Makalah Kajian ilmiah dan filsafat terha

1

MAKALAH PANCASILA

KAJIAN ILMIAH-FILSAFATI TERHADAP PANCASILA
OLEH :
KELOMPOK II
1.
2.
3.
4.
5.
6.

DENI SYAPUTRA
FLORENSIA
YOLANDA
FADLI IRWAN I.
NAZIF ARRAHMAN
MEGA INTAN P.


JURUSAN SOCIAL EKONOMI PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKAN BARU
2014

2

BAB I.
PENDAHULUAN

1.1.

Latar belakang
Bangsa Indonesia terbentuk melalui suatu proses sejarah yang cukup
panjang sejak zaman kerajaan kutai, Sriwijaya, Majapahit sampai datangnya
bangsa lain yang menjajah serta menguasai bangsa Indonesia. Beratus-ratus tahun
bangsa Indonesia dalam perjalanan hidupnya berjuang untuk menemukan jati
dirinya sebagai suatu bangsa yang merdeka, mandiri, serta memiliki suatu prinsip
yang tersimpul dalam pandangan hidup serta falsafat hidup bangsa. Setelah

melalui suatu proses yang cukup panjang dalam perjalanan sejarah bangsa
Indonesia menemukan jati dirinya, yang didalamnya tersimpul ciri khas, sifat, dan
karakter bangsa yang berbeda dengan bangsa lain, yang oleh para pendiri negara
kita dirumuskan dalam suatu rumusan yang sederhana namun mendalam, yang
meliputi lima prinsip (lima sila) yang kemudian dinamakan Pancasila.
Secara historis, nilai-nilai Pancasila telah dimiliki dan dilaksanakan oleh
bangsa Indonesia sejak dahulu kala.




Pengakuan terhadap adanya Tuhan.
Sikap tolong menolong, menghormati.
Persatuan dan kesatuan adanya beberapa kerajaan besar (Sriwijaya,




Majapahit).
Gotong Royong, musyawarah mufakat.

Mengakui, menghormati hak dan kewajiban.
Dalam hidup berbangsa dan bernegara dewasa ini terutama dalam masa

reformasi, bangsa Indonesia sebagai bangsa harus memiliki visi serta pandangan
hidup yang kuat agar tidak terombang-ambing di tengah-tengah masyarakat
internasional. Dengan kata lain perkataan bangsa Indonesia harus memiliki
nasionalisme serta rasa kebangsaan yang kuat. Hal ini dapat terlaksana bukan
melalui kekuasaan atau hegemoni ideologi melainkan suatu kesadaran berbangsa
dan bernegara yang berakar pada sejarah bangsa.
Jadi secara historis bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila
pancasila sebelum dirumuskan dan disahkan menjadi dasar negara Indonesia

3

secara objektif historis telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri. Sehingga asal
nilai-nilai Pancasila tersebut tidak lain adalah dari bangsa Indonesia sendiri, atau
dengan kata lain bangsa Indonesia sebagai kausa materialis Pancasila. Oleh karena
itu berdasarkan fakta objektif secara historis kehidupan bangsa Indonesia tidak
dapat dipisahkan dengan nilai-nilai Pancasila. Atas dasar pengertian dan alas an
historis inilah maka sangat penting bagi p980ara generasi penerus bangsa

terutama kalangan intelektual kampus untuk mengkaji, memahami dan
mengembangkan berdasarkan pengembangan ilmiah, yang pada gilirannya akan
memiliki suatu kesadaran serta wawasan kebangsaan yang kuat berdasarkan nilainilai yang dimilikinya sendiri. Konsekuensinya secara historis Pancasila dalam
kedudukannya sebagai dasar filsafat negara serta ideology bangsa dan negara
bukannya suatu ideology yang menguasai bangsa, namun justru nilai-nilai dari
sila-sila Pancasila itu melekat dan berasal dari bangsa Indonesia itu sendiri.
Setiap bangsa di dunia dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara senantiasa memiliki suatu pandangan hidup, filsafat hidup serta
pegangan hidup agar tidak terombang-ambing dalam kancah pergaulan
masyarakat internasional.
Setiap bangsa memiliki ciri khas serta pandangan hidup yang berbeda
dengan bangsa lain. Negara komunisme dan liberalism meletakkan dasar filsafat
negaranya

pada

suatu

konsep


ideology

tertentu,

misalnya

komunisme

mendasarkan ideologinya pada konsep pemikiran Karl Marx.
Berbeda dengan bangsa-bangsa lain. Bangsa Indonesia mendasarkan
pandangan hidupnya dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara pada suatu
asas cultural yang dimiliki dan melekat pada bangsa itu sendiri. Nilai-nilai
kenegaraan dan kemasyarakatan yang terkandung dalam sila-sila Pancasila
bukanlah hanya merupakan suatu hasil konseptual seseorang saja. Melainkan
merupakan suatu hasil karya besar bangsa Indonesia sendiri, yang diangkat dari
nilai-nilai cultural yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri melalui proses
refleksi filosofis paara pendiri negara seperti Soekarno, M Yamin, M Hatta,
Sepomo serta para tokoh pendiri negara lainnya.
Satu-satunya karya besar bangsa Indonesia yang sejajar dengan karya
besar bangsa lain di dunia ini adalah hasil pemikiran tentang bangsa dan negara


4

yang mendasarkan pandangan hidup suatu prinsip nilai yang tertuang dalam silasila Pancasila. Oleh karena itu para generasi penerus bangsa terutama dalam
kalangan intelektual kampus sudah seharusnya untuk mendalami secara dinamis
dalam arti mengembangkannya sesuai dengan tuntutan zaman.
1. Nilai – nilai Pancasila digali dari budaya dan peradapan bangsa Indonesia yang
telah berurat, berakar dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
2. Nilai-nilai itu sebagai buah pikiran dan gagasan dasar bangsa Indonesia tentang
kehidupan yang dianggap baik.
3. Tata nilai kehidupan sosial dan tata nilai kehidupan kerohanian sebagai budaya
dan peradapan bangsa yang memberi corak, watak dan ciri masyarakat dan
bangsa Indonesia yang membedakan dengan bangsa lain.
Pancasila adalah sebagai dasar filsafat negara dan pandangan filosofis
bangsa Indonesian. Oleh karena itu sudah merupakan suatu keharusan moral
untuk secara konsisten merealisasikannya dalam setiap aspek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Hal ini berdasarkan pada suatu
kenyataan secara filosofis dan objektif bahwa bangsa Indonesia dalam hidup
bermasyarakat dan bernegara mendasarkan pada nilai-nilai yang tertuang dalam
sila-sila Pancasila yang secara filosofis merupakan filosofi bangsa Indonesia

sebelum mendirikan negara.
Secara filosofis, bangsa Indonesia sebelum mendirikan negara adalah
sebagai bangsa yang berketuhanan dan berkemanusiaan, hal ini berdasarkan
kenyataan objektif bahwa manusia adalah makhluk Tuhan yang Maha Esa. Syarat
mutlak suatu negara adalah adanya persatuan yang terwujudkan sebagai rakyat
(merupakan unsur pokok negara), sehingga secara filosofis negara berpersatuan
dan berkerakyatan konsekuensinya rakyat adalah merupakan dasar ontologism
demokrasi, karena rakyat merupakan asal mula kekuasaan Negara
Atas dasar pengertian filosofis tersebut maka dalam hidup bernegara nilainilai pancasila merupakan dasar filsafat negara. Konsekuensinya dalam setiap
aspek penyelenggaraan negara harus bersumber pada nilai-nilai Pancasila
termasuk system peraturan perundang-undangan di Indonesia. Oleh karena itu
dalam realisasi kenegaraan termasuk dalam proses reformasi dewasa ini
merupakan suatu keharusan bahwa pancasila merupakan sumber nilai dalam

5

pelaksanaan kenegaraan baik dalam pembangunan nasional, ekonomi, politik,
hukum, social budaya, maupun pertahanan dan keamanan.
1.2.


Rumusan masalah
Atas dasar permasalahan di atas maka Atas dasar permasalahan diataslah
penulis membuat judul makalah ini “Kajian Ilmiah-Filsafat Terhadap
Pancasila”
berdasarkan latar belakang diatas dapat dibuat rumusan masalah sebagai
berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Bagaimana kajian ilmiah terhadap pancasila ?
Apa sebenarnya maksud dari pengetahuan, ilmu empiris dan fisafat ?
Bagaimana seseorang mendapatkan pengetahuan ?
Seperti apa ciri berfikir ilmiah terhadap pembahasan pancasila ?
Bagaimana terbentuknya susunan pancasila ?

Bagaimana ruang lingkup kajian ilmiah pancasila ?
Apa sebenarnya pancasila itu ?
Seperti apa kajian ilmiah pancasila di era global ?

1.3. Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini yaitu :
1. Untuk mahasiswa dapat memberikan referensi, gambaran lebih baik lagi dan
mengetahui serta lebih memahami dan dapat mengimlementasikan pancasila
sebagai dasar Negara, pedoman hidup, dan falsafah Negara
2. Untuk masyarakat dapat memberikan pemahaman mengenai pancasila
3. Untuk siswa dapat dijadikan bahan tambahan mateer pelajaran

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kajian Ilmiah Terhadap Pancasila

6

A. Pengetahuan, Ilmu Empiris dan Filsafat

Manusia adalah makhluk berpikir. Oleh karena itu manusia dapat
memahami dan menghasilkan pengetahuan. Pengetahuan manusia ada yang
diperoleh secara spontan dan secara sistematis-reflektif.
Pancasila sebagai merupakan pengetahu-an yang reflektif, bukan
pengetahuan spontan.Proses ini melalui kajian empiris dan filosofis.
Pancasila sebagai pengetahuan ilmiah-filosofis dapat dipahami dari sisi
verbalis, konotatif, denotatif.

konotat
if

verbali
s

denotat
if

Sisi verbalis dan sisi konotatif mempunyai hubungan langsung, artinya apa
yang diucapkan dapat diinterpretasikan, dan dicari maknanya oleh setiap orang.
Sisi verbalis dan sisi denotatif tidak terhubung secara langsung, karena apa yang

dikatakan tidak mesti langsung terwujud dalam kenyataan.
Dalam rangka interpretasi terhadap Pancasila sering terjadi distorsi makna
oleh sebagian orang, misalnya: kata “kekeluargaan” dalam bahasa politik dan
sosio-budaya sering disalahartikan menjadi kroni, atau persekongkolan yang
akhirnya memunculkan fenomena korupsi, kolusi dan nepotisme. Dalam
kehidupan sehari-hari juga sering terjadi ketidaksesuaian antara pengetahuan yang
dimiliki dengan perbuatan atau tingkah laku seseorang. Misal: Seseorang
mengetahui bahwa merokok itu membahayakan kesehatan, tetapi apa yang
diketahuinya tidak langsung menunjukkan pada perbuatannya (toh ia tetap saja
merokok). Demikian pula para aparatur negara mengetahui bahwa Pancasila
menjadi sumber nilai dan sumber hukum dalam menjalankan tugasnya, tetapi

7

banyak juga aparatur negara yang melanggar hukum yang telah diketahuinya
tersebut, bahkan yang dibuatnya sendiri.
B. Kebenaran ilmiah dalam Pancasila
Pengetahuan manusia tidak akan mencapai pengetahuan yang mutlak,
termasuk pengetahuan tentang Pancasila, karena keterbatasan daya pikir dan
kemampuan manusia. Pengetahuan manusia bersifat evolutif. Pengetahuan yang
dikejar manusia identik dengan pengejaran kebenaran.
Pengetahuan manusia merupakan proses panjang yang dimulai dari
purwa-madya-wasana.
Dari kriteria ini diperoleh empat macam teori kebenaran:
1.

Teori kebenaran koherensi

2.

Teori kebenaran korespondensi

3.

Teori kebenaran pragmatisme

4.

Teori kebenaran konsensus
Kebenaran koherensi ditandai dengan pernyataan yang satu dengan

pernyataan yang lain saling berkaitan, konsisten, dan runtut. Pernyataan yang satu
dengan yang lain tidak boleh bertentangan
Kebenaran korespondensi ditandai dengan adanya kesesuaian antara
pernyataan dan kenyataannya.
Kebenaran pragmatis berdasarkan kriteria bahwa pernyataan-pernyataan
yang dibuat harus membawa manfaat. Pernyataan harus dapat ditindaklanjuti
dalam perbuatan dan dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Kebenaran konsensus didasarkan pada kesepakatan bersama. Suatu
pernyataan dikatakan benar apabila disepakati oleh masyarakat atau komunitas
tertentu yang menjadi bagian dari proses konsensus. Akan tetapi tidak semua
kesepakatan umum itu benar, karena ada syarat tertentu untuk terwujudnya
kebenaran konsensus. Menurut Jurgen Habermas, ada empat syarat, yaitu
keterpahaman, diskursus/wacana, ketulusan/kejujuran dan otoritas.
C. Ciri-ciri Berpikir Ilmiah-Filsafati dalam Pembahasan Pancasila

8

Ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi sehingga pengetahuan itu
dapat dikatakan sebagai suatu ilmu. yaitu:
1.

Berobjek

2.

Bermetode

3.

Bersistem

4.

Bersifat umum / universal.

D. Bentuk dan Susunan Pancasila
1) Bentuk Pancasila
Pancasila di dalam pengertian yaitu sebagai rumusan Pancasila
sebagaimana tercantum di dalam alinea IV Pembukaan UUD’45. Pancasila
sebagai seuatu sistem nilai mempunyai bentuk yang mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut:
a. Merupakan kesatuan yang utuh
b. Setiap unsur pembentuk Pancasila merupakan unsur mutlak yang membentuk
kesatuan, bukan unsur yang komplementer.
c. Sebagai satu kesatuan yang mutlak, tidak dapat ditambah atau dikurangi.
2) Susunan Pancasila
Susunan sila-sila pancasila merupakan kesatuan yang organis, satu sama lain
membentuk suatu sistem yang istilah majemuk tunggal. Majemuk tunggal
artinya terdiri dari 5 sila tetapi merupakan satu kesatuan yang berdiri sendiri
secara utuh. Selanjutnya bentuk dan susunan Pancasila adalah hierarkispiramidal. Hierarkhis berarti tingkat, sedangkan piramidal dipergunakan untuk
menggambar-kan hubungan bertingkat dari sila-sila Pancasila dalam urutan luas
cakupan dan juga isi pengertian. Pancasila sebagai satu kesatuan sistem nilai, juga
membawa implikasi bahwa antara sila yang satu dengan sila yang lain saling
mengkualifikasi. Hal ini berarti bahwa antara sila yang satu dengan yang lain,
saling memberi kualitas, memberi bobot isi.
E. Refleksi terhadap Kajian Ilmiah tentang Pancasila di Era Global

9

Kajian ilmiah tentang Pancasila sejak disyahkan tanggal 18 Agustus 1945
sampai saat ini mengalami pasang surut. Notonagoro, Driyarkara merupakan
tokoh-tokoh/ilmuwan yang mengawali pengkajian Pancasila secara ilmiah populer
dan filosofis,yang menghasilkan suatu yang bermakna bagi perkembangan
Pancasila sebagai dasar negara.
masih terbukanya bahan dialog dan

kajian kritis

terhadap Pancasila

sehingga diperoleh interpretasi baru untuk memperoleh makna terdalam dari silasila Pancasila. Didaera global secara langsung maupun tidak langsung banyak
ideologi asing yang gencar menerpa masyarakat Indonesia. Hal ini terkadang
tidak disadari oleh masyarakat kita, bahkan mereka banyak yang menganggap
bahwa nilai-nilai dan ideologi asing justru menjadi pandangan hidupnya seperti
materialisme, hedonisme, konsumerisme. Dengan adanya gejala tersebut semakin
diperlukan sebuah kajian kritis terhadap Pancasila sebagai sumber nilai bagi
kehidupan masyarakat Indonesia. Diharapkan masyarakat kita semakin kritis
dalam menentukan pilihan pandangan hidup, sikap dan gaya hidupnya yang
selaras dengan nilai-nilai Pancasila sebagai bagian dari budaya bangsa. Dengan
demikian, masyarakat Indonesia memiliki prinsip-prinsip hidup yang kokoh,
orientasi hidup yang jelas dalam bersikap dan berperilaku sehingga tidak
terombang-ambing mengikuti arus global.
2.2 Ruang Lingkup Kajian Ilmiah
Mata Kuliah Pendidikan Pancasila merupakan salah satu Mata Kuliah
Umum (MKU) yang bertujuan hendak memberi bekal pengetahuan dan
pemahaman yang memadai bagi mahasiswa terkait dengan pokok soal tentang
hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Lingkup kajian Pendidikan Pancasila meliputi aspek historis, yuridis, dan
filosofis Pancasila. Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu
melihat secara kritis – ilmiah persoalan-persoalan yang terkait dengan Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa dan Dasar Negara Republik Indonesia, baik
dalam dimensi masa lalu, sekarang, maupun masa mendatang. Atas dasar
kemampuan yang demikian, kompetensi lulusan Pendidikan Pancasila adalah
seperangkat tindakan intelektual, penuh tanggung jawab sebagai seorang warga

10

negara dalam memecahkan berbagai masalah dalam hidup bermasyarakat
berbangsa dan bernegara dengan menerapkan pemikiran yang berlandaskan nilainilai Pancasila.
2.3 Pengertian Pancasila
Definisi Pancasila
Arti Pancasila berasal dari bahasa sansekertaIndia (kasta brahmana).
sedangkan menurut Muh Yamin, dalam bahasa sansekerta ,memiliki dua macam
arti secara leksikal yaitu : panca : yang artinya lima, syila : vokal i pendek, yang
artinya batu sendi, alas, atau dasar. Syiila vokal i panjang artinya peraturantingkah
laku yang baik atau penting.kata kata tersebut kemudian dalam bahasa indonesia
terutama bahasa jawa diartikan“susila” yang memiliki hubungan dengan
moralitas. oleh karena itu secara etimologi kata“pancasila” yang dimaksud adalah
istilah “pancasyila” dengan vokal i yang memilikimakna leksikal “berbatu sendi
lima” atau secara harfiah “dasar yang memiliki limaunsur”. adapun istilah
“pancasyiila” dengan huruf Dewanagari i bermakna “lima aturantingkah laku
yang penting”Perkataan pancasila mula-mula terdapat dalam perpustakaan Budha
India. ajaran budha bersumber pada kitab suci Tri Pitaka dan Vinaya pitaka, yang
kesemuanya itu merupakanajaran moral untuk mencapai surga. ajaran pancasila
menurut Budha adalah merupakanlima aturan (larangan) atau five moral
principles, yang harus ditaati dan dilaksanakanoleh para penganutnya.
Adapun isi lengkap larangan itu adalah : Panati pada veramani sikhapadam
samadiyani, artinya “jangan mencabut nyawa makhlumhidup” atau dilarang
membunuh.Dinna dana veramani shikapadam samadiyani, artinya “jangan
mengambil barang yangtidak diberikan.” maksudnya dilarang mencuri.Kameshu
micchacara

veramani

shikapadam

samadiyani,

artinya

jangan

berbuat

zina.Musawada veramani shikapadam samadiyani, artinya jangan berkata bohong
atau dilarang berdusta.Sura merayu masjja pamada tikana veramani, artinya
janganlah minum-minuman yangmemabukkan.nilai nilai pancasila secara intrinsik
bersifat filosofis, dan di dalam kehidupan masyarakatindonesia nilai pancasila
secara praktis merupakan filsafat hidup (pandangan hidup). nilaidan fungsi filsafat
pancasila telah ada jauh sebelum indonesia merdeka. hal ini dibuktikandengan

11

sejarah

majapahit

(1293).

pada

waktu

itu

hindu

dan

budha

hidup

berdampingandengan damai dalam satu kerajaan. Empu prapanca menulis “negara
kertagama” (1365).dalam kitab tersebut telah terdapat istilah “pancasila”empu
tantular yang mengarang buku “sutasoma” yang di dalamnya memuat seloka
yang berbunyi : “Bhineka Tunggal ika tan Hana Dharma Mangrua”, artinya
walaupun berbedanamun satu jua adanya, sebab ada tidak agama yang memiliki
Tuhan yang berbeda. Halini menunjukkan adanya realitas kehidupan agama pada
saat itu, yaitu agama Hindu danBudha. bahkan salah satu kerajaan yang menjadi
kekuasaannya yaitu pasai jutru telahmemeluk agama islam.Sumpah palapa yang
diucapkan Mahapatih Gadjah mada dalam sidang ratu dan paramenteri di
pasebahan

keprabuan

Majapahit

pada

tahun

1331,

yang

berisi

cita-

citamempersatukan seluruh nusantara raya sebagai berikut : “Saya baru akan
berhenti berpuasa makan palapa, jikalau seluruh nusantara bertakhluk di bawah
kekuasaan negara, jikalau gurun, seram, tanjungpura, Haru, pahang, Dempo, Bali,
Sunda, palembang, tumasik telah dikalahkan”. (Yamin ; 1960:60)Dalam
kehidupan bangsa indonesia diakui bahwa nilai pancasila adalah pandangan
hidup(filsafat hidup) yang berkembang dalam sosio-budaya Indonesia. nilai
pancasila dianggapsebagai nilai dasar dan puncak (sari-sari) budaya bangsa,
karenanya nilai ini diyakinisebagai jiwa dan kepribadian bangsa.sebagai ajaran
filsafat, pancasila mencerminkan nilai dan pandangan mendasar dan hakikirakyat
indonesia dalam hubungannya dengan sumber kesemestaan, yakni Tuhan
YangMaha Esa sebagai asas fundamental dalam kesemestaan yang kemudian juga
dijadikanfundamental kenegaraan yaitu negara berdasar atas Ketuhanan Yang
Maha Esa. demikian pula asas kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
indonesia dan seterusnya dimananilai nilai tersebut secara bulat dan utuh
mencerminkan asa kekeluargaan, cinta sesamadan cinta keadilan. berdasarkan
asa-asa fundamental ini, maka disarikan pokok-pokok ajaran filsafat pancasila
menurut Lapasila IKIP Malang (yang saat ini menjadi Universitas Malang)sebagai
berikut :1. Tuhan Yang Maha Esa2. Budinurani manusia3. Kebenaran4.
Kebenaran dan keadilan5. Kebenaran dan keadilan bagi bangsa Indonesia.dalam
perkembangan selanjutnya pancasila tetap tercantum dalam pembukaan UndangUndang Dasar 1945 yang susunan sila-silanya sebagai berikut :1. Ketuhanan Yang

12

Maha Esa2. Kemanusiaan yang adil dan beradab3. Persatuan Indonesia4.
Kerakyatan

yang

dipimpin

oleh

Hikmat

kebijaksanaan

dalam

permusyawaratan perwakilan5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia,
Istilah “Pancasila” telah dikenal di Indonesia sejak zaman majapahit abad
XIV, yaituterdapat pada buku Negara Kertagama karangan Empu Prapanca dan
dalam bukuSutasoma karangan Empu Tantular. Tetapi baru dikenal oleh bangsa
Indonesia sejak tanggal 1 Juni 1945, yaitu pada waktu Ir. Soekarno mengusulkan
Pancasila sebagaidasar negara dalam sidang Badan Penyidik Usaha-Usaha
Persiapan

KemerdekaanIndonesia.1.

Dari

Segi

Etimologi

(Menurut

Lughatiya)Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta (bahasa Brahmana India)
yang artinyaa. Panca = Lima b. Sila / syila = batu sendi, ulas atau dasar.
Jadi, pancasila adalah lima batu sendi Atau Panca = limaSila / syila =
tingkah laku yang baik Jadi, pancasila adalah lima tingkah laku yang baik.2. Dari
segi Terminolog iIstilah “Pancasila” di dalam “Falsafah Negara Indonesia”
mempunyai pengertian sebagai nama dari 5 dasar negara RI, yang pernah
diusulkan oleh Bung Karno atas petunjuk Mr. Moh. Yamin pada tanggal 1 Juni
1945, yaitu pada saat bangsa Indonesiasedang menggali apa yang akan dijadikan
dasar negara yang akan didirikan padawaktu itu. Lima dasar negara yang
diberikan

nama

Pancasila

oleh

Bung

Karno,

ialah

:1.

Kebangsaan2.

Prikemanusiaan3. Mufakat4. Kesejahteraan Sosial5. Ketuhanan YME Setelah
bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus1945,
disusunlah

suatu

UUD

pada

18

Agustus

1945

yang

di

dalam

pembukaannyatercantum lima dasar Negara R.I.Ia, Pancasila adalah lima dasar
negara yang tercantum dalam pembukaan UUD ’45,yaitu dasar:a. Ketuhanan
Yang Maha Esa b. Kemanusiaan yang adil dan beradabc. Persatuan Indonesiad.
Kerakyatan

yang

dipimpin

oleh

hikmat

kebijaksanaan

dalam

permusyawaratan / perwakilane. Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat IndonesiaB.
Fungsi PancasilaTujuan mencantumkan pancasila dalam pembukaan UUD 1945
adalah untuk dipergunakan sebagai dasar negara RI, yaitu landasan dalam
mengatur jalannya pemerintahan di IndonesiaPancasila merupakan jiwa dan
kepribadian bangsa, karena unsur-unsurnya telah berabad-abad lamanya terdapat
dalam kehidupan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, Pancasila adalah pandangan

13

hidup atau falsafah hidup bangsa yang sekaligus merupakan tujuan hidup bangsa
Indonesia Ketetapan MPR No. 11/MPR/1978 tertanggal 22 Maret 1978 tentang
pedoman penghayatan dan pengamalan Pancasila (Eka Prasetia Pancakarsa)
antara lain :“Sesungguhnya sejarah telah mengungkapkan bahwa pancasila adalah
jiwa seluruh rakyat Indonesia yang memberikan kekuatan hidup kepada bangsa
Indonesia serta membimbingnya dalam kehidupan lahir batin yang makin baik,
dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur Bahwasanya pancasila yang
telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara sepertiyang telah diuji
kebenerannya, keampuhan dan kesaktiannya sehingga tidak ada suatu kekuatan
manapun juga yang mampu memisahkan pancasila dari kehidupan bangsa
Indonesia”.Pancasila Sebagai Jiwa Kepribadian Bangsa IndonesiaPancasila
merupakan pandangan hidup, kesadaran cita-cita moral yang meliputi kejiwaan
dan suatu kebudayaan yang mengajarkan bahwa hidup manusia akan mencapai
kebahagiaan jika dapat dikembangkan keselarasan dan keseimbangan baik dalam
hidup

manusia

sebagai

pribadi,

dalam

hubungan

manusia

dengan

masyarakat,dalam hubungan manusia dengan alam, dalam hubungan manusia
dengan Tuhannya,maupun dalam mengejar kemajuan lahiriah dan kebahagian
rohaniah.
Bangsa Indonesia lahir dari sejarah dan kebudayaannya yaitu melalui
gemilangnya kerajaan Sriwijaya, Majapahit dan Mataram, kemudian mengalami
masa penderitaan penjajahan sepanjang 3,5 abad sampai akhirnya Indonesia
memproklamirkan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Sejarah
perjuangan bangsa Indonesia untuk merebut kemerdekaan nasionalnya sama
tuanya dengan sejarah penjajahan itu sendiri. Berbagai bab sejarah telah dilampaui
dan berbagai jalan telah ditempuh dengan gaja yang berbeda-beda, mulai dengan
cara yaitu lunak sampai cara yagn luru, mulai darigerakan kaum cendekiawan
yang terbatas sampai gerakan yang menghimpun kekuatan rakyat banyak, mulai
bidang pendidikan, kesenian daerah, perdaganga sampai kepada gerakan-gerakan
politik.

Bangsa Indonesia lahir sesudah melampaui perjuangan yang sangat

panjang, dengan memberikan segala pengorbanan dan menahan segala macam
penderitaan bangsa Indonesia lahir menurut cara dan jalan yang ditempuhnya
sendiri yaitu, merupakan hasil antara proses sejarah di masa lampau, tantangan

14

perjuangan dan cita-cita hidup dimasa datang yagn secara keseluruhan
membentuk kepribadiannya sendiri, yang bersamaan dengan lahirnya bangsa dan
negara itu, kepribadian tersebut ditetapkan sebagai pandangan hidup dan dasar
negara pancasila. Karena itu, pancasila lahir melalui proses yang panjang dan
dimatangkan oleh sejarah perjuangan bangsa kita sendiri, dengan melihat
pengalaman bangsa-bangsa lain,dengan diilhami oleh gagasan besar dunia,
dengan tetap berakar pada kepribadian bangsa kita sendiri dan gagasan besar
bangsa kita sendiri. Karena pancasila merupakan pandangan hidup yang berakar
dalam kepribadian bangsa, maka ia diterima sebagai dasar negara yang mengatur
hidup ketatanegeraan. Hal ini tampak dalam sejarah bahwa meskipun dituangkan
dalam rumusan yang agak berbeda, namun dalam 3 buah UUD yaitu dalam
pembukaan UUD’45, dalam mukadimah konstitusi RIS dan dalam mukadimah
UUDS RI (1950). Pancasila tetap tercantum di dalamnya. Pancasila yang selalu
dikukuhkan dalam kehidupan.
Jadi Pancasila adalah dasar filsafat negara republik indonesia yang secara
resmi dishkan oleh PPKI pada tanggal 18 agustus 1945 dan tercantum dalam
pembukaan UUD 1945, diundangkan dalam berita republik Indonesia tahun ll
No.7

bersama-sama

dengan

batang

BAB III
PENUTUP

tubuh

UUD

1945.

15

3.1.

Kesimpulan
Manusia adalah makhluk berpikir. Oleh karena itu manusia dapat
memahami dan menghasilkan pengetahuan. Pengetahuan manusia ada yang
diperoleh secara spontan dan secara sistematis-reflektif. Pancasila merupakan
pengetahu-an yang reflektif, bukan pengetahuan spontan. Proses ini melalui kajian
empiris dan filosofis.
Ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi sehingga pengetahuan itu
dapat dikatakan sebagai suatu ilmu. yaitu: Berobjek, Bermetode, Bersistem dan
Bersifat umum / universal.
Susunan sila-sila pancasila merupakan kesatuan yang organis, satu sama lain
membentuk suatu sistem yang istilah majemuk tunggal. Majemuk tunggal
artinya terdiri dari 5 sila tetapi merupakan satu kesatuan yang berdiri sendiri
secara utuh. Selanjutnya bentuk dan susunan Pancasila adalah hierarkispiramidal. Hierarkhis berarti tingkat, sedangkan piramidal dipergunakan untuk
menggambar-kan hubungan bertingkat dari sila-sila Pancasila dalam urutan luas
cakupan dan juga isi pengertian. Pancasila sebagai satu kesatuan sistem nilai, juga
membawa implikasi bahwa antara sila yang satu dengan sila yang lain saling
mengkualifikasi. Hal ini berarti bahwa antara sila yang satu dengan yang lain,
saling memberi kualitas, memberi bobot isi.
Pancasila adalah dasar filsafat negara republik indonesia yang secara resmi
dishkan oleh PPKI pada tanggal 18 agustus 1945 dan tercantum dalam
pembukaan UUD 1945, diundangkan dalam berita republik Indonesia tahun ll
No.7 bersama-sama dengan batang tubuh UUD 1945.

3.1. Saran
sebaiknya waktu yang diberikan untuk mempresentasika makalah lebih
panjang lagi, supaya hasil diskusi jadi lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

16

Asngari

Sobo:
KAJIAN
ILMIAH
TERHADAP
PANCASILA
http://asngarisobo.blogspot.com/2012/11/kajian-ilmiah-terhadappancasila.html. (diakses tanggal 8 juni 2014).

EmAn-eMaN:
KAJIAN
ILMIAH
TERHADAP
PANCASILA
http://markdebie.blogspot.com/2011/05/kajian-ilmiah-terhadappancasila.html. (diakses tanggal 8 juni 2014).
http://fannymp120203090100.wordpress.com/2010/05/12/pancasila-pembahasanpancasila-secara-ilmiah. (diakses tanggal 8 juni 2014).
http://markdebie.blogspot.com/2011/05/kajian-ilmiah-terhadap-pancasila.html.
(diakses tanggal 8 juni 2014).
http://pepradewa.blogspot.com/2012/02/ruang-lingkup-mata-kuliahpendidikan.html. (diakses tanggal 8 juni 2014).
http://ridwanaz.com/akademik/kewarganegaraan/mengetahui-arti-atau-pengertianpancasila/http://www.scribd.com/doc/44747985/definisi-pancasila.
(diakses tanggal 8 juni 2014).
http://sosokpresidenpancasilais.blogspot.com/2012/05/kajian-ilmiah-ilmurumusan-pancasila.html. (diakses tanggal 8 juni 2014).
http://www.academia.edu/3819639/MAKALAH_PENDIDIKAN_PANCASILA_
Disusun_oleh_BAB_I_PENDAHULUAN_LATAR_BELAKANGBAB_I
II_PENUTUP. (diakses tanggal 8 juni 2014).
kajian-ilmiahpancasila.pptxhttp://planetmonst3r.files.wordpress.com/2012/06/kajianilmiah-pancasila.pptx. (diakses tanggal 8 juni 2014).