Perilaku Ibu dalam Mengatasi Gejala Perimenopause di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Wanita merupakan makhluk Tuhan yang istimewa, karena mengalami banyak
masa-masa penting di kehidupannya. Mulai dari masa bayi, kanak-kanak,
pubertas, reproduksi, klimakterium dan senium. Salah satu masa yang paling
penting dalam kehidupan wanita adalah masa klimakterium atau perimenopause,
yang merupakan proses penuaan dimana wanita melewati masa reproduksi ke
nonreproduksi diikuti dengan gejala- gejala unik.
Pada tahun 2000 jumlah penduduk Indonesia mencapai 203,45 juta orang,
yang terdiri dari 101,64 juta laki-laki dan 101,81 juta perempuan dengan jumlah
perempuan yang berusia diatas 50 tahun dan diperkirakan telah memasuki usia
menopause sebanyak 15,5 juta orang. Diperkirakan pada tahun 2020 jumlah
perempuan yang hidup dalam usia menopause adalah 30,3 juta orang (Baziad,
2003). Menurut data dari WHO ( World Health Organization ) pada tahun 2030
diperkirakan ada 1,2 miliar wanita yang berusia diatas 50 tahun yang sebagian
besar mereka tinggal di negara berkembang dan telah memasuki menopause
(Mulyani, 2013).
Menopause

terdiri


dari

3

tahap,

perimenopause,

menopause

dan

postmenopause. Perimenopause dimulai dengan munculnya tanda-tanda dan
gejala awal perubahan dari sistem tubuh yaitu ketika siklus menstruasi mulai tidak
teratur. Pada umumnya terjadi diusia 45-55 tahun (Pernoll, 2001).

1
Universitas Sumatera Utara


2

Menopause merupakan masa berakhirnya siklus menstruasi yang terdiagnosis
setelah 12 bulan tanpa periode menstruasi. Postmenopause merupakan periode
yang terjadi sesudah siklus menstruasi terakhir dan merupakan periode tahun
setelah menopause (Kusmiran, 2011).
Perimenopause

merupakan

fase

peralihan antara

pramenopause

dan

pascamenopause. Yaitu masa menjelang dan setelah menopause. Biasanya pada
fase ini gejala memuncak sebelum dan sesudah menopause dan dengan

meningkatnya usia, gejala-gejala tersebut makin jarang ditemukan. Gejala-gejala
yang muncul yaitu perubahan pola menstruasi (perdarahan), rasa panas ( hot flush ),
keluar keringat di malam hari, susah tidur (insomnia), kerutan pada vagina, gejala
gangguan sistem perkemihan, gejala gangguan somatik, perubahan mood dan
emosi, penurunan libido, depresi, fatigue (mudah lelah), penurunan daya ingat,
mudah tersinggung, perubahan berat badan, perubahan kulit dan gangguan fisik
lainnya (Mulyani, 2013). Gejala-gejala yang muncul diakibatkan oleh penurunan
hormon estrogen di ovarium, namun pada wanita yang gemuk atau kelebihan
berat badan, estrogen ada tersimpan di jaringan lemaknya, sehingga gejala yang
dialami wanita gemuk kemungkinan berbeda dengan wanita yang berat badannya
ideal (Baziad, 2003). Selain hormon estrogen yang berkurang, neurotransmitter
yang ada di otak menurun, kemudian disertai dengan peningkatan LH dan FSH
(Dutton, Densmore & Turner, 2011).
Berdasarkan penelitian Lisnani (2010) mengenai hubungan pengetahuan dan
sikap ibu pramenopause terhadap perubahan pada masa menopause di Kelurahan
Tegal Sari, Kec. Medan Denai Tahun 2011, diperoleh kesimpulan bahwa

Universitas Sumatera Utara

3


mayoritas ibu pramenopause berpengetahuan kurang sebanyak 183 orang (83,6
%) dan bersikap negatif sebanyak 190 orang (86,6%) dalam menghadapi
perubahan pada masa menopause. Selain itu, dari penelitian Isabela (2010)
diperoleh hasil bahwa tingkat pengetahuan wanita pada masa klimakterium
tentang menopause di Kelurahan Simpang Selayang Medan yang berpengetahuan
cukup sebanyak 46 orang (50,0%), baik 30 orang (32,6%), dan kurang sebanyak
16 orang (17,4%).
Kedua penelitian tersebut menyatakan bahwa pengetahuan ibu direntang yang
cukup dan kurang, diikuti dengan sikap yang negatif. Untuk tindakan belum
diteliti, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang mencakup
pengetahuan, sikap dan tindakan yang merupakan domain perilaku. Penelitian
tentang perilaku ibu dalam mengatasi gejala perimenopause di Kelurahan Tegal
Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai diperlukan agar dapat memberi
gambaran kepada peneliti tentang kebutuhan pendidikan kesehatan yang
diperlukan

ibu

untuk


dapat

meningkatkan

kesehatan

ibu

pada

masa

perimenopause.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian ini, maka peneliti merumuskan masalah
bagaimana perilaku ibu (pengetahuan, sikap dan tindakan) dalam mengatasi gejala
perimenopause di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai .

Universitas Sumatera Utara


4

1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui bagaimana perilaku ibu (pengetahuan, sikap dan tindakan)
dalam mengatasi gejala perimenopause di Kelurahan Tegal Sari Mandala III
Kecamatan Medan Denai.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Pendidikan Keperawatan
Hasil penelitian ini di harapkan menjadi bahan masukan bagi disiplin ilmu
keperawatan dalam mengembangkan keilmuan khusunya ilmu keperawatan
maternitas dan keperawatan komunitas agar dapat memberi informasi dalam
mengatasi gejala perimenopause dengan memberi pendkes kepada ibu-ibu.
1.4.2 Pelayanan Keperawatan
Sebagai sumber informasi bagi perawat dalam memberi asuhan keperawatan
atau pendidikan kesehatan kepada ibu dalam mengatasi gejala perimenopause.
1.4.3 Penelitian Keperawatan
Dapat digunakan sebagai sumber informasi dan penelitian ini diharapkan
dapat digunakan sebagai dasar pengembangan penelitian tentang perilaku ibu
dalam mengatasi gejala perimenopause.


Universitas Sumatera Utara