Reproduksi Hukum di Rusunawa Kota Tanjungbalai

ABSTRAK

The title is about law reproduction at Rusunawa in Tanjungbalai Town. This study
aims to determine the formation of law in Rusunawa and how the law processes,
being created, changed, manipulated, interpreted, and implemented in the life of
the inhabitants in Rusunawa. The location of the research is Rusunawa
Tanjungbalai, in Jl. Sei Agul, Kec. Sei Raja. The method used in this writing is
ethnographic method with participation observation and in-depth interviews
techniques, which the author is directly involved and stayed at Rusunawa
Tanjungbalai. The problems that occur in the development of Rusunawa are very
complex, the inhabitants as actors living in the flats play an important role for the
success of the development processes. The Inhabitants of Rusunawa will keep
doing adaptation process that will make the inhabitants do continuous activity
which leads to habitual and triggers the inhabitants to the create its own informal
rules. Rusunawa as semi-autonomous social field views the law containing the
decisions, policies, and rules that become the guidance for the inhabitants to
behave. These rules show behavior that reflects the cultural values which are
capable of supporting or even obstructing the development goals of Rusunawa.
Keyword: Law Reproduction, Rusunawa, Rule, Development.

xv

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul tentang Reproduksi Hukum Di Rusunawa Kota
Tanjungbalai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terciptanya hukum di
Rusunawa, dan bagaimana hukum di Rusunawa berjalan, diciptakan, dirobah,
dimanipulasi, diinterpretasi, dan diimplementasikan dalam kehidupan penghuni
Rusunawa. Lokasi penelitian adalah Rusunawa Kota Tanjungbalai. Metode yang
digunakan dalam penulisan adalah metode etnografi dengan teknik observasi
partisipatif dan wawancara mendalam, dimana penulis terjun langsung kelapangan
dan tinggal di Rusunawa Kota Tanjungbalai. Permasalahan yang terjadi dalam
pembangunan Rusunawa begitu kompleks, manusia sebagai pelaku budaya dan
pengguna rumah susun berperan penting untuk mencapai kesuksesan proses
pembangunan. Penghuni rumah susun akan terus menerus melakukan proses
penyesuaian, yang menyebabkan munculnya kebiasaan berupa aktifitas dan
perilaku yang berulang-ulang dalam menjalani kehidupan sosial, yang dapat
memicu menciptakan aturan-aturan sendiri yang bersifat informal. Rusunawa
sebagai bidang sosial semi-otonom melihat kepada hukum yang berisi keputusankeputusan, kebijakan-kebijakan, maupun aturan yang menjadi acuan penghuni
rumah susun dalam bertindak atau berperilaku. Aturan-aturan ini menghasilkan

perilaku yang mencerminkan nilai budaya yang mampu menjadi pendukung atau
bahkan penghambat tujuan pembangunan Rusunawa sendiri.
Kata Kunci: Reproduksi Hukum, Rusunawa, Aturan, Pembangunan.

xvi
Universitas Sumatera Utara