T1__BAB VI Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Representasi Ideologi Goenawan Mohamad dalam Rubrik Catatan Pinggir Majalah Tempo: Analisis Wacana Kritis “Catatan Pinggir” Majalah Tempo Edisi AgustusOktober 2016 T1 BAB VI

BAB VI
PENUTUP

1.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis wacana kritis yang dilakukan peneliti pada bab-

bab sebelumnya dan didukung dengan wawancara langsung kepada GM dan pihak
redaktur majalah Tempo, maka pada bagian penutup ini penulis mengambil
kesimpulan dari rumusan masalah sesuai struktur analisis model Teun. A. Van
Dijk.
Untuk menjawab rumusan masalah yang pertama yaitu bagaimana
representasi ideologi Goenawan Mohamad dalam rubrik Catatan Pinggir majalah
Tempo edisi Agustus-Oktober 2016, dianalisis berdasarkan struktur teks yaitu
menganalisis bagaimana strategi yang dipakai untuk menggambarkan seseorang
atau peristiwa tertentu (bagaimana strategi tekstual yang dipakai).
Sementara itu untuk menjawab rumusan masalah yang kedua yaitu wacana
ideologi yang berkembang dalam rubrik Catatan Pinggir majalah Tempo edisi
Agustus-Oktober 2016, dianalisis berdasarkan struktur kognisi sosial yaitu
menganalisis kognisi penulis dalam memahami peristiwa tertentu. Tahap

selanjutnya adalah analisis konteks sosial yaitu melihat bagaimana wacana yang
berkembang dalam masyarakat. Proses produksi dan reproduksi seseorang atau
peristiwa digambarkan.
Berdasarkan pembagian tahapan analisis atas dua rumusan masalah
sebelumnya, maka peneliti menyimpulkan hasilnya sebagai berikut:

1.1

Representasi ideologi Goenawan Mohamad dalam rubrik Catatan
Pinggir majalah Tempo edisi Agustus-Oktober 2016 ditinjau dari
dimensi teks model Teun van Dijk adalah sebagai berikut:
a.

Teks-teks dalam rubrik Catatan Pinggir edisi Agustus-Oktober 2016
yang terdiri atas 11 judul yaitu Rivera, Batik, Fobia, Huesca, Tiga
Dara, Molek, Angsa, Rakyat, Aura, Bhima dan Dylan, menekankan segi
semantik yaitu makna atau maksud dengan baik.

78


Teks-teks ini juga mendeskripsikan latar dan detil secara keseluruhan
didukung dengan bahasa metafora dan gaya penulisan jurnalis sastrawi
yang komprehensif.
b.

Pemilihan kata atau leksikon lebih pada kata-kata khiasan atau
metafora. Kalimat-kalimat yang menggugah semangat, perjuangan,
optimis, penuh keberanian, misal pada teks Dylan “Parasnya yang
feminin dan halus, rambutnya yang lebat tak tersisir..”. Kemudian pada
teks Batik “Menerjang kebekuan”, teks Aura “keagungan moral”, teks
rakyat “Kekuatan yang menggila” dan lain sebagainya.

c.

Secara keseluruhan kesebelas teks di rubrik Catatan Pinggir ini mampu
merepresentasikan ideologi GM sebagai seorang aktivis yaitu
menghendaki kebebasan setiap individu, bisa kebebasan berkarya,
berpikir, bertindak kemudian keadilan dan juga hidup yang toleran.

d.


Tema-tema yang diangkat dalam Catatan Pinggir untuk edisi AgustusOktober 2016 memiliki hubungan yang signifikan dengan peristiwa
yang berlangsung pada saat itu.

1.2

Wacana ideologi yang berkembang dalam rubrik Catatan Pinggir
majalah Tempo edisi Agustus-Oktober 2016 ditinjau dari dimensi
kognisi sosial dan konteks sosial maka hasilnya adalah sebagai berikut:

a. Kebebasan dan Keadilian
Secara umum pesan-pesan kesebelas teks yang ditulis GM untuk edisi
Agustus - Oktober 2016 berbicara tentang kekebasan dan keadilan. Kedua
hal ini dapat ditemukan dari judul teks Dylan, Tiga Dara, Batik, Rivera,
Huesca, Molek, dan Angsa.
Dalam penuturannya penulis mengungkapkan bahwa munculnya teks ini
dilatarbelakangi atas perhatiannya pada berbagai isu dan peristiwa sosial
yang terjadi selama periode ini. Misalnya reklamasi teluk Jakarta dan
dampaknya bagi masyarakat dan juga alam. Kemudian tindakan-tindakan


79

oknum tertentu yang membungkam

orang lain untuk mengungkap

kebenaran.
Walau begitu, menyuarakan tentang kebebasan sudah sejak lama ia lakoni,
bahkan pada masa-masa orde baru. Menurut penulis dalam wawancara
langsung bahwa, tanpa kemerdekaan ketidakadilan akan mudah diabaikan
dan sebaliknya tanpa keadilan, kemerdekaan tidak ada bagi yang dianiaya.
b. Agama dan Politik
Wacana yang selanjutnya berkembang dalam rubrik Catatan Pinggir
majalah Tempo edisi Agustus-Oktober 2016 adalah terkait isu agama dan
politik. Penulis berusaha menggiring pembaca untuk mengenali dan
menyadari gejala perpecahan yang muncul akibat dua hal ini.
Hal ini dapat dilihat dari teks Aura, Rakyat, Bhima, dan Fobia. Munculnya
teks-teks ini juga terkait dengan kognisi dan konteks sosial penulis.
Melihat peristiwa besar yang terjadi diperiode ini seperti istilah Islamfobia
atau anti Islam di negara barat yang notabene dianggap sebagai kelompok

teroris menjadi perhatian penulis. Kemudian isu lainnya yang berkembang
adalah terkait maraknya korupsi di negeri ini.

2.

Saran dan Rekomendasi
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada teks-teks di rubrik Catatan

Pinggir majalah Tempo edisi Agustus-Oktober 2016 dengan pendekatan analisis
wacana kritis model Teun. A. Van Dijk maka saran dari peneliti adalah sebagai
berikut:
a. Penelitian ini memiliki keterbatasan pada analisisnya yaitu hanya menyangkut
pada teks dan proses produksinya (analisis ideologi penulis). Untuk
memperkaya suatu bahan kajian, maka saran untuk peneliti selanjutnya adalah
menyangkut analisis wacana kritis atas media atau membongkar pengaruh,
ideologi dan kekuasaan dalam sebuah media.
b. Saran untuk peneliti yang menggunakan analisis wacana kritis (AWK) model
Teun. A. Van Dijk dianjurkan untuk membaca penelitian ini. Teknik analisis

80


yang disajikan dalam penelitian ini diaplikasikan dengan baik sesuai dengan
struktur penelitian AWK model Teun. A. Van Dijk.
c. Saran selanjutnya bagi khalayak atau pembaca Catatan Pinggir majalah
Tempo adalah sebaiknya lebih kritis dalam memahami secara mendalam
maksud atas setiap pilihan kata yang digunakan oleh penulis dalam
menyajikan pemikirannya kepada pembaca. Melihat peristiwa atau isu utama
yang disajikan media Tempo dalam tiap edisi kemudian mencoba
menghubungkannya dengan tulisan di Catatan Pinggir berdasarkan hal
tersebut maka isi dan makna akan jauh lebih akurat sehingga pembaca bisa
mengenal lebih jauh arah pemberitaan media Tempo dan juga arah pemikiran
seorang GM dalam menyikapi isu atau peristiwa tersebut.

81

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

Diskriminasi Perempuan Muslim dalam Implementasi Civil Right Act 1964 di Amerika Serikat

3 55 15