PREVALENSI Zoothamnium penaei, RESPON IMUN DAN KELULUSHIDUPAN PADA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DI TAMBAK YANG DIIMUNISASI DENGAN PROTEIN MEMBRAN IMUNOGENIK Zoothamnium penaei Repository - UNAIR REPOSITORY

  

TESIS

PREVALENSI Zoothamnium penaei, RESPON IMUN DAN KELULUSHIDUPAN

PADA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DI TAMBAK YANG

DIIMUNISASI DENGAN PROTEIN MEMBRAN IMUNOGENIK

  

Zoothamnium penaei

  Oleh :

  

HENDRI GUSTRIFANDI

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2013

  

PREVALENSI Zoothamnium penaei, RESPON IMUN DAN KELULUSHIDUPAN

PADA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DI TAMBAK YANG

DIIMUNISASI DENGAN PROTEIN MEMBRAN IMUNOGENIK

Zoothamnium penaei

  

TESIS

Untuk Memperoleh Gelar Magister

Dalam Program Studi Bioteknologi Perikanan dan Kelautan

Pada Program Pascasarjana Universitas Airlangga

  

Oleh :

HENDRI GUSTRIFANDI

NIM. 141041008

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

  

2013

  

LEMBAR PENGESAHAN

  TESIS INI TELAH DISETUJUI : Tanggal : 12 Agustus 2013

  Oleh : Pembimbing Ketua

  Dr. Ir. Gunanti Mahasri, M.Si NIP. 19600912 198603 2 001

  Pembimbing Pertama Dr. Ir. Kismiyati, M.Si

  NIP. 19590808 198603 2 002 Mengetahui,

  Ketua Program Studi S2 Bioteknologi Perikanan dan Kelautan

  Dr. Ir. Gunanti Mahasri, M.Si NIP. 19600912 198603 2 001 Tesis ini telah diuji pada : Tanggal 28 Februari 2013

  Panitia Penguji Tesis :

  Ketua : Dr. Gunanti Mahasri, Ir. M.Si Anggota : 1. Prof. Dr. Hj. Sri Subekti, drh., DEA

  2. Dr. Kismiyati, Ir. M.Si

  3. Prof. Setiawan, Drh. MP

  4. Agustono, Ir. M.Kes

  

SURAT PERNYATAAN TENTANG ORISINILITAS

  Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Hendri Gustrifandi NIM : 141041008 Program Studi : Bioteknologi Perikanan dan Kelautan Angkatan : 2010 Jenjang : Magister

  Menyatakan dengan sebenarnya bahwa penelitian saya yang berjudul: Prevalensi

  Zoothamnium penaei , Respon Imun dan Kelulushidupan Pada Udang Vaname

  

(Litopenaeus vannamei) di Tambak yang Diimunisasi Dengan Protein Membran

Imunogenik Zoothamnium penaei. Merupakan benar-benar karya ilmiah orisinilitas

  dan bukan merupakan plagiat.

  Apabila suatu saat nanti terbukti saya melakukan tindakan plagiat, maka saya akan menerima sanksi yang ditetapkan Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

  Surabaya, 28 Februari 2013 ( Hendri Gustrifandi )

  

RIWAYAT HIDUP

HENDRI GUSTRIFANDI, Lahir di Bondowoso 17 Agustus 1980, anak ketiga

  dari tiga bersaudara. Ayah bernama Sandjoto Priyahita (Alm) dan Ibu Hj. Ratnawati. Jenjang pendidikan diawali sejak SD Negeri Besuk Bondowoso, lulus Tahun 1992; SMP Negeri 1 Prajekan Bondowoso, lulus Tahun 1995; SMU Negeri 1 Tenggarang Bondowoso, lulus Tahun 1998; Program Diploma 3 Akademi Perikanan (AP) Sidoarjo, lulus 2002 serta Sekolah Tinggi Ilmu Perikanan (STIP) Malang, lulus Tahun 2008.

  Surabaya, 1 Maret 2013

   Penulis Syukur Alhamdulillah dipanjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan Rakhmat, Hidayah dan Inayah-Nya, sehingga Tesis yang berjudul : PREVALENSI

  

Zoothamnium penaei, RESPON IMUN DAN KELULUSHIDUPAN PADA UDANG

  VANAME (Litopenaeus vannamei) DI TAMBAK YANG DIIMUNISASI DENGAN PROTEIN MEMBRAN IMUNOGENIK Zoothamnium penaei “ ini dapat terselesaikan dengan baik.

  Penelitian ini merupakan penelitian aplikatif laboratorik untuk menguji imunostimulan dari protein membran Zoothamnium penaei di tambak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : Dr.Ir. Gunanti Mahasri, M.Si., selaku dosen pembimbing pertama dan Ketua Program Studi S2 (Magister) Bioteknologi Perikanan Dan Kelautan, Fakultas Perikanan Dan Kelautan, Universitas Airlangga, yang telah mengijinkan dan memberikan arahan, perhatian dan kemudahan dan bimbingan yang dapat memperlancar proses studi saya selama menempuh program ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Dr.Ir. Kismiyati, M.Si., selaku dosen pembimbing kedua yang telah memberikan arahan, saran dan nasihat serta bimbingan kepada saya, sehingga proposal ini selesai. Pada kesempatan ini tidak lupa penulis haturkan rasa terima kasih dan rasa hormat kepada :

  • Rektor Universitas Airlangga Surabaya, Prof. Dr. Fasichul Lisan, Apt. yang telah memberi kesempatan kepada kami dalam studi Program S2 Bioteknologi Perikanan dan Kelautan.
  • Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Airlangga, Prof. Dr. Sri Hajati, SH.,

  Ms. dimana pada tahun kedua Program S2 Bioteknologi Perikanan dan Kelautan menjadi Program Pasca Sarjana langsung dibawah Universitas Airlangga yang telah memperlancar urusan akademik yang harus kami lakukan dalam menyelesaikan studi ini.

  • Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga, Prof. Dr. Sri Subekti, drh., DEA. yang telah memberi kesempatan kepada kami mengikuti program studi S2 Bioteknologi Perikanan dan Kelautan
  • Ketua Program Studi S2 Bioteknologi Perikanan dan Kelautan, Dr. Ir. Gunanti Mahasri, M.Si. yang telah memperlancar dengan memberi dorongan, arahan dan bimbingan yang sangat berfanfaat dalam menyelesaikan studi ini.
  • Prof. Dr. Hj. Sri Subekti, drh., DEA., Prof. Setiawan, drh. MP., dan Agustono, Ir.

  M.Kes selaku Dosen Penguji yang telah ,memberikan masukan dan saran atas perbaikan tesis ini.

  • Para Dosen yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu pada program studi ini.
  • Rekan-rekan Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas I Surabaya I atas segala bantuan dalam penelitian ini.
  • Rekan-rekan Program Pasca Sarjana Bioteknologi Perikanan dan Kelautan,

  Universitas Airlangga Angkatan 2010 atas segala bantuan dan motivasinya dalam penyelesaian tesis ini.

  • Orangtua dan semua keluargaku yang selalu mendoakan dan membantu selama kuliah.
  • Istri tercinta Andi Jumria, S.Pi serta anakku tersayang Muzakki Murteza yang selalu memberi dorongan dan motivasi pada saat kuliah maupun penelitian.
  • Semua pihak yang telah membantu kelancaran selama kuliah dan penelitian.

  Surabaya, 1 Maret 2013

   Penulis

  

RINGKASAN

Hendri Gustrifandi. “ Prevalensi Zoothamnium penaei, Respon Imun Dan

Kelulushidupan Pada Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Di Tambak Yang

Diimunisasi Dengan Protein Membran Imunogenik Zoothamnium penaei “ Dosen

Pembimbing Dr. Ir. Gunanti Mahasri, M.Si. dan Dr. Ir. Kismiyati, M.Si.

  Udang laut yang diimpor dari Amerika Latin dan mulai masuk ke Indonesia sejak tahun 1998 adalah udang vaname ( Litopenaeus vannamei ) dan sudah disahkan oleh Pemerintah Indonesia untuk dibudidayakan serta dikembangkan di Indonesia. Akan tetapi mulai tahun 2002 sudah mulai terjadi serangan penyakit dan menyebabkan kegagalan budidaya udang vaname adalah serangan penyakit dengan intensitas yang relatif tinggi.

  Salah satu jenis penyakit protozoa pada udang yang dapat menyebabkan kematian terutama pada stadia benih adalah Zoothamniosis yang disebabkan oleh Zoothamnium

  

penaei, Udang yang terserang akan mengalami gangguan pernafasan, kesulitan dalam

  bergerak, mencari makan dan ganti kulit (moulting). Frekuensi zoothamniosis hingga saat ini masih relatif tinggi. Zoothamniosis selain menyebabkan kematian pada benih, juga mengakibatkan pertumbuhan yang lambat dan menurunkan nilai jual bagi yang hidup.

  Tujuan umum dari penelitian ini adalah menganalisis efektifitas imunostimulan dari protein membran imunogenik Zoothamnium penaei, ditinjau dari respon imun, kelulushidupan dan prevalensi Zoothamnium penaei pada udang vaname yang dipelihara di tambak. Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah menentukan prevalensi

  

Zoothamnium penaei, menganalisis respon imun (THC dan DHC) dan menentukan

  tingkat kelulushidupan atau survival rate (SR) pada udang vaname yang dipelihara di tambak dan diimunisasi dengan protein membran imunogenik Zoothamnium penaei.

  Penelitian ini dirancang dengan menggunakan metode eksperimental lapangan yang meliputi penentuan prevalensi, analisis respon imun (penghitungan total haemosit / THC dan deferensial haemosit / DHC) dan penentuan keluhidupan (Survival Rate/SR). Data yang terkumpul diuji dengan Anova terdiri-dari uji beda, prevalensi, Total Haemosit (THC) dan Deferensial Haemosit (THC) dan kelangsungan hidup, pada kelompok udang vaname yang tidak diimunisasi dan yang diimunisasi dengan protein membran imunogenik Zoothamnium penaei dengan dosis 600 µl/liter dan dipelihara selama 90 hari.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat nyata (p<0,01) antara prevalensi, respon imun dan kelulushidupan udang vaname yang tidak diimunisasi dan yang diimunisasi dengan protein membran imunogenik Zoothamnium

  

penaei. Prevalensi tertinggi terdapat pada udang yang tidak diimunisasi pada umur 90

  hari yaitu rata-rata 67,22% pada umur 90 hari dan terrendah terjadi pada udang yang diimunisasi berumur 30 hari yaitu 5,55%. THC tertinggi ditemukan pada udang yang

  6

  diimunisasi dan berumur 60 hari yaitu 54,08 x 10 Sel/ml, sedangkan terrendah terjadi

  6

  pada udang umur 30 hari, yaitu 25,27 x 10 Sel/ml, sedangkan DHC tertinggi terjadi pada udang vaname yang diimunisasi dan berumur 90 hari, sedang yang terrendah ditemukan pada udang yang tidak diimunisasi pada umur 90 hari, yaitu 24,03% dan 12,99%. Untuk kelulushidupan udang vaname menunjukkan bahwa udang vaname yang diimunisasi sebelum ditebar dan dipelihara di tambak mencapai 68%, lebih tinggi dari pada yang tidak diimunisasi yaitu 17% pada akhir masa pemeliharaan yaitu 90 hari.

  Protein membran imunogenik Zoothamnium penaei sebagai imunostimulan mempunyai kemampuan untuk meningkatkan respons imun (THC dan DHC) dan kelangsungan hidup serta menurunkan prevalensi zoothamniosis pada udang vaname.

  

SUMMARY

  

Hendri Gustrifandi. “ Prevalence of Zoothamnium penaei, Immune Respons and

Survival Rate of White Shrimp (Litopenaeus vannamei) In Ponds That Immunized

With Immunogenic Membrane Protein of Zoothamnium penaei “, Advisor : Dr. Ir.

Gunanti Mahasri, M.Si. and Dr. Ir. Kismiyati, M.Si.

  Marine shrimps that were imported from Latin America and entered in Indonesia since 1998 is Litopenaeus vannamei (White Shrimp) and the Indonesian Government was confirmed to be cultured and developed in Indonesia. Therefore, there were the diseases attacked with the high intensity in the beginning of year 2002.

  One of kind of protozoan diseases in shrimp that cauld caused mortality especially in seed stadia is Zoonthamniosis. The shrimps that were attacked by these parasites have respiration, motility, seeking food and moulting difficulties and also caused the growth slowly and their selling value decreased.

  The purpose of the study is to analyze the effectivity of immunostimulant of immunogenic protein membrane of Zoothamium penaei based on immune respone, survival rate and Zoothamium penaei prevalence in vaname shrimp that were reased in ponds. Therefore, the specific purpose were to define the prevalence of Zoothamium

  

penaei, to analyze the immune response (Total Haemocyte Count / THC and Differential

Haemocyte Count / DHC) and to define the Survival Rate (SR) of the white shrimp in

  ponds that were immunized by the immunogenic protein membrane of Zoothamium penaei.

  The research was designed by experimentally fied methods that consisted of Zoothamniosis prevalence, the immune respons (THC and DHC) and SR test of white shrimp in ponds. That immunized by immunogenic protein membrane of Zoothamnium

  penaei white the doze 60 µ£/liter and were cultured for 90 days.

  The result shaved that there were high significantly difference of the prevalence of Zoothamniosis, immune respon and SR between immunized and not immunized of white shrimp with immunogenic membrane protein of Zoothamnium penaei (P<0,01). The highest prevalence were white shrimps with 90 days old that were not immunized, as follow 67,22% and the lowest 5,55% in immunized white shrimp with 30 days old.

  The highest Total Haemocyte Count were immunized white shrimp with 60 days

  6

  old as 54,08 x 10 cells/ml, and the lowest were the immunized white shrimp with 30

  6

  days old as 25,27 x 10 cells/ml. Therefore the highest DHC were the immunized white shrimp with 90 days old and the lowest were the non immunized white shrimp with 90 days old subsegmently 24,03% and 12,99%. The SR of white shrimp showed that the immunized white shrimp before reared in ponds was 68% higher than the non immunized white shrimp was 17% in 90 days old.

  The immunogenic protein membrane of Zoothamnium penaei as immunostimulant have capability to increase immune respons (THC and DHC) and the survival rate and also decreased Zoothamniosis prevalence in white shrimp.

  

ABSTRAK

  

LATAR BELAKANG : Tujuan umum dari penelitian ini adalah menganalisis efektifitas

  imunostimulan dari protein membran imunogenik Zoothamnium penaei, ditinjau dari respon imun, kelulushidupan dan prevalensi Zoothamnium penaei pada udang vaname yang dipelihara di tambak. Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah menentukan prevalensi Zoothamnium penaei, menganalisis respon imun (THC dan DHC) dan menentukan tingkat kelulushidupan atau survival rate (SR) pada udang vaname yang dipelihara di tambak dan diimunisasi dengan protein membran imunogenik

  Zoothamnium penaei.

  

METODE : Imunisasi terhadap glondongan udang vaname dengan imunostimulan dari

  Protein membran imunogenik Zoothamnium penaei, dilakukan sebelum glondongan udang vaname ditebar di tambak setelah adaptasi terhadap suhu dan salinitas selesai. Dosis imunisasi adalah 600 µl/ekor dengan perendaman dan dilakukan pada bak plastik. Kepadatan glondongan pada saat imunisasi adalah 20 ekor/liter, sehingga dalam 1 liter dibutuhkan 12.000 µl dengan lama perendaman 15 menit. Penghitungan prevalensi

  

Zoothamnium penaei, THC dan DHC pada udang vaname selama pemeliharaan yang

dilakukan pada saat udang berumur 30, 60 dan 90 hari.

  

HASIL : Prevalensi tertinggi terdapat pada udang yang tidak diimunisasi pada umur 90

  hari yaitu rata-rata 67,22% pada umur 90 hari dan terendah terjadi pada udang yang diimunisasi berumur 30 hari yaitu 5,55%. THC tertinggi ditemukan pada udang yang

  6

  diimunisasi dan berumur 60 hari yaitu 54,08 x 10 Sel/ml, sedangkan terendah terjadi

  6

  pada udang umur 30 hari, yaitu 25,27 x 10 Sel/ml, sedangkan DHC tertinggi terjadi pada udang vaname yang diimunisasi dan berumur 90 hari, sedang yang terendah ditemukan pada udang yang tidak diimunisasi pada umur 90 hari, yaitu 24,03% dan 12,99%. Untuk kelulushidupan udang vaname menunjukkan bahwa udang vaname yang diimunisasi sebelum ditebar dan dipelihara di tambak mencapai 68%, lebih tinggi dari pada yang tidak diimunisasi yaitu 17% pada akhir masa pemeliharaan yaitu 90 hari.

  

KESIMPULAN : Imunisasi dengan imunostimulan dari protein membran imunogenik

Zoothamnium penaei dapat menurunkan prevalensi zoothamniosis pada udang vaname

  yang dipelihara di tambak dari 67,22% menjadi 25%, mampu meningkatkan respons imun (meningkatkan THC dan DHC) pada udang vaname yang dipelihara di tambak, dari

  6

  6

  27,08 x 10 sel/ml menjadi 41,55 x 10 sel/ml untuk THC dan dari 12,99% menjadi 24,03% untuk DHC pada 90 hari masa pemeliharaan.

  KATA KUNCI : Udang Vaname, Membran Imunogenik, Zoothamnium penaei.

  

ABSTRACT

  

BACKGROUND : The general objectives of this study was to analyze the effectiveness

  of immunostimulatory Zoothamnium penaei immunogenic membrane proteins, in terms of immune response, survival and prevalence of Zoothamnium penaei in vaname shrimp kept in ponds. The specific objectives of this study was to determine the prevalence Zoothamnium penaei, analyzing the immune response (THC and DHC) and determine the survival rate (SR) on vaname shrimp reared in ponds and immunized with the immunogenic membrane proteins Zoothamnium penaei.

  

METHODS : Immunization / vaccination against glondongan prawns with the

  immunostimulant vaname of membrane protein immunogenic Zoothamnium penaei, done before glondongan vaname shrimp ponds stocked after adaptation to temperature and salinity finished. Vaccination dose is 600 µL / pcs with immersion and performed in a plastic tank. Glondongan density at the time of vaccination is 20 pcs / liter, so that it takes 12,000 µL vaccination dose in 1 L with 15 minutes soaking time. Calculation of prevalence Zoothamnium penaei, THC and DHC on vaname shrimp during maintenance is done when the shrimp was 30, 60 and 90 days.

  

RESULTS : The highest prevalence found in shrimp that were not vaccinated at the age

  of 90 days ie an average of 67.22%, and the lowest occurred in the vaccinated shrimp age of 30 days is 5.55%. The highest THC were found in vaccinated and 60 days old is 54.08

  6

  6

  x 10 cells / ml, while the lowest occurred in shrimp aged 30 days, which is 25.27 x 10 cells / ml, whereas the highest DHC vaccinated vaname shrimp and 90 aged days, while the lowest were found in non-vaccinated at the age of 90 days, ie 24.03% and 12.99%. For the survival of shrimp vaname showed that vaname shrimp vaccinated before stocked and maintained in the pond reaches 68%, higher than the 17% that is not vaccinated by the end of the maintenance period is 90 days.

  

CONCLUSION : Immunization / vaccination with immunostimulatory from penaei

  Zoothamnium immunogenic membrane proteins can reduce the prevalence zoothamniosis vaname shrimp reared in ponds from 67.22% to 25%, can increase the immune response

  6

  (increase THC and DHC) on vaname shrimp reared in ponds, from 27.08 x 41.55 x 10

  6

  cells / ml into 10 cells / ml for THC and from 12.99% to 12.99% to 24.03% for DHC at 90 days of maintenance.

  KEYWORDS: Shrimp Vaname, Membrane immunogenic, Zoothamnium penaei.

  

DAFTAR ISI

  Halaman Halaman Judul .......................................................................................................... i Prasyarat Gelar .......................................................................................................... ii Lembar Pengesahan ................................................................................................. iii Penetapan Panitia ...................................................................................................... iv Surat Pernyataan Tentang Orisinilitas ....................................................................... v Riwayat Hidup ........................................................................................................... vi Kata Pengantar ........................................................................................................ vii Ringkasan ................................................................................................................. ix Summary ................................................................................................................... xi Abstrak... ................................................................................................................... xii Abstract ...................................................................................................................... xiii DAFTAR ISI .............................................................................................................. xiv DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xvi DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xvii DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xviii

  BAB I PENDAHULUAN

  1.1. Pendahuluan ....................................................................................... 1

  1.2. Rumusan Masalah .............................................................................. 5

  1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5

  1.3.1 Tujuan Umum .......................................................................... 5

  1.3.2 Tujuan Khusus ........................................................................ 5

  1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................. 6

  1.4.1 Manfaat Teoritis ..................................................................... 6

  1.4.2 Manfaat Praktis ....................................................................... 6

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA

  2.1. Udang Vaname (Litopenaeus vannamei ) ......................................... 7

  2.1.1. Klasifikasi, Morfologi .......................................................... 7

  2.1.2. Habitat dan Daerah Penyebaran ............................................. 10

  2.1.3. Kebiasaan Makan dan Makanannya ..................................... 11

  2.1.4. Perkembangan Budidaya Udang ........................................... 11

  2.2. Zoothamnium penaei ........................................................................ 15

  2.2.1. Klasifikasi dan Morfologi ..................................................... 15

  2.2.2. Daur Hidup Zoothamnium penaei ......................................... 17

  2.3. Zoothamniosis pada Udang Penaeid ................................................ 18

  2.4. Imunostimulan pada Udang .............................................................. 22

  2.5. Sistem Pertahanan Tubuh pada Udang ............................................. 25

  2.6. Gambaran Darah Udang ................................................................... 28

  BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

  3.1. Kerangka Konseptual ....................................................................... 30

  3.2. Hipotesis Penelitian ......................................................................... 34

  BAB IV METODE PENELITIAN

  4.1. Rancangan Penelitian ....................................................................... 35

  4.2. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 35

  4.3. Materi Penelitian .............................................................................. 35

  4.3.1. Bahan Penelitian ................................................................. 35

  4.3.2. Alat Penelitian ..................................................................... 36

  4.4. Populasi, Besar Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .............. 36

  4.4.1. Populasi dan Sampel ........................................................... 36

  4.4.2. Besar Sampel dan Teknik pengambilan Sampel ................. 36

  4.5. Variabel Penelitian ........................................................................... 37

  4.6. Definisi Operasional ........................................................................ 37

  4.7. Pelaksaan Penelitian ......................................................................... 38

  4.7.1. Pemeriksaaan Zoothamnium penaei pada Glondongan Udang Vaname .............................................. 38

  4.7.2. Aplikasi Imunostimulan dari Protein Membran Imunogenik pada Udang Vaname di Tambak ...................... 39

  4.8. Pengumpulan dan Analisis Data ..................................................... 42

  4.9. Kerangka Operasional ....................................................................... 43

  BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

  5.1 Hasil Penelitian ................................................................................. 44

  5.1.1 Penentuan Prevalensi Zoonthaniusis pada Udang Vaname.. 44

  5.1.2 Respon Imun (THC dan DHC) Benih Udang Vaname. ....... 45

  5.1.3 Penentuan Tingkat Kelulushidupan (SR) Udang Vaname... 47

  5.1.4 Pemeriksaan Kualitas Air ................................................... 47

  5.2 Pembahasan....................................................................................... 48

  BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

  6.1 Kesimpulan ....................................................................................... 54

  6.2 Saran ................................................................................................. 55 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 56 LAMPIRAN .............................................................................................................. 62

  DAFTAR TABEL

  Tabel Halaman

  5.1. Hasil Prevalensi Zoothamniusis Pada Udang Vaname...................................... 45

  5.2. Hasil Penentuan Total Haemosyte Count (THC) pada Udang Vaname ........... 46

  5.3. Hasil Penentuan Diferensial Haemosyte Count (DHC) Pada Udang Vaname 46

  5.4. Hasil Penentuan Tingkat Kelulushidupan Udang vaname ............................... 47

  5.5. Hasil Rata-rata Pemeriksaan Kualitas Air Tambak selama 90 hari masa Pemeliharaan .................................................................................................... 47

  DAFTAR GAMBAR

  Gambar Halaman

  2.1. Morfologi Eksternal Udang Penaeid ............................................................... 9

  2.2. Morfologi Umum Zoothamnium sp. .................................................................. 17

  2.3. Infestasi Zoothamnium penaei pada Beberapa Organ ..................................... 20

  2.4. Jenis Sel Hemosit Udang Windu (Penaeus monodon Fab.) ............................ 29

  3.1. Kerangka Konseptual Penelitian ...................................................................... 33

  4.1. Kerangka Operasional Penelitian .................................................................... 43