Kuesioner Peran Pengasuh Terhadap Perkembangan Pribadi Secara Integral …….

  55 Lampiran 5 Perhitungan Reliabilitas dan Validitas Hasil Penelitian..

  56 Lampiran 6 Perhitungan Mean dan Skor-skor Peran Pengasuh serta Perkembangan Pribadi Anak Asuh…………………….

  58 Lampiran 7 Skor-skor Peran Pengasuh Terhadap Perkembangan Pribadi Anak Asuh di Panti Asuhan Pondok El Jireh Serta Kategorisasinya …………………………………

  62

BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan istilah dan variabel serta tujuan dan manfaat penelitian. A. Latar Belakang Masalah Kehidupan sehari- hari seorang anak tidak terlepas dari lingkungan

  terdekatnya yaitu keluarga. Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri atas ayah, ibu dan anak-anak. Di dalam keluarga, seorang anak menerima pemeliharaan (asuh), bimbingan (asah) dan kasih sayang (asih) untuk perkembangan diri dan pribadinya secara optimal. Namun ada kalanya seorang anak tidak menerima asuh, asah dan asih yang seharusnya menjadi haknya oleh karena faktor keluarga atau lingkungan sekitarnya.

  Seorang anak tidak mendapatkan haknya bisa disebabkan oleh karena ketidakmampuan orangtuanya untuk memberikan apa yang menjadi hak anaknya.

  Faktor yang menyebabkan antara lain kemiskinan, bencana alam, konflik, keluarga tidak berfungsi sebagaimana seharusnya karena perceraian atau

  “Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi, secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.”

  Keluarga merupakan lembaga yang paling bertanggung jawab untuk memberikan perlindungan kepada anak. Keluarga diharapkan dapat memberikan apa yang menjadi hak seorang anak, sehingga anak akan hidup, bertumbuh dan berkembang yang pada akhirnya anak akan dapat berpartisipasi dalam lingkungannya. Dalam kenyataannya masih banyak anak yang tidak menerima apa yang menjadi haknya dari keluarga. Seorang anak yang tidak dapat menerima haknya seringkali diserahkan oleh keluarganya kepada lembaga atau keluarga asuh.

  Seorang anak perlu berkembang secara integral pada semua aspek dalam dirinya untuk menjadi pribadi yang utuh (holistik) guna peran sertanya di masyarakat kelak kemudian hari. Stephen R. Covey (2005:124) mengemukakan tentang pribadi yang utuh mencakup aspek tubuh, pikiran, hati dan jiwa serta empat kecerdasan atau kemampuan yaitu fisik, mental, emosional dan spiritual. Di lingkungan mana pun seorang anak berada baik dalam keluarga maupun di anak-anak asuhnya. Hal tersebut berlaku juga pada anak-anak asuh di Panti Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta. Bagaimanakah peran pengasuh sebagai orangtua asuh di Panti Asuhan Pondok El Jireh dan Keterpenuhan Kebutuhan pada Aspek-aspek Perkembangan Pribadi secara integral pada anak-anak asuhnya? Pertanyaan ini yang mendorong penulis untuk meneliti peran pengasuh terhadap tingkat perkembangan pribadi secara integral pada anak asuh di Panti Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta pada tahun 2008.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

  1. Bagaimana pemenuhan kebutuhan pada aspek-aspek perkembangan pribadi secara integral para anak asuh di Panti Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta pada tahun 2008? 2. Bagaimana peran pengasuh dalam pemenuhan kebutuhan pada aspek- aspek perkembangan pribadi secara integral para anak asuh di Panti

  Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta pada tahun 2008? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

  1. Keterpenuhan kebutuhan pada aspek-aspek perkembangan pribadi secara integral para anak asuh di Panti Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta pada tahun 2008.

  2. Peran pengasuh pada pemenuhan kebutuhan pada aspek-aspek perkembangan pribadi secara integral para anak asuh di Panti Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta pada tahun 2008.

  3. Hubungan peran pengasuh dan keterpenuhan kebutuhan pada aspek- aspek perkembangan pribadi secara integral para anak asuh di Panti Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta pada tahun 2008.

D. Manfaat Penelitian 1.

  Bagi Panti Asuhan Pondok El Jireh Hasil penelitian ini diharapkan merupakan sumbangan bagi pengembangan kualitas pengasuhan terhadap para anak asuh di Panti

  Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta.

2. Bagi Peneliti

  Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber inspirasi atau bahan pembanding apabila ingin mengembangkan penelitian di sekitar topik yang sama.

E. Batasan Istilah dan Variabel Penelitian 1. Batasan Istilah a.

  Pengasuh Pengasuh adalah orang yang melaksanakan tugas untuk membimbing, memimpin dan mengelola anak asuh (Poerwadarminto,1976 :63).

  b.

  Peran pengasuh Peran pengasuh adalah tindakan pengasuh dalam melaksanakan tugas pemeliharaan dan pendidikan bagi para anak asuh guna mencapai perkembangan pribadi.

  c.

  Anak Asuh Panti Asuhan Anak Asuh Panti Asuhan adalah mereka yang tercatat dan tinggal di Panti Asuhan Pondok El Jireh, Yogyakarta pada tahun 2008.

  d.

  Perkembangan pribadi adalah proses perkembangan psikis dan fisik korban konflik. Panti Asuhan ini di bawah naungan Yayasan AME Mercusuar Indonesia.

2. Batasan Variabel a.

  Peran pengasuh adalah tindakan pengasuh yang melaksanakan tugas sebagai pengasuh, pengasah dan pengasih. Tindakan pengasuh ini diukur dengan Kuesioner Peran Pengasuh terhadap Perkembangan Pribadi dan ditunjukkan oleh skor-skor yang diperoleh tiap anak. Ada dua kategori peran pengasuh yaitu rendah dan tinggi.

  b.

  Perkembangan pribadi yang integral adalah perkembangan diri yang dialami seorang anak secara menyeluruh dan berkesinambungan baik segi fisik, mental, emosional dan spiritual yang dapat diukur dengan menggunakan Kuesioner Peran Pengasuh terhadap Perkembangan Pribadi dan ditunjukkan oleh skor-skor yang diperoleh tiap anak. Ada dua kategori perkembangan pribadi secara integral anak asuh yaitu rendah dan tinggi.

BAB II KAJIAN TEORI Bab kajian teori ini memuat landasan teori yang berkaitan dengan masalah

  penelitian ini, yaitu (a) Pemeliharaan Anak (b) Panti Asuhan (c) Keterpenuhan Kebutuhan dan (d) Kepribadian yang utuh.

A. Pemeliharaan anak 1. Pemeliharaan

  Di dalam sebuah keluarga terjadi interaksi antar anggota keluarga, hubungan yang terjadi di dalam keluarga ini menjadi landasan sikap terhadap orang lain, benda dan kehidupan secara umum. Secara etimologi pemeliharaan berasal dari kata “asuh” artinya memimpin, mengelola, membimbing. Pengasuh adalah orang yang melaksanakan tugas membimbing, memimpin dan mengelola (Poerwadarminta,1976 :63). Menurut kamus Bahasa Indonesia (Dessy, 2001:65) asuh berarti menjaga (merawat dan mendidik) anak, membimbing (membantu dan melatih), memimpin (mengepalai, menyelenggarakan) dan menjaga supaya anak (orang) dapat berdiri sendiri. Hilmansyah (2006:5) orangtua perlu memperhatikan tujuh hal penting guna mencapai pola asuh yang efektif. Ke tujuh hal tersebut adalah: 1) Pola asuh harus dinamis. 2) Pola asuh harus sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anak. 3) Ayah- ibu mesti kompak. 4) Pola asuh harus disertai perilaku positif dari orangtua. 5) Komunikasi yang efektif. 6) Disiplin; dan 7) Orangtua konsisten.

2. Pengasuh sebagai orangtua

  Anak-anak asuh di panti asuhan datang dari berbagai latar belakang. Ada anak asuh yang datang dari keluarga yang tidak mampu dari segi ekonomi. Ada anak asuh yang datang dari orangtua tanpa status pernikahan yang jelas maupun dari keluarga yang tidak utuh dikarenakan perceraian atau meninggal dunia. Soesilo (1985:19) berpendapat bahwa:

  Keutuhan keluarga, di samping ditinjau dari adanya ayah, ibu dan anak, juga dapat dilihat dari sifat hubungan atau interaksi antara anggota keluarga satu sama lain. Ketidak-hadiran ayah atau ibu atau keduanya di dalam suatu keluarga amat berpengaruh pada diri anak.

  Untuk dapat berkembang secara utuh dalam hal kepribadiannya seorang anak memerlukan model atau contoh. Lingkungan pertama yang mula- mula memberikan penga ruh yang mendalam adalah lingkungan keluarganya sendiri. Dari anggota keluarga tersebut seorang anak memperoleh kemampuan dasar baik akan meniru apa yang dikatakan dan dilakukan orangtuanya. Oleh sebab itu kehadiran dan interaksi yang baik antara anak dengan orangtuanya akan berpengaruh dalam perkembangan pribadi seorang anak.

  Dalam kenyataannya, ada anak yang harus berpisah dengan orangtuanya dan menjadi anak asuh. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak disebutkan pengertian “anak asuh” adalah

  Anak yang diasuh oleh seseorang atau lembaga, untuk diberikan bimbingan, pemeliharaan, perawatan, pendidikan, dan kesehatan, karena orangtuanya atau salah satu orangtuanya tidak mampu menjamin tumbuh kembang anak secara wajar.

  Seorang anak yang berada di bawah pemeliharaan orang lain atau lembaga pemeliharaan anak tetap membutuhkan figur orangtua.

  Berdasarkan kebutuhan anak akan figur orangtua maka Panti Asuhan sebagai lembaga yang memberikan bimbingan, pemeliharaan, perawatan dan pendidikan pada anak diharapkan dapat menjadi keluarga yang menghadirkan figur orangtua bagi anak asuhnya. Sekalipun seorang anak asuh tinggal di Panti Asuhan namun kebutuhan akan figur orangtua tetap dapat terpenuhi.

3. Peran pengasuh

  Panti Asuhan adalah interaksi antara pengasuh dengan anak asuh dalam kegiatan sehari- hari di Panti Asuhan sehingga pengasuh mampu menularkan perilaku yang bernilai yang ada dalam dirinya kepada penghuni panti. Anak asuh lambat laun akan mengerti, menerima dan melaksanakan kegiatan-kegiatan di Panti Asuhan demi perkembangan dirinya.

  Sebagai orangtua, pengasuh menjalankan tugas untuk memenuhi kebutuhan dasar seorang anak yaitu: a)

  Asuh (kebutuhan biomedis) menyangkut kebutuhan makan dan minum, asupan gizi, kebutuhan tempat tinggal, pakaian yang layak dan nyaman, dan perawatan kesehatan.

  b) Asah (kebutuhan pendidikan) merupakan kebutuhan akan proses pembelajaran, pendidikan, dan pelatihan khusus yang sesuai.

  c) Asih (kebutuhan emosional) menyangkut pentingnya menimbulkan rasa aman (emotional security), kebutuhan akan kasih sayang, kebutuhan untuk diperhatikan, dihargai, pengalaman baru, pujian dan tanggung jawab (www.infoibu.com, 2007)

a. Asuh

  1) Makan-minum

  Setiap anak yang tinggal di Panti Asuhan adalah anak-anak yang berada dalam proses pertumbuhan secara fisik. Oleh sebab itu anak-anak asuh membutuhkan asupan gizi yang baik guna pertumbuhan fisik mereka. Aturan makan tiga kali sehari yakni pagi, siang dan malam merupakan aturan yang ditetapkan untuk membantu penghuni panti asuhan untuk dapat bertumbuh dengan baik.

  2) Tempat tinggal Selain makanan bergizi anak-anak asuh juga membutuhkan tempat tinggal yang nyaman dan aman serta memadai untuk penghuni panti dapat bertumbuh dan berkembang secara optimal. 3)

  Perawatan kesehatan Panti Asuhan merupakan tempat tinggal anak-anak dari berbagai latar belakang. Untuk menjaga kemungkinan timbulnya gangguan kesehatan, perlu adanya pencegahan berupa perawatan kesehatan. Tempat tinggal dan lingkungan yang bersih dan teratur merupakan salah satu cara bagi perawatan

b. Asah

  1) Kegiatan belajar mata pelajaran

  Kegiatan belajar bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dasar untuk belajar. Kemampuan ini dikembangkan dengan cara menanamkan kebiasaan belajar yang baik bagi penghuni panti. Melalui kegiatan belajar ini penghuni panti diharapkan dapat mencapai kemampuan–kemampuan dasar seperti membaca, mengolah informasi, menganalisis dan mengembangkan kebiasaan dan semangat belajar. Selain itu kegiatan belajar juga bertujuan untuk mengembangkan bakat, kemandirian serta tanggung jawab pada diri sendiri serta komunitas dimana mereka tinggal yaitu di Panti Asuhan. 2)

  Kegiatan pengembangan potensi (bakat) Kegiatan ini mencakup penyaluran hobi dan kemampuan- kemampuan di luar kemampuan akademik. Kemampuan-kemampuan yang disalurkan terutama kemampuan di bidang seni, dan kepemimpinan. Kegiatan ini melatih dan memberi kesempatan bagi penghuni panti untuk mengembangkan potensi diri yang belum

c. Asih

  1) Bimbingan rohani Setiap penghuni panti asuhan diberikan bimbingan secara rohani.

  Kegiatan ini baik secara pribadi maupun bersama-sama dengan tujuan untuk membangun sikap, perilaku dan kebiasaan untuk dekat dengan Tuhan (keimanan terhadap Tuhan). 2) Bimbingan emosional

  Penghuni panti asuhan dalam kehidupan sehari- hari tidak luput dari emosi. Mereka perlu dibantu mengenali emosi yang terjadi dalam diri mereka dan mengelola emosi secara tepat dan mengungkapkan secara tepat sehingga menghasilkan perilaku yang benar.

  3) Bimbingan spiritualitas Dalam kehidupan sehari- hari tingkah laku para penghuni panti dipengaruhi oleh nilai- nilai yang dipercayainya. Dasar utama yang ditanamkan adalah keimanan kepada Tuhan. Bimbingan ini bertujuan untuk menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai unggul kepada para penghuni panti seperti pengucapan syukur, kejujuran, ketekunan, tolong- menolong, dan

B. Panti Asuhan

  1. Pengertian Panti Asuhan

  Panti asuhan adalah tempat untuk mengasuh anak-anak yatim, piatu, atau yatim-piatu, bahkan anak-anak terlantar untuk dibina menjadi anak yang mandiri, bertanggung jawab, serta patuh dan berguna bagi masyarakat, nusa dan bangsa. Menurut Swasono, Panti Asuhan menjadi tempat pribadi manusia dimanusiawikan sebab Panti Asuhan mengasuh dan mendidik anak-anak yang seringkali disingkirkan oleh keluarga dan masyarakat (Tri Antoro,2005:31)

  2. Fungsi Panti Asuhan

  Menurut Departemen Sosial (Paulina,1999:9), fungsi Panti Asuhan adalah untuk menampung anak-anak yatim, piatu atau keduanya, anak-anak terlantar bahkan anak-anak yang mengalami kesulitan ekonomi untuk memperoleh perhatian berupa pemenuhan kebutuhan dan memperoleh status sosial yang layak. Panti Asuhan merupakan tempat yang dikelola dengan asas kekeluargaan bagi anak asuh. Suasana kekeluargaan dalam kehidupan sehari- hari akan membuat anak merasa berada dalam keluarga sendiri sekalipun pada kenyataannya mereka telah berpisah dari keluarga mereka.

3. Panti Asuhan Pondok El Jireh

  Pondok El-Jireh adalah sebuah Panti Asuhan kristiani yang bertujuan untuk melayani anak-anak terlantar dengan memenuhi kebutuhan fisik anak (makanan, gizi, kesehatan), kebutuhan spiritual anak (semakin mengenal, mengasihi, dan memuliakan Tuhan), kebutuhan mental anak (pemulihan trauma, sosialisasi, budi-pekerti), dan intelektual anak (pendidikan, penemuan minat-bakat, ketrampilan kejuruan). Setelah semakin dewasa, mereka diharapkan dapat menjadi pribadi yang sehat, dewasa secara rohani, dan berkepribadian matang, sehingga dapat melayani orang lain sesuai dengan panggilan dan kecakapan mereka.

  Panti Asuhan ini dibawah naungan Yayasan AME Mercusuar Indonesia dan beralamat di Tegal Mlati RT 03/ RW 19 Sinduadi Mlati Sleman. Panti Asuhan ini didirikan pada tanggal 23 Oktober 2002. Panti asuhan ini diasuh oleh dua orang pengasuh yang berperan sebagai orangtua bagi penghuni panti asuhan.

C. Keterpenuhan Kebutuhan

  Kebutuhan merupakan sesuatu yang diperlukan manusia untuk individu dan membutuhkan pemenuhan. Apabila kebutuhan akan sesuatu dihayati, maka timbul dorongan sebagai daya pengaruh untuk melakukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan itu. Winkel (1997:155) mengartikan kebutuhan sebagai suatu kekosongan dalam kehidupan manusia atau tidak terdapatnya sesuatu pada seseorang yang diperlukan bagi kesejahteraannya.

  Maslow (Goble,1987:69-92) mengelompokkan kebutuhan manusia secara hirarkis, sebagai berikut :

  1. Kebutuhan-kebutuhan fisiologis Kebutuhan-kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan-kebutuhan yang paling dasar dan langsung berhubungan dengan kelangsungan hidup manusia, seperti makan, minum, tempat tinggal, dan oksigen. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi manusia sebelum memenuhi kebutuhan lain. Hal inilah menyebabkan kebutuhan fisiologis sebagai kebutuhan yang paling kuat.

  2. Kebutuhan akan rasa aman Setelah kebutuhan fisiologis terpenuhi secukupnya, muncullah kebutuhan akan rasa aman, yang mencakup kebutuhan akan jaminan,

  3. Kebutuhan akan rasa memiliki-dimiliki dan kasih sayang Setiap manusia memerlukan rasa cinta, kasih sayang, dan perasaan memiliki. Perwujudan dari perasaan ini nampak pada kebutuhan akan teman, sahabat, kekasih, dan sebagainya. Manusia akan berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan ini, karena apabila kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka manusia akan merasa terkucilkan, ditolak, tidak mendapat keramahan dan kesepian merupakan hal yang bisa dirasakan sangat menyakitkan.

  4. Kebutuhan akan penghargaan Kebutuhan akan penghargaan secara teoritis akan menjadi penting apabila kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, dan kebutuhan akan cinta dan memiliki sudah dipenuhi. Kebutuhan akan harga diri meliputi kebutuhan akan kepercayaan diri, kompetensi, penguasaan, kecukupan, prestasi, ketidaktergantungan dan kebebasan. Sedangkan kebutuhan akan penghargaan dari orang lain meliputi prestise, pengakuan, penerimaan, perhatian, kedudukan, nama baik dan semua sifat dari bagaimana orang- kemampuannya. Kebutuhan ini muncul sesudah kebutuhan pada tingkat sebelumnya sudah terpenuhi secara memadai.

  6. Kebutuhan untuk tahu dan memahami Salah satu ciri mental yang sehat adalah adanya rasa ingin tahu.

  Manusia memiliki hasrat untuk memahami, menyusun, mengatur, menganalisis, menemukan hubungan-hubungan dan makna- makna.

  Terpenuhinya hasrat akan keinginan untuk mengetahui dan memahami dapat menimbulkan perasaan puas dan bahagia.

  7. Kebutuhan estetik Kebutuhan akan keindahan pada individu bersifat naluriah. Tiap orang memiliki kebutuhan akan keindahan yang membuat orang lebih sehat.

  Keindahan dapat membuat individu lebih bersemangat. Kebutuhan hidup manusia terdiri dari kebutuhan yang bersifat fisik, psikologis, sosial, dan spiritual. Hierarki kebutuhan Maslow yang telah disebutkan di atas adalah kebutuhan fisiologis termasuk dalam kebutuhan hidup yang bersifat fisik; sedangkan kebutuhan akan rasa aman, rasa memiliki-dimiliki dan kasih sayang, kebutuhan untuk tahu dan memahami serta kebutuhan estetik

D. Kepribadian yang utuh/ integral

  Goleman (1997) berpendapat bahwa hampir 80% keberhasilan seseorang tidak ditentukan oleh tingginya IQ seseorang. IQ hanya menyumbang kira-kira 20% bagi faktor-faktor yang menentukan kesuksesan dalam hidup. Sisanya ditentukan oleh kemampuan lain yang disebut sebagai kecerdasan emosional.

  Dalam penelitian selanjutnya Stephen R. Covey menyatakan “cara pikir sederhana mengenai kehidupan ini: pribadi utuh (tubuh, pikiran, hati dan jiwa) dengan empat kebutuhan dasar (untuk hidup, belajar, mencinta dan meninggalkan warisan), dan empat kecerdasan atau kemampuan (fisik, mental, emosional, dan spiritual)” (Covey,2006:125).

  Jadi seorang anak untuk dapat berkembang secara optimal dan berperan serta dalam masyarakat (mencapai kesuksesan hidup) perlulah dipersiapkan dengan kecerdasan-kecerdasan yang diperlukan. Menurut Gardner, kecerdasan seseorang meliputi unsur-unsur kecerdasan matematika- logika, kecerdasan bahasa, kecerdasan musikal, kecerdasan visual-spasial, kecerdasan kinestetik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal dan kecerdasan naturalis (Armstrong, Setiap Anak Cerdas,2002). Cara berpikir inilah yang kemudian mendorong orang tersebut akan memberikan kerangka intelektual dan emosional di mana kepribadian terus menerus bertumbuh” (Roger,2005:43) Kepribadian seorang anak bertumbuh secara utuh pada saat aspek-aspek dalam kepribadian anak tersebut berkembang secara integral. Seluruh aspek kepribadian anak baik aspek fisik, mental, emosional dan spiritualnya dapat dikembangkan. Sama seperti anak dalam sebuah keluarga, anak asuh pun perlu untuk dipersiapkan dengan mengembangkan kepribadiannya secara utuh. Jadi pemeliharaan pada lembaga atau Panti Asuhan diharapkan dapat mengembangkan seluruh kemampuan dan kepribadian anak asuhnya. Melalui asah, asuh dan asih anak-anak asuh dipersiapkan untuk dapat hidup dan berperan dalam masyarakat secara optimal selepas mereka dari Panti Asuhan.

  Berdasarkan literatur- literatur di atas maka aspek-aspek kepribadian yang integral yang akan di teliti adalah aspek fisik, mental dan emosi-spiritual yang akan diwujudkan oleh peran pengasuh melalui aspek-aspek asuh, asah dan asih.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini peneliti menguraikan beberapa hal yang berkaitan dengan

  metodologi penelitian, yaitu jenis penelitian, subjek penelitian, instrumen pengumpulan data, prosedur pengumpulan data, dan teknik analisis data.

  A. Jenis Penelitian

  Penelitian yang dilakukan termasuk penelitian deskriptif dengan metode survei. Donald Ary, dkk (Furchan,1982:415) mengungkapkan bahwa penelitian deskriptif dirancang untuk memperoleh informasi tentang status gejala pada saat penelitian dilakukan dan diarahkan untuk menetapkan sifat suatu situasi pada waktu penelitian dilakukan. Sedangkan tujuan dari survei adalah mengumpulkan informasi tentang variabel dan bukan informasi tentang individu.

  B. Subjek Penelitian

  Subjek yang diteliti dalam penelitian adalah para anak asuh di Panti

C. Instrumen Pengumpul Data 1. Kuesioner Peran Pengasuh

  Kuesioner ini disusun oleh peneliti tentang peran kegiatan asuh, asah, asih dalam keterpenuhan kebutuhan pada aspek-aspek perkembangan kepribadian secara fisik, mental, emosional dan spiritual anak asuh di panti asuhan. Kuesioner telah diuji cobakan sebelum digunakan. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini bersifat tertutup. Artinya dalam kuesioner sudah disediakan alternatif jawaban sehingga responden tinggal memilih jawaban dari alternatif jawaban itu (Arikunto,2002:129).

  Kuesioner terdiri dari dua bagian yaitu bagian pertama adalah petunjuk pengisian. Bagian kedua adalah kuesioner perkembangan pribadi anak secara integral meliputi perkembangan fisik, mental, emosional dan spiritual anak asuh serta peran pengasuh dalam perkembangan tersebut.

  Kuesioner terdiri dari 88 butir pertanyaan. Scoring item kuesioner adalah 1 sampai 4. Adapun scoring untuk item tersebut yaitu 4 untuk selalu; 3 untuk banyak kali; 2 untuk kadang-kadang; dan 1 untuk tidak pernah.

  Tabel 1. Aspek Kuesioner Peran Pengasuh Terhadap Perkembangan Anak Asuh Di Panti Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta Tahun 2008.

  No. 1,2,5,6 No. 3,4,7,8,9,10, No.11,12,1516,17,18,19,20,21, 22,23,24

  No. 1s/d 8, 11,12,17,18,35,36 No. ,15,19,20,29,30,33,34 No. 9,10,13,14,21,22,23,24,25 26,27, 28,31,32,37,38,39,40

  2. relasi sosial

  Kegiatan emosional: 1. mengenali dan mengungkapkan perasaan

  Kegiatan rohani: b.

  3. Perkembangan spiritual dan emosional berdasarkan kegiatan asih a.

  24

  b. Pengembangan potensi (bakat):

  No Aspek perkembangan pribadi anak asuh Pernyataan Jumlah

  Kegiatan belajar: 1. pendampingan belajar 2. fasilitas belajar

  2. Perkembangan mental berdasarkan kegiatan asah a.

  24

  c. Kegiatan kesehatan No. 1 s/d 8 No. 9 s/d 16 No. 17 s/d 24

  Kegiatan sandang

  Kegiatan makan-minum b.

  1. Perkembangan jasmani (fisik) berdasarkan kegiatan asuh: a.

  40

2. Uji Coba Alat

  Menurut Arikunto (2002:142) untuk menguji validitas instrumen, maka peneliti perlu mencobakan instrumen yang digunakan pada sasaran yang sesuai dengan sasaran penelitian. Apabila data yang diperoleh dari uji coba sudah sesuai dengan yang seharusnya, berarti instrumen baik dan valid. Uji coba alat dilakukan oleh peneliti kepada anak asuh di Panti Asuhan Griya Victory Kaliurang pada tanggal 22 November 2007 terhadap 26 anak.

3. Reliabilitas dan Validitas Alat Ukur

a. Reliabilitas Alat Ukur

  Reliabilitas suatu instrumen adalah taraf sampai di mana suatu instrumen mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukuran yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil (Masidjo, 1995:209). Perhitungan taraf reliabilitas instrumen ini menggunakan metode belah dua (Split-half

  Method Spearman and Brown).

  1) Perhitungan Koefisien Korelasi

  Keter angan :

  : Skor-skor belahan ganjil genap

  N : Banyaknya subjek X : Skor belahan gasal Y : Skor belahan ganjil

  XY : Hasil perkalian antara nilai X dan Y

  2). Perhitungan Koefisien Reliabilitas Dengan rumus Spearman and Brown , sebagai berikut: (Garret,1967:339) Keterangan : r tt : koefisien reliabilitas alat ukur

  =

d. Rangkuman

  Hasil uji coba kuesioner Peran Pengasuh Dan Keterpenuhan Kebutuhan pada Aspek-aspek Perkembangan Pribadi menunjukkan koefisien reliabilitas dan validitas pada klasifikasi tinggi (Garrett,1967:176). Berdasarkan hasil uji coba tersebut tidak dilakukan koreksi pada Kuesioner Peran Pengasuh Dan Keterpenuhan Kebutuhan pada Aspek-aspek Perkembangan Pribadi dan kuesioner tersebut dapat digunakan dalam penelitian.

  Koefisien reliabilitas dinyatakan dengan bilangan koefisien antara 0.00 sampai 1.00 yang dikelompokkan ke dalam beberapa klasifikasi dari sangat rendah sampai sangat tinggi. Penafsiran tentang tinggi atau rendah validitas dan reliabilitas kuesioner didasarkan pada pandangan Garret (Garret,1967:176) dikemukakan suatu deskripsi tentang penafsiran koefisien korelasi sebagai berikut :

  Tabel 2. Klasifikasi Koefisien Reliabilitas dan Validitas Alat Tes

  Koefisien Korelasi Klasifikasi

  • 0.70 - +1.00 Tinggi

  Berdasarkan hasil uji coba dan hasil penelitian disimpulkan bahwa koefien reliabilitas dan validitas Kuesioner Peran Pengasuh Terhadap Perkembangan Pribadi termasuk tinggi untuk uji coba dan cukup untuk penelitian.

  Koefisien reliabilitas dan validitas uji coba dan penelitian disajikan dalam tabel 3 berikut:

  Tabel 3. Koefisien reliablitas dan validitas uji coba dan penelitian

  Koefisien Uji Coba Penelitian Pengasuh Anak Asuh Pengasuh Anak Asuh

  0.849 0.791 0.835 0.833

  r tt

  0.921 0.889 0.913 0.912

  r ∞ D.

   Teknik Analisis Data

  Proses analisis data penelitian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Membuat tabulasi analisis item 2.

  Membuat Skor item Ganjil Genap 3. Membuat distribusi Skor-Skor Ganjil-Genap untuk perhitungan

  5. Perhitungan koefisien reliabilitas dan koefisien kuesioner dengan metode belah dua (gasal-genap) dan rumus Spearman-Brown.

  6. Perhitungan koefisien validitas.

  7. Perhitungan koefisien korelasi Product Moment.

  8. Pengetesan signifikansi ( Hadi, 2000:302).

  Mean atau rata-rata hitung digunakan untuk mengetahui nilai rata-rata 9. yang diperoleh setiap kelompok subyek. Menurut Donald Ary, dkk mendefinisikan Mean adalah jumlah semua nilai dalam suatu sebaran dibagi dengan jumlah kasus (Furchan,1982:157). Rumus untuk mencari Mean sebagai berikut:

  =

  M

  Keterangan : M : Rata-rata hitung skor-skor anak

  Skor : Jumlah skor-skor anak

  ∑

  N : Jumlah anak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini membahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. A. Hasil Penelitian Permasalahan yang akan dijawab oleh peneliti dalam penelitian ini

  adalah (1) Bagaimanakah keterpenuhan kebutuhan pada aspek-aspek perkembangan pribadi para anak asuh di Panti Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta pada tahun 2008? (2) Bagaimanakah peran pengasuh dalam pemenuhan kebutuhan pada aspek-aspek perkembangan pribadi secara integral para anak asuh di Panti Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta tahun 2008 menurut anak asuh yang bersangkutan? (3) Bagaimanakah hubungan peran pengasuh dan keterpenuhan kebutuhan aspek-aspek perkembangan pribadi anak asuh di Panti Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta tahun 2008? 1.