ARTIKEL ILMIAH ANALISIS DAMPAK PEMBANGUNAN IRIGASI BENDUNGAN PANDAN DURI TERHADAP POLA TANAM DAN PENDAPATAN MASYARAKAT DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR

  ARTIKEL ILMIAH ANALISIS DAMPAK PEMBANGUNAN IRIGASI BENDUNGAN PANDAN DURI TERHADAP POLA TANAM DAN PENDAPATAN MASYARAKAT DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR Oleh Mirayang Mustafa C1G112093 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MATARAM 2018

  

ANALISIS DAMPAK PEMBANGUNAN IRIGASI BENDUNGAN

PANDAN DURI TERHADAP POLA TANAM DAN PENDAPATAN

MASYARAKAT DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR

  IMPACT ANALYSIS OF DEVELOPMENT OF PANDAN DURI EMBARKMENT ON PLANTING PATTERN AND FARMERS INCOME

IN EAST LOMBOK REGENCY

  Mirayang Mustafa*), Bambang Dipokusumo**), Rosmilawati **)

  • ) Mahasiswa Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Mataram **) Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Mataram ABSTRAK

  Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengkaji perubahan pola tanam dari dampak pembangunan irigasi Bendungan Pandan Duri (2) Mengkaji dampak pembangunan irigasi Bendungan Pandan Duri terhadap penyerapan tenaga kerja (3) Mengkaji dampak pembangunan irigasi Bendungan Pandan Duri terhadap pendapatan usahatani. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah irigasi Bendungan Pandan Duri Kabupaten Lombok Timur. Adapun desa-desa tersebut adalah desa Suwangi Timur (hulu), desa Sukarara (tengah), dan desa Jerowaru (hilir). Jumlah responden ditentukan secara “quota sampling” dengan mengambil 5% dari total populasi sebanyak 2735 orang (Lampiran 1). Sehingga responden yang didapat yakni 137 orang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan pengumpulan data dilakukan dengan teknik survey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri telah merubah pola tanam dan meningkatkan intensitas tanam usahatani di daerah hulu, tengah dan hilir. Sebelum adanya Bendungan Pandan Duri, pola tanamnya yakni padi-bero-tembakau. Sedangkan setelah adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri pola tanamnya menjadi 4 pola yaitu 1. Padi-Padi-Padi 2. Padi-Padi-Tembakau 3. Padi-Cabai-Padi 4. Padi-Cabai-Tembakau. Dilihat dari segi penyerapan tenaga kerja adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri tidak signifikan atau tidak berpengaruh nyata terhadap penyerapan tenaga kerja petani pada usahatani di Desa Suwangi Timur dan Sukara Kabupaten Lombok Timur. Sedangkan adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri signifikan atau berpengaruh nyata terhadap penyerapan tenaga kerja petani pada usahatani di Desa Jerowaru Kabupaten Lombok Timur. Dilihat dari segi pendapatan, adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri tidak signifikan atau tidak berpengaruh nyata terhadap peningkatan keuntungan yang diterima petani pada usahatani di Kabupaten Lombok Timur.

  ABSTRACT This research aims to (1) Examine changes in cropping patterns from the impact of the construction of irrigation Dams made of Thorns (2) examines the impact of the construction of irrigation Dams made of Thorns against the absorption of Labor (3) examines the impact of irrigation development Dam Pandan Thorns against the income of farming. This research was carried out in the area of irrigation Dams Pandan Thorn East Lombok Regency. As for the villages was Jerowaru (downstream). The number of respondents is determined in the "quota sampling" by taking 5% of the total population of 2735 people (annex 1). So the respondents obtained i.e., 137 people. This research uses descriptive method and data collection is performed with the engineering survey. The results showed that the existence of the Irrigation Dam Pandan Spines has changed the cropping pattern and increase the intensity of cultivation of farming in the area of the upper, middle and lower. Before the existence of the Dams of his planting pattern of Pandan thorns, namely rice-bero- tobacco. Whereas after the Irrigation Dam Pandan his planting pattern of Spines into 4 pattern is 1. Rice – rice – rice 2. Rice-rice-Tobacco 3. Rice – chili – rice 4. Rice-Chili-Tobacco. Seen in terms of absorption of labor presence of Irrigation Dams made of Thorns are insignificant or have no effect against the intrusion of the real labor of farmers on farming in the village of Suwangi East and Sukara East Lombok Regency. Whereas the existence of an irrigation dam is significant or influential Spines made of real labor absorption against farmers in the farming village of Jerowaru in East Lombok Regency. Seen in terms of revenue, the Irrigation Dam Pandan Thorn insignificant or no real effect towards increased profits earned farmers on farming in East Lombok Regency.

  

PENDAHULUAN

Latar Belakang

  Mengingat pentingnya fungsi pengairan dalam usaha peningkatan produksi pangan untuk memenuhi kebutuhan air pemerintah selalu berusaha memperluas lahan yang dapat dijangkau air melalui pembangunan irigasi dan kegiatan rehabilitasi baik skala besar (Makro) maupun skala kecil (Mikro). Pembangunan sarana tersebut sebagai salah satu upaya untuk mengatasi faktor iklim seperti curah hujan yang selalu mengalami perubahan dan sering mengakibatkan kegagalan panen.

  Salah satu upaya pemerintah tersebutdalam memenuhi kebutuhan air dan memperluas areal sawah beririgasi di Nusa Tenggara Barat khususnya di Kabupaten Lombok Timur adalah melalui pembangunan irigasi Bendungan Pandan Duri. Tujuan utama dibangunnya bendungan ini adalah untuk mengatasi masalah kekeringan di daerah Lombok Selatan seperti yang sering terjadi di daerah Keruak, Jerowaru, Sakra, dan daerah lainnya. Daerah–daerah tersebut merupakan daerah yang kerap mengalami kekurangan air ketika musim kemarau datang. Kekeringan tersebut menyebabkan terjadinya gagal panen setiap tahunnya. Itulah sebabnya Irigasi Bendungan ini dibangun untuk mengairi lahan atau sawah yang kering supaya daerah yang sering mengalami kekeringan bisa menuai panen setiap tahunnya.

  Berdasarkan uraian di atas, maka dipandang perlu untuk dilakukan penelitian tentang “Analisis Dampak Pembangunan Irigasi Bendungan

  

Pandan Duri Terhadap Pola Tanam dan Pendapatan Masyarakat di

Kabupaten Lombok Timur”.

  Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengkaji perubahan pola tanam dari dampak pembangunan irigasi Bendungan Pandan Duri (2) Mengkajii dampak pembangunan irigasi Bendungan Pandan Duri terhadap penyerapan tenaga kerja (3) Mengkaji dampak pembangunan irigasi Bendungan Pandan Duri terhadap pendapatan usahatani.

METODOLOGI PENELITIAN

  Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu suatu metode dalam meneliti suatu kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu system pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dengan tujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki (Nazir, 1998)

  Unit analisis dalam penelitian ini adalah dampak pembangunan Irigasi bendungan pandan duri yang ada di wilayah Kabupaten Lombok Timur. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Irigasi Bendungan Pandan Duri

  Kabupaten Lombok Timur. Pada masing-masing Kecamatan ditentukan satu desa secara Purposive Sampling dengan pertimbangan bahwa desa tersebut memiliki areal terluas yang terkena aliran bendungan Pandan Duri. Adapun desa-desa tersebut adalah desa Suwangi Timur (hulu), desa Sukarara (tengah), dan desa Jerowaru (hilir).

  Dalam penelitian ini, yang menjadi responden adalah petani yang ada di desa Suwangi Timur, Sukarara, dan Jerowaru. Jumlah responden ditentukan secara “quota sampling” dengan mengambil 5% dari total populasi sebanyak 2735 orang (Lampiran 1). Sehingga responden yang didapat yakni 137 orang. Selanjutnya untuk mendapatkan petani yang menjadi sampel ditentukan secara “Proportional Random Sampling”, yaitu mengambil sampel dari tiap-tiap sub populasi dengan memperhitungkan besar kecilya sub-sub populasi tersebut. Berikut rumus penentuan daerah sampel dan sampel sebagai berikut :

  = 137

  ∑

  Dimana : ni = jumlah responden pada desa terpilih yang ke-i Ni = jumlah populasi petani di desa ke-i

  Dari rumus diatas, dapat diperhitungkan responden dari masing-masing daerah adalah sebagai berikut: Suwangi Timur : 137 = 26 137 = 50 Sukarara : Jerowaru : 137 = 61 Jenis data dalam penelitian ini meliputi data kualitatif dan data kuantitatif.

  Data kualitatif adalah data yang bukan merupakan bilangan, tetapi berupa ciri-ciri, sifat-sifat, keadaan, atau gambaran dari kualitas objek yang diteliti. Data kuantitatif adalah data yang berupa bilangan, nilainya bisa berubah-ubah atau bersifat variatif yang diperoleh dengan cara membilang atau mengukur.Data yang data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara langsung dengan penduduk yang bekerja di sektor pertanian. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari dinas atau instansi yang berkaitan dengan penelitian.

  Variabel dan Cara Pengukurannya

  Beberapa variabel yang diteliti dan diukur dalam penelitian ini sebagai berikut:

  1. Pola tanam dengan mengidentifikasi pola pergiliran tanaman dan variasi jenis tanaman yang diterapkan petani berdasarkan luas lahan yang diusahakan pada usahatani

  2. Biaya produksi yaitu seluruh biaya yang dikeluarkan oleh petani dalam menjalankan usahataninya meliputi biaya tetap dan biaya variabel dinyatakan dalam satuan rupiah (Rp)

  3. Penerimaan yaitu jumlah produksi yang dikalikan dengan harga yang berlaku pada saat itu dinyatakan dalam satuan rupiah (Rp)

4. Pendapatan yaitu total nilai produksi dikuragi total biaya dalam satu kali proses produksi dinyatakan dalam satuan rupiah (Rp).

  Analisis Data

  1. Biaya Produksi TC = TFC + TVC Dimana : TC = Total Biaya Produksi (Rp) TFC = Total Biaya Tetap (Rp) TVC = Total Biaya Variabel (Rp)

  2. Penerimaan TR = P x Q Dimana : TR = Total Penerimaan (Rp) P = Harga (Rp/Kw) Q = Jumlah Produksi (Kw)

  3. Pendapatan Y = TR – TC Dimana: Y = Pendapatan (Rp) TR = Total Penerimaan (Rp) TC = Total biaya (Rp)

  4. Pola tanam Untuk megetahui dampak pembangunan Irigasi Bendungan Pandan

  Duri terhadap peerapan pola tanam, data primer yang terkumpul dianalisis dengan analisis tabulasi. Selanjutnya membandingkan macam pola tanam antara sebelum dan setelah adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri.

  5. Peyerapan Tenaga Kerja Ti = Keterangan : ti = Jumlah tenaga kerja setara pria (HKP) hi = Jumlah hari kerja sehari (hari) ji = Jumlah jam kerja sehari (jam) 7 = Standar jam kerja sehari I = kelompok petani dimana i = I adalah kelompok petani yang memperoleh irigasi dan i = 2 adalah kelompok petani yang tidak memperoleh irigasi.

6. Untuk mengetahui dampak pembangunan Irigasi Bendungan Pandan

  Duri terhadap pendapatan petani dilakukan dengaan analisis uji klasifikasi dua arah (two way dasification) dengan menggunakan uji Z pada taraf nyata 5% ( Nasution dan Barizi, 1998). Z=

1. Umur

  Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Umur Petani di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017 No.

  Kisaran Umur Responden (Tahun)

  Jumlah (Orang) Persentase (%) 1.

  2.

  3.

  < 15 15 – 64 > 64

  128

  9

  93

  7 Jumlah 137 100

   Sumber: Data Primer diolah

  Berdasarkan tabel 1Menunjukkan bahwa terdapat 128 orang petani berumur antara 15 – 64 yakni 93% dan sebanyak 9 orang berumur lebih dari 64 tahun.

  

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Responden

4.4.2. Tingkat Pendidikan Responden

  3.

  4.

  5. Tidak Tamat SD Tamat SD Tamat SMP Tamat SMA Perguruan Tinggi

  33

  64

  31

  9

  24

  47

  23

  6 Jumlah 137 100 Tabel 2. menunjukkan bahwa tingkat pendidikan terbanyak untuk responden petani adalah ditingkat tamatan SD yakni sebanyak 64 orang, tidak tamat SD sebanyak 33 orang, tamat SMP sebanyak 31 orang dan tamat SMA sebanyak 9 orang.

  2.

  Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Petani di Kabupaten Lombok Timur

  No Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase (%) 1.

  3. Jumlah Anggota Keluarga

  Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga Petani di Kabupaten Lombok Timur

  No. Jumlah Anggota Keluarga Jumlah (Orang) Persentase (%) 1. 1 – 2

  86

  63 2. 3 – 4

  48

  35 3 >4

  3

  2 Jumlah 137 100

  Sumber: Data Primer diolah

  Tabel 3. menunjukkan bahwa jumlah anggota keluarga terbanyak adalah 1-2 orang dengan persentase sebesar 63%, jumlah anggota keluarga 3-4 orang sebanyak 35%, dan jumlah anggota keluarga lebih dari 4 orang sebanyak 2%.

  4. Luas Lahan Garapan

  Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan Luas Lahan Garapan Petani di Kabupaten Lombok Timur

  No. Luas Lahan Garapan (Ha) Jumlah (Orang) Persentase (%) 1.

  14

  10 < 0,25 2.

  81

  59 0,25 – 0,50 3.

  42

  31 >0,50

  Jumlah 137 100

  Sumber: Data Primer diolah

  Tabel 4. menunjukkan luas lahan garapan terbanyak adalah 0,25-0,50 dengan persentase 59%, luas lahan garapan lebih dari 0,50 sebanyak 31%, dan luas lahan garapan kurang dari 0,25 sebanyak 10%.

  5. Status Kepemilikan Lahan

  Tabel 5. Distribusi Responden Berdasarkan Status Kepemilikan Lahan di Kabupaten Lombok Timur

  No. Status Kepemilikan Lahan Jumlah (Orang) Persentase (%)

  1. Milik Sendiri 136

  99

  2. Sewa

  1

  1 Jumlah 137 100

  Sumber: Data Primer diolah

  Tabel 5. menunjukkan bahwa status kepemilikan lahan responden terbanyak adalah milik sendiri yakni sebanyak 136 orang (99%), sewa sebanyak 1 orang (1%).

6. Pengalaman Berusahatani

  Tabel 6. Distribusi Responden Berdasarkan Pengalaman Berusahatani di Kabupaten Lombok Timur

  No. Pengalaman Berusahatani Jumlah (Orang) Persentase (%) 1. < 5 2. 5 – 10

  8

  6 3. >10 129

  94 Jumlah 137 100

  Sumber: Data Primer diolah

  Berdasarkan table 6. diketahui bahwa pengalaman berusahatani responden terbanyak lebih dari 10 tahun yaitu sebanyak 129 orang (94%).

  

Dampak Perubahan Pola Tanam Sebelum dan Sesudah Adanya Irigasi

Bendungan Pandan Duri di Kabupaten Lombok Timur

  Tabel 7. Perubahan Pola Tanam Sebelum dan Sesudah Adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri di Kabupaten Lombok Timur

  Pola Tanam Jumlah Sebelum Sesudah

  No. Desa Responden MH MK I MK II MH MK I MK II

  Padi Bero Tembakau Padi Padi Cabai Padi Tembakau % % % % % % % %

  1. Suwangi 26 100 100 100 100 80,8 19,2 30,8 69,2

  2. Sukarara 50 100 100 100 100

  56

  34

  22

  78

  3. Jerowaru 61 100 100 100 100 45,9 54,1 11,5 88,5 berdasarkan tabel 7. dapat diketahui bahwa adanya Irigasi Bendungan

  Pandan Duri telah merubah pola tanam dan meningkatkan intensitas tanam usahatani di daerah hulu, tengah dan hilir. Sebelum adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri, rata rata petani menanam padi di MH, dan Tembakau di MK II, sedangkan pada MK I dibiarkan kosong.Setelah adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri, pola tanamnya berubah. Di daerah hulu (Suwangi Timur) 100% petani menanam padi pada MH, 80,8 % padi dan 19,2% cabai pada MK I, 30,8% padi dan 69,2% tembakau pada MK II. Di daerah Tengah (Sukarara) 100% petani menanam padi pada MH, 56% padi dan 34% cabai pada MK I, 22% padi dan 78% tembakau pada MK II. Di daerah hilir (Jerowaru) 100% petani menanam padi pada MH, 45,9% padi dan 54,1% cabai pada MK I, 11,5% padi dan 88,5% tembakau pada MK II.

  Dilihat dari segi penyerapan tenaga kerja, dari perhitungan z-hitung maka diperoleh z-hitung Suwangi Timur sebesar -0,83, Sukara sebesar -0,83, dan Jerowaru sebesar -3,00. Nilai z-hitung Desa Suwangi Timur dan Sukarara lebih kecil dari z-tabel sebesar 1,95, maka H diterima sehingga H ditolak. Artinya

  No Desa Penyerapan

  4.

  5.

  6.

  7.

  8. Persemaian PengolahanLahan Penanaman Pemupukan I Pemupukan II Pengairan Penyiangan Panen

  1,65 15,06 27,16 15,37 15,49 13,58 13,58 80,36

  2,48 15,06 40,74 17,17 17,41 13,58 27,02 80,36

  0,83

  1,79 1,91

  11,67 12,35

  Tabel 10. Hasil Uji Z-test Two Sample For Means Penyerapan Tenaga Kerja Sebelum dan Setelah adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017

  TK Sebelum (HKO)

  2.

  Penyerapan TK Setelah (HKO)

  Z- Hitun g

  Z- Tabel

  Hipotesis 1.

  2.

  3. Suwangi Timur Sukarara Jerowaru

  544,05 182,26 249,41

  594,51 213,81 334,97

  1,95 1,95 1,95

  Ho diterima Ho diterima Ho ditolak

   Sumber : Data Primer Diolah 2016

  3.

  Persentase (%) 1.

  Penyerapan Tenaga Kerja Sebelum dan Sesudah Adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri di Kabupaten Lombok Timur

  4,36 43,35 77,69 43,77 44,08 38,85 57,92

  Tabel 8. Rata-rata Penyerapan Tenaga Kerja per Kegiatan di Desa Suwangi Timur Kabupaten Lombok Timur Tahun 2016/2017

  No. Jenis Kegiatan TK (HKO) / LLG Perubahan

  Sebelum Sesudah Jumlah Persentase

  (%) 1.

  2.

  3.

  4.

  5.

  6.

  7.

  8. Persemaian Pengolahan Lahan Penanaman Pemupukan I Pemupukan II Pengairan Penyiangan Panen

  234,04 6,54

  TK (HKO) / LLG Perubahan Sebelum Sesudah Jumlah

  41,23 116,54

  47,04 47,65 36,96 76,04

  222,50 2,18

  (2,12) 38,85

  3,27 3,58 1,88

  18,12 (11,54)

  50,00 4,88

  50,00 7,47 8,12 4,85

  31,27 4,93

  Jumlah 544,05 594,51 50,46 9,27 Tabel 9. Rata-rata Penyerapan Tenaga Kerja per Kegiatan di Desa Sukarara

  Kabupaten Lombok Timur Tahun 2016/2017 No. Jenis Kegiatan

  • 13,58
  • 50
  • 13,44
  • 98,97
  • 50
  • Jumlah 182,26 213,81 31,55 17,31
  • 0,83
  • 0,83
  • 3,00
bahwa adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri tidak signifikan atau tidak berpengaruh nyata terhadap penyerapan tenaga kerja petani pada usahataninya di Kabupaten Lombok Timur. Sedangkan nilai z-hitung Desa Jerowaru Lebih Besar dari z-tabel sebesar 1,95, maka H ditolak sehingga H

  1

  diterima. Artinya bahwa adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri signifikan atau berpengaruh nyata terhadap penyerapan tenaga kerja petani pada usahataninya di Kabupaten Lombok Timur.

  Analisis Biaya Produksi Sebelum dan Sesudah Adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri di Kabupten Lombok Timur

1. Biaya Variabel

  Adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri di Desa Suwangi Timur Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017

   27.755.721

  Jumlah Biaya Tk

  167.496 2.192.537 2.679.934 1.552.239 1.565.506 1.503.814 1.998.010 9.888.889

  21.548.425

  251.244 3.466.998 4.019.900

  1.709.453 1.735.987

  1.610.945 2.622.886

  12.338.308

  1. Biaya Lain-Lain

  g. Penyiangan

  a. Biaya Karung

  b. Biaya Oven

  Total Biaya Lain-Lain

  238.308 29.918.740

  30.157.048

  504.771 27.291.874

   27.796.645 Total Biaya Variabel 61.786.899 68.277.819 Sumber : Data Primer Diolah 2016

  Berdasarkan Tabel 4.16, dapat dilihat bahwa rata-rata total biaya variabel pada usahatani sebelum adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri yaitu sebesar Rp. 61.786.899/ha sedangkan rata-rata total biaya variabel pada usahatani sesudah adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri sebesar Rp.68.277.819/ha. Perbedaan rata- rata total biaya variabel per hektar karena terjadi perubahan pola tanam sesudah adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri yang semulanya petani hanya bertani di musim hujan dan musim kemarau II saja, tapi setelah adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri Petani mulai berusahatani di musim kemarau I.

  h. Panen

  f. Pengairan

  No. Uraian Nilai (Rp/Ha)

  47.761 817.579

  Sebelum Sesudah

  1. Biaya Saprodi

  a. Bibit

  b. Pupuk

  c. Herbisida

  d. Pestisida

  Jumlah Biaya Saprodi

  509.619 8.706.468

  10.081.426

  e. Pemupukan II

  1.151.410 10.191.061

  47.761 1.412.231

   12.802.463

  2. Biaya Tenaga Kerja

  a. Persemaian

  b. Pengolahan Lahan

  c. Penanaman Tabel 11. Rata-rata Biaya Variabel Usahatani Per Hektar Sebelum dan Sesudah Adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri di Desa Sukarara Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017

Tabel 4.16. Rata-rata Biaya Variabel Usahatani Per Hektar Sebelum dan Sesudah

  d. Pemupukan I

  No. Uraian Nilai (Rp/Ha)

   27.726.828

  Jumlah Biaya Tk

  186.162 2.508.960

  2.703.83 1.573.420 1.588.352 1.518.616 2.020.906 9.825.386

  21.925.635

  279.243 3.732.329 4.055.749 1.794.923 1.824.788 1.685.316 2.689.895

  11.664.584

  2. Biaya Lain-Lain

  g. Penyiangan

  a. Biaya Karung

  b. Biaya Oven

  Total Biaya Lain-Lain

  240.806 6.470.881

  6.711.687

  423.375 6.470.881

   6.894.256 Total Biaya Variabel 39.208.073 47.607.291 Sumber : Data Primer Diolah 2016

  h. Panen

  f. Pengairan

  Sebelum Sesudah

  10.104.915

  1. Biaya Saprodi

  a. Bibit

  b. Pupuk

  c. Herbisida

  d. Pestisida

  Jumlah Biaya Saprodi

  525.187 8.713.626 866.102,54

  1.069.774 10.089.597

  e. Pemupukan II

  1.361.000

  12.520.371

  2. Biaya Tenaga Kerja

  a. Persemaian

  b. Pengolahan Lahan

  c. Penanaman

  d. Pemupukan I

  Berdasarkan Tabel 4.17, dapat dilihat bahwa rata-rata total biaya variabel pada usahatani sebelum adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri di Desa Sukarara Kabupaten Lombok Timur yaitu sebesar Rp.39.208.073/ha sedangkan rata-rata total biaya variabel pada usahatani sesudah adanyaIrigasi Bendungan Pandan Duri sebesar Rp.47.607.291/ha. Perbedaan rata-rata total biaya variabel per hektar karena terjadi perubahan pola tanam sesudah adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri yang semulanya petani hanya bertani di musim hujan dan musim kemarau II saja, tapi setelah adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri Petani mulai berusahatani di musim kemarau I. Tabel 12. Rata-rata Biaya Variabel Usahatani Per Hektar Sebelum dan Sesudah Adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri di Desa Jerowaru Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017

  Nilai (Rp/Ha) No. Uraian

  Sebelum Sesudah

  1. Biaya Saprodi

  a. Bibit 620.000 1.960.406

  b. Pupuk 4.080.000 10.591.575

  c. Herbisida

  d. Pestisida 600.000 1,808,182

  Jumlah Biaya Saprodi 5.300.000 14.360.163

  2. Biaya Tenaga Kerja

  a. Persemaian 280.591 420.886

  b. Pengolahan Lahan 2.264.165 3.564.165

  c. Penanaman 2.835.640 4.168.974

  d. Pemupukan I 1.714.918 1.927.530

  e. Pemupukan II 1.714.918 1.927.530

  f. Pengairan 1.662.307 1.822.307

  g. Penyiangan 2.090.542 2.678.778

  h. Panen 10.200.000 14.501.507

  Jumlah Biaya Tk 22.763.082 31.011.676

  3. Biaya Lain-Lain

  a. Biaya Karung 240.000 484.662

  b. Biaya Oven 1.661.027 1661027.38

  Total Biaya Lain-Lain 1.901.027 2.145.689 Total Biaya Variabel 29.964.109 47.356.656

  Berdasarkan Tabel 4.18, dapat dilihat bahwa rata-rata total biaya variabel pada usahatani sebelum adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri di Desa Jerowaru Kabupaten Lombok Timur yaitu sebesar Rp.29.964.109 /ha sedangkan rata-rata total biaya variabel pada usahatani sesudah adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri sebesar Rp. 47.356.656/ha. Perbedaan rata-rata total biaya variabel per hektar karena terjadi perubahan pola tanam sesudah adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri yang semulanya petani hanya bertani di musim hujan dan musim kemarau II saja, tapi setelah adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri Petani mulai berusahatani di musim kemarau I.

4.7.2. Biaya Tetap

  3. Penyusutan Alat

  Tabel 13. Rata-rata Biaya Tetap Per Hektar Sebelum dan Sesudah Irigasi adanya Bendungan Pandan Duri di Desa Suwangi Timur Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017

  No. Uraian Biaya Tetap Nilai (Rp)

  Sebelum Setelah

  1. Sewa Lahan

  2. Pajak Tanah 75.505,80 75.505,80

  • Cangkul - Sabit - Sprayer - Ember - Parang - Gembor

  Total Biaya Penyusutan Alat

  Total Biaya Penyusutan Alat

  Berdasarkan Tabel 14. dapat diketahui bahwa rata-rata biaya tetap pada usahatani sebelum dan sesudah adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri yaitu sebesar Rp. 465.835,66/hektar. Tidak ada perbedaan rata-rata biaya penyusutan alat per hektar pada usahatani padi sebelum dan sesudah adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri karena alat-alat yang digunakan rata-rata memiliki umur pakai lebih dari satu tahun.

  344.071,11 Total Biaya Tetap 465.835,66 465.835,66 Sumber: Data Primer diolah

  43.300,82 24.780,71

  203.509,55 26.194,62

  54.360,17 32.627,14

  344.071,11

  43.300,82 24.780,71

  203.509,55 26.194,62

  54.360,17 32.627,14

  3. Penyusutan Alat

  23.291,41 10.717,02 85.308,12 9.162,52 20.137,67 9.689,15

  2. Pajak Tanah 121.764,55 121.764,55

  1. Sewa Lahan

  Nilai (Rp) Sebelum Setelah

  Berdasarkan Tabel 13. dapat diketahui bahwa rata-rata biaya tetap pada usahatani sebelum dan sesudah adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri yaitu sebesar Rp. 217.406,28/hektar. Tidak ada perbedaan rata-rata biaya penyusutan alat per hektar pada usahatani sebelum dan sesudah adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri karena alat-alat yang digunakan rata-rata memiliki umur pakai lebih dari satu tahun. Tabel 14. Rata-rata Biaya Tetap Per Hektar Sebelum dan Sesudah adanya Irigasi

  141.900,47 Total Biaya Tetap 217.406,28 217.406,28 Sumber: Data Primer diolah

  9.689,15

  9.162,52 20.137,67

  23.291,41 10.717,02 85.308,12

  141.900,47

  Bendungan Pandan Duri di Desa Sukarara Kabupaten Lombok Timur No. Uraian Biaya Tetap

  • Cangkul - Sabit - Sprayer - Ember - Parang - Gembor
Tabel 15. Rata-rata Biaya Tetap Per Hektar Sebelum dan Sesudah adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri di Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017

  Nilai (Rp) No. Uraian Biaya Tetap

  Sebelum Setelah

  1. Sewa Lahan 17.711.962,83 17.711.962,83

  2. Pajak Tanah 122.839,84 122.839,84

  3. Penyusutan Alat Cangkul 35.879,51 35.879,51 - Sabit 21.345,29 21.345,29 - Sprayer - 130.405,33 130.405,33

  • Ember 21.345,29 21.345,29
  • Parang 24.032,75 24.032,75

  Gembor 30.288,67 - 30.288,67

  Total Biaya Penyusutan Alat 263.296,85 263.296,85 Total Biaya Tetap 674.482,97 674.482,97

  Berdasarkan Tabel 15. dapat diketahui bahwa rata-rata biaya tetap pada usahatani sebelum dan sesudah adanya Bendungan Pandan Duri yaitu sebesar Rp. 674.482,97/hektar. Tidak ada perbedaan rata-rata biaya penyusutan alat per hektar pada usahatani padi sebelum dan sesudah adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri karena alat-alat yang digunakan rata-rata memiliki umur pakai lebih dari satu tahun.

  Analisis Penerimaan dan Pendapatan Sebelum dan Sesudah adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri di Kabupaten Lombok Timur

  Tabel 16. Rata-rata Penerimaan dan Pendapatan Per Hektar Usahatani Di Desa Suwangi Timur Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017

  Nilai (Rp)/Ha No Uraian

  Sebelum Setelah

  1. Penerimaan (Rp) 118.090.464,34 143.646.144

  2. Biaya Produksi (Rp) 53.471.187,37 68.495.226

  3. Pendapatan 64.688.843,22 75.150.919

  4. R/C Ratio 1,90 2,34

  Sumber: Data Primer diolah

  Berdasarkan Tabel 16., dapat dilihat bahwa rata-rata penerimaan yang diperoleh pada usahatani sebelum adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri di Desa Suwangi Timur yaitu sebesar 118.090.464,34/ha, sedangkan rata-rata penerimaan yang diperoleh pada usahatani setelah adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri yaitu 143.646.144/ha.Jumlah rata-rata penerimaan meningkat yaitu sebesar 25.555.679,93/ha dengan presentase yaitu sebesar 21,64%. Rata-rata pendapatan yang diperoleh pada usahatani sebelum adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri di yaitu sebesar 64.688.843,22 /ha, sedangkan rata-rata pendapatan yang diperoleh pada usahatani setelah adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri yaitu 75.150,919/ha. Jumlah rata-rata pendapatan meningkat yaitu sebesar 10.462.075,54/ha dengan presentase yaitu sebesar 16,17%. Tabel 17. Rata-rata Penerimaan dan Keuntungan Per Hektar Usahatani di Desa Sukarara Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017

  Nilai (Rp)/Ha No Uraian

  Sebelum Setelah

  1. Penerimaan (Rp) 76.271.528,12 98.074.508

  2. Biaya Produksi (Rp) 39.208.073,10 39.457.442

  3. Pendapatan 37.063.455,03 50.467.218

  4. R/C Ratio 4,81 5,19

  Sumber: Data Primer diolah

  Berdasarkan Tabel 17, dapat dilihat bahwa rata-rata penerimaan yang diperoleh pada usahatani sebelum adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri di DesaSukarara yaitu sebesar 76.271.528,12/ha, sedangkan rata-rata penerimaan yang diperoleh pada usahatani setelah adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri yaitu 98.074.508/ha. Jumlah rata-rata penerimaan meningkat yaitu sebesar 21.802.980,34/ha dengan presentase yaitu sebesar 28,59%. Rata-rata pendapatan yang diperoleh pada usahatani sebelum adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri di yaitu sebesar 37.063.455,03 /ha, sedangkan rata-rata pendapatan yang diperoleh pada usahatani setelah adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri yaitu 50.467.218/ha. Jumlah rata-rata pendapatan meningkat yaitu sebesar 13.403.762,62/ha dengan presentase yaitu sebesar 36,16%.

  Tabel 18. Rata-rata Penerimaan dan Keuntungan Per Hektar Usahatani di Desa Jerowaru Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017 No

  Nilai (Rp)/Ha Uraian .

  Sebelum Setelah

  1. Penerimaan (Rp) 75.851.122,73 114.507.613,04

  2. Biaya Produksi (Rp) 30.823.392,05 48.215.938,84

  3. Pendapatan 45.027.730,68 66.291.674,20

  4. R/C Ratio 4,75 4,28 Berdasarkan Tabel 18. dapat dilihat bahwa rata-rata penerimaan yang diperoleh pada usahatani sebelum adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri di Desa

  Jerowaru yaitu sebesar 75.851.122,73/ha, sedangkan rata-rata penerimaan yang diperoleh pada usahatani setelah adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri yaitu 114.507.613,04/ha. Jumlah rata-rata penerimaan meningkat yaitu sebesar 38.656.490,31/ha dengan presentase yaitu sebesar 50,96%. Rata-rata pendapatan yang diperoleh pada usahatani sebelum adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri di yaitu sebesar 45.027.730,68/ha, sedangkan rata-rata pendapatan yang diperoleh pada usahatani setelah adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri yaitu 66.291.674,20/ha. Jumlah rata-rata pendapatan meningkat yaitu sebesar 21.263.943,52/ha dengan presentase yaitu sebesar 47,22%.

  Dampak peningkatan Pendapatan Sebelum dan Sesudah Adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017

  Sebelum menganalisis dampak dengan menggunakan uji Z-test Two Sample For Means, terlebih dahulu melakukan uji homogenitas data dengan menggunakan F-test Two Sample For Variances dengan menggunakan software excel. Dilakukannya uji homogenitas bertujuan untuk memberikan keyakinan bahwa apakah dari beberapa kelompok data penelitian ini memiliki varians yang sama atau tidak. Dengan kata lain uji homogenitas berarti bahwa himpunan data yang kita teliti memiliki karakteristik yang sama atau yang tidak sama. Hasil dari uji F-test Two Sample For Variances keuntungan disajikan pada Tabel 4.25. Tabel 19. Uji F-test Two Sample For Variances Pendapatan Usahatani Sebelum dan Sesudah adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri di Kabupaten

  Lombok Timur Tahun 2017 Pendapatan

  Pendapatan

  F-

  F- No Desa Sebelum Data

  Setelah(Rp/Ha) Hitung Tabel (Rp/Ha)

  1. Suwangi Timur 64.688.843,22 75.150.918,76 0,67 0,58 TH

  2. Sukarara 37.063.455,03 50.467.217,64 0,39 0,58 H

  3. Jerowaru 45.027.730,68 66.291.674,20 0,27 0,58 H

   Sumber : Data Primer Diolah 2016

  Keterangan: * H = Data Homogen

  • TH = Data Tidak Homogen Berdasarkan Tabel 4.25, menunjukkan bahwa hasil uji homogenitas pendapatan usahatani sebelum dan sesudah adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017. Jika dilihat dari segi pendapatan ketigaDesayaitu nilai F-hitung Kecamatan Suwangi Timur lebih besar dari F-tabel sebesar 0,58, maka data tersebut termasuk data tidak homogen. Sedangkan nilai F- hitung Desa Sukarara dan Jerowaru lebih kecil dari F-tabel sebesar 0,58, maka data tersebut termasuk data homogen.

  Selanjutnya, dampak yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dampak Keuntunganusahatani sebelum dan sesudah adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri dapat dilihat dengan membandingkan keuntungan yang dianalisis menggunakan z-Test Two Sample For Means yang disajikan pada Tabel 4.26.

  Tabel 20. Hasil Uji Z-test Two Sample For Means Keuntungan Usahatani adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri di Kabupaten Lombok Timur

  Pendapatan Pendapatan Z- Z- No Desa Sebelum Hipotesis Setelah (Rp/Ha) Hitung Tabel

  (Rp/Ha)

  1. Suwangi Timur 64.688.843,22 75.150.918,76 -0,79 1,95 Ho diterima

  2. Sukarara 37.063.455,03 50.467.217,64 -1,15 1,95 Ho diterima

  3. Jerowaru 45.027.730,68 66.291.674,20 -3,37 1,95 Ho diterima

   Sumber : Data Primer Diolah 2016

  Dilihat dari segi keuntungan, dari perhitungan z-hitung maka di peroleh z- hitung Suwangi Timur sebesar -0,79, Sukara sebesar -1,15, dan Jerowaru sebesar

  • 3,37. Nilai ketiga Desa Tersebut lebih besar dari z-tabel sebesar 1,95, maka H diterima sehingga H ditolak. Artinya bahwa adanya Irigasi Bendungan Pandan

  1 Duri tidak signifikan atau tidak berpengaruh nyata terhadap peningkatan keuntungan yang diterima petani pada usahataninya di Kabupaten Lombok Timur

  KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

  Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut:

  1. Adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri telah merubah pola tanam dan meningkatkan intensitas tanam usahatani di daerah hulu, tengah dan hilir. Sebelum adanya Bendungan Pandan Duri, pola tanamnya yakni padi-bero-tembakau. Sedangkan setelah adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri pola tanamnya menjadi 4 pola yaitu 1. Padi- Padi-Padi . 2. Padi-Padi-Tembakau . 3. Padi-Cabai-Padi . 4. Padi- Cabai-Tembakau.

2. Dilihat dari segi penyerapan tenaga kerja adanya Irigasi Bendungan

  Pandan Duri tidak signifikan atau tidak berpengaruh nyata terhadap penyerapan tenaga kerja petani pada usahatani di Desa Suwangi Timur dan Sukara Kabupaten Lombok Timur. Sedangkan adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri signifikan atau berpengaruh nyata terhadap penyerapan tenaga kerja petani pada usahatani di Desa Jerowaru Kabupaten Lombok Timur.

  3. Dilihat dari segi pendapatan, adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri tidak signifikan atau tidak berpengaruh nyata terhadap peningkatan keuntungan yang diterima petani pada usahatani di Kabupaten Lombok Timur.

  Saran

  1. Diharapkan kepada pihak pemerintah untuk terus membantu petani dalam kegiatan usahataninya, kondisi Daerah Irigasi lebih diperhatikan, terutama sarana dan prasarana irigasi yangada di sepanjang saluran.

  2. Dianjurkan kepada para petani untuk perlu mencari sumber-sumber air irigasi lain terutama di daerah hilir, misalnya membangun embung, irigasi dan sungai-sungai kecil yang ada dan lain-lain.

  3. Upaya peningkatan kinerja penyuluh pertanian lapangan (PPL) untuk terus memberikan bimbingan teknis kepada petani agar kegiatan usahatani efisien selama musim tanam.

  

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik (BPS), 2016. Kabupaten Lombok Timur Dalam Angka.

  Dinas Pekerjaan Umum, 2016. Luas Areal Irigasi Bendungan Pandan Duri.

  Lombok Timur. NTB. Soekartawi, 1995. Analisis usahatani.Jakarta : Universitas Indonesia (UI-Press). Nasir, 1998. Metode Penelitian. Bogor :Ghalia Indonesia. Pasandaran, E., 1991. Irigasi di Indonesia. Jakarta : Strategi dan Pengembangan.

LP3ES.

  Hadisapoetra, S (1973). Biaya dan Pendapatan dalam Usahatani. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada. Hermanto. 1996. Analisa Usahatani. Jakarta : Bina Aksara Simanjuntak P J. 1998. Pengantar Ekonomi Sumberdaya Manusia. Jakarta: FEUI.