Implementasi Lesson Study Dalam Pembelajaran Fikih di MA Al-ManarBenerTahun 2017/2018 - Test Repository

  

IMPLEMENTASI LESSON STUDY DALAM PEMBELAJARAN FIKIH

DI MA AL-MANAR BENER TAHUN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

  

Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd)

Oleh :

Yunita Ria Puspitasari

  

NIM 11114031

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018

  

IMPLEMENTASI LESSON STUDY DALAM PEMBELAJARAN FIKIH

DI MA AL-MANAR BENER TAHUN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

  

Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd)

Oleh :

Yunita Ria Puspitasari

  

NIM 11114031

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018

PERSYARATAN KEASLIAN TULISAN

  Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Yunita Ria Puspitasari NIM : 11114031 Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Agama Islam

LESSON STUDY DALAM

  JudulSkripsi :IMPLEMENTASI

  PEMBELAJARAN FIKIH DI MA AL-MANAR BENER TAHUN 2017/2018

  Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 3 September 2018 Yang menyatakan

  YunitaRiaPuspitasari NIM 11114031

DEKLARASI DAN KESEDIAAN PUBLIKASI

  Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Yunita Ria Puspitasari NIM : 11114031 Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Agama Islam Judul Skripsi :IMPLEMENTASI LESSON STUDY DALAM

  PEMBELAJARAN FIKIH DI MA AL-MANAR BENER TAHUN 2017/2018

  Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau hasil dari orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah dan tidak keberatan naskah skripsi ini dipublikasikan diperpustakaan IAIN Salatiga.

  Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi Salatiga, 28 September 2018 Penulis Yunita Ria Puspitasari NIM 11114031

  MOTTO “(Wahai Nabi Muhammad SAW) Serulah (semua manusia) kepada jalan (yang ditunjukkan) Tuhan Pemelihara kamu dengan hikmah (dengan kata-kata bijak sesuai dengan tingkat kepandaian mereka) dan pengajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan (cara) yang baik. SesungguhnyaTuhan pemelihara kamu, Dialah yang lebih mengetahui (tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk)

  

PERSEMBAHAN

Alhamdulillaahirabbil ‘aalamin, puji syukur teruntai dari sanubariku yang

  terdalam atas karunia dan rahmat Allah SWT, dengan segenap rasa cinta persembahan karya saya ini untuk :

  1. Ayahandaku dan Ibuku tercinta, Bapak Suwarno dan Ibu Suminah sepasang malaikat penjaga yang diberikan Allah SWT dibumi ini. Semoga keduanya diberikan kesehatan terus. Amin 2. Mas Heri Joko, Mas Endarto Dwi dan Mas Endra Joko yang selalu mendukung saya. Saya sayang kalian.

  3. Para Guru dan Dosen saya terutama Bapak Muh. Hafidz, M.Ag yang selalu membimbing demi terselesainya skripsi saya.

  4. Almameter saya IAIN Salatiga tercinta 5.

  Teman-teman saya PPL di MA Al-Manar Bener yang telah memberikan saya banyak pengalaman

  6. Teman-temansaya KKN di Kemusu yang saya sayangi 7.

  Teman-teman seperjuangan saya khususnya PAI angkatan 2014 8. Nur Rokhim yang selalu menjadi warna dalam hidup saya dan senantiasa mendukung saya dalam keadaan apapun.

  9. Ayu Apriliani selaku teman sekamar saya yang selalu mengingatkan saya untuk terselesaikan skripsi saya.

  10. Anik Soliqah selaku orang yang mendampingi saya selama delapan semester ini.

  11. Aulia sakti, Eka dan Munawaroh yang telah memotivasi saya untuk tidak menyerah dalam keadaan apapun.

  12. Dan untuk semuanya, terimakasih.

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillaahirabbil ‘aalamin

  Puji syukur bagi Allah swt, Tuhan semesta alam, yang telah memberikan rahmat, taufiq, dan hidayah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.Hanya kepada-Nya kami memohon pertolongan dan kemudahan dalam segala urusan. Allahummasalliala Muhammad, shalawat serta salam semoga tetap dicurahkan kepada junjungan suri tauladan kita Nabi Muhammad saw, yang telah membimbing kita pada jalan yang diridhai Allah swt.

  Selama penyusunan skripsi dan belajar di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), penulis banyak mendapatkan dukungan baik moral maupun material dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan penghargaan dan mengucapkan terimakasih kepada : 1.

  Bapak Rahmat Hariadi, M.Pd. selaku rektor IAIN Salatiga 2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

  IAIN Salatiga 3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag.,selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam, yang berkenan mengoreksi dan mengarahkan judul skripsi ditengah padatnya tugas.

  4. Bapak Muh. Hafidz, M.Ag.,selaku dosen pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan bimbingan, arahan serta ide dalam penyelesaian skripsi saya.

  5. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag.,selaku dosen pembimbing akademik, beserta bapak dan ibu dosen yang telah berkenan membimbing penulis selama masa studi.

  6. Guru-guru MA Al-Manar Bener tempat saya PPL dulu yang telah membantu saya dalam penelitian.

  7. Orang tua saya tercinta dan kakak-kakak saya, yang selalu memberikan inspirasi, motivasi, dan aspirasi bagi penulis

  8. Teman-teman saya tercinta yang telah mendukung saya dalam penyusunan skripsi ini.

  9. Semua pihak yang telah mendukung penulis selama ini, yang tak dapat penulis sebut satu persatu. Jazakumullahkhair al-

  jaza’.

  Kepada mereka semua, penulis tidak dapat memberikan balasan apapun. Hanya untaian kata terimakasih yang bisa penulis sampaikan, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada mereka serta membalas semua amal baik yang telah diberikan kepada penulis.

  Akhirnya, dari karya tulis ini penulis berharap kemanfaatan bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya.

  Salatiga, 3 September 2018 Penulis

  .”

  

ABSTRAK

Puspitasari, Yunita Ria. 2018. Implementasi Lesson Study Dalam Pembelajaran

  Fikih di MA Al-ManarBenerTahun 2017/2018. Skripsi. IAIN Salatiga. Pembimbing: Muh. Hafidz, M.Ag.

  Kata Kunci : Implementasi, Lesson Study, Pembelajaran Fikih

  Tujuan lesson studyyaitu untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana peserta didik belajar dan guru mengajar, memperoleh hasil-hasil tertentu yang bermanfaat bagi para guru lainnya dalam melaksanakan pembelajaran, dan membangun sebuah pengetahuan pedagogis dimana para guru menimba pengetahuan dari guru lain. Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah : 1) Bagaimana implementasi lesson study dalam pembelajaran fikih di MA Al-Manar Bener tahun 2017/2018. 2) Bagaimana hasil dari implementasi lesson study dalam pembelajaran fikih di MA-Al-Manar Bener tahun 2017/2018.

  Penelitian ini menggunakan pendekatan lapangan (field research) dengan metode kualitatif. Teknik pengumpulan datanya adalah dengan observasi, terkait implementasi lesson study dalam pembelajaran fikih, wawancara melalui guru model dalam pembelajaran fikih, kelompok lesson study antara lain Bapak Makmun Santoso, M.Pd.I (Kepala Sekolah MA), Bapak Rohmat Hidayat, S.Pd.I (Waka kurikulum), Bapak Prehanto, S.Pd.I (Guru Bahasa Arab), Ibu Kusumaningrum Baroroh, S.Ag. (Guru SKI/Matematika), ibu Anggar Indramiki, S.Pd. (Guru Geografi) dan Bapak Arif Hidayatulloh, S.Pd.I (Guru Ilmu Kalam/Akidah Akhlak), peserta didik, yang terakhir dokumentasi.

  Temuan peneliti ini menunjukkan bahwa: Salah satu faktor yang menentukan mutu pendidikan adalah profesionalisme guru.Peneliti terlibat langsung dengan aktivitas orang yang diamati dalam penerapan lesson study yang dimulai dari plan, do dan see. Penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan lesson study dalam pembelajaran fikih di MA Al-Manar Bener dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai dengan penerapan lesson study yaitu plan (perencanaan), dimana guru fikih dan kelompok kerja dari lesson study dapat menyususn RPP sesuai dengan tujuan dan standar kompetensi pembelajaran fikih, tahap do (pelaksanaan), dimana guru fikih melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang sudah dibuat bersama dengan kelompok lesson study. Terakhir, tahap see (refleksi), dimana guru fikih mampu merubah diri dalam mengajar berdasarkan masukan dari guru sejawat yang menjadi observer dalam pembelajaran.

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………..i

  HALAMAN BERLOGO …………………………………………………………...…ii JUDUL……………………………………………………………………………….iii PERSETUJUAN PEMBIMBING

  ……………………………..…………………..…iv PENGESAHAN KELULUSAN…………………………………………...………….v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  ………………………………...……….....vi DEKLARASI………………………………………………………………………..vii HALAMAN MOTTO

  ……………………………………………………..……..…viii HALAMAN PERSEMBAHAN

  …………………………………………...………....ix KATA PENGANTAR

  ……………………………………………………..………….x ABSTRAK

  ………………………………………………………………………......xii DAFTAR ISI ……………………………………………………………...……...…xiii DAFTAR TABEL

  …………………………………………………………….....…xvii DAFTA

  R LAMPIRAN…………………………………………………………....xviii

  BAB I PENDAHULUAN ……..……………………………………………………....1

  A.

  Latar Belakang Masalah…………………………………………….....….1 B. Fokus Penelitian…………………………………………………..……….6 C. Tujuan Penelitian…………………………………………………….........6 D.

  Manfaat Penelitian………………………………………………….….….7 E. Penegasan Istilah……………………………………………..…………...8 F. Sistematika Penulisan………………………………………..…….…….11

  BAB II KAJIAN PUSTAKA……………………………………………….………..12 A. Lesson Study…………………………………………………….……….13 1. Pengertian Lesson Study……………………………………….…….14 2. Manfaat Lesson Study………………………………………….…….16 3. Tahapan Lesson Study………………………………………….….…17 4. Hambatan Lesson Study…………………………………………...…18 B. Pembelajaran Fikih 1. Pengertian pembelajaran Fikih…………………………..…….….....19 C. Kajian Pustaka……………………………………………………..…….20 BAB III METODE PENELITIAN …………………………………………………..23 A. Jenis Penelitian………….………………………………………….……23 B. Lokasi dan Waktu Penelitian………….………………………….….…..23 C. Sumber Data…………………………………………………….…….…24 D.

  Prosedur Pengumpulan data……………………………………..………25

  1. Observasi…………………………………………………..…….…..25 2.

  Interview/wawancara……………………………………..……….…25 3. Dokumentasi……………………………………………..…………..26 E. Metode Analisis Data………………………………………..……….….26 F. Pengecekan Keabsahan Data……………………………..……….……..27

  BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA ………………………………….......28 A.

  Gambaran Umum lokasi Penelitian………………………………………….28 1.

  Lokasi Geografis MA Al-Manar Bener………………………….……....29 2. Sejarah MA Al-Manar Bener……………………………………..……..30 3. Struktur Organisasi MA Al-Manar Bener……………………………….31 B. Paparan Data…………………………………………………………………32 1.

  Tahap Perencanaan (plan)…………………………..…………………...47 2. Tapan Pelaksanaan (do)…………………………..……………………...52 3. Tahapan Refleksi (see)……………………………….………………….59

  BAB V PENUTUP …………………………………………………………………..63 A.

  Kesimpulan……………………………………………………………....…..63 B. Saran……………………………………………………………………..…..64

  DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………..65 LAMPIRAN-LAMPIRAN

  ………………………………………………………..…68

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Pembelajaran di MA Al-Manar Bener

  …………………………… Tabel 3.2 Jadwal kegiatan Ekstrakurikuler di MA Al- Manar Bener…………………..

DAFTAR LAMPIRAN-LAMPIRAN 1.

  Daftar SKK 2. Daftar Riwayat Hidup 3. Nota Pembimbing Skripsi 4. Surat Telah Melakukan Penelitian 5. Lembar Konsultasi 6. Lembar Pengumpulan Data 7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebelum penerapan lesson study 8. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan lesson study 9. Dokumentasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mutu pendidikan, kualitas sumber daya manusia yang merupakan

  permasalahan bangsa, masih sangat rendah. Sebagai seorang pendidik seharusnya berperan aktif dalam memberdayakan pembelajaran agar sesuai dengan tujuan dan hakikat, serta pada akhirnya diharapkan dapat memberikan solusi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan pendidik adalah “berfikir global, tetapi bertindak lokal”, artinya untuk memajukkan seluruh anak bangsa Indonesia yaitu dengan cara memperbaiki proses pembelajaran di sekolahnya masing-masing. Salah satu upaya yang dilakukan pendidik agar terciptanya delapan Standar Kependidikan yang sudah diresmikan dalam Undang-Undang RI No 14 Tahun 2005, yaitu dengan menerapakan pembelajaran Lesson Study.

  Lesson Study merupakan suatu pendekatan peningkatan kualitas

  pembelajaran yang awal mulanya berasal dari Jepang. Di Negara tersebut, istilah "Jugyokenkyu" yang terdiri dari 2 kata. Pertama, "jugyo" yang berarti

  lesson (pembelajaran). Kedua, "kenkyu" yang berarti study/research

  (penelitian/pengkajian). Dengan demikian, kata lesson study memiliki arti pengkajian terhadap pembelajaran (Abizar, 2017:37)

  Lesson Study adalah suatu model pembinaan profesi pendidik melalui

  pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun learning

  

community . Lesson Study merupakan suatu kegiatan pembelajaran dari

  sejumlah guru dan pakar pembelajaran terhadap perencanaan dan implementasi pembelajaran dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran (Hendayana, 2007: 10).

  Lesson Study ditopang tiga pilar kegiatan yakni Plan (perencanaa), do

  (pelaksanaan), dan see (merefleksikan). Plan bertujuan untuk merancang pembelajaran yang dapat membelajarkan peserta didik dan berpusat pada peserta didik. Dalam plan, peserta didik diharapkan berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dalam do, peserta didik aktif dalam mengikuti proses pembelajaran yang diberikan guru model. Selajutnya see, dapat diketahui kekurangan dan kelebihan peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga memberikan pemahaman terhadap peserta didik yang belum sempurna memahami materi pelajaran (Putra dkk, 2010: 8)

  Pembelajaran berasal dari kata belajar yang artinya suatu proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan dan penilaian terhadap sikap dan nilai-nilai pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan. Fiqih menurut bahasa artinya pengetahuan, pemahaman dan kecakapan tentang sesuatu biasanya tentang ilmu agama (Islam) karena kemuliaannya.

  (Mulyasa, 2006: 190-194) Istilah Fikih berasal dari Bahasa Arab (fiqha, yafqohu, faqiha) yang berarti paham, sedang menurut syara’ berarti mengetahui hukum-hukum syar’i yang berhubungan dengan amal perbuatan orang mukallaf, baik amal perbuatan anggota maupun batin, seperti mengetahui hukum wajib, haram, mubah, sah atau tidaknya suatu perbuatan itu (Riva’i, 1990: 9).

  Pembelajaran Fikih pada hakikatnya adaah proses komunikasi yakni proses penyampaian pesan pelajaran Fikih dari sumber pesan atau guru melalui saluran (media tertentu) kepada penerima yang berupa peserta didik. Adapun pesan yang akan dikomunikasikan dalam mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam dalam mengatur ketentuan dan tata cara menjalankan hubungan manusia dengan Allah yang diatur dalam Fikih Ibadah dan hubungan manusia dengan sesama yang diatur dalam Fikih Muamalah (Muhaimin, 2005: 26).

  Mata pelajaran Fikih di Madrasah Aliyah adalah salah satu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang merupakan peningkatan dari Fikih yang telah dipelajari oleh peserta didik di Madrasah Tsanawiyah/SMP. Peningkatan tersebut dilakukan dengan cara mempelajari, memperdalam serta memperkaya kajian Fikih baik yang menyangkut aspek ibadah maupun muamalah, yang dilandasi oleh prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah Ushul Fikih serta menggali tujuan dan hikmahnya. Sebagai persiapan untuk melanjutkan ke pendidikan lebih tinggi dan untuk hidup bermasyarakat. Secara subtansial, pelajarn Fikih memiliki konstribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempraktikkan dan menerapkan hokum Islam dalam kehidupan sehari-hari sebagai perwujudan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT, dengan diri manusia sendiri, dan makhluk lain ataupun lingkungannya (Basyuni, 2008: 84)

  Pondok pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam di Indonesia yang mempunyai peluang dalam menciptakan SDM (Sumber Daya Manusia) yang berkualitas dengan catatan pondok pesantren mampu mempertahankan nilai-nilai tradisional yang telah hidup berabad-abad, menjadi pendidikan alternatif yang ideal, mencetak generasi muda yang ber-

  

akhlakulkarimah , di era globalisasi yang sedang terjadi tanpa meninggalkan

watak kepesantrenannya.

  Sistem pendidikan serta kurikulum pesantren kini menjadi banyak perbincangan karena kebijakan pengembangan kurikulum pendidikan nasional selalu berubah. Akan tetapi dinamisasi pesantren dalam pengembangan kurikulum merupakan pembentuk lembaga pendidikan formal yang menyerap muatan kurikulum. Dalam konteks kebutuhan masyarakat dibutuhkan pendidikan modern berupa lembaga legal formal yang mampu mengeluarkan ijazah. Dalam hal ini pesantren dan lembaga pendidikan Islam sebagai suatu wujud tantangan kebutuhan pendidikan yang memberikan orientasi pengajaran dan pemberian bekal hidup yang berbeda. Kedaan yang seperti ini berlaku agar pengembangan pendidikan Islam (terutama pengembangan kurikulum pendidikan). Pondok Pesantren Al-Manar Bener sekaligus lembaga Pendidikan Al-Manar Bener.

  MA Al-Manar Bener merupakan lembaga Pendidikan yang mempunyai kurikulum pendidikan secara integral pengetahuan umum dan agama. Untuk memenuhi tuntutan masyarakat serta tidak menghilangkan ciri khas dari MA Al-Manar Bener. MA Al-Manar Bener tetap menambahkan referensi berupa kitab-kitab untuk penambahan materi dalam kegiatan pembelajaran dikelas. Salah satu agar MA Al-Manar tetap memiliki eksistensi adalah dengan menambahkan Ustadz dan Guru yang mempunyai pengalaman baru dan gelar keserjanaan diharapakan menambah pengetahuan dan pengalaman yang belum pernah diperoleh para guru sebelumnya. Sehingga membuka paradigma yang baru ada dalam MA Al-Manar Bener dibandingkan MA lainnya.

  Salah satu pembelajaran yang menerapkan beberapa kitab yang dipakai sebgaai penambahan materi yaitu Fikih. Kenapa pembelajaran Fikih, karena dalam pembelajaran Fikih dulu pernah mengkaji khusus kitab selama satu tahun belakang. Akan tetapi, sekarang guru Fikih diwajibkan mengkaji buku dari Kementrian Agama saja. Agar peserta didik tidak terpaku dalam buku dari Kementrian Agama, guru Fikih di MA Al-Manar Bener tetap menyisipkan beberapa materi dari kitab yang mendukung dalam penjelasannya.

  Maka dari itu, sebagai seorang guru harus bisa mengkreasikan situasi didalam kelas untuk menjadi kondisi yang lebih baik dan menyenangkan untuk peserta didik agar memenuhi tujuan dari proses belajar mengajar. Penulis ingin menganalisis pembelajaran Fikih untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam bidang tersebut. Untuk alasan tersebut penulis melakukan sebuah penelitian yaitu

  “IMPLEMENTASI LESSON STUDY DALAM PEMBELAJARAN FIKIH DI MA AL- MANAR BENER TAHUN 2017/2018” B.

   Fokus Penelitian

  Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah 1.

  Bagaimana implementasi lesson study dalam pembelajaran Fikih di MA Al-Manar Bener tahun ajaran 2017/2018? 2. Bagaimana hasil implementasi lesson study dalam pembelajaran Fikih di

  MA Al-Manar Bener tahun ajaran 2017/2018? C.

   Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka penelitian ini bertujuan sebagai 1.

  Untuk mengetahui implementasi dari lesson study dalam pembelajaran Fikih di MA Al-Manar Bener tahun ajaran 2017/2018

  2. Untuk mengetahui hasil dari implemetasi lesson study dalam pembelajaran Fikih di MA Al-Manar Bener tahun ajaran 2017/2018? D.

   Manfaat Penelitian

  Adapun kegunaan/manfaat hasil penellitian ini adalah ditinjau secara teoritis dan praktis. Dengan penelitian ini, diharapkan penulis dapat menambah wawasan khususnya seorang tenaga pendidik pada umumnya baik secara teoritis ataupun praktis antara lain :

  1. Manfaat teoritis a.

  Hasil penelitian ini diharapkan akan berguna bagi perkembangan ilmu pendidikan umumnya dan ilmu pendidikan agama islam khususnya b.

  Hasil penelitian ini diharapkan akan berguna sebagai data untuk kegiatan penelitian berikutnya

  2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan akan berguna bagi : a.

  Guru, sebagai bahan informasi dan bahan masukan dalam mengembangkan kompetensi guru dan model pembelajaran b.

  Stake holder yang terlibat dalam upaya pengembangan lembaga pendidikan Islam.

E. Penegasan Istilah

  Untuk memudahkan pemahaman dan menjaga agar tidak terjadi kesalahpahaman tentang judul penelitian, maka perlu adanya penegasan istilah yang berkaitan dengan judul penelitian ini, yaitu : 1.

  Lesson Study

  Lesson Study merupakan suatu pendekatan peningkatan kualitas

  pembelajaran yang awal mulanya berasal dari Jepang. Istilah lesson study dengan sebutan “jugyoukenkyuu”, jugyou (instruction = pengajaran, atau

  lesson = pembelajaran) dan kenkyou (research = penelitian atau study = kajian) (Santyasa, 2009: 4).

  Menurut Catherine lewis, lesson study yaitu suatu model (pola) pembinaan profesi pendidikan melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan

  mutual learning untuk membangun komunitas belajar (Catherine 2004: 1)

  Slamet Mulyana (2007) dalam makalahnya Ahmad Sydrajat memberikan rumusan tentang Lesson Study sebagai salah satu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan pada prinsip-prinsip

  kolegalitas dan mutual learning untuk membangun komunitas belajar

  (Hendayana, 2007: 10)

  Sedangkan menurut Styler Hiebert dalam bukunya Herawati Susilo mengatakan bahwa lesson study adalah suatu proses kolaboratif pada sekelompok guru ketika mengidentifikasi masalah pembelajaran, merancang suatu skenario pembelajaran (yang meliputi kegiatan mencari buku dan artikel mengenai topik yang dipelajarkan). Membelajarkan peserta didik sesuai skenario (salah seorang guru melaksanakan pembelajaran sementara yang lain mengamati), mengevaluasi dan merevisi scenario pembelajaran, membelajarkan lagi skenario pembelajaran yang telah direvisi, mengevaluasi lagi pembelajaran dan membagikan hasilnya dengan guru-guru lain (mendiseminasikannya) ( Herawati, 2009: 3).

  Jadi menurut penulis, Lesson Study adalah suatu kegiatan pembelajaran yang layak untuk diterapkan dalam pembelajaran oleh guru secara berkesinambungan untuk meningkatkan keprofesionalan guru tersebut, kemudian dilakukan lah proses observasi dan dilanjutkan proses evaluasi.

2. Pembelajaran Fikih

  Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia “Pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan , menjadikan orang atau makhluk hidup belajar” (Poerwadarminto, 1984: 17).

  Menurut Dr. Oemar Hamatik, pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Manusia terlibat dalam sistem pengajaran terdiri dari peserta didik, guru dan tenaga lainnya. Material meliputi buku-buku, papan tulis, dll. Fasilitas dan perlengkapan terdiri dari ruang kelas, perlengkapan audio visual dan komputer. Prosedur meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi, praktik, belajar ujian dll (Hamalik, 2008: 57).

  Istilah Fikih berasal dari Bahasa Arab (fiqha, yafqohu, faqiha) yang berarti paham, sedang menurut syara’ berarti mengetahui hukum-hukum syar

  ’i yang berhubungan dengan amal perbuatan orang mukallaf, baik amal perbuatan anggota maupun batin, seperti mengetahui hukum wajib, haram, mubah, sah atau tidaknya suatu perbuatan itu (Riva’i, 1990: 9).

  Sedangakn menurut istilah Fikih adalah pengetahuan tentang hukum- hukum syari’at mengenai amal perbuatan, hukum-hukum yang mana diperoleh dari dalil-dalil yang terperinci bagi hukum-hukum tersebut (Musthafa, 1967-1968: 42).

  Mata pelajaran Fikih sebagai salah satu mata pelajaran yang diberikan kepada peserta didik demi mendukung kemampuan sesorang dalam hal hukum Islam. Fikih berfungsi sebagai landasan seorang muslim apabila akan melakukan praktik ibadah. Oleh karena itu, mata pelajaran Fikih penting mendapat perhatian yang besar bagi seorang anak diusia dini, agar kedepannya akan terbiasa menjalankan kehidupan sesuai dengan hukum Islam yang ada.

  Dalam penelitian ini, mata pelajaran Fikih di MA adalah salah satu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam merupakan dari Fikih yang telah dipelajari oleh peserta didik di Madrasah Tsanawiyah. Peningkatan tersebut dilakukan dengan cara mempelajari, memperdalam serta memperkaya kajian Fikih baik yang menyangkut aspek ibadah maupun muamalah, yang dilandasi oleh prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah Ushul Fikih serta menggali tujuan dan hikmahnya, sebagai persiapan untuk melanjutkan kependidikan yang lebih tinggi dan untuk hidup bermasyarakat.

F. Sistematika Penulisan

  Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menyeluruh sehingga pembaca nantinya dapat memahami tentang isi skripsi dengan mudah, penulis berusaha memberikan sistematika penulisan dengan penjelasan secara garis besar. Skripsi Ini terdiri dari lima bab yang masing-masing saling berkaitan yaitu sebagai berikut:

  BAB I : PENDAHULUAN, bab ini terdiri dari: Latar Belakang Masalah, Fokus Penelitian, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Penegasan Istilah, Sistematika Penulisan.

  BAB II : KAJIAN PUSTAKA, bab ini berisi Landasan Teori yang meliputi : Lesson Study meliputi Pengertian Lesson Study, Manfaat Lesson

  

Study , Tahapan Lesson Study, Hambatan Lesson Study. Selanjutnya,

  Pembelajaran Fikih terdiri dari Pengertian Pembelajaran Fikih. Dan berisikan Kajian Pustaka

  BAB III : METODE PENELITIAN, bab ini terdiri dari Jenis Penelitian, Lokasi dan Waktu Penelitian, Sumber Data, Prosedur Pengumpulan Data, Analisis Data, Pengecekan Keabsahan Data. BAB IV : PAPARAN DAN ANALISIS DATA, bab ini terdiri dari Paparan Data BAB V : PENUTUP, bab ini terdiri dari Kesimpulan dan Saran

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pelaksanaan Lesson Study a. Lesson Study Lesson Study merupakan suatu pendekatan peningkatan kualitas pembelajaran yang awal mulanya berasal dari Jepang. Istilah lesson study dengan sebutan “jugyoukenkyuu”, jugyou

  (instruction = pengajaran, atau lesson = pembelajaran) dan kenkyou (research = penelitian atau study = kajian) (I Wayan Santyasa, 2009: 4).

  Menurut Catherine lewis, lesson study yaitu suatu model (pola) pembinaan profesi pendidikan melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun komunitas belajar (Catherine Lewis, 2004: 1)

  Menurut Walker, lesson study merupakan suatu kegiatan pengkajian terhadap proses pembelajaran dikelas nyata yang dilakukan oleh sekelompok guru secara berkolaborasi dalam jangka waktu lama dan terus menerus untuk meningkatkan keprofesionalannya (Karim, 2006: 4)

  Sedangkan menurut Styler Hiebert dalam bukunya Herawati Susilo mengatakana bhawa, lesson study adalah suatu proses kolaboratif pada sekelompok guru ketika mengidentifikasi masalah pembelajaran, merancang suatu skenario pembelajaran (yang meliputi kegiatan mencari buku dan artikel mengenai topik yang dipelajarkan). Membelajarkan peserta didik sesuai skenario (salah seorang guru melaksanakan pembelajaran sementara yang lain mengamati), mengevaluasi dan merevisi scenario pembelajaran, membelajarkan lagi skenario pembelajaran yang telah direvisi, mengevaluasi lagi pembelajaran dan membagikan hasilnya dengan guru-guru lain (mendiseminasikannya) ( Herawati, 2009: 3).

  Jadi, dapat disimpulkan bahwa lesson study merupakan model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkesinambungan dengan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning (bermanfaat kedua belah pihak) untuk membangun komunitas belajar mengajar.

  Penelitian ini, penulis membuat gambaran secara menyeluruh tentang implementasi lesson study dalam pembelajaran Fikih dan menganalisis kompetensi pedagogik guru Fikih melalui lesson study . b.

  Manfaat Lesson Study

  Lesson Study dikerjakan secara kolaboratif memberikan

  manfaat bagi guru dan peserta didik. Guru sebagai failitator dan murid sebagai subyek karena belajar memerlukan kerja sama yang baik agar tujuan pembelajaran tercapai. Peserta didik aktif belajar dan guru memberikan bimbingan materi yang dipelajari. Adapun manfaat dari lesson study yaitu

  1) Manfaat bagi Guru

  Adapun manfaat yang diperoleh dari lesson study untuk guru antara lain : a)

  Memikirkan lebih teliti tentang tujuan dan materi tertentu yang akan dipelajari peserta didik b)

  Memikirkan mendalam tujuan-tujuan pembelajaran utnuk kepentingan masa depan peserta didik c)

  Mengkaji hal-hal terbaik yang digunakan dalam pembelajaran dengan cara belajar dari guru lain d)

  Mempelajari isi atau materi pelajaran dari guru lain sehingga dapat menambah pengetahuan e)

  Mengembangkan keahlian mengajar, baik pada saat merencanakan maupun selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran f) Membangun kemampuan melalui pembelajaran kolegial. Artinya, para guru dapat saling belajar mengenai hal-hal yang dirasa masih kurang baik pengetahuan maupun keterampilan dalam membimbing peserta didik

  g) Mengembangkan prinsip “the eyes to see students”, yakni menghadirkan para pengamat (observer) sehimgga pengamatan tentang perilaku belajar peserta didik semakin detail dan jelas.

  2) Manfaat bagi Peserta Didik

  Adapun manfaat lesson study yang diperoleh peserta didik antara lain : a) Peserta didik terlatih untuk belajar mandiri.

  b) Peserta didik bebas mengembangkan ilmu yang dipelajari c) Peserta didik terlatih berfikir kritis dan inovatif.

  Karena lesson study berpusat pada peserta didik

  d) Menumbuhkan budaya belajar yang kuat

  e) Meningkatkan etos belajar dan tanggung jawab terhadap sesuatu yang dikerjakan. Sikap ini termasuk bagian dari pendidikan karakter yang perlu diasah terus menerus (Abizar, 2017: 62-64). c.

  Tahapan Lesson Study Adapun tahapan-tahapan dari lesson study antara lain :

  1) Tahap 1

  Pemilihan topik lesson study 2)

  Tahap 2 Melakukan review silabus dalam upaya mendapatkan kejelasan tujuan pembelajaran untuk topik tersebut dan mencari ide-ide dari materi yang ada dalam buku pelajaran. Selanjutnya, bekerja dalam kelompok untuk menyusun rencana pembelajaran

  3) Tahap 3

  Setiap tim yang telah menyusun rencana pembelajaran, menyajikan atau mempresentasikan rencana pembelajarannya. Sementara itu, kelompok lain memberikan masukan sampai akhirnya diperoleh rencana pembelajaran yang lebih baik

  4) Tahap 4

  Guru yang ditunjuk oleh kelompok menggunakan masukan-masukan tersebut untuk memperbaiki rencana pembelajaran

  5) Tahap 5

  Guru yang ditunjuk mempresentasikan rencana pembelajarnnya didepan semua anggota kelompok lesson

  study untuk mendapatkan balikan

  6) Tahap 6

  Guru yang ditunjuk secara lebih detail memperbaiki kembali rencana pembelajaran dan mengirimkan pada semua guru anggota kelompok, sehingga mengetahui bagaimana pembelajaran akan dilaksanakan dikelas

  7) Tahap 7

  Para Guru dapat mempelajari kembali rencana pembelajaran tersebut dan mempertimbangkan dari berbagai aspek pengalaman pembelajaran yang dimiliki, khususnya difokuskan padahal-hal penting seperti hal yang dilakukan guru dari pemahaman peserta didik, proses pemecahan peserta didik dan kemungkinan yang akan terjadi dalam implementasi pembelajaran

  8) Tahap 8

  Guru yang ditunjuk melaksanakan rencana pembelajaran dikelas. Sementara itu, guru yang lain bersama dosen/pakar pengamat sesuai dengan tugas masing-masing untuk memberi masukan kepada guru. Pertemuan refleksi segera dilakukan secepatnya kegiatan pelaksanaan pembelajaran untuk memperoleh masukan dari guru (observer) dan akhirnya komentar dari dosen tentang keseluruhan proses serta saran sebagai peningkatan pembelajaran, jika mereka mengulang dikelas masing- masing atau untuk topik yang berbeda. (Susilo dkk, 2009: 30-31) d. Hambatan Lesson Study

  Adapun hambatan lesson study antara lain : 1)

  Kurangnya pemahaman dan komitmen guru mengenai apa, mengapa, dan bagaimana melaksanakan lesson study 2)

  Kecenderungan guru belum memiliki komitmen dan kesungguhan hati untuk melakukan yang terbaik, tetapi memilih sikap cukup

  3) Guru kurang memiliki sikap mau belajar “sepanjang hayat” terlebih tertarik melakukan kegiatan bila ada biaya

  4) Kepala sekolah dan pengawas kurang terbiasa melakukan supervise dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran.

  Guru sering kali kurang melakukan refleksi diri, tetapi hanya menunggu diberi masukan oleh Kepala Sekolah maupun pengawas (widhiartha, 2007: 31).

2. Pembelajaran Fikih a.

  Pembelajaran Fikih Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia “Pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan, menjadikan orang atau makhluk hidup belajar” (Poerwadarminto, 1984: 17).

  Istilah Fikih berasal dari Bahasa Arab (fiqha, yafqohu, faqiha) yang berarti paham, sedang menurut syara’ berarti mengetahui hukum- hukum syar’i yang berhubungan dengan amal perbuatan orang mukallaf, baik amal perbuatan anggota maupun batin, seperti mengetahui hukum wajib, haram, mubah, sah atau tidaknya suatu perbua tan itu (Riva’i, 1990: 9). Sedangakn menurut istilah Fikih adalah pengetahuan tentang hukum- hukum syari’at mengenai amal perbuatan, hukum-hukum yang mana diperoleh dari dalil-dalil yang terperinci bagi hukum-hukum tersebut (Musthafa Ahmad, 1967-1968: 42).

  Mata pelajaran Fikih di MA adalah salah satu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam merupakan dari Fikih yang telah dipelajari oleh peserta didik di Madrasah Tsanawiyah. Peningkatan tersebut dilakukan dengan cara mempelajari, memperdalam serta memperkaya kajian Fikih baik yang menyangkut aspek ibadah maupun muamalah, yang dilandasi oleh prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah Ushul Fikih serta menggali tujuan dan hikmahnya, sebagai persiapan untuk melanjutkan kependidikan yang lebih tinggi dan untuk hidup bermasyarakat Maka dari itu pembelajaran Fikih cocok digunakan dalam pelaksanaan lesson study karena sesuai dengan tahapan lesson

  study yang berupa plan (perencanaan), do (melaksanakan

  pembelajaran) dan see (mengevaluasi aktifitas belajar peserta didik). Dalam pembelajaran Fikih, jalan yang dilakukan secara sadar, terarah dan terancang mengenai hukum-hukum Islam yang berhubungan dengan mukallaf baik bersifat ibadah maupun muamalah yang bertujuan agar peserta didik mengetahui, memahami serta melkasanakan ibadah sehari-hari.

Dokumen yang terkait

142 Pembelajaran Kolaboratif Berbasis Lesson Study Menggunakan Model Guided Inquiry di MTS Laboratorium Kota Jambi Haerul Pathoni1 Nova Susanti

0 0 5

Pengembangan Profesionalisme Guru Melalui Model Lesson Study

1 0 9

Efektifitas Penerapan Lesson Study pada Pembelajaran Ekologi Tumbuhan di Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau

0 0 6

Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Lesson Study di FMIPA Universitas Negeri Padang - Universitas Negeri Padang Repository

0 0 43

Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Kimia Fisika 1 Melalui Penelitian Tindakan Kelas Berbasis Lesson Study - Universitas Negeri Padang Repository

0 0 139

Peningkatan Kecakapan Ilmia Mahasiswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Generatif Berbantuan LPSTA pada Mata Kuliah Dasar-Dasar Pemograman Komputer Lesson Study - Universitas Negeri Padang Repository

0 1 160

Evaluasi Terhadap Implementasi Lesson Study Mata Pelajaran Matematika dan IPA SMP di Kota Padang - Universitas Negeri Padang Repository

0 0 41

Pengembangan Nilai-Nilai Karakter Pada Mahasiswa Matematika Melalui Pemberian Tugas Terstruktur Dalam Mata Kuliah Psikologi Pembelajaran Matematika Berbasis Lesson Study - Universitas Negeri Padang Repository

0 0 49

Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Agama Islam di MTs Sudirman Jambu Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017 - Test Repository

0 0 120

Implementasi Kantin Kejujuran Dalam Upaya Menanamkan Sikap Jujur Dan Tanggung Jawab Siswa SMK N 1 Salatiga Tahun Ajaran 2017/2018 - Test Repository

0 1 182