rekonstruksi yuridis kekayaan negara yan 557f04ec

Al’Adl, Volume IX Nomor 1, Januari-April 2017

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

REKONSTRUKSI YURIDIS KEKAYAAN NEGARA
YANG DIPISAHKAN PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA
(Juridical Reconstruction of Separated State Asset of State-Owned Enterprise)
Hadian Afriyadi
Fakultas Hukum Universitas Islam Bandung
Jalan Ranggagading No. 8 Bandung
E-mail: hadian@unisba.ac.id
Abstract

The Achievement of purpose of the state is always related to state finance as the
financing of the operation of the government. In order to get the state finance, it
must remain within the legal framework that is allowed by the 1945 Constitution.
The problems of state finance management get a lot of attention. The state finance
management through regulation definition of state finances,ideally will be very
promising for the country's financial rescue efforts of irregularities, but it will
become problems if correlated with other regulations. Enactment of the Act
Number 19 of 2003 on State-Owned Enterprises, has created a contradictory

climate and polemical state finances statusin State-Owned Enterprises
environment both in ownership and in management and supervision. The
specifications of this research was done by normative juridical approach, ie
testing and reviewing secondary data. With regard to the normative juridical
approach that is used, the research was conducted in two phases, namely the
study of literature and field research that are merely supporting, data analysis
used is the analysis of qualitative juridical, ie the data obtained, and then
arranged systematically, comprehensively and integratedly to achieve the clarity
of the issues that will be analyzed. According to Article 2 of Act Number 17 of
2003 on State Finance, state assets stated aside the scope of state finances. Based
on the results of the research, separated state asset is not a state financial scope.
In this case, the state budget may not overcome the losses resulted from the
management of State-Owned Enterprises.
Keywords: Juridical Reconstruction, State Property, State-Owned Enterprises.

Abstrak
Pencapaian tujuan negara selalu terkait dengan keuangan negara sebagai bentuk
pembiayaan terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara yang dilakukan oleh
penyelenggara negara. Untuk mendapatkan keuangan negara, harus tetap berada
dalam bingkai hukum yang diperkenankan oleh UUD 1945. Permasalahan

pengelolaan keuangan negara banyak mendapat sorotan. Pengelolaan keuangan
negara lewat pengaturan definisi keuangan negara yang luas, secara ideal akan
sangat menjanjikan bagi upaya penyelamatan keuangan negara dari
penyimpangan, namun menjadi persoalan, ketika dikorelasikan dengan ketentuan
perundang-undangan lain. Pengesahan UU No. 19 Tahun 2003, telah menciptakan

Al’Adl, Volume IX Nomor 1, Januari-April 2017

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

iklim kontradiktif dan menimbulkan polemik status keuangan negara di
lingkungan BUMN baik dari sisi kepemilikan maupun pengelolaan dan
pengawasannya. Spesifikasi penelitian dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
metode pendekatan yuridis normatif, yaitu menguji dan mengkaji data sekunder.
Berkenaan dengan pendekatan yuridis normatif yang digunakan, maka penelitian
yang dilakukan melalui dua tahap yaitu studi kepustakaan dan penelitian lapangan
yang hanya bersifat penunjang, analisis data yang dipergunakan adalah analisis
yuridis kualitatif, yaitu data yang diperoleh, kemudian disusun secara sistematis,
menyeluruh dan terintegrasi untuk mencapai kejelasan masalah yang akan
dibahas. Berdasarkan Pasal 2 UU 17 No. Tahun 2003, kekayaan negara yang

dipisahkan merupakan ruang lingkup keuangan negara. Berdasarkan hasil
penelitian, kekayaan negara yang dipisahkan bukan merupakan ruang lingkup
keuangan negara. Dalam hal ini, APBN tidak mungkin akan menanggulangi
kerugian dari yang diakibatkan dari pengelolaan BUMN.
Kata Kunci : Rekonstruksi Yuridis, Kekayaan Negara, BUMN
bersumber dari pendapatan negara

A. LATAR BELAKANG
Pencapaian
selalu

terkait

tujuan

dengan

negara
keuangan


yang

pungutannya

berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang

negara sebagai bentuk pembiayaan

berlaku.

terhadap

negara merupakan sumber keuangan

penyelenggaraan

Dalam


pendapatan

pemerintahan negara yang dilakukan

negara

oleh penyelenggara negara. Tanpa

membiayai

keuangan negara, tujuan negara tidak

pemerintah dalam rangka pencapaian

akan terselenggara sehingga cita-cita

tujuan

hukum belaka. Untuk mendapatkan


keuangan negara merupakan bagian

keuangan negara, harus tetap berada

dari

dalam

yang

negara. Pengelolaan keuangan negara

diperkenankan oleh UUD 1945.1

adalah keseluruhan kegiatan pejabat

Kemauan negara untuk mencapai

pengelola keuangan negara sesuai


tujuan yang telah ditetapkan hanya

dengan

sekedar cita-cita hukum ketika tidak

kewenangannya,

didukung oleh keuangan negara yang

perencanaan,

bingkai

hukum

yang

arti


digunakan

untuk

pelaksanaan

tugas

negara.2

pelaksanaan

Pengelolaan

pemerintahan

kedudukan
yang

dan

meliputi

pelaksanaan,

1

Muhammad Djafar Saidi, 2008,
Hukum Keuangan Negara , Rajawali Pers,
Jakarta, hlm. 8.

2

Ibid., hlm. 11-12.

2

Al’Adl, Volume IX Nomor 1, Januari-April 2017

pengawasan,


dan

pertanggungjawaban.3
Keuangan

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

Pusat.5Dalam

Pemerintah
perkembangan

negara

ditinjau

selanjutnya

Perusahaan Negara tersebut saat


dari sisi obyek, meliputi semua hak

inidikenal

dan kewajiban yang dapat dinilai

Milik Negara (BUMN). Selanjutnya

dengan uang termasuk kebijakan dan

yang

kegiatan

fiskal,

adalah badan usaha yang seluruh

moneter dan pengelolaan kekayaan

atau sebagian besar modalny dimiliki

negara yang dipisahkan, serta segala

oleh

sesuatu baik berupa uang maupun

secara langsung yang berasal dari

barang, yang dapat dijadikan milik

kekayaan

Negara

dipisahkan.6Sebagaimana

dalam

bidang

berhubung

pelaksanaan

hak

dan

dengan
kewajiban

dengan

dimaksuddengan

negara

bahwa

Badan

melalui

Usaha

BUMN

penyertaan

negara

kegiatan

yang
diketahui
perusahaan

tersebut. Keuangan negara ditinjau

merupakan suatu bentuk kegiatan

dari

ekonomi yang dijalankan secara terus

sisi

subyek,

meliputi

keseluruhan obyek keuangan negara

menerus/teratur

yang

terang-terangan (openlijk) dalam

dimiliki

dikuasai

oleh

negara
pemerintah

dan/atau
pusat,

rangka

(regelmatig) dan

memperoleh

keuntungan

pemerintah daerah dan perusahaan

(wints oogmerk). Dalam menjalankan

negara/daerah dan badan lain yang

usahanya perusahaan membutuhkan

berkaitan dengan keuangan negara.4

modal. Sama halnya dengan BUMN

Dalam gerak operasionalnya
keterlibatan
perekonomian

negara

dalam

dilakukan

melalui

yang

merupakan

subjek

hukum

perdata membutuhkan modal dalam
rangka menjalankan usahanya.7

perusahaan negara. Yang dimaksud
dengan perusahaan negara adalah
badan usaha yang seluruh atau
sebagian modalnya dimiliki oleh

3

Ibid., hlm. 15.
Lihat, Penjelasan UU No. 17 Tahun

4

2003

5

Lihat, Pasal 1 angka 5, Ibid .
Lihat, Pasal 1 angka 1 UU No. 19
Tahun 2003.
7
Berdasarkan Pasal 4 ayat (1) UU
No.19 Tahun 2003, menyatakan: (1) Modal
BUMN merupkan dan berasal dari kekayaan
negara yang dipisahkan; dan (2) Penyertaan
modal negara dalam rangka pendirian atau
penyertaan pada BUMN bersumber dari: (a)
APBN; (b) kapitalisasi cadangan; (c) sumber
lainnya.
6

3

Al’Adl, Volume IX Nomor 1, Januari-April 2017

Permasalahan

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

Perihal

pengelolaan

pembahasan

keuangan negara banyak mendapat

pengertian keuangan negara, dapat

sorotan. Media massa terutama surat

dilakukan

kabar hampir tiap hari menampilkan

undang-undang

kasus-kasus

pada UU No. 17 Tahun 2003,

yang

menyangkut

melalui

pendekatan

dengan

merujuk

instansi

pengertian keuangan negara menurut

pemerintah dari tingkat pusat sampai

undang-undang ini adalah semua hak

daerah

dengan

dan kewajiban negara yang dapat

pengelolaan

dinilai dengan uang, serta segala

keuangan negara. Keuangan negara

sesuatu, baik berupa uang maupun

dalam

pengertian

berupa barang yang dapat dijadikan

APBN

keuangan

korupsi

pada

berbagai

terpencil

permasalahan

perusahan

terkait

dalam

luas

meliputi

negara

milik

pada

negaradan

milik negara yang berkaitan dengan
pelaksanaan

hak

dan

kewajiban

sebagainya. Sedangkan pengertian

tersebut. Pada dasarnya, substansi

keuangan negara dalam arti sempit

mengenai

hanya meliputi setiap badan hukum

negara dapat dilihat dari perspektif

yang

luas

berwenang

mengelola

dan

pengertian

maupun

keuangan

sempit.

Keuangan

mempertanggungjawabkannya.8

negara dalam arti luas mencakup:

Pertanggungjawaban yang akuntabel

pertama , APBN, kedua , APBD, dan

terhadap

ketiga ,

pengelolaan

atau

keuangan

negara

pada

penggunaan keuangan negara yang

BUMN/BUMD.

dilakukan

keuangan negara dalam arti sempit

dalam

rangka

pembangunan bangsa.9

Sementara

hanya mecaup keuangan negara yang
dikelola oleh tiap-tiap badan hukum

8

Adrian Sutedi, 2012, Hukum
Keuangan Negara , Sinar Grafika, Jakarta,
hlm. 10.
9
Pengelolaan keuangan negara
sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945
perlu dilaksanakan secara terbuka dan
bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat, yang diwujudkan
dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (APBD), sebagaimana
tercantum dalam menimbang huruf b UU
No. 1 Tahun 2004.

dan dipertanggungjawabkan masingmasing.10
BUMN
Perusahaan

Umum

terdiri

dari

(Perum) dan

10

Muhammad Djafar Saidi, Hukum
Keuangan…. Op.Cit., hlm. 2-3.

4

Al’Adl, Volume IX Nomor 1, Januari-April 2017

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

Perusahaan Persero (Persero).11 Yang

yang dipisahkan pada perusahaan

dimaksud

negara/perusahaan

dengan

Perum

adalah

daerah”.

modalnya

Rumusan pasal tersebut menunjukan

dimiliki oleh negara dan tidak terbagi

bahwa kekayaan negara yang sudah

atas saham, yang bertujuan untuk

dipisahkan masih tetap dianggap

kemanfaatan

sebagai keuangan negara.13 Dalam

BUMN

yang

seluruh

umum

berupa

penyediaan barang dan/atau jasa

hal

yang bermutu tinggi dan sekaligus

menimbulkan problematika hukum

mengejar keuntungan berdasarkan

tersendiri

prinsip

keuangan negara.

pengelolaan

perusahaan.

defenisi

tersebut

dalam

dapat

pengelolaan

Pengelolaan keuangan negara

Sementara itu yang dimaksud dengan
yang

lewat pengaturan definisi keuangan

berbentuk Perseroan Terbatas (PT)

negara yang luas, secara ideal akan

yang modalnya terbagi dalam saham

sangat

yang seluruh atau paling sedikit 51 %

penyelamatan keuangan negara dari

(lima puluh satu persen) sahamnya

penyimpangan,

dimiliki

persoalan,

Persero

adalah

oleh

BUMN

negara

Republik

Indonesia yang tujuan utamanya
mengejar keuntungan.

12

Mereduksi

menjanjikan

dengan
undangan

namun

ketika

upaya

menjadi

dikorelasikan

ketentuan
lain.

bagi

perundang-

Penetapan

dan

kekayaan negara yang dipisahkan

pengesahan UU No. 19 Tahun 2003,

pada BUMN, berdasarkan Pasal 2

telah menciptakan iklim kontradiktif

huruf g UU No. 17 Tahun 2003,

dan menimbulkan polemik status

menyatakan:

“kekayaan
13

negara/daerah yang dikelola sendiri
dan oleh atau pihak lain berupa uang,
surat berharga, piutang, barang, serta
hak-hak lain yang dapat dinilai
dengan uang, termasuk kekayaan
11

Lihat, Pasal 9 UU No. 19 Tahun

2003.
12

Ibid.

Lihat, Pasal 1 angka 2 dan angka 4,

Arifin P Soeria Atmadja, 2009,
Keuangan Publik Dalam Perspektif Hukum,
Teori, Praktik, dan Kritik, Rajawali Press,
Jakarta, hlm. xvii.Sementara itu Pasal 4 ayat
(1) UU No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN
menyatakan:“Yang
dimaksud
dengan
dipisahkan adalah pemisahan kekayaan
negara dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara untuk dijadikan penyertaan
modal negara pada BUMN untuk
selanjutnya pembinaan dan pengelolaannya
tidak lagi didasarkan pada sistem Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara, namun
pembinaan dan pengelolaannya didasarkan
pada prinsip-prinsip perusahaan yang sehat.”

5

Al’Adl, Volume IX Nomor 1, Januari-April 2017

keuangan

negara

di

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

lingkungan

yang digunakan dalam penelitian ini

BUMN baik dari sisi kepemilikan

diperoleh dari penelitian kepustakaan

maupun

dan

(library research), sebagai suatu

pengawasannya. Pasal 4 ayat (1) UU

teknik pengumpulan data dengan

No. 19 Tahun 2003, merumuskan:

memanfaatkan

“modal

berupa

pengelolaan

BUMN

merupakan

dan

berbagai

peraturan

literatur

perundang-

berasal dari kekayaan negara yang

undangan, buku-buku, karya ilmiah,

dipisahkan”.

makalah, artikel, bahan kuliah, media

Pengaturan

tentang

status keuangan negara di lingkungan

masa dan sumber lainnya.

BUMN dalam UU No. 17 Tahun
2003 dan UU No. 19 Tahun 2003

D. PEMBAHASAN
Negara

menunjukan adanya perbedaan yang
sangat

signifikan

kepemilikan,

tentang

klaim

pengelolaan

dan

pengawasan (audit) keuangan di

sebagai

organisasi

kekuasaan pada dasarnya memiliki
tujuan yang harus dicapai dengan
cara mengelola keuangan negaranya.
Dengan demikian, keuangan negara

lingkungan BUMN.

adalah alat untuk emncapai tujuan
bernegara, sehingga penyelenggara

B. PERUMUSAN MASALAH
Bertitik

tolak

dari

latar

negara

yang

belakang masalah di atas, maka

negara

dengan

rumusan

masalahnya

adalah

negara

seharusnya

bagaimana

rekonstruksi

yuridis

tugas dan kewenangannya untuk

kekayaan negara yang dipisahkan

mewujudkan

pada BUMN?

tersebut.
bernegara

C. METODE PENELITIAN
Dalam

makalah

ini

yuridis normatif yaitu metode yang

menggunakan data sekunder sebagai
utama

yang

biaya

keuangan

menjalankan

tujuan

bernegara

Keterkaitan
dan

tugas

tujuan

keuangan

negara

menurut Soemitro Djojohadikusumo,

menggunakan metode pendekatan

sumber

menjalankan

diperoleh

terletak
mencari,

pada

kehendak

negara

mengelola,

dan

mempertanggungjawabkan

uang

yang

diperoleh

investasi

dari

untuk

pajak

dan

mewujudkan

melalui penelitian kepustakaan. Data

6

Al’Adl, Volume IX Nomor 1, Januari-April 2017

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

kemajuan negara. Tujuan bernegara

tidak

haruslah

penyelenggaraan

memberikan

kepastian

dapat

dipungkiri

bahwa

negara

dan

kepada pihak yang memiliki hak dan

pemerintahan

memberikan perlindungan kepada

membutuhkan dana Untuk itu maka

pihak yang memiliki hak dan dua

diaturlah

jaminan dalam tujuan bernegara

penerimaan

tersebut tercipta pada aspek hukum

pengeluarannya untuk kepentingan

keuangan

jalannya negara dan pemerintahan.

negara

yang

pelaksanaannya

dalam

pasti

tata

cara

akan

dan

proses

uang

dan

Pengelolaan keuangan negara

seharusnya

mendorong kemajuan dan cita-cita

merupakan

negara.14

penyelenggaraan

negara.

Dalam

kedudukannya

sebagai

suatu

Keuangan negara dikaitkan

bagian

dari

dengan

pertanggungjawaban

lembaga politik, negara tunduk pada

pemerintah

atas

tatanan

pengelolaan

hukum

keuangan negara. Sebagai salah satu

kegiatan

badan

pemerintah,

hukum

publik,

negara,

publik.

Melalui

berbagai

lembaga

negara

berusaha

sebagaimana layaknya badan hukum,

memberikan jaminan kesejahteraan

yang

kepada

diberikan

otorisasi

untuk

rakyat

(welfare

state).

pemerintahan

Namun, pengelolaan keuangan sektor

bagi kepentingan seluruh rakyatnya.

publik yang dilakukan selama ini

Penyelenggaraan

dengan menggunakan

menyelenggarakan

pemerintahan

pendekatan

senantiasa harus didasarkan pada

superioritas negara telah membuat

hukum dasar yang tertinggi, yang di

aparatur pemerintah yang bergerak

Indonesia diatur dalam UUD 1945,

dalam

14

Adanya kesesuaian antara tujuan
bernegara dan keuangan negara lazimnya
tercapai pada negara yang memiliki sistem
hukum yang sudah mapan, sedangkan pada
negara-negara yang masih kurang tumbuh
ekonominya, kesesuaian antara tujuan
bernegara dan hukum keuangan negara
masih belum sejalan dengan pertumbuhan
dan perkembangan yang diharapkan. Lihat,
Soemitro Djojohadikusumo, 1957, Ekonomi
Pembangunan, Pembangunan, Jakarta, hlm.
63.

kegiatan

pengelolaan

keuangan sektor publik tidak lagi
dianggap berada dalam kelompok
profesi

manajemen

oleh

para

profesional. Oleh karena itu, perlu
dilakukan

pelurusan

kembali

pengelolaan keuangan pemerintah
dengan menerapkan prinsip-prinsip

7

Al’Adl, Volume IX Nomor 1, Januari-April 2017

pemerintahan

yang

baik

(good

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

dianugerahi

hak-hak

publik

dan

governance) yang sesuai dengan

karena itu mampu, dengan cara lain

lingkungan pemerintahan.15

ikut

Pengelolaan keuangan negara

serta

ekonomi

dalam

proses-proses

untuk

memenuhi

dilaksanakan sesuai asas-asas yang

kebutuhan-kebutuhan

baik dalam pengelolaan keuangan

badan

negara yaitu asas kesatuan yaitu asas

(natuurlijke personen).17

swasta

dari

dan

badan-

orang-orang

semua

Dalam rangka mendukung

negara

terwujudnya good governance dalam

disajikan dalam satu dokumen, asas

penyelenggaraan negara, pengelolaan

universalitas

keuangan

yang

menghendaki

pendapatan

dan

belanja

yaitu

asas

yang

negara

harus

mengharuskan agar setiap transaksi

diselenggarakan secara profesional,

keuangan ditampilkan secara utuh

terbuka, dan bertanggung jawab

dalam

anggaran,

asas

sesuai dengan aturan pokok yang

asas

yang

telah ditetapkan dalam UUD 1945.

menghendaki adanya batasan masa

Beberapa asas dalam pengelolaan

berlaku anggaran untuk satu tahun

keuangan negara yang telah lama

tertentu dan asas spesialitas yaitu

dikenal adalah asas tahunan, asas

asas yang mewajibkan agar kredit

universalitas, asas kesatuan, dan asas

anggaran yang disediakan terperinci

spesialitas.18

tahunan

dokumen
yaitu

Asas

kesatuan

peruntukannya.16

menghendaki agar semua Pendapatan

Menurut Goedhart, keuangan negara

dan Belanja Negara disajikan dalam

secara

jelas

membahas keuangan badan-badan
17

hukum publik. Badan-badan ini telah
15

Penyelenggaraan
pemerintahan
negara untuk mewujudkan tujuan bernegara
menimbulkan hak dan kewajiban negara
yang perlu dikelola dalam suatu sistem
pengelolaan keuangan negara. Pengelolaan
keuangan negara sebagaimana dimaksud
dalam UUD 1945 perlu dilaksanakan secara
profesional, terbuka, dan bertanggung jawab
untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat,
yang diwujudkan dalam APBN dan APBD.
Lihat Penjelasan UU No. 1 Tahun 2004.
16
Lihat, Penjelasan. Ibid.

Badan-badan hukum publik adalah
badan-badan, yang dasar hukumnya terdapat
dalam
kebutuhan
akan
pengurusan
kebutuhan-kebutuhan bersama daripada para
subjek ekonomi perseorangan dan untuk
keperluan itu telah diberi hak mendapatkan
uang-uang yang diperlukan dengan paksaan
atau dengan pungutan. Lihat dalam
Goedhart, 1982, C. Garis-garis Besar Ilmu
Keuangan Negara (judul asli Hoofdlijnen
Van De Leer Der Openbare Financien ),
diterjemahkan oleh Ratmoko, Djambatan,
Jakarta, hlm. 28.
18
Lihat, Penjelasan angka 4 UU No. 17
Tahun 2003.

8

Al’Adl, Volume IX Nomor 1, Januari-April 2017

satu

anggaran.

Asas

publik

mengharuskan

agar

mempunyai

dokumen

universalitas
setiap

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

transaksi

keuangan

(personne

morale)

yang

kewenangan

mengeluarkan kebijakan publik, baik

dalam

yang mengikat umum atau algemeen

dokumen anggaran. Asas tahunan

binded dan tidak mengikat umum.

membatasi

Kedua;

ditampilkan

secara

utuh

masa

berlakunya

badan

hukum

privat

anggaran untuk suatu tahun tertentu.

(personne juridique) tidak memiliki

Asas spesialitas mewajibkan agar

kewenangan mengeluarkan kebijakan

kredit anggaran yang disediakan

publik

terinci secara jelas peruntukannya.19

masyarakat umum. Badan hukum

Selain itu, pengelolaan keuangan

memerlukan syarat yuridis formal

negara juga menganut asas-asas baru

dan empat syarat materiil yaitu:

yang merupakan pencerminan best

mempunyai

kekayaan

terpisah;

practices (penerapan kaidah-kaidah

mempunyai

tujuan

tertentu;

yang

mempunyai

kepentingan

tertentu;

baik)

dalam

pengelolaan

keuangan negara. Asas-asas tersebut

hasil,

profesionalitas,

bersifat

Dalam keuangan negara juga
telah diatur secara jelas hubungan

proporsionalitas, keterbukaan dalam

kewenangan

dalam

pengelolaan

keuangan

negara.

keuangan

negara,

mengikat

mempunyai organisasi tertentu.22

antara lain: akuntabilitas berorientasi
pada

yang

pengelolaan
Adanya

pemeriksaan keuangan oleh badan

pengelolaan keuangan yang baik

pemeriksa yang bebas dan mandiri.20

akan menjamin tercapainya tujuan

Membedakan posisi negara

pembangunan secara khusus, dan

sebagai badan hukum publik dengan

tujuan

berbangsa

badan hukum privat dipandang dari

secara

umum.

segi kewenangan yang dimilikinya

pengelolaan keuangan memiliki arti,

yaitu:21Pertama;

manfaat dan pengaruh yang begitu

badan

hukum

dan

Oleh

bernegara
karena

itu

besar terhadap nasib suatu bangsa
19

Ibid., Penjelasan angka 4.
Ibid., Penjelasan angka 2.
21
Arifin P. Soeria Atmadja, 2005,
Keuangan Publik Dalam Perspektif Hukum,
Universitas Indonesia Press, hlm. 91.
20

karena segala kebijaksanaan yang
ditempuh
22

dalam

pengelolaan

Ibid., hlm. 92.

9

Al’Adl, Volume IX Nomor 1, Januari-April 2017

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

memiliki

kapasitas

kemakmuran atau kemunduran suatu

berbeda

dengan

bangsa. Negara merupakan suatu

lainnya, dimana tata kelola dan

organisasi yang unik, yang memiliki

tanggung

otoritas yang bersifat memaksa di

kapasitas hukum perdata dimana

atas subjek hukum pribadi yang

ketentuan hukum yang mengatur

menjadi warga negaranya. Walau

adalah

demikian pengurusan, pengelolaan

bersifat

perdata.

atau

BUMN

adalah

keuangan

bisa

berakibat

penyelenggaraan

jalannya

jawab

hukum
badan

hukum

BUMN

adalah

perundang-undangan
Negara
subjek

yang

yang
dalam
perdata

negara tidak luput dari mekanisme

dimana tugas dan wewenang (taak

pertanggungjawaban

an

pengurus,

oleh

pengelola

para
dan

bevoegdheid)

telah

berubah

menjadi hak dan kewajiban (rechten
en plichten).23

penyelenggara negara.
Peraturan

Oleh

perundang-

sebab

itu,

negara

yang

sebagai subjek hukum publik tidak

mengatur tentang keuangan negara,

memiliki kewenangan apapun dan

mengabaikan doktrin badan hukum,

tidak dapat mengintervensi BUMN

khususnya

sehingga

sebagai subjek hukum perdata yang

tidak

dapat menyebabkan BUMN tidak

nyaman bahkan tidak mendukung

mandiri dan dapat bersaing dengan

bagi praktik badan hukum yang

sebagaimana

menjalankan hak dan kewajibannya,

konsep bisnis tersebut sulit dilakukan

khususnya

jika regulasi BUMN mempunyai

undangan

dan

kebijakan

perdata,

memunculkan

perasaan

praktik

bisnis

mengakar (deep rooted

yang

business

pola

pikir

perusahaan.

serba

Dalam

Negara

practices). Hal ini terjadi karena

(integralistik), sehingga BUMN tidak

tidak adanya batas-batas yang jelas

mempunyai

mengenai manakah keuangan negara

berkompetisi dan menjadi salah satu

yang termasuk dalam APBN, APBD,

mesin pertumbuhan ekonomi negara

BUMN,

(engine of growth). Dari pemikiran

BUMD

atau

keuangan

swasta. Dalam bangunan arsitektur
keuangan publik, keuangan BUMN

kemampuan

23

Logemann, J.H.A., 1955, Over De
Theori van een Steling Staatrecht .
Amsterdam, hlm. 51.

10

Al’Adl, Volume IX Nomor 1, Januari-April 2017

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

tersebut, secara teori hukum, negara

negara saja. Sebetulnya menurut

tidak lagi mempunyai kewenangan

alam hanya manusia sajalah sebagai

publik atas BUMN karena adanya

subjekhukum , badan hukum itu

perubahan status dan transformasi

hanya suatu fictie saja, yaitu sesuatu

fungsi hukum Negara atau daerah

yang sesungguhnya tidak ada, tetapi

maupun kekayaan/keuangan dalam

orang

BUMN, dari tugas dan wewenang

bayangannya suatu pelaku hukum

menjadi hak dan kewajiban sebagai

(badan hukum) “Subjectief rech,

akibat dari transaksi horizontal dan

rechsubject

transformasi hukum uang publik

Sedangkan Otto von Gierke, badan

menjadi uang perdata, yang pada

hukum itu adalah suatu realitas

hakekatnya menjadi dasar yuridis

sesungguhnya sama seperti sifat

bagi BUMN menjadi badan hukum

kepribadian alam manusia ada di

perdata.

24

menciptakan

en

dalam

rechsperson”.25

dalam pergaulan hukum. Itu adalah

Istilah badan hukum sudah

suatu “leiblichgeiste Lebenseinheit

lazim digunakan bahkan merupakan

die Wollen und das Gewolte os Tot

istilah

di

unsetzen kam”. Di sini tidak hanya

Indonesia. Badan hukum merupakan

suatu pribadi yang sesungguhnya,

terjemahan istilah hukum Belanda

tetapi

yaitu

Meskipun

mempunyai kehendak atau kemauan

demikian dalam kalangan hukum ada

sendiri yang dibentuk melalui alat-

juga yang menyarankan atau telah

alat

mempergunakan istilah lain untuk

anggota-anggotanya).26

hukum

yang

rechtspersoon.

resmi

badan

hukum

perlengkapannya

itu

juga

(pengurus,

menggantikan istilah badan hukum.

Dalam ilmu hukum, ada dua

menurut Von Savigny berpendapat,

jenis badan hukum dipandang dari

badan hukum itu sematamata buatan
25

24

Arifin P Soeria Atmadja, 2011, Pola
Pikir Hukum (Legal Mindscapes) Definisi
Keuangan Negara Yang Membangun
Praktik Bisnis Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) Yang Mengakar (Deep Rooted
Bussines Practice), Universitas Indonesia
Press, Jakarta, hlm. 17.

Pendapat Von Savigny sebagaimana
dikutip Ali Rido, 1983, Badan Hukum dan
Kedudukan Badan Hukum Perseroan,
Perkumpulan, Koperasi, Yayasan, Wakaf,
Alumni, Bandung, hlm. 15-18.
26
Gierke, Otto von., 1973, Das
Deutsche
Genossenschaftsrecht,
sebagaimana dikutip Ali Rido, Ibid.

11

Al’Adl, Volume IX Nomor 1, Januari-April 2017

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

mengikat

segi kewenangan yang dimilikinya,
yaitu:

27

1.

umum. Hak dan kewajiban
Badan
publik (persone

hukum

badan hukum privat lahir

morale)28

dari suatu hubungan hukum

yang mempunyai tugas dan

perjanjian

kewenangan (taak

antara dua subjek hukum

en

umum

privat memiliki perbedaan secara

atau algemeen bindend. (mis

prinsipil

alnya UU Perpajakan) dan

keuangannya. Badan hukum publik

tidak

dalam

mengikat

umum

dalam

tunduk

Badan

sedangkan

hukum

pengelolaan

mengelola

(misalnya UU APBN);

pada

keuangannya

hukum

badan

publik,

hukum

privat

privat (personne juridique)29

dalam

yang

tidak

mempunyai

tunduk

tugas

dan

kewenangan

privat.30Konsekuensi badan hukum

kebijakan

yang tunduk pada hukum privat yaitu

mengeluarkan
publik
27

kontrak

Badan hukum publik dan

kebijakan publik, baik yang
mengikat

atau

atau lebih.

bevoegdheid) mengeluarkan

2.

masyarakat

yang

bersifat

Arifin P Soeria Atmadja dan
Darminto Hartono, 2011, Reformasi Hukum
Indonesia: Financial Law Perspective
Terhadap Penyelesaian Utang Piutang ,
Badan Penerbit Univeristas Diponegoro,
Semarang, hlm. 67.
28
Paulus J, 1917, Encyclopaedie van
Nederlandsch-Indie, Leiden, hlm. 22. Lihat
juga, Arifin P Soeria Atmadja dan Darminto
Hartono, Ibid.
29
Badan
Hukum
Privat
dalam Burgerlijk Wetboek Belanda diatur
dalam
Pasal
3
yang
berbunyi: “Verenigingen,
cooperatie,
onderlinge
waarborgmaatschappijen,
naamloze
vennootschappen,
beslotten
venootsschappen, beslotten venootsschappen
met
beperkte
aansprakelijkheid
en
stichtingen bezitten rechtspersoonlijkheid ”.
Lihat, Arifin P Soeria Atmadja, Pola Pikir...
Op.Cit, hlm. 18.

mengelola

keuangannya

pada

hukum

dengan

diperolehnya

sebagai

badan

statusnya

hukum,

maka

tanggung jawab pemegang saham
menjadi terbatas. Artinya, pemegang
saham perseroan tidak bertanggung
jawab secara pribadi atas perikatan
yang dibuat atas nama perseroan dan
tidak

bertanggung

jawab

atas

kerugian perseroan melebihi saham
yang dimiliki. Ini berarti secara
prinsipnya pemegang saham tidak
30

Muhammad Jafar Saidi,
Keuangan... Op.Cit., hlm. 7.

Hukum

12

Al’Adl, Volume IX Nomor 1, Januari-April 2017

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

bertanggung jawab secara pribadi

Komisaris (sebagai pengawas) dan

atas seluruh perikatan yang dibuat

Pemegang

saham

oleh dan atas nama perseroan dengan

pemilik).Hal

ini

pihak ketiga, dan oleh karenanya

bahwa BUMN sebagai badan hukum

tidak bertanggung jawab atas setiap

bukanlah kekayaan negara.

(sebagai

mengisyaratkan

oleh

BUMN sebagai badan hukum

perseroan. Para pemegang saham

privat yang berbentuk perseroan,

tersebut hanya bertanggung jawab

tidak dikategorikan dalam cakupan

atas penyetoran penuh dari nilai

pengaturan keuangan negara, Karena

saham yang telah diambil bagian

secara hukum BUMN tunduk kepada

olehnya.31

UU No. 40 Tahun 2007. Di dalam

kerugian

yang

diderita

badan

Pasal 68 ayat (1) UU No. 40 Tahun

usaha yang pembentukannya tunduk

2007 tentang perseroan terbatas,

pada undang-undang (badan hukum

Direksi wajib menyerahkan laporan

publik) tetapi aturannya atau seluruh

keuangan Perseroan kepada akuntan

aktifitas

publik untuk diaudit apabila:

BUMN

merupakan

kegiatan

pengelolaannya

tunduk dan diatur dalam hukum

1. Kegiatan

usaha

Perseroan

privat (yang artinya, jika BUMN

adalah menghimpun dan/atau

berperkara maka perlakuan yang

mengelola dana masyarakat;

didapatkan seperti perusahaan biasa).

2. Perseroan menerbitkan surat

Karakteristik suatu badan hukum

pengakuan

adalah pemisahan harta kekayaan

masyarakat;

badan hukum dari harta kekayaan
pemilik dan pengurusnya. Dengan
demikian suatu badan hukum yang
berbentuk

Perseroan

Terbatas

3. Perseroan

utang

kepada

merupakan

Perseroan Terbuka;
4. Perseroan

merupakan

persero;

memiliki kekayaan yang terpisah dari

5. Perseroan mempunyai aset

kekayaan Direksi (sebagai pengurus),

dan/atau jumlah peredaran
usaha dengan jumlah nilai

31

Ahmad Yani dan Gunawan Widjaja,
1999, Seri Hukum Bisnis Perseroan
Terbatas, RajaGrafindo Persada, Jakarta,
hlm. 9.

paling

sedikit

13

Al’Adl, Volume IX Nomor 1, Januari-April 2017

Rp50.000.000.000,00

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

berlanjutnya

(lima

kerugian

tersebut.

puluh miliar rupiah); atau
6. Diwajibkan oleh peraturan

Penjelasan Pasal 97 ayat (5)

perundang-undangan.
Suatu
dalam

Terbatas

huruf d menyebutkan, bahwa yang

transaksi

dimaksud

Perseroan

menjalankan

dengan

“mengambil

bisnisnya dapat saja merugi. Namun

tindakan untuk mencegah timbul atau

kerugian tersebut belum tentu dapat

berlanjutnya

dibebankan kepada Direksi. Pasal 97

juga

ayat (5) UU No. 40 Tahun 2007

memperoleh

menyatakan, bahwa anggota Direksi

tindakan pengurusan yang dapat

tidak dapat dipertanggungjawabkan

mengakibatkan kerugian, antara lain

atas kerugian sebagaimana dimaksud

melalui forum rapat Direksi.

pada

ayat

(3)

apabila

dapat

membuktikan:

termasuk

langkah-langkah
informasi

BUMN

untuk
mengenai

merupakan

badan

hukum yang memiliki kekayaan

1. Kerugian

tersebut

bukan

karena

kesalahan

atau

kelalaiannya;

itikad

sendiri.Kekayaan

baik

kehati-hatian

dan

negara

yang

dipisahkan dalam BUMN secara fisik
adalah

2. Telah melakukan pengurusan
dengan

kerugian”

berbentuk

saham

yang

dipegang oleh negara, bukan harta
kekayaan BUMN itu. Kekayaan

untuk

BUMN

sesuai

negara karena kekayaan negara di

dengan maksud dan tujuan

dalam BUMN hanya pada sebatas

perseroan;

saham. Sehingga pada saat ada

kepentingan

dan

3. Tidak mempunyai benturan

terpisah

dari

kekayaan

kerugian yang dialami BUMN, hal

kepentingan baik langsung

tersebut

maupun tidak langsung atas

tetapi kerugian BUMN saja. Lain

tindakan

yang

halnya Apabila saham negara pada

mengakibatkan kerugian; dan

BUMN tersebut dijual tanpa izin dari

4. Telah mengambil tindakan

negara sebagai pemiliknya, baru hal

untuk mencegah timbul atau

tersebut merupakan kerugian negara.

pengurusan

bukan

kerugian

negara,

14

Al’Adl, Volume IX Nomor 1, Januari-April 2017

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

yang

bidang pengelolaan moneter, dan sub

dipisahkan pada badan usaha milik

bidang pengelolaan kekayaan negara

negara/daerah, merupakan lingkup

yang

dari keuangan negara. Akibat hukum

kekayaan negara yang dipisahkan

dari pengelolaan kekayaan negara

pada perusahaan negara sebagai

yang

BUMN

bagian dari keuangan negara di atas

pengelolaan

didasarkan pada gagasan pemikiran

Kekayaan

negara

dipisahkan

menjadi

pada

berbeda,

dipisahkan.

Masuknya

kekayaan negara yang dipisahkan

bahwa

tidak lagi tunduk kepada pengelolaan

menyelenggarakan pelayanan publik

keuangan dengan cara APBN, tetapi

dalam

pengelolaannya

bernegara sebagaimana diamanatkan

menggunakan

pengelolaan keuangan berdasarkan

Pemerintah

rangka

wajib

mencapai

tujuan

dalam pembukaan UUD 1945.

badan usaha pada umumnya. Sesuai

Di sisi lain, untuk mengatur

dengan amanat Pasal 23C UUD

mengenai BUMN, telah ditetapkan

1945, dibentuk UU No. 17 Tahun

Pasal 4 ayat (1) UU No. 19 Tahun

2003, berdasakan Pasal 2 UU No. 17

2003, menyebutkan modal BUMN

Tahun

merupakan dan berasal dari kekayaan

2003,

menentukan

ruang

lingkup keuangan negara yang antara

negara

lain

perkembangannya,

meliputi

kekayaan

yang

yang

dipisahkan.

Dalam

ketentuan

dipisahkan pada perusahaan negara

tersebut telah dipertentangkan oleh

dan

sebagian pihak yang berpendapat

kekayaan

diperoleh

pihak

dengan

lain

yang

menggunakan

bahwa

kekayaan

negara

yang

fasilitas yang diberikan Pemerintah.

dipisahkan pada BUMN tidak lagi

Pendekatan yang digunakan dalam

menjadi

merumuskan keuangan negara adalah

negara. Pendapat tersebut didasarkan

dari sisi obyek, subyek, proses, dan

pada teori badan hukum bahwa

tujuan. Bidang pengelolaan keuangan

kekayaan

negara

luas

dipisahkan tersebut menjadi milik

tersebut

BUMN sebagai badan hukum privat

dapat dikelompokkan dalam sub

dan negara memperoleh saham atas

bidang

modal yang telah disetorkan. Saham

yang

berdasarkan

demikian

pendekatan

pengelolaan

fiskal,

sub

bagian

negara

dari

keuangan

yang

telah

15

Al’Adl, Volume IX Nomor 1, Januari-April 2017

inilah

yang

dicatatkan

sebagai

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

dalam

pengelolaannya,

yaitu

kekayaan

negara.

Selanjutnya,

mengikuti kaidah-kaidah bisnis yang

keuangan

BUMN

tidak

bisa

sehat, termasuk mengikuti ketentuan

keuangan

undang-undang perseroan terbatas.

diperlakukan
negara

sebagai

karena

secara

alamiah

UU

BUMN

telah

memberikan

mengelola keuangan negara beda

banyak otonomi dan keleluasaan

dengan mengelola keuangan BUMN.

kepada BUMN, agar dapat dikelola

Kekayaan

negara

yang

dipisahkan adalah kekayaan negara

sesuai dengan prinsip-prinsip bisnis
yang sehat.

atau

Status hukum uang publik

perolehan lainnya yang sah dan

menjadi status hukum uang perdata

dijadikan penyertaan modal negara

berimplikasi

kepada BUMN yang dikelola secara

yaitu terjadi perubahan terhadap

korporasi. Menempatkan kekayaan

fungsi uang tersebut dari fungsi uang

negara

sebagai

yang

berasal

dari

untuk

APBN

dikelola

secara

konsekuensi

yuridis

infrastruktur

korporasi menghasilkan manfaat bagi

penyelenggaraan pemerintahan bagi

peningkatan perekonomian negara.

kesejahteraan

Selain

atau bestuurzorg32 beralih

itu

kekayaan

tujuan

negara

meningkatkan
kecerdasan

pemisahan

adalah

untuk

kesejahteraan

fungsi

sebagai badan usaha yang mencari
keuntungan.

Status

dan

fungsi

Fungsi

hukum uang ini didukung oleh Pasal

BUMN tidak semata-mata untuk

1 ayat (4) UU No. 19 tahun 2003

mencari keuntungan, namun juga

dalam penjelasannya. Berdasarkan

sebagai

development,

penjelasan tesebut, jelas dinyatakan

sehingga sumber-sumber kekayaan

bahwa status keuangan negara yang

negara yang penting dan menguasai

dipisahkan pada BUMN tidak lagi

hajat hidup orang banyak yang

tunduk pada APBN dan terhadapnya

dikuasai oleh negara sebagian besar

berlakulah ketentuan hukum privat.

dikelola

Berdasarkan prinsip hukum “lex

BUMN

masyarakat.

dan

masyarakat

agent

of

melalui
bisa

BUMN.

Agar

berkembang,

maka

BUMN perlu diberikan otonomi

32

Konijenbelt
Willem,
Hoofstukken van Administratief
Vuga, S-Gravenhage, hlm. 458.

1994,
Recht,

16

Al’Adl, Volume IX Nomor 1, Januari-April 2017

posteriori

dan “lex

derograt

legi

specialis

priori”

derograt

legi

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

tersebut
agenda

dikhawatirkan
tersembunyi

adanya

baik

dari

generali” menunjukkan bahwa yang

kalangan ekonomi swasta maupun

berlaku adalah Pasal 4 ayat 1 UU No

kalangan internasional, yang ingin

19 tahun 2003 tentang BUMN.

mereduksi,

No.

bahkan

Selain Pasal 2 huruf g UU

peranan

17

mensejahterakan

Tahun

2003,

yang

menghapus

negara

dalam

rakyat

dengan

menimbulkan resiko fiskal (fiscal

melemahkan secara substansial dan

risk) yang tentu dapat diperkirakan

struktural kedudukan BUMN dengan

kapan

dapat

menggunakan sistem hukum yang

resiko

keliru menurut disiplin ilmu hukum

masih

yang tidak kondusif, dengan seolah-

timbulnya

diperhitungkan
sebelumnya

dan

besaran

(measurable),

terdapat Pasal 2 huruf i UU No. 17

olah

Tahun

negara/daerah

2003,

menyatakan:

ingin

menguatkan

peranan

dalam

tata

“Kekayaan pihak lain yang diperoleh

pengelolaan baik dibidang keuangan

dengan menggunakan fasilitas yang

maupun aset dari BUMN dengan

diberikan

mendefinisikan

oleh

pemerintah”

secara

keliru

dalam

kekayaan negara/kekayaan daerah

pengertian keuangan negara tidak

dengan menganggap dalam status

hanya sekedar menimbulkan resiko

yuridisnya

fiskal sebagaimana akibat rumusan

keuangan negara.33

termasuk

Pasal 2 huruf g UU No. 17 Tahun
2003,

tetapi

juga

ketidakpastian
uncertainty)

diprediksi
berapa

yang
kapan

besar

ditanggung

fiskal

oleh

APBN

dari

Membedakan antara BUMN
dengan perseroan lainnya jelas akan

(fiscal

merugikan BUMN karena tujuan

dapat

datangnya
yang

bagian

dapat

tidak

dana

sebagai

dan
harus

karena

rumusan tersebut.

utamanya

adalah

mencari

keuntungan dan memajukan kegiatan
bisnisnya

untuk

pembangunan

perekonomian

nasional.

Hukum

seharusnya

tidak

bersifat

Dengan rumusan Pasal 2
huruf g UU No. 17 Tahun 2003

33

Arifin P Soeria Atmadja, Pola Pikir...
Op.Cit, hlm. 19.

17

Al’Adl, Volume IX Nomor 1, Januari-April 2017

diskriminatif

tanpa

mempertimbangkan
status

dan

transformasi

fungsi

hukum

yang

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

merupakan
kepastian

domainnya
hukum.

demi

Carut

marut

keuangan negara ini akibat adanya

dipengaruhi pula oleh lingkungan

sesat

kuasa hukum (rechtsgebeid)34 yang

adanya fested interest dan arogansi

terjadi serta kesalahan fatal lembaga

sektoral dari institusi pemerintah.

legislasi

yang

baik

horisontal

pihak. Fungsi dan peranan hukum
tidak hanya menciptakan kepastian
hukum bagi semua pihak dengan
memperlakukan serta menempatkan
kedudukan yang sama di depan
hukum saja, akan tetapi hukum harus
aktif

kestabilan

yang

menciptakan
dapat

menjadi

pelindung bagi semua subjek hukum
yang melakukan perbuatan hukum
baik dibidang hukum publik maupun
di bidang hukum perdata, Tidak
kalah

pentingnya

adalah

pembentukan budaya hukum (legal
culture/behaviour )

masyarakat,

termasuk pemerintah dan lembaga
negara

serta

pengambil

fallacy),

legislasi

kebijakan

E. SIMPULAN
Rumusan keuangan negara

maupun

vertikal yang merugikan salah satu

berperan

(logical

mengakibatkan

terjadinya disharmoni antar hukum
positif

fikir

sebagai

untuk

atau

menempatkan diri apabila bukan

yang tertera pada pasal 2 huruf g dan
huruf i UU No. 17 tahun 2003 dapat
menimbulkan

resiko

fiskal

dan

ketidakpastian fiskal yang dapat
menimbulkan

kerugian

keuangan

negara atau daerah tanpa batas yang
harus dibebankan pada APBN, serta
menimbulkan perasaan tidak nyaman
untuk

memajukan

mengakar

bisnis

bagi

perekonomian

yang

peningkatan

nasional.

Adanya

disharmoni antara UU No. 17 tahun
2003 dengan UU No. 19 tahun 2003
tentang BUMN telah menimbulkan
ketidaksamaan perlakuan (level of
playing field) khususnya bagi bank-

bank

BUMN/BUMD.

Hal

ini

menimbulkan kesenjangan dan tidak
kompetitifnya

perlakuan

yang

diberikan kepada Perseroan Terbatas
BUMN/BUMD.

34

Arifin P Soeria Atmadja,
Publik... Op.Cit., hlm. 200.

Keuangan

18

Al’Adl, Volume IX Nomor 1, Januari-April 2017

F. DAFTAR PUSTAKA
1.

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

Gierke,

Buku

Adrian

Sutedi, 2012, Hukum
Keuangan Negara , Sinar
Grafika, Jakarta.

Ahmad Yani dan Gunawan Widjaja,
1999, Seri Hukum Bisnis
Perseroan
Terbatas,
RajaGrafindo
Persada,
Jakarta.
Ali Rido, 1983, Badan Hukum dan
Kedudukan Badan Hukum
Perseroan,
Perkumpulan,
Koperasi, Yayasan, Wakaf,
Alumni, Bandung.
Arifin P. Soeria Atmadja, 2005,
Keuangan Publik Dalam
Perspektif
Hukum,
Universitas Indonesia Press.
Arifin P Soeria Atmadja, 2009,
Keuangan Publik Dalam
Perspektif Hukum, Teori,
Praktik, dan Kritik, Rajawali
Press, Jakarta.
Arifin P Soeria Atmadja, 2011, Pola
Pikir
Hukum
(Legal
Mindscapes)
Definisi
Keuangan
Negara
Yang
Membangun Praktik Bisnis
Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) Yang Mengakar
(Deep
Rooted
Bussines
Practice),
Universitas
Indonesia Press, Jakarta.
Arifin

P Soeria Atmadja dan
Darminto Hartono, 2011,
Reformasi Hukum Indonesia:
Financial Law Perspective
Terhadap
Penyelesaian
Utang
Piutang,
Badan
Penerbit
Univeristas
Diponegoro, Semarang.

Otto von., 1973,
Deutsche
Genossenschaftsrecht.

Das

Goedhart, C., 1982, Garis-garis
Besar Ilmu Keuangan Negara
(judul asli Hoofdlijnen Van
De Leer Der Openbare
Financien),
diterjemahkan
oleh Ratmoko, Djambatan,
Jakarta.
Konijenbelt
Willem,
1994,
Hoofstukken
van
Administratief Recht, Vuga,
S-Gravenhage.
Logemann, J.H.A., 1955, Over De
Theori van een Steling
Staatrecht. Amsterdam.
Muhammad Djafar Saidi, 2008,
Hukum Keuangan Negara ,
Rajawali Pers, Jakarta.
Paulus J, 1917, Encyclopaedie van
Nederlandsch-Indie, Leiden.
Soemitro Djojohadikusumo, 1957,
Ekonomi
Pembangunan,
Pembangunan, Jakarta.
2.

Peraturan

Perundang-

undangan
Undang-Undang Dasar Tahun 1945
Amandemen Keempat.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun
2003
tentang
Keuangan
Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun
2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4286).
Undang-Undang Nomor 19 Tahun
2003 tentang Badan Usaha
Milik Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia

19

Al’Adl, Volume IX Nomor 1, Januari-April 2017

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

Tahun 2003 Nomor 70,
Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor
4297).
Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4355).
Undang-Undang Nomor 40 Tahun
2007
tentang
Perseroan
Terbatas (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 106, Tambahan
Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4756).

20

Al’Adl, Volume IX Nomor 1, Januari-April 2017

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

21