Sejarah Perkebunan PT. SIPEF Bukit Maradja (1985- 2002)

BAB II
GAMBARAN UMUM PT. SIPEFBUKIT MARADJA ESTATE

PT. SIPEF didirikan pada tahun 1912 di Belgia yang bergerak membangun
kegiatan Usaha di sektor Perkebunan sejak 1919. SIPEF merupakan singkatan dari
Societe Internationale de Plantetion Et de Finance. PT. SIPEF merupakan perusahaan
terbatas dengan tujuan utama untuk mempromosikan dan mengelola perusahaan
perkebunan yang akan beroperasi di daerah tropis dan sub-tropis.Selain di Indonesia
PT.SIPEF ini juga didirikan diberbagai negara seperti di Papua Neugini, Salomon
Island (kepulauan Salomon), Zaire (Afrika), Coast (Australia), Liberia (Afrika) dan
Brazil.Untuk Indonesia PT. SIPEF memiliki kantor Pusat di Medan dikenal dengan
nama The Anglo DutchEstates Agency. Pada mulanya PT. SIPEF ini hanya
berkembang pada perkebunan karet. Tetapi sejak tahun 1961 perusahaan ini bukan
saja pada jenis tanaman karet tetapi juga tanaman kelapa sawit dan teh.
Pada tahun 1961 PT. Tolan Tiga Indonesia berdiri untuk

menjadi sebuah

kelompok agro-industri perkebunan yang didirikan dalam rangka Penanaman Modal
Asing. Akta Pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat
Keputusan No.JA 5/98/22 tanggal 21 September 1961 yang diumumkan langsung

dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 97 tanggal 5 Desember 1961. Tujuan
didirikannya PT. Tolan Tiga Indonesia adalah untuk menaungi dan mengawasi
perusahaan asing di Indonesia.

12

Perjalanan perkebunan PT. SIPEF di Indonesia tidak selamanya berjalan
dengan mulus. Pada tahun 1964 terjadi pengambilalihan atau penguasaan perusahaan
asing pada masa konfrontasi Indonesia dengan Malaysia9. Dalam rangka konfrontasi
itu, pemerintah mengambil alih sejumlahperkebunan milik pengusaha Inggris,
Prancis, Belgia dan Amerika. Perkebunan PT. SIPEF tidaklepas dari situasi
konfrontasi itu, PT. SIPEF yang merupakan perusahaan Belgia diambil alih oleh
pemerintah dengan alasan politik yaitu agar Negara-negara yang memiliki perusahaan
di Indonesia tidak mendukung Malaysia tetapi mendukung Indonesia karena memiliki
keperluan di Indonesia.
Setelah konfrontasi Indonesia dengan Malasya mereda maka pada tahun 1968
pemerintah Republik Indonesia mengembalikan kepemilikan, pengusahaan dan
pengelolahan perusahaan-perusahaan perkebunan berikut harta kekayaan dan lain-lain
sebagaimana ditetapkan dalam naskah perjanjian bersama antara pemerintah
Republik Indonesia dengan:

1. SIPEF GROUP ( Societe Internationale de PerkebunanEt deFinance) pada 29
april 1968.
2. AGRO SUMATERA ESTATE pada tanggal 11 mei 1968.
3. TIMBANG DELI (SUMATERA) RABBER COMPANY pada tanggal 24
juni 1968.

9

Opcit, Sartono Kartodirdjo dan Djoko Suryo, Sejarah Perkebunan Indonesia: Kajian Sosial
Ekonomi, Yogyakarta: Aditya Media, hlm, 177.

13

4. JABELMALEX GROUP pada tanggal 11 mei 1968.10
Setelah empat tahun perusahaan perkebunan Agro Sumatera Eastate, Timbang Deli,
Jabelmalex Group diambil alih oleh pemerintah Indonesia maka perusahaanperusahaan tersebut mengalami kerugian karena tidak mendapatkan hasil dari
perkebunan. Sebagai tindak lanjut proses pengembalian perusahaan–perusahaan
tersebut

pada tahun 1968 berangsur-angsur mengalihkan pengelolahan dan


kepemilikannya kepada PT.SIPEF karena mengalami kerugian.
Pada tahun 1968 PT. Tolan Tiga Indonesia menanamkan modalnya pada PT.
SIPEF (SIPEF GROUP)dan selanjutnya menjadi salah satu perusahaan manajemen
untuk SIPEF Group, Jabelmalux Group dan PT. Agro Muko yang dibawah
manajemen PT. Tolan Tiga Indonesia (SIPEF GROUP). Perusahaan ini telah
mengelola sekitar 66.303 hektar perkebunan kelapa sawit dan karet di Sumatera dan
1787 hektar teh di Cibuni (Jawa Barat).
Kantor pusat Medan merupakan Pusat aktifitas SIPEF GROUP di Indonesia, yang
berlokasi di Gedung Bank Sumut Jalan Imam Bonjol, No. 18, Medan, Sumatera
Utara. Kantor ini sebagai pengelola dan mengontrol perkembangan pertanian, teknik,
pemasaran, keuangan dan sumber daya manusiaPT. Tolan Tiga Indonesia (SIPEF
GROUP) memiliki 18 anak perusahaan diantaranya adalah sebagai berikut :
SIPEF GROUP terdapat di sumatera utara yang ditanami dengan tanaman kelapa
sawit yang terdiri dari:

10

Opcit, Jehan Indah Sakinah, hlm 7.


14



PT. Bandar Sumatera Indonesia, Bandar Pinang Sumatera Utara



PT. Timbang Deli Indonesia



PT. Eastern Sumatera Indonesia ( PT. SIPEF Bukit Maradja Eastate)



PT. Kerasaan Indonesia,




PT. Tolan Tiga Indonesia, Kebun Parlabian Sumatera Indonesia

Jabelmalux Grup merupakan perkebunan yang ditanami dengan tanaman kelapa sawit
dan tanaman karet yang terdiri dari:


PT. Melania Indonesia, Kebun Cibuni Jawa Barat



PT. Umbul Mas Wisesa, Sumatera Utara



PT. Bilah Platindo, Sumatera Utara



PT. Moesi Indonesia, Kebun Sanna Sumatera Selatan




PT. Pangkatan, Kebun Pangkatan Sumatera Utara

Agromuko Grup terdapat di bengkulu utara yang memiliki tanaman kelapa sawit dan
tanaman karet terdiri dari:


Talang Petai



Sei Kiang



Tanah Rekah




Mukomuko



Sei Betung



Bunga Tanjung



Air Bikuk

15



Air Buluh




Tank Terminal

2.1 Sejarah Singkat PT. SIPEF Bukit Maradja Estate
PT. SIPEF Bukit Maradja Estate (atau biasa disebut Eastern Sumatera
Indonesia)berdiri pada tahun 1921 dengan luas areal ±3.178Ha.Sebelum tahun 1921
perkebunan PT. SIPEF Bukit Maradja Estate telah ditanamami dengan tanaman
kopi11. Pada tahun 1921 kebun kopi diganti dengan kebun karet karena pohon kopi
tidak cocok ditanam di tanah yang memiliki ketinggian kurang dari 1500m diatas
permukaan laut dan jika dipaksakan hasilnya tidak maksimal. Sebelum berdirinya
Perkebunan PT. SIPEF Bukit Maradja Eastate telah ditanami dengan tanaman kopi.
Pada tahun 1972 kebun karet diganti dengan kelapa sawit seluas 2.482,91 Ha karena
PT. SIPEF Bukit Maradja membuat kebijakan untuk menjadi penghasil komoditi
kelapa sawit karena harga minyak sawit di pasaran internasional cukup
stabil.Kemudian pada tahun 1985 sebahagian lagi tanaman karet ditumbang dan
diganti dengan tanaman coklat. Pada Tahun 1992 tanaman coklat mulai diganti
dengan tanaman kelapa sawit. Sejak tahun 1992 sampai tahun 1997 tanaman coklat
diganti dengan tanaman kelapa sawit karena tanaman coklat sudah tidak produktif
lagi. Pada tahun 1996 sampai 1997 tanaman karet juga diganti dengan tanaman

kelapa sawit. Setelah tahun 1999 perkebunan PT. SIPEF Bukit Maradja Estate yang

11

Hartono Putra Nduru,dkk, Praktek Kerja Lapangan PT. Eastern Sumatera Indonesia Bukit
Maradja Eastate Kec. Gunung Malela Kab. Simalungun ( tidak diterbitkan), Medan: Fakultas
Pertanian USU 2015, hlm 2.

16

dulunya terdiri dari 3 macam tanaman sekarang menjadi satu tanaman yaitu tanaman
kelapa sawit. Pada tahun 1999 PT. SIPEF Bukit Maradja Estate pertama kali
meremajakan tanaman Kelapa sawit karena tanaman kelapa sawit sudah tidak
produktif dengan luas 198,02 Ha.
2.2 Lokasi Perkebunan PT. SIPEF Bukit Maradja Estate
Perusahaan perkebunan PT. SIPEF Bukit Maradja Estate berada pada kabupaten
Simalungun, Kecamatan Siantar (namun pada tahun 2003 terjadi pemekaran
kecamatan. Saat ini perkebunan PT. SIPEF Bukit Maradja Estate berada pada
kecamatan Gunung Malela). PT. SIPEF Bukit Maradja Estate terletak sekitar 20 Km
dari kota Pematang Siantar ke arah kota perdagangan dan memiliki jarak 21Km dari

perkebunan SIPEF Bukit Maradja Ke Kota Perdagangan. PT. SIPEF Bukit Maradja
Estate memilikibatas-batas wilayah perkebunan yaitu:
a. Sebelah utara : Desa Suko Sari/ kerasaan Estate
b. Sebelah timur : desa Pematang Sahkuda/ Sahkuda Bolak
c. Sebelah selatan: desa Pematang Sahkuda/ Marihat Bukit dan sungai Bah
Bolon
d. Sebelah barat: PTPN III Bangun/ Negri Bayur

2.3 Keadaan Alam PT. SIPEF Bukit Maradja Estate
PT. SIPEF Bukit Maradja Eastatemerupakan perkebunan yang berada pada
dataran rendah. Perkebunan ini memiliki ketinggian sekitar 140 meter sampai 157

17

meter diatas permukaan laut dan memiliki curah hujan rata-rata 1.4562.512mm/tahun. Suhu udaranya rata-rata 23 0C. Disebelah selatan perkebunan PT.
SIPEF Bukit Maradja Estate terdapat sebuah sungai bernama sungah Bah Bolon.
Sungai ini memiliki kedalaman sekitar 1 sampai 2,5 meter dan permukaan airnya
terlihat tenang namun di bawah air sungai ini cukup deras.PT. SIPEF Bukit Maradja
Eastate memiliki tanah yang datar cocok dijadikan daerah perkebunan karena saat
memanen tanaman tidak sesulit perkebunan yang berada pada tanah berbukit.

Diseluruh perbatasan perkebunan PT. SIPEF Bukit Maradja Estate ada parit yang
berguna untuk tempat pembuangan air sekaligus tempat pengendapan air. Setelah
dilakukan penelitian oleh para ahli maka dapat disimpulkan PT. SIPEF Bukit Maradja
Estate memliki struktur tanah sebagai berikut:
-

Podsolik Merah Kekuningan, terkstur liat berpasir, drainase baik (Kela II).Tekstur
tanah podsolik kekuningan memiliki kandungan unsur hara yang rendah dan
memiliki kandungan alumenium yang terlarut cocok untuk tanaman keras.
Walaupun kandungan alumeniumnya tinggi tapi ini tidak berpengaruh pada
tanaman sawit karena tanaman sawit dapat membentuk lapisan humus pada
permukaan tanah.

-

Podsolik coklat Kemerahan, tekstur Lempung Liat berpasir, Drainase cukup baik.
Podsolik coklat kemerahan memiliki tingkat kesuburan tanah sedang, baik untuk
tanaman keras.

-

Regosol coklat Kemerahan, tekstur pasir berlempung, drainase baik (Kelas II).
Tanah regosol merupakan tekstur tanah yang kaya akan unsur hara dan cenderung

18

memiliki tanah gembur, umumnya tekstur makin halus semakin produktif,
kemampuan menyerap air tinggi dan mudah terjadi erosi dan cocok untuk ditanam
tanaman sawit dan coklat dan tanaman karet dan tanaman keras lainnya.
-

Memiliki topografi datar cocok ditanami tanaman keras seperti karet dan kelapa
sawit dan juga untuk memanen hasil perkebunan dari tanah yang datar tidak
sesulit perkebunan yang memiliki tekstur tanah berbukit.
Berdasarkan naskah perjanjian pemerintah Republik Indonesia dengan PT.

SIPEF pada tahun 1968,pemerintah mengembalikan kepemilikan, pengusahaan dan
pengelolahan perusahaan perkebunan berikut harta kekayaan dengan luas perkebunan
3. 178 Ha.

2.4 kehidupan Karyawan PT. SIPEF Bukit Maradja Estate
Di perkebunan PT. SIPEF Bukit Maradja Eastate karyawan merupakan
personil yang paling rendah dan bekerja di bawah pengawasan seorang mandor
perkebunan. Dan mereka memiliki waktu bekerja selama 8 jam perhari. Apabila
karyaan bekerja lebih dari 8 jam sehari maka itu akan dihitung lembur dan
mendapatkan gaji tambahan. Pada umumnya karyawan yang bekerja diluar 8 jam
dalam sehari adalah keamanan perkebunan. Hal ini terjadi apabila ada teman mereka
yang tidak dapat bekerja karna memiliki urusan keluarga ataupun sakit. Selain
bekerja di perkebunan mereka juga memiliki kegiatan diluar jam kerja mereka. Di
perkebunan SIPEF Bukit Maradja Eastate terdapat dua suku yaitu suku batak dan

19

suku jawa dan terdapa agama Kristen dan Islam. Setiap suku memiliki budaya
masing-masing. Walaupun demikian perbedaan budaya tidak menjadi pemisah
diantara mereka, bahkan perbedaan budaya menjadikan mereka saling berbagi. Apa
bila ada dianatara karyawan yang bersuku jawa merayakan acara suka cita mereka
selalu mengundang karyawan yang berada dalam lingkungan perkebunan PT. SIPEF
Bukit Maradja Eastate walaupun karyawan tersebut ada diluar suku ataupun agama
mereka dan begitu juga sebaliknya. Dan apabila ada yang kemalangan seperti ada
yang meninggal maka mereka akan datang kerumah duka sebagai ungkapan ikut
bersedih.
Karyawan PT. SIPEF Bukit Maradja Eastate selain bekerja sebagai karyawan
mereka juga memiliki kegiatan lain diluar jam kerja mereka. Hal ini diakibatkan
waktu luang mereka cukup banyak. Untuk mengisi waktu luang mereka melakukan
banyak kegiatan agar tidak merasa jenuh dengan suasana perkebunan. Kegiatankegiatan itu seperti bermain bola, cerita dengan teman mereka, sekedar keliling
mencari hiburan dan ada juga yang memiliki pekerjaan sampingan lain seperti
berdagang, bertani dan ada juga yang menjadi tukang ojek untuk menambah
penghasilan mereka. Pekerjaan-pekerjaan sampingan karyawan PT. SIPEF Bukit
Maradja Eastate pada tahun 1999 sampai dengan tahun 2003 dapat dilihat dari tabel
berikut:

20

Tabel 1. Jumlah karyawan yang memiliki pekerjaan sampingan.

No. Jeniskegiatan menghasilkan uang

Jumlah

1

Berdagang

17

Ojek

33

Bertani

60

Yang tidak memiliki pekerjaan 122
sampingan
Sumber: wawancara dengan karyawan.
Dari tabel diatas dapat dilihat jumlah karyawan yang memiliki pekerjaan
sampingan berdagang adalah 17 orang,

jumlah karyawan yang menjadi ojek

sebanyak 33 0rang, betani 60 org, dan yang tidak memiliki pekerjaan sampingan
adalah sebanyak

122 orang. Pekerjaan sampingan ini mereka lakukan untuk

menambah penghasilan mereka agar mereka dapat hidup lebih layak.

21