Pelayanan informasi pada perpustakaan badan kepegawaian negara (BKN)

(1)

Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh:

DIAH TITIEK KUSUMA NINGRUM 107025001155

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1433 H / 2011


(2)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh:

DIAH TITIEK KUSUMA NINGRUM NIM. 107025001155

Di Bawah Bimbingan

Pungki Purnomo, MLIS NIP: 19641215 199903 1 005

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(3)

Kepegawaian Negara (BKN)” telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 20 Desember 2011. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Jurusan Ilmu Perpustakaan.

Jakarta, 20 Desember 2011

Sidang Munaqasyah

Ketua Sidang Sekretaris

Drs. Rizal Saiful-Haq, MA Pungki Purnomo, MLIS NIP. 19530319 198303 1 008 NIP. 19641215 199903 1 005

Pembimbing

Pungki Purnomo, MLIS NIP. 19641215 199903 1 005

Penguji I Penguji II

Siti Maryam, S.Ag M.Hum Drs. Rizal Saiful-Haq, MA NIP. 19700705 199803 2 002 NIP. 19530319 198303 1 008


(4)

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah dicantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Desember 2011

Diah Titiek Kusuma Ningrum 107025001155


(5)

i

PELAYANAN INFORMASI PADA PERPUSTAKAAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (BKN)

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penyelenggaraan pelayanan informasi di Perpustakaan BKN dapat memenuhi kebutuhan informasi yang berkaitan dengan pekerjaan para pegawai, kualifikasi SDM dan jenis informasi yang tersedia di Perpustakaan BKN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analisis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu mendeskripsikan masalah berdasarkan data kuantitatif (angka-angka). Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan pegawai BKN yang menjadi anggota Perpustakaan BKN yang jumlah keseluruhannya adalah 200 orang. Adapun sampel dalam penelitian ini, penulis mengambil sampel sebanyak 15% dari populasi tersebut yaitu 30 responden. Hasil penelitian menunjukkan hampir seluruh pegawai menyatakan perpustakaan BKN memiliki peran dalam menunjang tugas-tugas pekerjaan mereka di kantor terdapat 93,3% dan jenis layanan Perpustakaan BKN yang sering digunakan oleh pegawai adalah layanan sirkulasi yaitu sebanyak 38,3%. Untuk kualifikasi SDM hampir seluruh pegawai 80% menyatakan jumlah SDM di Perpustakaan BKN sudah memadai untuk melayani kebutuhan informasi mereka. Jenis informasi yang biasa digunakan dalam menunjang tugas pekerjaan sebagian besar pegawai 54,9% adalah menggunakan buku.


(6)

ii

Alhamdulillahirabbil’ Alamiin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan taufiq dan hidayah-Nya kepada kita semua, yang telah memberikan kekuatan dan kemampuan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam kita sanjungan kepada pimpinan dunia dan agama, pahlawan ummat manusia, kecintaan kita semua yaitu Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga-Nya dan sahabat-sahabat-Nya yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah ke zaman terang benderang seperti sekarang saat ini. Amin Ya Robbal’ Aalamiin.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam skripsi ini banyak kekurangaan-kekurangannya mengingat terbatasnya ilmu pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun tentunya dibutuhkan oleh penulis dalam penyempurnaan skripsi ini.

Untuk kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah membantu dan membimbing dalam penyusunan skripsi, antara lain :

1. Bapak Dr. H. Abdul Wahid Hasyim, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora.

2. Bapak Drs. Rizal Saiful-Haq, MA, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.


(7)

iii

memberikan bimbingan, pengarahan, petunjuk, serta telah meluangkan waktu, tanaga dan fikiran dalam membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

4. Seluruh Bapak/Ibu dosen Ilmu perpustakaan yang telah memberikan banyak ilmu dan pengetahuan yang tak terhingga kepada penulis. Jasamu tak akan pernah terbalas.

5. Ibu Wieke Saptari, selaku Kepala Perpustakaan BKN yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian skripsi ini.

6. Kak Mufti Hakim, selaku pustakawan di Perpustakaan BKN yang telah memberikan pengarahan kepada penulis selama melakukan penelitian. Maaf kak selalu merepotkan ketika ada yang kurang jelas.

7. Seluruh staf Perpustakaan BKN yang telah membantu penulis dalam memberikan informasi yang dibutuhkan.

8. Kedua orangtuaku tercinta yang telah mendidik, membimbing dan membesarkan penulis dengan penuh kasih sayang, cinta, kesabaran, perhatian, memberikan bantuan moril maupun materil serta dorongan doa yang tidak pernah luput buat penulis selama ini. Terima kasih untuk segala keikhlasan dan kasih sayangnya. I Love You MOM & DAD. You Are The Best,,,


(8)

iv

10.Ahmad Zahrawani yang selalu memberikan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Walaupun memberikan motivasinyanya dengan cara menjatuhkan penulis, karena kamu adalah orang yang mengerti bagaimana tabiat aku. Ashiteru.

11.Kak Subarna dan Kak Dewi Erliana Sari, terimakasih kak selalu membantu ade dan memberikan solusi setiap mengalami problem ini. 12.Rekan-rekan seperjuanganku Jurusan Ilmu Perpustakaan angkatan 2007

khususnya Nursivah Sukmawibawa, Fauzah Novantri, Nisita Puspowardhani, Eva Maftuhah, Al Arifina, Nurul Fitria Farha dan Nurmalasari yang telah memberikan semangat, nasehat dan doanya kepada penulis. Semoga Allah SWT membalasnya. I Miss You All. 13.Seluruh teman-teman Jurusan Ilmu Perpustakaan yang tidak bisa

disebutkan satu persatu. Semoga kita selalu menjalin tali silaturahmi. Sukses selalu buat kalian semua. SEMANGAT.

Serta semua pihak yang ikut serta membantu memberikan motivasi yang penuh, mulai dari awal penyusunan hingga sampai akhir penulisan skripsi ini. Penulis hanya dapat berharap dan berdoa kepada Allah SWT semoga jasa-jasa mereka akan di balasan-Nya dengan pahala yang berlipat ganda sebagai amal saleh mereka.

Jakarta, Desember 2011


(9)

v

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Pembatasan Masalah ... 5

C. Perumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Metode Penelitian... 7

G. Definisi Istilah ... 13

H. Sistematika Penulisan ... 14

BAB II TINJAUAN LITERATUR A. Perpustakaan Khusus ... 17

1. Definisi Perpustakaan Khusus ... 17

2. Ciri dan Tugas Perpustakaan Khusus ... 18

3. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Khusus ... 20

4. Koleksi Perpustakaan Khusus ... 20

5. Layanan Perpustakaan Khusus ... 21


(10)

vi

2. Jenis-Jenis Informasi ... 26

3. Bentuk Jenis-Jenis Informasi ... 28

4. Layanan Informasi Perpustakaan ... 34

BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (BKN) A. Sejarah Singkat Perpustakaan BKN ... 37

B. Visi dan Misi Perpustakaan BKN ... 38

C. Sumber Daya Manusia di Perpustakaan BKN ... 39

D. Koleksi Perpustakaan BKN... 39

E. Layanan Perpustakaan BKN ... 40

F. Keanggotaan Perpustakaan BKN ... 42

G. Jam Layanan dan Alamat Perpustakaan BKN ... 42

H. Fasilitas Perpustakaan BKN ... 43

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Metode Penelitian... 44

B. Pelaksanaan Penelitian ... 44

C. Populasi dan Sampel ... 45

D. Temuan Hasil Penelitian ... 45

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 64

B. Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 67


(11)

vii

Tabel 1 Jadwal Penyebaran Kuesioner... 45

Tabel 2 Jenis Kelamin Responden ... 46

Tabel 3 Pendidikan Terakhir ... 46

Tabel 4 Usia ... 47

Tabel 5 Pekerjaan ... 47

Tabel 6 Lama Responden Menjadi Anggota ... 48

Tabel 7 Peran Perpustakaan Dalam Menunjang Tugas Pekerjaan ... 48

Tabel 8 Frekuensi Pemanfaatan Layanan Informasi Perpustakaan BKN ... 49

Tabel 9 Tujuan Menggunakan Layanan Perpustakaan selain untuk Menunjang Kebutuhan Pekerjaan ... 50

Tabel 10 Kualitas Layanan Informasi pada Perpustakaan BKN ... 50

Tabel 11 Layanan Yang Diguakan dalam Mncari Informasi ... 51

Tabel 12 Jenis Layanan Perpustakaan BKN ... 51

Tabel 13 Kualitas Layanan Sirkulasi ... 52

Tabel 14 Peminjaman Buku Sebanyak 3 Buku ... 53

Tabel 15 Lama Waktu Peminjaman Buku ... 53

Tabel 16 Pemanfaatan Layanan Konsultasi Pustakawan ... 54

Tabel 17 Pemanfaatan Layanan Rujukan ... 54

Tabel 18 Pemanfaatan Layanan Reservasi Online ... 55

Tabel 19 Pemanfaatan Layanan Pelatihan Penelusuran Literatur ... 55


(12)

viii

Tabel 23 Jumlah SDM ... 57

Tabel 24 Sikap Pustakawan ... 58

Tabel 25 Perasaan Ketika Dilayani ... 58

Tabel 26 Skill Para Pustakawan ... 59

Tabel 27 Jenis Infomasi Yang Digunakan ... 60

Tabel 28 Alasan Memilih ... 60

Tabel 29 Bentuk Informasi ... 61

Tabel 30 Jumlah Responden ... 62


(13)

ix Lampiran 2 Hasil Wawancara

Lampiran 3 Lembar Pengajuan Proposal Skripsi Lampiran 4 Lembar Dosen Pembimbing

Lampiran 5 Lembar Izin Penelitian Lampiran 6 Lembar Dosen Penguji


(14)

1 A. Latar Belakang

Masa sekarang ini, informasi selalu berkembang dan terus berkembang di masyarakat. Hal ini didukung pula dengan kemajuan teknologi yang mempermudah penyebaran informasi dan komunikasi antara pemberi dan penerima informasi. Kemajuan teknologi didukung dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang sangat pesat seiring dengan kemajuan teknologi informasi. Sehingga jumlah informasi yang diterbitkan setiap harinya, mengakibatkan apa yang disebut orang dengan "ledakan informasi” (information explosion). Sejalan dengan itu, setiap orang memerlukan informasi untuk menunjang kegiatan mereka dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, informasi yang dimiliki seseorang akan memberikan pengaruh terhadap kelangsungan dan peningkatan kualitas hidupnya sesuai dengan apa yang dikehendakinya saat ini atau dimasa yang akan datang.

Kemajuan suatu negara tidak lepas dari peran informasi dan untuk membangun suatu negara diperlukan informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka menunjang perkembangan negara tersebut. Dalam kehidupan yang serba modern dan serba cepat ini semua orang membutuhkan informasi, sebagai hal yang sangat hakiki. Tanpa informasi atau seandainya


(15)

kita ketinggalan informasi dapat menyebabkan masyarakat menjadi tersisih dan terbelakang.1

Kegiatan manusia membutuhkan informasi yang tepat agar arah kegiatan yang akan dilakukan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dan sesuai dengan kebutuhannya. Untuk itu, mereka memerlukan suatu tempat dimana tempat tersebut digunakan untuk menyimpan berbagai macam sumber informasi seperti : koleksi buku, terbitan lainnya atau tempat dimana mereka bisa mendapatkan atau mencari informasi yang dibutuhkan. Tempat tersebut yaitu perpustakaan, dimana tempat tersebut selain digunakan untuk mencari informasi yang dibutuhkan, juga merupakan tempat untuk mengumpulkan semua informasi yang ada. Sehingga pengguna yang membutuhkan suatu informasi dapat langsung mencarinya ke perpustakaan, karena informasi yang disajikan di perpustakaan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan penggunanya.

Perpustakaan merupakan salah satu pusat informasi, artinya perpustakaan menyediakan informasi yang diperlukan pemakai perpustakaan. Pemberian informasi ini dilakukan baik atas permintaan maupun tidak diminta. Dalam hal terakhir ini dilakukan bila perpustakaan menganggap bahwa informasi yang tersedia sesuai dengan minat dan keperluan pemakai.2

Informasi perpustakaan tersebut tentunya sudah diseleksi, dihimpun, diolah, dipersiapkan dan dikemas dengan baik, sehingga ” semua ” informasi yang ada di perpustakaan benar-benar telah dikaji dan dianalisis dan dipertimbangkan kegunaannya. Selanjutnya dengan pengaturan yang demikian

1

Soetarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 2003), h. 1-2


(16)

rupa akan memudahkan pemakainya, baik dalam mengakses maupun menggunakannya. Perpustakaan yang baik adalah yang dapat menyediakan dan memenuhi permintaan informasi secara cepat dan tepat.3

Namun, permasalahannya apakah penyediaan informasi di perpustakaan sudah sesuai dengan kebutuhan para pegawai? Lalu apakah perpustakaan yang dibangun oleh sebuah instansi atau lembaga memiliki peran sebagai penunjang program kerja pegawai atau hanya sebagai pelengkap saja.

Untuk mengetahui apakah layanan informasi yang diberikan telah memenuhi kebutuhan pemakainya maka perpustakaan dapat mengetahuinya melalui pandangan pemakai terhadap layanan tersebut.

Ada beberapa jenis perpustakaan yang ada di Indonesia, salah satunya adalah perpustakaan khusus. Perpustakaan khusus ini juga sering disebut perpustakaan kedinasan. Tugas dan fungsinya dikaitkan dengan tugas-tugas kedinasan yang harus ditunjang. Maka perpustakaan harus dapat melakukan tugasnya untuk menyediakan informasi secara terencana, terstuktur, terorganisasi dan terarah agar informasi yang disediakan dan dimanfaatkan secara maksimal. Selain itu tugasnya perpustakaan khusus adalah menyediakan koleksi buku untuk para ahli dan pengguna yang tergabung pada badan itu dan memberi keterangan bibliografi dengan cepat dan tepat serta mengadakan penelusuran literatur atas permintaan.

3 Sutarno NS, Tanggung Jawab Perpustakaan Dalam Mengembangkan Masyarakat


(17)

Perpustakaan khusus memiliki peran sebagai penunjang penyelesaian program lembaga yang bersangkutan, yang tujuannya hanya diperuntukkan bagi para pegawai lembaga tersebut. Selanjutnya perpustakaan khusus memiliki beberapa ciri utama yaitu salah satunya layanan perpustakaan. Layanan perpustakaan diberikan untuk lebih mengarahkan bidang minat dari pengguna perpustakaan, dalam hal ini perpustakaan khusus menyediakan suatu layanan khusus, dimana diorentasikan kepada penggunanya dibandingkan dengan jenis perpustakaan lainnya. Sebab layanan perpustakaan khusus ditujukan membantu tugas badan induk tempat perpustakaan bernaung didalamnya.4

Perpustakaan Badan Kepegawaian Negara (BKN) merupakan perpustakaan khusus yang mempunyai tugas pokok dalam memberikan layanan informasi kepada pemakainya. Bahkan karena pentingnya layanan tersebut, maka sering dikatakan bahwa warna wajah dan penampilan serta kinerja perpustakaan akan dicerminkan dalam layanan tersebut. Maksudnya, jika layanan kepada pemakai memuaskan, maka baiklah kinerjanya, sebaliknya apabila layanan yang diberikan belum memuaskan, maka dapat dianggap bahwa perpustakaan belum mampu melayani dengan baik.5

Mengingat hal tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian skripsi pada Perpustakaan BKN dengan mengambil judul :

LAYANAN PERPUSTAKAAN BAGI PEGAWAI BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (BKN)

4

Sulistiyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta : Gramedia, 1991), h. 49 5 Soetarno NS, Tanggung Jawab Perpustakaan Dalam Mengembangkan Masyarakat


(18)

B. Pembatasan Masalah

Agar skripsi ini lebih terarah dan tidak meluas, maka penulis perlu membatasi pembahasan ini hanya pada kegiatan yang dapat menunjang kebutuhan informasi pekerjaan para pegawai BKN meliputi:

1. Jenis layanan yang diberikan oleh Perpustakaan BKN. 2. Kualifikasi SDM yang tersedia di Perpustakaan BKN. 3. Jenis informasi yang tersedia di Perpustakaan BKN.

C. Perumusan Masalah

1. Bagaimana jenis layanan yang ada di Perpustakaan BKN dapat memenuhi kebutuhan informasi yang berkaitan dengan pekerjaan para pegawai BKN? 2. Bagaimana kualifikasi SDM yang tersedia di Perpustakaan BKN untuk dapat memberikan pelayanan kepada pegawai dalam memenuhi kebutuhan informasi yang menunjang pekerjaan mereka?

3. Jenis informasi apa saja yang tersedia di Perpustakaan BKN yang dapat menunjang pekerjaan para pegawai BKN?

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui penyelenggaraan layanan yang di Perpustakaan BKN dalam memenuhi kebutuhan informasi yang berkaitan dengan pekerjaan para pegawai BKN.

2. Untuk mengetahui bagaimana kualifikasi SDM yang tersedia di Perpustakaan BKN untuk dapat memberikan pelayanan informasi kepada


(19)

pegawai dalam memenuhi kebutuhan informasi yang menunjang pekerjaan mereka.

3. Untuk mengetahui jenis informasi yang tersedia di Perpustakaan BKN dalam menunjang pekerjaan para pegawai BKN.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai masukan bagi pihak-pihak yang berwenang di Perpustakaan BKN dalam memberikan pelayanan informasi yang optimal untuk meningkatkan layanan kepada pemakai agar merasa puas dalam mencari dan memenuhi informasi yang dibutuhkan.

2. Untuk mengetahui sejauh mana jenis informasi yang disediakan oleh Perpustakaan BKN, melihat dari segi kebutuhan informasi para pegawai BKN dalam menunjang pekerjaan mereka.

3. Untuk memperluas dan memperdalam wawasan yang berkaitan dengan perpustakaan, khususnya layanan informasi tentang jenis informasi yang tersedia dengan kebutuhan informasi para pegawai dalam menunjang pekerjaan mereka, juga melihat peran pustakawan dalam menyebarkan informasi dan pengetahuan bagi pengguna informasi.


(20)

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian

Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan suatu metode.6 Metodologi berhubungan dengan cara (metode). Metodologi adalah pengetahuan tentang cara-cara (science of methods). Metodologi adalah “totalitas cara” untuk meneliti dan menemukan kebenaran.7

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif analisis yaitu penelitian yang bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai pelayanan informasi yang dilakukan di Perpustakaan BKN. Penelitian deskriptif analisis ini bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistimatis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki/diteliti kemudian di analisa, diberikan interpretasi dan diadakan generalisasi dalam rangka menetapkan sikap dan kriteria yang baik dengan tujuan untuk mengadakan klasifikasi pekerjaan secara efektif.8

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah analisis yang dilakukan

6 Husaini Usman, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta : Bumi Aksara, 2009), Cet. Ke-2, h. 42

7 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian : Pengantar Teori dan Panduan

Praktis Penelitian Sosial bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula (Jakarta : STIA-LAN, 1999), Cet. Ke-1, h.54


(21)

terhadap data yang berbentuk angka, baik angka yang merupakan representasi dari suatu kuantita (kuantitas murni) maupun angka yang merupakan hasil dari konfersi data kualitatif (yakni data kualitatif yang dikuantifikasikan).9

2. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan (total) elemen (objek) yang akan dijelaskan peneliti melalui penelitiannya. Elemen (objek) yang dimaksud mungkin berupa sistem, desa, air, udara, orang dan lain-lain.10 Dalam hal ini yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan pegawai BKN yang menjadi anggota Perpustakaan BKN. Jumlah keseluruhan anggota Perpustakaan BKN adalah 200 orang. Adapun masalah yang akan diteliti adalah Pelayanan Informasi Bagi Pegawai di Perpustakaan Badan Kepegawaian Negara (BKN). Sedangkan data kuesioner merupakan hasil dari survei pendapat seluruh pegawai BKN.

Sedangkan sampel adalah contoh atau wakil. Sampel yang baik adalah sampel yang mampu mewakili populasi secara maksimal.11 Adapun sampelnya didasarkan kepada pendapat Ari Kunto yang menyatakan jika populasi lebih dari 100 orang, maka sampel dapat diambil 10%-15% atau 20%-30% atau sesuai dengan kemampuan peneliti.12 Jumlah keseluruhan anggota Perpustakaan BKN adalah 200 orang adapun sampel dalam

9

Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian : Pengantar Teori dan Panduan Praktis Penelitian Sosial bagi Mahasiswa Dan Peneliti Pemula (Jakarta: STIA-LAN, 1999), Cet. Ke-1, h. 92

10Ibid, h. 296 11

Ibid, h. 298

12 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktis (Jakarta : Rieneka, 1992), h. 102


(22)

penelitian ini, penulis mengambil sampel sebanyak 15% dari jumlah populasi yang ada sebanyak 200 orang. Dengan perhitungan 15% × 200 = 30 responden. Untuk mempermudah perhitungan dan perolehan data dalam penelitian. Teknik sampel yang digunakan penulis menggunakan sampel purposif, yaitu metode pemilihan sampel dengan cara secara sengaja memilih sampel-sampel tertentu (dan mengabaikan sampel-sampel lainnya) karena sampel tertentu ini memiliki ciri-ciri khusus yang tidak dimiliki sampel-sampel lainnya.13

Responden yang dipilih dengan syarat memiliki ciri khusus yaitu sudah menjadi anggota Perpustakaan BKN dan menggunakan layanan dan fasilitas di Perpustakaan BKN minimal 1 kali dalam seminggu. Untuk itu penulis mendapatkan informasi para anggota melalui pustakawan di Perpustakaan BKN.

3. Subjek dan Objek

Untuk penelitian ini yang menjadi objek adalah masalah pelayanan informasi dan jenis informasi yang diadakan di Perpustakaan BKN. Sedangkan yang menjadi subjek adalah pegawai di BKN yang sudah menjadi anggota Perpustakaan BKN.

4. Teknik Pengumpulan Data

Adapun pengumpulan metode yang digunakan penulis untuk mendapatkan data-data / informasi dalam penelitian ini adalah:

13 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian : Pengantar Teori dan Panduan


(23)

a. Studi Pustaka (Library Research)

Penulis menggunakan bahan-bahan pustaka yang sesuai dengan pokok permasalahan yang akan dibahas yaitu dengan mengumpulkan sumber-sumber literatur berupa buku, jurnal, majalah, dan dokumen lainnya.

b. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian lapangan yaitu penelitian dengan terjun langsung ke lapangan yakni Perpustakaan BKN demi mendapatkan data secara langsung dari objek penelitian, dengan cara:

1) Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti.14 Penulis mengunjungi langsung lokasi penelitian guna untuk melakukan pengamatan secara langsung di Perpustakaan BKN. Yakni dengan mengetahui layanan apa saja yang tersedia di Perpustakaan BKN dengan tujuan memberikan gambaran kepada penulis jenis layanan yang tersedia di Perpustakaan BKN. Selain itu mengetahui secara langsung jenis informasi yang tersedia di Perpustakaan BKN dengan tujuan apakah jenis informasi yang tersedia di Perpustakaan BKN sudah dapat memennuhi kebutuhan informasi para pegawai BKN.

14 Husaini Usman, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta : Bumi Aksara, 2009), Cet. Ke-2, h. 54


(24)

2) Wawancara

Interview (wawancara) ialah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung. Pewawancara (Interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancari (Interviewee).15 Wawancara ini akan dilakukan dengan petugas perpustakaan yaitu pustakawan pada Perpustakaan BKN. Metode ini digunakan untuk melengkapi data yang dianggap perlu, sehingga dapat meyakinkan data yang diperoleh.

3) Kuesioner (Angket)

Kuesioner (angket) yaitu daftar pernyataan atau pertanyaan yang dikirimkan kepada responden, baik secara langsung atau tidak langsung (melalui pos atau perantara).16 Penulis menyebarkan angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan kepada responden. 5. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data adalah kegiatan lanjutan setelah pengumpulan data dilaksanakan. Pada penelitian kuantitatif, pengolahan data secara umum dilaksanakan dengan melalui tahap-tahap sebagai berikut:

a. Tahap memeriksa (Editing)

Editing adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah peneliti selesai menghimpun data di lapangan. Editing data mengacu pada kegiatan persiapan data sebelum di analisis. Dalam proses editing ini, peneliti melakukan penelitian awal terhadap data, untuk meyakinkan

15Ibid, h .57. 16 Ibid, h. 60


(25)

agar data tersebut tidak mengandung kesalahan atau cacat. Peneliti melihat dengan cermat apakah ada data kuesioner yang secara salah diisi oleh responden, ada halaman yang hilang dan poin-poin penting terlewatkan.17

b. Proses pembeberan (Tabulating)

Tabulasi adalah bagian terakhir dari pengolahan data. Maksud tabulasi adalah memasukkan data pada tabel-tabel tertentu dan mengatur angka-angka serta menghitungnya.18

Data yang diperoleh dituangkan dalam bentuk deskriptif yang bertujuan untuk menjelaskan permasalahan untuk menemukan jawaban yang diharapkan disertai dengan alasan. Hasil analisa data adalah berupa pemaparan fakta-fakta mengenai obyek penelitian.

Adapun setelah proses lapangan selesai, data tersebut diolah dengan perhitungan persentase lalu dituangkan dalam bentuk tabel baru kemudian dilakukan analisis data dengan menggunakan parameter penafsiran. Analisis data dapat dilakukan dengan teknik analisis kuantitatif yaitu dengan penyusunya dalam bentuk angka-angka. Untuk persentase digunakan rumus perhitungan persentase sebagai berikut : F

P = X 100%

N

17 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian : Pengantar Teori dan Panduan

Praktis Penelitian Sosial bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula ( Jakarta : STIA-LAN, 1999), Cet. Ke-1, h. 217


(26)

P = Persentase F = Frekuensi

N = Sampel yang diolah 100% = Bilangan konstanta/tetap

Adapun parameter untuk penafsiran nilai persentase, adalah: 1. 0% = tidak ada satupun

2. 1% - 25% = sebagian kecil 3. 26% - 49% = hampir setengahnya 4. 50% = setengahnya

5. 51% - 75% = sebagian besar 6. 76% - 99% = hampir seluruhnya 7. 100% = seluruhnya

Metode penulisan yang digunakan dalam skripsi ini mengacu pada buku pedoman penulisan karya ilmiah yang berlaku dan dikeluarkan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007.

G. Definisi Istilah

1. Perpustakaan Khusus

Perpustakaan Khusus adalah perpustakaan khusus adalah salah satu jenis perpustakaan yang dibentuk oleh lembaga (pemerintah arau swasta) atau perpustakaan, asosiasi yang menangani dan mempunyai misi pada bidang tertentu dengan tujuan tertentu untuk memenuhi kebutuhan


(27)

pemakai dilingkungannya baik dalam hal pengolahan maupun pelayanan informasi.

2. Informasi

Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini dan mendatang.

3. Layanan Informasi Pepustakaan

Layanan informasi merupakan pekerjaan membantu seseorang untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Perpustakaan harus berani bersusah payah mencari informasi yang dikehendaki oleh pembacanya walaupun harus meminjam ke perpustakaan lain sehingga kreativitas dan skill pustakawan sangat diperlukan.

H. Sistematika Penulisan

Dalam sistematika penulisan ini penulis akan menguraikan secara sistematis keseluruhan bab per bab, yang erat kaitannya antara bab yang satu dengan bab yang lainya, karena merupakan suatu rangkaian. Skripsi ini dibagi dalam V bab dan dibuat dengan menggunakan buku pedoman penulisan karya ilmiah skripsi, tesis dan sisertasi yang berlaku dan dikeluarkan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007.

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis membahas tentang latar belakang, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan


(28)

penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, definisi istilah dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN LITERATUR

Pada bab ini penulis membahas hal-hal yang berkaitan dengan masalah-masalah yang hendak diteliti, yaitu definisi perpustakaan khusus, ciri dan tugas perpustakaan khusus, tujuan dan fungsi perpustakaan khusus, koleksi perpustakaan khusus, pengertian informasi, jenis-jenis informasi, bentuk jenis-jenis informasi dan layanan informasi perpustakaan.

BAB III : GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN BKN

Pada bab ini penulis membahas tentang gambaran umum Perpustakaan BKN yang terdiri dari sejarah singkat Perpustakaan BKN, visi dan misi Perpustakaan BKN, SDM di Perpustakaan BKN, koleksi Perpustakaan BKN, layanan Perpustakaan BKN, keanggotaan Perpustakaan BKN, jam layanan dan alamat Perpustakaan BKN dan fasilitas Perpustakaan BKN.

BAB IV : ANALISA HASIL PENELITIAN,

Bab ini merupakan bab inti yang berisikan tentang hasil penelitian pelayanan informasi bagi pegawai BKN di Perpustakaan BKN melalui kuesiner yang telah disebarkan.


(29)

BAB V : PENUTUP,

Pada bab ini berisikan kesimpulan dan permasalahan yang diangkat dan diteliti serta saran untuk permasalahan tersebut yang akan diberikan untuk perpustakaan yang diteliti.

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN


(30)

17 A. Perpustakaan Khusus

1. Definisi Perpustakaan Khusus

Perpustakaan Khusus adalah perpustakaan yang berada pada suatu instansi atau lembaga tertentu, baik lembaga pemerintah maupun lembaga swasta yang sekaligus lembaga tersebut sebagai pengelola dan penanggung jawabnya. Istilah khusus yaitu bertugas melayani lembaga dan mereka yang bekerja pada instansi yang bersangkutan. Kekhususan perpustakaan terletak pada pengelolaan, koleksi dan pemakai yang cukup terbatas.1

Dalam buku Standar Perpustakaan Khusus adalah salah satu jenis perpustakaan yang dibentuk oleh lembaga (pemerintah/swasta) atau perusahaan atau asosiasi yang menangani atau mempunyai misi bidang tertentu dengan tujuan pembangan untuk memenuhi kebutuhan bahan pustaka/informasi di lingkungannya dalam rangka mendukung pengembangan dan peningkatan lembaga maupun kemampuan sumber daya manusia.2

Lembaga yang dimaksud dapat berupa lembaga industri, lembaga perkantoran atau lembaga pemerintah lainnya. Tujuan penyelenggaraannya bukanlah diarahkan untuk konsumsi umum, tetapi hanya ditujukan kepada para karyawan lembaga yang bersangkutan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh instansi baik pemerintah maupun swasta yang dibentuk dalam rangkaian sistem manajemen khusus, yang bertujuan membantu tugas badan induknya.

1 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan : Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta : Samitra Media Utama, 2004), h. 30-31

2 Soekarman K [et.al], Standar Perpustakaan Khusus (Jakarta : Proyek Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan Nasional, 2002), h. 3


(31)

Dengan kata lain perpustakaan khusus adalah sebuah perpustakaan yang berada dibawah koordinasi atau pembinaan suatu instansi, lembaga pemerintah, semi pemerintah atau swasta, lembaga pendidikan dan lembaga keagamaan. Sebuah perpustakaan biasanya tidak berdiri sendiri melainknan menginduk kepada lembaga tertentu. Selanjutnya perpustakaan tersebut dimaksudkan untuk menunjang kegiatan lembaga induknya baik sebagai sumber informasi, sumber pengetahuan, maupun sumber rujukan. Sebuah perpustakaan akan melaksanakan kegiatan sebagaimana digariskan didalam tugas dan fungsinya tersebuat akan berbeda pada setiap jenis perpustakaan. Sedangkan tugas perpustakaan khusus adalah memberikan informasi literature dalam bidang riset, teknologi dan lain-lainnya.3

2. Ciri dan Tugas Perpustakaan Khusus

Karmidi Martoatmodjo menyebutkan ciri-ciri utama perpustakaan khusus adalah:

a. Memiliki buku yang terbatas pada satu atau beberapa disiplin ilmu saja, misalkan perpustakaan yang membatasi pada satu subjek, subjek yang luas, maupun berorientasi ke misi.

b. Keanggotaan perpustakaan terbatas pada sejumlah anggota yang ditentukan oleh kebijakan perpustakaan atau kebijakan badan induk tempat perpustakaan tersebut bernaung.

c. Peran utama pustakawan ialah melakukan penelitian untuk anggota. Dalam melakukan penelitian untuk anggota, sering dipersoalkan seberapa jauh pustakawan harus melakukan penelitian. Ada yang berpendapat pustakawan terbatas hanya melakukan penelusuran literature, ada pula yang berpendapat pustakawan terbatas pada penggunaan petunjuk umum mengenai penggunaan sarana bibliografi

3

Karmidi Martoadmodjo, Manajemen Perpustakaan Khusus (Jakarta : Universitas Terbuka, 1997), h. 1.3


(32)

artinya sarana grafis maupun elektronik untuk menelusur permintaan anggota perpustakaan.

d. Tekanan koleksi bukan pada buku (dalam arti sempit) melainkan pada majalah, paflet, paten, laporan penelitian, abstrak dan indeks karena literature dari jenis tersebut umumnya mengandung informasi yang lebih mutakhir yang dibandingkan dengan buku.

e. Jasa yang diberikan lebih mengarah kepada minat anggota perorangan. Karena itu perpustakaan khusus menyediakan jasa yang sangat berorientasi kepemakainya dibandingkan jenis perpustakaan lainnya. Jasa yang diselenggarakan misalnya penyebaran informasi terpilih atau pengiriman fotokopi artikel sesuai dengan minat pemakai.

Berdasarkan ciri-ciri tersebut diatas maka yang termasuk dalam kelompok perpustakaan khusus antara lain :

a Perpustakaan departemen dan non departemen. b Perpustakaan bank.

c Perpustakaan surat kabar dan majalah. d Perpustakaan industri dan badan komersial.

e Perpustakaan lembaga penelitian dan lembaga ilmiah. f Perpustakaan perusahaan.4

Dengan ciri tersebut maka, tugas perpustakaan khusus menjadi lebih berat, karena selain melayani segala kebutuhan badan induknya disamping itu juga harus melayani pemakai luar.

Menurut UU Perpustakaan No 43 Tahun 2007 Pasal 26 yang berbunyi Perpustakaan khusus memberikan layanan kepada pemustaka di lingkungannya dan secara terbatas memberikan layanan kepada pemustaka di luar lingkungannya.5

Secara umum tugas perpustakaan khusus adalah memberikan informasi kepada lembaga induknya.

4Ibid, h. 1.4


(33)

3. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Khusus

Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh instansi baik pemerintah maupun swasta yang dibentuk dalam rangkaian sistem manajemen khusus, yang bertujuan membantu tugas badan induknya. Tujuan perpustakaan khusus adalah untuk melayani pemakai dalam lingkungan lembaga, dokumen yang ada perpustakaan juga tidak hanya disimpan dan dikeluarkan apabila dibutuhkan tapi perpustakaan harus proaktif memberikan segala informasi yang terkait dengan bidang lembaga induk, serta memanfaatkan segala fasilitas untuk kelancaran pelayanan.

Fungsi sebuah perpustakaan khusus adalah menyediakan dan mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan organisasi yang menaungi perpustakaan itu, selanjutnya keberadaan dan berjalan atau tidaknya sebuah perpustakaan khusus tersebut juga tergantung kepada lembaga yang bersangkutan. Sedangkan pemakai perpustakaan biasanya terbatas pada para pegawai lembaga tersebut.6

4. Koleksi Perpustakaan Khusus

Koleksi perpustakaan adalah bahan-bahan pustaka baik dalam bentuk buku, film, majalah dan sejenisnya yang dikumpulkan dan di proses berdasarkan aturan tertentu untuk disajikan dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi pengguna, mencakup koleksi umum, koleksi refrensi dan koleksi inti.

Koleksi umum adalah koleksi perpustakaan yang diperuntukkan bagi pemakai perpustakaan tidak terbatas hanya pada kalangan sendiri, tetapi juga dapat digunakan oleh pemakai dari lembaga/organisasi/perorangan yang bergerak dalam bidang yang sama.

6 Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 2003), h. 39


(34)

Koleksi umum meliputi monografi, majalah dan jurnal yang dilayankan dalam bentuk akses terbuka. Koleksi referensi adalah koleksi perpustakaan yang mencakup ensiklopedi, kamus, literatur kelabu (tesis, disertasi, laporan hasil penelitian, statistik) yang dengan berbagai pertimbangan dalam hal kelangkaan dan cakupan yang sangat spesifik dilayankan dalam bentuk akses tertutup. Koleksi inti adalah koleksi utama perpustakaan yang digunakan untuk mendukung misi organisasi/instansi induk perpustakaan.7

Layanan perpustakaan akan semakin bermutu jika tingkat keterpakaian koleksi dan kepuasan pemakai semakin meningkat.

5. Layanan Perpustakaan Khusus

Dalam buku “Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus” yang di terbitkan oleh Perpustakaan Nasional menjelaskan bahwasanya layanan perpustakaan khusus terdiri dari layanan perpustakaan yang bersifat rutin dan layanan sekunder dan khusus yang dapat dikembangkan oleh perpustakaan.8

a. Layanan Perpustakaan 1) Layanan Ruang Baca

Layanan ini sangat diperlukan oleh pengguna maupun pustakawan dalam menyemarakkan kegiatan layanan perpustakaan. Layanan ruang baca ini dirasakan menjadi sangat penting, karena ada interaksi antara pustakawan dan pengguna secara langsung.9 2) Layanan Sirkulasi

Layanan sirkulasi adalah kegiatan peredaran koleksi perpustakaan ke luar perpustakaan. Pelayanan ini ditujukan agar

7

Soekarman K [et.al], Standar Perpustakaan Khusus (Jakarta : Proyek Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan Nasional RI, 2002), h. 2

8 Soekarman dan Rachmat Natadjumena, Pedoman Umum Penyelenggaraan

Perpustakaan Khusus (Jakarta : Perpustakaan Nasional RI, 2000), h. 33

9 Supriyono. “Upaya Peningkatan Jasa Layanan Perpustakaan Dengan Teknologi


(35)

pengguna perpustakaan dapat meminjam dan membaca bahan pustaka lebih leluasa sesuai kesempatan yang ada. Dalam layanan sirkulasi biasanya melakukan kegiatan peminjaman, pengembalian dan pemberian sanksi. Sedangkan sistem layanan pustaka dapat dilaksanakan dengan sistem layanan terbuka dan sistem layanan tertutup.10

3) Layanan Rujukan

Layanan rujukan diberikan untuk membantu pengguna perpustakaan atau masyarakat yang ingin menemukan informasi secara cepat dan tepat dari koleksi yang ada di perpustakaan. Kegiatan dilakukan dengan cara menjawab langsung pertanyaan pengguna perpustakaan atau dari masyarakat dengan menggunakan sumber/koleksi rujukan yang tersedia. Apabila pengguna datang ke perpustakaan petugas dapat membimbing pengguna tentang cara-cara memakai koleksi rujukan.

Layanan rujukan sering disebut dengan istilah layanan meja informasi atau layanan referensi. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam layanan ini adalah:

1) Keberadaan sumber-sumber informasi sekunder dan informasi strategis.

2) Kepiawaian petugas dalam menguasai koleksi dan teknik penelusuran.

10 Soekarman dan Rachmat Natadjumena, Pedoman Umum Penyelenggaraan


(36)

3) Pemahaman dan penerapan etika berkomunikasi bagi para petugas jasa.

4) Prinsip layanan prima/kepuasan klien sebagai tujuan.

Sumber-sumber informasi yang perlu dikembangkan adalah: buku pegangan (handbook), ensiklopedi, direktori, statistik, kamus, katalog induk dan literatur sekunder lainnya.11

b. Layanan Sekunder

Disamping layanan perpustakaan yang bersifat rutin, ada beberapa cara/jenis layanan lain yang dapat dikembangkan perpustakaan. Layanan tersebut prinsipnya untuk mendayagunakan informasi yang terkandung dalam koleksi perpustakaan. Berbagai penerbitan kemasan bahan pustaka seperti jasa daftar koleksi perpustakaan, daftar isi majalah, sari karangan dan indeks, paket-paket informasi, buletin perpustakaan, bibliografi dan lembar data dapat dilaksanakan di perpustakaan khusus agar para pustakawan lebih dinamis dan proaktif.12

c. Layanan Khusus

Layanan khusus yang dapat dikembangkan di perpustakaan antara lain:

1) Terjemahan Bahan Pustaka

Banyak pengguna perpustakaan yang kurang paham terhadap bahasa tulis yang digunakan dalam bahan pustaka.

11Ibid, h. 36 12 Ibid, h. 37


(37)

Mereka biasanya ingin memperoleh dokumen terjemahannya agar lebih cepat menangkap isinya. Dalam hal ini perpustakaan perlu menyediakan jasa terjemahan, baik dilaksanakan sendiri atau dilaksanakan pihak luar.

2) Jasa Silang Layan/Pengadaan Bahan Pustaka

Jasa ini dilakukan melalui kerjasama antar perpustakaan. Alat bantu pelayanan untuk mencari dokumen, perpustakaan dapat menggunakan katalog induk buku, katalog induk majalah atau akses terpasang (bila sudah menggunakan teknologi informasi). Tarif layanan dan ketentuan-ketentuan lain perlu ada kesepakatan antar perpustakaan yang bekerjasama.

3) Layanan Penelusuran Literatur

Penelusuran literatur adalah pencarian kembali bahan pustaka yang ada di perpustakaan atau di luar perpustakaan dengan cara menggunakan alat akses kartu katalog, literatur sekunder seperti indeks dan majalah abstrak atau pangkalan data (terpasang/online dan CD-ROM).13

6. Sumber Daya Manusia (SDM) di Perpustakaan Khusus

SDM merupakan aset yang paling penting untuk menjalankan program dalam mencapai sasarannya, terutama bagi pustakawan. Peningkatan kemampuan atau keahlian staf harus diperhatikan dan diselaraskan dengan kemajuan zaman, sehingga perubahan perkembangan teknologi tidak akan mengejutkan bagi pustakawan dan non pustakawan.14

13

Ibid, h. 40

14 Agus Dwi Waluyo. “Membangun Citra Pustakawan Sebagai Sumber Daya Manusia Berkualitas” Buletin Perpustakaan, Februari, No. 16 (1995) : h. 12


(38)

Johanne Marshall, Linda Moultan dan Roberta Piccoli menguraikan kompetensi professional seorang pustakawan khusus, yaitu: a Memiliki keahlian tentang sumber informasi, termasuk kemampuan

untuk mengevaluasi secara kritis dan menyaringnya.

b Memiliki pengetahuan khusus dalam bidang tertentu sesuai dengan kepentingan organisasi atau klien.

c Mengembangkan dan mengelola layanan informasi yang nyaman, mudah diakses, efektif dari segi biaya yang sejalan dengan arahan strategi organisasi.

d Menyediakan pengajaran dan dukungan yang baik untuk pemakai perpustakaan dan layanan informasi.

e Menilai kebutuhan pemakai, merancang serta memasarkan produk layanan informasi.

f Menggunakan teknologi informasi yang tepat untuk menjalankan fungsi-fungsi perpustakaan.

g Menggunakan pendekatan bisnis dan manajemen yang tepat untuk mengkomunikasikan pentingnya layanan informasi kepada manajemen senior.

h Mengembangkan produk informasi untuk pengguna dalam atau luar organisasi atau klien perorangan.

i Mengevaluasi hasil penggunaaan informasi dan melakukan penelitian yang berhubungan dengan solusi masalah-masalah manajemen informasi.

j Secara terus menerus memperbaiki layanan informasi untuk merespon perubahan kebutuhan pemakai.

k Menjadi anggota tim manajemen senior dan konsultan untuk organisasi dalam hal informasi yang efektif.15

Dengan demikian tugas pustakawan di perpustakaan khusus menjadi lebih berat, karena pustakawan diharapkan mempunyai pandangan yang jauh untuk mengevaluasi, memiliki banyak energi, inisiatif dan dapat cepat mengambil keputusan dan memiliki pengetahuan yang luas. Pustakawan di perpustakaan khusus juga harus memiliki sifat proaktif dalam memberikan layanan kepada para pengguna perpustakaan.

15

Jeanne Marshall [et al.]. “Kompetensi Pustakawan Khusus di Abad Ke-21“Majalah BACA, Vol. 27, No. 2 (2003) : h. 2


(39)

B. Informasi

1. Pengertian Informasi

Definisi untuk informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini dan mendatang.

Kosam Rimbarawa dalam bukunya Dasar-Dasar Organisasi Informasi. Mendefinisikan pengertian ilmu informasi adalah disiplin ilmu yang mempelajari susunan atau kualitas informasi ilmiah dan mempelajari peraturan-peraturan atau kaidah teori, sejarah, metodologi, organisasi dokumentasi dan informasi ilmiah. Sedangkan informasi adalah sekumpulan pesan yang mengurangi ketidakpastian.16

2. Jenis-Jenis Informasi

Pengguna informasi datang ke pusat-pusat informasi atau perpustakaan untuk mencari informasi yang dibutuhkannya. Adalah tugas para pustakawan untuk membantu mereka dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Pustakawan harus mengenal dengan baik sumber-sumber informasi, memahami jenis pengguna dan jenis-jenis informasi yang dibutuhkan dalam bidang tertentu. Adapun jenis sumber-sumber informasi dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :

a. Informasi Primer (Literatur Primer)

Literatur Primer adalah hasil karya pengarang atau penulis yang Orisinil (karangan asli). Pada waktu yang bersamaan penggunaan informasi membutuhkan pengetahuan yang luas mengenai suatu topik dengan menggunakan langsung sumber informasi primer. Contoh

16 Kosam Rimbarawa, Dasar-Dasar Organisasi Informasi (Jakarta : Hakaeser, 2007), Cet. Ke-12. h. 1


(40)

literatur primer : laporan ekspedisi ilmiah (laporan penelitian), majalah ilimiah, buku-buku lain untuk bidang khusus, skripsi, tesis, dan desertasi, artikel dalam majalah, makalah dalam seminar, Terbitan Pemerintah dan sebagainya.

Semua Naskah tersebut sebenarnya ada yang diterbitkan dan ada juga yang tidak diterbitkan. Untuk naskah yang diterbitkan disebutkan Terbitan Primer. Ada juga naskah yang tidak diterbitkan, misalnya : catatan-catatan laboratorium, catatan harian, memorandum, laporan penelitian intern, notulen rapat, file dari perusahaan, dan file pribadi.17

b. Informasi Sekunder (Literatur Sekunder)

Informasi ini disusun dari sumber-sumber informasi primer yang disusun dengan suatu cara tertentu. Beberapa contoh literatur sekunder dalam bentuk:

1) Majalah : yang mengulas literatur primer.

2) Indeks : mendaftarkan artikel atau buku atau karya lainnya. 3) Abstrak : memuat intisari dari suatu karya.

4) Review : tinjauan atau ulasan suatu karya.

5) Buku-buku referensi, seperti ensiklopedi, kamus, thesaurus, direktori, sumber biografi, katalog perpustakaan dan buku pegangan ( hand book ).

6) Teksbook buku pelajaran.

17Ibid, h. 4-5


(41)

7) Ada lagi tambahan yang baru saja diperkenalkan yaitu kemasan ulang informasi (repackaging the information). Informasi ini campuran antara publikasi primer dan publikasi sekunder.18

c. Informasi Tersier ( Literatur Tersier )

Sumber informasi ke tiga ( tersier ), dalam publikasi ini adalah untuk memudahkan peneliti atau pencari informasi baik informasi primer maupun informasi sekunder. Beberapa informasi tersier disini adalah dalam bentuk : direktori dan buku tahunan, daftar dari bibliografi, katalog induk majalah, daftar dari indeks, daftar dari majalah abstrak, petunjuk literature, daftar laporan penelitian, daftar perpustakaan dan sumber informasi.19

3. Bentuk Jenis Sumber Informasi

a. Print Resources (Sumber-sumber Tercetak) 1) Buku/Monograf

Buku didefinisikan sebagai kumpulan dari sebuah karya tulis yang paling tidak memiliki minimal lebih dari 48 halaman yang mempunyai judul khusus tersendiri yang diikat satu ikatan yang sama dalam sebuah jilidan. Buku bisa terdiri dari satu jilidan atau volume bahkan bisa juga lebih. Sebuah buku dalam format cetakan kadang disebut dengan istilah “Monograf”. Monograf yang ada kaitannya antara satu dengan lainnya mungkin memiliki set atau series. Copy-an atau eksemplar dari sebuah buku yang dicetak

18

Ibid, h. 6 19Ibid, h. 6


(42)

dari naskah atau pelat cetakan yang sama mempunyai edisi yang sama. 20

2) Buku Refrensi

Buku refrensi (rujukan) adalah buku yang isinya disusun dan diolah dengan metode tertentu (misalnya menurut abjad). Jenis buku refrensi ini biasanya digunakan sebagai tempat merujuk informasi tertentu (bagian dari isi keseluruhannya). Karena itu buku jenis refrensi ini tidak untuk dibaca secara keseluruhan dari awal hingga akhir.21 Berikut jenis-jenis koleksi perpustakaan yang termasuk bahan refrensi (rujukan): kamus, ensiklopedi, buku tahunan (yearbook), buku panduan (handbook) atau pedoman (manual), direktori, almanak, bibliografi, indeks, abstrak, atlas, dokumen pemerintah, dan laporan hasil penelitian.

3) Serial

Serial adalah penerbitan yang terbit secara kronologis untuk periode waktu yang tidak terbatas. Serial mencakup periodikal, surat kabar, laporan tahunan. majalah, yearbooks dan jurnal ilmiah.22

4) Grey Literature

Grey literature biasanya merujuk kepada beberapa penerbitan yang diterbitkan oleh pihak-pihak tertentu seperti

20

Ida Farida [et al.], Information Literacy Skill : Dasar Pembelajaran Seumur Hidup (Jakarta : UIN Press, 2005) h. 68

21

Ibid, h. 71 22


(43)

pemerintah, akademis, bisnis dan industri baik dalam bentuk cetakan (print) maupun dalam bentuk elektronik, tapi penerbitannya tersebut tujuan utamanya adalah bukan untuk aktifitas bisnis dari organisasi bersangkutan. 23

Scientific grey literature terdiri dari newsletters, laporan-laporan, kertas kerja, dokumen pemerintah, bulletin, lembaran fakta, skripsi, tesis, disertasi, proseding, konferensi dan segala publikasian yang didistribusikannya secara gratis. Jadi grey literature mencakup hampir setiap aspek dari sains, yang ditujukan bagi para ilmuwan dan orang umum juga dengan ringkasan penelitian, fakta-fakta, data statistik dan data lain yang menampilkan pandangan lebih komprehensif tentang sebuah topik yang diminati.

b. Non Print Resources (Sumber-sumber Non Tercetak) 1) Microform

Microform adalah istilah yang biasa digunakan untuk menunjukkan bahan media sumber informasi yang berisi imej data yang diperkecil. Microform yang umumnya yang diproduksi adalah dalam bentuk rol dan lembaran film. Rol film yang berukuran antara 35 mm atau 70 mm film adalah disebut Microfilm. Microfilm tersebut berisi halaman-halaman data imej foto berukuran kecil yang diturunkan ukurannya sampai dua puluh

23


(44)

kali dari ukuran aslinya. Banyak majalah dan surat kabar telah dirubah bentuk kapada film dalam microfilm karena satu rol microfilm biasanya dapat berisi satu tahun penerbitan dari majalah bulanan enam bulan penerbitan.24

2) CD-ROM

Optical discs ,khususnya dalam bentuk CD-ROMs, telah menjadi semakin penting sebagai medium untuk penyimpanan dan pendesiminasian informasi selama tahun 1990-an. CD-ROM dapat dibeli oleh pemakai dan dapat digunakan pada workstation mereka sendiri. Karena harganya yang relatif mahal maka umumnya orang umum tidak membeli secara pribadi. Karena harganya yang relatif mahal maka umumnya orang umum tidak membeli secara pribadi. Namun banyak organisasi dan perpustakaan membeli disc atau nama end-users (bukan atas nama organisasi atau perpustakaan).

CD-ROM yang merupakan singkatan dari “Compact Disc

Read-Only Memory” adalah medium penyimpanan data optic yang

tidak mudah hilang, menggunakan format fisik yang sama sebagaimana audio CDs. CD-ROM ini dapat dibaca pada komputer dengan menggunakan CD-ROM drive.25

24Ibid,

h. 82 25


(45)

3) E-BOOK

Electronic book (e-book) atau disebut buku elektronik dalam bahasa Indonesia adalah bentuk digital dari buku biasa (tercetak) yang membutuhkan personal computers, mobile phones, atau alat khusus untuk membacanya yang disebut ebook reader atau ebook devices. E-book adalah representasi elektronik dari sebuah buku yang biasanya diterbitkan dalam bentuk tercetak namun kali ini berbentuk digital (Lee, 2004:50). Berdasarkan definisi ini dapat kita simpulkan bahwa ebook memiliki dua sifat penting, yaitu: pertama, ebook berbentuk digital. Kedua, ebook membutuhkan alat baca khusus.

4) E-JOURNAL

Elektronic journal (E-journal) atau disebut jurnal elektronik dalam bahasa Indonesia adalah bentuk digital dari jurnal biasa. E-Journal secara sederhana dapat diartikan sebagai penyampaian informasi dan komunikasi atau jurnal secara online. E-Journal menyediakan seperangkat alat yang dapat memperkaya nilai suatu jurnal konvensional (terbitan dan kajian secara mendalam) sehingga dapat menjawab tantangan globalisasi. E-journal tidak berarti menggantikan model jurnal konvensional, tetapi memperkuat jurnal tersebut melalui pengelolaan penulis, karya tulis dan tanggapan atas karya tersebut, bahkan sampai pada tingkat mendiskusikan secara tak terbatas.


(46)

c. Audio Visual 1) Bagan

Lembaran kertas, cardboard, atau bahan sejenisnya dimana informasi digambarkan dalam bentuk tabel, diagram, skema atau berupa gambar.

2) Peta

Gambaran letak geografis dari bagian dunia serta gambaran keadaan pertanian di dunia atau dapat juga merupakan peta potensi sumber alam.

3) Realia

Istilah yang diggunakan untuk objek yang sebenarnya misalnya fosil tengkorak manusia purba.

4) Foto

Gambar hasil pemotretan suatu objek. 5)Film

Bahan yang berbentuk lembaran tipis dan transparan, dilapisi dengan emulsi yang sangat peka terhadap cahaya. Film ada dua macam yaitu yang berwarna ada yang hitam putih.

6) Piringan Hitam

Plat bundar yang permukaannya dilapisi dengan asetat yang bila diputar dengan alat pemutar (player) dapat menghasilkan suara.


(47)

7) Slide

Merupakan bahan atau gambar grafis dari hasil pemotretan dengan film 35 mm yang diberi bingkai pada keempat sisinya dan dapat diproyeksikan pada layar dengan menggunakan proyektor slide. 8) Transparansi

Bahan tembus cahaya yang diisi dengan gambar atau tulisan, terbuat dari asetat atau sejenisnya.

9) Rekaman video

Rekaman gambar pita video yang kemudian diperlihatkan pada layar televisi. Pita video ini adalah berupa pita magnet. Suara dan gambar direkam bersama-sama dalam pita video tersebut. Gulungan pita video ditempatkan dalam kotak (cassette).

10) Pita Suara (Kaset)

Pita magnetik tempat merekam suara. Pita ini dapat berbentuk gulungan (real-to-reel) dan ada pula yang berbentuk kaset. Untuk mendengarkan suara yang terekam pada pita ini diperlukan alat player atau casette player.26

4. Layanan Informasi Perpustakaan

Layanan informasi merupakan pekerjaan membantu seseorang untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Layanan harus dapat dilakukan dengan cepat, tepat waktu dan benar, sehingga aktivitas dan kreativitas petugas sangat diperlukan.27

26 Abdul Rahman Saleh dan Janti G. Sujana, Pengantar Kepustakaan (Jakarta : Agung Seto, 2009), h. 51

27 Soeatminah, Perpustakaan, Kepustakawanan dan Pustakawan, (Yogyakarta : Kanisius, 1992), h. 52


(48)

Kemajuan perpustakaan saat ini dan kedepan adalah terjadinya pergeseran atau perubahan paradigma. Paradigma lama, orang yang bertugas di perpustakaan terkesan sebagai “ penjaga buku “. Paradigma baru sekarang ini petugas atau pengelola (pustakawan) adalah penyedia jasa informasi.

Tujuan suatu layanan adalah memuaskan peminatnya. Paling sedikit perpustakaan harus berusaha sebaik-baiknya untuk menyediakan semua koleksinya kepada mereka yang berminat untuk menggunakannya, dengan cara mengatur koleksi sebaik-baiknya, sehingga dapat dengan cepat ditemukan kembali jika sewaktu-waktu diperlukan. Adapun fungsi suatu layanan adalah mempertemukan pembaca dengan bahan pustaka yang mereka minati.28

Layanan informasi yang ada diperpustakaan adalah :

a Layanan informasi referensi, yaitu layanan yang diberikan perpustakaan pada pemakai, lazimnya berupa jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh pemakai. Jawaban ini lazimnya diberikan oleh bagian rujukan atau refrens.

b Layanan informasi referral, yaitu layanan perpustakaan yang diberikan kepada pengunjung, dengan menunjukkan atau merefer kepada lembaga lain. Hal ini dikerjakan karena perpustakaan tidak memiliki sarana untuk menjawab pertanyaan tersebut.

c Layanan Selective Dissemination of Information (SDI), yaitu penyebaran informasi kepada orang yang sudah terpilih oleh perpustakaan, karena bidang yang diminta sudah jelas.

d Layanan informasi Current Awarness Services (CAS), yaitu layanan perpustakaan kepada pembaca mengenai informasi yang baru datang ke perpustakaan.

e Layanan informasi Current Contents (CC), yaitu layanan informasi dari daftar isi majalah terbaru yang datang di perpustakaan, diseleksi berdasarkan kepentingan kelompok atau individu tertentu.29

28

Karmidi Martoatmodjo, Pelayanan Bahan Pustaka (Jakarta : Universitas Terbuka, 1999), h. 6


(49)

Oleh karena itu, perpustakaan harus berusaha dalam menyelenggarakan kegiatan yang membuat para pembaca merasa senang untuk datang ke perpustakaan. Perpustakaan harus berani bersusah payah mencarikan informasi yang dikehendaki oleh pembacanya walaupun harus meminjam ke perpustakaan lain.


(50)

37

NEGARA (BKN)

A. Sejarah Singkat Perpustakaan Badan Kepegawaian Negara (BKN) Kebutuhan akan informasi, merupakan kebutuhan utama instansi dewasa ini. Tiap instansi baik negeri maupun swasta dirasa perlu untuk membentuk suatu bagian/sub bagian yang mampu mengumpulkan, mengolah, dan menyediakan informasi yang diperlukan untuk kepentingan lembaga maupun perorangan di instansi terkait. Badan Kepegawaian Negara berupaya mewujudkan kebutuhan tersebut dengan membentuk sebuah sub bagian bernama Perpustakaan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kepegawaian Badan Kepegawaian Negara atau umumnya disebut Perpustakaan BKN.

Perpustakaan BKN merupakan salah satu sub bagian dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kepegawaian BKN, yang merupakan salah satu unit dari Kedeputian Pembinaan Pegawai BKN. Perpustakaan BKN, diperkirakan, dibentuk sebelum bulan Mei 1991. Informasi ini diperoleh berdasarkan catatan Buku Induk Koleksi Perpustakaan yang memulai kegiatannya pada tanggal 1 Mei 1991. Semenjak tahun 1991 hingga sekarang sudah terjadi 5 kali perubahan kepemimpina di sub bagian tersebut. Berikut susunan kepemimpinan di perpustakaan BKN dari tahun 1991 sampai sekarang:


(51)

1. Ibu Rismawulita Tampubolon. (1991-…) 2. Bapak M. Muslim

3. Ibu Tri Murning (1998-2006) 4. Ibu Loreta Siregar (2006) 5. Ibu Wieke Saptari (2010-2011)

Pada awalnya tujuan pembentukan Perpustakaan BKN hanya sebatas supporting unit untuk Pusdiklat Kepegawaian. Terutama bagi peserta diklat yang sedang mengikuti pelatihan di Pusdiklat. Dikarenakan pada akhir proses pelatihan, semua peserta diharuskan membuat dan menyerahkan karya tulis sesuai dengan kegiatan diklat yang diikutinya.

Kemudian fungsi Perpustakaan BKN meluas dengan menyediakan informasi-informasi yang dibutuhkan tidak hanya bagi peserta diklat, melainkan kebutuhan informasi seluruh pegawai di lingkungan BKN terkait dengan bidang kerjanya. Sejak tahun 2008 perpustakaan BKN juga memberikan layanan informasi bagi PNS yang sedang mengikuti Pendidikan Ilmu Kepegawaian, jenjang pendidikan formal setingkat S1, di BKN.

B. Visi dan Misi Perpustakaan Badan Kepegawaian Negara (BKN)

1. Meningkatkan kinerja pegawai dengan menyediakan jasa informasi yang lebih efisien dan efektif dari segi biaya agar lebih produktif.

2. Menyediakan informasi mutakhir yang bersifat teknis, ilmiah dan kebijakan yang berkaitan dengan program kerja pegawai.

3. Meningkatkan pemberdayaan pegawai dalam menanggapi permasalah kepegawaian dengan menyediakan informasi yang relevan serta mudah diakses.


(52)

C. Sumber Daya Manusia (SDM) di Perpustakaan Badan Kepegawaian Negara (BKN)

Saat ini pengelola dan petugas Perpustakaan BKN terdiri dari lima orang SDM, yaitu:

1. Wieke Saptari sebagai Kepala Sub Bagian Perpustakaan. 2. Drs. Sutoro (Pustakawan)

3. Mufti Hakim, S. Hum 4. Fifi Ropika Hasan, A. Md 5. Sri Indaryani

D. Koleksi Perpustakaan Badan Kepegawaian Negara (BKN)

Perpustakaan BKN merupakan sub bagian pada Pusdiklat Kepegawaian BKN yang berperan dalam penyediaan informasi terbaru dalam berbagai format media, seperti: buku teks, karya tulis, modul, buku referensi, majalah, dan koleksi digital. Perpustakaan BKN berupaya memberikan layanan terbaik dengan menyediakan informasi dan buku-buku terbaru sesuai dengan kebutuhan pengunjung perpustakaan.

Pertama kali perpustakaan berdiri masih menggunakan sistem manual. Buku-buku disusun berdasarkan subjek judul dan diberikan nomor urut. Sedangkan untuk saat ini perpustakaan BKN sudah melakukan perubahan dengan menggunakan sistem terautomasi dan dalam tahap pengembangan untuk di online-kan di situs BKN. Buku-buku disusun berdasarkan nomor kelas dengan menggunakan acuan DDC (Dewey Decimal Classification) edisi 21 dan Tajuk Subjek. Koleksinya sudah makin bertambah sesuai dengan


(53)

kebutuhan para pegawai.

Koleksi yang dimiliki perpustakaan BKN sampai saat ini berjumlah 5584 eksemplar dengan berbagai bentuk media, yaitu buku teks, karya tulis, buku referensi, majalah, koleksi digital, dan surat kabar.

1. Buku 4194 eksemplar 2. Karya Tulis 912 eksemplar 3. Referensi 262 eksemplar 4. Majalah 8 judul 5. Koleksi digital 120 cd/dvd

E. Layanan Perpustakaan Badan Kepegawaian Negara (BKN)

Layanan di perpustakaan Badan Kepegawaian Negara (BKN), antara lain:

1. Sirkulasi (Peminjaman Buku)

Koleksi buku teks yang berada di perpustakaan dapat dipinjam selama 2 minggu, dengan maksimal peminjaman 3 buku (untuk anggota). Koleksi referensi, KKP/KKA, skripsi, tesis, dan laporan penelitian hanya dapat dibaca di Perpustakaan BKN.

2. Konsultasi Pustakawan

Pustakawan memberikan konsultasi terkait dengan perpustakaan BKN dan kepustakawanan. Pustakawan juga menampung usulan pengunjung untuk pengembangan Perpustakaan BKN. Konsultasi mencakup layanan, koleksi, fasilitas dan program kegiatan Perpustakaan BKN.


(54)

3. Pelatihan Penelusuran Informasi

Layanan Pelatihan Penelusuran Informasi bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pencarian informasi. Layanan ini disediakan untuk seluruh pegawai BKN, khususnya pegawai baru dan mahasiswa PIK. Permohonan untuk mengadakan pelatihan dapat disampaikan secara langsung atau melalui email perpus.bkn@gmail.com.

4. PUSTARI-OPAC (Online Public Access Catalog)

PUSTARI-OPAC adalah sarana untuk mencari informasi tentang koleksi yang ada di perpustakaan dengan menggunakan terminal komputer. Komputer OPAC tersedia di pintu masuk perpustakaan.

5. Reservasi Online

Pegawai BKN dan mahasiswa PIK dapat memesan buku yang akan dipinjam secara online atau melalui telepon. Layanan ini berlaku juga untuk memperpanjang jangka peminjaman buku. Pemesanan atau perpanjangan jangka peminjaman buku dapat disampaikan lewat email perpus.bkn@gmail.com atau telepon 021 8093080 ext 3405.

6. Layanan Rujukan

Layanan ini bertujuan membantu pegawai BKN dalam hal penelusuran informasi, khususnya bagi mahasiswa Pendidikan Ilmu Kepegawaian (PIK) yang sedang mengerjakan tugas akhir atau sedang melakukan penelitian. Permintaan informasi dapat disampaikan secara langsung atau lewat email perpus.bkn@gmail.com.


(55)

7. Komputer dan Internet

Pegawai dapat menggunakan komputer yang disediakan untuk mencari bahan kerja dan pembuatan laporan. Komputer dan internet terletak di pintu masuk perpustakaan BKN.

F. Keanggotaan Perpustakaan Badan Kepegawaian Negara (BKN)

Keanggotaan perpustakaan BKN terbuka untuk semua pegawai BKN Pusat dan Kanreg V, serta mahasiswa Pendidikan Ilmu Kepegawaian (PIK). Tiap anggota yang telah menyerahkan formulir akan mendapatkan kartu anggota perpustakaan BKN. Anggota yang telah terdaftar berhak menggunakan fasilitas yang ada. Koleksi yang dapat dipinjam maksimal sebanyak 3 buku. Jangka waktu peminjaman 2 minggu.

G. Jam Layanan dan Alamat Perpustakaan Badan Kepegawaian Negara (BKN) A

Senin – Kamis 08.00 - 16.00

Jumat 08.30 - 16.30

Alamat Perpustakaan BKN terletak di Jalan Letjen Sutoyo No. 12 Cililitan Jakarta Timur tepatnya gedung III lantai 4. Atau bisa hubungi: (021) 8093 080 pswt.3405

facebook.com/Perpus.BKN perpus.bkn@gmail.com


(56)

H. Fasilitas Perpustakaan Badan Kepegawaian Negara (BKN) Perpustakaan BKN memiliki fasilitas, antara lain:

1.10 Meja Baca 2.2 Rak Displey

3.9 Rak Buku 4.2 Meja Komputer


(57)

44 A. Metode Penelitian

Bab IV ini adalah uraian hasil penelitian yang telah dilakukan berikut analisis datanya. Analisa data penelitian dilakukan dengan cara analisa data deskriptif, yakni analisa dengan paparan dan interpretasi tabel-tabel yang disertai pembahasan. Metode analisa data deskriptif ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu mendeskripsikan masalah berdasarkan data kuantitatif (angka-angka).

B. Pelaksanaan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis pada awalnya melakukan observasi terlebih dahulu selama 5 hari, yaitu dari tanggal 08 Agustus 2011 sampai dengan tanggal 12 Agustus 2011. Selanjutnya melakukan wawancara kepada pustakawan di Perpustakaan BKN pada tanggal 15 Agustus 2011. Dikarenakan perpustakaan BKN belum memiliki profil perpustakaan. Sehingga peneliti melakukan wawancara untuk mengetahui gambaran umum perpustakaan BKN. Setelah itu dilanjutkan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden selama 4 hari yaitu dari tanggal 23 Agustus 2011 sampai dengan tanggal 26 Agustus 2011. Adapun jadwal penyebaran kuesioner sebagai berikut :


(58)

Tabel 1

Jadwal Penyebaran Kuesioner

No Tanggal Jumlah Kuesioner

1 23 Agustus 2011 11

2 24 Agustus 2011 13

3 25 Agustus 2011 0

4 26 Agustus 2011 6

Jumlah 30

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan pegawai BKN yang telah menjadi anggota Perpustakaan BKN berjumlah 200 orang. Sedangkan sampel, penulis mengambil sebanyak 15% dengan teknik purposive sampling. Responden yang dipilih dengan syarat memiliki ciri khusus yaitu sudah menjadi anggota Perpustakaan BKN dan menggunakan layanan dan fasilitas di Perpustakaan BKN minimal 1 kali dalam seminggu. Untuk itu penulis mendapatkan informasi para anggota melalui pustakawan di Perpustakaan BKN.

D. Temuan Hasil Penelitian 1. Profil Responden

Berdasarkan data responden terdapat gambaran tentang pengguna Perpustakaan BKN. Profil responden yang akan penulis analisa meliputi jenis kelamin, pendidikan terakhir, usia dan pekerjaan.


(59)

Tabel 2

Jenis Kelamin Responden

No Jenis Kelamin F %

1 Laki-Laki 18 60

2 Perempuan 12 40

Jumlah 30 100

Tabel 2 merupakan informasi mengenai jenis kelamin para responden. Tabel ini menunjukkan bahwa dari 30 responden, sebagian besar berjenis kelamin laki-laki sebanyak 18 orang (60%), sedangkan hampir setengahnya berjenis kelamin perempuan sebanyak 12 orang (40%).

Responden dalam penelitian ini terdiri dari beberapa tingkat pendidikan responden, yaitu D3, S1 dan S2. Untuk mengetahui tingkat pendidikan terakhir responden pada saat penyebaran responden dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini.

Tabel 3

Pendidikan Terakhir

No Pendidikan F %

1 D3 4 13,3

2 S1 22 73,4

3 S2 4 13,3

Jumlah 30 100

Dilihat pada Tabel 3 bahwa tingkat pendidikan terakhir responden di perpustakaan BKN diantaranya D3, S1 dan S2. Tabel ini menunjukkan tingkat pendidikan responden sebagian besar berpendidikan S1 sebanyak 22 orang (73,4%), sedangkan sebagian kecil responden dalam penelitian ini berpendidikan D3 dan S2 masing-masing berjumlah 4 orang (13,3%).


(60)

Tabel 4 Usia

No Usia F %

1 23-27 tahun 9 30

2 28-32 tahun 15 50

3 33-37 tahun 4 13,3

4 38-42 tahun 2 6,7

Jumlah 30 100

Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat usia responden. Didapatkan hasil bahwa setengahnya responden yaitu sebanyak 15 orang (50%) berusia 28-32 tahun. Hampir setengah responden yaitu sebanyak 9 orang (30%) berusia 23-27 tahun, sedangkan sebagian kecil responden lainnya berusia 38-42 sebanyak 4 orang (13,3%) dan berusia 38-42 tahun sebanyak 2 orang (6,7%).

Tabel 5 Pekerjaan

No Pekerjaan F %

1 PNS 27 90

2 Tidak Menjawab 3 10

Jumlah 30 100

Tabel 5 mengenai pekerjaan responden. Tabel ini menunjukan bahwa dari 30 responden hampir setengahnya pekerjaan mereka adalah PNS dengan jumlah 27 orang (90%). Sedangkan sebagian kecil responden tidak menjawab pada pertanyaan ini sebanyak 3 orang (10%).

Dari tabel diatas, dapat dilihat hampir seluruh pegawai BKN sudah menjadi PNS. Walaupun masih ada juga yang baru menjadi CPNS.


(61)

Tabel 6

Lama Responden Menjadi Anggota

No Lama Menjadi Anggota F %

1 4 tahun 3 10 %

2 3 tahun 11 36,7 %

3 2 tahun 10 33,3 %

4 ≤ 1 tahun 6 20 %

Jumlah 30 100 %

Dari Tabel 6 dapat dilihat lamanya responden menjadi anggota di perpustakaan BKN. Dari 30 responden hampir setengahnya mereka adalah yang sudah lama menjadi anggota selama 3 tahun sebanyak 11 orang (36,7%) dan selama 2 tahun sebanyak 10 orang (33,3%). Sedangkan sebagian kecil responden yang sudah lama menjadi anggota selama 4 tahun berjumlah 3 orang (10%) dan ≤ 1 tahun berjumlah 6 orang (20%).

2. Layanan Perpustakaan BKN & Peranannya Bagi Pegawai BKN Tabel 7

Peranan Perpustakaan Dalam Menunjang Tugas Pekerjaan

No Tanggapan Responden F %

1 Menunjang 28 93,3

2 Tidak Menunjang 2 6,7

Jumlah 30 100

Tabel 7 menjelaskan tentang peranan yang dimiliki Perpustakaan BKN dalam menunjang tugas-tugas pekerjaan pegawai di kantor. Dari 30 responden hampir seluruhnya menyatakan perpustakaan BKN memiliki peran dalam menunjang tugas-tugas pekerjaan mereka di kantor yaitu


(62)

sebanyak 28 orang (93,3%), sedangkan yang menjawab tidak menunjang hanya sebagian kecil responden dengan jumlah 2 orang (6,7%).

Terkait dengan nomor 1 (tabel 7), jika perpustakaan berperan dalam menunjang pekerjaan di kantor, maka sejauh mana pemanfaatan layanan informasi Perpustakaan BKN untuk memenuhi kebutuhan yang berkaitan dengan pekerjaan mereka:

Tabel 8

Frekuensi Pemanfaatan Layanan Informasi Perpustakaan BKN

No Frekuensi F %

1 Sangat sering 4 14,3

2 Sering 24 85,7

3 Jarang 0 0

4 Sangat Jarang 0 0

Jumlah 28 100

Tabel 8 menyatakan tanggapan responden dalam pemanfaatan layanan informasi di Perpustakaan BKN. Dari 28 responden yang menjawab menunjang (terkait tabel 7), maka didapat hasil sebagian kecil responden dengan jumlah 4 orang (14,3%) menyatakan sangat sering memanfaatkan dan hampir seluruhnya dengan jumlah 24 orang (85,5%) menyatakan sering memanfaatkan layanan informasi Perpustakaan BKN. Sedangkan responden yang menyatakan jarang dan sangat jarang tidak ada yang menjawab.


(63)

Tabel 9

Tujuan Menggunakan Layanan Perpustakaan selain untuk Menunjang Kebutuhan Pekerjaan

No Tujuan Menggunakan

Layanan Perpustakaan F %

1 Hiburan 14 31,8

2 Memperoleh informasi

tentang sosial politik 7 15,9

3 Memperoleh informasi

tentang agama 7 15,9

4 Memperoleh informasi

tentang hobi 16 36,4

Jumlah 44 100

Dijelaskan pada Tabel 9 mengenai tujuan menggunakan layanan perpustakaan selain untuk memenuhi pekerjaan. Hasil semua mengungkapkan bahwa hampir setengahnya bertujuan memperoleh hiburan yaitu sebanyak 31,8% dan bertujuan memperoleh informasi tentang hobi sebanyak 36,4%. Kemudian sebagian kecil responden yang bertujuan untuk memperoleh informasi tentang sosial politik dan agama masing-masing berjumlah 15,9%.

Tabel 10

Kualitas Layanan Informasi pada Perpustakaan BKN

No Kualitas F %

1 Sangat baik 2 6,7

2 Baik 28 93,3

3 Tidak baik 0 0

4 Sangat tidak baik 0 0

Jumlah 30 100

Tabel 10 mengenai tanggapan responden tentang kualitas layanan informasi pada Perpustakaan BKN. Hasil temuan memperlihatkan


(64)

sebagian kecil responden mengatakan sangat baik kualitas layanan informasi pada Perpustakaan BKN sebanyak 2 orang (6,7%). Dan hampir seluruhnya responden menjawab baik kualitas layanan informasi pada Perpustakaan BKN sebanyak 28 orang (93,3). Sedangkan responden yang mengatakan tidak baik dan sangat tidak baik tidak ada yang menjawab.

Tabel 11

Layanan Yang Digunakan dalam Mencari Informasi

No Cara Mencari Informasi F %

1 Melalui internet 2 6,7

2 Melalui katalog

perpustakaan 7 23,3

3 Melalui pustakawan 11 36,7

4 Langsung melalui susunan

rak koleksi 10 33,3

Jumlah 30 100

Pada Tabel 11 diatas dinyatakan cara mencari informasi yang ada di Perpustakaan BKN. Temuan penelitian ini adalah hampir setengah responden mencari informasi yang ada di Perpustakaan BKN melalui pustakawan sebanyak 11 orang (36,7%) dan langsung melalui susunan rak sebanyak 10 orang (33,3%). Sedangkan sebagian kecil responden mencari informasi melalui internet sebanyak 2 orang (6,7%) dan melalui katalog perpustakaan sebanyak 7 orang (23,3%).

Tabel 12

Jenis Layanan Perpustakaan BKN

No Jenis Layanan

Perpustakaan BKN F %

1 Layanan sirkulasi 18 38,3

2 Layanan konsultasi

pustakawan 8 17,1


(65)

4 Layanan reservasi online 1 2,1 5 Pelatihan penelusuran

literatur 5 10,6

6 Jasa silang layan 0 0

7 Komputer dan internet 7 14,8

Jumlah 47 100

Tabel 12 memperlihatkan tentang jenis layanan Perpustakaan BKN yang sering digunakan oleh responden. Temuan penelitian ini bahwa hampir setengah responden jenis layanan Perpustakaan BKN yang sering digunakan adalah layanan sirkulasi yaitu sebanyak 18 orang (38,3%). Sedangkan sebagian kecil responden jenis layanan yang sering digunakan di Perpustakaan BKN adalah layanan konsultasi pustakawan dan layanan rujukan sebanyak 8 orang (17,1%), jenis layanan reservasi online sebanyak 1 orang (2,1%), jenis pelatihan penelusuran literatur sebanyak 5 orang (10,6%) dan jenis layanan komputer dan internet sebanyak 7 orang (14,8%). Kemudian untuk jenis layanan jasa silang layan tidak ada yang menjawab.

Tabel 13

Kualitas Layanan Sirkulasi

No Tanggapan Responden F %

1 Sangat baik 1 3,3

2 Baik 25 83,3

3 Tidak baik 4 13,4

4 Sangat tidak baik 0 0

Jumlah 30 100

Dilihat pada Tabel 13 mengenai tanggapan responden tentang kualitas layanan sirkulasi pada Perpustakaan BKN. Didapatkan hasil bahwa hampir seluruhnya responden menjawab baik yaitu sebanyak 25


(66)

orang (83,3%). Kemudian sebagian kecil responden menjawab sangat baik sebanyak 1 orang (3,3%) dan tidak baik sebanyak 4 orang (13,45). Sedangkan yang menjawab sangat tidak baik tidak ada.

Tabel 14

Peminjaman buku sebanyak 3 buku

No Jawaban Responden F %

1 Sangat cukup 3 10

2 Cukup 19 63,3

3 Kurang cukup 8 26,7

4 Sangat kurang cukup 0 0

Jumlah 30 100

Tabel 14 menjelaskan tentang ketentuan peminjaman buku sebanyak 3 (tiga) buku. Didapatkan data bahwa sebagian besar responden menjawab cukup sebesar 19 orang (63,3%). Sedangkan hampir setengahnya responden menjawab kurang cukup sebesar 8 orang (26,7) dan sebagian kecil responden menjawab sangat cukup sebesar 3 orang (10%). Responden yang menjawab sangat kurang cukup tidak ada yang menjawab.

Tabel 15

Lama Waktu Peminjaman Buku

No Lama Waktu

Peminjaman Buku

F %

1 Sangat cukup 1 3,3

2 Cukup 19 63,6

3 Kurang cukup 10 33,1

4 Sangat kurang cukup 0 0

Jumlah 30 100

Dari Tabel 15 dapat dilihat lama waktu peminjaman buku di Perpustakaan BKN sudah sesuai dengan kebutuhan informasi para


(67)

pegawai. Hasil temuan menunjukkan bahwa sebagian kecil responden menjawab sangat cukup berjumlah 1 orang (3,3%) selanjutnya sebagian besar responden menjawab cukup berjumlah 19 orang (63,3%) dan hampir setengahnya menjawab kurang cukup berjumlah 10 orang (33,1%). Dan tidak ada satupun responden yang menjawab sangat kurang cukup.

Tabel 16

Pemanfaatan Layanan Konsultasi Pustakawan

No Tanggapan Responden F %

1 Ya 16 53,3

2 Tidak 14 46,7

Jumlah 30 100

Dilihat pada Tabel 16 menjelaskan tentang layanan konsultasi pustakawan yang ada di Perpustakaan BKN, pernahkah dipergunakan oleh responden. Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu sebanyak 16 orang (53,3%) menjawab ya. Dan hampir setengah responden menjawab tidak sebanyak 14 orang (46,7%).

Tabel 17

Pemanfaatan Layanan Rujukan

No Tanggapan Responden F %

1 Ya 8 26,7

2 Tidak 22 73,3

Jumlah 30 100

Berdasarkan Tabel 17 dapat dilihat tentang layanan rujukan yang ada di Perpustakaan BKN, pernahkah dipergunakan oleh responden. Temuan mengungkapkan bahwa sebagian besar responden menjawab tidak


(68)

sebanyak 22 orang (73,3%) dan hampir setengah responden menjawab ya sebanyak 8 orang (26,7%).

Tabel 18

Pemanfaatan Layanan Reservasi Online

No Tanggapan Responden F %

1 Ya 3 10

2 Tidak 27 90

Jumlah 30 100

Tabel 18 menjelaskan tentang layanan reservasi online yang ada di Perpustakaan BKN, pernahkah dipergunakan oleh responden. Didapatkan data hampir seluruh responden menjawab tidak sebanyak 27 orang (90%) dan sebagian kecil responden menjawab ya sebanyak 3 orang (10%).

Tabel 19

Pemanfaatan Layanan Pelatihan Penelusuran Literatur

No Tanggapan Responden F %

1 Ya 3 10

2 Tidak 27 90

Jumlah 30 100

Dijelaskan Tabel 19 tentang layanan pelatihan penelusuran literatur yang ada di Perpustakaan BKN, pernahkah dipergunakan oleh responden. Dari hasil temuan hampir seluruh responden menjawab tidak sebanyak 27 orang (90%) dan sebagian kecil responden menjawab ya sebanyak 3 orang (10%).


(69)

Tabel 20

Pemanfaatan Jasa Silang Layan

No Tanggapan Responden F %

1 Ya 0 0

2 Tidak 30 100

Jumlah 30 100

Tabel 20 merupakan hasil olahan tentang layanan jasa silang yang ada di Perpustakaan BKN, pernahkah dipergunakan oleh responden. Didapatkan data seluruh responden menjawab tidak sebanyak 30 orang (100%). Dan tidak ada satupun responden yang menjawab ya.

Terkait dengan nomor 14 (tabel 20), jika ya bagaimana kecepatan layanan jasa silang layan di Perpustakaan BKN:

Karena tidak ada responden yang menjawab ya, jadi untuk nomor 15 dilewatkan. Penulis tidak dapat mengetahui apakah kecepatan layanan jasa silang layan di Perpustakaan BKN sangat cepat, cepat, lambat atau sangat lambat.

Tabel 21

Kualitas Akses Layanan Internet

No Kualitas F %

1 Sangat Cepat 19 63,3

2 Cepat 9 30

3 Lambat 0 0

4 Sangat Lambat 2 6,7

Jumlah 30 100

Dijelaskan Tabel 21 mengenai kualitas akses layanan internet yang ada di Perpustakaan BKN. Didapatkan hasil temuan bahwa sebagian besar responden menyatakan kualitas akses layanan internet sebanyak 19 orang


(1)

80

G. Jam Layanan dan Alamat Perpustakaan BKN

19.Jam pelayanan perpustakaan ini dimulai pukul berapa? Jawab:

Senin – Kamis 08.00 - 16.00

Jumat 08.30 - 16.30

20.Dimanakah alamat Perpustakaan BKN?

Jawab: Alamat Perpustakaan BKN terletak di Jalan Letjen Sutoyo No. 12 Cililitan Jakarta Timur tepatnya gedung III lantai 4. Atau bisa hubungi: (021) 8093 080 pswt.3405

facebook.com/Perpus.BKN perpus.bkn@gmail.com

H. Fasilitas Perpustakaan BKN

21.Apa saja fasilitas yang dimiliki Perpustakaan BKN? Jawab: Perpustakaan BKN memiliki fasilitas, antara lain:

1. 10 meja baca

2. 2 Rak Displey

3. 9 Rak buku

4. 2 Meja Komputer


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)