NILAI TUKAR dan pertumbuhan UANG
N i l a i Tu k a r U a n g : S t a b i l i t a s N i l a i U a n g I n t e r n a s i o n a l
|1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem kurs valuta asing ditentukan oleh mekanisme pasar yaitu kekuatan
permintaan dan penawaran pasar serta berbagai cara pengaturan campur tangan
pemerintah di bidang ini. Pola perilaku kurs tergantung pada system moneter yang
berlaku.
Pada masa orde lama berlaku system pengendalian ketat devisa dimana
pemerintah menetapkan kurs jauh dibawah tingkat kurs menurut pasar bebas yang
menimbulkan pasar bebas devisa. Pada masa orde baru sistem pengendalian
dihapus secara bertahap dan diganti system kurs mengambang terkendali. Pada
masa reformasi sekarang ini pengendalian devisa lebih dikendalikan pemerintah
sesuai dengan kondisi ekonomi pemerintah dalam hal ekspor dan impor.
Pasangan masalah ekonomi domestik dan internasional yang dihadapi
serta kebijakan yang tepat diambil untuk masing-masing maslah mungkin
bersesuaian dan atau mungkin bertentangan. Dalam makalah ini akan dibahas
lebih lanjut tentang nilai tukar.
Setiap negara mempunyai mata uang sendiri dan mata uang itu
menunjukkan nilai barangnya. Begitu juga dengan sistem moneter internasional
ini mengacu pada institusi-institusi dimana pembayaran atas transaksi lintas
negara dilaksanakan. Sistem ini menentukan bagaiman kurs tukar asing ditentukan
dan bagaimana pemerintah dapat mempengaruhi kurs tukar.
1.2 Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
Apa yang dimaksud dengan devisa?
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar mata uang (kurs)?
Bagaimana sistem penetapan kurs mata uang?
Bagaimana teori nilai tukar dalam Islam?
1.3 Tujuan dan Manfaat Makalah
N i l a i Tu k a r U a n g : S t a b i l i t a s N i l a i U a n g I n t e r n a s i o n a l
|2
1.3.1 Tujuan Makalah
1.
2.
3.
4.
Untuk mengetahui dan memahami pengertian devisa.
Untuk mengetahui dan memahami pengertian nilai tukar mata uang (kurs).
Untuk mengetahui dan memahami sistem penetapan kurs mata uang.
Untuk mengetahui dan memahami teori nilai tukar dalam Islam.
1.3.2 Manfaat Makalah
1. Manfaat Teoritis
Mengembangkan keilmuan mata kuliah Teori Ekonomi Makro I,
khususnya
mengenai
Nilai
Tukar
Uang:
Stabilitas
Nilai
Uang
Internasional.
2. Manfaat Praktis
Menambah wawasan dan pemahaman mahasiswa dalam mengkaji Nilai
Tukar Uang: Stabilitas Nilai Uang Internasional, serta melatih mahasiswa
untuk membuat makalah dan menambah koleksi makalah di Perpustakaan
FAI UNSUR.
1.4 Sistematika Makalah
BAB I Pendahuluan yang membahas latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan dan manfaat makalah serta sistematika makalah.
BAB II Pembahasan menguraikan tentang masalah yang dibahas dalam
makalah yang telah disusun oleh penulis.
BAB III Simpulan yaitu mencakup simpulan dari seluruh masalah yang
diuraikan dalam pembahasan.
BAB II
PEMBAHASAN
N i l a i Tu k a r U a n g : S t a b i l i t a s N i l a i U a n g I n t e r n a s i o n a l
|3
2.1 Devisa
2.1.1 Pengertian Devisa
Menurut Wikipedia Indonesia (2015), devisa adalah semua benda yang
bisa digunakan untuk transaksi pembayaran dengan luar negeri yang diterima dan
diakui luas oleh dunia internasional.
2.1.2 Jenis-Jenis Devisa
Menurut Wikipedia Indonesia (2015), jenis-jenis devisa adalah sebagai
berikut:
1) Valuta asing adalah mata uang yang dapat diterima oleh hampir semua negara
didunia.
2) Emas, emas mempunyai sifat convertible yakni semua orang (negara) mau
menerima emas sebagai alat pembayaran internasional yang sah dalam bentuk
batangan bukan dalam bentuk perhiasan.
3) Surat berharga yang berlaku untuk pembayaran internasional, seperti:
Special Drawing Rights (SDR) adalah hak kredit bagi negara anggota IMF
bertujuan untuk membantu negara anggota yang mengalami kesulitan
dalam pembayaran internasional. Yang termasuk SDR adalah Dollar
Amerika, Euro, Pounds, Yen dan Yuan.
Cable Order ( Telegraphic Transfer) merupakan cek yang dikirimkan
melalui telegram atau radiogram atau telepon dari bank di dalam negeri
dengan bank di luar negeri.
Bill of Exchange (Wesel) merupakan surat perintah kepada bank untuk
membayarkan sejumlah uang kepada seseorang.
Traveller Cheque (TC) adalah cek untuk berpergian biasanya dibawah oleh
turis dan dapat dicairkan pada bank-bank perwakilannya
2.1.3 Macam-Macam Devisa
N i l a i Tu k a r U a n g : S t a b i l i t a s N i l a i U a n g I n t e r n a s i o n a l
|4
Menurut Wikipedia Indonesia (2015), macam-macam devisa adalah
sebagai berikut:
1) Devisa umum, yaitu devisa yang didapat dari kegiatan ekspor, penjualan jasa
serta bunga modal.
2) Devisa kredit, yakni adalah devisa yang diperoleh dari kredit pinjaman luar
negeri.
3) Devisa
negara adalah
devisa
yang
dimiliki
oleh
pemerintah
yang
ditatausahakan dalam dana devisa.
4) Devisa pelengkap adalah devisa yang dimiliki oleh pihak swasta tetapi
penggunaanya diawasi dan diatur pemerintah yaitu sebagian tertentu dari
devisa hasil penjualan jasa (dalam valas) dari transfer, dan lan-lain yang
berlaku saat itu dapat dimiliki oleh yang menghasilkan.
5) Devisa ekspor adalah devisa yang dimiliki oleh swasta tetapi penggunaanya
diawasi dan diatur pemerintah yaitu sebagian tertentu dai devisa hasil ekspor
barang (visible goods) yang menurut peraturan devisa yang berlaku saat itu
dapat dimiliki oleh eksportir yang bersangkutan sebagai perangsang ekspor.
6) Cadangan devisa yaitu simpanan mata uang asing oleh bank sentral dan
otoritas moneter. Simpanan ini merupakan asset bank sentral yang tersimpan
dalam beberapa mata uang cadangan (reserve currency) seperti dolar, euro,
atau yen, dan digunakan untuk menjamin kewajibannya, yaitu mata uang lokal
yang diterbitkan, dan cadangan berbagai bank yang disimpan di bank sentral
oleh pemerintah atau lembaga keuangan.
2.1.4 Fungsi Devisa
Menurut Wikipedia Indonesia (2015), fungsi devisa adalah sebagai
berikut:
1) Alat pembayaran hutang luar negeri.
2) Alat transaksi pembayaran barang dan jasa luar negeri (perdagangan, ekspor,
impor, dan seterusnya).
N i l a i Tu k a r U a n g : S t a b i l i t a s N i l a i U a n g I n t e r n a s i o n a l
|5
3) Alat transaksi pembiayaan hubungan dengan luar negri seperti membiayai
kedutaan, misi budaya, hadiah, bantuan, dan lainnya.
4) Sebagai sumber pendapatan negara.
2.1.5 Sumber-Sumber Devisa
Menurut Wikipedia Indonesia (2015), devisa didapat dari sumber-sumber
sebagai berikut:
1) Pinjaman / hutang luar negeri.
2) Hadiah, bantuan atau sumbangan luar.
3) Penerimaan deviden atau jasa serta bunga dari luar negeri.
4) Hasil ekspor barang dan jasa.
5) Kiriman valuta asing dari luar negeri.
6) Wisatawan yang belanja di dalam negeri.
7) Pungutan bea masuk, dan lain-lain.
2.2 Nilai Tukar Mata Uang (Kurs)
2.2.1 Pengertian Nilai Tukar Mata Uang (Kurs)
Ada beberapa pengertian nilai tukar menurut para ahli yaitu sebagai
berikut:
Menurut Paul R Krugman dan Maurice (1994 : 73) adalah harga sebuah
mata uang dari suatu negara yang diukur atau dinyatakan dalam mata uang
lainnya.
Menurut Nopirin (1996 : 163) kurs adalah pertukaran antara dua mata
uang yang berbeda, maka akan mendapat perbandingan nilai/harga antara
kedua mata uang tersebut.
Menurut Salvator (1997 : 10) kurs atau nilai tukar adalah harga suatu mata
uang terhadap mata uang lainnya. Definisi kurs / juga dikenal sebagai nilai
tukar adalah rasio pertukaran antara dua mata uang yang berbeda negara .
N i l a i Tu k a r U a n g : S t a b i l i t a s N i l a i U a n g I n t e r n a s i o n a l
|6
Atau dengan kata lain kurs dapat diartikan sebagai harga satu unit mata
uang asing dinyatakan dalam mata uang domestik.
Menurut Mankiw (2007 : 128) valuta asing atau sering disebut kurs
(exchange rate) adalah tingkat harga yang disepakati penduduk kedua
negara untuk saling melakukan perdagangan. Kurs sering pula dikatakan
valas ataupun nilai tukar mata uang suatu negara terhadap mata uang
negara lain
Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai tukar adalah sejumlah uang dari suatu
mata uang tertentu yang dapat dipertukarkan dengan satu unit mata uang negara
lain. Mata uang yang sering digunakan sebagai alat pemabayaran dan kesatuan
hitung dalam transaksi ekonomi dan keuangan internasional disebut sebagai hard
currency, yakni mata uang yang nilainya relatif stabil dan kadang-kadang
mengalami apresiasi atau kenaikan nilai dibandingkan dengan mata uang lainnya.
Total valas yang dimiliki oleh pemerintah dan swasta dari suatu negara
yang pada umumnya disebut juga sebagai cadangan devisa negara tersebut yang
dapat diketahhui dari posisi Balance Of Payment (BOP) atau neraca pembayaran
internasionalnya. Makin banyak valas atau devisa yang dimiliki oleh pemerintah
dan penduduk suatu negara, maka berarti makin besar kemammpuan negara
tersebut melakukan transaksi ekonomi dan keuangan internasional dan makin kuat
pula nilai mata uang.
2.2.2 . Teori Purchasing Power Parity
Definisi dari purchasing power parity (paritas daya beli) atau PPP adalah
suatu kondisi dimana harga dari suatu barang yang dapat diperdagangkan
(tradable goods) dalam suatu mata uang seharusnya sama di manapun barang itu
dibeli. Katakanlah jika suatu barang yang identik dapat dibeli di dua Negara dimana
tidak terdapat biaya transaksi (transaction cost), biaya transportasi (transportation
cost), serta tidak ada halangan perdagangan (trade barrier), sehingga dapat
dikatakanan sebagai tradable goods. Jika kondisi arbitrase (arbitrage condition)
adalah kondisi di mana tidak terdapatnya kesempatan untuk membeli suatu barang
dengan harga rendah dan menjualnya lagi dengan harga yang lebih tinggi. Terjadi
untuk setiap barang secara individual, maka kondisi arbitrase ini akan terjadi juga
N i l a i Tu k a r U a n g : S t a b i l i t a s N i l a i U a n g I n t e r n a s i o n a l
|7
untuk sekelompok barang (basket of goods) dalam jumlah yang representatif,
sehingga dapat di turunkan persamaan sebagai berikut:
P = e p’
Di mana: P= tingkat harga domestic (domestic price)
p’= tingkat harga luar negeri (foreign price)
e= nilai tukar uang (exchange rate)
Persamaan di atas adalah apa yang dinamakan dengan ‘persamaan paritas
daya beli’ atau purchasing power parity equation yang menyatakan bahwa rupiah
sejumlah x di Indonesia akan mempunyai daya beli yang sama di Singapura. Ini akan
sejalan dengan asumsi bahwa semua barang dapat diperdagangkan dan terdapatnya
kondisi arbitrase yang menjamin setiap individual dapat menjual barang dengan harga
yang sama di manapun juga.
Low of One Price (LOP) atau hukum satu harga menyebutkan bahwa di dalam
suatu pasar persaingan yang tidak ada biaya transportasi serta bebas dari hambatan
perdagangan, maka suatu barang yang identik akan mempunyai harga yang sama jika
nilai dalam suatu mata uang tertentu. Perbedaan antara PPP dan LOP adalah jika LOP
diaplikasikan untuk komoditas individual sedangkan PPP diaplikasikan untuk tingkat
harga secara umum ( komposit harga dari keseluruhan komoditas yang masuk dalam
kumpulan yang menjadi referensi).
Nilai tukar riil uang suatu negara adalah jumlah dari barang domestik yang di
butuhkan untuk membeli satu unit barang yang sama (identik) di luar negeri.
Persamaannya adalah sebagai berikut :
Real Exchange Rate = e p’/ P
Jika nilai tukar riil >1 , maka lebih dari 1 unit barang domestik di butuhkan
untuk membeli barang luar negeri yang identik. Jika nilai tukar riil
|1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem kurs valuta asing ditentukan oleh mekanisme pasar yaitu kekuatan
permintaan dan penawaran pasar serta berbagai cara pengaturan campur tangan
pemerintah di bidang ini. Pola perilaku kurs tergantung pada system moneter yang
berlaku.
Pada masa orde lama berlaku system pengendalian ketat devisa dimana
pemerintah menetapkan kurs jauh dibawah tingkat kurs menurut pasar bebas yang
menimbulkan pasar bebas devisa. Pada masa orde baru sistem pengendalian
dihapus secara bertahap dan diganti system kurs mengambang terkendali. Pada
masa reformasi sekarang ini pengendalian devisa lebih dikendalikan pemerintah
sesuai dengan kondisi ekonomi pemerintah dalam hal ekspor dan impor.
Pasangan masalah ekonomi domestik dan internasional yang dihadapi
serta kebijakan yang tepat diambil untuk masing-masing maslah mungkin
bersesuaian dan atau mungkin bertentangan. Dalam makalah ini akan dibahas
lebih lanjut tentang nilai tukar.
Setiap negara mempunyai mata uang sendiri dan mata uang itu
menunjukkan nilai barangnya. Begitu juga dengan sistem moneter internasional
ini mengacu pada institusi-institusi dimana pembayaran atas transaksi lintas
negara dilaksanakan. Sistem ini menentukan bagaiman kurs tukar asing ditentukan
dan bagaimana pemerintah dapat mempengaruhi kurs tukar.
1.2 Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
Apa yang dimaksud dengan devisa?
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar mata uang (kurs)?
Bagaimana sistem penetapan kurs mata uang?
Bagaimana teori nilai tukar dalam Islam?
1.3 Tujuan dan Manfaat Makalah
N i l a i Tu k a r U a n g : S t a b i l i t a s N i l a i U a n g I n t e r n a s i o n a l
|2
1.3.1 Tujuan Makalah
1.
2.
3.
4.
Untuk mengetahui dan memahami pengertian devisa.
Untuk mengetahui dan memahami pengertian nilai tukar mata uang (kurs).
Untuk mengetahui dan memahami sistem penetapan kurs mata uang.
Untuk mengetahui dan memahami teori nilai tukar dalam Islam.
1.3.2 Manfaat Makalah
1. Manfaat Teoritis
Mengembangkan keilmuan mata kuliah Teori Ekonomi Makro I,
khususnya
mengenai
Nilai
Tukar
Uang:
Stabilitas
Nilai
Uang
Internasional.
2. Manfaat Praktis
Menambah wawasan dan pemahaman mahasiswa dalam mengkaji Nilai
Tukar Uang: Stabilitas Nilai Uang Internasional, serta melatih mahasiswa
untuk membuat makalah dan menambah koleksi makalah di Perpustakaan
FAI UNSUR.
1.4 Sistematika Makalah
BAB I Pendahuluan yang membahas latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan dan manfaat makalah serta sistematika makalah.
BAB II Pembahasan menguraikan tentang masalah yang dibahas dalam
makalah yang telah disusun oleh penulis.
BAB III Simpulan yaitu mencakup simpulan dari seluruh masalah yang
diuraikan dalam pembahasan.
BAB II
PEMBAHASAN
N i l a i Tu k a r U a n g : S t a b i l i t a s N i l a i U a n g I n t e r n a s i o n a l
|3
2.1 Devisa
2.1.1 Pengertian Devisa
Menurut Wikipedia Indonesia (2015), devisa adalah semua benda yang
bisa digunakan untuk transaksi pembayaran dengan luar negeri yang diterima dan
diakui luas oleh dunia internasional.
2.1.2 Jenis-Jenis Devisa
Menurut Wikipedia Indonesia (2015), jenis-jenis devisa adalah sebagai
berikut:
1) Valuta asing adalah mata uang yang dapat diterima oleh hampir semua negara
didunia.
2) Emas, emas mempunyai sifat convertible yakni semua orang (negara) mau
menerima emas sebagai alat pembayaran internasional yang sah dalam bentuk
batangan bukan dalam bentuk perhiasan.
3) Surat berharga yang berlaku untuk pembayaran internasional, seperti:
Special Drawing Rights (SDR) adalah hak kredit bagi negara anggota IMF
bertujuan untuk membantu negara anggota yang mengalami kesulitan
dalam pembayaran internasional. Yang termasuk SDR adalah Dollar
Amerika, Euro, Pounds, Yen dan Yuan.
Cable Order ( Telegraphic Transfer) merupakan cek yang dikirimkan
melalui telegram atau radiogram atau telepon dari bank di dalam negeri
dengan bank di luar negeri.
Bill of Exchange (Wesel) merupakan surat perintah kepada bank untuk
membayarkan sejumlah uang kepada seseorang.
Traveller Cheque (TC) adalah cek untuk berpergian biasanya dibawah oleh
turis dan dapat dicairkan pada bank-bank perwakilannya
2.1.3 Macam-Macam Devisa
N i l a i Tu k a r U a n g : S t a b i l i t a s N i l a i U a n g I n t e r n a s i o n a l
|4
Menurut Wikipedia Indonesia (2015), macam-macam devisa adalah
sebagai berikut:
1) Devisa umum, yaitu devisa yang didapat dari kegiatan ekspor, penjualan jasa
serta bunga modal.
2) Devisa kredit, yakni adalah devisa yang diperoleh dari kredit pinjaman luar
negeri.
3) Devisa
negara adalah
devisa
yang
dimiliki
oleh
pemerintah
yang
ditatausahakan dalam dana devisa.
4) Devisa pelengkap adalah devisa yang dimiliki oleh pihak swasta tetapi
penggunaanya diawasi dan diatur pemerintah yaitu sebagian tertentu dari
devisa hasil penjualan jasa (dalam valas) dari transfer, dan lan-lain yang
berlaku saat itu dapat dimiliki oleh yang menghasilkan.
5) Devisa ekspor adalah devisa yang dimiliki oleh swasta tetapi penggunaanya
diawasi dan diatur pemerintah yaitu sebagian tertentu dai devisa hasil ekspor
barang (visible goods) yang menurut peraturan devisa yang berlaku saat itu
dapat dimiliki oleh eksportir yang bersangkutan sebagai perangsang ekspor.
6) Cadangan devisa yaitu simpanan mata uang asing oleh bank sentral dan
otoritas moneter. Simpanan ini merupakan asset bank sentral yang tersimpan
dalam beberapa mata uang cadangan (reserve currency) seperti dolar, euro,
atau yen, dan digunakan untuk menjamin kewajibannya, yaitu mata uang lokal
yang diterbitkan, dan cadangan berbagai bank yang disimpan di bank sentral
oleh pemerintah atau lembaga keuangan.
2.1.4 Fungsi Devisa
Menurut Wikipedia Indonesia (2015), fungsi devisa adalah sebagai
berikut:
1) Alat pembayaran hutang luar negeri.
2) Alat transaksi pembayaran barang dan jasa luar negeri (perdagangan, ekspor,
impor, dan seterusnya).
N i l a i Tu k a r U a n g : S t a b i l i t a s N i l a i U a n g I n t e r n a s i o n a l
|5
3) Alat transaksi pembiayaan hubungan dengan luar negri seperti membiayai
kedutaan, misi budaya, hadiah, bantuan, dan lainnya.
4) Sebagai sumber pendapatan negara.
2.1.5 Sumber-Sumber Devisa
Menurut Wikipedia Indonesia (2015), devisa didapat dari sumber-sumber
sebagai berikut:
1) Pinjaman / hutang luar negeri.
2) Hadiah, bantuan atau sumbangan luar.
3) Penerimaan deviden atau jasa serta bunga dari luar negeri.
4) Hasil ekspor barang dan jasa.
5) Kiriman valuta asing dari luar negeri.
6) Wisatawan yang belanja di dalam negeri.
7) Pungutan bea masuk, dan lain-lain.
2.2 Nilai Tukar Mata Uang (Kurs)
2.2.1 Pengertian Nilai Tukar Mata Uang (Kurs)
Ada beberapa pengertian nilai tukar menurut para ahli yaitu sebagai
berikut:
Menurut Paul R Krugman dan Maurice (1994 : 73) adalah harga sebuah
mata uang dari suatu negara yang diukur atau dinyatakan dalam mata uang
lainnya.
Menurut Nopirin (1996 : 163) kurs adalah pertukaran antara dua mata
uang yang berbeda, maka akan mendapat perbandingan nilai/harga antara
kedua mata uang tersebut.
Menurut Salvator (1997 : 10) kurs atau nilai tukar adalah harga suatu mata
uang terhadap mata uang lainnya. Definisi kurs / juga dikenal sebagai nilai
tukar adalah rasio pertukaran antara dua mata uang yang berbeda negara .
N i l a i Tu k a r U a n g : S t a b i l i t a s N i l a i U a n g I n t e r n a s i o n a l
|6
Atau dengan kata lain kurs dapat diartikan sebagai harga satu unit mata
uang asing dinyatakan dalam mata uang domestik.
Menurut Mankiw (2007 : 128) valuta asing atau sering disebut kurs
(exchange rate) adalah tingkat harga yang disepakati penduduk kedua
negara untuk saling melakukan perdagangan. Kurs sering pula dikatakan
valas ataupun nilai tukar mata uang suatu negara terhadap mata uang
negara lain
Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai tukar adalah sejumlah uang dari suatu
mata uang tertentu yang dapat dipertukarkan dengan satu unit mata uang negara
lain. Mata uang yang sering digunakan sebagai alat pemabayaran dan kesatuan
hitung dalam transaksi ekonomi dan keuangan internasional disebut sebagai hard
currency, yakni mata uang yang nilainya relatif stabil dan kadang-kadang
mengalami apresiasi atau kenaikan nilai dibandingkan dengan mata uang lainnya.
Total valas yang dimiliki oleh pemerintah dan swasta dari suatu negara
yang pada umumnya disebut juga sebagai cadangan devisa negara tersebut yang
dapat diketahhui dari posisi Balance Of Payment (BOP) atau neraca pembayaran
internasionalnya. Makin banyak valas atau devisa yang dimiliki oleh pemerintah
dan penduduk suatu negara, maka berarti makin besar kemammpuan negara
tersebut melakukan transaksi ekonomi dan keuangan internasional dan makin kuat
pula nilai mata uang.
2.2.2 . Teori Purchasing Power Parity
Definisi dari purchasing power parity (paritas daya beli) atau PPP adalah
suatu kondisi dimana harga dari suatu barang yang dapat diperdagangkan
(tradable goods) dalam suatu mata uang seharusnya sama di manapun barang itu
dibeli. Katakanlah jika suatu barang yang identik dapat dibeli di dua Negara dimana
tidak terdapat biaya transaksi (transaction cost), biaya transportasi (transportation
cost), serta tidak ada halangan perdagangan (trade barrier), sehingga dapat
dikatakanan sebagai tradable goods. Jika kondisi arbitrase (arbitrage condition)
adalah kondisi di mana tidak terdapatnya kesempatan untuk membeli suatu barang
dengan harga rendah dan menjualnya lagi dengan harga yang lebih tinggi. Terjadi
untuk setiap barang secara individual, maka kondisi arbitrase ini akan terjadi juga
N i l a i Tu k a r U a n g : S t a b i l i t a s N i l a i U a n g I n t e r n a s i o n a l
|7
untuk sekelompok barang (basket of goods) dalam jumlah yang representatif,
sehingga dapat di turunkan persamaan sebagai berikut:
P = e p’
Di mana: P= tingkat harga domestic (domestic price)
p’= tingkat harga luar negeri (foreign price)
e= nilai tukar uang (exchange rate)
Persamaan di atas adalah apa yang dinamakan dengan ‘persamaan paritas
daya beli’ atau purchasing power parity equation yang menyatakan bahwa rupiah
sejumlah x di Indonesia akan mempunyai daya beli yang sama di Singapura. Ini akan
sejalan dengan asumsi bahwa semua barang dapat diperdagangkan dan terdapatnya
kondisi arbitrase yang menjamin setiap individual dapat menjual barang dengan harga
yang sama di manapun juga.
Low of One Price (LOP) atau hukum satu harga menyebutkan bahwa di dalam
suatu pasar persaingan yang tidak ada biaya transportasi serta bebas dari hambatan
perdagangan, maka suatu barang yang identik akan mempunyai harga yang sama jika
nilai dalam suatu mata uang tertentu. Perbedaan antara PPP dan LOP adalah jika LOP
diaplikasikan untuk komoditas individual sedangkan PPP diaplikasikan untuk tingkat
harga secara umum ( komposit harga dari keseluruhan komoditas yang masuk dalam
kumpulan yang menjadi referensi).
Nilai tukar riil uang suatu negara adalah jumlah dari barang domestik yang di
butuhkan untuk membeli satu unit barang yang sama (identik) di luar negeri.
Persamaannya adalah sebagai berikut :
Real Exchange Rate = e p’/ P
Jika nilai tukar riil >1 , maka lebih dari 1 unit barang domestik di butuhkan
untuk membeli barang luar negeri yang identik. Jika nilai tukar riil