IDENTIFIKASI SENYAWA KIMIA BAHAN ALAM PA

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT karena berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan paper ini dengan judul “Identifikasi Senyawa
Organik Bahan Alam

pada babadotan(.Ageratum

conyzoides.L)”, yang memuat

penjelasan mengenai senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam daun babadotan.
Paper ini disusun sesuai dengan percobaan yang dilakukan dan disesuaikan
dengan literatur yang ada baik dari buku penunjang maupun internet, sehingga berguna
bagi semua orang yang akan memperoleh informasi dari paper ini.
Dalam penulisan paper ini, penulis tidak terlepas dari bantun orang lain. Untuk
itu izinkan penulis untuk menyampaikan terima kasih kepada :
1. Orang tua penulis tercinta yang telah memberikan motivasi dan doanya.
2. Ibu Dra.Suryelita, M.Si dan Ibu Fauzana Gazali, M.Pd selaku dosen pembimbing
praktikum kimia organik 2.
3. Asisten Dosen praktikum Kimia Organik 2 oleh kakak Iwefriani dan Santi amelia sari
yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan paper ini.
4. Untuk teman-teman anggota kelompok 5 praktikum kimia organik 2 yang telah

membantu penulis.
5. Seluruh rekan-rekan jurusan kimia pada umumnya dan teman – teman pada
pendidikan kimia reguler 2013.
Akhirnya, penulis menyadari paper ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu,
penulis dengan tangan terbuka menerima saran maupun ide – ide yang bermanfaat bagi
perbaikan tulisan ini, dengan tujuan dapat menjadikan paper ini lebih baik dan sempurna
serta dapat berguna bagi kita semua, Amin.
Padang, Maret 2015

Penulis

Identifikasi Senyawa Bahan Alam Tumbuhan Babadotan
Create by Helena Levia
Page 1

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................

1


Daftar Isi .......................................................................................................

2

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................

4

1.2 Rumusan masalah................................................................................

5

1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................

6

1.4 Manfaat Penulisan...............................................................................


6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Botani Tumbuhan ..............................................................................

7

2.1.1 Gambar...................................................................................

7

2.1.2 Klasifikasi..............................................................................

7

2.2 Metabolit sekunder ............................................................................. 11
2.2.1 Alkaloid................................................................................... 11
2.2.2

Flavonoid................................................................................. 15


2.2.3

Steroid..,.................................................................................. 16

2.2.4 Terpenoid................................................................................
2.2.5

17

Saponin................................................................................... 18

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu Pelaksanaan........................................................................ ..19
3.2 Alat ................................................................................................ .19
3.3Bahan............................................................................................ . .19
3.4 Prosedur Kerja............................................................................... 20

Identifikasi Senyawa Bahan Alam Tumbuhan Babadotan
Create by Helena Levia

Page 2

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil................................................................................................. 23
4.2 Pembahasan........................................................................................ 23
BAB V.

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 26
5.2 Saran ................................................................................................. 27
Daftar Pustaka
Lampiran

Identifikasi Senyawa Bahan Alam Tumbuhan Babadotan
Create by Helena Levia
Page 3

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Di dunia terdapat senyawa organik bahan alam yang merupakan senyawa
yang dikenal

sebagai metabolit sekunder. Senyawa metabolit sekunder adalah

senyawa hasil metabolisme sekunder, yang tidak terdapat secara merata dalam
makhluk hidup dan ditemukan dalam jumlah yang sedikit. Umumnya terdapat pada
semua organ tumbuhan (terutama tumbuhan tinggi) pada akar, kulit, batang, daun,
bunga buah dan biji dan sedikit pada hewan
Berbagai jenis tumbuhan mengandung senywa meabolik sekunder, seperti
alkaloid, flavanoid, streoid, terpenoid, saponin, dan lain-lain. Senyawa metabolit
sekunder yang terdapat dalam tumbuhan merupakan zat bioaktif yang berkaitan
dengan kandungan kimia dalam tumbuhan, sehingga sebagian tumbuhan dapat
digunakan sebagai bahan obat. Sekitar 1000 jenis dari 30.000 jenis tumbuhan yang
telah dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan.
Obat tradisional adalah obat-obat yang diolah secara tradisional, turun
temurun, berdasarkan resep nenek moyang, adat istiadat, kepercayaan atau

kebiasaan setempat, baik bersifat magis maupun pengetahuan tradisional. Menurut
penelitian masa kini, obat-obat tradisional memang bermanfaat bagi kesehatan dan
kini digencarkan penggunaannya karena lebih mudah dijangkau masyarakat baik
harga maupun ketersediaannya. Obat tradisional pada saat ini banyak digunakan
karena menurut beberapa penelitian tidak terlalu menyebabkan efek samping karena
masih bisa dicerna oleh tubuh. Bagian dari obat tradisional yang bisa dimanfaatkan
adalah akar, rimpang, batang, buah, daun dan bunga (Wikipedia Indonesia).
Salah satu bahan obat-obatan tradisional adalah Ageratum conyzoides.L. Nama
umumnya adalah babadotan . Keseluruhan tumbuhan ini bisa dijadikan obat, mulai
dari akar hingga bagian di atas tanah (herba). Herba yang digunakan berupa herba
segar atau yang telah dikeringkan. Herba ini rasanya sedikit pahit dan pedas.
Bandotan berkhasiat stimulan untuk mengobati kolik, flu, demam, antidisentri diare,
rematik,

tonik,

pereda

demam


(antipiretik),

antitoksik,

Identifikasi Senyawa Bahan Alam Tumbuhan Babadotan
Create by Helena Levia
Page 4

menghilangkan

pembengkakan, menghentikan pendarahan (hemostatis), peluruh haid (emenagog),
peluruh kencing (diuretik), dan dapat digunakan pula sebagai insektisida nabati
(Ming 1999; Hasim 2005; Anonim 2008). Igoli (2005) menambahkan, tanaman
bandotan merupakan tanaman obat tradisional di wilayah Nigeria yang dapat
dimanfaatkan untuk pengobatan Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Fitokimia Bandotan. Tumbuhan memproduksi dua jenis senyawa, yaitu
metabolit primer dan metabolit sekunder. Metabolit primer merupakan produk
essensial yang terdapat pada semua makhluk hidup yang digunakan untuk
kelangsungan hidup dan berkembang biak, misalnya protein, lemak, dan asam
nukleat. Metabolit sekunder merupakan produk khas yang ditemukan pada

tumbuhan tertentu saja. Naim (2004) menyatakan bahwa tanaman memiliki suatu
kemampuan yang hampir tidak terbatas untuk mensintesis senyawa-senyawa
aromatik, kebanyakan dari senyawa tersebut adalah kelompok senyawa fenol.
Pada banyak kasus, senyawa-senyawa metabolit sekunder tersebut berfungsi
sebagai mekanisme pertahanan tanaman terhadap serangan mikroorganisme,
insekta, dan herbivora (Naim 2004). Tidak hanya bermanfaat bagi tumbuhan,
keberadaan senyawa-senyawa metabolit sekunder ini dapat dikatakan sebagai faktor
penentu tanaman dapat dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional. Tanaman
bandotan sebagai salah satu tanaman obat tradisional diketahui mengandung
metabolit sekunder seperti flavonoid, alkaloid, terpena,steroid, kromen, kromon,
benzofuran, kumarin, minyak atsiri, sterol dan tanin .
1.2

Rumusan Masalah
1. Apakah daun Ageratum conyzoides.L mengandung alkaloid, flavonoid, steroid
terpenoid dan saponin?
2

Bagaimana cara penentuan kandungan senyawa metabolit sekunder dalam daun
Ageratum conyzoides.L


3

Apa saja pemanfaatan dari daun Ageratum conyzoides.L

Identifikasi Senyawa Bahan Alam Tumbuhan Babadotan
Create by Helena Levia
Page 5

1.3

Tujuan Penulisan
Penulisan paper inu bertujuan untuk:
1. Menentukan senyawa-senyawa kimia yang terkandung didalam daun
Ageratum conyzoides.L
2. Mengetahui manfaat dan khasiat dari Ageratum conyzoides.L
3. Mengetahui klasifikasi dari Ageratum conyzoides.L

1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat yang dapat kita peroleh dari penelitian ini adalah:

1. Memberikan informasi kandungan kimia khususnya senyawa metabolit
sekunder dalam daun Ageratum conyzoides.L
2. Memberikan informasi tentang metoda dalam mengidentifikasi senyawa
metabolit sekunder pada Ageratum conyzoides.L
3. Memberikan informasi tentang manfaat dan khasiat dari Ageratum
conyzoides.L
4. Sebagai bahan informasi untuk penelitian lebih lanjut.

BAB II
TINJAUAN PUSAKA
2.1 Botani Tumbuhan

Identifikasi Senyawa Bahan Alam Tumbuhan Babadotan
Create by Helena Levia
Page 6

Gambar 1. Babadotan (Ageratum conyzoides.L )
1.

Klasifikasi Ilmiah
Kingdom :

plantae ( tumbuhan )

Divisi

:

Spermatophyta

Sub Divisi

:

Angiospermae

Kelas

:

Dicotyledoneae

Bangsa

:

Asterales

Suku

:

Asteraceae

Marga

:

Ageratum

Jenis

:

Ageratum conyzoides L.

2. Habitus
nama :

Identifikasi Senyawa Bahan Alam Tumbuhan Babadotan
Create by Helena Levia
Page 7

Umum/Dagang : Babandotan.
Sumatera : Bandotan (Melayu).
Jawa : Babandotan (Sunda), Bandotan (Jawa), Dus bedusan (Madura).



deskripsi : Herba, 1 tahun, tinggi 10 – 120 cm.



Batang : Tegak atau terbaring.



Daun : Tunggal, bulat telur, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi beringgit,
panjang 3 – 4 cm, lebar 1 – 2½ cm, pertulangan menyirip, tangkai pendek,
hijau.



Bunga : Majemuk, di ketiak daun, bongkol menyatu menjadi karangan,
bentuk malai rata, panjang 6 – 8 mm, tangkai berambut, kelopak berbulu,
hijau, mahkota bentuk lonceng, putih atau ungu.



Buah : Padi, bulat panjang, bersegi lima, gundul atau berambut jarang,
hitam.



Biji : Kecil, hitam.



Akar : Tunggang, putih kotor.

3.Khasiat
Babadotan termasuk tumbuhan terna semusim, tumbuhnya tegak dan bercabang.
Tinggi babadotan mencapai 30-90 cm. Batangnya bulat berambut panjang dan jika
menyentuh tanah akan mengeluarkan akar.Daunnya bertangkai dengan letak
saling berhadapan. Helaian daun berbentuk bulat telur dengan pangkal membulat
dan ujung runcing, tepi bergerigi, berambut dan warnanya hijau. Bunga bandotan
termasuk bunga majemuk berkumpul 3 atau lebih, yang keluar dari ujung tangkai
dan berwarna putih. Buahnya berwarna hitam dan berukuran kecil.Herba
Identifikasi Senyawa Bahan Alam Tumbuhan Babadotan
Create by Helena Levia
Page 8

babadotan mengandung asam amino, arganosid, pectic sulostance, minyak atsir
kunarin, ageratochromene, friedelin, dan sitostenol, stigmasterol, tanin, sulfur, dan
potassium chloride. Sedangkan pada akarnya mengandung minyak atsiri, alkanoid
dan kumarin.Khasiat dari herba babadotan yaitu dapat mengobati demam, malaria,
radang paru, radang telinga tengah, pendarahan seperti pendarahan rahim, luka
berdarah dan mimisan, diare, disentri, mulas, muntah, perut kembung, keseleo,
pega linu, mencegah kehamilan, tumor rahim dan perawatan rambut. Kandungan
kimia :Batang dan daun mengandung flavonoid,steroid , terpenoid dan saponin
1. Sakit telinga tengah akibat radang
Bahan yang diperlukan: Herba bandotan segar secukupnya.
Cara meracik: Bahan tersebut dicuci hingga bersih lalu ditumbuk sampai halus.
Setelah dihaluskan, diperas dan disaring.
Cara pemakaian: Air perasan tersebut digunakan untuk obat tetes telinga. Lakukan
4 kali sehari sebanyak 2 tetes sampai sembuh.
2. Luka berdarah, bisul dan eksim
Bahan yang diperlukan: Herba bandotan segar secukupnya.Cara meracik:
Bahan tersebut dicuci hingga bersih lalu ditumbuk sampai halus.Cara pemakaian:
Tempelkanramuan tersebut pada bagian tubuh yang sakit, lalu dibalut dengan
perban. Lakukan 3-4 kali sehari untuk mengganti balutan dan dilakukan sampai
sembuh.
3. Bisul dan borok
Bahan yang diperlukan: 1 tanaman herba bandotan segar, sekepal nasi basi dan
seujung sendok teh garam.Cara meracik: Herba bandotan tersebut dicuci hingga
bersih, lalu tambahkan sekepal nasi basi dan garam kemudian digiling sampai
halus. Cara pemakaian: Tempelkan ramuan tersebut pada bagian tubuh yang sakit,
lalu dibalut dengan perban.
4. Rematik dan bengkak karena keseleo
Bahan yang diperlukan: 1 genggam daun dan batang muda herba bandotan
segar, satu kepal nasi basi dan ½ sendok teh garam.Cara meracik: Daun dan
batang bandotan dicuci hingga bersih lalu ditumbuk bersama nasi dan garam.
Buatlah adonan seperti bubur kental.Cara pemakaian: Tempelkan ramuan tersebut
Identifikasi Senyawa Bahan Alam Tumbuhan Babadotan
Create by Helena Levia
Page 9

pada bagian sendi yang bengkak lalu dibalut .Biarkan selama 1-2 jam, lalu balutan
tersebut dilepaskan. Pengobatan ini dilakukan 2-3 kali sehari sampai sembuh.
5. Pendarahan rahim, sariawan, dan bengkak karena memar
Bahan yang diperlukan: 10-15 gr herba bandotan.Cara meracik: Bahan
tersebut dicuci hingga bersih, lalu direbus dalam 2 gelas air sampai mendidih
hingga tersisa 1 gelas. Setelah dingin, kemudian disaring.Cara pemakaian: Air
saringannya diminum sekaligus dan lakukan 2-3 kali sehari.
6. Tumor rahim
Bahan yang diperlukan: 15-30 gr herba bandotan kering.Cara meracik:
Bahan tersebut direbus dalam 3 gelas air sampai mendidih hingga tersisa 1
gelas.Cara pemakaian: Air rebusan diminum setiap hari sebanyak 1 gelas.
7. Sakit tenggorokan
Bahan yang diperlukan: 30-60 gr daun bandotan segar. Cara meracik:
Daun bandotan tersebut dicuci hingga bersih lalu ditumbuk sampai halus.
Selanjutnya diperas dan disaring. Tambahkan larutan gula batu ke dalam air
perasan secukupnya dan diaduk sampai merata.
Cara pemakaian: Ramuan tersebut diminum 3 kali sehari sampai sembuh.
8. Malaria dan influenza
Bahan yang diperlukan: 15-30 herba bandotan kering.Cara meracik: Bahan
tersebut direbus dalam 2 gelas air sampai mendidih hingga tersisa 1 gelas. Setelah
dingin lalu disaring.Cara pemakaian: Air saringannya diminum 2 kali sehari
sampai sembuh.
9. Perut kembung, mulas dan muntah
Bahan yang diperlukan: 1 tanaman bandotan ukuran sedang lalu dipotongpotong seperlunya.Cara meracik: Bahan tersebut dicuci hingga bersih, lalu direbus
dalam 3 gelas air sampai mendidih hingga tersisa 1 gelas. Dinginkan dan
disaring.Cara pemakaian: Air saringannya diminum 2-3 kali sehari dan dilakukan
sampai sembuh.

Identifikasi Senyawa Bahan Alam Tumbuhan Babadotan
Create by Helena Levia
Page 10

B.Metabolit sekunder
Dewasa ini yang dimaksud senyawa organik bahan alam adalah terbatas
pada senyawa yang dikenal senyawa metabolit sekunder. Senyawa metabolit
sekunder adalah senyawa-senyawa hasil metabolisme sekunder yang tidak
terdapatsecara merata dalam makhluk hidup dan ditemukan dalam jumlah yang
sedikit. Umumnya terdapat pada semua organ tumbuhan ( terutama tinggi ), pada
akar, kulit, batang, daun, bunga, buah dan biji dan sedikit pada hewan.
Penggunaan tumbuhan sebagai obat, berkaitan dengan kandungan kinia
yang terdapat dalam tumbuhan tersebut terutama zat bioaktif. Tanpa adanya suatu
senyawa bioaktif dalam tumbuhan, secara umum tumbuhan itu tidak dapat
digunakan sebagai obat. Senyawa bioaktif yang terdapat dalam tumbuhan
biasanya merupakan senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid,
steroid, terpenoid, saponin dan lain-lain.
ALKOLOID
A. Pembagian Alkaloid
Alkaloid pada umumnya mencakup semua senyawa yang bersifat basa
atau alkali, mengandung satu atau lebih atom nitrogen dan biasanya merupakan
bagian dari sistem siklis. Sampai sekarang tidak ada pengertian alkaloid yamng
dapat dijelaskan dengan rinci.

Pada

tahun

1896,

Mayer-Lexikon

memberikan batasan alkaloid sebagai berikut : “ Alkaloid terjadi secara
karakteristik dalam tumbuhan dan sering dikenal karena katifitas fisiologisnya.
Alkaloid mengandung karbon, hidrogen, dan nitrogen dan pada umumnay
mengandung atom oksigen. Dalam banyak hal mereka mirip alkali “.
Senyawa alkaloid adapat dipandang sebagai hasil metabolisme dari
tumbuhan atau dapat berguna sebagai cadangan bagi biosintesis protein.
Kegunaan alkaloid bagi tumbuhan adalah sebagai pelindung dari serangan hama,
penguat tumbuhan dan pengatur kerja hormon. Pad umumnya alkaloid tidak
ditemukan da;lam gymnosperma, paku-pakuan lumut dan tumbuhan rendah.
Pembagian alkaloid ada yang didasarkan pada jenis gugus kromofor yang
berbeda seperti alkaloid indol dan lainnya. Ada yang mendasarkan pembagiannya
Identifikasi Senyawa Bahan Alam Tumbuhan Babadotan
Create by Helena Levia
Page 11

berdasarkan tumbuhan asal pertama kali ditemukan misalnaya alkaloid tembakau,
atau berdasarkan jenis ikatan yang predominan dalam alkaloid tersebut.
Sistem klasifikasi yangditerima adalah pembagian alkaloid menjadi tiga
golongan ayaitu alkaloid sesungguhnya, protoalkaloid, dan pseudoalkaloid.
Alkaloid sesungguhnya bersifat racun dan menunjukkan aktifitas fisiologis yang
luas, hampir tanpa terkecuali bersifat basa dengan aedanya nitrogen yang
merupakan bagian sari sistem heterosiklis.
Alkaloid sesungguhnya diturunkan secara biosintesis dari asam amino dan
biasanya terdapat dalam tanaman sebagai garam asam organik.
Protoalkaloid merupakan amina yang relatif sederhana dan ditandai
dengan adanya atom nitrogen yang berad di luar cincin heterosiklik. Senyawa ini
di biosintesis dari asam amino dabn bersifat basa.
Pseudoalkaloid tidak diturunkan dari prekursor asamamino. Senyawa ini
biasanya bersifat basa. Ynag termasuk dalam senyawa ini adalah alkaloid steriodal
dan purin. Pembagian alkaloid yang lain adalah alkaloid heterosiklis, alkaloid
dengan nitrogen eksosiklis dan amina alifatis, Alkaloidputreskin, spermidin, dan
spermin, alkaloid peptida, dan alkaloid terpen dan steroidal.
B. Deteksi Alkaloid
Sebagai basa, alkaloid biasanya diekstraksi dari tumbuhan dengan pelarut
akohol dalam kondisi asam lemah, kemudian diendapkan denagn amoniak pekat.
Dua metoda yang paling banyak digunakan untuk mendeteksi alkaloid pada suat
senyawa adalah melalui prosedur Wall dan Prosedur Kiang-Douglas. Kelemahan
metoda Kiang-Douglas adalah senyawa amonium kuartener yang tidak dapat
diubah menjadi bentuk basa bebasnya tetap tinggal dalam tanaman dan tidak dapat
dideteksi.
Metoda penampak bercak terhadapa alkaloid biasanya dilakukan dengan
pereksi pengendapan maupun pereaksi warna. Pereaksi pengendapan didasarkan
pada kesanggupan alkaloid untuk bergabung dengan logam yang mempunayi
berat atom tinggi. Pereaksi Dargendorf merupakan pereaksi penampak bercak
yang paling serng digunakan.

Identifikasi Senyawa Bahan Alam Tumbuhan Babadotan
Create by Helena Levia
Page 12

C. Pemisahan Alkaloid
Koloid pada umumnya berbentuk kristal yang tidak berwarna, ada juga
yang berbentuk cairan seperti koniina, nikotin, dan higrin. Beberapa alkaloid
mempunyai warna seperti berberina, piperin dan daram sanguarin berwarna merah
bata. Hampir semua alkaloid dapat membentuk garam. Kebasaan alkaloid
meyebabkan senyawa tersebut sangat mudah terdekomposisi etrutaam oleh panas,
sinar dan adanya oksigen membentuk suatu N-oksida. Dekomposisi alkaloid
selama pemisahan maupun penyimpanan sering menimbulkan berbagai persoala.
Untuk mencegahnya biasanya alkaloid disimpan dalam bentuk garamnya.
Untuk mendapatkan alkaloid pada jaringan tumbuhan yang banyak
mengandung lemak, dapat dilakukan dengan ekstraksipendahuluan dengan
menggunakan petrolium eter, selanjutnya pemisahan dan pemurnian dilakukan
dengan salah satu atau gabungan dari empat metoda kromatografi, yaitu
kromatografi

kertas,

kromatografi

lapis

tipis,

kromatigrafi

kolom

dan

kromatografo gas cair. Metoda yang akan dipakai sangat bergantung pada jenis
alkaloidnya. Metoda pemurnian alkaloid yangyangb sering digunakan adalah
kristalisasilangsung. Beberapa kombinasipelarut yang sering digunakan adalah
metanol, metanol berair, metanol-klooroform, metanol-aseton, dan etanol-aseton.
Adapun beberapa jenis dari alkaloid adalah :
1.

Morfina yaitu alkaloid yang berasal dari getah dan biji candu.

2.

Kodeina yaitu derivat metoksi dari morfina. Senyawa ini
merupakan analgesik yang mapuh dan berasal dari biji buah candu.

3.

Heroin yaitu derivat diasetil yang juga memiliki fungsi yang sama
dengan heroin. Herion tidak terdapat dialam, melainkan disintesis dari
morfina dalam laboratoirum.

4.

Sejumlah alkaloid yang aktif secara faali mengandung sistem
cincin tropana.

5.

Alkaloid yang mengandung suatu cincin pirolizidina disebut
alkaloid pirolizidina

Identifikasi Senyawa Bahan Alam Tumbuhan Babadotan
Create by Helena Levia
Page 13

6.

Salah satu lakaloid tropana adalah atropina yang dijumpai dalam
atropina belladona dan anggota lain dari keluarga tumbuhan buah racun.
Senyawa ini digunakan dalam obat tetes mata untuk membengkakan pupil.

7.

Skopolamina digunakan sebagai sedatif menjelang operasi yang
dari segi kimia senyawa ini merupakan epoksida dari atropina.

8.

Kokain merupakan stimulasi yang membuat ketagihan dan
penghilang rasa nyeri dan juga mengandung sistem cincin tropana.

9.

Alkaloid juga termasuk senyawa organik bahan alam yang terbesar
jumlahnya, baik dari segi jumlah senyawa maupun sebarannya dalamn
dunia tumbuhan. Alkaloid menurut Winterstain dan Trier didefenisikan
sebagai senyawa yang bersifat basa, mengandung atom nitrogen berasal
dari tumbuhan dan hewan. Alkaloid menurut Harbone dan Turner (1984)
mengungkapkan bahwa tidak satupun defenisi alkaloid yang memuaskan,
tetapi umumnya alkaloid adalah senyawa metabolit sekunder yang bersifat
basa, yang mengandung satu atau lebih atom nitrogen biasanya dalam
cincin heterosiklik .Alkaloid juga termasuk senyawa organik bahan alam
yang terbesar jumlahnya, baik dari segi jumlah senyawa maupun
sebarannya dalamn dunia tumbuhan. Alkaloid menurut Winterstain dan
Trier didefenisikan sebagai senyawa yang bersifat basa, mengandung atom
nitrogen berasal dari tumbuhan dan hewan. Alkaloid menurut Harbone dan
Turner (1984) mengungkapkan bahwa tidak satupun defenisi alkaloid yang
memuaskan, tetapi umumnya alkaloid adalah senyawa metabolit sekunder
yang bersifat basa, yang mengandung satu atau lebih atom nitrogen
biasanya dalam cincin heterosiklik dan bersifat aktif biologis menonjol.
Srtuktur dari alkaloid beraneka ragam, dari yang sderhana sampai yang
rumit, dari efek biolodisnya yang menyegarkan tubuh sanpai toksik.

Identifikasi Senyawa Bahan Alam Tumbuhan Babadotan
Create by Helena Levia
Page 14

Gambar 2. Nikotin
2.

Flavonoid

Flavonoid adalah suatu kelompok senyawa fenol yang terbanyak terdapat
dialam. Senyawa ini bertanggung jawab terhadap zat warna merah, ungu, biru dan
sebagian zat warna kuning dalam tumbuhan. Semua flavonoid menurut
strukturnya merupakan turunan senyawa induk “flavon” yakni nama sejenis
flavonoid yang terbesar jumlahnya dan juga lazim ditemukan yang terdapat
berupa tepung putih pada tumbuhan primula.
Sebagian besar flavonoid yang terdapat pada tumbuhan terikat pada molekul
gula sebagai glikosida dan dalam bentuk campuran, jarang sekali dijumpai berupa
senyawa tunggal. Disamping itu sering ditemukan campuran yang terdiri dari
flavonoid yang berbeda klas. Misalnya antosionin dalam mahkota bunga yang
berwarna merah. Dewasa ini diperkirakan telah berhasil diisolasi sekitar 3000
senyawa flavonoid.Flavonoid dalam tumbuhan mempunyai empat fungsi yaitu
berikut ini.
Sebagai pigmen warna
Fungsi fisiologis dan patologi
Aktivitas farmakologi
Flavonoid dalam makanan
Aktivitas farmotologi dianggap berasal dari rutin (glikesida flavaoid) yang
digunakan untuk menguatkan susunan kapiler, menurunkan dan fragilitas
pembuluh darah dan lain-lain. Gabor, et.al menyatakan bahwa flavonoid dapat

Identifikasi Senyawa Bahan Alam Tumbuhan Babadotan
Create by Helena Levia
Page 15

diguakan sebagai obat karena mempunyai bermacam-macam bioaktivitas seperti:
antiinflamasi, anti kanker, anti fertilitas, antidiabetes, antidepresent, diuretik dan
lain-lain.

3.

Senyawa Terpen

Senyawa terpen, pada awalnya merupakan suatu golongan senyawa yang hanya
terdiri dari atom C dan H, dengan perbandingan 5 : 8 dengan rumus empiris C5H8
(unit isoprena), yang bergabung secara heat to tail (kepala ekor). Oleh sebab itu
senyawa terpen lazim disebut isoprenoid. Terpen dapat mengandung dua, tiga atau
lebih suatu isoprena. Molekul-molekulnya dapat berupa rantai terbuka atau siklik.
Mereka dapat mengandung ikatan rangkap, gugus hidroksil, gugus karbonil atau
gugus fungsional lain. Struktur mirip yang mengandung unsur-unsur lain
disamping C dan H disebut terpenoid. Dewasa ini baik terpen maupun terpenoid
dikelompokkan sebagai senyawa terpenoid (isoprenoid).
Terpena dapat mengandung dua, tiga atau lebih satuan isoprena. Molekulmolekulnya dapat berupa rankai-terbuka atau siklik.
Berdasarkan jumlah unit isoprena yang dikandungnya, senyawa terpenoid dibagi
atas:
Monoterpen ( dua unit isoprena)
Seskiterpen ( tiga unit isoprena)
Diterpen ( empat unit isoprena)
Tritcrpena ( lima unit isoprena)
Identifikasi Senyawa Bahan Alam Tumbuhan Babadotan
Create by Helena Levia
Page 16

Tetraterpen ( delapan unit isoprena)
Politerpena ( banyak unit isoprena)
Monoterpen dan seskiterpen adalah komponen utama minyak esensial (minyak
atsiri) yang dapat diperoleh dengan penyulingan. Vitamin A adalah suatu
diterpenoid, skualena (terdapat dalam ragi, kecambah gandum, dan minyak hati
ikan, karoten-karoten pigmen merah dan kuning tergolong tetraterpen, lateks
(karet alam) adalah politerpen.
4.Steroid

Steroid adalah suatu kelompok senyawa yang mempunyai kerangka dasar
siklopcntana perhidrofenantrena, mempunyai empat cincin terpadu.
Banyak steroid dapat diberi nama sebagai devirat struktur diatas, yang disebut
kolesterol. Steroid terdapat dalam hampir semua sistem kehidupan. Dalam
binatang banyak steroid bertindak sebagai hormon. Steroid ini demikian pula
steroid sintetik digunakan meluas sebagai bahan obat. Senyawa-senyawa ini
mempunyai efek fisiologis tertentu.
Beberapa steroid penting adalah kolesterol, yaitu steroid hewani yang terdapat
paling meluas dan dijumpai pada hampir semua jaringan hewan. Batu kandung
kemih dan kuning telur merupakan sumber yang kaya akan senyawa ini. Hormonhormon seks yang dihasilkan terutama pada testes dan indung telur adalah suatu
steroid. Hormon jantan disebut androgen dan hormon betina estrogen. dan harmon
kehamilan progesteron.

Identifikasi Senyawa Bahan Alam Tumbuhan Babadotan
Create by Helena Levia
Page 17

5. Saponin
merupakan senyawa glikosida kompleks yaitu senyawa hasil kondensasi suatu
gula dengan suatu senyawa hidroksil organik yang apabila dihidrolisis akan
menghasilkan gula (glikon) dan non-gula (aglikon). Saponin ini terdiri dari dua
kelompok: saponin triterpenoid dan saponin steroid. Saponin banyak digunakan
dalam kehidupan manusia, salah satunya banyak terdapat dalam lerak yang dapat
digunakan untuk bahan pencuci kain (batik) dan sebagai shampo. Saponin dapat
diperoleh dari tumbuhan melalui metoda ekstraksi, tanin, minyak atsiri dan

polifenol.

Identifikasi Senyawa Bahan Alam Tumbuhan Babadotan
Create by Helena Levia
Page 18

BAB III
METODE PENELITIAN
III.1 WAKTU PELAKSANAAN
Hari/ Tanggal : Jum’at , 13 Maret 2015
Waktu

: 13:20-15:50 wib

Tempat

: Laboratorium Kimia Organik , FMIPA,UNP

III.II ALAT:










Lumpang
Alu
Pisau
Pipet tetes
Gunting
Pemanas
Corong
Plat tetes
Tabung reaksi

III.III BAHAN:















Sampel bahan alam : daun alpukat (Persea americana Mill.)
Pasir halus bersih dan kering
Amoniak
H2SO4 pekat
H2SO4 2N
Serbuk Mg
Pereaksi Wagner
Pereaksi Dragendorf
Pereaksi Mayer
Kloroform
Metanol
Anhidrida asetat
HCL pekat
Kapas

Identifikasi Senyawa Bahan Alam Tumbuhan Babadotan
Create by Helena Levia
Page 19

III.IV. PROSEDUR KERJA
1) Identifikai Alkaloid : Metoda Culvenor-Fitzgeraid
4 g- sampel
Dirajang halus
- Digerus dengan bantuan pasir halus
- + sedikit kloroform
- Digerus lagi sampai membentuk pasta
- + 10 mL amoniak-kloroform 0,05 N
- Digerus lagi
Campuran
- Disaring kedalam tabung reaksi
- + 5 mL larutan H2SO4 2N
- Kocok
- Diamkan sampai terbentuk 2 lapis
- Ambil lapisan asam sulfat
Lapisan asam
- Masukkan kedalam tabung reaksi
- Diuji dengan pereaksi Mayer, Wagner dan Dragendorf.
sulfat
Hasil
*Terdapat endapan putih dengan pereaksi Mayer
* Terdapat endapan coklat dengan pereaksi Wagner
* Terdapat endapan Orange dengan pereaksi Dragendorf.
2) Identifikasi Flavonoid : Shinoda test, Sianidin test
0,5 g
- Dirajang halus
sampel
- Diekstrak dengan 5 mL metanol
- Panaskan (selama 5 menit)
Ekstra
- + beberapa tetes HCl pekat
k - + sedikit serbuk Mg
Hasil
*perubahan warna menjadi merah/pink menunjukkan uji
positif
Flavonoid
3) Identifikasi
Steroid/Terpenoid
: Metoda Lieberman-Burchard

Larutan
kloroform
padaTumbuhan Babadotan
Identifikasi
Senyawa
Bahan Alam
Create by Helena Levia
Page 20
uji alkaloid

-

Ditempatkan pada plat tetes
+ 5 tetes anhidrida asetat
Biarkan mengering
+ 3 tetes H2SO4 pekat

Hasil
*timbulnya warna merah jingga atau ungu uji
positif terpenoid
*timbulnya warna biru menunjukkan uji positif

4) Identifikasi Saponin atau Uji Busa
Sampel
- Dimasukkan kedalam tabung reaksi
- + air suling
kering
- Didihkan (selama 2-3 menit)
- Dinginkan
- Kocok kuat-kuat
Hasil
* Adanya busa yang stabil selama 5 menit
uji positif

Identifikasi Senyawa Bahan Alam Tumbuhan Babadotan
Create by Helena Levia
Page 21

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1V.I. HASIL
Tabel 1. Hasil Pengamatan
Uji
Alkaloid

Pereaksi
Mayer

Hasil
Tidak terbentuk endapan

Wagner

putih/keruh, coklat, orange,

Dragendrof

dengan pereaksi mayer,
wanger, dragendrof, sampel

Flavonoid

Metanol, asam

tidak mengandung alkaloid
Tidak terjadi perubahan warna,

klorida pekat,

sampel tidak mengandung

dan serbuk

flavonoid

magnesium
Steroid/terpe

Kloforom, anhidrida

Terbentuk warna biru, sampel

noid

asetat dan

mengandung steroid

H2S04 pekat

Terbentuk warna merah jingga
sampel mengandung

Saponin

Air suling

triterpenoid
Tidak terbentuk busa yang

Identifikasi Senyawa Bahan Alam Tumbuhan Babadotan
Create by Helena Levia
Page 22

stabil, sampe tidak
mengandung saponin
1V.II. PEMBAHASAN
Percobaan identifikasi senyawa bahan alam yang bertujuan
untuk

mengidentifikasi

adanya

alkaloid,

flavonoid,

steroid,

terpenoid dan saponin dalam daun babadotan (Ageratum conyzoides
L).Hasil tes identifikasi yang dilakukan adalah
1.

Identifikasi Alkaloid: metode Culvenol-Fitzgerald

Pada test ini, filtrat hasil ekstrak daun Ageratum conyzoides L dengan
amoniak-kloroform yang ditambah H2S04 2 N dilakukan pengujian dengan:
a.

Pereaksi Mayer, terbentuk larutan bening

b.

Pereaksi Dragendrof, terbentuk larutan orange

c.

Pereaksi wage, terbentuk larutan orange

Dari hasil ini menunjukkan bahwa daun Ageratum conyzoides L tidak
mengandung alkaloid karena tidak terbentuk endapan putih, endapan coklat,
endapan orange jika direaksikan dengan pereaksi secara berturut-turut, pereaksi
Mayer, Dragendorf, Wage. Pada percobaan yang dilakukan dengan metoda
Culvenor-Fitzgerald ini, terlihat bahwa berdasarkan pada hasil penelitian yang
dilakukan, daun babadotan tidak mengandung alkaloid karena ketika filtrat dari
babadotan diambil dan di lakukan uji dengan beberapa pereaksi yaitu pereaksi
mayer, wagner, dan dragendorf, daun babadotan tidak memberikan perubahan
seperti yang seharusnya. Artinya daun babadotan tidak menunjukkan adanya
pembentukakan endapan yang berwarna putih, coklat dan orange pada setiap
pereaksi. Ketika ditambahkan ketiga pereaksi, kunyit tidak menunjukkan
perubahan sedikitpun baik itu warna maupun endapan. Jadi, dapat dikatakn bahwa
daun babadotan tidak mengandung zat bioaktif seperti alkaloid yang dapat
digunakan sebagai obat. Dan hal ini pun sesuai dengn literatur bahwa daun
babadotan tidak mengandung alkaloid.
Identifikasi Senyawa Bahan Alam Tumbuhan Babadotan
Create by Helena Levia
Page 23

Identifikasi flavonoid: Shinaida Test/Sianidin test

2.

Pada tes ini, daun Ageratum conyzoides L diekstrak dengan
metanol dan dipanaskan. Saat ekstrak ditamba HCl pekat dan
sedikit

serbuk

Mg,

maka

pada

larutan

ekstrak

terbentuk

gelembung fas, karena serbuk Mg sedang bereaksi. Hasil yang
diperoleh

adalah

terbentuk

larutan

kecoklatan,

maka

daun Ageratum conyzoides L tidak mengandung flavonoid karena tidak
terbentuk larutan merah/pink atau orange. Hal ini tidak sesuai dengan literatur,
karena berdasarkan literatur yand didapatkan daun Ageratum conyzoides L
mengandung flavonoid. Kesalahan ini terjadi diduga karena daun yang kami
gunakan untuk uji flavonoid hanya 0,5 g . Mungkin terbentuknya flavonoid untuk
tanaman Ageratum conyzoides L dilakukan uji dengan jumlah yang besar. Karena
menurut literatur, senyawa flavonoid paling banyak terdapat dalam tumbuhan .
Tergantung banyak atau tidaknya tumbuhan mengandung terpenoid. Kemudian ,
kesalahan yang mungkin terjadi adalah ketika penambahan kloroform terlalu lama
sebelum di pipet dengan pipet tetes sehingga kloroformnya sudah menguap.
Kemudian kesalahan yang juga dapat terjadi adalah ketika penggerusan
penambaha alkoholnya terlalu banyak sehingga menyebabkan tumbuhan yang
digerus komposisi antara alkohol sebagai pembentuk pasta tidak seimbang . Dan
menyebabkan tumbuhan yang seharusnya mengandung flavonoid tidak terdeteksi
3.

Identifikasi steroid/terpenoid: metode Lieberman- Burchard
Pada tes ini menggunakan lapisan kloform pada uji lakoloid. Hasil yang
diperoleh setelah lapisan kloform direaksikan dengan anhidrida asetat dan H2S04 2
N pekat maka terbentuk warna biru. Hal ini menunjukkan bahwa daun Ageratum
conyzoides L mengandung steroid, sedangkan terpenoid juga terdapat di dalam
daun ini karena terbentuk warna merah, jingga atau ungu.

4.

Identifikasi Saponin: Uji busa
Pada tes ini, daun Ageratum conyzoides L setelah ditambah air suling,
dipanaskan dan dikocok kuat membentuk busa. Hasil penelitian ini menunjukkan
Identifikasi Senyawa Bahan Alam Tumbuhan Babadotan
Create by Helena Levia
Page 24

bahwa daun Ageratum conyzoide L tidak

mengandung saponin.Dari hasil

identifikasi metabolit sekunder maka daun Ageratum conyzoides L.mengandung
steroid dan triterpenoid. Hasil ini sesuai dengan literatur bahwa kandungan kimia
batang dan daun ageratumconyyzoides L adalah steroid, triterpenoid, tanin,
minyak atsiri dan polifenol. Batang dan daun Ageratum conyzoides L berkhasiat
sebagai obat sakit perut, obat malaria. Disamping itu daunnya juga digunakan
untuk menutup bisul supaya lekas matang, rebusan daun diminum untuk
memancarkan air susu. Bandotan berkhasiat stimulan untuk mengobati kolik, flu,
demam, antidisentri diare, rematik, tonik, pereda demam (antipiretik), antitoksik,
menghilangkan pembengkakan, menghentikan pendarahan (hemostatis), peluruh
haid (emenagog), peluruh kencing (diuretik), dan dapat digunakan pula sebagai
insektisida nabati

BAB V
PENUTUP
V. 1 KESIMPULAN
Dari penelitian yang telah dilakukan mengenai “ Identifikasi Senyawa
Organik Bahan Alam Pada Daun Babadotan” dapat disimpulkan bahwa :
1. Tumbuhan babadotan (Ageratum conyzoides L ) tidak mengandung
flavonoid yang ditandai dengan tidak terjadinya perubahan warna pada
ekstrak menjadi merah muda / pink.
2. Tumbuhan babadotan (Ageratum conyzoides L ) tidak mengandung
saponin yang ditandai dengan tidak adanya busa yang stabil selam 5 menit
pada larutan.

Identifikasi Senyawa Bahan Alam Tumbuhan Babadotan
Create by Helena Levia
Page 25

3. tumbuhan babadotan didapatkan tidak mengandung alkaloid yang ditandai
dengan tidak terbentuknya endapan putih atau keruh dengan pereaksi
Mayer, tidak terbentuknya endapan coklat dengan pereaksi Wagner, dan
tidak terbentuknya endapan orange dengan pereaksi Dragendorf sehingga
hasil dapat dinyatakan negatif.
4. Tumbuhan babadotan mengandung steroid / terpenoid yang ditandai
dengan timbulnya warna merah atau jingga atau ungu untuk terpenoid dan
munculnya warna biru utnuk steroid sehigga juga dapat dikatakan bahwa
hasil yang diperoleh adalah negatif.
5. Tumbuhan dapat dikatakan memiliki fungsi sebagai obat apabila tumbuhan
tersebut memiliki kandungan zat bioaktif

V. II. SARAN
Agar penelitian ini banyak mengenal bahan-bahan yang mengandung metabolit
sekunder yang bersifat bioaktif yang terkandung dalam tumbuhan dengan
menggunakan pereaksi kimia maka penulis menyarankan: Identifikasi dilakukan
pada berbagai macam-macam tumbuhan, agar lebih banyak menemukan tentang
senyawa-senyawa metabolit sekunder yang terkandung didalamnya
1.

Sampel harus dirajang halus kalau bisa digerus agar senyawa-senyawa

metabolit sekunder didalam sampel keluar dan pada saat penambahan pereaksi
kimia harus hati-hati dan teliti agar hasilnya maksimal.
2.
Peralatan laboran di tambah lebih banyak lagi terutama lumpang.

Identifikasi Senyawa Bahan Alam Tumbuhan Babadotan
Create by Helena Levia
Page 26

KEPUSTAKAAN
Fessenden, & Fessenden. 1982. Kimia Organik Jilid II. Jakarta: Erlangga
Hart, Harold. 1990. Kimia Organik. Jakarta: Erlangga
Tjitrosoeparno,

Gembong.

2002. Taksonom

Tumbuhan

(Spermatophyta).

Yogyakarta : Gajah mada University Press
http/geogle.com. 13 Desember 2007. Cakrawala Tanaman Obat. LIPI
http/wikipedia.com. 13 Desember 2007. Obat Tradisional
Tim Kimia Organik. 2015. Penuntun Praktikum Kimia Organik II. Padang:
FMIPA UNP

Identifikasi Senyawa Bahan Alam Tumbuhan Babadotan
Create by Helena Levia
Page 27

Identifikasi Senyawa Bahan Alam Tumbuhan Babadotan
Create by Helena Levia
Page 28