MAKALAH MANAJEMEN SDM EKONOMI BISNIS and

MAKALAH MANAJEMEN SDM
EKONOMI BISNIS & SERIKAT PEKERJA

KELOMPOK 4
Ika Arista (20151221115)
M. Haris Junianto (20151221110)
Eka Rama Permana (20151221118)
Hafidz Fathur Rohiem (20151221099)
Mata Kuliah : Manajemen SDM

PROGRAM PERKULIAHAN KARYAWAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURABAYA
TAHUN AJARAN 2016 / 2017
KATA PENGANTAR
Makalah Etika Bisnis & Serikat Pekerja | 1 |

Syukur alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah swt. karena atas
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul ETIKA & SERIKAT PEKERJA. Penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia pada prodi

Manajemen Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini. Besar
harapan kami semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Surabaya, 22 Desember 2016

Penulis

Makalah Etika Bisnis & Serikat Pekerja | 2 |

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................ 3
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang..................................................................................4
1.2 Tujuan...............................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Etika Bisnis...........................................................................5
2.1 Hak-hak Karyawan............................................................................6

2.3 Disiplin..............................................................................................9
2.4 Serikat Pekerja..................................................................................10

BAB III PENUTUP
Kesimpulan……………………………………………….....................................15
Saran......................................................................................................15

Makalah Etika Bisnis & Serikat Pekerja | 3 |

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang

Di era informasi tanpa batas seperti sekarang membuat banyak bisnis
dapat berkembang lebih pesat. Banyak bisnis baru yang bermunculan karena
memanfaatkan keajaiban internet dan banyak bisnis lama yang tutup karena
tidak mampu bersaing. Momentum Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang
telah didengung-dengungkan oleh pemerintah membuat para pelaku bisnis

di Indonesia dipaksa untuk maju. Berani bersaing dengan pebisnis lain dari
luar Indonesia dan semakin memperluas jangkauan pasar sudah menjadi hal
yang wajib jika tidak mau tersingkir.

Momentum seperti ini selayaknya

dimanfaatkan oleh para pebisnis untuk memaksimalkan profit perusahaan
sebesar-besarnya.
Namun

dalam

proses

memaksimalkan

profit,

perusahaan


harus

memperhatikan batasan-batasan yang telah disepakati oleh seluruh manusia
dalam menentukan hal yang baik atau buruk untuk dilakukan. Lebih tepatnya
disebut etika dalam berbisnis. Di era informasi tanpa batas dan ilmu
pengetahuan dapat menyebar secara cepat serta betapa luas jangkauannya,
jika tidak diimbangi dengan penerapan moral dan etika dalam berbisnis
makan akan banyak terjadi kecurangan. Banyak pihak yang dirugikan hanya
demi meraup keuntungan. Hak-hak serikat pekerja juga harus mendapatkan
perhatian oleh perusahaan.

Karena

mereka

adalah

roda

penggerak


operasional perusahaan dalam mencari keuntungan. Apabila mereka tidak
merasa diuntungkan dalam perusahaan maka mereka dapat melakukan
tuntutan atau keluar dari perusahaan. Inti dari pembahasan makalah ini
adalah

bagaimana

perusahaan

dapat

memaksimalkan

profit

tanpa

meninggalkan perhatiannya pada setiap elemen manusia yang membantu
jalannya bisnis.


1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1.
2.

Mendefinisikan Etika Bisnis
Menjelaskan Hak-hak karyawan
Makalah Etika Bisnis & Serikat Pekerja | 4 |

3.

Menjabarkan Disiplin

4.

Mendiskusikan Serikat Pekerja

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Etika Bisnis
Sebellum memahami definisi dari etika bisnis, ada baiknya kita bahas
pengertian dari etika dan bisnis. Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul
dari kebiasaan") adalah sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama
filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai
standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep
seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
Etika

dimulai

bila

manusia

merefleksikan

unsur-unsur

etis


dalam

pendapat-pendapat spontan kita .Kebutuhan akan refleksi itu akan kita
rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan
pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu
apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada
konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata
bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk”
dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk
mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak
swasta,

bisnis

dibentuk

untuk


mendapatkan

profit

dan

meningkatkan

kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis
mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka
berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya
bisnis

koperatif

anggotanya

atau


yang

bertujuan

institusi

meningkatkan

pemerintah

yang

kesejahteraan

bertujuan

semua

meningkatkan


kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik,
Makalah Etika Bisnis & Serikat Pekerja | 5 |

dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum,
atau serikat pekerja.
Untuk mengatur manusia dalam mengumpulkan profit bisnis sebanyakbanyaknya tanpa menanggalkann wujud eksistensi manusia sebagai makhluk
yang beradab, maka para pebisnis harus memahami tentang etika bisnis dan
menerapkannya pada bisnis mereka. Etika bisnis merupakan studi yang
dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi
pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan
perilaku bisnis (Velasquez, 2005).
Dalam

menciptakan

etika

bisnis,

ada

beberapa

hal

yang

perlu

diperhatikan, antara lain adalah:
1. Pengendalian diri
2. Pengembangan tanggung jawab social (social responsibility)
3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing
oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
4. Menciptakan persaingan yang sehat
5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan
Komisi)
7. Mampu menyatakan yang benar itu benar
8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat
dan golongan pengusaha ke bawah
9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati
bersama
10.

Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa

yang telah disepakati
11.

Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu

hokum positif yang berupa peraturan perundang-undangan

2.2 Hak-hak Karyawan
Hak merupakan klaim yang dibuat oleh seseorang atau kelompok yang
satu terhadap yang lain atau terhadap masyarakat. Orang yang mempunyai
hak bisa menuntut (dan bukan saja mengharapkan atau menganjurkan) bahwa
orang lain akan memenuhi dan menghormati hak itu. Tetapi bila dikatakan
Makalah Etika Bisnis & Serikat Pekerja | 6 |

demikian, segera harus ditambah sesuatu yang amat penting bahwa hak
adalah klaim yang sah atau klaim yang dapat dibenarkan.
Selain itu, hak juga dapat diartikan hak adalah kuasa untuk menerima atau
melakukan suatu yang semestinya diterima atau dilakukan melulu oleh pihak
tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain manapun juga yang pada prinsipnya
dapat dituntut secara paksa olehnya.
Hak dan Kewajiban Karyawan terhadap Perusahaan
1. Hak atas Pekerjaan
Hak atas pekerjaan merupakan hak asasi manusia. Karena, pertama kerja
melekat pada tubuh manusia. Kerja adalah aktivitas tubuh dan karena itu tidak
bisa dilepaskan atau dipikirkan lepas dari tubuh manusia. Karena tubuh adalah
milik kodrati atau asasi setiap orang, dan karena itu tidak bisa dicabut,
dirampas, atau diambil darinya, maka kerja pun tidak bisa dicabut, dirampas,
atau diambil dari seseorang.
Kedua, kerja merupakan perwujudan diri manusia. Melalui kerja, manusia
merealisasikan dirinya sebagai manusia dan sekaligus membangun hidup dan
lingkungannya yang lebih manusiawi. Melalui kerja manusia menentukan
hidupnya sendiri sebagai manusia yang mandiri. Ketiga, hak atas kerja juga
merupakan salah satu hak asasi manusia karena kerja berkaitan dengan hak
atas hidup, bahkan hak atas hidup yang layak. Hanya dengan melalui kerjanya
manusia dapat hidup dan juga dapat hidup secara layak sebagai manusia.
2. Hak atas Upah yang Adil
Hak atas upah yang adil merupakan hak legal yang diterima dan dituntut
seseorang sejak ia mengikat diri untuk bekerja pada suatu perusahaan. Karena
itu, perusahaan yang bersangkutan mempunyai kewajiban untuk memberikan
upah yang adil. Dengan hak atas upah yang adil sesungguhnya ditegaskan
dalam tiga hal. Pertama, bahwa setiap pekerja mendapatkan upah. Artinya,
setiap pekerja berhak mendapatkan upah.
Kedua, setiap orang tidak hanya berhak memperoleh upah. Ia juga
berhak untuk memperoleh upah yang adil, yaitu upah yang sebanding dengan
tenaga yang telah disumbangkannya. Ketiga, hak atas upah yang adil adalah
bahwa pada prinsipnya tidak boleh ada perlakuan yang berbeda atau
diskriminatif dalam soal pemberian upah kepada semua karyawan.
Makalah Etika Bisnis & Serikat Pekerja | 7 |

3. Hak untuk Berserikat dan Berkumpul
Persoalan upah yang adil berkaitan dengan kepentingan dua pihak yang
saling bertentangan: pemilik modal dan pekerja. Sehubungan dengan ini, tidak
dapat pula disangkal bahwa upah yang adil tidak selamanya diberlakukan
dalam suatu perusahaan. Karena itu, dalam banyak kasus upah yang adil
memang harus juga diperjuangkan oleh pekerja itu sendiri.
Hak atas Perlindungan Keamanan dan Kesehatan
Selain hak-hak diatas, dalam bisnis modern sekarang ini semakin dianggap
penting

bahwa

para

pekerja

dijamin

keamanan,

keselamatan,

dan

kesehatannya. Lingkungan kerja dalam industri modern khususnya yang penuh
dengan berbagai risiko tinggi mengharuskan adanya jaminan perlindungan atas
keamanan, keselamatan dan kesehatan bagi para pekerja. Beberapa hal yang
perlu dijamin dalam kaitan dengan hak atas keamanan, keselamatan, dan
kesehatan ini. Pertama, setiap pekerja berhak mendapat perlindungan atas
keamanan, keselamatan dan kesehatan melalui program jaminan atau asuransi
keamanan dan kesehatan yang diadakan perusahaan itu.
Kedua, setiap pekerja berhak mengetahui kemungkina resiko yang akan
dihadapinya dalam menjalankan pekerjaannya dalam bidang tertentu dalam
perusahaan tersebut. Karena itu, perusahaan harus memberikan informasi
serinci

mungkin

tentang

kemungkinan-kemungkinan

risiko,

bentuk,

dan

lingkupnya serta kompensasi (bentuk dan jumlahnya) yang akan diterimanya
atau keluarganya harus sudah diketahui sejak awal. Ini perlu untuk mencegah
perselisihan untuk mencegah kemungkinan perusahaan dituntut oleh pekerja
dan keluarganya, juga di maksudkan untuk mencegah pekerja dicurangi dalam
pemberian kompensasi tersebut.
Ketiga, setiap pekerja bebas untuk memilih dan menerima pekerjaan dengan
resiko yang sudah diketahuinya itu atau sebaliknya menolaknya.Dengan kata
lain, pekerja tidak boleh dipaksa atau terpaksa untuk melakukan suatu
pekerjaan penuh resiko.Karena itu, setelah dia mengetahui resiko dan
kompensasinya, ia harus secara terbuka menerima atau menolaknya tanpa
paksaan apa pun.
4. Hak untuk Diproses Hukum secara Sah
Hak ini terutana berlaku ketika seorang pekerja dituduh dan diancam
dengan hukuman tertentu karena diduga melakukan pelanggaran atau
Makalah Etika Bisnis & Serikat Pekerja | 8 |

kesalahan tertentu. Dalam hal ini, pekerja tersebut wajib diberi kesempatan
untuk mempertanggungjawabkan tindakannya. Ia wajib diberi kesempatan
untuk membuktikan apakah ia melakukan kesalahan seperti dituduhkan atau
tidak. Konkretnya, kalau ia tidak bersalah ia wajib diberi kesempatan untuk
membela diri. Jadi, dia harus didengar pertimbangannya, alasannya, saksi yang
mungkin dihadapkannya, atau kalau dia bersalah dia harus diberi kesempatan
untuk mengaku secara jujur dan meminta maaf.
5.

Hak untuk Diperlakukan secara sama
Dengan hak ini ditegaskan bahwa semua pekerja, pada prinsipnya, harus

diperlakukan

secara

sama.

Artinya,

tidak

boleh

ada

diskriminasidalam

perusahaan entah berdasarkan warna kulit, jenis kelamin, etnis, agama, dan
semacamnya, baik dalam sikap dan perlakuan, gaji, maupun perluang untuk
jabatan, pelatihan atau pendidikan lebih lanjut. Tentu saja tetap saja ada
perbedaan di sana sini, tetapi perbedaan dalam gaji dan peluang misalnya,
harus didasarkan pada kriteria dan pertimbangan yang rasional, objektif, dan
dapat

dipertanggungjawabkan

secara

terbuka,

misalnya,

atas

dasar

kemampuan, pengalaman, prestasi. Diskriminasi yang didasarkan pada jenis
kelamin, etnis, agama, dan semacamnya adalah perlakuan yang tidak adil.

2.3 Disiplin
Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati,menghargai,
patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun
tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak menerima sanksisanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya
(Sastrohadiwiryo, 2001 : 291). Berdasarkan pendapat diatas maka dapat dikatakan
bahwa disiplin kerja adalah sikap para pegawai untuk berperilaku sesuai dengan
peraturan yang telah ditetapkan dimana dia bekerja. Sedangkan tindakan disiplin itu
sendiri adalah pengurangan yang dipaksakan oleh pimpinan terhadap imbalan yang
diberikan oleh organisasi karena adanya suatu kasus tertentu (Gomes, 2000 :232).
Tindakan disiplin ini tidak termasuk pemberhentian sementara atau penurunan jumlah
tenaga kerja yang disebabkan oleh kejadian-kejadian perilaku khusus dari pegawai
Makalah Etika Bisnis & Serikat Pekerja | 9 |

yang menyebabkan rendahnya produktivitas atau pelanggaran-pelanggaran aturanaturan instansi.
Disiplin yang baik pada hakekatnya akan tumbuh dan terpancar dari hasil
kesadaran manusia. Disiplin yang tidak bersumber dari hati nurani manusia akan
menghasilkan disiplin yang lemah dan tidak bertahan lama. Disiplin akan tumbuh dan
dapat

dibina

melalui

latihan

pendidikan

atau

penanaman

kebiasaan

dengan

keteladanan-keteladanan tertentu, yang harus dimulai sejak ada dalam lingkungan
keluarga, mulai pada masa kanak-kanak dan terus tumbuh berkembang dan
menjadikannya bentuk disiplin yang semakin kuat. Umumnya disiplin kerja dapat
terlihat apabila pegawai datang kekantor teratur dan tepat waktu, jika mereka
berpakaian rapi ditempat kerja, jika mereka menggunakan perlengkapan kantor
dengan hati-hati, jika mereka menghasilkan jumlah dan kualitas pekerjaan yang
memuaskan dengan mengikuti cara kerja yang telah ditentukan oleh kantor atau
instansi dan jika mereka menyelesaikan pekerjaan dan semangat kerja.
Menurut Alfred R. Lateiner dalam Imam Soejono (1983 : 72), umumnya disiplin kerja
pegawai dapat diukur dari para pegawai datang ke kantor dengan tertib, tepat waktu
dan teratur. Dengan datang ke kantor secara tertib, tepat waktu dan teratur
makadisiplin kerja dapat dikatakan baik.
a. Berpakaian rapi di tempat kerja. Berpakaian rapi merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhidisiplin kerja pegawai, karena dengan berpakaian rapi
suasana kerjaakan terasa nyaman dan rasa percaya diri dalam bekerja akan
tinggi.
b. Menggunakan perlengkapan kantor dengan hati-hati. Sikap hati-hati dapat
menunjukkan bahwa seseorang memiliki disiplinkerja yang baik karena apabila
dalam menggunakan perlengkapan kantor tidak secara hati-hati, maka akan
terjadi kerusakan yang mengakibatkan kerugian.
c. Mengikuti cara kerja yang ditentukan oleh organisasi. Dengan mengikuti cara
kerja yang ditentukan oleh organisasi makadapat menunjukkan bahwa pegawai
memiliki disiplin kerja yang baik, juga menunjukkan kepatuhan pegawai
terhadap organisasi.
d. Memiliki tanggung jawab. Tanggung jawab sangat berpengaruhterhadap disiplin
kerja, dengan adanya tanggung jawab terhadaptugasnya maka menunjukkan
disiplin kerja pegawai tinggi.
Disiplin mencakup berbagai bidang dan cara pandangnya, sepertimenurut Guntur
(1996 : 34 ± 35) ada beberapa sikap disiplin yang perludikelola dalam pekerjaan, yaitu
:
M a k a l a h E t i k a B i s n i s & S e r i k a t P e k e r j a | 10 |



Disiplin terhadap waktu



Disiplin terhadap target



Disiplin terhadap kualitas



Disiplin terhadap prioritas kerja



Disiplin terhadap prosedur

Dari pendapat di atas penulis mengelompokan menjadi tigaindikator disiplin kerja,
yaitu :

1. Disiplin waktu
Disiplin waktu disini diartikan sebagai sikap atau tingkah laku yang
menunjukkan ketaatan terhadap jam kerja yang meliputi kehadiran dan kepatuhan
pegawai pada jam kerja serta pegawai dapat melaksanakan tugas dengan tepat waktu
dan benar.

2.Disiplin peraturan
Peraturan maupun tata tertib yang tertulis dan tidak tertulis dibuat agar tujuan
suatu organisasi dapat dicapai dengan baik.Untuk itu dibutuhkan sikap setia dari
pegawai terhadap komitmen yang telah ditetapkan tersebut. Kesetiaan disini berarti
taat danpatuh dalam melaksanakan perintah dari atasan dan peraturan, tata tertib
yang telah ditetapkan. Serta ketaatan pegawai dalam menggunakan kelengkapan
pakaian seragam yang telah ditentukanorganisasi atau lembaga.

3.Disiplin tanggung jawab
Salah satu wujud tanggung jawab pegawai adalah penggunaan dan pemeliharaan
peralatan yang sebaik-baiknya sehingga dapatmenunjang kegiatan kantor berjalan
dengan lancar. Serta adanya kesanggupan dalam menghadapi pekerjaan yang
menjaditanggung jawabnya sebagai seorang pegawai

2.4 Serikat Pekerja
Untuk mempermudah dalam memahami tentang serikat pekerja, kami jabarkan
dengan format Q & A.
1. Apa itu serikat pekerja?
Berdasarkan ketentuan umum pasal 1 Undang-undang Tenaga Kerja tahun 2003
no 17, serikat pekerja merupakan organisasi yang dibentuk dari, oleh, dan untuk
M a k a l a h E t i k a B i s n i s & S e r i k a t P e k e r j a | 11 |

pekerja baik di perusahaan maupun di luar perusahaan, yang bersifat bebas, terbuka,
mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab guna memperjuangkan, membela serta
melindungi hak dan kepentingan pekerja serta meningkatkan kesejahteraan pekerja
dan keluarganya.
2. Apa fungsi dari serikat pekerja?
Sesuai dengan pasal 102 UU Tenaga Kerja tahun 2003, dalam melaksanakan
hubungan industrial, pekerja dan serikat pekerja mempunyai fungsi menjalankan
pekerjaan sesuai dengan kewajibannya, menjaga ketertiban demi kelangsungan
produksi, menyalurkan aspirasi secara demokratis, mengembangkan keterampilan,
dan

keahliannya

serta

ikut

memajukan

perusahaan

dan

memperjuangkan

kesejahteraan anggota beserta keluarganya.
Sedangkan menurut UU No.21 tahun 2000 mengenai Serikat Buruh/Serikat
Pekerja, Fungsi serikat

mencakup pembuatan Perjanjian Kerja Bersama (PKB),

penyelesaian perselisihan industrial, mewakili pekerja di dewan atau lembaga yang
terkait dengan urusan perburuhan, serta membela hak dan kepentingan anggota
serikat.
3. Apa perbedaan antara serikat pekerja, federasi, dan konfederasi serikat pekerja?
Serikat pekerja sudah dijelaskan di jawaban pertanyaan 1, sedangkan federasi
serikat pekerja adalah bentukan dari sekurang-kurangnya 5 serikat pekerja. Dan
konfederasi serikat pekerja merupakan gabungan dari sekurang-kurangnya 3 federasi
serikat pekerja.
Kegunaan dari pembedaan ini adalah supaya serikat-serikat pekerja ini memiliki
kekuatan dan dukungan yang lebih besar dari bantuan serikat pekerja lainnya. Yang
kemudian mempermudah usaha serikat pekerja di perusahaan untuk memperjuangkan
kesejahteraan para pekerja.
4. Bagaimana cara membuat serikat pekerja di tingkat perusahaan anda?
Sesuai pasal 5 UU No. 21 Tahun 2000, sebuah serikat pekerja dapat dibentuk
oleh minimal 10 orang karyawan di suatu perusahaan. Dalam undang-undang yang
sama disebutkan bahwa pembentukan serikat pekerja ini tidak diperbolehkan adanya
campur tangan dari perusahaan, pemerintah, partai politik, atau pihak manapun juga.
Serikat pekerja juga harus memiliki anggaran dasar yang meliputi :
-

nama dan lambang
dasar negara, asas, dan tujuan
tanggal pendirian
M a k a l a h E t i k a B i s n i s & S e r i k a t P e k e r j a | 12 |

-

tempat kedudukan
keanggotaan dan kepengurusan
sumber dan pertanggungjawaban keuangan
ketentuan perubahan anggaran dasar atau anggaran rumah tangga

5. Bagaimana cara menjadi anggota serikat pekerja?
Caranya simple lho sebetulnya. Pada dasarnya sebuah serikat pekerja harus
terbuka untuk menerima anggota tanpa membedakan aliran politik, agama, suku dan
jenis kelamin. Jadi sebagai seorang karyawan di suatu perusahaan, anda hanya tinggal
menghubungi pengurus serikat pekerja di kantor anda, biasanya akan diminta untuk
mengisi formulir keanggotaan untuk data. Ada pula sebagian serikat pekerja yang
memungut iuran bulanan kepada anggotanya yang relatif sangat kecil berkisar Rp.
1,000 - Rp. 5,000, gunanya untuk pelaksanaan-pelaksanaan program penyejahteraan
karyawan anggotanya. Tidak mahal kan? Tidak akan rugi ketika kita tahu apa saja
keuntungan yang didapat.
6. Apa keuntungan menjadi anggota serikat pekerja?
Banyak sekali keuntungan menjadi anggota serikat pekerja, terlebih jika serikat
pekerja perusahaan anda sudah berafiliasi ke federasi serikat pekerja dan konfederasi
serikat pekerja.
Sebagai contoh, anggota serikat pekerja akan mendapatkan program-program
training peningkatan kemampuan kerja dan diri seperti training negotiation skill,
training pembuatan perjanjian kerja bersama, dll. Selain itu, anggota serikat pekerja
juga akan mendapat bantuan hukum saat tertimpa masalah dengan perusahaan yang
berkaitan dengan hukum dan pemenuhan hak-hak sebagai karyawan.
7. Apakah seorang pekerja dapat menjadi anggota lebih dari satu serikat?
Dalam pasal 14, UU No. 21 tahun 2000 tentang Serikat Buruh/Serikat Pekerja tertera
bahwa seorang pekerja/buruh tidak boleh menjadi anggota lebih dari satu serikat
pekerja/serikat buruh di satu perusahaan.
Apabila seorang pekerja/serikat buruh dalam satu perusahaan namanya tercatat
di lebih dari satu serikat pekerja/serikat buruh, yang bersangkutan harus menyatakan
secara tertulis satu serikat pekerja/serikat buruh yang dipilihnya.
8. Apakah Serikat Buruh/Serikat Pekerja dapat bergabung dengan lebih dari satu
Federasi?
M a k a l a h E t i k a B i s n i s & S e r i k a t P e k e r j a | 13 |

Setiap serikat pekerja/serikat buruh hanya dapat menjadi anggota dari satu
federasi serikat pekerja/serikat buruh (Pasal 16 UU No. 21 tahun 2000). Dan demikian
pula sebuah federasi hanya dapat menjadi anggota dari satu konfederasi. UU No. 21
tahun 2000.
9. Apakah anggota dapat mengundurkan diri atau diberhentikan dari Serikat
Buruh/Serikat Pekerja?
Jawabannya adalah Ya, pekerja dapat berhenti sebagai anggota Serikat
Buruh/Serikat Pekerja dengan syarat ada pernyataan tertulis.
Pekerja juga dapat diberhentikan dari Serikat Buruh/Serikat Pekerja sesuai
dengan ketentuan anggaran dasar dan/atau anggaran rumah tangga Serikat
Buruh/Serikat Pekerja yang bersangkutan.
Pekerja, baik sebagai pengurus maupun sebagai anggota Serikat Buruh/Serikat
Pekerja yang berhenti atau diberhentikan tetap harus bertanggung jawab atas
kewajiban yang belum dipenuhinya terhadap Serikat Buruh/Serikat Pekerja (pasal 17
UU No. 21 tahun 2000).
10. Bagaimana prosedur pemberitahuan dan pencatatan Serikat Buruh/Serikat Pekerja
yang baru terbentuk?
UU No. 21 tahun 2000 mengenai Serikat Buruh/Serikat Pekerja mengatur
tentang tata cara pemberitahuan dan pencatatan Serikat Buruh/Serikat Pekerja dalam
pasal 18-24.

Serikat Buruh/Serikat Pekerja, federasi dan konfederasi yang telah dibentuk harus
memberitahukan

keberadaannya

kepada

instansi

pemerintah

setempat

yang

menangani urusan perburuhan.
Dalam surat pemberitahuan, harus dilampirkan daftar nama anggota, pendiri
dan pengurusnya serta salinan peraturan organisasi
Badan pemerintah setempat harus mencatat serikat yang telah memenuhi
persyaratan dan memberikan nomor pendaftaran kepadanya dalam kurun waktu 21
hari kerja setelah tanggal pemberitahuan. (Apabila sebuah serikat belum memenuhi
persyaratan yang diminta, maka alasan penundaan pendaftaran dan pemberian nomor
pendaftaran kepadanya harus diserahkan oleh badan pemerintah setempat dalam
tenggang waktu 14 hari setelah tanggal penerimaan surat pemberitahuan)
M a k a l a h E t i k a B i s n i s & S e r i k a t P e k e r j a | 14 |

Serikat

harus

memberitahukan

instansi

pemerintah

diatas

bila

terjadi

perubahan dalam peraturan organisasinya. Instansi pemerintah tersebut nantinya
harus menjamin bahwa buku pendaftaran serikat terbuka untuk diperiksa dan dapat
diakses masyarakat luas.
Serikat

Yang

telah

memiliki

nomor

pendaftaran

wajib

menyerahkan

pemberitahuan tertulis tentang keberadaan mereka kepada pengusaha/perusahaan
yang terkaitSelengkapnya mengenai prosedur pendaftaran Serikat Buruh/Serikat
Pekerja diatur oleh Keputusan Menteri No.16/MEN/2001 tentang Prosedur Pendaftaran
Resmi Serikat Pekerja/Serikat Buruh.
11. Apa saja yang menjadi hak Serikat Buruh/Serikat Pekerja?
Serikat pekerja/serikat buruh, federasi dan konfederasi serikat pekerja/serikat
buruh yang telah mempunyai nomor bukti pencatatan berhak :
-

Membuat perjanjian kerja bersama dengan pengusaha.
Mewakili pekerja/buruh dalam menyelesaikan perselisihan industrial.
Mewakili pekerja/buruh dalam lembaga ketenagakerjaan.
Membentuk lembaga atau melakukan kegiatan yang berkaitan dengan usaha

-

peningkatan kesejahteraan pekerja/buruh.
Melakukan kegiatan lainnya di bidang ketenagakerjaan yang tidak bertentangan
dengan perundang-undangan yang berlaku.

M a k a l a h E t i k a B i s n i s & S e r i k a t P e k e r j a | 15 |

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam proses operasional perusahaan untuk mendapatkan keuntungan
yang sebesar-besarnya, perusahaan harus memperhatikan hak-hak dari
setiap elemen manusia yang berada dalam system perusahaan. Ini
diperlukan supaya perusahaan dapat terus menjalankan usahanya dan terus
mendapatkan keuntungan tanpa adanya gangguan-gangguan dari pihak yang
merasa dirugikan.
Namun bukan berarti pekerja dapat semena-mena kepada manajemen
perusahaan. Pekerja harus memahami perannya dalam roda perekonomian
perusahaan. Sinergi antara manajemen perusahaan dan pekerja dapat
menciptakan budaya kerja yang harmoni dalam meningkatkan kesejahteraan
bersama.

3.2 Saran
Beberapa saran yang dapat diambil untuk penerapan etika bisnis
dalam perusahaan.
1. Manajemen perusahaan harus membangun komunikasi yang baik kepada
semua pekerja. Tanpa terkecuali.
2. Manajemen perusahaan harus menyiapkan divisi khusus untuk karyawan
dalam melakukan pengaduan, kritik, dan saran.
3. Manajemen perusahaan di setiap tingkatan harus menggali tujuan dan
harapan dari setiap karyawan bekerja di perusahaan. Apa yang bisa mereka
berikan perusahaan dan apa yang mereka minta dari perusahaan.
4. Manajemen harus menjadwalkan gathering yang diikuti oleh seluruh
karyawan untuk semakin mempererat rasa kekeluargaan sesame karyawan
dan manajemen.

M a k a l a h E t i k a B i s n i s & S e r i k a t P e k e r j a | 16 |