Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi dengan Menerapkan Algoritma BLOCPLAN, CORELAP, dan ALDEP di PT.Kharisma Cakranusa Rubber Industry

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Susunan mesin dan peralatan pada suatu perusahaan akan sangat

mempengaruhi kegiatan produksi, terutama pada efektivitas waktu proses
produksi dan kelelahan yang dialami oleh operator di lantai produksi (Sritomo,
2003). Hal ini menjelaskan bahwa mesin dan peralatan merupakan salah satu

faktor yang mempengaruhi kinerja dari suatu proses produksi di perusahaan.
Proses produksi dengan kondisi jumlah mesin yang cukup banyak dan aliran
produksi yang panjang membutuhkan pemindahan bahan dan pengaturan tataletak
fasilitas produksi yang baik dan sangat penting untuk diperhatikan.
Tataletak yang baik adalah tataletak yang di susun berdasarkan pola aliran
bahan dan peralatan yang beraturan serta efektif. Hal utama yang perlu
diperhatikan dalam merancang suatu tataletak fasilitas produksi di lantai produksi
adalah mengenai proses pemindahan bahan. Proses pemindahan bahan yang
efektif dan efisien akan mempengaruhi kemampuan produksi suatu perusahaan

untuk menyediakan produk dengan tepat waktu pada konsumen. Sebaliknya suatu
proses pemindahan bahan yang kurang baik akan mengakibatkan produksi
menjadi terhambat dan akan memberi kerugian pada perusahaan. Tata letak yang
baik adalah tata letak yang dapat menangani material handling secara menyeluruh
(Wignjosoebroto, 1996).

Universitas Sumatera Utara

PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry adalah perusahaan yang bergerak
di bidang pengolahan produk dengan bahan baku rubber menjadi karet compound
dan pre cured tread liner untuk ban. Urutan proses produksi di PT. Kharisma
Cakranusa Rubber Industry berawal dari Masterbatch Department ke Compound
Department lalu ke Procured Tread Line Department. Berdasarkan pengamatan
dan studi pendahuluan yang dilakukan di PT. Kharisma Cakranusa Rubber
Industry tidak terdapat adanya fasilitas gudang bahan baku dan gudang produk
jadi. Bahan baku dan produk jadi ditempatkan pada bagian kosong yang ada di
lantai produksi. Penempatan bahan baku dan produk jadi tersebut dapat
menghambat proses produksi dikarenakan untuk mengolah suatu produk dan
perusahaan harus melakukan penyimpanan stock bahan baku. Selain itu, pola
aliran bahan yang terdapat di lantai produksi berupa pola aliran tidak beraturan

(odd angel) dan mesin mesin produksi tidak ditempatkan sesuai urutan proses
produksi. Permasalahan di PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry tersebut
dapat diperbaiki dengan melakukan perancangan ulang tataletak fasilitas produksi
di lantai produksi. Susunan mesin dan pola aliran yang tidak beraturan tersebut
dapat dilihat pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1. Susunan Mesin Tidak Rapi
Sumber : PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry

Universitas Sumatera Utara

Selain pada Gambar 1.1. susunan mesin dan pola aliran tersebut dapat
ditunjukkan pada gambar tataletak aktual pada PT. Kharisma Cakranusa Rubber
Industry. Gambar tataletak tersebut dapat ditunjukkan pada Gambar 1.2.

Universitas Sumatera Utara

Skala 1 : 800
Gambar 1.2. Tataletak PT.Kharisma Cakranusa Rubber Industry
Sumber : PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry


Universitas Sumatera Utara

Dari gambar 1.2. dapat dilihat bahwa pola aliran bahan yang disimbolkan dengan
tanda panah membentuk pola yang tidak beraturan. Hal ini dikarenakan susunan
mesin yang tidak sesuai dengan urutan. Selain itu, pada lantai produksi juga
terlihat terdapat banyak area yang kosong yang saat ini digunakan untuk
meletakkan bahan baku dan produk jadi disembarang tempat. Secara logis, area
yang kosong tersebut dapat menjadi hambatan, memperlambat waktu proses
produksi dan memperbesar jarak perpindahan bahan.
PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry melakukan proses produksi
dengan banyak proses perpindahan yang menggunakan material handling secara
manual. Material Handling dilakukan secara manual karena tidak menggunakan
alat bantu, yakni dengan diangkat langsung oleh operator dari satu stasiun kerja ke
stasiun kerja lainnya. Pada bagian tertentu menggunakan material handling
berupa kereta sorong dan forklift misalnya saat mengangkut bahan dari peletakkan
bahan baku ke lantai produksi dan ke precured tread liner department. Jumlah
forklift yang digunakan yaitu satu unit.
Lantai produksi yang tersusun dari beberapa mesin memiliki jarak antar
mesin yang besar, dengan penggunaan material handling seperti diatas perlu

dilakukan penyusunan ulang tata letak pada fasilitas produksi di lantai produksi
agar jumlah produksi meningkat. Jumlah produksi perkiraan PT. Kharisma
Cakranusa Rubber Industry saat ini dapat dilihat pada Tabel 1.1. berikut.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 1.1. Jumlah Produksi pada Agustus 2015 hingga Agustus 2016
No

Bulan

1
2
3
4
5
6
7
8
9

10
11
12
13

Agu-15
Sep-15
Okt-15
Nov-15
Des-15
Jan-16
Feb-16
Mar-16
Apr-16
Mei-16
Jun-16
Jul-16
Agu-16

Kapasitas

Produksi
5,4 ton/hari
5,4 ton/hari
5,4 ton/hari
5,4 ton/hari
5,4 ton/hari
5,4 ton/hari
5,4 ton/hari
5,4 ton/hari
5,4 ton/hari
5,4 ton/hari
5,4 ton/hari
5,4 ton/hari
5,4 ton/hari

Pada penelitian ini perencanaan ulang tata letak fasilitas produksi pada
lantai produksi di PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry dilakukan dengan
menggunakan metode BLOCPLAN, CORELAP, dan ALDEP. Metode tersebut
merupakan suatu algoritma konstruksi yang mengubah data kualitatif menjadi data
kuantitatif untuk menentukan fasilitas pertama untuk diletakkan didalam layout

yang ada. Alasan penggunaan metode tersebut dalam perancangan ulang tataletak
fasilitas produksi karena metode tersebut merupakan salah satu metode konstruksi
yang prinsipnya menggunakan perhitungan computerize, dan pengerjaan yang
cukup sederhana dalam pemilihan layout terbaik. Setiap metode tersebut memiliki
kelemahan masing-masing. Seperti metode algoritma CORELAP (Computerized
Relationship Layout Planning) memiliki kelemahan yaitu tidak dapat menentukan
kegiatan lokasi tetap, terbatas hanya 45 departemen dan bentuknya tidak

Universitas Sumatera Utara

beraturan. Algoritma ALDEP (Automated Layout Design Program) juga memiliki
kekurangan yaitu fasilitas terbatas hanya 53 departemen, hubungan tidak
diharapkan tidak diperhatikan, tatanan tuntunan ruang tidak diperhatikan.
Algoritma BLOCPLAN (Block Layout Overview with Computerized Planning
Using Logic and Algorithms) adalah suatu algoritma hybrid yang dikembangkan
oleh Donaghey dan Pire pada tahun 1991 dimana algoritma ini dapat
menyelesaikan permasalahan single story maupun multi story layout. Algoritma
ini dapat digunakan untuk perancangan tata letak fasilitas yang sifatnya
construction maupun improvement. Algoritma BLOCPLAN merupakan algoritma
heuristik yang menggunakan data kuantitatif maupun data kualitatif.

Tataletak yang terdapat pada perusahaan termasuk ke dalam product layout
dimana tata letak berdasarkan aliran produksi. Penempatan fasilitas tesebut belum
termasuk yang terbaik, karena masih ada jarak antar fasilitas yang jauh, beberapa
penempatan fasilitas yang tidak menunjang kenyamanan operator, dan
pengawasan produksi yang belum maksimal. Jarak antar fasilitas tersebut akan
berdampak pada jarak pemindahan sehingga ongkos material handling menjadi
semakin besar. Penempatan fasilitas yang baik akan menunjang kenyamanan
operator, kinerja operator meningkat, dan memudahkan dalam pengawasan
sehingga produk yang dihasilkan akan lebih baik dari segi kualitas. (Pamularsih,
2015).

Universitas Sumatera Utara

1.2.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka pokok permasalahan

yang menjadi fokus penelitian ini adalah susunan mesin yang terletak di lantai
produksi memiliki pola aliran yang tidak beraturan sehingga terdapat jarak

perpindahan bahan yang besar dan tidak adanya fasilitas gudang bahan baku dan
gudang produk yang ditetapkan hal ini dapat dilihat pada Gambar 1.2. Oleh
karena itu, untuk memperbaiki fasilitas produksi yang memiliki pola aliran bahan
yang beraturan dan menambahkan pada fasilitas gudang bahan baku dan gudang
produk harus dilakukan perancangan ulang tataletak.

1.3.

Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan rancangan

perbaikan tataletak fasilitas produksi di lantai produksi yang baru dan lebih baik.
Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
1.

Menghitung perpindahan total yang diperoleh pada layout awal dengan layout
yang diperoleh dengan menggunakan algoritma BLOCPLAN, CORELAP
dan dengan algoritma ALDEP.

2.


Membandingkan nilai perpindahan total yang diperoleh dari pemilihan
alternatif

layout

yang

dihasilkan

dengan

menggunakan

algoritma

BLOCPLAN, CORELAP dan dengan algoritma ALDEP.
3.

Menambahkan fasilitas gudang pada bagian yang tidak digunakan di lantai

produksi.

Universitas Sumatera Utara

1.4.

Batasan dan Asumsi Masalah
Adapun batasan dalam penelitian ini adalah :

1. Perancangan ulang hanya dilakukan pada lantai produksi PT. Kharisma
Cakranusa Rubber Industry.
2. Analisis dan evaluasi difokuskan pada aliran bahan dalam kaitannya dengan
menentukan momen perpindahan pada lantai produksi.
3. Metode yang digunakan untuk melalukan perancangan ulang layout adalah
Algoritma BLOCPLAN, Algoritma ALDEP, dan Algoritma CORELAP.
4. Penelitian tidak membahas mengenai biaya perubahan tata letak yang
direncanakan dan biaya lainnya dianggap sama.
5. Penelitian tidak membahas proses dan waktu perubahan tataletak yang
direncanakan.
Adapun yang menjadi asumsi dalam penelitian yang dilakukan adalah :
1. Tidak terjadi penambahan proses produksi selama proses penelitian
berlangsung.
2. Tidak ada penambahan ataupun pengurangan mesin dan peralatan selama
penelitian.
3. Pola volume produksi ke depan sama dengan pola volume produksi sekarang.

1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:
a.

Bagi Peneliti

Universitas Sumatera Utara

Meningkatkan keterampilan dalam menerapkan teori dan metode ilmiah yang
diperoleh di bangku kuliah untuk memecahkan masalah yang ada di
perusahaan serta menambah pengalaman dalam memahami dunia kerja
khususnya pada perusahaan manufaktur.
b.

Bagi Perusahaan
Sebagai masukan bagi pihak perusahaan untuk perbaikan tataletak pada lantai
produksi.

c.

Bagi Departemen Teknik Industri USU
Mempererat kerjasama antara perusahaan dengan Departemen Teknik
Industri USU dan untuk menambah referensi perpustakaan.

1.6. Sistematika Penulisan Tugas Akhir
Untuk memudahkan penulisan, pembahasan dan penelitian Tugas Akhir ini
maka dalam pembuatannya akan dibagi menjadi beberapa bab dangan sistematika
sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini dikemukakan mengenai latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang
digunakan, dan sistematika penulisan Tugas Akhir.
BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini memuat secara ringkas dan padat berbagai atribut dari perusahaan
yang menjadi objek studi seperti struktur organisasi dan manajemen
perusahaan, jenis produk dan uraian mengenai bahan baku, bahan

Universitas Sumatera Utara

tambahan dan bahan penolong, proses produksi serta mesin dan peralatan
yang digunakan dalam menunjang proses produksi.
BAB III : LANDASAN TEORI
Bab ini diuraikan menganai tinjauan-tinjauan kepustakaan yang berisi
tentang teori-teori dan pemikiran-pemikiran yang digunakan sebagai
landasan dalam pembahasan serta pemesahan permasalahan. Landasan
teori yang digunakan adaah bertujuan untuk menguatkan metode yang
digunakan dalam memecahkan persoalan perusahaan.
BAB IV : METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi metodologi yang digunakan untuk mencapai tujuan
penelitian meliputi thapan-tahapan penelitian dan penjelasan tiap tahapan
secara ringkas disertai diagram alirnya.
BAB V : PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Bab ini menjelaskan tentang jenis-jenis data, baik data primer maupun data
sekunder yang perlu dikumpulkan, lokasi data dan metode pengumpulan
data. Data primer pada umumnya dikumpulkan melalui observasi dan
wawancara. Data sekunder dikumpulkan dengan mencatat data dari
laporan yang ada.
BAB VI : ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
Bab ini menjelaskan analisa terhadap data termasuk pengoperasian konsep
ilmiah yang digunakan dalam metode pendekatan serta teori-teori yang
dijadikan landasan dalam pemecahan masalah.
BAB VII : KESIMPULAN DAN SARAN

Universitas Sumatera Utara

Bagian kesimpulan berisikan butir-butir penting dari masing-masing bab,
mulai dari rumusan masalah hingga hasil-hasil analisa dan diskusi secara
ringkas dan padat.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi Dengan Menerapkan Algoritma Blocplan Dan Algoritma Corelap Pada PT. Voltama Vista Megah Electric Industry

6 73 232

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi dengan Menerapkan Algoritma BLOCPLAN dan CORELAP pada PT. Voltama Vista Megah Electric Industry

1 47 232

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi dengan Menerapkan Algoritma BLOCPLAN, CORELAP, dan ALDEP di PT.Kharisma Cakranusa Rubber Industry

36 166 131

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi dengan Menerapkan Algoritma BLOCPLAN, CORELAP, dan ALDEP di PT.Kharisma Cakranusa Rubber Industry

0 0 18

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi dengan Menerapkan Algoritma BLOCPLAN, CORELAP, dan ALDEP di PT.Kharisma Cakranusa Rubber Industry

0 0 1

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi dengan Menerapkan Algoritma BLOCPLAN, CORELAP, dan ALDEP di PT.Kharisma Cakranusa Rubber Industry

0 0 16

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi dengan Menerapkan Algoritma BLOCPLAN, CORELAP, dan ALDEP di PT.Kharisma Cakranusa Rubber Industry Chapter III VII

1 1 82

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi dengan Menerapkan Algoritma BLOCPLAN, CORELAP, dan ALDEP di PT.Kharisma Cakranusa Rubber Industry

0 1 2

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi Dengan Menerapkan Algoritma Blocplan Dan Algoritma Corelap Pada PT. Voltama Vista Megah Electric Industry

0 0 42

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi Dengan Menerapkan Algoritma Blocplan Dan Algoritma Corelap Pada PT. Voltama Vista Megah Electric Industry

1 3 25