PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FIQH MELALUI METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELASVII SMP MUHAMMADIYAH 03 AMPEL KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2010 - Test Repository

  

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FIQH M ELALUI METODE

N UM BERED H EADS TOGETHER (NHT) PADA SISW A KELAS VII

  

SM P M UHAM M ADIYAH 03 AM PEL KECAM ATAN AMPEL

KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2010

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

  

Oleh :

FATMAWATI LATIFAH

  NIM. 11106034

  

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

S A L A T I G A

2010 Suwardi, M. Pd Dosen STAIN Salatiga

NOTA PEMBIMBING

  Lampiran : 3 eksemplar Hal : Naskah Skripsi

  Sdr. FATMAWATI LATIFAH NIM : 11106034

  Kepada

  Yth. Ketua STAIN Salatiga

  di Tempat

  Assalamu'alaikum Wr. Wb

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudara : Nama : FATMAWATI LATIFAH NIM : 11106034 Jurusan/ prod i : Tarbiyah/ Pendidikan Agama Islam

  Judul : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI

  METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH

03 AMPEL KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2010

  Dengan ini kami mohon agar naskah skripsi tersebut di atas segera di munaqosahkan. Demikian harap menjadi periksa.

  Assalamu'alaikum Wr. Wb

  Salatiga, 31 Agustus 2010 Pembimbing

  Suwardi, M. Pd NIP. 19670121 199903 1 002

  KEMENTERIAN AGAMA S E K O L A H T I N G G I A G A M A I S L A M N E G E R I ( S T A I N ) S A L A T IG A Jl. T e n ta ra P e la ja r 0 2 T e lp . (0 2 9 8 ) 3 2 3 7 0 6 , 3 2 3 4 3 3 Fax 3 2 3 4 3 3 S alatig a 5 0 7 2 1 W e b s ite r

PENGESAHAN SKRIPSI

  Skripsi saudara : Fatmawati Latifah dengan Nomor Induk Mahasiswa : 11106034 yang berjudul PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FIQH MELALUI

METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS

  

VII SMP MUHAMMADIYAH 03 AMPEL, KECAMATAN AMPEL,

KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2010 telah dimunaqasahkan dalam Sidang

  Panitia, Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada hari selasa, 31 Agustus 2010 yang bertepatan pada tanggal 21 Ramadhan 1431 H. dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)

  Salatiga, 31 A gustus 2010

  21 Ramadhan 1431

  Panitia Ujian » y Sekretaris

  

Pr^Tmam Sutomo, M.A^^ S l^ L ^ ^ jyDr. Rahmat Hftryadi, M.Pd

NIP. 19580827 198303 19670112 199203 1 005

Penguji II Dra. Siti Asdigoh, M.Si NIP. 19680812 199403 2 003 Peni Susapti, M.Si NIP. 19700403 200003 2 003

  

Pembimbing

Suwardi, M.Pd

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

  Saya yang bertanda tangan di bawah in i: Nama :

  Fatmawati Latifah

  NIM . : 11106034 Jurusan : Tarbiyah

  Program Studi : Pendidikan Agama Islam Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau di rujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 31 Agustus 2010

  Fatmawati Latifah

  NIM. 11106034

  M O TTO

Not only teach, but also touch.

  ❖ Siapa cepat dia dapat.

  

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada :

  

1. Ibu dan bapak tercinta yang telah membesarkan dan mendidikku dengan

untaian do'a dan kasih sayang yang selalu menngiringi langkahku, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di perguruan tinggi.

  

2. Kakak-kakakku yang aku sayangi Mas Udin, Mbak Ratih yang senantiasa

memberikan semangat dan doa-doanya sehingga penulis dapat segera menyelesaikan skripsi ini dan dengan kalian aku dapat belajar tentang kesabaran.

  

3. Adik-adikku Anie dan Hasan, walaupun kalian sering membuatku jengkel

tetapi gelak tawamu yang dapat mengobatiku disaat aku jemu.

  

4. Bapak dan ibu guru di SMP Muhammadiyah 03 Ampel yang memberikan ijin

untuk penelitian dan penuh kesabaran membantuku dalam pengumpulan data- data penelitian.

  

5. Rekan-rekan kerja RA Darul AJiyah, MI Darul Ulum (Bu Warni, Bu Kur dan

Bu Jujuk) yang memberikan semangat untukku.

  

6. Teman-teman bolu community (Lisa, Umi, Eni, Nug, Tibi, Kamidi, Zaenal)

dan temen-temen PAI A lainnya yang selalu mendampingi dan membantu dalam pembuatan skripsi maupun dalam studi.

  7. Teman suka dan duka ’ku (An....) yang setia memberikan motivasi, perhatian, semangat, bantuan, doa dalam menyelesaikan skripsi ini.

  

8. Sahabatku mas Rosyid di Sragen, Paijo di Semarang dan mb Oliph di UIN

Jogja yang sering memberikan motivasi dan semangat untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

9. Teman seperjuangan (Rina, Mbak Endah, Hijri, Jamal, Bu Arif, Bu Umi dan teman-teman ekstensi lainnya).

KATA PENGANTAR

  Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepangkuan

  Nabi Muhammad SAW sebagai tauladan seluruh umat. Semoga kita diberi kemudahan dalam meneladani akhlaq beliau.

  Skripsi ini dapat penulis selesaikan berkat pertolongan Allah melalui bantuan, saran serta arahan dari berbagai pihak Maka sudah sewajarnya apabila penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, khususnya kepada :

  1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

  2. Suwardi, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dalam menyelesaikan skripsi ini.

  3. Dra,- Siti Asdiqoh, M.Si selaku ketua program studi Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga.

  4. Bapak dan Ibu guru SMP Muhammadiyah 03 Ampel "yang telah memberikan ijin dan bantuannya dalam penelitian ini.

  5. Segenap Civitas Akademika STAIN Salatiga.

  6. Bapak/Ibu dosen STAIN Salatiga yang telah memberikan serta membimbing dalam menuntut ilmu selama kuliah.

  7. Semua pihak yang telah membantu penulisan skripsi ini yang penulis tidak bias sebutkan satu persatu.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saran dan kritik sangat kami harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca pada umumnya.

  Salatiga, 31 Agustus 2010

  

ABSTRAK

Latifah, Fatmawati. 2010. Peningkatan Prestasi Belajar Fiqh melalui Metode

Numbered Heads Together

  (NHT) pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 03 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Tahun

  2010. Skripsi, Salatiga : Program Strata 1 Program Studi Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah. Pembimbing : Suwardi, M. Pd

  

Kata Kunci : Prestasi Belajar Fiqh dan Metode Numbered Heads Together

  (NHT) Rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah : Apakah metode

  Numbered Heads Together

  dapat meningkatkan prestasi belajar siswa untuk mata pelajaran Fiqh kelas VII, SMP Muhammadiyah 03 Ampel? Penelitian ini bertu­ juan untuk mengetahui : Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 03 Ampel dalam mengikuti pelajaran Fiqh melalui metode Numbered Heads Together. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas, subyek penelitian sebanyak 40 sampel, menggunakan tehnik penelitian model pre-test post-test, pengumpulan data melalui lembar pengamatan.

  Berdasarkan data yang terkumpul dari siklus I, siklus II, dan silkus III mengalami peningkatan prestasi belajar siswa. Hal ini terlihat dari rata-rata hasil pre test dan post test dari masing-masing siklus. Siklus I mengalami peningkatan dari 5,3 menjadi 6,5 yang mengalami peningkatan sebesar 1,2 dan 10 siswa dinyatakan tuntas. Siklus II dari 6,8 menjadi 7,3 mengalami peningkatan 0,5. Pada pre test 12 siswa yang tuntas sedangkan pada post test 35 siswa dinyatakan tuntas. Siklus III, hasil rata-rata dari 6,93 menjadi 8,25 mengalami peningkatan sebesar 1,3 dan pada post test siswa dinyatakan tuntas semua.

  Berdasar hasil penelitian tersebut diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukkan bagi seluruh pihak sekolah baik siswa maupun guru, para peneliti dan semua yang membutuhkan di lingkungan sekolah SMP Muham­ madiyah 03 Ampel.

  

  

  

  

  BAB I PENDAHULUAN

  

  

  

  

  

  

  

  BAB II KAJIAN PUSTAKA

DAFTAR ISI

  

  

  

  

  

  

  

  

  C. Hubungan Metode Numbered Heads Together

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  

  

  

  

  

  

  

  BAB V PENUTUP LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

TABEL 3.1 LEMBAR PENGAMATAN GURU SIKLUS I ........................ 43TABEL 3.2 LEMBAR PENGAMATAN SISWA SIKLUS I ........... ........... 44TABEL 3.3 LEMBAR PENGAMATAN GURU SIKLUS II ...................... 50TABEL 3.4 LEMBAR PENGAMATAN SISWA SIKLUS II ..................... 52TABEL 3.5 LEMBAR PENGAMATAN GURU SIKLUS III ..................... 57TABEL 3.6 LEMBAR PENGAMATAN SISWA SIKLUS III ................... 58TABEL 4.7 DAFTAR NILAI SIKLUS I ........................................................ 62TABEL 4.8 LEMBAR PENGAMATAN SISWA ......................................... 63TABEL 4.9 LEMBAR PENGAMATAN GURU .......................................... 64TABEL 4.10 LEMBAR HASIL PENGAMATAN SISWA SIKLUS I ......... 64TABEL 4.11 LEMBAR HASIL PENGAMATAN GURU SIKLUS I .......... 66TABEL 4.12 DAFTAR NILAI SIKLUS II ...................................................... 68TABEL 4.13 LEMBAR HASIL PENGAMATAN SISWA SIKLUS II ....... 70TABEL 4.14 LEMBAR HASIL PENGAMATAN GURU SIKLUS II ........ 72TABEL 4.15 ;DAFTAR NILAI SIKLUS III ..................................................... 74TABEL 4.16 LEMBAR HASIL PENGAMATAN SISWA SIKLUS III ...... 75TABEL 4.17 LEMBAR HASIL PENGAMATAN GURU SIKLUS III ....... 76

  

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

  Peranan pendidikan sangat penting untuk menghasilkan sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa. adanya kemajuan dalam pendidikan menimbulkan dorongan untuk melakukan berbagai inovasi pendidikan agar tercapai tujuan seperti apa yang diharapkan.

  Dalam kegiatan belajar mengajar pada hakekatnya menuntut adanya suatu bentuk perubahan. Perubahan itu dapat berbentuk sikap, tingkah laku, pengetahuan dan keterampilan. Dari beberapa bentuk perubahan belajar sebagaimana disebut di atas dapat digolongkan menjadi 3 aspek yaitu aspek kognitif, aspek efektif dan aspek psikomotorik. Ketiga aspek inilah yang menjadi sasaran proses belajar yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan dalam rangka mencapai tujuan intruksional.

  Pentingnya pendidikan agama bagi setiap warga negara terbukti dengan adanya peraturan pemerintah yang mengharuskan pendidikan agama diberikan kepada anak-anak sejak taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi. Secara garis besar tujuan pendidikan agama di SMP adalah untuk mendidik anak-anak supaya menjadi orang yang bertaqwa kepada

  Tuhan Yang Maha Esa, yang berarti taat dan patuh menjalankan perintah serta menjauhi larangan-larangan-Nya.

  2 Pendidikan Agama Islam di SMP salah satunya adalah mata pelajaran

  Fiqh. Pelajaran Fiqh dalam kurikulum SMP adalah salah satu bagian mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diberikan untuk mengenal, memahami, dan mengamalkan agama Islam yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya melalui kegiatan bimbingan, latihan, penggunaan pengalaman dan pembiasaan. Penguasaan terhadap mata pelajaran Fiqh perlu- ditekankan, dan penekanan ini memerlukan suatu pendukung yang tepat untuk memaksimalkan hasil yang akan dicapai.

  Sekolah merupakan wadah untuk mengaktualisasikan tujuan yang akan dicapai melalui kegiatan pembelajaran. Sehingga diharapkan dapat menghasilkan insan yang menguasai ilmu dan teknologi. Untuk mewujudkan hal tersebut memerlukan komponen pembelajaran, kurikulum, guru dan sumber belajar lainnya.

  Metode pembelajaran dalam proses belajar mengajar (PBM) mempunyai peran penting, karena untuk menciptakan PBM yang efektif dalam kelas terkait dengan pemilihan metode pembelajaran. Pemilihan metode pembelajaran yang tepat dapat menciptakan situasi yang interaktif antaraguru dan siswa serta siswa dengan siswa. Model pembelajaran yang dianggap unggul dalam membantu siswa adalah model pembelajaran kooperatif, sebagai salah satu pendekatannya adalah pendektan struktural.

  Pada mata pelajaran Fiqh di SMP Muhammadiyah 03 Ampel, prestasi yang dicapai siswa kurang maksimal. Hal ini terjadi karena guru Fiqih di SMP Muhammadiyah kurang inovatif dalam menggunakan metode belajar.

  3 Setiap proses pembelajaran pasti menampakkan keaktifan siswa, tetapi

  kenyataannya di sekolahan ini khususnya pada mata pelajaran Fiqh masih menunjukkan kecenderungan yang berbeda. Dalam proses pembelajaran Fiqh masih tampak adanya kecenderungan meminimalkan peran dan keterlibatan siswa. Dominasi guru dalam proses pembelajaran menyebabkan siswa lebih banyak berperan dan terlibat secara pasif. Mereka lebih banyak menunggu sajian dari guru daripada mencari dan menemukan sendiri pengetahuan, keterampilan serta sikap yang mereka butuhkan.

  Dengan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan judul "PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FIQH MELALUI METODE NUMBERED HEADS

  TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH

  03 AMPEL, KECAMATAN AMPEL, KABUPATEN BOYOLALI TAHUN ” .

  2010

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, -maka dapat ditarik suatu rumusan masalah penelitian sebagai berikut: Apakah metode Numbered Heads Together dapat meningkatkan prestasi belajar siswa untuk mata pelajaran Fiqh kelas VII, SMP Muham­ madiyah 03 Ampel, Kabupaten Boyolali Tahun 2010?

  4 C. Tujuan Penelitian

  Tujuan merupakan hal yang sangat penting dalam suatu penelitian sehingga dengan tujuan penelitian akan dapat bekerja secara terarah baik dalam mencari data dan pemecahan masalah, adapun tujuan dari penelitian tersebut untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 03 Ampel, Kabupaten Boyolali Tahun 2010 melalui metode Numbered Heads Together dalam mata pelajaran Fiqh.

D. Hipotesis Tindakan

  Menurut Arikunto (1999 : 67), “Hipotesis merupakan jawaban bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul”. Sedangkan menurut Hadi (1981 : 63) “Hipotesis adalah dugaan sementara yang mungkin benar, atau mungkin salah. Dia akan ditolak jika salah atau palsu, dan akan diterima jika fakta-fakta membenarkan”.

  Dengan demikian pada hakekatnya hipotesis adalah keputusan atau kesimpulan yang masih bersifat sementara, dan untuk membuktikan benar atau tidaknya diperlukan penelitian dan analisis.

  Dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut : Metode Numbered Heads Together dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 03 Ampel dalam mata pelajaran Fiqh.

  5 E. Kegunaan Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis, yaitu :

  1. Secara teoritis, diharapkan bisa menambahkan khasanah teori pendidikan yang sudah ada dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

  2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat sebagai berikut: a. Bagi Siswa

  Hasil penelitian ini bermanfaat bagi siswa yang prestasinya rendah, karena dengan metode ini menuntut siswa untuk aktif mengikuti pelajaran dan memahami materi sehingga prestasi siswa meningkat dan motivasi diri untuk belajar yang lebih baik.

  b. Bagi Guru Melalui penelitian tindakan kelas dapat mengetahui sedidkit demi sedikit metode yang bervariasi serta memilih penggunaan pendekatan yang baik termasuk penggunaan metode, sehingga meningkatkan sistem pembelajaran yang efektif.

  c. Bagi Sekolah Hasil penelitian sebagai masukan pihak sekolah yang dapat dipakai bahan pertimbangan dalam proses pembelajaran.

  6 F. Definisi Operasional

  Untuk menghindari kemungkinan terjadinya penafsiran yang berbeda dengan maksud utama penulis, perlu penjelasan beberapa istilah pokok sebagai batasan pengertian dalam penelitian ini. Adapun istilah-istilah pokok tersebut adalah :

  1. Prestasi Belajar Siswa Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan. Gagne (1985 : 40) menyatakan bahwa prestasi dibedakan menjadi lima aspek : kemampuan kognitif, informasi verbal, sikap dan keterampilan. Menurut Bloom dalam Suharsimi Arikunto (1990 : 110) bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.

  Menurut Sardiman (2001 : 26) “Belajar adalah kegiatan yang berproses secara sistematis dan merupakan unsur yang sangat fundamentalis dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan”. Dalam arti bahwa berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan sangat tergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarga sendiri.

  Begitu juga menurut Winkel (1996 : 53) “Belajar adalah aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan sikap, sehingga perubahan tersebut bersifat relatif konstan dan berbekas".

  7 Prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau

  kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapai (Winkel, 1996 : 162) sedangkan menurut S.

  Nasution (1996 : 17) prestasi belajar adalah "Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat”.

  Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Memahami prestasi belajar secara garis besar harus bertitik tolak kepada pengertian belajar itu sendiri.

  Untuk itu para ahli mengemukakan pendapatnya yang berbeda-beda sesuai dengan pandangan yang mereka anut. Namun dari pendapat yang berbeda itu dapat kita temukan satu titik persamaan, yakni tingkat keberhasilan dalam mempelajari mata pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar.

  Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif, dan psikomotorik setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen yang relevan. Jadi prestasi belajar adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf, maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode tertentu.

  8 Pelajaran Fiqh adalah salah satu bagian dari mata pelajaran

  pendidikan agama Islam yang diharapkan untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengamalkan hukum Islam yang kemudian menjadi dasar pandangan hidup (way o f life) melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman dan pembiasaan (Depag RI, 2004 : 48).

  Prestasi belajar mata pelajaran fiqh adalah hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif, dan psikomotorik setelah mengikuti pembelajaran mata pelajaran fiqh yang diukur dengan menggunakan instrumen tes.

  Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqh dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi / rendahnya prestasi belajar siswa. Siswa dikatakan tuntas dalam mata pelajaran fiqh apabila nilai siswa melampaui batas KKM yaitu 6,1.

  2. Metode Numbered Heads Together Metode Numbered Heads Together (NHT) atau Kepala Bernomor adalah suatu model pembelajaran yang lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengelola, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di depan kelas (Rahayu : 2006).

  Model NHT adalah bagian dari model kooperatif struktural yang menekankan pada struktur-struktur khusus yang dirancang untuk mempe­

  9

  ngaruhi pola interaksi siswa. Struktur Kagan menghendaki agar para siswa bekerja saling bergantung pada kelompok-kelompok kecil.

  Model NHT ini secara tidak langsung melatih siswa untuk saling berbagi informasi, mendengarkan dengan cermat serta berbicara dengan penuh perhitungan, sehingga siswa lebih produktif dalam pembelajaran.

  Adapun langkah-langkah dari metode NHT ini adalah :

  a. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 5 - 8 siswa, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor.

  b. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerja­ kannya.

  c. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan setiap anggota kelompok dapat mengerjakan.

  d. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka.

  e. Tanggapan dari teman yang lain, guru menunjuk nomor yang lain.

  f. Kesimpulan.

G. Metode Penelitian

  1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab

  10

  menggambarkan bagaimana suatu bentuk teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil diinginkan dapat tercapai.

  Menurut Sudikin, dkk (2002 : 54) ada empat macam bentuk penelitian tindakan, yaitu : a. Penelitian tindakan guru sebagai peneliti

  b. Penelitian tindakan kolaborasi

  c. Penelitian tindakan terintegratif

  d. Penelitian tindakan sosial Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian kolaborasi, yaitu kerja-sama antara peneliti dengan guru sebagai kolaborator, dimana guru sangat berpengaruh sekali dalam proses penelitian tindakan kelas. Dalam bentuk ini, tujuan utama penelitian tindakan kelas ialah untuk meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas. Dalam kegiatan ini, guru terlibat langsung secara penuh dalam proses perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

  2. Rancangan Penelitian Menurut pengertiannya penelitian tindakan adalah penelitian tentang hal-hal yang terjadi di masyarakat atau sekelompok sasaran dan hasilnya langsung dapat dikenakan pada masyarakat yang bersangkutan

  (Arikunto, 2002 : 82). Ciri dan karakteristik utama dalam penelitian tindakan adalah adanya partisipasi dan kolaborasi dengan anggota kelompok. Sasaran penelitian tindakan adalah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif yang dicoba sambil jalan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Dalam prosesnya pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut dapat saling mendukung satu sama lain.

  Sedangkan tujuan penelitian tindakan harus memenuhi beberapa prinsip sebagai berikut: a. Permasalahan atau topik yang dipilih harus memenuhi kriteria, yaitu benar-benar nyata dan penting, menarik perhatian dan mampu ditangani serta dalam jangkauan penelitian untuk melakukan perubahan.

  b. Kegiatan penelitian, baik intervensi maupun pengamatan yang dilakukan tidak boleh sampai mengganggu atau menghambat kegiatan utama.

  c. Jenis intervensi yang disebabkan harus efektif dan efisien artinya terpilih dengan tepat sasaran dan tidak memboroskan waktu, dana, dan tenaga.

  d. Metodologi yang digunakan harus jelas, rinci, dan terbuka. Setiap langkah dan tindakan dirumuskan dengan tegas, sehingga orang yang berminat terhadap penelitian tersebut dapat mengecek setiap hipotesis dan pembuktiannya.

  e. Kegiatan penelitian diharapkan dapat merupakan proses kegiatan yang berkelanjutan (on going) mengingat bahwa pengembangan dan perbai­ kan terhadap kualitas tindakan memang tidak dapat berhenti tetapi . menjadi tantangan sepanjang waktu (Arikunto, 2002 : 82).

  12 Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih yaitu penelitian

  tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart (Arikunto, 2002 : 82) yaitu berbentuk spiral dan siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning

  (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan berupa identifikasi permasalahan. Siklus spiral dan tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut (Arikunto, 2002 :).

  13 Penjelasan :

  a. Rancangan/rencana awal : sebelum mengadakan penelitian menyusun rumusan masalah, tujuan, dan membuat rencana tindakan termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.

  b. Kegiatan dan pengamatan meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dan diterapkan metode Numbered Heads Together.

  c. Refleksi, penelitian mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil atau dampak dan tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar penga­ matan yang diisi oleh pengamat atau peneliti.

  d. Rancangan/rencana yang direvisi berdasarkan hasil refleksi dari pengamatan membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.

  Observasi dibagi dalam tiga putaran yaitu putaran 1, 2, dan 3 dimana masing-masing putaran dikenai perlakuan yang sama (acara kegiatan yang sama) dan membahas satu bab pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif di akhir masing-masing putaran. Siklus ini berkelan­ jutan dan akan dihentikan jika sesuai dengan kebutuhan dan dirasakan sudah cukup.

  3. Tempat, Waktu, dan Subjek Penelitian

  a. Tempat Penelitian

  14 Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan

  penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat di SMP Muhammadiyah 03 Ampel, Kabupaten Boyolali.

  b. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap 2009/2010, yaitu mulai Mei - Juni 2010.

  c. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 03 Ampel, Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2009/2010.

  4. Langkah-langkah

  a. Persiapan 1) Permohonan ijin kepada Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 03, Ampel Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali.

  2) Pengamatan dan wawancara

  a) Kegiatan pengamatan dilakukan di dalam kelas ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung untuk mengetahui permasalahan awal.

  b) Kegiatan wawancara dilakukan dengan melaksanakan pembe­ lajaran fiqh untuk mengetahui permasalahan awal.

  3) Mengidentifikasi permasalahan dalam melaksanakan pembelajaran fiqh.

  4) Menyusun rencana penelitian.

  15

  b. Pelaksanaan 1) Siklus I

  a) Bersama guru mata pelajaran fiqh, peneliti: (i) Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar mengajar.

  (ii) Menentukan pokok bahasan. (iii) Mengembangkan skenario. (iv) Menyusun Lembar Kerja Mengajar (LKM). (v) Menyiapkan sumber belajar. (vi) Mengembangkan format evaluasi. (vii) Mengembangkan format evaluasi pembelajaran.

  b) Menerapkan tindakan yang mengacu pada skenario dan Lembar Kerja Mengajar (LKM).

  c) Melakukan observasi dengan memakai format observasi.

  d) Menilai hasil tindakan dengan menggunakan format Lembar Kerja Mengajar (LKM).

  e) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan.

  f) Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang skenario, Lembar Kerja Mengajar (LKM), dan lain-lain.

  g) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk digunakan pada siklus berikutnya.

  16

  2) Siklus II Setelah melakukan evaluasi tindakan I, maka dilakukan tindakan II. Peneliti dan mitra guru bersama-sama mengamati proses belajar mengajar di kelas.Langkah-langkah siklus 11, yaitu :

  a) Identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah.

  b) Mengembangkan program tindakan II.

  c) Peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua proses yang terjadi dalam tindakan pembelajaran, diskusi antara guru dan peneliti tentang pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan, mencatat semua kelemahan baik ketidaksesuaian antara tindakan dan skenario maupun respon siswa dengan yang diharapkan.

  d) Hasil pengamatan dianalisis untuk memperoleh gambaran bagaimana dampak dari tindakan dilakukan, lalu apa saja yang perlu diperbaiki dan apa saja yang harus menjadi perhatian dan tindakan berikutnya.

  3) Siklus III Siklus III ini dilakukan sebagai refleksi dari tindakan II.

  Peneliti dan mitra guru masih tetap bersama-sama mengamati jalannya proses belajar mengajar di kelas. Langkah-langkah siklus

  III, yaitu : a) Pengembangan perangkat pembelajaran.

  17 b) Merancang skenario pelaksanaan tindakan.

  c) Mempelajari hasil refleksi tindakan II dan menggunakannya sebagai masukan pada tindakan siklus III.

  d) Melaksanakan tindakan pembelajaran sesuai dengan skenario dan hasil refleksi.

  e) Pengamatan dilakukan bersama dengan tindakan, dengan menggunakan instrumen yang telah tersedia. Fokus penga­ matan adalah kegiatan siswa.

  f) Hasil pengamatan dianalisis untuk memperoleh gambaran bagaimana dampak dari tindakan dilakukan. Jika permasalahan sudah terselesaikan apabila masih ada permasalahan, maka akan dilanjutkan ke siklus berikutnya sampai permasalahan terselesaikan.

  5. Metode Pengumpulan Data

  a. Tes Cara pengumpulan data dalam penelitian ini adalah mereka­ pitulasi hasil-hasil tes buatan yang fungsinya adalah :

  1) Untuk menentukan seberapa baik siswa telah menguasai bahan pelajaran yang telah diberikan dalam waktu tertentu.

  2) Untuk menentukan apakah suatu tujuan telah tercapai. 3) Untuk memperoleh suatu nilai (Arikunto, 2002 : 149).

  Metode ini digunakan untuk memperoleh data prestasi belajar mata pelajaran flqh.

  18

  b. Observasi Observasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan secara sistematis mengenai fenomena yang terjadi (Kartono, 1990 : 157). Dalam observasi ini dilaksanakan di kelas saat proses pembelajaran. Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang hambatan yang muncul dalam pelaksanaan metode Numbered Heads Together.

  c. Dokumentasi Dokumentasi adalah berupa barang-barang yang tertulis, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, silabus, profil sekolah dan kertas nomer.

  Metode ini digunakan untuk mendokumentasikan dokumen- dokumen yang telah didapat dari awal penelitian sampai selesai.

  6. Instrumen Penelitian Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Soal tugas per kelompok dan soal tes formatif untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa.

  b. Lembar observasi pengamatan pengelolaan metode Numbered Heads

  Together dan lembar pengamatan perhatian siswa.

  c. Nomer bagi setiap siswa berwarna merah, nomer ini diletakkan pada bagian saku siswa. Bertujuan untuk mempermudah guru dalam memanggil siswa.

  19 H. Sistematika Penulisan

  Bab I Pendahuluan, terdiri dari Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan, Kegunaan Penelitian, Definisi Operasional, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan. Bab II Kajian Pustaka, terdiri dari Prestasi Belajar Fiqh, Metode Pembelajaran, Hubungan Metode Numbered Heads Together dan Prestasi Belajar Fiqh. Bab III Pelaksanaan Penelitian, terdiri dari Deskripsi Penelitian Siklus I (Rencana, Pelaksanaan, Penga-matan/Pengumpulan Data, dan Refleksi), Deksripsi Pelaksanaan Siklus II, dan Deksripsi Pelaksanaan Siklus III. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, terdiri dari Deskripsi per Siklus (Data Hasil Pengamatan / Wawancara, Refleksi Keberhaslan dan Kegagalan) dan Pembahasan. Bab V Penutup, terdiri dari Kesimpulan dan Saran-saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar Fiqh

1. Pengertian Belajar

  Untuk mengetahui tentang pengertian belajar, disini akan diawali dengan mengemukakan beberapa definisi tentang belajar. Ada beberapa pendapat para ahli tentang definisi belajar. James O, Whittaker, Cronbach dan Howard L. Kinsley dalam Ahmadi (2004 : 126) sebagai berikut: a. James O. Whittaker memberi definisi:

  “Belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman”.

  b. Cronbach, mengatakan : “Belajar adalah memperlihatkan perubahan dalam perilaku sebagai hasil dari pengalaman”.

  c. Howard L. Kingley “Belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan”.

  Dari ketiga definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses dari perkembangan hidup manusia. Dengan belajar, manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu sehingga tingkah lakunya berkembang. Semua aktifitas dan prestasi hidup tidak lain adalah hasil dari belajar. Belajar adalah suatu proses dan bukan suatu

  21

  hasil. Karena itu, belajar berlangsung secara aktif dan integratif dengan menggunakan berbgai bentuk perbuatan untuk mencapai suatu tujuan.

  Menurut pengertian secara psikologi, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan di dalam tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan dinyatakan dalam seluruh aspek tingkah laku. Pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai berikut

  “ Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. (Ahmadi, 2004 : 128)

  Seperti disebutkan dalam Al Qur’an surat Al Mujadilah ayat 11 sebagai berikut:

  > S

  Artinya : Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu, dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat, dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

  Dari ayat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan kegiatna yang berproses secara sistematis dan merupakan

  22

  unsur yang sangat fundamentalis dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Dalam arti berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan tergantung pada proses belajar yang dialami siswa.

  Belajar dapat pula dikatakan sebagai usaha melatih cara-cara bertingkah laku yang baru seperti tidak tahu menjadi tahu, perubahan dalam hidup, kebiasaan-kebiasaan, ketrampilan dan kesanggupan menghargai sesuatu agar berkembang, sehingga kita dapat berfikir, mengingat dan sebagainya (Hamalik, 1975 : 30). Bagi sebagian besar siswa belajar dimaknai dengan mengerjakan tugas, mengerjakan PR (Pekerjaan Rumah), menghafal dan menghitung. Siswa belum mengetahui untuk apa mereka belajar serta manfaat apa yang akan diperolehnya dengan belajar.

  Berdasarkan beberapa pengertian di atas, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dnegan belajar merupakan suatu .perubahan tingkah laku dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, mengerjakan tugas-tugas dan lain sebagainya. Perubahan itu diperoleh melalui latihan (pengalaman) bukan perubahan yang dengan sendirinya.

2. Prestasi Belajar

  Pelaksanaan belajar, untuk dapat mengetahui sejauhmana proses belajar mengajar itu berhasil dilaksanakan, maka harus diadakan suatu evaluasi baik secara tertulis maupun praktek. Dari evaluasi tersebut akan menghasilkan nilai yang sering dikenal dengan prestasi belajar.

  23 Prestasi belajar terdiri dua golongan kata, yaitu kata prestasi dan

  belajar. Kata prestasi berasal dari Bahasa Belanda yaitu, prestate kemudian dalam Bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”, jadi prestasi adalah kemampuan, keterampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal. (Arifin, 1990 : 3). Prestasi disini hanya dibatasi dalam bidang pendidikan, khususnya pengajaran. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia prestasi adalah hasil yang telah dicapai. Belajar adalah suatu proses, usaha yang dilakukan, individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.

  Kemudian dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah merupakan hasil dari suatu kegiatan yang telah dilakukan melalui pendidikan dan latihan yang sistematis dan terencana sehingga terjadi perubahan tingkah laku dan kepribadian ke arah yang lebih baik atau yang ingin dicapai dalam pembelajaran atau latihan tersebut. Dapat dikatakan pula bahwa prestasi belajar merupakan produk dari belajar itu sendiri atau merupakan hasil dari proses belajar.

  Menurut Ahmadi, (2004 : 128) prestasi yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam (interval) maupun dari luar (eksternal) individu.

  Pengertian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar penting sekali artinya dalam rangka membantu murid dalam

  24

  mencapai prestasi belajar yang sebaik-baiknya. Yang tergolong faktor internal adalah : a. Faktor jasmaniah (Fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh yang termasuk faktor ini. Misalnya penglihatan, pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya.

  b. Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh terdiri atas : 1) Faktor intelektif yang meliputi : a) Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat.

  b) Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki. 2) Faktor non intelektif yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, motivasi, emosi dan penyesuaian diri.

  c. Faktor kematangan fisik maupun psikis Yang tergolong faktor eksternal adalah :

  1) Faktor sosial yang terdiri atas :

  a) Lingkungan keluarga

  b) Lingkungan sekolah

  c) Lingkungan masyarakat

  d) Lingkungan kelompok 2) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian.

  25

  3) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim.

  4) Faktor lingkungan spiritual atau keamanan faktor-faktor tersebut saling berinteraksi secara langsung ataupun tidak langsung dalam mencapai prestasi belajar. Prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat perenial dalam sejarah kehidupan manusia karena sepanjang rentang

  .kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-masing. Bila demikian halnya, kehadiran prestasi belajar dalam kehidupan manusia pada tingkat dan jenis tertentu dapat memberikan kepuasan tertentu pula pada manusia, khususnya manusia yang berada pada bangku sekolah. Menurut Arifin, (1990 : 3) prestasi belajar mempunyai beberapa fungsi utama, antara lain : a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik.

  b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Hal ini didasarkan atas asumsi bahwa para ahli psikologi biasanya menyebutkan sebagai tendensi keingintahuan (coariosity) dan merupakan kebutuhan umum pada manusia, termasuk kebutuhan anak didik dalam suatu program pendidikan.

  c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.

  Asumsinya adalah bahwa prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan

  26

  teknologi, dan berperan sebagai umpan balik (feed back) dalam meningkatkan mutu pendidikan.

  d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktifitas suatu institusi pendidikan. Asumsinya adalah bahwa kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan anak didik. Indikator ekstern dalam arti bahwa tingi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan anak didik di masyarakat. Asumsinya adalah bahwa kurikulum yang digunakan relevan pula dengan kebutuhan pembangunan masyarakat.

Dokumen yang terkait

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI PESERTA DIDIK KELAS VIII B MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DI SMP MUHAMMADIYAH I MALANG

0 30 1

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V B SDN 06 METRO BARAT

1 10 49

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA ANTARA METODE PROBLEM SOLVING (PS) DENGAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

1 12 48

PENGGUNAAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 BATANGHARI OGAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 10 52

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SD NEGERI 2 MARGODADI KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 12 47

MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DI KELAS VII.2 SMP NEGERI 1 BARRU

0 2 6

PENGGUNAAN COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA SMP

0 0 13

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) SISWA KELAS V SDN 2 GUNUNGTUMPENG KABUPATEN GROBOGAN SEMESTER II TAHUN 20142015 SKRIPSI

0 1 16

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN NUMBERED HEADS TOGETHER SISWA KELAS VII B SMP MUHAMMADIYAH 9 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20132014

0 0 8

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FIQIH MELALUI METODE TANYA JAWAB PADA SISWA KELAS IV MI MONOKERTO KECAMATAN TEGALREJO KABUPATEN MAGELANG - Test Repository

0 0 102