BAB 6 SAFEGUARD SOSIAL LINGKUNGAN - DOCRPIJM a9527ff9bf BAB VIBab 6

BAB 6

SAFEGUARD SOSIA
LINGKUNGAN

BAB VI

SAFEGUARD SOSIAL & LINGKUNGA

6.1. Arahan Umum

Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua ben
makhluk

hidup,

termasuk

di

dalamnya


manusia

dan

mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan m

hidup lainnya (UU. No. 23/1997). Lingkungan hidup dalam peng

mengenal batas wilayah baik wilayah negara maupun wilayah admi

lingkungan hidup dikaitkan dengan pengelolaannya maka haru
wewenang pengelolaan tersebut.

Pembangunan diperlukan untuk mengatasi banyak pe

masalah lingkungan, namun pengalaman menunjukkan, pembang

mempunyai dampak negatif. Dengan adanya dampak nega


diwaspada. Pada suatu pihak kita tidak boleh takut untuk me
karena

tanpa

pembangunan

memperhitungkan
sekecilkecilnya.

dampak

kita

pasti

ambruk.

negatif


dan

berusaha

Pembangunan

harus

berwawasan

Pada

la

untuk

lingkung

diperhatikan sejak mulai pembangunan itu direncanakan sampa


pembangunan itu. Dengan pembangunan berwawasan lingkunga

berkelanjutan. Salah satu cara adalah dengan menerapkan safeguard

Safeguard terhadap program dan kegiatan yang berhub

Cipta Karya adalah bertujuan untuk mencapai kondisi masyar
sejahtera dalam lingkungan yang sehat, bebas dari pencemaran

Air limbah yang dimaksud adalah air limbah permukiman (muni

stakeholder perlu menyepakati isi kerangka Safeguard L
yang disusun. Disamping itu kerangka safeguard juga

dilaksanakan bersama oleh stakeholder yang bersangku
kalangan pernerintah daerah saja, namun juga dari DPRD,
dan warga kota lainnya;

b. Agar pelaksanaan kerangka safeguard dapat dilakukan s


diperlukan penguatan kapasitas lembaga pelaksana. Fokus p

mencakup kemampuan fasilitasi, penciptaan arena mul
pengetahuan teknis dari pihak-pihak terkait;

c. Kerangka safeguard harus dirancang sesederhana mungkin,

jelas kaitannya dengan tahap-tahap investasi, dan dapat dijala
dalam kerangka proyek;
d. Prinsip utama safeguard adalah untuk menjamin bahwa

infrastruktur tidak membiayai investasi apapun yang dapat me

negatif yang serius yang tidak dapat diperbaiki/dipulihkan.

negatif maka perlu dipastikan adanya upaya mitigasi yang d

dampak negatif tersebut, baik pada tahap perencanaan, persi
pelaksanaannya;


e. Diharapkan RPIJM tidak membiayai kegiatan investasi yang k

tertentu tidak memungkinkan terjadinya konsultasi safeguard
secara potensial dipengaruhi dampak lingkungan atau (PAP

People) warga terasing dan rentan (IVP - Isolated and Vuln

warga yang terkena dampak pemindahan (DP - displaced
memadai;
f.

Untuk memastikan bahwa safeguard dilaksanakan dengan ba
diperlukan tahap-tahap sebagai berikut :

g. Setiap keputusan, laporan, dan draft perencanaan final yan

kerangka safeguard harus dikonsultasikan dan didisemina
terutama kepada warga yang berpotensi terkena dampak. W

terkena dampak, harus mendapat kesempatan untuk ikut me


dan menyampaikan aspirasi dan/atau keberatannya atas renc

berpotensi dapat menimbulkan dampak negatif atau tidak diing

6.2. Komponen Safeguard

Sesuai dengan karakteristik kegiatan yang didanai da

investasi infrastruktur, komponen safeguard RPIJM infrastruktur b
terdiri dari 2 komponen yakni :
1. Safeguard Lingkungan

Pelaksanaan pembangunan berkelanjutan yang berwawas

dengan mematuhi dan melaksanakan amanat peraturan

dimana setiap rencana usaha dan/atau kegiatan yang mem

penting terhadap lingkungan, maka wajib menyusun dok

berupa AMDAL, UKL-UPL dan Audit Lingkungan.
Kerangka ini dimaksudkan untuk membantu pelaksana

melakukan evaluasi secara sistematik dalam penangana

pengelolaan resiko lingkungan yang tidak diinginkan, promo

dan pelaksanaan keterbukaan serta konsultasi publik denga
dampak ;
2. Safeguard Pengadaan Tanah dan Pemukiman Kembali.
Kerangka ini dimaksudkan untuk membantu pelaksana

melakukan evaluasi secara sistematik dalam panangana

direncanakan. Dalam pendugaan dampak kita harus melakukan 2 (du

a. Pendugaan kondisi lingkungan pada waktu t “tanpa proyek”, ya

b. Pendugaan kondisi lingkungan pada waktu t “dengan proyek
Dampak yang ingin kita lakukan pendugaan adalah Qdp - Qtp.

Pendugaan

Qdp dan

Qtp dilakukan dengan mengguna

lingkungan yang diduga akan mengalami dampak penting. Garis b
dampak dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 6. 1. Garis Besar Proses Pendugaan Damp

Langkah
1 Tentukan lingkungan yang akan
dibuat modelnya; uraikan
karakteristik utama lingkungan
tersebut dan dampak yang akan
diduga

2 Pilih metode pendugaan yang
sesuai :


Keteran

1 Gunakan uraian proyek
dan pelingkupan sebag
data dasar minimum y
metode yang sesuai unt
masing-masing jenis da

2

Pemilihan dilakukan unt
dampak :

a. Metode Informasi

a Pilih seorang atau b
dan beri keterangan
permasalahan


b. Metode Cepat

b Pilih modal yang ada

c. Metode Model Matematik

c

d. Metode Model Fisik

d Pilih model fisik yang
model khusus

e. Metode Eksperimental

e Pilih jenis dan ranca
eksperimenyang ses
gunakan eksperimen

Pilih model yang ada
hoc

4 Uji validasi metode

4 Pada metode informasi,
pakar untuk menerangk
mereka peroleh (peng
dengan kejadian yang s
konsepsi, model matem
hasil dengan observas
lapangan.

5

Sempurnakan model dan lakukan
revalidasi

5 Lakukan uji ulang

6

Gunakan metode untuk ekstra
pendugaan dampak

6 Duga dampak dengan m
hasil yang didapat dari m
7 Uraikan arti hasil dalam
lingkungan proyek; sebu
karena penyederhanaan
dibandingkan dengan ke

7 Beri interpretasi pada pendugaan

Sumber : Environmental Resources Limited, 1984

Agar pengumpulan data dapat efektif, maka pengumpulan
dengan didasarkan kepada :
a. Dampak penting yang telah diidentifikasi dalam pelingkupan
b. Model pendugaan masing-masing dampak penting itu.
Metoda

untuk

seluruh

program

investasi

infrastruktu

Umum/Cipta Karya yang diusulkan didasarkan pada prinsip-prinsip se
1.

Penilaian lingkungan (environment assessment) dan rencan
proyek, dirumuskan dalam bentuk :
Analisis mengenai Dampak lingkungan atau AMDAL
Lingkungan-ANDAL

dikombinasikan

dengan

R

Lingkungan-RKL dan Rencana Pemantauan Lingkungan-

3.

Sejauh mungkin, sub-proyek harus menghindari atau mem

negatif terhadap lingkungan. Selaras dengan hal tersebut,

dirancang untuk dapat memberikan dampak positif semaks

proyek yang diperkirakan dapat mengakibatkan dampak n

terhadap lingkungan, dan dampak tersebut tidak dapat di
rancangan dan konstruksi sedemikian rupa, harus harus
AMDAL atau UKL-UPL;

6.4. Pemilihan Alternatif

Pemilihan alternatif terhadap prosedur pelaksanaan AMDA

kegiatan utama, yakni : pentapisan awal sub-proyek sesuai dengan

persyaratan safeguard, evaluasi dampak lingkungan; pengkl

dampak lingkungan dari sub-proyek yang diusulkan, perumusan do

atau AMDAL (KA-ANDAL, ANDAL dan RKL/RPL), pelaksana
pelaksanaan.

Tabel 6. 2. Kategori Subproyek menurut Dampak Ling

Kategori

Dampak

Sub-proyek dapat mengakibatkan dampak lingkun

yang buruk (besar dan penting), berkaitan den
A

kepekaan dan keragaman dampak yang ditimbulk
upaya pemulihan kembali sangat sulit dilakukan

Sub-proyek

dengan

ukuran

dan

volume

Catatan:
ANDAL

: Analisis Dampak Lingkungan

RPL

: Rencana Pemantauan Lingkungan

UKL

: Upaya Pengelolaan Lingkungan

UPL

: Upaya Pemantauan Lingkungan

6.5. Rencana Pengelolaan Safeguard Sosial dan Lingkunga
6.5.1. Pemrakarsa Kegiatan

Pemrakarsa Kegiatan adalah perumus dan pelaksana RP
unit

teknis

pelaksana

proyek.

Pemrakarsa

kegiatan

berta

melaksanakan :

1. Perumusan KA-ANDAL, draft ANDAL dan RKL/RPL ata

melaksanakan serta melakukan pemantauan pelaksanaann

Bapedalda dapat membantu pemrakarsa kegiatan dal
pemantauan;
2. Konsultasi dengan warga yang secara potensial dipengaruhi

atau PAP dalam forum stakeholder, baik pada saat perumusa

ANDAL dan RKL/RPL. Sebelum kegiatan konsultasi dila

kegiatan perlu menyediakan semua bahan yang relevan seku

(tiga) hari sebelum kegiatan dilakukan yang setidaknya m

tujuan kegiatan, rincian kegiatan; dan gambaran menyeluruh p

Hasil konsultasi dalam forum stakeholder tersebut harus dic

dari laporan ANDAL. Disamping itu, kegiatan konsultasi den
juga dilakukan selama pelaksanaan sub proyek;

3. Melaporkan pelaksanaan RKL/RPL dan hasil pemantau

6.5.2. Bapedalda Atau Dinas/Instansi Terkait

Bapedalda atau Dinas/Instansi terkait terkait, menurut

Lingkungan Hidup Nomor 86 Tahun 2003, Bapedalda atau Din

berkecimpung dalam penanganan masalah lingkungan hidup, be

mengkaji dan memberikan persetujuan terhadap UPL/UKL y

pemrakarsa usaha dan/atau kegiatan, bagi usaha dan/atau keg
membuat dokumen AMDAL atau berskala lebih kecil.

Dalam pelaksanaan RPIJM, Bapedalda juga bertanggung j
supervisi pelaksanaan AMDAL atau RKL/RPL serta melakukan
lingkungan secara umum, dimana Bapedalda juga merupakan
AMDAL.

Usaha untuk menjaga keberlanjutan terhadap kelangsung

maka Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2001

usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan analis

lingkungan hidup, haruslah benar-benar kita pahami dan terap
pembangunan.

Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib dileng
AMDAL menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 17
berdasarkan :

1. Potensi dampak penting

Sesuai Pasal 3 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 27 T

dan/atau kegiatan yang berpotensi menimbulkan dam

lingkungan hidup wajib dilengkapi dengan AMDAL. Potens

setiap jenis usaha dan/atau kegiatan tersebut ditetapkan berda

a. Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor 056 Tahun 19

A. Bidang Pertahanan dan Keamanan
Secara umum, kegiatan yang

berkaitan dengan akt

skala/besaran berikut berpotensi menimbulkan resiko lingkung

ledakan serta keresahan sosial akibat kegiatan operasional dan p
cukup luas.

No

Jenis Kegiatan

Skala/Besaran

Alasan I

1

Pembangunan Gudang
Munisi Pusat dan
Daerah

Semua besaran

Beresiko t
saat perja
penyimpa
membaha
walaupun
standard o
(SOP) pen
peledak.

2

Pembangunan
Pangkalan TNI AL

Kelas A dan B

Kegiatan p
reklamasi
mengubah
dan panta
Kegiatan p
berpotens
dampak a
dan samp

3

Pembangunan
Pangkalan TNI AU

Kelas A dan B

Kegiatan
tensi men
akibat lim
padat & ke

4

Pembangunan Pusat
Latihan Tempur

Luas > 10.000 ha

Bangunan
fasilitas pe

landasan p
bangunan
menyebab
ekosistem
Kegiatan
menyebab

B. Bidang Pertanian

Pada umumnya dampak penting yang ditimbulkan usa

pangan, hortikultura, dan perkebunan berupa erosi tanah, perub

kualitas air, persebaran hama, penyakit dan gulma, serta perub
akibat penggunaan pestisida/herbisida. Disamping itu sering pula
sosial dan penyebaran penyakit endemik.

Skala/besaran yang tercantum di bawah ini telah me
dampak

penting

kegiatan

terhadap

ekosistem,

hidrologi,

Skala/besaran tersebut merupakan luasan rata-rata dari berbagai
masing kegiatan dengan mengambil lokasi di daerah dataran rendah,

No

Jenis Kegiatan

Skala/Besaran

Alas

1.

Budidaya tanaman pangan dan
hortikultura semusim dengan
atau tanpa unit pengolahannya

Luas > 2.000 ha

Lih
dia

2.

Budidaya tanaman pangan dan
hortikultura tahunan dengan
atau tanpa unit pengolahannya

Luas > 5.000 ha

Lih
dia

4.

Budidaya tanaman perkebunan tahunan dengan atau tanpa
unit pengolahannya:
- Dalam kawasan budidaya
non kehutanan
- Dalam kawasan budidaya
kehutanan

Lih
dia
Luas > 3.000 ha
Semua besaran

C. Bidang Perikanan

Pada umumnya dampak penting yang ditimbulkan usaha b

ikan, dan pembangunan pelabuhan perikanan adalah perubahan e

pantai, hidrologi, dan bentang alam. Pembukaan hutan mang

terhadap habitat, jenis dan kelimpahan dari tumbuh-tumbuhan dan
kawasan tersebut.

No

Jenis Kegiatan

1.

Budidaya tambak
udang/ikan dengan atau
tanpa unit pengolahannya

Skala/Besaran

Alasan I

Luas > 50 ha

Rusaknya
mangrove
tempat pe
pertumbu
areas) aka
tingkat pro
setempat.
Beberapa
lingkunga
terkena da
kandunga
perubaha
kecerahan
phytoplan
peningkat
bakteri.

2.

Usaha budidaya perikanan
terapung (jaring apung dan
pen system):
a. Di air tawar (danau)
- Luas
- Atau jumlah
b. Di air laut
- Luas
- Atau jumlah

3.

Rencana pembangunan
prasarana perikanan yang
berbentuk pelabuhan
perikanan yang terletak di
luar daerah lingkungan
kerja pelabuhan umum dan
memenuhi kriteria sebagai
berikut:
- Panjang dermaga atau
- Mempunyai Kawasan
Industri Perikanan
dengan luas atau
- Kedalaman perairan di
dermaga

> 2,5 ha
> 500 unit

Perubaha
Pengaruh
dan pengg
perairan.
Pengaruh
perairan.

> 5 ha
> 1.000 unit

Berpotens
dampak b
kualitas a
stabilitas g
konflik sos
pola peny
potensi lim
yang diha
> 300 m
> 10 ha
-4 m LWS

D. Bidang Kehutanan

Pada umumnya dampak penting yang ditimbulkan adala

ekosistem hutan, hidrologi, keanekaragaman hayati, hama penya
potensi konflik sosial.

No

Jenis Kegiatan

Skala/Besaran

Alasan

1.

Usaha Pemanfaatan Hasil

Semua besaran

Pemanen

E. Bidang Kesehatan

No
1.

Jenis Kegiatan
Pembangunan Rumah
Sakit

Skala/Besaran

Alasan

Kelas A dan B
atau yang setara

Berpote
dampa
bentuk
B3/radi
penula

F. Bidang Perhubungan

No
1.

Jenis Kegiatan
Pembangunan Jaringan
Jalan Kereta Api
- Panjang

Skala/Besaran

> 25 km

Alasan Il

Berpotens
dampak b
gangguan
kebisingan
gangguan
ekologi da

2.

Pembangunan Stasiun
Kereta Api

Stasiun kelas
besar dan/atau
kelas I

Berpotens
dampak b
gangguan
aksesibilit
kebisingan
gangguan
ekologi, da
keamanan
kegiatan s
membutuh
luas.

3.

Konstruksi bangunan jalan

Semua besaran

Berpotens

4.

5.

Pengerukan alur pelayaran
sungai
- Volume

> 500.000 m3

Pembangunan pelabuhan
dengan salah satu fasilitas
berikut:
a. Dermaga dengan
konstruksi masif
- Panjang
- Atau luas

> 200 m
> 6.000 m2

b. Penahan gelombang
(Break water/talud)
- Panjang

> 200 m

c. Prasarana pendukung
pelabuhan (terminal,
gudang, peti kemas, dll)
- Luas
> 5 ha

Berpotens
dampak p
sistem hid
yang lebih
tapak keg
Kegiatan i
menimbul
terhadap l
pelayaran

Kunjungan
cukup ting
sekitar 5.0
serta draft
4-7m sehi
kedalama
dibutuhka
-9 m LWS
Berpotens
dampak p
sistem hid
kebisingan
menggang
proses ala
pantai (co
Berpotens
dampak te
ekosistem
pantai dan
menggang
proses ala
daerah pa
Berpotens
dampak b
gangguan
aksesibilit
kebisingan
gangguan
ekologi, d
keamanan

6.

Pengerukan:
a. Capital dredging
- Volume

> 250.000 m3

b. Maintenance dredging
- Volume
> 500.000 m3

7.

Reklamasi (pengurugan):
Luas
Atau volume

> 25 ha
> 5.000.000 m3

batimetri,
menggang
proses ala
pantai teru
yang dibo
minyak m
berpotens
pencemar
tumpahan
Berpotens
dampak b
batimetri,
menggang
proses al
pantai term
menurunn
kawasan y
menimbul
sosial.

Berpotens
dampak b
batimetri,
menggang
proses al
pantai da
waktu 3 s/

Berpotens
dampak te
geohidrolo
hidroosea
sosial, eko
garis pant
lahan, lalu
menggang
proses ala
pantai.

b. Di laut

Semua besaran

Berpotens
dampak te
ekosistem
batimetri,
dan produ
akan men
sosial.

9.

Pembangunan bandar
udara baru beserta
fasilitasnya

Semua besaran
(kelas I s.d. V)
beserta hasil studi
rencana induk
yang telah
disetujui

Termasuk
berteknolo
memperh
keselama
dan terika
konvensi
Berpotens
dampak b
getaran, d
keamanan
dan kemu
bangkitan
darat dan

10.

Pengembangan bandar
udara beserta fasilitasnya

Klas I, II, III,
berdasarkan
rencana
pengembangan
(rencana induk,
rencana tata
letak, dll)

Termasuk
berteknolo
memenuh
keselama
dan terika
konvensi
Berpotens
dampak k
getaran, d
keamanan
dan kemu
bangkitan
darat dan

11.

Perluasan bandar udara

Termasuk

12.

Pemasangan kabel bawah
laut

Semua besaran

Berpotens
dampak te
ekosistem
batimetri,
dan produ
Penyiapan
dapat men
gangguan
sensitif (
karang).
Pengoper
bawah lau
gangguan
lintas kapa
penamban

3.

Teknologi Satelit :
- Pembangunan fasilitas
peluncuran satelit

Semua besaran

Berpotens
dampak k
getaran, d
keamanan

G. Bidang Perindustrian

Kegiatan bidang perindustrian pada umumnya menimbu

udara, tanah, gangguan kebisingan, bau, dan getaran. Be

menggunakan air dengan volume sangat besar, yang diperoleh bai

ataupun air permukaan. Penggunaan air ini berpengaruh terh
sekitar.

Berbagai potensi pencemaran, gangguan fisik dan gangguan
atas menimbulkan dampak sosial.

Beberapa jenis industri yang sudah memiliki teknologi me

dampak negatif yang muncul, sehingga tidak termasuk dalam
menggunakan areal yang luas tetap wajib dilengkapi dengan AMDAL

No

Jenis Kegiatan

Skala/Besaran

1.

Industri semen (yang
dibuat melalui produksi
klinker)

Semua besaran

Alasan Ilm

Industri semen
Klinker adalah i
kegiatannya be
kegiatan penam
terdapat proses
baku, penggilin
(raw mill proces
batubara (coal m
pembakaran da
klinker (Rotary
Cooler).

Umumnya damp
disebabkan oleh
 Penggunaan la
 Kebutuhan air

(CO2, SOx, N
energi batubar

2.

Industri pulp atau
industri kertas yang
terintegrasi dengan
industri pulp
(tidak termasuk pulp
dari kertas bekas dan
pulp dari industri kertas
budaya)

Semua besaran

Proses pembua
kegiatan penyia
pemasakan ser
pencucian pulp
(bleaching) dan
lembaran pulp y
prosesnya bany
bahan-bahan k
berpotensi men
cair (BOD, COD
(H2S, SO2, NOx
padat (ampas k
lumpur kering).

Umumnya damp
disebabkan oleh
 Penggunaan
ha/1.000 ton p
 Tenaga kerja b

3.

Industri petrokimia hulu

Semua besaran

Industri petrokim
industri yang m
tambang miner
terdiri dari Pusa
menghasilkan B
dan Butadiena
Aromatik yang m
Benzena, Tolue
Benzena.

Umumnya damp
disebabkan oleh
 Kebutuhan lah
 Kebutuhan air
pendingin (1 l/
 Tenaga kerja b
 Kebutuhan en
7 Kw/ton produ
bersumber dar
gas.
 Potensi berbag
(SO2 dan NOx
limbah cair (TS
NH4Cl) dan lim
bekas yang be

4.

Industri pembuatan
besi dasar atau baja
dasar (iron and steel
making) meliputi usaha
pembuatan besi dan
baja dalam bentuk
dasar seperti pellet bijih
besi, besi spons, besi
kasar/pig iron, paduan
besi/alloy, ingot baja,
pellet baja, baja bloom
dan baja slab)

Semua besaran

Industri pembua
baja dasar adal
industri yang m
(steel scrap) ata
besi yang meng
tungku pembak
menggunakan e
batubara ataup
dengan proses
sampai dengan
derajat Celcius.

Umumnya damp
disebabkan oleh
 Kebutuhan lah
luas.
 Kebutuhan en
Kwh/0,5 ton pr
 Tenaga kerja
ton produk/TK
 Kebutuhan air
relatif besar (
 Potensi berbag
(termasuk B3)
(basic slag), lim
dan scale), gas
debu berupa s
total produk pe

5.

Industri pembuatan
timah hitam (Pb) dasar
(termasuk industri daur
ulang)

Semua besaran

Timah hitam (P
logam berat yan
berbahaya dan
mudah terurai.
pembuatannya
peleburan yang
limbah gas bera

6.

Industri pembuatan
tembaga (Cu) dasar/
katoda tembaga (bahan
baku dari Cu
konsentrat)

Semua besaran

Industri pembua
dasar adalah in
mengolah kons
tambang. Prose
melalui pemisah
peleburan deng
bertemperatur t
elektrolisa.
Umumnya damp
disebabkan oleh
 Penggunaan
luas.
 Kebutuhan en
(264 ribu Mwh
 Tenaga kerja c
 Kebutuhan air
pendinginan d
besar (air bers
air laut 3,3 juta
 Potensi berbag
(SO2, SOx, N2
dengan param
Hg), limbah ca
Pb, Sn, As, Ni,
& TSS), limbah
slag (Fe, Cu, Z
Se, Cd).

7.

Industri pembuatan
aluminium dasar
(bahan baku dari
alumina)

Semua besaran

Industri pembu
dasar merupaka
pembuatan ba
yang menggun
bijih alumina ya
melalui proses
elektrolisa dan

Umumnya damp

gas (H2S, NH
dan debu

8.

Kawasan Industri
(termasuk komplek
industri yang
terintegrasi)

Semua besaran

Kawasan indus
merupakan loka
dipersiapkan u
industri manuf
prediktif, sehing
pengembangan
akan menimbul
dampak penting
disebabkan :
 Kegiatan gra
muka tanah)
larian).
 Pengadaan
alat-alat bera
 Mobilisasi te
110 TK/ha).
 Kebutuhan p
fasilitas sosia
 Kebutuhan a
tingkat kebut
- 0,75 l/dt/ha
 Kebutuhan e
besar baik da
jenis pemban
jaringan (0,1
 Potensi berb
dan cemaran
prediktif terut
pengelolaann
 Bangkitan lal

9.

Industri galangan kapal

> 4000 DWT

Sistem graving

limbah gas dan
sand blasting da

10.

Industri pesawat
terbang

Semua besaran

Industri pesawa
merupakan ind
berteknologi tin
membutuhkan
(security) yang

Dampak pentin
berasal dari :
 Pengadaan l
bangunan pa
pacu.
 Gangguan k
getaran.
11.

Industri senjata, munisi
dan bahan peledak

Semua besaran

Industri senjata
peledak merup
dalam proses p
menggunakan b
yang bersifat B3
kegiatannya me
keamanan yang

12.

Industri baterai kering
(yang menggunakan
bahan baku
merkuri/Hg)

Semua besaran

Industri baterai
diperkirakan m
penting adalah
bahan baku me
mengingat mer
yang mempuny
teratogenik dan
terhadap manu
Umumnya damp
disebabkan oleh
 Kebutuhan te
besar.
 Kebutuhan air
untuk proses (
dan pemasaka
domestik (170
 Potensi berba
padat (sludge
kemasan), limb
COD, TSS, Mn
debu dan gas
CO, NH3, Zn,

13.

Industri baterai basah
(akumulator listrik)

Semua besaran

Pada umumny
lengkap dimula
(persiapan, pele
pencetakan tim
bahan aktif sel)
(pencetakan ba
timah hitam), l
pembentukan b
(pembuatan pa
pekat), formatio
proses elektroli

Umumnya damp
disebabkan oleh

(sludge dari I
kemasan baha

14.

Industri bahan kimia
organik dan anorganik
yang memproduksi
material yang
digolongkan Bahan
Berbahaya dan
Beracun (B3)

15.

Kegiatan industri yang
tidak termasuk angka 1
s/d 14

Semua besaran

Penggunaan areal:
a. Urban:
- Metropolitan; luas
> 5 ha
- Kota besar; luas
> 10 ha
- Kota sedang; luas
> 15 ha
- Kota kecil; luas
> 20 ha
b. Rural/pedesaan; luas > 30 ha

Kegiatan produ
pengemasan, p
perdagangan d
memerlukan pe
Berpotensi men
pencemaran ud

Besaran untuk
tipologi kota dip
berdasarkan :
 Tingkat pemb
Daya dukung la
daya dukung
resapan air t
kepadatan b
dll.
Umumnya damp
berupa:
 Bangkitan lalu
 Konflik sosial.
 Penurunan ku

H. Bidang Prasarana Wilayah

Kegiatan pembangunan dan pengadaan prasarana wilaya

untuk melayani kepentingan masyarakat. Potensi konflik yang ti

dengan tingkat kepadatan penduduk karena umumnya membutu

No

Jenis Kegiatan

1.

Pembangunan
Bendungan/Waduk atau
jenis tampungan air lainnya
:
- Tinggi atau
- Luas genangan

2.

Daerah Irigasi
a. Pembangunan baru,
dengan luas
b. Peningkatan dengan
luas tambahan
c. Pencetakan sawah,
luas (perkelompok)

3.

Pengembangan rawa :
reklamasi rawa untuk
kepentingan irigasi

4.

Pembangunan pengaman
pantai dan perbaikan
muara sungai:
- Jarak dihitung tegak lurus
pantai

5.

Normalisasi sungai dan
pembuatan kanal banjir:
a. Kota besar/ metropolitan
- Panjang
- Volume pengerukan

b. Kota sedang
- Panjang
- Volume pengerukan

Skala/Besaran

> 15 m
> 200 ha

> 2.000 ha
> 1.000 ha
> 500 ha

> 1.000 ha

> 500 m

> 5 Km
> 500.000 m3

> 10 Km
> 500.000 m3

Ket

7.

8.

Pembangunan dan/atau
peningkatan jalan dengan
pelebaran di luar daerah
milik jalan :
a. Kota besar/ metropolitan
- Panjang atau
- Luas

b. Kota sedang
- Panjang atau
- Luas

> 10 Km
> 10 ha

c. Pedesaan
- Panjang atau
- Luas

> 30 Km
> 30 ha

Persampahan
a. Pembuangan dengan
sistem control
landfill/sanitary land fill
(diluar B3)
- Luas atau
- Kapasitas total

> 30 ha
> 10.000 ton

b. TPA di daerah pasang
surut
- Luas atau
- Kapasitas total

> 5 ha
> 5.000 ton

c. Pembuangan transfer
station
- Kapasitas total

> 10.000 ton/hr

d. TPA dengan sistem
open damping
9.

> 5 Km
> 5 ha

Pembangunan perumahan/
pemukiman
a. Kota Metropolitan, luas
b. Kota Besar, luas

Semua ukuran

> 25 ha

c. Pembangunan sistem
perpipaan air limbah,
luas layanan
11

> 500 ha

Drainase Pemukiman
a. Pembangunan saluran di
kota besar/ metropolitan,
panjang

> 5 Km

b. Pembangunan saluran di
kota sedang, panjang
> 10 Km
12

Jaringan air bersih di kota
besar/ metropolitan
a. Pembangunan jaringan
distribusi, luas layanan
> 500 ha
b. Pembangunan jaringan
transmisdi, panjang
> 10 Km

13

Pengambilan air dari
danau, sungai, mata air
permukaan lainnya, debit
pengambilan

14

Pembangunan pusat
perkantoran, tempat
ibadah, pusat
perdagangan/
perbelanjaan relatif
terkonsentrasi :
a. Luas lahan atau
b. Bangunan

15

Pembangunan kawasan
pemukiman untuk
pemindahan penduduk/
transmigrasi :

± 250 l/dt

> 5 ha
> 10.000 m

3

I.

Pertambangan Umum

No
1

Jenis Kegiatan

Skala/Besaran

Alasan

- Luas perizinan (KP)

> 200 ha

- Atau luas daerah terbuka
untuk pertambangan *)

> 50 ha
(kumulatif/tahun)

Dampak
lingkung
meruba
ekologi
Lama ke
member
penting
udara, k
apabila
peledak
limbah c

*) Untuk menghindari
bukaan lahan terlalu luas

2.

Tahap eksploitasi produksi
:
a. Batubara/gambut

> 250.000 ton/th
(ROM)

b. Bijih Primer

> 200.000 ton/th
(ROM)

c. Bijih Sekunder/
Endapan Alluvial

> 150.000 ton/th
(ROM)

d.

Bahan galian bukan
logam atau bahan
galian golongan C

> 250.000 m3/th
(ROM)

e.

Bahan galian radioaktif,
termasuk pengolahan,
penambangan dan
pemurnian

Semua besaran

f. Bahan galian timbal,
termasuk pengolahan,
penambangan dan

Semua besaran

Sampai
radioakt
sebagai
reaktor
senjata
itu, sela
yang da
keterkai
masalah
keaman
mengap
dilengka
semua b
Timah h
merupa
yang ter
berbaha
(B3) yan
Dalam li

3.

Tambang di laut

Semua besaran

Berpote
dampak
batimetr
mengga
pelayara
proses a
pantai te
menuru
kawasa
menimb
sosial.

4.

Melakukan Submarine
Tailing Disposal

Semua besaran

Memerlu
dan ber
menimb
berupa
batimetr
mengga
proses a
pantai te
menuru
kawasa
menimb
sosial da
kesehat

5.

Melakukan pengolahan
bijih dengan proses
sianidasi

Semua besaran

6.

Eksploitasi dan
≥ 35 MW
pengembangan Uap Panas
Bumi dan/atau
Pembangunan Panas Bumi
Pembangunan PLTA
dengan :
a. Tinggi Bendung atau
≥ 15 m

Menggu
Berbaha
(B3) yan
menimb
air perm
dan uda

7

J. Ketenaga Listrikan
No

Jenis Kegiatan

Skala/Besaran

1.

Pembangunan jaringan
transmisi

> 150 KV

2.

Pembangunan
PLTD/PLTG/PLTU/
PLTGU

> 100 MW

3.

Eksploitasi dan
pengembangan Uap Panas
Bumi dan atau
Pembangunan Panas Bumi

> 35 MW

Alasan

Keresah
karena g
kesehat
Aspek s
budaya
pembeb
keresah
Berpote
dampak
 Aspek
teruta
udara
dan k
kualita
minya
bahan
tanah
 Aspek
dan b
pada
lahan
pendu
Berpote
dampak
 Aspek
teruta
udara
kebisi
air.
 Aspek
 Aspek
dan b
pada

4.

Pembangunan PLTA
dengan :
a. Tinggi bendung
b. Luas genangan atau
c. Aliran Langsung atau
(kapasitas daya)

15 m
> 200 ha
> 50 MW

Berpote
dampak
 Aspe
teruta
udara
singa
 Aspe
 Aspe
dan b
pada
Termas
“large d
besar).

Kegaga
(dam br
mengak
banjir (f
sangat
merusa
bagian
Pada s
spesifik
materia
konstru
Pada sk
quarry/b
besar, s
menimb
Dampak

5.

Pembangunan

>

Membu

K. Minyak dan Gas Bumi

No

1.

Jenis Kegiatan
Eksploitasi Migas dan
Pengembangan Produksi di
darat
a. Lapangan minyak

Skala/Besaran

> 5.000 BOPD
(Barrer oil per
day)

b. Lapangan gas

> 30 MMSCFD
(Million metric
square cubic feed
perday)

2.

Eksploitasi Migas dan
Pengembangan Produksi di
laut

3.

Transmisi Migas (tidak
termasuk pemipaan di

Semua besaran

Alasan

Potensi
limbah B
pengebo
Potensi
Pencem
tanah.
Potensi
ekosiste
Pertimba

Potensi
limbah B
pengebo
Potensi
Pencem
tanah.
Pertimba

Potensi
limbah B
pengebo
Potensi
Pencem
Pertimba
Perubah

Pembeb
luas (da

b. Di laut

Semua besaran

Pemanfa
tumpang
aktifitas
cukup lu
kabupat
mengga
nelayan

Penyiap
dapat m
ganggua
sensitif.
Pengope
terhadap
lalu linta
sauh, pe
Tekanan
cukup tin
berbaha
kegiatan
tambang
pelayara

4.

Pembangunan kilang:
a. LPG
b. LNG

50 MMSCFD
550 MMSCFD

Potensi
Merupak
strategis
Potensi
penunja
Proses p
menggu
berpote
limbah y
turunan.
Berpote
limbah g
yang cu
Membut
cukup lu

5.

Pembangunan kilang
minyak

10.000 BOPD

Potensi
Merupak
strategis
Potensi
penunja
Proses p
menggu
berpote
limbah y
turunan.
Berpote
limbah g
yang cu
Membut
cukup lu
Potensi
ganggua
geohidro
Berpote
ekosiste

6.

Kilang minyak pelumas
bekas (termasuk fasilitas
penunjang)

10.000 ton/th

Potensi
Merupak
strategis
Potensi
penunja
Proses p
menggu
berpote
limbah y
turunan.
Berpote
limbah g
yang cu
Membut
cukup lu

L. Geologi Data Lingkungan

No

1.

Jenis Kegiatan
Pengambilan air bawah
tanah (sumur dangkal,
sumur tanah dalam dan
mata air)

Skala/Besaran

Alasan

≥ 50 m3 (dari 1
sumur, atau dari 5
sumur dalam areal
≤ 10 ha

Potensi
ganggua
geohidro
Potensi

M. Pariwisata
Pada umumnya dampak penting yang ditimbulkan adalah
ekosistem, hidrologi, bentang alam dan potensi konflik sosial.

No

Jenis Kegiatan

Skala/Besaran

Alasan

1

Taman Rekreasi

> 100 ha

Berpotens
dampak b
lintas, ak
pembebas

2

Kawasan Pariwisata

Semua besaran

Berpotens
dampak b
fungsi laha
gangguan
pembebas
sampah.

3

Hotel:
- Jumlah kamar , atau
- Luas bangunan

> 200 unit
> 5 ha

Berpotens
dampak d
kebutuhan
bangkitan

N. Pengembangan Nuklir

Secara umum, kegiatan-kegiatan yang berkaitan denga

penggunaan teknologi nuklir selalu memiliki potensi dampak dan re

kekhawatiran masyarakat yang selalu muncul terhadap kegia
menyebabkan kecenderungan terjadinya dampak sosial.

No
1

2.

Jenis Kegiatan

Skala/Besaran

Alasan Il

Pembangunan dan
pengoperasian reaktor
nuklir :
a. Reaktor Penelitian

Daya > 100 KWt

b. Reaktor Daya (PLTN)

Semua instalasi

Potensi da
pengopera
penelitian
50
elemen
bakar/tahun

Secara tek
fabrikasi b
selalu me
minimal 5
bakar/tahu

Produksi > 100
ton yellow

Debu radio
terlepas a

d. Pembangunan Iradiator
(Kategori II s/d IV)

Aktivitas sumber
> 37.000 TBq
(terra becquerel =
100.000 Ci Curie)

Membutuh
yang tela
dalam ko
air pendin
volumeny
menyebab
panas di t
penyimpa
Akumulas
memungk
kebocoran
lingkunga

e. Produksi Radioisotop

Semua instalasi

Semua ta
proses be
mencema
membaha
dalam ben

f. Produksi kaos lampu

Semua instalasi

Proses pr
menggun
yang mem
radiotoksi
tinggi.

O. Bidang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B

Kegiatan yang menghasilkan limbah B3 berpotensi m

terhadap lingkungan dan kesehatan manusia, terutama kegiatan
mengkonsentrasikan limbah B3 dalam jumlah besar sebagaimana
Kegiatan-kegiatan ini juga secara ketat diikat dengan perjanjian

Basel) yang mengharuskan pengendalian dan penanganan yang

P. Rekayasa Genetika

Kegiatan-kegiatan yang menggunakan hasil rekayasa

menimbulkan dampak terhadap kesehatan manusia dan keseimbanga

No

Jenis Kegiatan

Skala/Besaran

Alasan Il

1.

Introduksi jenis-jenis
tanaman, hewan, dan
jasad renik produk
bioteknologi hasil rekayasa
genetika

Semua besaran

Lihat penj

2.

Budidaya produk
bioteknologi hasil rekayasa
genetika

Semua besaran

Lihat penj

*) Catatan :
Kota Metropolitan
Kota Besar
Kota Sedang
Kota Kecil
Pedesaan

:
:
:
:
:

berpenduduk ≥ 1.000.000 jiwa
berpenduduk ≥ 500.000 - < 1.000.000 jiwa
berpenduduk ≥ 200.000 - < 500.000 jiwa
berpenduduk ≥ 20.000 - < 200.000 jiwa
berpenduduk ≥ 2.000 - < 20.000 jiwa

7.5.3. Komisi Amdal
Kebijakan

pengelolaan

lingkungan

hidup

sebagaim

UndangUndang Nomor : 23 tahun 1997, maka Peraturan Pemerin

1993 (AMDAL) sebagai penjabaran pelaksanaan Undang-Unda

1982, disempurnakan dan diganti dengan Peraturan Pemerintah N

yang telah mengakomodir wacana otonomi daerah, sehingga dimu
dan penilaian AMDAL oleh Pemerintah Daerah.

Komisi Penilai AMDAL adalah komisi yang bertugas menila

melakukan :

1. Kajian dan persetujuan terhadap KA-ANDAL, ANDAL
dirumuskan oleh pemrakarsa kegiatan;

2. Penyampaian laporan hasil kajian yang dilakukan kepada W

bersangkutan (sesuai dengan PP No. 27/1999 mengenai AM

RPIJM yang dimaksudkan sebagai Komisi AMDAL adalah Ko
Kabupaten/Kota).

Dengan adanya desentralisasi AMDAL, kewenangan peni
juga sudah mulai

diserahkan kepada daerah dengan tingkatan

tersebut dilaksanakan dengan asumsi atau pertimbangan bahwa d

kondisi lingkungannya, pengawasan akan lebih efektif, mendorong

terlibat aktif dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan

alam yang dimilikinya, transparansi dan akuntabilitas dalam sistem pe

Komisi penilai AMDAL daerah kabupaten/kota mempun

menilai semua rencana usaha dan/atau kegiatan diluar kewenang

berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup tentan
kegiatan yang wajib dilengkapi dengan dokumen lingkungan.

6.6. Rencana Pemantauan Safeguard Sosial Dan Lingkunga

6.6.1. Prinsip Dasar Safeguard Pengadaan Tanah Dan Pemu

Pengadaan tanah dan pemukiman kembali biasanya terjad
berlokasi di atas tanah yang bukan milik pemerintah atau

swasta/masyarakat selama lebih dari satu tahun. Prinsip utama pe

bahwa semua langkah yang diambil harus dilakukan untuk mening

terlibat dalam seluruh tahap perencanaan proyek, sep

proyek, jumlah dan bentuk kompensasi/ganti rugi, serta lok
kembali;
3.

Adil : Pengadaan tanah tidak boleh memperburuk kondisi ke

tersebut memiliki hak untuk mendapatkan ganti rugi yang me

pengganti dan/atau uang tunai yang setara dengan harga

asetnya. Biaya terkait lainnya, seperti biaya pindah, pengurus

pajak, harus ditanggung oleh pemrakarsa kegiatan. DP harus

untuk dapat mengkaji rencana pengadaan tanah ini secara
mereka sendiri dan menyetujui syarat-syarat dan jumlah
pemukiman kembali;
4.

Warga yang terkena dampak harus sepakat atas ganti rugi ya

jika memungkinkan, secara sukarela mengkontribusikan/hibah

pada kegiatan. Dalam kasus dimana tanah dihibahkan secara

melakukan musyawarah dalam forum stakeholder untuk men

benar-benar dilakukan secara sukarela tanpa paksaan dari pih
5.

Kontribusi/hibah tanah secara sukarela hanya dapat dilakukan

DP mendapatkan manfaat yang jauh lebih besar diban
tanah miliknya (dibuktikan dengan perhitungan yang
pihak); dan

Tanah yang dihibahkan nilainya