STUDI RAMAH LINGKUNGAN ALAT TANGKAP TRAMMEL NET DI PERAIRAN SUAK SEUMASEH KECAMATAN SAMATIGA KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI
STUDI RAMAH LINGKUNGAN ALAT TANGKAP
TRAMMEL NET DI PERAIRAN SUAK SEUMASEH
KECAMATAN SAMATIGA KABUPATEN ACEH BARAT
SKRIPSI
ZULKHAIRIANSYAH
08C10432058
PROGRAM STUDI PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
MEULABOH
STUDI RAMAH LINGKUNGAN ALAT TANGKAP
TRAMMEL NET DI PERAIRAN SUAK SEUMASEH
KECAMATAN SAMATIGA KABUPATEN ACEH BARAT
SKRIPSI
ZULKHAIRIANSYAH
08C10432058
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Perikanan
Pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar
PROGRAM STUDI PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
MEULABOH
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : Studi Ramah Lingkungan Alat Tangkap Trammel Netdi Perairan Suak Seumaseh Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat
Nama :Zulkhairiansyah NIM :08C10432058 Program Studi : Perikanan
Menyetujui, Komisi Pembimbing
Ketua Anggota
YULI ERINA, S.Si., M.Si MUHAMMAD RIZAL, S.Pi., M.Si NIDN : 0117077802 NIDN : 0111018301
Mengetahui, Ketua Program Studi Perikanan Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan
MUHAMMAD RIZAL, S.Pi ., M.Si USWATUN HASANAH, S.Si., M.Si
NIDN : 0111018301 NIDN: 0121057802Tanggal Ujian Sidang : 23Februari2013 Tanggal Lulus :
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
Skripsi/tugas akhir dengan judul:
STUDI RAMAH LINGKUNGAN ALAT TANGKAP
TRAMMEL NET DI PERAIRAN SUAK SEUMASEH KECAMATAN
SAMATIGA KABUPATEN ACEH BARAT
Yang disusun oleh: Nama : Zulkhairiansyah Nim : 08C10432058 Fakultas : Perikanan dan Ilmu Kelautan Program Studi : Perikanan Telah dipertahankan didepan dewan penguji pada tanggal 04 Agustus 2012 dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima.
SUSUNAN DEWAN PENGUJI
1. Yuli Erina, S.Si., M.Si (Dosen Pembimbing Ketua) …………………
2. Muhammad Rizal, S.Pi., M.Si (Dosen Pembimbing Anggota) …………………
3. Ir. Said Mahjali, MM (Dosen Penguji I) …………………
4. Safrizal, S.P., M.Sc (Dosen Penguji II) …………………
Alue Penyareng, Maret 2013 Ketua Program Studi Perikanan
Muhammad Rizal, S.Pi., M.Si
NIDN : 0111018301RIWAYAT HIDUP
Zulkhairiansyah, dilahirkan di Ujung Kalak tanggal 29 Januari 1988. Merupakan anak pertama dari 4 bersaudara dari pasangan Teuku Darmansyah dan Nurhayani.
Memasuki pendidikan formal pada tahun1994-1999 di MIN Negeri Meulaboh. Pada tahun 1999-2002 melanjutkan pendidikan di SLTP Negeri
5 Meulaboh. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di SMK Negeri 2 Meulaboh pada tahun 2004-2007. Pada tahun 2008 penulis terdaftar sebagai mahasiswa program studi Perikanan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Selama mahasiswa penulis aktif sebagai panitia dalam berbagai kegiatan acara di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan seperti: Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan (BEM-FPIK) 2009-2010, Ketua Majelis Permusyarawatan Mahasiswa Universitas Teuku Umar (MPM- UTU) 2011-2012, Seminar Pembangunan Daerah, Seminar Himpunan Mahasiswa Perikanan Indonesia di Ternate (2012), Lintas Pemuda Bahari (Sail Morotai, 2012) Seminar Nasional dalam program “Teknologi Budidaya Perikanan dan Peluang Bisnis di Wilayah Aceh Barat-Selatan” Seminar daerah dalam program “Prospek Pengembangan Ekonomi Kawasan Barat-Selatan”
Pada akhir tahun 2012 penulis melakukan penelitian dengan judul “Studi
Ramah Lingkungan Alat Tangkap Trammel Net di Perairan Suak Seumaseh
Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat” salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana perikanan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih disampaikan penulis kepada :
1. Ibu Yuli Erina, S.Si., M.Si, selaku dosen pembimbing I yang telah membimbing, serta memberi saran sehingga tersusunnya Skripsi ini;
2. Bapak M. Rizal, S.Pi., M.Si, selaku dosen pembimbing II yang telah membimbing, serta memberi saran sehingga tersusunya Skripsi ini;
3. Ibu Uswatun Hasanah, S.Si., M.Si, selaku Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar yang telah memberi ijin penelitian;
4. Bapak M. Rizal, S.Pi., M.Si, selaku Ketua Program Studi Perikanan Universitas Teuku Umar;
5. Bapak Ir. Said Majali, MM dan Bapak Safrizal, S.P., M.Sc sebagai penguji pada sidang ujian akhir/skripsi yang telah memberikan masukan dan saran, sehingga penulisan ini menjadi lebih sempurna;
6. Seluruh Staf pengajar pada program Studi Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar yang telah membekali berbagai disiplin ilmu pengetahuan sehingga dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik;
7. Ayahanda (T. Darmasyah) dan Ibunda (Nurhayani) keluarga tercinta lainnya yang telah mencurahkan kasih sayangnya dan senantiasa mengiringi do’a serta memberi dorongan moril dan materil yang tidak pernah putus-putus bagi penulis;
8. Rekan-rekan seperjuangan Saiful Rizal, Ridha Syahputra, Reza Azhari dan teman- teman lainnya terima kasih atas kebersamaannya, canda tawa, dukungan, dan bantuannya, yang semua itu sangat berarti buat penulis;
PERYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi Studi Ramah Lingkungan Alat Tangkap
Trammel Net di Perairan Suak Seumaseh Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh
Barat adalah karya saya sendiri dengan arahan dosen pembimbing dan belum pernah diajukan dalam bentuk apapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya ilmiah yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka dibagian akhir skripsi.
Alue Penyareng, 2013 Penulis
STUDI RAMAH LINGKUNGAN ALAT TANGKAP TRAMMEL NET DI
PERAIRAN SUAK SEUMASEH KECAMATANSAMATIGA
KABUPATEN ACEH BARAT
Oleh
1) 2) 2)
Zulkhairiansyah Yuli Erina Muhammad Rizal
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober sampai dengan November 2012 di Perairan Suak Seumaseh Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat. Tujuan penelitian adalah adalah untuk mengetahui tingkat selektivitas alat tangkap
trammel netdan komposisi hasil tangkapan alat tangkap trammel netdi perairan
Suak Seumaseh Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat. Penelitian ini mengunakan metode survey. Metode pengambilan data yang digunakan adalah
SimpleRandom Sampling. Metode analisis yang digunakan yakni analisis
deskriptif kualitatif yaitu menceritakan data yang diperoleh dilapangan disajikan dalam bentuk tabel dan diagram pie. Hasil analisis diperoleh bahwa, alat tangkap
trammel netyang dioperasikan di Desa Suak Seumaseh Kecamatan Samatiga
merupakan alat tangkap ramah lingkungan dan kurang selektif terhadap sumberdaya (udang dan ikan) yang ada diperairan Meulaboh. Komposisi hasil tangkapan trammel net adalahUdang Dogol (Metapenaeus endeavouri)16% dan Udang Jerbung(Penaeus merguiensis)12%, Pari Kuning (Himatura fai) 1%, Pari Kupu-kupu(Gymura poecilura) 0%, Nomai (Harpadon nereus) 12%, Ikan Lidah(Cynoglossus sp) 16%, Senangin(Mugil cephalus) 8%, Cumi-cumi(Loligo
Valamugil sp) mencapai 8%, Lemuru (Ambligaster sim) 16% dan Belanak ( seheli) 11%.
Kata kunci : Ramah lingkungan, Trammel Net, Perairan Suak Seumaseh
Environmental Friendly Studies Net Capture Device Trammell Suak
Seumaseh Kecamatan Samatiga in West Aceh waters
By
1) 2) 2)
Zulkhairiansyah Yuli Erina Muhammad Rizal
ABSTRACT
The research was conducted in October-November 2012 in Suak Seumaseh Kecamatan Samatiga west Aceh thedistrict. The research objective was to determine the level is gear selectivity and composition of trammel net catches trammel net gear in the waters of Suak Seumaseh, West Aceh district. This research survey method. The method of data collection used was Sample Random sampling. The method of analysis used is qualitative descriptive analysis of the data obtained in the field tells presented in tables and pie charts. The results of the analysis found that, trammel net fishing gear operated in the Village Suak Seumaseh Samatiga an environmentally friendly fishing gear and less selective about the resource (fish and shrimp) in the waters of Meulaboh. The composition of trammel net Udang Dogol (Metapenaeus endeavouri)16% dan Udang Jerbung(Penaeus merguiensis)12%, Pari Kuning (Himatura fai) 1%, Pari Kupu- kupu(Gymura poecilura) 0%, Nomai (Harpadon nereus) 12%, Ikan Lidah(Cynoglossus sp) 16%, Senangin(Mugil cephalus) 8%, Cumi-cumi(Loligo
sp) mencapai 8%, Lemuru (Ambligaster sim) 16% dan Belanak ( Valamugil
seheli) 11%.Key words: EnvironmentalFriendly, Trammel Net, Meulabohwaters
RINGKASAN
ZULKHAIRIANSYAH. 08C10432058, Studi Ramah Lingkungan Alat Tangkap
Trammel Net di Perairan Suak Seumaseh Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh
Barat. Dibimbing oleh YULI ERINA, S.Si., M.Si dan MUHAMMAD RIZAL, S.Pi., M.Si.
Trammel net merupakan jaring insang yang memiliki ciri khusus dan terdiri
dari tiga lapis jaring, dua lapis disebelah luar ukuran mata jaring lebih besar dari lapisan dalam. Trammel net disebut juga jaring gondrong atau jaring tiga lapis (Jatilap) yang dioperasikan pada dasar perairan dan permukaan perairan. Untuk mengetahui tingkat selektivitas alat tangkap trammel net dan komposisi hasil tangkapan alat tangkap trammel net di perairan Suak Seumaseh Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat. Tujuan penelitian ini (1) untuk mengetahui tingkat selektivitas alat tangkap trammel net di perairan Suak Seumaseh Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat, (2) untuk komposisi hasil tangkapan alat tangkap trammel net. Penelitian ini mengunakan metode survey. Metode pengambilan data yang digunakan adalah Simple Random Sampling. Metode analisis yang digunakan yakni analisis deskriptif kualitatif yaitu: (1) Menceritakan data yang diperoleh dilapangan disajikan dalam bentuk tabel dan gambar, (2) Menyajikan data yang diperoleh dalam bentuk persentase dan diagram pie. Hasil analisis diperoleh, bahwa alat tangkap trammel net yang dioperasikan di Desa Suak Seumaseh Kecamatan Samatiga merupakan alat tangkap ramah lingkungan dan kurang selektif terhadap sumberdaya (udang dan ikan) yang ada di perairan Meulaboh. Komposisi hasil tangkapan trammel net adalah Udang Dogol
(Metapenaeus endeavouri) 16% dan Udang Jerbung (Penaeus merguiensis) 12%,
Pari Kuning (Himatura fai) 1%, Pari Kupu-kupu (Gymura poecilura) 0%, Nomai
(Harpadon nereus) 12%, Ikan Lidah (Cynoglossus sp) 16%, Senangin (Mugil
cephalus) 8%, Cumi-cumi (Loligo sp) mencapai 8%, Lemuru (Ambligaster sim)
16% dan Belanak ( Valamugil seheli) 11%.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat hidayah dan ridho – Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian Studi Ramah Lingkungan Alat Tangkap Trammel Net di Perairan Suak Seumaseh Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat ini dapat terselesaikan. Ungkapan terima kasih penulis ucapkan kepada Dosen Pembimbing I Yuli Erina, S.Si., M.Si dan pembimbing II Muhammad Rizal, S.Pi., M.Si yang telah banyak membantu penulis dalam proses penyusunan skripsi ini hingga selesai.
Skripsi ini penulis susun berdasarkan data yang selama ini penulis dapatkan di lapangan, penulis sangat menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun dari para pembaca umumnya, agar kedepannya menjadi lebih baik lagi terimakasih.
Meulaboh, 2013 Penulis
DAFTAR ISI
15 3.5 Analisa Data .....................................................................................
29 VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan .......................................................................................
29 5.2 Komposisi Hasil Tangkapan .............................................................
28 5.1.2 Ramah Lingkungan ....................................................................
26 5.1.1 Cara Tertangkapnya Udang .........................................................
25 V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Selektivitas Trammel Net..................................................................
25 4.6 Nelayan .............................................................................................
24 4.5 Musim ...............................................................................................
20 4.4 Hasil Tangkapan ...............................................................................
19 4.3.2 Alat ..............................................................................................
19 4.3.1 Kapal............................................................................................
18 4.3 Spesifikasi Unit Penangkapan ..........................................................
18 4.2 Mata Pencaharian..............................................................................
17 IV. KEADAAN UMUM PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum ...............................................................................
15 3.4 Teknik Pengambilan Data.................................................................
Halaman KATA PENGANTAR .................................................................................. i DAFTAR ISI ................................................................................................. ii DAFTAR TABEL ......................................................................................... iv DAFTAR GAMBAR .................................................................................... v
14 3.3 Metode Penelitian ............................................................................
14 3.2 Alat dan Bahan..................................................................................
13 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat ...........................................................................
11 2.6 Selektivitas........................................................................................
11 2.5 Kriteria Alat Tangkap Ramah Lingkungan.......................................
8 2.4 Hasil Tangkapan Trammel net ..........................................................
6 2.3 Pengoprasian Trammel Net ..............................................................
5 2.2 Konstruksi Trammel Net ..................................................................
4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Identifikasi Trammel Net ..................................................................
3 1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................
3 1.3 Tujuan Penelitian ..............................................................................
1 1.2 Perumusan Masalah ..........................................................................
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ..................................................................................
33
34 LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................
DAFTAR TABEL
Halaman 1. Alat di lapangan ........................................................................................
14 2. Alat di laboratorium ..................................................................................
14 3. Jumlah Kapal ............................................................................................
20 4. Hasil tangkapan utama trammel net...........................................................
27 5. Komposisi hasil tangkapan trammel net ....................................................
30
DAFTAR GAMBAR
Halaman 1. Trammel Net ..............................................................................................
6 2. Alat Tangkap Trammel Net........................................................................
21 3. Jumlah hasil tangkapan utama .................................................................
27 4. Jumlah hasil persentase tangkapan trammel net .......................................
31
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Sumber daya ikan meskipun termasuk sumber daya yang dapat pulih namun bukan tidak terbatas. Oleh karena itu perlu dikelola secara bertanggung jawab agar berkelanjutan dan kontribusinya terhadap kesediaan nutrisi. Peningkatan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan. Kenyataan di lapangan yang terjadi saat ini adalah adanya peningkatan usaha pemanfaatan sumber daya perikanan yang berimplikasi terhadap degradasi lingkungan. Pada akhirnya akan berdampak negatif terhadap kehidupan manusia di masa akan datang.
Wilayah pesisir di Provinsi Aceh memiliki panjang pantai mencapai 1.660
2
km sehingga mempunyaikawasan pesisir dan lautan seluas 57.365,57km (Halim,2003). Aceh Barat yang memiliki panjang garis pantai 50,55 km dengan
2
luas perairan lautnya 233 km dengan berbagai variasi ekosissistem memiliki hasil tangkapan ikan laut yang beragam (DKP Aceh Barat, 2011).
Sektor perikanan merupakan salah satu sektor andalan di Kabupaten Aceh Barat, dilandasi dengan letak geografis yang berhadapan langsung Samudera Hindia. Menjadikan Kabupaten Aceh Barat kaya akan hasil sumber daya laut.
Berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Barat, jumlah nelayan Kecamatan Aceh Barat sebanyak 1.811 jiwa yang menggunakan berbagai macam jenis alat tangkap, salah satunya alat tangkap trammel net (DKP Aceh Barat, 2011).
Alat tangkap trammel net merupakan alat yang di modifikasikan dari jaring, yang digunakan untuk menangkap udang dan ikan (Subani dan Barus,1989).
Namun belum banyak diketahui secara jelas alat tangkap trammel net termasuk jenis alat tangkap ramah lingkungan dan yang selektif terhadap sumber daya ikan.
Identifikasi dan pengelompokan alat penangkap berdasarkan indikator ramah lingkungan melalui 4 kriteria, yaitu : 1) Sangat merusak, 2) Merusak, 3) Ramah lingkungan, 4) Sangat ramah lingkungan (Dirjen Perikanan Tangkap, 2005).
Teknologi penangkapan ikan adalah suatu alat tangkap yang hanya memerlukan sedikit atau bahkan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, yaitu sejauhmana alat tangkap tersebut merusak terhadap perairan,kemungkinan hilang alat tangkap serta kontribusinya terhadap polusi.
Faktor lainadakah dampakterhadap bio-diversity yaitu komposisi hasil tangkapan, adanya by-catch serta tertangkapnya ikan-ikan kecil.
Berdasarkan informasidata yang ada mengenai alat tangkap trammel net yang digunakan oleh nelayan di pangkalan pendaratan ikan (PPI) di Kabupaten Aceh Barat, maka perlu dilakukan suatu penelitian mengenai Studi ramah lingkungan alat tangkap trammel net di perairan Suak Seumaseh Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat.
1.2 Perumusan Masalah
Cara lain untuk meningkatkan hasil tangkapan tanpa merusak kelestarian sumber daya hayati perikanan dengan mengunakan alat tangkap yang selektif dan sesuai dengan daerah penangkapan, dimana alat tersebut dioperasikan. Tetapi pada kenyataannya, alat ini kurang selektif karena bisa mengakibatkan rusaknya biota yang ada di laut.
Berdasarkan uraian di atas, masalah yang ada dalam penelitian ini sebagai berikut : 1) Jenis alat tangkap trammel net merupakan salah satu alat tangkap ramah lingkungan dan selektif terhadap sumber daya ikan yang ada diperairan Suak Seumaseh Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat. 2) Komposisi jenis hasil tangkapan alat tangkap trammel net di perairan Suak Seumaseh Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui tingkat selektivitas alat tangkap trammel net di perairan Suak Seumaseh Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat.
2. Untuk mengetahui komposisi hasil tangkapan alat tangkap trammel net di perairan Suak Seumaseh Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat.
1.4Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :
a. Pemerintah daerah Membantu peran Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Aceh Barat dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan alat tangkap trammel net dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.
b. Masyarakat Masyarakat dapat menggunakan trammel net sebagai alat tangkap ramah lingkungan, peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup para nelayan dengan optimalisasi potensi yang ada.
c. Mahasiswa Memberikan pengalaman bagi mahasiswa dalam bidang pemberian penyuluhan kepada masyarakat nelayan menggunakan trammel net dan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam hal komunikasi massa.
II . TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Identifikasi Trammel Net
Jatilap merupakan singkatan dari jaring tiga lapis. Ini adalah salah satu nama Indonesia dari trammel net. Jaring ini juga dikenal dengan berbagai nama daerah seperti jaring gondrong, jaring tilek dan jaring kantong. Seperti namanya, jaring ini terdiri dari tiga lapis, yaitu dimana dua lapis di luar (outer net) yang mempunyai mata jaring lebih besar mengapit satu lapis lembaran jaring yang ditengah (inner net) mempunyai mata jaring lebih kecil dan dipasang agak renggang. Dilihat dari cara tertangkapnya ikan, karena ikan tertangkap di bagian insang dengan posisi terbelit atau terjerat pada jaring. Menurut jenis bahan jaring yang digunakan, trammel net di perairan Indonesia dibedakan kedalam tiga jenis yaitu jaring tiga lapis monofilamen, multi filamen, serta kombinasi keduanya(Subani dan Barus,1989).
Trammel net dapat dioperasikan dengan cara dipasang menetap di dasar
perairan ataupun dihanyutkan. Ikan tertangkap secara terjerat atau terpuntal pada mata jaring. Alat ini dapat juga dioperasikan dengan ditarik lurus kedepan melalui kedua sisinya atau ditarik menelusuri dasar perairan melalui salah satu sisinya yang nantinya seakan membentuk seperti lingkaran dengan ujung sisi yang pertama kali diturunkan sebagai pusat dengan tujuan untuk mendapatkan area cakupan penangkapan seluas mungkin (sweeping trammel net) (Subani dan Barus,1989).
Gambar 1. Trammel Net (Subani dan Barus, 1989).
2.2 Konstruksi Trammel Net
Konstruksi trammel netdiIndonesia menurut Martasuganda (2008) padaumumnya adalah sebagai berikut :
1. Badan Jaring Badan jaring pada trammel net dibentuk oleh tiga lapis jaring, yang terdiri dari satu lapis jaring bagian dalam (inner net) yang berfungsi untuk menjerat udang atau ikan yang membentuk kantong, biasanya terbuat dari monofilamen.
Dua lapis jaring bagian luar (outer net) berfungsi sebagai penguat jaring bagian dalam serta sebagai kerangka untuk terbentuknya kantong pada jaring bagian dalam, bahannya terbuat dari multifilamen.
Mata jaring inner net yang berukuran 1,5 inchi digunakan jaring berukuran 6 inchi untuk bagian outer net dan jika inner net menggunakan jaring dengan ukuran2 inchi maka untuk outer net digunakan jaring dengan ukuran 6 ½ inchi.Bahan yang digunakan untuk jaring outer net adalah nylon dan plastik untuk jaring inner net(Martasuganda, 2008).
2. Selvedge Selvedge adalah bagian jaring yang menghubungkan badan jaring bagian
selvedge adalah untuk melindungi jaring, terutama pada bagian bawah jaring agar
kuat saat bergesekan dengan dasar perairan(Martasuganda, 2008).3. Tali Ris Tali ris yang digunakan terbuat dari bahan tambang atau polyethylene dengan ukuran diameter 4 mm untuk tali ris atas dan 1,5 mm untuk tali ris bawah.
Talirisatas berfungsi untuk mengantungkan badan jaring dan tempat mengikatkan pelampung. Tali ris bawah berfungsi untuk tempat mengikatkan pemberat dan menghubungkan pemberat dengan badan jarring(Martasuganda, 2008).
4. Tali Selambar Tali selambar berfungsi untuk menghubungkan jaring dengan kapal yang disebut tali selambar belakang, sedangkan tali selambar depan adalah tali yang menghubungkan jaring dengan pelampung tanda. Bahan tali selambar ialahpolyethylene. Panjang tali selambar yang biasa digunakan sekitar 100 - 120 m dengan diameter 1,25 cm(Martasuganda, 2008).
5. Pelampung (float) Fungsi pelampung adalah untuk mengangkat tali ris atas agar jaring terbentang sempurna dalam air. Jenis pelampung yang digunakan biasanya terbuat dari bahan plastik dan gabus. Jumlah pelampung yang digunakan biasanya 54 buah per piece jaring dengan panjang tiap gabus 3 cm dan diameter 2 cm(Martasuganda, 2008).
6. Pemberat (sinker) Pemberat berfungsi sebagai penyeimbang dari kekuatan apung (buoyancy
force)yang dihasilkan oleh pelampung sehingga jaring dapat terbentang ke arah dari timah. Jumlah pemberat yang biasanya digunakan sebanyak 240 buah/piece jaring atau sekitar 3,5 kg dengan panjang tiap pemberat 2 cm dan diameter 1 cm.
Pemberat tambahan yang digunakan 2 buah biasanya berupa batu bata atau batu kali dan beratnya sekitar 7-10 kg(Martasuganda, 2008).
7. Pelampung Tanda Pelampung tanda adalah pelampung yang terdapat pada permukaan perairan yang berfungsi sebagai tanda bagi pelintas perairan lainnya bahwa di tempat tersebut sedang dioperasikan trammel net. Pelampung tanda terbuat dari gabus dan diberi tambahan bendera sebagai penanda(Martasuganda, 2008).
2.3 PengoperasianTrammel Net
Adapun teknik pengoprasian trammel net menurut Subani dan Barus (1989)sebagai berikut: a.
Cara Lurus Cara ini adalah yang biasa dilakukan oleh para nelayan, jumlah lembaran jaring berkisar antara 10 – 25 potongan. Perahu yang digunakan adalah perahu tanpa motor atau motor tempel, dengan tenaga kerja antara 3 – 4 orang. Pada cara ini trammel net dioperasikan di dasar laut secara lurus dan berdiri tegak. Setelah ditunggu selama 1/2 – 1 jam, kemudian dilakukan penarikan dan pelepasan ikan atau udang yang tertangkap.
b.
Cara Setengah Lingkaran Pengoperasiannya dilakukan dengan menggunakan perahu motor dalam
(inboard motor) atau perahu motor laut(outboard motor). Satu unit trammel net
dapat mengoperasikan jaring 60 – 80 tinting (lembar jaring) dengan tenaga kerja dengan melingkarkan jaring hingga membentuk setengah lingkaran. Kemudian ditarik ke kapal dan ikan & udang yang tertangkap dilepaskan.
c. Cara Lingkaran
Pengoperasiannya dilakukan dengan menggunakan perahu motor dalam seperti pada cara setengah lingkaran. Caranya adalah dengan melingkarkan jaring di dasar perairan hingga membentuk lingkaran. Setelah itu jaring ditarik ke kapal dan udang & ikan yang tertangkap diambil.
Penggunaan trammel net banyak digunakan dalam operasi penangkapan udang di perairan pantai. Penggunaan pukat harimau yang merajalela di perairan tersebut mulai beralih pada Tahun 1980-an karena diberlakukannya Keputusan Presiden Nomor 39 mengenai pelarangan alat tangkap pukat harimau.Jenis hasil tangkapan utama alat tangkap trammel net adalah udang. Beberapa jenis ikan lain yang tertangkap dengan alat tangkap ini antara lain jenis ikan dasar seperti ikan pari, gulamah, kerot-kerot dan lain-lain (BPPI, 1996).
Daerah penangkapan trammel net di perairan pantai Indonesia umumnya di daerah (Fishing Ground) digunakan di perairan tertentu yang memiliki kecerahan sedang, salinitas rendah dan dasar perairan pasir berlumpur (Iskandar, 1996). Penggunaan alat tangkap ini umunya ditujukan untuk menangkap udang, sehingga pemilihan daerah penangkapan oleh nelayan berdampak pada jumlah hasil tangkapan. Umumnya, nelayan Indonesia yang masih mengunakan alat tangkap tradisional menggunakan perkiraan, informasi nelayan lain dan kebiasaan dalam menentukan lokasi operasi penangkapan udang. Oleh karena itu, hal ini masih memiliki banyak spekulasi dengan tingkat efisiensi hasil tangkapan dan tingkat
Ada beberapa langkah strategi menurut Subani dan Barus (1989) penggunaandanpenanganan apa yang dilakukan antaralain: a. Pemilihan bahan alat tangkap
Bahan untuk pembuatan jaring umumnya digunakan bahan sintetis Polyamide (PA) dan Polyethylene (PE). Penggunaan bahan yang tepat adalah bahan yang tidak mudah putus dan resisten terhadap korosi dan gesekan akibat penarikan jaring. Bagi nelayan tradisional, jaring yang digunakan disarankan terbuat dari bahan yang bagus dan murah.
b. Penggunaan operasi alat tangkap dan perawatannya Operasional alat tangkap yang sesuai mulai dari penyimpanan alat tangkap, menurunkannya, menarik kembali dan menyimpannya perlu dilakukan secara baik dan benar agar alat tangkap tidak mudah rusak serta dapat digunakan dalam waktu lama. Perawatan pasca pemakaian perlu dilakukan, pembusukan ikan bekas tangkapan pada jaring agar segera dibersihkan, bagian yang putus dan robek akibat gesekan agar segera disambung dan diperbaiki, serta selalu membersihkan jaring setelah melakukan kegiatan penangkapan.
c. Penanganan ikan hasil tangkapan Ikan yang terjerat pada jaring agar dilepaskan secara hati-hati agar tubuh ikan tidak rusak dan jaring tidak putus. Ikan yang tertangkap segera dikumpulkan dalam palkah atau box yang telah diisi dengan es atau bersuhu rendah. Ikan disortir berdasarkan jenis dan ukuran masing-masing. Ikan yang dikumpulkan harus terhindar dari sinar matahari secara langsung dan disimpan dalam suhu rendah. Penyimpanan ikan dalam suhu rendah diharapkan dapat menjaga mutu
2.4 Hasil Tangkapan Trammel Net Jenis hasil tangkapan utama alat tangkap trammel net adalah udang.
Beberapa jenis ikan lain yang tertangkap dengan alat tangkap ini antara lain jenis ikan dasar seperti ikan pari, gulamah, kerot-kerot dan lain-lain. Beberapa jenis udang yang tertangkap adalah jenis udang jerbung, udang windu dan udang krosok (BPPI, 1996).
2.5 Kriteria Alat Tangkap Ramah Lingkungan
Banyak kriteria alat tangkap ramah lingkungan yang telah dibuat sebagai acuan penerapan teknologi penangkapan ikan yang berwawasan lingkungan.
Berwawasan lingkungan adalah perspektif yang mempertimbangkan karakteristik dan kelestarian lingkungan. Martasuganda(2000) mengatakan bahwa teknologi penangkapan ikan yang berwawasan lingkungan adalah upaya sadar dan berencana dalam menggunakan alat tangkap yang dipergunakan untuk mengelola sumberdaya secara bijaksana dalam pembangunan yang berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup tanpa mempengaruhi atau mengganggu kualitas dari lingkungan hidup.
Adapun kriteria ramah lingkungan menurut Monintja (2000) adalah sebagai berikut:
1. Selektivitas tinggi
2. Tidak destruktif terhadap habitat
3. Tidak membahayakan nelayan
4. Menghasilkan ikan yang bermutu baik
5. Produk tidak membahayakan kesehatan konsumen
7. Dampak minimum terhadap keanekaragaman sumberdaya hayati
8. Tidak menangkap spesies yang dilindungi atau terancam punah
9. Hasil tangkapan sampingan yang dibuang ke laut (discard) rendah 10. Dapat diterima secara sosial.
Berdasarkan Dirjen Perikanan Tangkap (2005), dijelaskan bahwa indikator alat penangkapan ikan ramah lingkungan digolongkan menjadi 8 kriteria yang meliputi sebagai berikut:
1. Tidak menangkap di daerah terlarang ; Jika tidak mengoprasikan alat tangkap di daerah yang dilarang oleh Pemerintah secara sah, seperti kawasan konservasi.
2. Tidak membahayakan nelayan ; Jika dalam pengoprasiannya tidak membahayakan jiwa dan keselamatan nelayan.
3. Tidak menangkap spesies yang dilindungi ; Jika frekwensi tertangkanya spesies yang dilindungi relatif kecil atau tidak sama sekali.
4. Mempertahankan keanekaragaman hayati ; Jika tidak menurunkan keanekaragaman hayati perairan dengan tidak menangkap secara berlebihan pada suatu spesies tertentu yang akan mengancam keberadaannya.
5. Tidak merusak lingkungan fisik perairan ; Jika tidak merusak habitat ikan seperti terumbu karang, alga, lamun dan habitat fisik perairan lainya.
6. Tangkapan berkualitas tinggi ; Jika secara fisik hasil tangkapan memiliki kualitas dan mutu yang baik, seperti insan yang berwarna merah dan segar, daging masih utuh, segar dan padat.
7. Tangkapan sampingan rendah ; Jika hasil tangkapan sampingan yang tertangkap bersamaan dengan hasil tangkapan utama sangat kecil atau tidak ada.
2.6 Selektifitas
Alat tangkap selektif adalah alat tangkap yang mampu menangkap ikan yang sudah layak tangkap baik dari segi umur maupun ukuran, dan dapat meloloskan ikan yang tidak layak tangkap, ikan yang dilindungi, dan ikan yang tidak diinginkan tanpa melukai atau membunuhnya (Martasuganda, 2008).
Alat tangkap selektif positif merupakan alat tangkap yang hanya menangkap ukuran dan species ikan tertentu dari satu atau beberapa populasi ikan yang layak tangkap yang selektif terhadap ukuran dan species. Sedangkan alat tangkap selektif negatif merupakan alat tangkap yang hanya menangkap ukuran ikan tertentu dari satu populasi ikan yang masih belum layak tangkap, disebut alat tangkap yang selektif negatif terhadap ukuran dan species.
III. METODOLOGI PENELITIAN
5 Pelampung
1 Membuat nama-nama jenis ikan
3 Kertas label
1 Menimbang objek penelitian
2 Timbangan
1 Mengukur bodi ikan
1 Penggaris
No Alat Jumlah Kegunaan
Tabel 2. Alat yang digunakan di laboratorium
1 Menjaga kesehatan Sedangkan alat yang digunakan di laboratorium seperti pada tabel 2.
6 Jaket
1 Penjaga keselamatan
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulanOktober sampai denganNovember 2012 yang bertempat di Perairan Suak Seumaseh Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat. Sedangkan analisis data dilakukan di Laboratorium Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar Meulaboh.
4 Spidol
1 Pengisian ikan
3 Kantong plastik
1 Objek penelitian
2 Trammel net
1 Fishing Ground
1 Kapal
No Alat Jumlah Kegunaan
Tabel 1. Alat yang digunakan di lapangan
Untuk membantu memperlancar jalannya penelitian di lapangan,maka perlu digunakan peralatan seperti pada tabel 1.
3.2 Alat dan Bahan
1 Penulis
3.3 Metode Penelitian
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode survey. Metode survey bertujuan untuk mengumpulkan data jumlah, jenis, ukuran, hasil tangkapan yang mengunakan alat tangkap trammel net oleh masyarakat nelayan melalui pengamatan langsung di lapangan.
3.4 Teknik Pengambilan Data
Teknik yang dipakai dalam penelitian ini adalah penentuan fishing ground dengan mengambil simplerandon sampling ,dimana dilakukan secara acak berdasarkan pengamatan nelayan. Teknik tersebut dengan mengambil dua macam data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer didapat dari observasi, wawancara dan partisipasi aktif, sedangkan data sekunder didapat dari perpustakaan atau dari laporan-laporan penelitian terdahulu (Moleong,2010).
3.4.1 Data Primer Data primer merupakan data yang didapat dari sumber informan pertama yaitu individu atau perseorangan seperti hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti. Data primer ini berupa catatan hasil wawancara, hasil observasi ke lapangan secara langsung dalam bentuk catatan tentang situasi dan kejadian dan data-data mengenai informan (Bungin, 2007).
a. Observasi Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang
(tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut (Bungin, 2007).
b. Wawancara Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang
(tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukanpengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut (Riduwan, 2002).
c. Partisipasi Aktif Partisipasi aktif merupakan metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan dimana observer atau peneliti benar-benar terlibat dalam keseharian responden (Bungin, 2007).Bentuk partisipasi aktif ini merupakan suatu kegiatan dimana kita turut serta secara langsung dalam semua kegiatan yang berkaitan dengan objek penelitian.
3.4.2 Data Sekunder Data sekunder merupakan data primer yang sudah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram. Data ini digunakan untuk mendukung infomasi primer yang diperoleh baik dari dokumen, maupun dari observasi diperoleh dari laporan-laporan pustaka yang menunjang, serta data yang diperoleh dari lembaga pemerintah, pihak swasta yang berhubungan maupun masyarakat yang terkait dengan objek penelitian.
3.5 Analisa Data
Data yang diperoleh dari lapangan selama penelitian, akan di analisis dengan mengunakan cara dekskriptif, kualitatif, yaitu metode penelitian yang bertujuan mendeskripsikan atau menjelaskan suatu hal seperti apa adanya. Metode ini dilakukan dengan cara menceritakan data yang diperoleh dari lapangan yang kemudian dengan teori yang ada (Prasetya, 1999).
Pengolahan data dianalisis berdasarkan hasil tangkapan yang dapat dikelompokkan menjadi 2 macam, yaitu kelompok tangkapan utama dan tangkapan sampingan. Kelompok tangkapan utama dari genus Panaeus sp(udang). Sedangkan kelompok tangkapan sampingan adalah hasil tangkapan selain spesies udang tersebut. Bentuk hasil penelitian berdasarkan analisa tersebut di atas selanjutnya dibandingkan berdasarkan inner net(jaring dalam)yangberbeda dalam bentuk grafik dan tabel dengan mengunakan program excel, diagram Pie berdasarkan jumlah hasil tangkapan.
VI. KEADAAN UMUM PENELITIAN
4.1 Keadaan Umum
Kabupaten Aceh Barat terletak di bagian ujung pulau Sumatera di pesisir barat Provinsi Aceh dengan letak geografis 04 06,36’ (LU) dan 95 52’ 43” 96 16, 45”
2
(BT). Dengan luas wilayah Kabupaten Aceh Barat mencapai 2.927.95 Km atau seluas 292.795 Ha, sedangkan panjang garis pantai diperhitungkan 50,55 Km luas
2 laut 233 Km (DKP Aceh Barat, 2011).
Lokasi penelitian tentang studi ramah lingkungan alat tangkap trammel net di perairan Suak Seumaseh Kecamatan Samatiga dilaksanakan di Desa Suak Seumasehberada dalam kemukiman Lhok Bubon, Kecamatan Samatiga, Kabupaten Aceh Barat dengan luas 430 Ha, yang terdiri dari areal pemukiman, areal rawa gambut ± 4 Ha, dan bekas areal persawahan ± 25 Ha dan rawa 6 Ha.
Batas wilayah Desa Suak Seumaseh adalah sebelah Utara berbatas dengan Desa Pribu, sebelah Timur berbatas dengan Desa Suak Geudubang, sebelah Barat berbatas dengan Desa Cot Kumbang lama/Sungai Woyla dan sebelah Selatan berbatas dengan lautan Hindia (BPS, 2011).
4.2 Mata Pencaharian
Masyarakat Desa Suak Seumaseh berjumlah 120 KK dengan mata pencaharian yang berbeda. Perekonomian penduduk pada saat ini sebagai pekebun kopi dan mayoritas nelayan. Berdasarkan data BPS (2011) jumlah nelayan di Desa Suak Seumaseh berjumlah 60 Orang dan petani 30 Orang.
4.3 Spesifikasi Unit Penangkapan
Berdasarkan Undang-undang Perikanan No 45 Tahun 2009, kapal adalah sebagai alat bantu operasional dalam melakukan pengoperasian penangkapan ikan dan juga sebagai alat sarana pendukung utama dalam melakukan aktivitas-aktivitas di laut. Adapun fungsi utama kapal atau perahu adalah sebagai alat transportasi, sarana transportasi dengan menggunakan kapal untuk melakukan penangkapan ikan, pengangkutan ikan, penampung ikan, dan pembudidayaan ikan.
4.3.1 Kapal
Berdasarkan Undang-undang Perikanan No 45 Tahun 2009, Kapal perikanan adalah kapal, perahu, atau alat apung lain yang digunakan untuk melakukan penangkapan ikan, mendukung operasi penangkapan ikan, pembudidayaan, pengangkutan ikan, pengolahan ikan, pelatihan perikanan,dan penelitian eksplorasi perikanan.
Menurut data dari Dinas Perikanan dan Kelautan Aceh (2011), jenis-jenis kapal yang beroperasi di perairan Meulaboh umumnya menggunakan kapal motor dan sebagian kecil nelayan menggunakan motor tempel, perahu tanpa motor dan kapal motor. Adapun jenis kapal yang digunakan masyarakat Desa Suak Seumaseh adalah motor tempel berkisar antara 25-30 unit.
Adapun jumlah armada kapal perikanan di Kabupaten Aceh Barat 2011 dapat di lihat pada tabel 3 dibawah ini : Tabel 3. Jumlah Kapal di Perairan Meulaboh Kabupaten Aceh Barat
NO Tahun PTM MT KM Jumlah 1. 2009