STUDI KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN INFRASTRUKTUR KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH KOTA PANGKAJENE KABUPATEN PANGKEP

  v vi

vii

viii

ix

x E.

xi

xii Tabel 4.16

xiii Tabel 4.33

xiv Tabel 4.50

xv

xvi Gambar 4.17

xvii Gambar 4.34

xviii Gambar 4.51

xix Gambar 4.68

  1 BAB I

  2 Undang-Undang tersebut menyebutkan secara eksplisit bahwa salah satu

  3

  dasar seperti air bersih, sanitasi (jamban), sistem pengelolaan sampah, dan saluran

  4 Terjemahnya :

  5

  tenang tidak terganggu bukan saja oleh binatang buas, tetapi juga oleh pengunjung

  6 B.

  7 1.

  8

  lokasi penelitian, jenis dan sumber data, teknik

  9 BAB II

  10 1.

  11

  bahwa jalan dapat melancarkan transportasi pengiriman bahan baku sampai ke

  12 c.

  13

  3)

  14

  jika Dia menghalangi air atau menjadikan semua air asin, niscaya

  15

  zat-zat organik seperti sisa makanan, sedangkan yang tidak mudah

  16

  dan tidak indah, itu tidak disukai oleh Allah swt. Sebagai hamba yang

  17

  memadainya kondisi sarana dan prasarana dasar, seperti halnya air bersih, jalan,

  18

  ketersediaan infrastruktur ( air bersih, listrik, sanitasi, dll), dan ketidaknyamanan

  19 Permasalahan sosial ekonomi, Permasalahan sosial budaya, Permasalahan Tata

  20

sebagian tempat masyarakat memecah bidang tanah dan membangun permukiman

  21 5.

  22 6.

  23

  dari pusat kota, sebaliknya bagi masyarakat yang kurang mampu akan cenderung

  24 f.

  25

  3)

  26 a.

  27 Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa satandar

  28 Standar PelayananKualitas

  29 a.

  2 untuk 200 KK.

  30 H.

  31 BAB III

  32 a.

  33 1.

  34 E.

  35

  a)

  36 c.

  37

  c)

  38

  proses tersebut dimaksudkan untuk melihat sejauh mana kebutuhan dan

  39 5.

  dataran rendah sampai pegunungan, dimana potensi cukup besar juga

  Gambar 4.1

  Kecamatan yang terletak pada wilayah daratan Kabupaten

  ini tentu saja akan mempengaruhi orientasi pergerakan dan

  menjadi sumber bahan baku air yang dapat dimanfaatkan oleh dan Minasa Te’ne, sedangkan jaringan SUTT 150 Kv melintas di

  5.

  2.

  

No Kelurahan Luas (km2) Persentase (%)

  Gambar 4.2 b.

baku untuk pengelolaan air bersih. Potensi tersebut dapat dimanfaatkan

  Pemanfaatan sumur gali ditinjau dari kondisi fisik airnya (warna kepedudukan serta adat istiadat dan kebiasaan penduduk. Dengan

  Tingkat kepadatan penduduk di kawasan perencanaan tahun 2015

  Kecamatan Labakkang. Adapun luasan masing-masing kawasan serta b.

baik. Pelayanan air bersih PDAM pada kawasan ini yaitu

  Gambar 4.7

  Gambar 4.8

  Gambar 4.9

  Gambar 4.10

  Gambar 4.11

  2)

  2. menyebabkan terjadinya genangan, berikut gambaran

kondisi pembungan sampah di kawasan permukiman

Gambar 4.16 Peta Jaringan Jalan

  Gambar 4.17

Gambar 4.18 Peta Jaringan DrainaseGambar 4.19 Peta Jaringan Air LimbahGambar 4.20 Peta Jaringan Persampahan

  3)

  3.

  5.

Gambar 4.25 Peta Kondisi JalanGambar 4.26 Peta Kondisi Air BersihGambar 4.27 Peta Jaringan DrainaseGambar 4.28 Peta Pengelolaan LimbahGambar 4.29 Peta Pengelolaan Persampahan

  4)

  di karenakan pengetahuan masyarakat sekitar tentang persampahan juga tidak memadai. Hal tersebut

Gambar 4.35 Peta Jenis JalanGambar 4.36 Peta Jaringan DrainaseGambar 4.37 Peta Pengelolaan Limbah

  5)

  Lebar Panjang air bor yang disediakan secara swadaya oleh masing-

  terjadi dikawasan namun kejadiannya hanya pada waktu dilakukan secara individu dengan cara membakar pada

  Gambar 4.43

  Gambar 4.44

  Gambar 4.45

  Gambar 4.46

  Gambar 4.47

  6)

  sebagai air keperluan sehari-hari. Berikut gambaran kondisi kakus yaitu 41 unit rumah dari jumlah 132 unit rumah yang

  masyarakat membuang sampah pada tempat terbuka seperti

Gambar 4.52 Peta Jaringan JalanGambar 4.53 Peta Jaringan Persampahan

  7)

  pada kawasan yang belum terlayani untuk kebutuhan air banjir pada kawasan ini. Berikut gambaran kondisi drainase

  4.

  5.

Gambar 4.59 Peta Kondisi JalanGambar 4.60 Peta Jaringan DrainaseGambar 4.61 Peta Pengelolaan Limbah

  8)

  3. langsung menyatu dengan lingkungan di sekitarnya dan

Gambar 4.66 Peta Jenis JalanGambar 4.67 Peta Jaringan Air BersihGambar 4.68 Peta Jaringan DrainaseGambar 4.69 Peta Pengelolaan LimbahGambar 4.70 Peta Jaringan Persampahan

  9)

  4. penduduk. Berikut gambaran kondisi pengelolaan sampah

Gambar 4.76 Peta Kondisi JalanGambar 4.77 Peta Kondisi DraianseGambar 4.78 Peta Pengelolan Limbah

  B.

  Persentase (%) kawasan permukiman = × 100

  Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa total nilai tingkat

  Persentase (%) = × 100 e.

  sampah sebesar 100 %, dan berdasarkan pada pedoman yang ada,

  Persentase (%) kawasan permukiman = × 100 berdasarkan pada pedoman yang ada, apabila 70%

  • – 100% maka skor

  Persentase (%) = × 100

  Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa total nilai tingkat

  sampah sebesar 100 %, dan berdasarkan pada pedoman yang ada,

  Paddoang-doangan yaitu 866 % untuk lebih jelasnya dapat dilihat jaringan air bersih, maka digunakan metode perhitungan sebagai

  %, dan berdasarkan pada pedoman yang ada, apabila 70%

  • – 100%

  pengelolaan limbah, maka digunakan metode perhitungan sebagai

  Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa total nilai tingkat

  berdasarkan pada pedoman yang ada, apabila 70 % -100 % maka skor

  Tekolabbua yaitu 523 % untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

  Persentase (%) kawasan permukiman = × 100

  Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa total nilai tingkat

  = × 100 e.

  sampah sebesar 0 %, dan berdasarkan pada pedoman yang ada,

  Biraeng yaitu 695 % untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

  Persentase (%) kawasan permukiman = × 100 berdasarkan pada pedoman yang ada, apabila 0% -39,99% maka skor

  = × 100 e.

  pedoman yang ada, apabila 0 % -39,99% maka skor yang diberikan

  Bulu-bulu yaitu 567 % untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel air bersih PDAM, maka digunakan metode perhitungan sebagai

berdasarkan pada pedoman yang ada, apabila 0% -39,99% maka skor

  = × 100 e.

  pedoman yang ada, apabila 0 % -39,99% maka skor yang diberikan

  Bonto Labbere yaitu 448 % untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada jaringan air bersih PDAM, maka digunakan metode perhitungan

berdasarkan pada pedoman yang ada, apabila 0% -39,99% maka skor

  Persentase (%) = × 100 e.

  adalah 1. sedangkan untuk sistem pengolahan dan pengangkutan

  Turun Pissuei yaitu 486 % untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada jaringan air bersih PDAM, maka digunakan metode perhitungan

berdasarkan pada pedoman yang ada, apabila 40% - 69,99% maka

  pengelolaan limbah, maka digunakan metode perhitungan sebagai

  Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa total nilai tingkat

  adalah 1. sedangkan untuk sistem pengolahan dan pengangkutan

  Bonto Perak yaitu 482 % untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel air bersih PDAM, maka digunakan metode perhitungan sebagai

berdasarkan pada pedoman yang ada, apabila 0 % -39,99% maka skor

  Persentase (%) = × 100 e.

  sampah sebesar 0 %, dan berdasarkan pada pedoman yang ada,

  Tingkat ketersediaan infrastruktur ada kawasan permukiman kumuh

  3. meter, untuk jaringan air bersih membutuhkan saluran perpipaan PDAM yaitu

ini membutuhkan 1 unit MCK umum dan untuk jaringan persampahan pada

  D.

  

sesungguhnya Allah menyangkut apa yang senantiasa dan dari saat ke saat

  Setiap umat muslim dituntut untuk memperhatikannya kembali agar

  225

  226

  kebutuhan persampahan yaitu 1330 tong sampah/kk, 17 TPS dan 12 unit

  Surat Keputusan Bupati Pangkajene dan Kepulauan No. 489 Tahun 2016 Tentang