HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA PEROKOK DI YOGYAKARTA

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA PEROKOK DI YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

  Program Studi Psikologi

  Disusun Oleh: Maria Evangeli

  069114022

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil; kita baru yakin

kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik.

  • Evelyn Underhill- Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok adalah harapan.

  

Karya sederhana ini kupersembahkan untuk :

Keluarga kecil ku yang sangat ku sayangi

Papa dan Mama

Yang telah mencurahkan segala kasih sayangnya untuk mempersiapkan

diriku masuk ke tahap yang lebih dewasa

Semoga ini bisa menjadi awal yang baik untuk langkah selanjutnya.

  

My lovely Brother

Orang yang selalu berceloteh dan memberikan dorongan untuk selalu kuat

dalam menghadapi kerasnya hidup

  

Semua orang-orang yang mengasihiku dan yang aku kasihi.

Kalian punya arti penting dan warna sendiri dalam hidupku

Terima kasih untuk semua kasih sayangnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang sudah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 18 Mei 2011 Penulis, Maria Evangeli PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PERILAKU

MEROKOK PADA REMAJA PEROKOK DI YOGYAKARTA

Maria Evangeli

  

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara konformitas

dengan perilaku merokok pada remaja di Yogyakarta. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada

hubungan positif antara konformitas dengan perilaku merokok pada remaja di Yogyakarta. Subyek

dalam penelitian ini adalah 100 orang remaja yang berdomisili di Yogyakarta dan memiliki

kebiasaan merokok. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket

perilaku merokok dan skala konformitas. Reliabilitas skala konformitas diuji dengan menggunakan

metode koefisien realibilitas Alpha Cronbach dan diperoleh hasil sebesar 0.960. Data dalam

penelitian ini dianalisis dengan teknik korelasi product moment dari Pearson. Koefisien korelasi

yang diperoleh 0.638 dengan probabilitas 0,000 (p<0.01). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

hipotesis dalam penelitian ini diterima. Hal ini berarti ada hubungan positif yang signifikan antara

konformitas dengan perilaku merokok pada remaja.

  Kata kunci : perilaku merokok, konformitas, remaja perokok

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

THE RELATION BETWEEN CONFORMITY AND SMOOKING

BEHAVIOUR – SMOOKER TEENAGER IN YOGYAKARTA

  

Maria Evangeli

ABSTRACT

This research aimed to determine the relation between conformity and smooking

behaviour. The hypothesis proposed in this research there was a positive relation between

conformity and smooking behavoiur. The subject of this research were 100 teenagers in

Yogyakarta who had smooking habit. Collection of data used in this research was conformity

scales and smooking questionnaire. Reliability of conformity scales tested by using reliability

coefficient alpha cronbach and obtained results is 0.960.The research data were analyzed using

Pearson product moment correlation techniques. The results showed the value of correlation

coefficient (r) at 0.638 and significant value at 0.000 (p< 0,01). According to this results, the

hypothesis was accepted. It meant there was a significant positive relation between conformity and

smooking behaviour.

  Keywords : smooking behavior, conformity, smoker teenager

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Maria Evangeli

  Nomor Mahasiswa : 069114022 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

  

Hubungan antara Konformitas dengan Perilaku Merokok Pada Remaja

Perokok Di Yogyakarta

  beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam bentuk penskalaan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 18 Mei 2011 Yang menyatakan, (Maria Evangeli)

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

  Segala Puji dan syukur dihaturkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberi kekuatan dan keyakinan sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan indah pada waktunya. Skripsi dengan judul “Hubungan antara Konformitas dengan Perilaku Merokok Pada Remaja” ini merupakan salah satu prasyarat dalam mencapai tingkat Strata Satu (S1) pada Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Segala proses pengerjaan skripsi ini melibatkan bantuan dan dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

  1. Ibu Dr. Christina Siwi Handayani selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

  2. Sylvia Carolina, MYM., S.Psi., M. Si selaku dosen pembimbing yang telah membimbing penulis dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini. Terima kasih atas masukan ibu selama ini.

  3. Bapak Prof. Supratiknya selaku dosen pembimbing akademik. Terima kasih sudah memberi pengarahan dan bimbingannya sehingga bisa menyelesaikan kuliah teori tepat waktu.

  4. Segenap dosen Fakultas Psikologi yang telah mendidik dan mengajar penulis selama menempuh bangku perkuliahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5. Para staff Fakultas Psikologi, Mas Gandung dan Mbak Nanik yang setia melayani urusan adminstrasi mahasiswa, Mas Doni dan Mas Muji yang selalu melayani mahasiswanya untuk segala urusan akademis dan terlebih khusus untuk Pak Gi, yang selalu tulus memberikan senyum dan keramahannya

  6. Seluruh karyawan yang telah memperlancar proses belajar-mengajar di Fakultas Psikologi.

  7. Rekan-rekan yang telah membantu penulis untuk menyebarkan dan bersedia mengisi angket, terimakasih atas kesediaan kalian dalam membantu proses pengambilan data.

  8. Keluarga kecil ku yang kusayangi. Papa dan mama terima kasih atas semua doa dan kasih sayang yang sudah diberikan. My big brother, terima kasih atas segala dukungan untuk mempersiapkan aku menjadi seorang sarjana.

  9. Teman satu atapku: rara dan arum. Terima kasih atas kebersamaan kalian yang selalu menemani perjuangan hidup ku di Yogyakarta. I’ll be miss u all.

  10. Teman-teman HMKK (Himpunan Mahasiswa Katolik Kalimantan) dan

  keluarga OMI, terimakasih sudah menjadi pengisi waktuku sembari mengerjakan karya kecil ini. Semoga komunitas ini bisa terus jaya di masanya, so keep spirit gals.

  11. Teman-teman seperjuangan ku : Cika, Devi, Viani, Mbee, Yuniar. Terima kasih atas semangat dan dukungan selama aku berada di kota tercinta ini.

  12. Keluarga besar P2TKP Universitas Sanata Dharma: Pak Heri, Pak Toni, Mba Diana, Mba tya. Terima kasih atas kesempatan dan pengalaman berharga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Ika, Reni, dan yang lainnya. Senang bisa mengenal kalian dan berkarya bersama kalian. Semoga kita bisa bekerja sama dilain waktu. Sukses buat kalian semua.

  13. Teman-teman angkatan 2006 dan yang lainnya, yang tidak bisa disebutkan satu-persatu, terimakasih atas dukungannya dan bantuannya.

  Akhir kata, penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat berguna dan memberikan manfaat bagi siapa saja yang membacanya.

  Yogyakarta, 18 Mei 2011 Penulis PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………. i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ………………………. ii HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ………………………………………. iii HALAMAN MOTTO …………………………………………………………... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………………... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………….. v ABSTRAK ……………………………………………………………………… vi ABSTRACT …………………………………………………………………… vii HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH …………….. viii KATA PENGANTAR ………………………………………………………….. ix DAFTAR ISI …………………………………………………………………… xii DAFTAR TABEL ……………………………………………………………... xv DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………….. xvi

  

BAB I. PENDAHULUAN ……………………………………………………… 1

A. Latar Belakang Masalah ………………………………………………… 1 B. Rumusan Masalah ………………………………………………………. 8 C. Tujuan Penelitian ……………………………………………………….. 8 D. Manfaat Penelitian ……………………………………………………… 8

BAB II. DASAR TEORI ……….……………………………………………… 9

A. Perilaku Merokok …….……………...…………………………………. 9

  2. Tipe-tipe Perokok …………………………………………………... 10

  3. Penyebab Perilaku Merokok …………...……………...…………… 11

  4. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Merokok ……………………. 13

  B. Remaja ………………………………………………………………….. 14

  1. Pengertian …………………… …………………………………….. 14

  2. Merokok Pada Remaja ……...……………………………………… 15

  C. Konformitas …………………………………………………………….. 16

  1. Pengertian …………………………………………………………... 16

  2. Aspek Konformitas ………………………………………………… 17

  3. Faktor yang Mempengaruhi Konformitas ………………………….. 20

  D. Hubungan antara Konformitas dengan Perilaku Merokok .……………. 21

  E. Hipotesa Penelitian ……………………………………………………... 24

  F. Skema Penelitian ……………………………………………………….. 25

  

BAB III. METODE PENELITIAN ……...………………………………….. 26

A. Jenis Penelitian …………………………………………………………. 26 B. Variabel Penelitian …………....……………………………………….. 26 C. Definisi Operasional ……………………………………………………. 26 D. Subyek Penelitian …...………………………………………………….. 27 E. Metode Pengambilan Sampel …………………………………………... 28 F. Pelaksanaan Alat Pengumpulan Data ...………………………………… 30 G. Validitas dan Reliabilitas ………………………………………………. 31

  1. Validitas ………………………………...………………………….. 31

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  H. Seleksi Item …………………………………………………………….. 32

  I. Metode Analisis Data …………………………………………………... 34

  

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……………………. 36

A. Pelaksanaan Penelitian …………………….…………………………… 36 B. Deskripsi Subjek Penelitian ……………………………………………. 37 C. Deskripsi Data Penelitian …………………………………………........ 38 D. Hasil Penelitian ………….……………………………………………... 38

  1. Uji Asumsi …………………………………………………………. 38

  a. Uji Normalitas …………………………………………………. 38

  b. Uji Linearitas …………………………………………………... 39

  2. Uji Hipotesis ………………………………………………………. 40

  3. Kategorisasi Subyek Penelitian ……………………………………. 41

  4. Data Deskriptif Perilaku Merokok ………………………………… 44

  E. Pembahasan ……………………………………………………………. 45

  

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………... 49

A. Kesimpulan …………………………………………………………….. 49 B. Saran …………………………………………………………………… 49 DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….. 51

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel 1. Blue Print Skala Konformitas Sebelum Uji Coba …………………… 29 Tabel 2. Distribusi Aitem Sahih dan Gugur Pada Skala Konformitas………… 33 Tabel 3. Blue Print Skala Konformitas Setelah Uji Coba …………………….. 33 Tabel 4. Distribusi Subyek Penelitian ………………………………………… 36 Tabel 5. Deskripsi Data Penelitian ……………………………………………. 37 Tabel 6. Hasil Uji Normalitas Sebaran ………………………………………... 38 Tabel 7. Hasil Uji Linearitas Hubungan Antar Variabel ……………………… 39 Tabel 8. Hasil Uji Hipotesis …………………………………………………… 40 Tabel 9. Kategorisasi dan Distribusi Skor Skala Konformitas ………………... 43 Tabel 10. Kategori Konformitas Subyek ………………………………………. 43 Tabel 11. Fungsi Merokok Bagi Remaja ……………………………………… 44 Tabel 12. Frekuensi Merokok Bagi Remaja Pria ……………………………… 44 Tabel 13. Frekuensi Merokok Bagi Remaja Wanita ………………………….. 44 Tabel 14. Waktu yang Dihabiskan Remaja Merokok ………………………… 45 Tabel 15. Sumber Remaja Mendapatkan Rokok ……………………………… 45 Tabel 16. Perilaku Merokok termasuk perilaku yang diijinkan atau tidak? …. 45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman LAMPIRAN A …………………………………………………………………. 55

  1. Angket Variabel Perilaku Merokok ……………………………………. 56

  2. Skala Variabel Konformitas …………………………………………… 57 LAMPIRAN B ………………………………………………………………… 62

  1. Uji Reliabilitas Butir Skala Konformitas ……………………………… 63 LAMPIRAN C ………………………………………………………………… 71

  1. Uji Normalitas ………………………………………………………… 72 LAMPIRAN D …………………………………………………………………. 73

  1. Uji Linearitas …………………………………………………………… 74 LAMPIRAN E …………………………………………………………………. 76

  1. Uji Hipotesis …………………………………………………………… 77 LAMPIRAN F………………………………………………………………….. 78

  1. Data Deskriptif Perilaku Merokok …………………………………….. 79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Indonesia merupakan salah satu negara konsumen tembakau terbesar

  di dunia dan telah menempati urutan kelima diantara negara-negara dengan tingkat agregat konsumsi tembakau tertinggi di dunia (Depkes RI, 2003). Data menunjukkan bahwa jumlah perokok aktif di Indonesia telah mencapai sekitar 141,4 juta orang. Selain itu, juga ditemukan dari 70 juta anak Indonesia, terdapat 37 persen atau 25,9 juta anak diantaranya memiliki kebiasaan merokok (Yunus, 2009).

  Kebiasaan merokok bukanlah suatu pemandangan yang asing saat ini, karena didalam kehidupan sehari-hari seringkali ditemukan perokok-perokok aktif di jalan raya, halte, warung kopi, kafe-kafe dan tempat-tempat umum lainnya. Merokok diartikan sebagai suatu tindakan seseorang sejak mengambil rokok, menyulut kemudian menghisapnya (Yuliani, 2005). Rokok merupakan salah satu fenomena sosial yang cukup unik beberapa waktu belakangan ini.

  Meskipun, rokok mengandung ancaman kesehatan tetapi jumlah perokok bukan semakin menurun melainkan semakin meningkat (Yunus, 2009).

  Data mengenai perokok aktif di Indonesia menunjukan peningkatan tertinggi pada kelompok remaja umur 15-19 tahun yaitu 7,1 persen pada tahun 1995 menjadi 17,3 persen pada tahun 2004 atau naik 144 persen selama 9

  2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  tingkat perokok diusia remaja yaitu faktor psikologis. Seseorang yang memiliki kebiasaan merokok mengungkapkan bahwa merokok dapat meningkatkan konsentrasi maupun menghilangkan rasa kantuk. Adanya kepercayaan yang ditanamkan dalam diri mereka mengenai manfaat rokok yang dapat mendukung keadaan dalam dirinya, maka banyak diantara mereka memilih untuk merokok sebagai salah satu cara untuk membantu meningkatkan kualitas pribadi mereka.

  Disamping itu, banyak remaja perokok juga telah mengetahui adanya nikotin yang terkandung dalam rokok. Akan tetapi, perokok tersebut tidak dapat mengurangi kebiasaan merokok karena efek yang didapatkan setelah merokok dapat memberi kenikmatan dan sesuatu hal yang menyenangkan bagi mereka. Seorang remaja yang hanya mencoba merokok seharusanya mendapatkan efek pusing, mual, dan mulut pahit. Akan tetapi, banyak remaja mendapatkan efek yang menyenangkan setelah merokok sehingga mereka merasa ketagihan akibat adanya nikotin yang terkandung di dalam rokok (Dian dan Avin, 2000).

  Dalam Penelitian K.Fisher (Sarlito, 2007) menyatakan bahwa kebiasaan merokok pada remaja dikarenakan adanya pengaruh teman dan iklan. Iklan merupakan media promosi yang sangat ampuh dalam membentuk opini publik di bidang rokok. Banyaknya iklan rokok yang beredar di media massa dan elektronik yang menampilkan gambaran bahwa perokok adalah lambang kejantanan, sehingga remaja seringkali terpicu untuk mengikuti

  3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  juga mengungkapkan bahwa seorang remaja sedang mengalami krisis identitas dan pada tahap ini remaja mencari indentitas dengan meniru atau mengikuti perilaku merokok model yang menjadi idolanya. Adanya serangan iklan dan menampilkan identitas yang dicari remaja, maka remaja akan terpengaruh iklan dan merasa lebih hebat dengan merokok (Amelia, 2009)

  Berbagai macam faktor yang mempengaruhi perilaku merokok, ternyata faktor lingkungan seperti orangtua yang merokok dan teman sebaya yang merokok juga mempengaruhi seorang remaja untuk merokok atau tidak merokok (Sarafino, 1994). Remaja yang orangtuanya merokok menjadi agen imitasi yang baik bagi remaja untuk merokok. Hal ini didukung dengan pendapat Prokop (Amelia, 2009) yang menyatakan bahwa remaja yang berasal dari keluarga perokok dimana kedua orangtua dan saudara-saudaranya merokok akan cenderung menjadi perokok 4 kali dibanding anak yang berasal dari keluarga yang tidak merokok.

  Penelitian Dian dan Avin (2000) mengungkapkan bahwa kondisi yang paling banyak menentukan perilaku merokok pada remaja yaitu ketika subyek dalam tekanan (stres) yaitu 40,86% dan ketika berkumpul dengan teman sebaya (27,96%). Dari data yang didapatkan subyek menyatakan bahwa konsumsi terbesar rokok ketika mereka sedang berkumpul dengan teman- temannya misalnya nongkrong di mall, begadang atau hanya kumpul-kumpul.

  Kebiasaan merokok muncul ketika melihat banyak orang yang merokok di tempat-tempat umum seperti café, mall atau tempat anak muda berkumpul

  4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dianggap tidak keren. Hal ini dikarenakan merokok sudah menjadi bagian dari kebiasaan budaya anak remaja jaman sekarang.

  Faktor lingkungan lain yang sangat mempengaruhi perilaku merokok remaja yaitu pengaruh teman. Perkembangan hubungan sosial merupakan hal yang sangat penting bagi remaja. Remaja mulai memperluas pergaulan sosialnya dengan teman-teman sebaya sehingga lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah bersama dengan teman-teman sebayanya. Pengaruh teman-teman sebaya pada sikap, minat, penampilan dan perilaku remaja sangat besar daripada pengaruh keluarga. Misalnya salah satu anggota kelompok mencoba minum alkohol, obat-obatan terlarang atau rokok, maka remaja cenderung mengikutinya tanpa memperdulikan akibat yang akan dirasakan tubuh mereka (Hurlock, 1999). Penggabungan remaja dengan teman sebaya akan membuat remaja cenderung mendengarkan atau melakukan apa yang dibenarkan dalam kelompoknya sehingga remaja cenderung melawan orang tua. Meskipun orangtua melarang merokok, namun remaja yang bergaul dengan kelompok remaja yang merokok maka kemungkinan besar remaja juga akan ikut memiliki kebiasaan merokok (Soamole, 2004).

  Beberapa orang muda yang menggunakan zat-zat kimia, memiliki perilaku berisiko dan aktivitas seksual merupakan usaha untuk melakukan konformitas kepada kelompoknya dan menunjukkan komitmen dan loyalitas kepada sesama anggota kelompok (Santor dkk, 2000). Morgan (1989) menyatakan bahwa perkembangan konfomitas pada teman sebaya mulai

  5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  akhir. Hal ini sejalan dengan pendapat Berundt, dkk (Steinberg, 2002) yang mengungkapkan bahwa konformitas remaja dengan teman sebaya menguat pada masa remaja awal (12-14 tahun) dan remaja tengah (15-17 tahun) dibandingkan pada usia sebelum remaja dan remaja akhir.

  Pada masa remaja, remaja akan lebih sering berkumpul dengan teman sebayanya. Dalam kelompok teman sebayanya, remaja seringkali dihadapkan pada nilai, aturan serta norma yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Oleh karena itu, remaja secara tidak langsung akan berusaha untuk mengikuti aturan yang berlaku dalam kelompoknya. Hal ini yang biasanya disebut dengan konformitas yaitu kecendrungan untuk menyerah atau mengikuti opini, pendapat, nilai kebiasaan, kegemaran atau keinginan orang lain atau sebaya (Gunarsa, 2009). Banyak remaja cenderung melakukan konformitas untuk mengikuti penilaian orang lain di tengah tekanan kelompok yang mereka rasakan. Adanya tekanan kelompok akan membuat remaja berusaha mengikuti perilaku yang diinginkan kelompoknya.

  Dalam tahap ini, remaja selalu memperhatikan segala sesuatu yang terjadi dalam kelompoknya dan menyesuaikan diri terhadap nilai, pendapat dan perilaku yang diterima. Hal ini dilakukan agar remaja dapat menjaga kekompakan dengan anggota lain dalam kelompoknya. Apabila anggota kelompok tidak berusaha keras untuk menyesuaikan diri dalam kelompoknya maka remaja tersebut dapat tersingkir dari keanggotaan kelompoknya (Sears, 1991).

  6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Hal ini membuat remaja memiliki kecenderungan untuk melakukan konformitas berakar pada keinginan untuk disukai dan diterima oleh orang lain, maka masuk akal jika apa pun yang dapat meningkatkan rasa takut akan penolakan oleh seseorang akan meningkatkan konformitas. Pada penelitian Janes dan Olson juga menyatakan ketika seorang merasa takut akan penolakan dari orang lain (kemungkinan tekanan dengan diolok-olok), mereka akan menunjukkan kecenderungan yang lebih besar untuk melakukan konformitas (Baron dan Byrne, 2005).

  Banyak remaja yang melakukan konformitas terhadap norma sosial. Ketika remaja sudah konform dengan kelompoknya, maka mereka sudah mampu menyesuaikan diri dalam kelompok dan pengaruh kelompok semakin kuat terhadap kegiatan anggotanya, maka akan timbul perasaan saling memiliki dan adanya kepercayaan antar anggota kelompok. Apabila hal tersebut diwujudkan dalam bentuk kegiatan yang positif, dimana norma dan informasi yang dibawa baik sesuai dengan tuntutan masyarakat misalnya kelompok belajar, kegiatan ekstrakulikuler, maka konformitas bersifat positif yang berfungsi sebagai bantuan menemukan identitas dirinya (Monks dkk, 2001).

  Pencarian identitas diri dimulai diusia remaja, tetapi ditahap ini remaja juga dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan kelompoknya.

  Penyesuaian diri dengan kelompok bagi remaja dianggap sebagai hal yang penting, namun terkadang remaja sudah mulai mendambakan identitas diri

  7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ini dikarenakan remaja memiliki kebutuhan untuk menjadi unik, tampil beda dengan orang lain serta memiliki keinginan untuk mempertahankan kontrol terhadap hidupnya.

  Akan tetapi, remaja cenderung melakukan konformitas ketika bersama dengan teman sebayanya. Konformitas tidak selalu membawa pengaruh yang positif. Identitas kelompok yang sangat kuat dapat menimbulkan sikap negatif dalam diri remaja. Sikap konform terhadap kelompok dapat mengurangi tanggung jawab individu serta menekan kebutuhan remaja untuk menjadi unik bahkan membuat remaja kurang bisa mengontrol hidupnya. Apabila seseorang memiliki konformitas yang tinggi namun berada dalam keadaan emosi yang labil, maka remaja mudah terpengaruh untuk melakukan tindakan negatif misalnya perkelahian pelajar. Perkelahian seperti ini sering terjadi karena adanya hal-hal kecil, karena solidaritas yang tinggi diantara teman sekelompoknya sebagai wujud dari konformitas. Hal ini dikarenakan kecendrungan remaja yang berusaha untuk mengikuti norma kelompok karena hal tersebut akan menghasilkan penerimaan, penghargaan, serta pengakuan. Akhirnya sikap konform ini juga akan muncul ketika remaja dituntut untuk melakukan perilaku negatif seperti perilaku merokok.

  Dari uraian diatas, maka peneliti ingin melihat hubungan antara konformitas dengan perilaku merokok pada remaja perokok.

  8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI B.

   Rumusan Masalah

  Apakah terdapat hubungan antara konformitas dengan perilaku merokok pada remaja perokok?

  C. Tujuan Penelitian

  Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara konformitas dan perilaku merokok pada remaja perokok.

  D. Manfaat Penelitian

  1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah kajian terutama dalam bidang ilmu Psikologi Perkembangan khususnya dalam penjelasan konformitas sebagai bagian dari perkembangan masa remaja dan Psikologi Sosial dalam melihat perilaku merokok sebagai bagian dari permasalahan sosial yang muncul saat ini.

  2. Manfaat Praktis Adanya penelitian ini dapat memberi informasi dan masukan kepada orangtua dan sekolah dalam memberikan pendampingan serta memberikan bimbingan dalam menyikapi tekanan teman sebaya para remaja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II LANDASAN TEORI A. Perilaku Merokok

1. Pengertian perilaku merokok

  Dalam kamus psikologi (Henry, 1994) perilaku memiliki beberapa arti yaitu: a. Aktivitas organisme

  b. Respon-respon individu atau kelompok sebagai akibat stimulus

  c. Kegiatan atau aktivitas Perilaku disini berarti suatu aktivitas organisme yang merupakan respon indvidu terhadap suatu stimulus.

  Merokok adalah membakar tembakau yang kemudian di hisap asapnya, baik menggunakan rokok maupun menggunakan pipa (Sitepoe, 2000).

  Menurut Sutanto (Yuliani, 2005) merokok merupakan suatu tindakan seseorang sejak mengambil rokok, menyulut kemudian menghisapnya.

  Menurut Aritonang (1997) perilaku merokok terdiri dari beberapa aspek yaitu : a. Fungsi merokok

  Merokok merupakan cara untuk menghilangkan perasaan negatif, menambah perasaan yang positif, merokok yang sudah menjadi adiktif atau perasaan ketagihan dan merokok memang merupakan suatu kebiasaan yang rutin.

  10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  b. Intensitas rokok Seorang perokok dilihat dari berapa jumlah seseorang perokok menghabiskan rokok dalam satu harinya, sehingga perokok dapat dibedakan menjadi perokok berat, sedang dan ringan. Pada penelitian yang dilakukan Kathtrn. A. Urberg (1992) mengukur perilaku merokok dengan menanyakan berapa banyak rokok yang dikonsumsi pada akhir minggu.

  c. Waktu merokok Disini dilihat dari lamanya waktu seseorang dalam melakukan aktivitas merokoknya.

  Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku merokok merupakan aktivitas seseorang yang menghisap atau menghirup asap dan rokok, yang diamati dari fungsi rokok bagi individu, banyaknya rokok yang dihabiskan setiap hari dan lamanya seseorang telah merokok.

2. Tipe-Tipe Perokok

  Menurut Smet (Kemala dan Hasnida,2005) ada tiga tipe perokok yang dapat diklasifikasikan menurut banyaknya rokok yang dihisap. Tiga tipe perokok tersebut adalah: a. Perokok berat yang menghisap lebih dari 15 batang rokok dalam sehari.

  b. Perokok sedang yang menghisap 5-14 batang rokok dalam sehari.

  c. Perokok ringan yang menghisap 1-4 batang rokok dalam sehari.

  11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3.

   Penyebab perilaku merokok

  Menurut Avin dan Dian (2000) terdapat tiga penyebab perilaku merokok pada remaja yaitu : a. Kepuasan psikologis

  Saat pertama kali mengkonsumsi rokok, gejala-gejala yang mungkin terjadi adalah batuk-batuk, lidah tersa getir dan perut mual. Namun sebagian para pemula mengabaikan perasaan tersebut sehingga biasanya berlanjut menjadi kebiasaan dan akhirnya menjadi ketergantungan. Ketergantungan ini dipersepsikan sebagai kenikmatan yang memberikan kepuasaan psikologis. Gejala ini dapat dijelaskan dari konsep tobacco dependency (ketergantungan merokok).

  Artinya perilaku merokok merupakan perilaku yang menyenangkan dan bergeser menjadi aktivitas yang bersifat obsesif. Hal ini disebabkan sifat nikotin adalah adiktif, jika diberhentikan secara tiba-tiba akan menimbulkan stres. Secara manusiawi, orang cenderung untuk menghindari ketidakseimbangan dan lebih senang mempertahankan apa yang selama ini dirasakan sebagai kenikmatan sehingga dipahami jika para perokok sulit untuk berhenti merokok. Klinke dan Meller (Dian dan Alvin,2000) juga menyatakan bahwa motif para perokok adalah relaksasi karena dengan merokok dapat mengurangi ketegangan, memudahkan berkonsentrasi, pengalaman yang menyenangkan dan relaksasi. Jadi kepuasaan psikologis yang dimaksud disini adalah akibat atau efek yang diperoleh dari merokok yang berupa keyakinan dan perasaaan yang menyenangkan yang dirasakan oleh seseorang.

  12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  b. Pengaruh orangtua Pada dasarnya perilaku merokok adalah perilaku yang dipelajari. Hal ini berarti ada pihak-pihak yang berpengaruh besar dalam proses sosialisasi. Konsep sosialisasi merupakan suatu proses transmisi nilai-nilai, sistem kepercayaan, sikap atau apa pun perilaku dari generasi sebelumnya kepada generasi berikutnya.

  Tujuan sosialisasi ini agar generasi berikutnya mempunyai sistem nilai yang sesuai dengan tuntutan norma yang diinginkan oleh kelompok. Dalam kaitannya dengan perilaku merokok pada dasarnya hampir tidak ada orang tua yang menginginkan anaknya untuk menjadi perokok bahkan masyarakat tidak menuntut anggota masyarakat untuk menjadi perokok. Akan tetapi merujuk pada konsep transmisi perilaku dengan menggunakan penjelasan teori Bandura mengenai

  

social cognitive learning . Jika orangtua atau saudaranya merokok merupakan

  agen imitasi yang baik. Akan tetapi, apabila keluarga mereka tidak ada yang merokok, maka sikap permisif orangtua merupakan pengukuh positif atas perilaku merokok.

  c. Pengaruh teman Teman sebaya memiliki peran yang sangat berarti bagi remaja, karena masa tersebut masa remaja mulai memisahkan diri dari orangtua dan mulai bergabung pada kelompok sebaya. Kebutuhan untuk diterima seringkali membuat remaja berbuat apa saja agar dapat diterima kelompoknya dan terbebas dari sebutan “pengecut” dan “banci”.

  13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4.

   Faktor – Faktor yang mempengaruhi perilaku merokok

  Sarafino (1994) menyebutkan faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku merokok yaitu :

  1. Faktor biologis Banyak penelitian menunjukkan bahwa nikotin dalam rokok merupakan salah satu bahan kimia yang berperan penting pada ketergantungan merokok.

  Kebanyakan perokok memiliki nikotin dalam dalam darah yang cukup tinggi.

  2. Faktor psikologis Merokok dapat berfungsi untuk meningkatkan konsentrasi, menghalau rasa kantuk, mengakrabkan suasana sehingga timbul rasa persaudaraan serta dapat memberikan kesan modern dan berwibawa, sehingga bagi individu yang sering bergaul dengan orang lain, perilaku merokok sulit untuk dihindari.

  3. Faktor lingkungan sosial Lingkungan sosial berpengaruh terhadap sikap, kepercayaan dan perhatian individu pada perokok. Seseorang akan berperilaku merokok dengan memperhatikan lingkungan sosialnya. Banyak remaja yang merokok karena terpengaruh oleh teman-temannya dan juga memiliki sahabat yang perokok.

  4. Faktor demogarafis Faktor ini meliputi umur dan jenis kelamin. Orang yang merokok pada usia dewasa semakin bertambah. Akan tetapi pengaruh jenis kelamin tidak terlalu berperan penting karena banyak pria dan wanita sudah memiliki kebiasaan merokok.

  14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5. Faktor sosial cultural Kebiasaaan budaya, kelas sosial, tingkat pendidikan, penghasilan, dan gengsi pekerjaan akan mempengaruhi perilaku merokok pada individu

  6. Faktor sosial politik Merokok merupakan masalah yang semakin bertambah besar di Negara- negara berkembang seperti Indonesia. Hal ini menimbulkan kesadaran umum yang berakibat pada langkah-langkah politik yang bersifat melindungi bagi orang-orang yang tidak merokok dan usaha melancarkan kampanye-kampanye promosi kesehatan untuk mengurangi perilaku merokok.

B. Remaja 1. Pengertian

  Istilah adolescence atau remaja berasal dari kata latin adolescence (kata Belanda, adolescentia yang berarti remaja) yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah remaja sesungguhnya memiliki arti yang luas, mencakup kematangan mental, emosional, sosial dan fisik (Hurlock, 1999).

  Piaget (Hurlock, 1999) menyatakan bahwa secara psikologis remaja adalah suatu usia dimana anak tidak merasa bahwa dirinya berada di bawah tingkat orang yang lebih tua melainkan merasa sama atau paling tidak sejajar.

  Menurut Santrock (2003) remaja adalah seseorang yang berada pada usia kira-kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 hingga 22 tahun, yang

  15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Berdasarkan uraian diatas disimpulkan bahwa remaja merupakan periode perkembangan dari transisi antara masa anak-anak dan dewasa yang diikuti oleh perubahan biologis, kognitif dan sosioemosional yang berusia pada rentang 10 sampai 12 tahun dan berakhir diusia 18-21 tahun.