Budidaya Tembakau Fakta dan Cara Info Pa (1)

Jika anda adalah seorang perokok, tentu akrab dengan komoditas ini; Tembakau.
Tembakau adalah salah satu komoditas perkebunan, dan bukan komoditas pangan.
Sebagian pihak hanya membudidayakan tembakau untuk kepentingan hiburan.
Namun, sebenarnya, permintaan pasar terhadap tanaman ini cukup tinggi. Artinya
tanaman ini menjanjikan kesejahteraan, jika dibudidayakan dengan pola yang
tepat. Tembakau: Fakta dan Cara

Kata Tembakau
Kata tembakau berasal dari kata tobacco (Bahasa Inggris) yang berasal dari
kata tabaco (Bahasa Sanyol) yang berarti sebuah pipa untuk merokok tembakau.
Meski memiliki catatan sejarah penemuan yang variatif, namun sebagian besar pihak
meyakini bahwa tembakau pertama kali ditemukan di wilayah Amerika bagian Utara
dan Selatan, sejak tahun 6000 SM. Sebelum Christopher Colombus menemukan
benua Amerika, tembakau sebenarnya sudah ada di wilayah itu dan dikonsumsi oleh
suku Indian.[1]
Suku Indian memanfaatkan tembakau untuk kepentingan medis dan kepentingan
religius (baca: hal-hal yang bersifat spiritual). Untuk kepentingan medis, tembakau

dipakai untuk mengobati luka yang dialami suku Indian saat berburu, atau luka-luka
karena sayatan pisau, dan sebagainya. Tembakau banyak dikonsumsi kaum lelaki,
dengan cara dikunyah maupun dilinting dengan model cerutu. Saat perang dunia

kedua pecah, tembakau juga banyak dipakai para tentara di medan perang kala itu.
Mereka menggunakannya sebagai rokok, dan juga pertolongan medis pertama untuk
tentara yang mengalami luka.[2]
Seiring perjalanan waktu, tanaman tembakau telah banyak dikenal di berbagai belahan
dunia. Permintaan pasar datang dari berbagai benua khususnya wilayah Eropa dan
Asia. Di wilayah Eropa, tembakau pertama kali dikenal dari sebuah buku yang ditulis
oleh seorang dokter asal Spanyol, Nicolas Monardes pada tahun 1571. Kala itu, ia
menulis buku "History of medicinal plants of the new world" atau sejarah tanamantanaman yang dapat dipakai untuk kebutuhan medis. Dalam bukunya itu, ia
menegaskan bahwa tembakau dapat menyembuhkan 36 penyakit. Tanaman tembakau
pun kian terkenal.
Pada 1588, Thomas Harriet, seorang yang berasal dari Virginia, mempromosikan cara
menambah semangat dengan merokok tembakau. Diduga, karena pola merokok
tembakau kala itu tak menggunakan filtrasi yang aman, tembakau pun dituding
sebagai tanaman berbahaya. Pasalnya, beberapa perokok kala itu diketahui meninggal
akibat kecanduan merokok tembakau, dan merokok melalui hidung. Fakta itu tak
lantas mematikan ekspansi penjualan tembakau ke berbagai belahan dunia selain
Amerika.[3]
Di wilayah Asia, tembakau mulai diperkenalkan lewat China pada tahun 1530.
Selanjutnya, pada tahun 1600, tembakau mulai merambah ke wilayah Jepang,
Filipina, India. Pada tahun 1800 hingga awal 1900, industri rokok mulai bertumbuh di

China. Persaingan pasar rokok di wilayah Asia, turut mempengaruhi permintaan
tembakau.
Fakta Tembakau
1. Secara taksonomi tanaman, tembakau berasal dari genus Nicotiana. Terdapat
banyak spesies dari tanaman ini. Namun, yang kerap anda temukan saat ini
adalah tembakau yang berasal dari spesies Nicotiana Tabacum.[4]
 Secara morfologi Tembakau dicirikan dengan keadaan tanaman yang kokoh dan besar dengan
ketinggian tanaman sedang, daunya tipis dan elastis, bentuk daun bulat lebar, bermahkota slinder
dan daunya berwarna cerah (Baca: Listyanto,2010: Budidaya Tanaman Tembakau Menggunakan
pupuk hayati bio P 2000 Z).

 Tembakau mengandung zat alkaloid nikotin, sejenis neurotoksin (racun saraf) yang sangat
ampuh jika digunakan pada serangga. Zat ini sering digunakan sebagai bahan utama insektisida.
[5]
 Tembakau adalah komoditas perkebunan bukan pangan. Ia hanya dimanfaatkan untuk
kepentingan hiburan, yang dipakai sebagai bahan baku rokok atau cerutu
 Tembakau memiliki manfaat bagi kesehatan, antara lain menambah protein anti kanker,
melepas gigitan lintah, anti radang, dan obat luka.[6]
 Tembakau dianggap berbahaya bagi kesehatan, khususnya para perokok, baik perokok aktif
maupun pasif. Perang terhadap konsumsi tembakau dan kampanye “dilarang

merokok” merupakan cara berbagai lembaga untuk membatasi konsumsi tembakau.[7]
 Menyuburkan tanaman. Manfaat tembakau bagi tanaman, antara lain membunuh serangga,
mencegah serangan kutu tanaman dan mencegah penyakit daun menggulung, cegah hama
pengerek serta membasmi kelabang. Manfaat lain, tembakau juga dapat membasmi Tikus Tanah
dan menyingkirkan laba-laba.[8]

Budidaya Tembakau
Lahan yang subur memungkinkan bertumbuhnya berbagai jenis tanaman. Indonesia
merupakan salah satu negara penghasil tembakau di dunia. Pada tahun 2012,
tembakau Indonesia bahkan menjadi incaran pasar internasional. Alasanya, saat itu
kualitas tembakau Indonesia berada di nomor wahid. Melihat permintaan pasar yang
cukup tinggi, sudah saatnya tembakau dibudidayakan secara serius.[9]

Beberapa cara budidaya tembakau yang dapat dilakukan, antara lain:
Penyiapan lahan
 Tanaman tembakau pada umumnya tidak menghendaki iklim yang kering
ataupun iklim yang sangat basah. Untuk tanaman tembakau dataran rendah,
curah hujan rata-rata 2.000 mm/tahun, sedangkan untuk tembakau dataran
tinggi, curah hujan rata-rata 1.500-3.500 mm/tahun.
 Penyinaran cahaya matahari yang kurang dapat menyebabkan pertumbuhan

tanaman kurang baik sehingga produktivitasnya rendah. Oleh karena itu lokasi
untuk tanaman tembakau sebaiknya dipilih di tempat terbuka dan waktu tanam
disesuaikan dengan jenisnya. Suhu udara yang cocok untuk pertumbuhan
tanaman tembakau berkisar antara 21-32,30 ˚C.
 Lahan yang akan ditanami tembakau adalah tanah gembur, remah, mudah
mengikat air, memiliki tata air dan udara yang baik sehingga dapat
meningkatkan drainase, ketinggian antara 200-3.000 mdpl.
 Lahan dibersihkan dari sisa tanaman dan gulma
 Lahan diberi pupuk kandang dengan dosis 10-20 ton/ha lalu dibajak dan
dibiarkan + 1 minggu
 Buat bedengan lebar 40 cm dan tinggi 40 cm. Jarak antar bedeng 90-100 cm
dengan arah membujur antara timur dan barat. Lakukan pengapuran jika tanah
masam
 Apabila diinginkan daun yang tipis dan halus maka jarak tanam harus rapat,
sekitar 90 x 70 cm
Pembibitan
 Jumlah benih + 8-10 gram/ha, tergantung jarak tanam.
 Biji utuh, tidak terserang penyakit dan tidak keriput
 Media semai = campuran tanah (50%) + pupuk kandang matang. Dosis pupuk
untuk setiap meter persegi media semai adalah 70 gram DS dan 35 gram ZA

dan isikan pada polybag

 Bedeng persemaian diberi naungan berupa daun-daunan, tinggi atap 1 m sisi
Timur dan 60 cm sisi Barat.
 Kecambahkan pada baki/tampah yang diberi alas kertas merang atau kain yang
dibasahi hingga agak lembab. Tiga hari kemudian benih sudah menampakkan
akarnya yang ditandai dengan bintik putih. Pada stadium ini benih baru dapat
disemaikan.
 Siram media semai sampai agak basah/lembab, masukan benih pada lubang
sedalam 0,5 cm dan tutup tanah tipis-tipis.
 Bibit sudah dapat dipindahtanamkan ke kebun apabila berumur 35-55 hari
setelah semai.
 Tugal tanah dengan kedalaman 5-10 cm dengan alat tugal yang terbuat dari
kayu
 Benamkan bibit sedalam leher akar
 Padatkan tanah disekitar bibit dengan cara menekan dengan jari dan hati-hati
batang tembakau patah sebeb sangat lumak.
Penanaman
 Waktu tanam yang baik pada pagi hari atau sore hari
 Apabila diinginkan daun yang tipis dan halus maka jarak tanam harus rapat,

sekitar 90 x 70 cm. Cara penanaman yang dilakukan yaitu dengan membasahi
dan sobek polibag lalu benamkan bibit sedalam leher akar Waktu tanam pada
pagi hari atau sore hari.
Perawatan
 Penyulaman dilakukan 1- 3 minggu setelah tanam, bibit kurang baik dicabut
dan diganti dengan bibit baru yang berumur sama.
 Penyiangan dapat dilakukan bersamaan dengan pembumbunan yaitu setiap 3
minggu sekali.

 Pengangiran/Pembumbunan dilakukan untuk memperbaiki susunan udara
tanah, memudahkan perembesan air, mengendalikan gulma dan memperbaiki
guludan.
 Pendangiran dilakukan secara hati-hati agar tidak merusak akar tanaman yang
berada pada kedalaman 30 cm– 40 cm di dalam tanah.
 Pendangiran dilakukan 3–4 kali tergantung pada kondisi tanah pada lahan dan
gulma.
 Pada tanaman tembakau ceretu Vorstenlanden di bawah naungan misalnya
pendangiran dilakukan 3 kali pada umur 7 – 10 hari setelah tanam (HST), 20 –
22 HST dan 30 – 35 HST.
 Pendangiran pada tanaman tembakau virginia PT. BAT di Klaten misalnya

melakukan pendangiran sebanyak 4 kali yaitu pada 1 sampai 14 HST 30 – 35
HST, 45 – 55 HST dan 80 – 85 HST. Pendangiran umumnya dilakukan setelah
pengairan.
 Pemupukan pada tanaman tembakau ditujukan untuk memenuhi unsur hara
sehingga tanaman dapat menghasilkan krosok yang tinggi baik jumlah maupun
kualitasnya.
Pemangkasan
Terdapat 2 macam pemangkasan yaitu : topping (pangkas pucuk) dan suckering atau
pembuangan tunas samping (wiwil). Pangkas pucuk maupun wiwil pada tanaman
tembakau bertujuan untuk menghentikan pengangkutan bahan makanan ke mahkota
bunga atau kekuncup tunas sehingga hasil foto sintesis dapat terakumulasi pada daun
sehingga diperoleh produksi krosok dan kualitasnya yang tinggi.
 Pangkas pucuk dan wiwil biasanya dilakukan secara manual. Pangkasan pucuk
dilakukan pada saat button stage atau saat daun berjumlah 20 helai di atas daun
bibit.
 Pangkasan wiwil dilakukan 3 sampai 5 hari sekali pada saat panjang tunas
samping sekitar 7 cm. Wiwil dilakukan sampai panen berakhir.
 Pangkasan wiwil saat ini sudah dapat dilakukan dengan bahan kimia (sucrisida)
Hyline 715. Penggunaan sucrisida memberikan hasil yang lebih baik.
Pemanenan


Waktu panen dan cara penanganan pasca panen tembakau sangat tergantung pada
jenis tembakaunya. Misalnya, pada tembakau cerutu. Daun yang dipanen adalah daun
pasir, daun kaki (daun kaki pertamadan daun kaki atas), daun tengah / madya (daun
madya pertama dan daun madya kedua)dan daun pucuk.
Untuk varietas tembakau deli dan tembakau besuki, lembaran kaki adalah tembakau
dengan kualitas terbaik sehingga bagian yang lain tidak diambil. Selain itu, untuk
jenis tembakau sigaret, daun yang dipanen adalah daun pasir, daun bawah dan tengah,
daunatas dan daun pucuk. Untuk tembakau virginia, lembaran daun bawah dan tengah
adalahyang terbaik, disusul oleh lembaran daun atas dan lembaran yang lain
merupakanlembaran daun yang berkualitas rendah.
Jenis tembakau sigaret antara lain tembakauvirginia dan tembakau turki. Sementra itu,
untuk tembakau rajangan, daun yang diambil yaitu daun pasir dan 1-2 lembar daun
kaki(kualitas baik) dan daun tengah (kualitas kurang).
Secara ekonomi, budidaya tembakau sangat menjanjikan. Di Indonesia, tembakau
telah menjadi salah satu komoditas perkebunan yang telah merabah pasar
internasional. Kontroversi akan bahaya merokok pun dituding telah turut memangkas
prospek bisnis tembakau. Padahal, pada tahun 2012, tembako Indonesia menjadi
tembakau dengan kualitas terbaik di dunia. Tak ada salahnya jika kedepan daerahdaerah yang berpotensi menjadi sentra tembakau dikembangkan kembali secara
sistematis. Dukungan kebijakan politik dari pemerintah mutlak diperlukan untuk

mendorong agenda itu.*
Sumber : Pangan Pertanian dan Energi