BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori - ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS INDUSTRI, RASIO LEVERAGE KEUANGAN TERTIMBANG, RASIO INTENSITAS MODAL TERTIMBANG DAN PANGSA PASAR TERHADAP ROA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
Landasan teori menunjukan teori-teori yang mendukung perumusan
hipotesis yang dapat membantu penelitian. Landasan teori merupakan suatu
penjabaran argumentasi dan teori yang disusun penulis sebagai tuntutan dalam
memecahkan permasalahan penelitian serta perumusan dalam hipotesis.
1. Pecking Order Theory
Teori Pecking Order mempunyai implikasi bahwa manajer akan
berfikir dalam kerangka trade-off antara penghemat pajak dan biaya
kebangkrutan dalam penentuan struktur modal. Dalam kenyataannya
empiris nampaknya jarang manajer keuangan yang berfikir demikian
(Dienan, 2011).
Secara spesifik, perusahaan mempunyai urutan-urutan prefensi
dalam penggunaan dana. Skenario urutan dalam teori pecking order adalah
sebagai berikut :
a. Perusahaan memilih pandangan internal. dana Internal tersebut
diperoleh dari laba (keuntungan yang dihasilkan dari kegiatan
perusahaan).
b. Perusahaan menghitung target rasio pembayaran didasarkan pada

perkiraan kesempatan investasi.
c. Karena kebijakan deviden yang konstan, digabung dengan fluktuasi
keuntungan dan kesempatan investasi yang tidak bisa diprediksi, akan
10
Analisis Pengaruh Profitabilitas..., Septiani Widi Pangestu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

menyebabkan aliran kas yang diterima oleh perusahaan akan lebih
besar dibandingkan dengan pengeluaran investasi pada saat tertentu
dan akan lebih kecil pada saat yang lain.
d. Jika pandangan eksternal diperlukan, perusahaan akan mengeluarkan
surat berharga yang paling aman terlebih dahulu. Perusahaan akan
memulai dengan hutang, kemudian dengan surat berharga campuran
seperti obligasi konvertibel, dan kemudian barangkali saham sebagai
pilihan terakhir.
Menurut Sugiarto (2009) Teori pecking order ini bisa menjelaskan
mengapa perusahaan yang mempunyai tingkat keuntungan yang lebih
tinggi justru tingkat hutang yang lebih kecil. Teori pecking order
mengatakan bahwa perusahaan cenderung lebih menyukai internal
funding. Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi tentu memiliki dana
internal yang lebih banyak dibandingkan dengan perusahaan yang

memiliki profitabilitas rendah. Tingkat pengembalian yang tinggi
memungkinkan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan
dengan dana yang dihasilkan secara internal. Hal ini menunjukan bahwa
profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan, Semakin
tinggi keuntungan yang diperoleh berarti semakin rendah utang.

2. Profitability (ROA)
Profitability adalah kemampuan perusahaan dalam mencari
keuntungan atau memperoleh laba perusahaan. Menurut Brigham dan
Houston (2010) bahwa profitabilitas adalah hasil akhir dari keseluruhan

11
Analisis Pengaruh Profitabilitas..., Septiani Widi Pangestu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

kebijakan keuangan dan keputusan operasional. Rasio profitabilitas yaitu
sekelompok rasio yang menunjukan kombinasi dari pengaruh likuiditas,
manajemen aset, dan utang pada hasil operasi. Menurut Fahmi (2011)
menjelaskan profitabilitas dapat mengukur efektifitas manajemen secara
keseluruhan yang ditunjukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang
diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan investasi. Dimana rasio

ini dapat melihat sejauh mana investasi yang telah ditanamkan mampu
memberikan

pengembalian

keuntungan

sesuai

dengan

yang

diharapkannya. Semakin baik rasio profitabilitas maka semakin baik
menggambarkan kemampuan tingginya perolehan keuntungan perusahaan.
Menurut

Harahap

(2006)


proftabilitas

atau

Rentabilitas

menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui
semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas,
modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. Rasio ini
menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang disebut
juga

Operating

Ratio.

Menurut

Hery (2016)


pengukuran

rasio

profitabilitas dapat dilakukan dengan membandingkan antara berbagai
komponen yang ada didalam laporan laba rugi dan atau neraca.
pengukuran dapat dilakukan untuk beberapa periode. tujuan adalah untuk
memonitor dan mengevaluasi tingkat pengembangan profitabilitas
perusahaan dari waktu ke waktu. Dengan melakukan analisis rasio
keuangan secara berkala memungkinkan bagi manajemen untuk secara
efektif menetapkan langkah-langkah perbaikan dan efisiensi. Selain itu,

12
Analisis Pengaruh Profitabilitas..., Septiani Widi Pangestu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

perbandingan juga dapat dilakukan terhadap target yang telah ditetapkan
sebelumnya, atau bisa juga dibandingkan dengan standar rasio rata-rata
industri.
Pengertian menurut Kasmir (2008) Return on Asset (ROA) atau

yang sering dikenal dengan Return on Investment (ROI) merupakan rasio
yang menunjukan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam
perusahaan. Return on Assets juga merupakan suatu ukuran tentang
efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya. Hasil pengembalian
investasi menunjukan produktivitas dari seluruh dana perusahaan, baik
modal pinjaman maupun modal sendiri. Semakin kecil (rendah) rasio ini,
semakin kurang baik, demikian pula sebaliknya. Artinya rasio ini
digunakan

untuk

mengukur

efektivitas

dari

keseluruhan

operasi


perusahaan. Menurut Syamsuddin (2009) mengemukakan bahwa Return
on Assets (ROA) merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara
keseluruhan dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan
aktiva yang tersedia didalam perusahaan.
a. Jenis - Jenis Rasio profitabilitas
Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, terdapat beberapa
jenis rasio profitabilitas yang dapat digunakan. Masing-masing jenis
rasio profitabilitas yang digunakan untuk menilai serta mengukur
posisi keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu atas untuk
beberapa

periode.

Penggunaan

seluruh

atau


sebagian

rasio

profitabilitas tergantung dari kebijakan manajemen. Jelasnya, semakin

13
Analisis Pengaruh Profitabilitas..., Septiani Widi Pangestu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

lengkap jenis rasio yang digunakan, semakin sempurna hasil yang
akandicapai. Artinya

pengetahuan tentang kondisi dan posisi

profitabilitas perusahaan dapat diketahui secara sempurna.
Menurut Fahmi (2011) rasio profitabilitas secara umum ada 4
(empat), yaitu gross profit margin, net profit margin, return on
invetment (ROI), dan return on network.
1) Gross Profit Margin
Rasio gross profit margin merupakan margin laba kotor.

Mengenai gross profit margin Lyn M. fraser dan Aileen Ormiston
dalam Fahmi (2011) memberikan pendapatannya yaitu, " Margin
laba kotor, yang memperlihatkan hubungan antara penjualan dan
beban pokok penjualan, mengukur kemampuan sebuah perusahaan
untuk mengendalikannya biaya persediaan atau biaya operasi
pelanggan". Atau lebih jauh Joel G. Siegel dan Jae K. Shim
mengatakan bahwa, "persentase dari sisa penjualan setelah sebuah
perusahaan membayar barangnya, juga disebut margin keuntungan
kotor (gross profit margin)".
2) Net Profit Margin
Rasio Net Profit Margin disebut juga dengan rasio pendapatan
terhadap penjualan. Mengenai profit margin ini Joel G. Siegel dan
Jae K. Shim mengatakan, "Margin laba bersih sama denganlaba
bersih dibagi dengan penjualan bersih. Ini menunjukan kestabilan
kesatuan untuk menghasilkan perolehan pada tingkat penjualan

14
Analisis Pengaruh Profitabilitas..., Septiani Widi Pangestu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

khusus. Dengan memeriksa margin laba dan norma industri sebuah

perusahaan pada tahun-tahun sebelumnya, kita dapat menilai
efisiensi operasi dan strategi penetapan harga serta status
persaingan perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri
tersebut. Margin kotor sama dengan laba kotor bersih dibagi laba
bersih. Margin laba yang tinggi lebih disukai karena menunjukan
bahwa perusahaan mendapat hasil yang baik yang melebihi harga
pokok penjualan.
3) Return On Invetment (ROI)
Rasio return on invetment (ROI) atau pengembalian investasi,
bahwa dibeberapa referensi lainnya rasio ini juga ditulis dengan
return on total asset (ROA). Rasio ini melihat sejauh mana
investasi yang telah ditanamkan mampu membrikan pengembalian
keuntungan sesuai dengan yang diharapkan. Dan investasi tersebut
sebenarnya sama dengan asset perusahaan yang ditanamkan atau
ditempatkan.
4) Return On Equity (ROE)
Rasio return on equity (ROE) disebut juga dengan laba atas
equity. Di beberapa referensi disebut juga dengan rasio total asset
turnover atau perputaran total aset. Rasio ini mengkaji sejauh mana
suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimiliki

untuk mampu memberikan laba atas ekuitas.

15
Analisis Pengaruh Profitabilitas..., Septiani Widi Pangestu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

b. Tujuan dan Manfaat Rasio Profitabilitas
Seperti rasio-rasio lain yang sudah dibahas sebelumnya rasio
profitabilitas juga memiliki tujuan dan manfaat, tidak hanya bagi pihak
pemilik usaha atau manajemen saja, tetapi juga bagi pihakdi luar
perusahaan, terutama pihak-pihak yang memiliki hubungan atau
kepentingan dengan perusahaan.
Tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan
maupun bagi pihak luar perusahaan, yaitu :
1) Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan
dalam satu periode tertentu.
2) Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan
tahun sekarang.
3) Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.
4) untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal
sendiri.
5) Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang
digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.
6) Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang
digunakan baik modal sendiri dan tujuan lainnya.
Sementara itu, manfaat yang diperoleh adalah untuk :
1) Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan
dalam satu periode.
2) Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan
tahun sekarang.

16
Analisis Pengaruh Profitabilitas..., Septiani Widi Pangestu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

3) Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu.
4) Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal
sendiri.
5) Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang
digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri dan
manfaat lainnya.

3. Profitabilitas Industri
Brigham dan Houston (2011), menyatakan bahwa definisi
Profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan
yang dilakukan oleh perusahaan. Munawir (2010), mengemukakan bahwa
proftabilitas

adalah

kemampuan

perusahaan

dalam

memperoleh

keuntungan (profit) yang berhubungan dengan totah aktiva (total assets),
penjualan (sales), dan modal sendiri

dengan demikian analisis

profitabilitas merupakan hal yang sangat penting bagi investor dalam
jangka panjang hal ini dikarenakan dengan analisis profitabilitas
pemegang saham akan melihat seberapa besar keuntungan yang akan
didapatkan

dalam

dividen.

Apabila

perusahaan

memilih

untuk

emmbagikan laba dalam bentuk diiden, maka hal tersebut akan
mengurangi jumlah laba yang ditahan (retained earnings) dan selanjutnya
akan menyebabkan berkurangnya total sumber pendanaan dari pihak
internal maupun eksternal (Munawir, 2010).
Dalam menafsirkan rasio laporan keuangan kita memerlukan alat
pembanding agar rasio itu bermakna dan dapat kita nilai presentasi atau

17
Analisis Pengaruh Profitabilitas..., Septiani Widi Pangestu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

posisi perusahaan dan skala industrinya. Alat pembanding ini merupakan
Yardstick atau standar. Memang standar yardstick itu bisa bermacammacam bahkan akal sehat, logika, kebiasaan, kelaziman juga digunakan.
Namun jika kita ingin menilai perusahaan secara objektif mestinya rasio
itu juga objektif.
Menurut Hery (2016) pengukuran rasio profitabilitas dapat
dilakukan dengan membandingkan antara berbagai komponen yang ada
didalam laporan laba rugi dan atau neraca. pengukuran dapat dilakukan
untuk beberapa periode. tujuan adalah untuk memonitor dan mengevaluasi
tingkat pengembangan profitabilitas perusahaan dari waktu ke waktu.
Dengan melakukan analisis rasio keuangan secara berkala memungkinkan
bagi manajemen untuk secara efektif menetapkan langkah-langkah
perbaikan dan efisiensi. Selain itu, perbandingan juga dapat dilakukan
terhadap target yang telah ditetapkan sebelumnya, atau bisa juga
dibandingkan dengan standar rasio rata-rata industri.

4. Rasio Leverage Keuangan Tertimbang
Menurut Hanafi rasio Leverage yaitu rasio yang mengukur
kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban - kewajiban jangka
panjangnya. Perusahaan yang tidak solvabel adalah perusahaan yang total
utangnya lebih besar dibandingkan total asetnya. Rasio ini mengukur
likuiditas jangka panjang perusahaan dan dengan demikian memfokuskan
pada sisi kanan neraca. Menurut Hery (2016) rasio solvabilitas atau rasio
leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana

18
Analisis Pengaruh Profitabilitas..., Septiani Widi Pangestu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

aset perusahaan dibiayai dengan utang. Dengan kata lain, rasio solvabilitas
atau rasio leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
seberapa besar beban utang yangharus ditanggung prusahaan dalam rangka
pemenuhan aset. Dalam arti luas, rasio solvabilitas digunakan untuk
mengukur

kemampuan

perusahaan

dalam

memenuhi

seluruh

kewajibannya, baik kewajiban jangka pendek maupun kewajiban jangka
panjang.
Perusahaan dengan rasio solvabilitas yang tinggi (memiliki utang
yang besar) dapat berdampak pada timbulnya risiko keuangan yang besar,
tetapi juga memiliki peluang yang besar pula untuk menghasilkan laba
yang tinggi. Risiko keuangan yang besar ini timbul karena perusahaan
harus menanggung atau terbebani dengan pembayaran bunga dalam
jumlah yang besar. Namun, apabila dana hasil pinjaman tersebut
digunakan secara efisien dan efektif dengan membeli aset produktif
tertentu (seperti mesin dan peralatan) atau untuk membiayai ekspansi
bisnis perusahaan, hal ini akan memberikan peluang yang besar bagi
perusahaan untuk meningkatkan hadil usahanya. Sebaliknya perusahaan
dengan rasio solvabilitas yang rendah memiliki risiko keuangan yang
kecil, tetapi juga mungkin memiliki peluang yang kecil pula untuk
menghasilkan laba yang besar. Seorang manajer keuangan yang andal
dituntut untuk memiliki kepiawaian dalam mengelola tingkat solvabilitaas
perusahaan, khususnya dalam mencermati hubungan antara risiko
keuangan dengan tingkat pengembalian yang dihasilkan dari dana
dipinjam perusahaan.

19
Analisis Pengaruh Profitabilitas..., Septiani Widi Pangestu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

a. Jenis - jenis rasio solvabilitas
Biasanya penggunaan rasio solvabilitas disesuaikan dengan
tujuan dan kebutuhan perusahaan. perusahaan dapat menggunakan
rasio solvabilitas secara keseluruhan atau hanya sebagian saja dari
jenis rasio solvabilitas yang ada. Penggunaan rasio secara sebagian
berati bahwa perusahaan hanya menggunakan beberapa jenis rasio saja
yang memang dianggap perlu untuk diketahui. berikut adalah jenisjenis rasio solvabilitas yang lazim digunakan dalam praktek untuk
mengukur

kemampuan

perushaan

dalam

memeihi

seluruh

kewajibannya.
1) Rasio Utang terhadap Aset (Debt to Asset Ratio)
Rasio utang terhadap aset merupakan rasi yang digunakan
untuk mengukur perbandingan antara tota utang dengan total aset.
Dengan kata lain, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa
besar aset perusahaan dibiayai oleh hutang atau seberapa besar
utang perusahaan berpengaruh terhadap pembiayaan aset.
Semakin tinggi debt ratio maka semakin besar pula
kemungkinan

perusahaan

untuk

tidak

dapat

melunasi

kewajibannya. Ketentuan umumnya adalah bahwa perusahaan
seharusnya dimiliki debt ratio kurang dari 0,5 namun perlu diingat
juga bahwa ketentuan ini tentu saja dapat bervariasi tergantung
pada masing-masing jenis industri.

20
Analisis Pengaruh Profitabilitas..., Septiani Widi Pangestu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

2) Rasio Utang terhadap Modal (Debt to Equity Ratio)
Rasio utang terhadap modal merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur bearnya proporsi utang terhadap modal. Rasio ini
dihitung sebagai hasil bagi antara total utang dengan modal. Rasio
ini berguna untuk mengetahui besarnya perbandingan antara
jumlah dana yang disediakan oleh kreditur dengan jumlah dana
yang berasal dari pemilik perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini
berfungsi untuk mengetahui beberapa bagian dari setipa rupiah
modal yang dijadikan sebagai jaminan utang. Rasio ini
memberikan petunjuk umum twntang kelayakan kredit dan risiko
keuangan debitor.
Semakin tinggi debt to equity ratio maka berarti semakin kecil
jumlah modal pemilik yang dapat dijadikan sebagai jaminan utang.
Ketentuan umumnya adalah bahwa debitor seharusnya memiliki
debt to equity ratio kurang dari 0,5 namun perlu diingat juga
bahwa ketentuan ini tentu saja dapat bervariasi tergantung pada
masing-masing jenis industri.
3) Rasio utang jangka panjang terhadap Modal (Long Term Debt to
Equity Ratio)
Rasio utang jangka panjang terhadap modal merupakan rasio
yang digunakan untuk mengukur besarnya proporsi utang jangka
panjang terhadap modal. Rasio ini berguna untuk mengetahui
besarnya perbandingan antara jumlah dana yang disediakan oleh

21
Analisis Pengaruh Profitabilitas..., Septiani Widi Pangestu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

kreditor jangka pankang dengan jumlah dana yang berasal dari
pemilik perusahaan. Dengan kata lain, Rasio utang jangka panjang
terhadap modal merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
berapa bagian dari setiap rupah modal yang dijadikan sebagai
jaminan utang jangka panjang. Rasio ini dihitung sebagai hasil bagi
antara utang jangka panjang dengan modal.
4) Rasio kelipatan bunga yang dihasilkan (Tomes Interest Earned
Ratio)
Rasio kelipatan bunga yang dihasilkan menunjukan sejauh
mana atau berapa kali kemampuan perusahaan dalam membayar
bunga. Kemampuan perusahaan di sini diukur dari jumlah laba
sebelum bungan dan pajak. Rasio kelipatan bung yang dihasilkan
dihitung sebagai hasil bagi antara laba sebelum bunga dan pajak
dengn besarnya beban bunganyang harus dibayarkan. Dengan
demikian, kemampuan perusahaan untuk membayar bunga
pinjaman tidak dipengaruhi oleh pajak.
5) Rasio laba operasional terhadap kewajiban (Operating Income to
Liabilities Ratio)
Rasio laba operasional terhadap kewajiban merupakan rasio
yang menunjukan sejauh mana atau berapa kali kemampuan
perusahaan dalam melunasi seluruh kewajiban. Kemampuan
perusahaan disini diukur dari jumlah laba operasional. Rasio laba
operasional terhadap kewajiban dihitung sebagai hasil bagi antara
laba operasional dengan total kewajiban.

22
Analisis Pengaruh Profitabilitas..., Septiani Widi Pangestu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

5. Rasio Intensitas Modal Tertimbang
Penggunaan rasio intensitas modal ( capital intensiveness) diukur
melalui total aktiva dibagi penjualan atau rasio perputaran total aktiva
yang reciprocal sebagai indikator barrier to entry. Secara teori semakin
tinggi rasio intensitas modal menjadi semakin tidak menarik lagi bagi
pendatang baru untuk masuk dalam industri, hal tersebut karena
dibutuhkan lebih banyak asset untuk menghasilkan setiap unit penjualan
(Purwanti, 2010). Perusahaan baru yang akan memasuki pasar oligopoli
harus memiliki tingkat efisiensi yang tinggi, kalau tidak perusahaan
tersebut tidak akan mampu memasuki pasar yang baru. Perusahaan yang
memiliki tingkat efisiensi yang tinggi akan lebih mudah memperoleh laba.
Rasio ini mencerminkan kemampuan perusahaan menggunakan assetnya
untuk menghasilkan penjualan. Semakin tinggi rasio ini semakin efisien
penggunaan aktiva tersebut. Namun perusahaan juga harus melihat kepada
rasio intensitas modal industri. Apabila rasio intensitas terlalu tinggi bukan
berarti rasio ini tidak baik tetapi nilai asset terlalu rendah, sehingga harus
dilakukan

penggantian.

Penggunaan

secara

optimal

aktiva

akan

meningkatkan laba perusahaan (Winarno, 2015).
Rasio intensitas modal merupakan salah satu informasi penting
bagi investor karena dapat menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan
modal yang telah ditanamkan. Salah satu indikator prospek suatu
perusahaan dimasa mendatang yang dapat digunakan untuk menilai suatu
intensitas modal mencerminkan seberapa besar modal yang dibutuhkan

23
Analisis Pengaruh Profitabilitas..., Septiani Widi Pangestu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

untuk menghasilkan pendapatan dalam merebut pasar yang diinginkan
oleh perusahaan. Semakin besar intensitas modal suatu perusahaan akan
berdampak pada peningkatan penjualan yang ada di perusahaan sehingga
akan berdampak langsung terhadap kinerja keuangan (wahyuningtyas,
2014).
Menurut Hanum (2013) dalam Roifah (2015) capital intensity ratio
adalah aktivitas investasi yang dilakukan perusahaan dikaitkan dengan
incestasi dalam bentuk aset tetap (intensitas modal). hampir semua aset
tetap mengalami penyusutan dan biaya penyusutan dapat mengurangi
jumlah pajak yang dibayar perusahaan.
Menurut Hery (2016) perputaran total aset (total aset turnover)
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur eefektifan total aset
yang dimiliki perusahaan dalam menghasilkan penjualan atau dengan kata
lain untuk mengukur berapa jumlah penjualan yang akan dihasilkan dari
setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset. Rasio ini dihitung
sebagai hasil bagi antara besarnya penjualan (tunai maupun kredit) dengan
rata-rata total aset. Yang dimaksud dengan rata-rata total aset adalah total
aset awal tahun ditambah total aset akhir tahun lalu dibagi dua. Perputaran
total aset yang rendah berarti perusahaan memiliki kelebihan total aset
dimana total aset yang ada belum dimanfaatkan secara maksimal untuk
menciptakan penjualan.
Menurut agus sartono (2001) dalam Nurdiani (2011) intensitas
modal merupakan rasio fixed asset, seperti peralatan pabrik, mesin dan

24
Analisis Pengaruh Profitabilitas..., Septiani Widi Pangestu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

berbagai property, terhadap asset total. Rasio ini menggambarkan seberapa
besar asset perusahaan diinvestasikan dalam bentuk fixed asset (aktiva
tetap). Perputaran total aktiva (total aset turnover) apabila dibalik akan
menghasilkan intensitas modal.

6. Pangsa Pasar
Pangsa pasar merupakan bagian pasar yang dapat diraih
perusahaan. Dalam hal ini, pangsa pasar menjadi salah satu indikator
dalam kinerja pemasaran suatu perusahaan. Efisiensi kinerja pemasaran
dapat diukur dengan perubahan pangsa pasar dengan erubahan biaya
promosi. Jika persentase kenaikan pangsa pasar lebih besar dari persentase
kenaikan biaya promosi, maka kinerja pemasaran dinyatakan efisien. Jika
pangsa pasar dapat dicapai sesuai target maka kinerja pemasaran dinyataan
efektif (Sumarwan dkk, 2011). Market share atau pangsa pasar adalah
persentase pasar yang ditentukan dalam ukuran unit maupun revenue dan
dihitung berdasarkan specific entity. Market share adalah sebuah indikator
tentang

apa

yang

dilakukan

oleh

sebuah

perusahaan

terhadap

kompetitornya dngan dukungan perubahan-perubahan dalam sales.
Pemahaman tentang pangsa pasar dapat membantu manaje
rmelakukan evaluasi terhadap permintaan utama (primer demand) maupuk
seleksi pasar. Pemahaman mengenai pangsa pasar akan membantu
manajemen perusahaan untuk mengevaluasi keberhasilan upayanya dalam
menembus pasar relatif terhadap kompetitorrnya. Meningkatnya pangsa
pasar merupakan pertanda baik bagi perusahaan. Pangsa pasar perusahaan

25
Analisis Pengaruh Profitabilitas..., Septiani Widi Pangestu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

(dalam unit) mungkin akan naik karena perusahaan akan menurunkan
harga jual produknya secara signifikan. Menurut Madura (2007:315)
mengemukakan pengertian dari pangsa pasar adalah sebagai berikut :
"menunjukan volume penjualan dalam bentuk persentase dari total
penjualan dalam pasar tertentu. jika dalam suatu pasar terdapat persaingan
yang terbatas, perusahaan dapat dengan lebih mudah meningkatkan
pendapatannya."
Analisis pangsa pasar mencerminkan bagaimana kinerja pemasaran
yang perlu dikaitkan dengan posisi pesaingan perusahaan dalam suatu
industri. Pangsa pasar diukur oleh kemampuan satu perusahaan untuk
menguasai sebagian dari pasar riil satu jenis industri tertentu. Pangsa pasar
menunjukan pada sebarapa besarnya tingkat penjualan yang kebanyakan
dari perusahaan, yaitu rasio antara penjualan perusahaan tertentu dengan
total penjualan industri. Semakin tinggi pangsa pasar mencerminkan
kekuatan perusahaan dalam persaingan pasar. Hubungan antara pangsa
pasar dan profitabilitas perusahaan didasarkan pada teori skala ekonomi
(economies of scale) yang menyatakan bahwa pangsa pasar atau semakin
tinggi penjualan relatif perusahaan dalam industri berarti semakin tinggi
penerimaan perusahaan yang merupakan komponen terpenting dalam
perhitungan laba.

B. Hasil Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian telah melakukan penelitan yang berkaitan dengan
profitabilitas industri, rasio leverage keuangan tertimbang, rasio intensitas
26
Analisis Pengaruh Profitabilitas..., Septiani Widi Pangestu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

modal tertimbang dan pangsa pasar terhadap ROA Perusahaan. Penelitian
tersebut memiliki hasil yang berbeda dan penelitian tersebut dapat digunakan
sebagai bahan referensi dan perbandingan dalam penelitian ini:

Tabel 2.1
Ringkasan Penelitian Terdahulu
No.
1.

2.

Nama dan Tahun
Penelitian
Endang Purwanti
(2010)
Jurnal
Ilmiah
Among
Markarti, Vol. 3
No. 5.

Judul

Hasil Penelitian

Pengaruh
Pangsa
pasar, Rasio leverage,
Intensitas
Modal
Terhadap Profitabilitas
koperasi
Simpan
Pinjam di Salatiga

Pertama,
Pangsa
pasar
berpengaruh
positif
dan
signifikan terhadap ROA hal
ini
menunjukan
bahwa
semakin luas pangsa pasar
semakin
tinggi
tingkat
keuntungan yang dihitung
ROA.
Sedangkan
rasio
leverage dan intensitas modal
tidak berpengaruh terhadap
ROA, berarti hutang yang
tinggi tidak dapat diikuti
dengan pemberian pinjaman
yang tinggi sehingga tingkat
keuntungnnya tidak dapat
meningkat.
Kedua, Pangsa pasar terbukti
berpengaruh positif tdan
signifikan terhadap tingkat
keuntungan yang dihitung
ROE, faktor rasio leverage
dan intensitas modal secara
individu
berpengaruh
terhadap tingkat keuntungan
tidak terbukti.
Rasio Leverage keuangan
berpengaruh positif dan tidak
tidak signifikan, sedangkan
intensitas modal berpengaruh
positif
dan
signifikan
terhadap Profitabilitas (ROA)
Perusahaan
Manufaktur
Sektor Food and Beverage
yang Go-Public di Indonesia.

Siska Lia Karcela Analisis
Rasio
(2014)
Jurnal Leverage dan Rasio
Ekonomi
dan Intensitas
Modal
Keuangan
Terhadap Profitabilitas
Perusahaan
Manufaktur
Sektor
Food and Beverage
yang Go-Public di
Indonesia.

27
Analisis Pengaruh Profitabilitas..., Septiani Widi Pangestu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

No.
3

4

Nama dan Tahun
Penelitian
Dhania
Tria
Hapsari
(2013)
Jurnal
Akuntansi,
Fakultas Ekonomi
dan
Bisnis,
Universitas Dian
Nuswantoro

Endah
Tri
Wahyuningtyas
(2014)
E-jurnal
Kewirausahaan,
vol. 2 no. 1
oktober
2014,
Universitas Widya
Kartika Surabaya.

Judul

Hasil Penelitian

Pengaruh Manajemen
Working
Capital,
Pangsa Pasar, Rasio
Leverage, Dan Rasio
Intensitas
Modal
Terhadap Profitabilitas
Pada
Perusahaan
Manufaktur Di Bei
Periode 2009-2011

Pertama, Rasio aktiva lancar
dan tingkat perputaran modal
kerja berpengaruh negatif dan
tidak signifikan terhadap ROI
Kedua,
Rasio
kas
berpengaaruh positif dan
signifikan terhadap ROI
Ketiga, Pangsa pasar dan
rasio
intensitas
modal
bepengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap ROI
Keempat, Struktur modal
berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap ROI
perusahaan manufaktur.
Variabel intensitas modal
mempunyai pengaruh positif
signifikan dan rasio leverage
mempunyai pengaruh negatif
signifikan terhadap kinerja
keuangan sedangkan pangsa
pasar berpengaruh positif
tetapi
tidak
signifikan
terhadap kinerja keuangan.

Pengaruh
leverage,
rasio intensitas modal,
dan pangsa pasar
terhadap
kinerja
keuangan (studi kasus
perusahaan tambang di
BEI)

C. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan urutan teoritis dan tinjauan penelitian diatas, maka
variabel independen penelitian adalah rasio profitabilitas, rasio leverage
keuangan tertimbang, rasio intensitas modal tertimbang dan pangsa pasar
sedangkan untuk variabel dependennya adalah ROA Perusahaan. Berdasarkan
hubungan diantara variabel tersebut dapat dirumuskan dalam kerangka
pemikiran berikut :

28
Analisis Pengaruh Profitabilitas..., Septiani Widi Pangestu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

1. Pengaruh Profitabilitas Industri terhadap ROA Perusahaan.
Rasio Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran
tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukan oleh
laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Return on
Asset sering disebut juga sebagai rentabilitas ekomomi merupakan ukuran
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva
yang dimiliki perusahaan (Sutrisno, 2008). Menurut penelitian Purwanti
(2010) dan Alghiffari (2009), maka dari itu rasio profitabilitas industri
berpengaruh positif terhadap ROA perusahaan.
2. Pengaruh Rasio Leverage Keuangan Tertimbang terhadap ROA
Perusahaan.
Rasio Leverage menunjukan seberapa besar kebutuhan dana
perusahaan dibelanjai dengan hutang. Menurut Kasmir (2011) Debt to
Asset Ratio (DAR) merupakan rasio hutang uang yang digunakan untuk
mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Menurut
Sunaryati dan Wibowo (2009) mengemukakan bahwa utang mempunyai
andil besar dalam membentuk aset perusahaan, karena dengan utang,
kemungkinana untuk mendapatkan aset yang lebih besar dan bisa lebih
terpenuhi. Semakin tinggi aset yang dimiliki oleh perusahaan yang secara
otoatis

mempengaruhi

profitabilitas

perusahaan.

Penelitian

dalam

listyawati (2007) dan Sunaryati dan Wibowo (2009) menyatakan bahwa
rasio leverage keuangan tertimbang berpengaruh negatif terhadap ROA
perusahaan.

29
Analisis Pengaruh Profitabilitas..., Septiani Widi Pangestu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

3. Pengaruh Rasio Intensitas Modal Tertimbang terhadap ROA
Perusahaan
Intensitas modal merupakan rasio antara penjualan dengan total
asset. Penggunaan rasio intensitas modal ( capital intensiveness) diukur
melalui total aktiva dibagi penjualan atau rasio perputaran total aktiva
yang reciprocal sebagai indikator barrier to entry. Rasio ini menunjukan
perputaran total aset diukur dari volume penjualan dengan kata lain
seberapa jauh kemampuan total aset menghasilkan suatu penghasilan.
Volume penjualan dapat diperbesar apabila total asset turnover
ditingkatkan atau diperbesar. Perputaran total aset ini dapat berperan
dalam menentukan rentabilitas. Penelitian yang dilakukan oleh Karcela
(2014) dan astagfirli (2013) menyimpulkan bahwa Intensitas Modal
bepengaruh positif, karena intensitas modal dalam bentuk aktiva yang
tertanam didalam asset perusahaan adalah baik dalam bentuk fixed asset
untuk peningkatan profitabilitas perusahaan adalah baik. Menurut Beard
and Dess (dalam Muharya, 2011) rasio intensitas modal mengalami
modifikasi menjadi rasio intensitas nodal tertimbang sehingga ukuran
tersebut menjadi bersifat relatif terhadap industri. Dengan adanya
pengembangan ini menunjukkan perusahaan dalam setuap menentukan
aktivitasnya harus memperhatikan aktivitas yang dilakukan persaingan
tetapi tanpa harus menghilangkan nilai unik yang dimiliki oleh perusahaan
individu.

30
Analisis Pengaruh Profitabilitas..., Septiani Widi Pangestu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

4. Pengaruh Pangsa pasar terhadap ROA Perusahaan
Menurut Sumarwan dkk (2011) Pangsa pasar merupakan sebuah
indikator tentang apa yang dilakukan sebuah perusahaan terhadap
kompetitornya dengan dukungan perubahan-perubahan dalam sales.
Penelitian yang dilakukan oleh Endang Purwanti (2010) Pengaruh pangsa
pasar, rasio leverage, intensitas modal terhadap profitabilitas koperasi
simpan pinjam di Salatiga menyimpulkan bahwa hasil uji Pangsa Pasar
bepengaruh positif, hal ini sesuai dengan matrik Boston Consulting Group
(BCG) mempercayai hubungan yang positif antara pangsa pasar dengan
tingkat profitabilitas. Selain itu, BCG juga dirancang berdasarkan
keyakinan adanya hubungan positif antara pertumbuhan pangsa pasar
dengan investasi. Suatu usaha bisnis dengan pertumbuhan usaha (pangsa
pasar) yang tinggi atau memiliki prospek usaha yang cerah adalah usaha
bisnis yang membutuhkan investasi yang tinggi. Pada pebisnis dengan
pertumbuhan paasr yang tinggi, pelaku usaha tidak berani berinvestasi
akan dikalahkan oleh persaingnya.

31
Analisis Pengaruh Profitabilitas..., Septiani Widi Pangestu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

Gambar 2.1
Model Kerangka Pemikiran

1. Profitabilitas Industri
(X1)

2. Rasio Leverage Keuangan
Tertimbang
(X2)

H1 (+)

H2 ( )
ROA Perusahaan
(Y)

3. Rasio Intensitas Modal
Tertimbang
(X3)

H3 (+)

4. Pangsa Pasar
(X4)

H4 (+)

D. Hipotesis
Berdasarkan telaah literatur dan kerangka pemikiran yang telah
dikemukakan, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
H1 : Profitabilitas industri berpengaruh positif terhadap ROA Perusahaan.
H2 : Rasio Leverage Keuangan Tertimbang berpengaruh negatif terhadap
ROA Perusahaan.
H3 : Rasio Intensitas Modal Tertimbang berpengaruh positif terhadap ROA
Perusahaan.
H4 : Pangsa pasar berpengaruh positif terhadap ROA Perusahaan.

32
Analisis Pengaruh Profitabilitas..., Septiani Widi Pangestu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 11

SKRIPSI PENGARUH RASIO LIKUDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO SOLVABILITAS DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 14

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 1 13

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

ANALISIS PENGARUH RASIO LEVERAGE KEUANGAN TERTIMBANG, INTENSITAS MODAL TERTIMBANG DAN PANGSA PASAR TERTIMBANG TERHADAP ROA DAN ROE PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC DI BEJ PERIODE 1999 - 2002 Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 111

PENGARUH RASIO LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 16

ANALISIS PENGARUH RASIO LEVERAGE KEUANGAN DAN PANGSA PASAR TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN TEXTILE DAN GARMENT YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 27

PENGARUH INFLASI, RASIO LEVERAGE DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 0 32

ANALISIS PENGARUH RASIO LEVERAGE KEUANGAN TERTIMBANG DAN PANGSA PASAR TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 0 23

KATA PENGANTAR - ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS INDUSTRI DAN RASIO LEVERAGE KEUANGAN TERTIMBANG TERHADAP “ROE” TERHADAP PERUSAHAAN ROKOK YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 15