Analisis Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, dan Murabahah Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2010-2014

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Seiring dengan semakin memburuknya keadaan perekonomian di Indonesia
yang di tandai dengan penurunan nilai tukar rupiah, maka masyarakat mulai
banyak mencari penghasilan melalui kegiatan bisnis untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Untuk melakukan kegiatan bisnis tersebut para pelaku usaha
membutuhkan modal dana yang cukup besar, sehingga sebagian besar pelaku
bisnis bekerjasama dengan pihak bank. Pihak bank berperan sebagai lembaga
intermediasi antara bank dan masyarakat, yaitu menghimpun dana dari
masyarakat dan disalurkan kembali kepada masyarakat untuk kegiatan yang dapat
meningkatkan taraf hidup.
Perkembangan perbankan di Indonesia sangat berkembang dengan pesat.
Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya bank yang ada di Indonesia. Di
Indonesia sendiri terdapat dua jenis bank, yaitu bank konvensional dan bank
syariah. Kedua jenis bank ini memiliki produk bank yang hampir sama, hanya
berbeda pada sistem operasinya. Bank konvensional menggunakan sistem bunga
(riba), sedangkan bank syariah menerapkan sistem bagi hasil. Bank konvensional
bertujuan utamanya untuk mencari keuntungan dari selisih pendapatan dan biaya.
Bank syariah secara umum bertujuan untuk mendorong dan mempercepat

kemajuan ekonomi suatu masyarakat dengan melakukan kegiatan perbankan,
finansial, komersial, dan investasi sesuai kaidah syariah islam.

Universitas Sumatera Utara

Seiring dengan berkembangnya pengetahuan masyarakat tentang islam,
maka sistem syariah yang tanpa menggunakan bunga (riba) menjadi pilihan
masyarakat untuk berbisnis secara halal. Hal ini berdampak pada semakin
berkembangnya bank syariah di Indonesia. Banyak produk yang ditawarkan oleh
bank syariah yang pada umumnya untuk menghimpun dan menanamkan dana
dalam bentuk tabungan, giro, dan deposito berjangka. Prinsip bagi hasil
merupakan karakteristik dasar perbankan syariah, prinsip syariah terbukti mampu
bertahan dan memiliki kinerja yang lebih baik serta konsisten dalam menjalankan
fungsi intermediasinya.
Jasa pembiayaan yang diberikan bank syariah jauh lebih beragam daripada
jasa-jasa pembiayaan yang diberikan oleh bank konvensional. Jasa-jasa perbankan
syariah secara alamiah merujuk pada dua kategori kegiatan ekonomi, yaitu
produksi dan distribusi. Pada kategori produksi di fasilitasi melalui skema bagi
hasil yaitu mudharabah dan musyarakah, pembiayaan ini diberikan untuk
membantu nasabah debitur yang memerlukan modal untuk suatu usaha atau

proyek. Sedangkan kegiatan distribusi manfaat hasil-hasil produk dilakukan
melalui skema jual beli murabahah.
Mudharabah merupakan akad/perjanjian bagi hasil antara pemilik modal
baik berupa uang atau barang dengan pengusaha yang memiliki skill dalam
mengelola suatu usaha. Praktik mudharabah yang dilakukan di bank syariah telah
sesuai dengan pengertian mudharabah dimana bank syariah sebagai pemberi dana
dan nasabah sebagai penerima dana untuk melakukan usaha. Namun usaha yang
dilakukan telah ditentukan oleh pemberi dana, untuk akad mudharabah

Universitas Sumatera Utara

diperuntukkan hanya untuk pembiayaan jasa keuangan seperti koperasi atau multi
finance. Disini bank syariah membantu membiayai lembaga keuangan atau multi
finance untuk memenuhi kebutuhan anggota mereka.
Musyarakah adalah akad/perjanjian kerja sama antara pemilik modal dan
pengusaha yang memiliki kemampuan dalam mengelola usaha, dimana profit
dibagi sesuai perjanjian. Dalam praktiknya, akad musyarakah diberlakukan sama
dengan akad mudharabah. Bank syariah berperan sebagai pemberi dana dan
nasabah sebagai penerima dana. Namun pembiayaan musyarakah diperuntukkan
untuk pembiayaan stok barang atau persediaan.

Misalnya, ada nasabah yang meminta pembiayaan ke bank syariah mandiri
untuk pabrik roti. Pembiayaan yang nasabah minta adalah untuk barang
persediaan seperti tepung, mentega, gula dan stok-stok barang lainnya. Maka
pembiayaan yang cocok adalah dengan menggunakan akad musyarakah. Disini
nasabah akan diberikan plafon pembiayaan oleh bank dan akan diberi jangka
waktu 1 tahun untuk mengembalikan pokoknya tanpa ada aturan cicilan atau
angsuran per bulan. Jadi nasabah tidak diikat untuk rutin membayar pokok setiap
bulannya namun disesuaikan dengan kapan nasabah memiliki dana untuk
mengembalikannya. Jika dalam 1 tahun tidak mampu melunasi pokoknya, maka
pembiayaan bisa diperpanjang.
Murabahah menggunakan prinsip jual beli dimana bank berperilaku sebagai
penjual dan nasabah sebagai pembeli. Keuntungan disepakati bersama saat
transaksi dilaksanakan. Misalnya, nasabah datang ke bank syariah untuk meminta
pembiayaan konsumtif seperti rumah atau mobil, maka pembiayaan yang cocok

Universitas Sumatera Utara

adalah pembiayaan dengan akad jual beli murabahah. Bank syariah akan
menggunakan perwakilan dengan memberikan dana yang dibutuhkan kepada
nasabah, dimana nasabah sendiri yang akan memilih rumah atau mobil yang

diinginkan. Setelah dipilih rumah atau mobil yang diinginkan maka akan
dilakukan kontrak akad murabahah dimana akan ditentukan margin keuntungan
yang akan diambil bank dari harga pokok penjualan rumah atau mobil tersebut
diawal kontrak yang tentunya akan diketahui dan disetujui oleh nasabah. Selain
pembiayaan konsumtif seperti rumah atau mobil, akad murabahah juga digunakan
untuk pembiayaan yang bersifat investasi seperti mesin, dan lain-lain.
Keuntungan disepakati bersama saat transaksi dilaksanakan. Keuntungan
yang diperoleh oleh bank bisa ditentukan oleh berapa banyak pembiayaan yang
disalurkan. Dengan harapan semakin banyak pembiayaan yang disalurkan
semakin meningkat pula profitabilitas bank umum syariah yang tercermin dari
meningkatnya laba dalam hal ini dilihat dari ROA (Return on Assets) dan return
on mudharabah, musyarakah, murabahah financing tersebut.
Masing-masing produk perbankan syariah tentunya akan memberikan
keuntungan bagi bank, tak terkecuali produk pembiayaan mudharabah,
musyarakah, murabahah yang merupakan 3 jenis pembiayan mayoritas di dalam
bank syariah. Keuntungan ini bisa dilihat dari tingkat profitabilitas yang diukur
dengan rasio keuangan. Rasio keuangan yang akan digunakan adalah ROA
(Return on Assets).
Berdasarkan statistik Bank Indonesia, komponen penyusun aktiva terbesar
pada bank umum syariah adalah pembiayaan-pembiayaan yang disalurkan pada


Universitas Sumatera Utara

masyarakat melalui berbagai jenis akad. Komponen penyusun aset terbesar pada
bank syariah tersebut adalah pembiayaan yang didominasi oleh pola jual beli yaitu
murabahah dan pola bagi hasil yaitu mudharabah dan musyarakah.
Disamping itu, pembiayaan yang disalurkan juga merupakan salah satu
pendapatan bank syariah. Besarnya laba atau profit tentu berhubungan dengan
besarnya pembiayaan yang disalurkan serta menunjukkan tingkat keberhasilan
bank syariah dalam melakukan kegiatan usahanya. Oleh karena itu, rasio
keuangan yaitu ROA sangat penting sebagai indikator profitabilitas. Berdasarkan
uraian sebelumnya dapat dilihat bahwa dalam pencapaian profitabilitas bank
syariah perlu mengelola aset dengan baik agar memperoleh keuntungan yang
maksimal.
Dengan demikian bank umum syariah sebagai lembaga yang dapat
memediasi perputaran moneter pada suatu Negara dapat memberikan pelayanan
yang terbaik kepada nasabah baik nasabah pemilik dana maupun nasabah
pengguna dana (pembiayaan) supaya dapat tercipta tingkat profitabilitas yang baik
dan bagi masyarakat dapat melakukan investasi pada sektor riil secara
berkesinambungan, bermanfaat dan saling menguntungkan. Pertanyaan mendasar

yang hendak dijawab dalam penelitian ini adalah manakah dari pembiayaan
mudharabah, musyarakah, murabahah yang memberikan pengaruh positif dan
signifikan secara parsial dan simultan terhadap profitabilitas yakni Return On
Equity (ROA)

bank syariah di Indonesia. “ANALISIS PENGARUH

PEMBIAYAAN MUDHARABAH, MUSYARAKAH, DAN MURABAHAH

Universitas Sumatera Utara

TERHADAP

PROFITABILITAS

BANK

UMUM

SYARIAH


DI

INDONESIA PERIODE 2010-2014”

1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka yang menjadi
permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah benar pembiayaan mudharabah,
musyarakah, dan murabahah berpengaruh positif dan signifikan secara parsial dan
simultan terhadap profitabilitas bank umum syariah di Indonesia.

1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pembiayaan mudharabah
secara parsial terhadap profitabilitas bank umum syariah di Indonesia.
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pembiayaan musyarakah
secara parsial terhadap profitabilitas bank umum syariah di Indonesia.
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pembiayaan murabahah
secara parsial terhadap profitabilitas bank umum syariah di Indonesia.
4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pembiayaan mudharabah,

musyarakah,dan murabahah secara simultan terhadap profitabilitas bank
umum syariah di Indonesia.

1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa
pihak, yaitu antara lain :

Universitas Sumatera Utara

1. Bagi Peneliti
Untuk menambah dan mengembangkan wawasan pengetahuan peneliti
khususnya mengenai pengaruh pembiayaan mudharabah, musyarakah,
dan murabahah terhadap profitabilitas bank umum syariah yang ada di
Indonesia.
2. Bagi Perusahaan
Dapat menjadi suatu masukan mengenai bagaimana pengaruh
pembiayaan mudharabah, musyarakah, dan murabahah terhadap
profitabilitas bank umum syariah yang ada di Indonesia
3. Bagi Akademisi
Memberikan tambahan literatur untuk membantu dalam pengembangan

ilmu akuntansi yang terkait dengan jumlah pembiayaan mudharabah,
musyarakah, dan murabahah terhadap profitabilitas bank umum syariah
yang ada di Indonesia.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Dapat menjadi bahan referensi untuk melakukan penelitian, khususnya
yang

berhubungan

dengan

pengaruh

pembiayaan

mudharabah,

musyarakah, dan murabahah terhadap profitabilitas bank umum syariah
yang ada di Indonesia.


Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUSYARAKAH DAN MUDHARABAH TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2008-2012

0 6 57

Analisis Profitabilitas Dari Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Dan Murabahah Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode 2005-2010

0 3 23

Analisis Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, dan Murabahah Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2010-2014

0 3 79

ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH dan MUSYARAKAH TERHADAP PROFITABILITAS BANK SYARIAH Analisis Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah Terhadap Profitabilitas Bank Syariah (periiode Desember 2007-Desember 2014).

1 3 12

PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN PEMBIAYAAN MUSYARAKAH TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2010-2014.

2 6 102

Analisis Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, dan Murabahah Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2010-2014

0 0 14

Analisis Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, dan Murabahah Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2010-2014

0 0 2

Analisis Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, dan Murabahah Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2010-2014

0 2 13

Analisis Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, dan Murabahah Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2010-2014

1 1 2

Analisis Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, dan Murabahah Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2010-2014

0 1 8