Gerakan Anti Penuaan: Politik Identitas Usia Lanjut dalam Konstruksi Industri Medis | Mandiraatmadja | Jurnal Pemikiran Sosiologi 23429 45944 2 PB

Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 1 No.1 , Mei 2012

GERAKAN ANTI PENUAAN: POLITIK IDENTITAS USIA LANJUT
DALAM KONSTRUKSI INDUSTRI MEDIS
Oleh:
Mahesa Mandiraatmadja, Heru Nugroho dan Irwan Abdullah

ABSTRAK
Gerakan Anti Penuaan adalah bagian dari usaha menikmati kehidupan, sehingga hari tua tetap harus dilihat
secara sekuleristik. Hidup di masa tua harus dinikmati dengan konstruksi baru, yaitu tetap sehat, tidak sakitsakitan, dan tetap produktif serta sehat sampai ajal menjemput. Kesehatan tidak harus dipecahkan dengan
sebuah pendekatan medis, melainkan perlu dilihat dari berbagai perspektif. Pertama; konstruksi identitas
komunitas Lansia mengikuti perkembangan lingkungan sosial yang membentuk identitasnya, kedua;
komunitas Lansia dikonstruksikan identitasnya oleh industri medis yang bergerak di bidang anti penuaan.
Ketiga; penyebaran wacana sehat dan perlunya gerakan anti penuaan yang berfokus pada relasi kuasa industri
medis itu sendiri.
Kata Kunci: Gerakan Anti Penuaan, Relasi Kuasa, Komunitas Lansia .

ABSTRACT
Anti-aging movement is part of the effort to enjoy life, so the old period still has to be seen in secular way.
Elderly life should be enjoyed with new constructions, which are keep healthy, fit and productive until the end
of life. Health does not have to be resolved with a medical approach, however it can resolved with many

perspectives. First, identity construction of elderly community has to follow the social environment that
construct its identity. Second, identity of elderly community is constructed by medical industry in the field of
aging. Third, the spread of healthy discourse and the need for anti-aging movement that focused on power
relation within the medical industry itself.
Keywords: anti-aging movement, power relation, elderly community

terutama kondisi kemiskinan warga masyarakat

A. Pendahuluan
Pada

dekade

tujuhpuluhan

hingga

yang memprihatinkan. Dari aspek politik, belum

delapanpuluhan, Indonesia menghadapi berbagai


adanya kebijakan di bidang pelayanan kesehatan

masalah kesehatan yang berkaitan dengan isu

komprehensif yang menambah kian buruknya

mortalitas. Angka kematian bayi lahir dan ibu

kondisi kesehatan masyarakat. Sementara itu, dari

hamil pada waktu itu masih sangat tinggi, yang

aspek kultural, rendahnya kesadaran dan belum

disebabkan oleh berbagai faktor sosialekonomi,

membudayanya perilaku hidup sehat juga ikut
74


Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 1 No. 1, 2012
Mahesa Mandiraatmadja, Heru Nugroho, dan Irwan Abdullah
Gerakan Anti Penuaan: Politik Identitas Usia Lanjut dalam Konstruksi Industri Medis

memberikan

pengaruh

signifikan

terhadap

yang meningkat. Mendiskusikan anti penuaan

tingginya angka kematian.

sebagai sebuah

gerakan terhadap kekuatan


industri medis, berkait juga dengan apa yang

Akan tetapi, dalam dua dekade terakhir, terjadi

dikenal sebagai politik identitas. Klaus Von Beyme

perkembangan menarik terkait dengan kondisi

(1996)

kesehatan masyarakat di Indonesia. Hal itu bukan

menganalisis

perkembangan

gerakan

politik identitas dalam beberapa tahap, mulai dari


pada persoalan di seputar isu mortalitas, tetapi

tahap pramoderen sampai postmodern. Tahap

kecenderungan semakin meningkatnya jumlah

pertama

usia lanjut. Angka harapan hidup orang Indonesia

ialah

Perpecahan

semakin meningkat, dan bahkan diprediksi jumlah

gerakan

politik


fundamental,

pramoderen.

kelompok-kelompok

kesukuan, dan kebangsaan memunculkan gerakan

usia lanjut di Indonesia akan menjadi terbesar

sosial yang menyeluruh. Dalam hal ini mobilisasi

ketiga di Asia. Dalam lima tahun terakhir, angka

secara ideologis diprakarsai oleh para pemimpin.

harapan hidup manusia Indonesia naik dari 68,6

Tujuannya adalah perampasan dan perebutan


tahun menjadi 70,7 tahun. Indeks pembangunan

kekuasaan dari satu penguasa ke penguasa yang

manusia Indonesia naik dari 68,7 pada tahun 2004

baru. Pada tahap moderen, gerakan tersebut

menjadi 71,1 pada tahun 2008. Presiden RI Soesilo

muncul dengan adanya pendekatan kondisional,

Bambang Yudhoyono dalam pidato kenegaraan

keterpecahan

pada sidang paripurna 2009 menegaskan, tingkat

untuk


kematian bayi juga menurun, dari 33,9 per 1.000

membutuhkan

dimobilisasi.

sumber-sumber

Terjadi

keseimbangan

mobilisasi dari atas dan partisipasi dari bawah,

kelahiran hidup pada tahun 2004 menjadi 26,2

peran pemimpin tidak lagi dominan dan tujuan

pada tahun 2009. Sementara itu angka kematian


akhirnya adalah pembagian kekuasaan. Kemudian,

ibu turun dari 307 per 100.000 kelahiran hidup

pada tahap postmodern, munculnya gerakan itu

pada tahun 2003 menjadi 228 pada tahun 2007

berasal dari dinamikannya sendiri, protes muncul

(Laporan Kementerian Negara Koordinasi Kesra,

atas berbagai macam kesempatan individual, tidak

2009).

ada satu kelompok atau pecahan yang dominan.
Oleh karena itu, Indonesia adalah termasuk negara

Pola aksi dan kegiatannya berdasarkan kesadaran


yang memasuki era penduduk berstruktur lanjut

diri yang bersifat otonomi sebagai tujuan finalnya

usia (aging structured population). Hal itu karena

(Abdillah, 2002: 17).

jumlah penduduk yang berusia 60 tahun ke atas
Semakin meningkatnya jumlah usia lanjut, juga

sekitar 7,18%. Provinsi yang mempunyai jumlah

tidak lepas dari fenomena gerakan anti-aging atau

penduduk Lanjut Usia (Lansia) nya sebanyak 7%

anti penuaan yang dalam beberapa tahun terakhir


adalah di provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa

di Indonesia semakin marak. Sekarang ini bahkan

Timur, dan Provinsi Bali. Peningkatan jumlah

telah berdiri Perhimpunan Kedokteran Anti

penduduk Lansia ini terjadi antara lain karena: 1)
tingkat

sosial

ekonomi

masyarakat

Penuaan Indonesia (Perkapi) yang berupaya

yang

mengatsi masalah anti penuaan melalui ilmu

meningkat; 2) kemajuan di bidang pelayanan

kedokteran

kesehatan; dan 3) tingkat pengetahuan masyarakat
75

tingkat

tinggi.

Ilmu

kedokteran

Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 1 No. 1, 2012
Mahesa Mandiraatmadja, Heru Nugroho, dan Irwan Abdullah
Gerakan Anti Penuaan: Politik Identitas Usia Lanjut dalam Konstruksi Industri Medis

tersebut terutama dipakai untuk mendeteksi,

dimunculkan adalah, kalau proses penuaan bisa

mencegah,

membalikkan

dicegah, sehingga seseorang terlihat awet muda

perjalanan kelainan- kelainan atau penyakit yang

dan cantik, kenapa tidak? Bahan baku yang banyak

berhubungan dengan proses penuaan. Bersamaan

dilirik para pakar kosmetika adalah penggunaan

dengan itu, gerakan anti penuaan ini juga tumbuh

zat yang berasal dari embrio atau sel-sel muda

di kalangan masyarakat. Berbagai perkumpulan

yang ada di sekitarnya (Hadiwinoto, 1999). Sel- sel

gerakan anti penuaan yang diprakarsai oleh

yang masih sangat belia itu memiliki kemampuan

masyarakat terus mengalami peningkatan cukup

untuk memberikan nutrisi bagi tubuh guna

signifikan.

melakukan reproduksi sel. Salah satu bahan yang

mengobati,

hingga

saat ini mulai digunakan adalah Extract of Whole

Kecenderungan maraknya gerakan anti penuaan

Embryo (EWE) yang merupakan embrio atau janin

tersebut ditangkap oleh kalangan bisnis sebagai

bayi yang diekstrak. Bahan ini masih banyak

peluang baru, dan bahkan telah tumbuh menjadi

mengandung vitamin, protein yang mudah diserap,

pasar potensial bagi perekonomian baru. Berbagai

enzim dan bahan-bahan aktif lainnya.

produk dan jasa ditawarkan, mulai dari yang
berkaitan dengan medis seperti obat-obatan,

Selain untuk dioleskan sebagai kosmetika, EWE

peralatan

juga

kesehatan,

suplemen,

dan

jasa

dilaporkan

digunakan

sebagai

konsultasi. Sementara itu yang berkaitan dengan

makanan/minuman

penampilan, sekarang telah muncul tawaran

memberikan efek segar dan anti penuaan dari

produk anti keriput, anti tulang keropos, anti

dalam. Zat-zat itulah yang dimanfaatkan untuk

lemah, dan lain-lain yang menentang citra lama

menggantikan sel-sel baru, baik untuk kulit

tentang ketuaan. Sedangkan dalam tawaran yang

maupun rambut. Maka kosmetika dengan bahan

mengisi waktu luang (leasure) pun terus mengalir

aktif EWE tersebut kemudian diklaim sebagai

seperti wisata lansia, cafe lansia, dan lain-lain yang

kosmetika yang memberikan efek anti penuaan,

berkaitan dengan upaya menjadi kualitas hidup

membuat kulit lebih mulus, segar dan muda. Siapa

lansia.

yang tidak tergiur dengan efek yang dijanjikan itu?

Penuaan adalah hal yang paling ditakutkan oleh

Citra lansia pun kemudian mengalami pergeseran.

sebagian wanita, meskipun semua orang juga tahu,

Jika dahulu lansia adalah sosok yang tua renta

proses itu adalah hal alamiah yang pasti akan

berkulit keriput, cerewet dan menjengkelkan, serta

terjadi. Maka apapun dilakukan agar tetap muda

senantiasa

dan cantik, termasuk dengan kosmetika atau

direkonstruksi dengan citra baru. Diskripsi dan

mengonsumsi aneka tablet dan ramuan. Bagi

gambaran usia lanjut dikonstruksi sebagai sosok

kalangan bisnis, fenomena ini adalah sebuah

yang tetap kelihatan muda, vitalitas tinggi, dan

peluang bisnis yang menjanjikan keuntungan.

tetap produktif. Segala sesuatu yang memberikan

Maka beredarlah berbagai bahan kosmetika yang

gambaran bahwa usia lanjut adalah bersifat

diklaim sebagai anti aging atau anti penuaan dalam

natural, segera diubah dengan citra baru yang

berbagai bentuk dan kemasan. Kesan yang

menjadi

suplemen

beban,

yang

tetapi

mampu

sekarang

ditopang oleh kekuatan akal budi manusia melalui
76

Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 1 No. 1, 2012
Mahesa Mandiraatmadja, Heru Nugroho, dan Irwan Abdullah
Gerakan Anti Penuaan: Politik Identitas Usia Lanjut dalam Konstruksi Industri Medis

ilmu

kedokteran

dan

kemajuan

teknologi.

A critical perspective is one that does not consider

Semboyan hidup mulai usia empatpuluhan pun

the present fundamental organization of medicine

semakin dipopulerkan, dan bahkan diubah dengan

as sacred and inviolable. Nor does it assume that

semboyan hidup mulai usia enampuluhan. Prinsip

some

kelihatan awet mudapun terus dipopulerkan,

necessarily be a panacea for all oru health care

dengan asumsi jika seseorang berpenampilan
muda dan berpikir muda terus, ia akan kelihata

problems. A critical perspective accepts no truth

muda. Menurut seorang anggota Perkapi, Erik

accepted as such. It examines what is, not as

Tapan, penerapan prinsip koneksi tubuh-pikiran

something given or static, but are something out of

yang memang merupakan hal yang sangat efektif

which change and growth can emerge. Moreover,

dalam menjaga penampilan awet muda.

any theoretical framework that claims to have all

particular

organization

would

of fact merely because it has hitherto been

the answers to understanding health and illness is

Deby Susanti Vinski yang telah mendapat julukan
Ratu Antiaging )ndonesia

other

not a critical perspective. The social aspect of

menjadi semakin

health and illness are too complex for a monolithic

populer di kalangan lanjut usia masyarakat urban,

approach (Conard dan Kern, 1986:4).

terutama di kota-kota besar. Sosok ini juga menjadi
utusan resmi World Society of Anti Aging

Akan tetapi, sebegitu jauh, studi yang melihat

(WOSAAM)

terus

gerakan anti-penuaan dari kajian budaya masih

mengkampanyekan gerakan anti penuaan dengan

jarang dilakukan. Oleh karena itu, studi ini akan

menekankan pentingnya tindakan prefentif. Deby

mencoba

juga berupaya bermitra dengan Departemen

penuaan dari perspektif cultural studies, dengan

Pendidikan Nasional dan beberapa universitas

memfokuskan pada dinamika formulasi identitas

untuk membuka jurusan kedokteran anti aging.

komunitas usia lanjut dalam arus industri

di

Indonesia,

dan

industri

meningkatnya gerakan anti aging, baik dari aspek

melihat

masalah

maraknya

anti

yang

memproduksi

obat-obatan,

suplemen, dan kosmetik. Untuk lebih mengungkap

kesehatan medis, psikologis, dan sosiologis.
psikologis

fenomena

kesehatan yang semakin menguat, terutama

Berbagai studi telah dilakukan terhadap fenomena

Perspektif

melihat

relasi kuasa yang ada dalam gerakan anti-aging,

anti

studi ini juga akan mencoba membongkar

penuaan dari aspek kejiwaan manusia yang

bagaimana struktur dominasi kapitalisme global

berkaitan dengan dinamika perilaku individual.

mengkonstruksikan citra-citra baru usia lanjut,

Studi sosiologis memfokuskan pada masalah anti

yang mampu menggelisahkan komunitas usia

penuaan dalam kaitannya dengan struktur sosial,

lanjut, dan menciptakan kebutuhan yang pada

interaksi sosial, dan analisis kelas dari perspektif

akhirnya menjadi pasar potensial.

kritis. Perspektif kritis dalam studi sosiologi
kesehatan sebagaimana dikatakan oleh Peter

Beberapa pertanyaan yang akan dijawab dalam

Conard dan Rochelle Kern adalah:

studi ini adalah bagaimana warga usia lanjut
merumuskan identitas diri di tengah arus industri
kesehatan?;
77

siapa

yang

mengkonstruksikan

Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 1 No. 1, 2012
Mahesa Mandiraatmadja, Heru Nugroho, dan Irwan Abdullah
Gerakan Anti Penuaan: Politik Identitas Usia Lanjut dalam Konstruksi Industri Medis

identitas baru lansia, dan bagaimana bentuk-

berasumsi bahwa setelah usia 30 tahunan, hormon

bentuk konstruksinya?; dan bagaimana relasi-

tubuh manusia khususnya hormon pertumbuhan

relasi kuasa beroperasi dalam gerakan anti

mengalami penurunan. Implikasinya massa otot

penuaan?

turun, dan berakibat bila asumsi total kalori yang
dimakan sama, sehingga orang akan mengalami
proses kegemukan. Kondisi ini diperberat dengan

B. Kajian Teori

makanan

yang

manis

dan

berlemak

yang

Pada mulanya memang harus diakui, bahwa

mendorong konsumsi kalori secara berlebihan

masalah anti penuaan lebih didominasi oleh

(Toruan,

wacana medis, seperti misalnya munculnya istilah

http//www.qbheadlines.com/lifestyle).

anti

aging

medicine

sebagaimana

yang

Berkaitan dengan pandangan teori radikal bebas,

dipopulerkan oleh Robert Goldman dari Amerika

untuk menjaga agar orang awet muda maka orang

Serikat. Perspektif kedokteran mendifinisikan anti

harus mengkonsumsi zat antioksidan. Penangkal

penuaan sebagai suatu ilmu pengetahuan yang
spesifik

dengan

menggunakan

radikal bebas yang telah diketahui dan diyakini

teknologi

adalah antioksidan. Bersamaan dengan terapi sulih

kedokteran tingkat tinggi, yang dimanfaatkan

hormon yang fisiologik, antioksidan diyakini

untuk mendeteksi, mencegah, mengobati, dan

sebagai

membalikan perjalanan kelainan-kelainan atau
penyakit

yang

berhubungan

dengan

besar ada 3, yaitu teori genetika, radikal bebas, dan
hormon.

Teori

dengan

gen

yang

diperoleh

cara

efektif

dalam

mendapatkan

dan

memanfaatkannya

mendominasi

wacana

masyarakat

telah

modern,

khususnya kalangan kelas menengah. Kelompok

genetik

masyarakat ini sangat sensitif terhadap isu

memandang bahwa manusia sudah diset usianya
sesuai

satu

diskusi pengetahuan tentang antioksidan, cara

teori penuaan yang dianut selama ini secara garis

penurunan

salah

memperpanjang usia di abad ini. Oleh karena itu,

proses

penuaan (Tapan, 2009). Dari pandangan medis,

teori

2008,

penuaan, sehingga tingkat kecemasan dalam

dari

menghadapi hari tua sangat tinggi. Akumulasi

orangtuanya. Teori radikal bebas melihat bahwa

kecemasan

penuaan terjadi karena sel tubuh rusak lebih cepat

mendorong

perilaku

melawan

kecenderungan normal alamiah, yang membuat

dari yang seharusnya akibat diserang oleh radikal

mereka mencari jawaban dari ilmu pengetahuan

bebas yang berasal dari berbagai sumber. Misalnya

dan teknologi, khususnya ilmu dan teknologi

sel kulit yang umurnya 28 hari menjadi 24 hari,

kedokteran.

sehingga jika digabung dengan asumsi teori
genetika,

maka

seseorang

yang

Berbagai penyakit degeneratif seperti diabetes,

seharusnya

jantung, stroke, gagal ginjal, dan kanker senantiasa

berumur 84 tahun, berkurang menjadi 72 tahun

menjadi persoalan yang sangat mencemaskan

akibat radikal bebas. Sebagaimana diketahui,

kalangan kelas menengah ke atas. Mereka sangat

radikal bebas ini menyerang tidak hanya kulit,

mencemaskan

tetapi semua organ. Sedangkan teori hormon

kecenderungan

semakin

meningkatnya angka kematian yang disebabkan
78

Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 1 No. 1, 2012
Mahesa Mandiraatmadja, Heru Nugroho, dan Irwan Abdullah
Gerakan Anti Penuaan: Politik Identitas Usia Lanjut dalam Konstruksi Industri Medis

oleh penyakit degeneratif. Akan tetapi diskusi

komprehensif, bukan secara parsial (Augros dan

dalam upaya mengatasi penyakit degeneratif

Stanciu, 1987). Kesatuan substansi tubuh manusia,

masih didominasi oleh perspektif kedokteran.

memberikan keunikan manusia dari tingkat

Dominasi wacana kedokteran ini pada akhirnya

mikromolekuler hingga makromolekuler dengan

juga mempengaruhi pada komunitas lanjut usia,

kekhasan DNA-nya, hemoglobin, enzim, protein

yang sebagian besar memandang gerakan anti

yang mampu menandai pemilik tubuhnya atau

penuaan hanya direduksi sebagai masalah medis.

signature of its owner (Yen, 2009). Oleh karena itu,
kerusakan salah satu organ tubuh manusia tidak

Dalam menghadapi epidemi kanker misalnya,

semena-mena bisa diganti sebagaimana mengganti

pengobatan medis lebih mendominasi dengan

suku

memberikan pilihan terapi seperti penyinaran,

candang

mesin

yang

tidak

punya

karakteristik.

kemoterapi, dan pengangkatan jaringan yang
terkena sel kanker. Prinsip yang dipakai adalah

Dunia kesehatan atau tepatnya ilmu kedokteran

membasmi sel-sel ganas yang jumlahnya jauh lebih

saat ini tidak membedakan tubuh dengan badan

sedikit daripada sel yang sehat. Akibat terapi itu,

manusia yang tampak riil secara jasmaniah sehari-

maka sel sehat yang jumlahnya jauh lebih berlipat

hari. Praktisi kesehatan dalam melihat tubuh

ganda itu dikorbankan oleh pengobatan yang

manusia

membunuh

terlokalisasi pada organ tertentu, terpisah dari

sel

ganas.

Pendekatan

medis

sebatas

tubuh

yang

tampak

dan

menjadikan tubuh ibarat medan pertempuran. Sela

tubuh

kanker dalam jumlah kecil tetapi sangat agresif,

mempunyai proses kebertubuhan yang unik dan

menyerbu dan mengalahkan sel-sel sehat, dan

personal (Yen, 2009). Sains modern sejak abad 17

pasien dibombardir dengan sinar-sinar dan obat

yang

beracun (Hartiningsih, 2010).

ternyata

dua

yang

mekanistik

pendekatan

manusia

pandangan

diterapkan

mekanistik

ke

dalam

penatalaksanaan penanganan tubuh sehingga
timbul istilah diobati dan rekonstruksi persepsi

sesuatu yang asing dari rasa kebertubuhan; suatu
memisahkan

gangguan,

instrumentalis

liyan tak

bernama yang harus dihancurkan. Tubuh menjadi

yang

dihadapinya,

prinsip-prinsip

memengaruhi

mengalami

dapat dipandang sebagai perang kimia di dalam

paradox

melahirkan

yang

terhadap tubuhnya. Karena itu, ketika tubuh

Metode pengobatan kanker dari perspektif budaya
tubuh manusia: musuh adalah others

manusia

manusia terhadap tubuhnya (Hartiningsih, 2010).

yang

sesungguhnya satu (Hartiningsih, 2010).

Barbara Ehrenreich (2009), mengkritik bahwa
pendekatan yang digunakan oleh kalangan medis

Mengobati tubuh dengan memisahkannya dari

dalam

rasa kebertubuhan, membuat tubuh dipandang

menyembuhkan

penyakit

degeneratif,

terutama kanker, sangat bersifat reduksionis.

tidak lebih dari kesatuan tatanan (unity of order),

Dalam pandangan reduksionisme telah membuat

padahal mahkluk hidup sesungguhnya adalah

manusia tercerai-berai dari keutuhannya sebagai

kesatuan substansi (unity of substance) yang jika

the living being. Dengan mengutip dari pandangan

terkena penyakit perlu dilihat secara lebih

Francois Jacob (1987), the living being tidak hanya
79

Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 1 No. 1, 2012
Mahesa Mandiraatmadja, Heru Nugroho, dan Irwan Abdullah
Gerakan Anti Penuaan: Politik Identitas Usia Lanjut dalam Konstruksi Industri Medis

di belakang meja

mampu memperbarui jaringannya, tetapi juga

dan antropologi

kerja

tanpa membutuhkan bantuan eksternal. Dengan

lapangan , atau kombinasi etnografi sebagai

kata lain, the living being, mempunyai sifat self

kombinasi antara metode kuantitatif dan kualitatif.

healing, self preparing, dan self regenerating.

Pilihan etnografi semacam itu sebenarnya sudah

mampu mereparasi diri hingga tahap tertentu

praktek dan etnografi sebagai produk. Bahkan

ditekankan oleh Malinowski dan hingga sekarang

Pendekatan reduksionis membuat orang lupa

dipakai oleh kebanyakan studi antropologi sosial.

bahwa situasi internal di dalam diri dan kondisi

Etnografi

eksternal (di luar tubuh) mempunyai hubungan

observasi partisipan merupakan kegiatan utama

reduksionis yang mengandalkan teknologi, di

yang dikombinasikan dengan interview dan survei

mana teknologi telah menghasilkan begitu banyak

kuantitatif (seperti koleksi data geneologis dan

produk konsumsi yang tidak sehat karena rantai

demografis); maupun etnografi sebagai produk –

produksinya semakin jauh dari material asal yang

teks tertulis atau monograf etnografik (Miller,

dihasilkan alam. Gaya hidp sehat mengisyaratkan

1997: 16). Teknik pengumpulan data dalam studi

kesehatan menyeluruh; mencakup lingkungan

ini menggunakan teknik observasi partisipan,

alam yang sehat, lingkungan hidup yang sehat,

wawancara, dokuementasi, dan focus group

makanan yang sehat, lingkungan sosial yang sehat

disscussion (FGD). Dalam observasi partisipasi ini

(termasuk hubungan antarmanusia yang sehat),

penulis berusaha terlibat secara langsung dalam

pikiran yang sehat dan kondisi jiwa yang sehat.

pengobatan

berbasis

teknologi

atau

etnografi sebagai praksis – kerja lapangan di mana

lingkungan sekitar. Sementara itu pendekatan

kesehatan

metode

sekarang adalah dipakai mendiskripsikan baik

konsumsi sehari-hari, relasi sosial, dan kondisi

pendekatan

sekadar

observasi partisipatif itu sendiri. Istilah etnografi

bergantung pada kondisi keduanya. Ini mencakup

begitu,

dari

metodologi, dan bahkan lebih dari sekadar

ketersalingan. Kesehatan sel-sel di dalam tubuh

Dengan

lebih

dinamika

dan

aktivitas

Pengamatan

kedokteran

komunitas

langsung

di

anti

lokasi

aging.

penelitian

diperlukan untuk menentukan lokasi mana saja

modern saja rasanya masih jauh dari cukup

yang

(Hartiningsih, 2010).

memiliki

mengkonstruksi
dijadikan

dinamika
identitas

sebagai

daerah

tinggi

dalam

yang

kemudian

kerja

lapangan.

C. Metode Penelitian

Pengamatan secara akurat diarahkan untuk

Dalam upaya mencari penjelasan dan jawaban atas

mengamati obyek fisik dan non fisik. Obyek fisik

pertanyaan utama dalam studi ini, maka penelitian

meliputi daerah yang digunakan untuk wahana

ini mempunyai pilihan metode etnografi. Etnografi

ekspresi identitas seperti perkumpulan anti

di sini tidak hanya dipahami sebagai model lama

penuaan, kegiatan organisasi, pasar, dan berbagai

atau baru, melainkan etnografi yang lazim dipakai

lokasi yang menjadi wahana pertemuan komunitas

dalam penelitian antropologi sosial kontemporer

anti aging. Sedangkan obyek non-fisik adalah

yang mengkombinasikan antara studi antropologi

pengamatan yang diarahkan kepada perilaku
80

Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 1 No. 1, 2012
Mahesa Mandiraatmadja, Heru Nugroho, dan Irwan Abdullah
Gerakan Anti Penuaan: Politik Identitas Usia Lanjut dalam Konstruksi Industri Medis

gerakan anti aging secara individual, kelompok dan

Dalam studi ini, wawancara mendalam dilakukan

perbincangan tentang konstruksi identitas baru

terhadap

tentang lansia dan penuaan.

mengetahui atau terlibat secara intensif dalam

Menggunakan

wawancara

sebagai

memilih

metodologi.
metode

Ketika

penelitian

seorang
kualitatif,

konstruksi identitas lansia yang telibat dalam

maka

gerakan

menyediakan
penuaan,

kualtatif, dalam penelitian kuantitatif pun teknik

pertanyaannya lebih bersifat terstrukur.

dan

produk

untuk

beberapa

keperluan

pegawai

anti

birokrasi

observasi langsung dan wawancara mendalam,
perlu juga dilakukan studi dokumentasi untuk

verbal dan non-verbal, tetapi dalam wawancara

melengkapi data dan informasi yang telah

yang sering diutamakan adalah data verbal yang

terkumul. Studi dokumentasi ini sekaligus dapat

diperoleh melalui percakapan atau tanya jawab.

dipergunakan sebagai pembanding dan alat

responden/informan

pengecekan ulang kebenaran hasil wawancara

disertai oleh gerak-gerik tubuh, perubahan raut

yang telah dilakukan dengan informan. Dengan

muka, intonasi bicara, gerak bibir, gerakan mata

cara pengumpulan data melalui lintas metode ini

dan lain, semua itu adalah data non- verbal. Dalam
non-verbal

anggota

Di samping mengumpulkan data dengan teknik

Dengan teknik wawancara akan diperoleh data

data

meliputi,

pemerintah di departemen terkait.

ini juga bisa digunakan. Hanya saja, biasanya

penelitian,

penuaan

anti penuaan, para pebisnis yang bergerak dalam

wawancara bukan monopoli metode penelitian

aktivitas

anti

perkumpulan anti penuaan, pengurus organisasi

mengumpulkan data. Meskipun demikian, teknik

seorang

dianggap

memberikan informasi secara mendalam tentang

peneliti

observasi menjadi pilihan utama sebagai teknik

ucapan

yang

kunci yang dianggap paling kompeten untuk

wawancara yang biasanya dikombinasikan dengan

Tetapi

kunci

konstruksi identitas kaum usia lanjut. Informan

teknik

pengumpulan data merupakan konsekuensi dari
pilihan

informan

menurut Moleong diharapkan dapat menjamin

perlu

kelengkapan dan kesahihan data.

diperhatikan karena kaya akan konteks, sedangkan
data verbal kaya informasi. Keduanya merupakan

Analisis data merupakan proses pengorganisasian

data yang diperlukan untuk memahami makna

dan pengurutan data ke dalam pola, kategori, dan

ucapan dalam wawancara. Dalam wawancara, data

satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan

berupa persepsi responden/informan seperti

tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja yang

pendapat, pengalaman, perasaan, pengetahuan,

disarankan oleh data. Sedangkan interpretasi data

dan sikap. Karena itu tujuan utama wawancara

diartikan sebagai pemberian arti yang signifikan

adalah untuk mengetahui apa yang terkandung

terhadap analisis, penjelasan pola uraian dan

dalam pikiran dan hati orang lain, bagaimana

mencari hubungan diantara dimensi-dimensi

pandangan tentang dunia, yaitu hal-hal yang tidak

uraian.

dapat kita ketahui melalui observasi.

Dalam penelitian kualitatif ini analisis akan
dilakukan mulai dari proses pengumpulan data.
81

Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 1 No. 1, 2012
Mahesa Mandiraatmadja, Heru Nugroho, dan Irwan Abdullah
Gerakan Anti Penuaan: Politik Identitas Usia Lanjut dalam Konstruksi Industri Medis

Informasi data yang diperoleh dari awal kegiatan

sesuatu

penelitian ini, yaitu mulai tahap observasi

pandangan tradisional tentang wacana penuaan

perndahuluan

ternyata bukan hanya menyerahkan pada proses

langsung

sampai

diorganisir

wawancara,
yaitu

kemudian

disusun

yang

alamiah.

Namun

demikian

dan

alamiah, tetapi juga terdapat konstruksi budaya.

dikelompokan berdasarkan jenis, kategori data,

Usia lanjut dalam teks dan praktik budaya

dan satuan uraian sesuai dengan keperluan dan

tradisional dikonstruksikan sebagai lemah, tua-

prioritas penafsiran atau pembahasan hasil

renta, berkulit keriput, dan karena itu aktivitasnya

penelitian.

harus dikurangi, dan kalau perlu berhenti (dalam
bahasa Jawa: sudah harus leren atau ngaso).
Ungkapan- ungkapan seperti sudah tua, tidak

D. Temuan Penelitian dan Analisis

perlu macam-macam neka­neka ; sudah tua kok

tidak tahu diri ora nyebut ; dan sudah tua, tidak

Terdapat tiga temuan yang dipandang relevan

perlu banyak bertingkah berlagak muda kakehan

dengan permasalahan yang diajukan dalam studi
ini, yaitu konstruksi identitas diri komunitas

polah), merupakan konstruksi budaya yang dianut

lansia; konstruksi identitas lansia oleh industri

oleh kalangan konservatif.

medis; dan relasi kuasa dalam gerakan anti

Konstruksi lansia seperti itu dipengaruhi oleh

penuaan.

lingkungan sosial budayanya melalui penanaman
nilai di lembaga keluarga dan lembaga sosial yang
ada.

1. Konstruksi Identitas Komunitas Lansia

Nilai-nilai

yangberkembang

dalam

Pembentukan identitas seseorang baik sebagai

masyarakat tertanam sedemikian rupa sehingga

individu maupun kelompok pada prinsipnya

mempengaruhi pandangan warganya. Sudah sejak

melalui dua proses relasi, yaitu relasi dengan orang

lama bahwa kalau sudah tua yang tidak perlu

lain dan dirinya sendiri. Dalam relasinya dengan

melakukan

orang lain itulah kemudian membuka peluang

dipandang oleh lingkungan sosial sebagai suatu

bahwa pembentukan identitas sangat dipengaruhi

tindakan yang tidak menerima kenyataan. Bahkan

faktor eksternal. Berangkat dari asumsi itu,

mereka yang membangun identitas ketuaannya

menyangkut pertanyaan bagaimana komunitas

dengan

lansia mengkonstruksi diri berkait erat dengan

dipandang sebagai orang yang menolak takdir

faktor eksternal. Dalam studi ini menemukan

ketuaannya.

bahwa terdapat dua konstruksi yang membentuk

Berbeda dengan komunitas lansia yang hidup di

identitas lansia, yaitu perspektif tradisional dan

lingkungan sosial tradisional, maka di lingkungan

perspektif moderen.

masyarakat

Dalam komunitas lansia yang pandangan dunianya

dibangun melalui berbagai upaya agar tetaptampil

lebih dipengaruhi tradisionalisme, berpendapat

muda dan tetap produktif. Inilah yang kemudian

bahwa orang lanjut usia memang merupakan

diperkuat dengan masuknya nilai baru yang

perawatan

tampil

tubuh,

seperti

moderen

orang

identitas

karena

muda,

lansia

akan

akan

terus

dibawa oleh gerakan anti aging. Konstruksi lansia
82

Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 1 No. 1, 2012
Mahesa Mandiraatmadja, Heru Nugroho, dan Irwan Abdullah
Gerakan Anti Penuaan: Politik Identitas Usia Lanjut dalam Konstruksi Industri Medis

sebagaimana

yang

masih

bertahan

dalam

Kehidupan

masyarakat

kontemporer

yang

masyarakat tradisional kemudian dilawan oleh

menghendaki

gerakan anti aging melalui wacana baru yang

membuat orang juga menghendaki kondisi sehat

bersumber pada konsep modernisasi kesehatan.

yang instan. Situasi itu membuat produsen obat

Ilmu kedokteran modern dan cara pandang orang

dan suplemen tidak sulit menjual produk-produk

moderen terhadap kesehatan itu sendiri berkaitan

yang menjanjikan tubuh sehat. Jargon promosi

dengan

Modernitas menyimpan tiga keyakinan dasar, yaitu

yang menjanjikan kehidupan yang lebih baik dan

kemajuan,

moderen

keyakinan

modernitas

rasionalitas

dan

itu

sendiri.

segala

kebahagiaan.

lebih

menyandarkan

kesehatannya

yang membawa situasi lebih baik. Utopisme

kedokteran moderen.

dengan rasionalitas sebagai penopang utama.
kepercayaan

diletakkan

pada

serba

instan

kesehatan yang paripurna membuat manusia

Masyarakat modern percaya pada gerak kemajuan

Maka

sesuatu

pada

teknologi

masalah

canggih

ilmu

Diungkapan dalam kalimat yang berbeda adalah

ilmu

bahwa masalah anti penuaan dalam perpektif

pengetahuan dan teknologi. Masyarakat moderen

modernitas, harus dicari jawabannya melalui ilmu

yakin bahwa ilmu pengetahuan dan kemajuan akan

kedokteran. Berbagai penelitian dilakukan untuk

mengantar ke kebahagiaan. Oleh karena itu

mencari

prinsip-prinsip yang dipakai oleh gerakan anti

produk

obat-obatan

yang

mampu

mengatasi penuaan. Ketika kecenderungan ini

aging antara lain: meskipun tua harus tampil

berkelindan dengan kepentingan kapitalisme

hidup baru mulai pada usia 60 tahun ; dan tua

potensial bagi kaum pendukung liberalisme

muda ;

tua harus tetap aktif dan produktif ;

global, maka industri medis menjadi pasar

renta harus dilawan . Dalam proses inilah kaum

ekonomi. Berbagai produk obat-obatan, kosmetika,

gerakan anti aging sedang merumuskan identitas

dan peralatan kesehatan khusus untuk anti

baru.

penuaan terus mengalir memenuhi permintaan

Untuk memenuhi wacana sebagai teks perlawanan

pasar. Orang pun menjadi semakin tergantung

budaya itu, maka juga gerakan anti aging

dengan cara pandangnya sendiri, bahwa anti

melakukan praktek budaya baru yang merupakan

penuaan bukan harus dibiarkan secara alamiah,

manifestasi identitas baru sebagai penyandang

akan tetapi dapat dilawan dengan usaha rasional

usia lanjut. Dalam upaya menjaga identitas

manusia melalui ilmu kedokteran. Oleh karena itu

barunya itu, mereka menggunakan berbagai jasa

kosepsi akan ketuaan pun mengalami perubahan

ilmu kedokteran yang canggih, mengkonsumsi

dan direkonstruksi.

obat-obatan, suplemen, kosmetika, dan peralatan
kesehatan

baru,

yang

semuanya

untuk

kapitalisme

2. Konstruksi identitas lansia oleh
Industri medis
Dalam masyarakat industri kapitalisme adalah

kesehatan, dengan menawarkan berbagai produk

moda produksinya yang memiliki kekuatan luar

dan sekaligus dijadikan sebagai pasar potensial.

biasa

menjalankan praktik budaya antiaging. Situasi
seperti

itu

dimanfaatkan

oleh

83

dalam

mengontrol

kesadaran

hingga

Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 1 No. 1, 2012
Mahesa Mandiraatmadja, Heru Nugroho, dan Irwan Abdullah
Gerakan Anti Penuaan: Politik Identitas Usia Lanjut dalam Konstruksi Industri Medis

tindakan manusia baik pada tataran individual

hidup yang sehat, makanan yang sehat, lingkungan

maupun kelompok. Kapitalisme menjadi faktor

sosial

menentukan dalam mengkonstruksi identitas

antarmanusia yang sehat), pikiran yang sehat dan

orang, termasuk kelompok manusia Lansia,

kondisi jiwa yang sehat.

sehingga komunitas ini terus memperbaruhi

yang

Kehidupan

identitasnya. Pada situasi ini konstruksi baru

(termasuk

masyarakat

menghendaki

tentang konsepsi ketuaan itu lebih didominasi oleh

sehat

segala

hubungan

kontemporer

sesuatu

yang

serba

instan

membuat orang juga menghendaki kondisi sehat

kepentingan kapital. Pada akhirnya konsepsi baru

yang instan. Situasi itu membuat produsen obat

tentang ketuaan yang dikendalikan oleh kaum

dan suplemen tidak sulit menjual produk-produk

kapitalisme global itu, telah menciptakan pola

yang menjanjikan tubuh sehat. Jargon promosi

konsumsi baru yang menguntungkan bagi ekonomi
liberal.

yang menjanjikan kehidupan yang lebih baik dan

Pada posisi seperti itu, gerakan antiaging terjebak

moderen

pada ambiguitas modernitas itu sendiri. Berupaya

kesehatannya

melawan wacana tradisional tentang penuaan

kedokteran moderen.

kesehatan yang paripurna membuat manusia

dengan bersandar pada wacana moderen, tetapi

lebih

menyandarkan

pada

teknologi

masalah

canggih

ilmu

Ilmu kedokteran modern dan cara pandang orang

pada akhirnya gerakan ini masuk dalam perangkap

moderen terhadap kesehatan itu sendiri berkaitan

modernitas, yang memposisikan mereka sebagai

dengan

konsumen atas produk kesehatan modern dan jasa

keyakinan

modernitas

itu

sendiri.

Modernitas menyimpan tiga keyakinan dasar, yaitu

ilmu kodokteran modern. Gerakan ini pada
akhirnya tidak mampu tampil secara otonom
dengan bersandar pada prinsip kesehatan living of

kemajuan,

rasionalitas

Masyarakat

moderen

dan
percaya

kebahagiaan.
pada

gerak

kemajuan yang membawa situasi lebih baik.

being. Pendekatan reduksionis membuat orang

Utopisme dengan rasionalitas sebagai penopang

lupa bahwa situasi internal di dalam diri dan

utama. Maka kepercayaan diletakkan pada ilmu

kondisi eksternal (di luar tubuh) mempunyai

pengetahuan dan teknologi. Masyarakat moderen

hubungan ketersalingan. Kesehatan sel-sel di

yakin bahwa ilmu pengetahuan dan kemajuan akan

dalam tubuh bergantung pada kondisi keduanya.

mengantar ke kebahagiaan (Haryatmoko, 2009).

Ini mencakup konsumsi sehari-hari, relasi sosial,
Oleh karena itu, masalah anti penuaan dalam

dan kondisi lingkungan sekitar. Sementara itu
pendekatan

reduksionis

yang

perpektif modernitas, harus dicari jawabannya

mengandalkan

melalui ilmu kedokteran. Berbagai penelitian

teknologi, di mana teknologi telah menghasilkan

dilakukan untuk mencari produk obat-obatan yang

begitu banyak produk konsumsi yang tidak sehat

mampu mengatasi penuaan. Ketika kecenderungan

karena rantai produksinya semakin jauh dari

ini berkelindan dengan kepentingan kapitalisme

material asal yang dihasilkan alam. Gaya hidup

global, maka industri medis menjadi pasar

sehat mengisyaratkan kesehatan menyeluruh;

potensial bagi kaum pendukung liberalisme

mencakup lingkungan alam yang sehat, lingkungan
84

Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 1 No. 1, 2012
Mahesa Mandiraatmadja, Heru Nugroho, dan Irwan Abdullah
Gerakan Anti Penuaan: Politik Identitas Usia Lanjut dalam Konstruksi Industri Medis

ekonomi. Berbagai produk obat-obatan, kosmetika,

Ilmu medis modern pada dasarnya hanya melihat

dan peralatan kesehatan khusus untuk anti

apa yang terjadi dengan konsep sakit dikaitkan

penuaan terus mengalir memenuhi permintaan

dengan morbidity dan mortality dan tidak melihat

pasar. Orang pun menjadi semakin tergantung

persoalan kesehatan secara luas. Illich melihat

dengan cara pandangnya sendiri, bahwa anti

bahwa kehidupan modern telah dikontrol oleh

penuaan bukan harus dibiarkan secara alamiah,

rezim medis sehingga justru dari lembaga itulah

akan tetapi dapat dilawan dengan usaha rasional

wabah penyakit muncul. Dalam konteks ini Illich

manusia melalui ilmu kedokteran. Oleh karena itu

membentuk 3 kategori penyakit. Pertama, clinical

kosepsi akan ketuaan pun mengalami perubahan

iatrogenic yaitu penyakit biologis yang harus

dan direkonstruksi. Hanya saja konstruksi baru

dibuktikan secara klinis dan dalam hal ini dokter

tentang konsepsi ketuaan itu lebih didominasi oleh

mempunyai peran untuk menyembuhan. Kedua,

kepentingan kapital. Pada akhirnya konsepsi baru

social iatrogenic, yaitu kondisi masyarakat yang

tentang ketuaan yang dikendalikan oleh kaum

kecanduan

kapitalisme global itu, telah menciptakan pola

memecahkan

konsumsi baru yang menguntungkan bagi ekonomi

structural iatrogenic, yang meliputi destruksi

liberal.

otonomi pasien di hadapan rezim medis, atau

perlakuan
problem

medis

dalam

rangka

kesehatannya.

Ketiga,

meningkatknya kontrol dokter terhadap pasien

Berhimpit dengan perspektif modernisme, juga

yang disertai dengan menurunnya otonomi pasien

berpengaruh terhadap dunia kesehatan moderen,

terhadap dokter. Penyakit tipe pertama adalah

yang melihat segala persoalan kesehatan dapat

urusan orang-orang medis, tetapi penyakit tipe

diselesaikan dengan rasionalitas instrumental.

kedua dan ketiga adalah urusan para ilmuwan

Sebagai ilustrasi misalnya adalah tentang konsep

sosial.

sehat dari perspektif medis. Definisi sehat yang
menentukan bukan lagi pasien tetapi penguasa

Pada tahap perkembangan lebih lanjut rezim

medis dengan cara melakukan berbagai proses

medis ini tidak hanya mengontrol orang sakit

pengujian-pengujian medis (laboratorium, uji

tetapi orang sehatpun dikontrolnya. Melalui

klinis, cek up dll). Ini merupakan legitimasi mereka

pelembagaan ideologi medicalization of life seperti

untuk bertindak karena ketergantungan semakin

bagaimana hidup sehat (pengetahuan nutrisi, gizi,

meningkat, hubungan menjadi dominatif dan

sanitasi) atau seperti yang sering diiklankan

pasien menjadi tidak berdaya dihadapan penguasa

sebagai gaya hidup baru ketaatan masyarakat

medis. Dari perspektif kapitalis sebagai sistem,

dituntut hidup sehat, maka semua orang harus

ketergantungan ini memang sebagai kondisi yang

mengikuti garis perintah medis. Implikasi politik

tidak dapat dielakkan dan secara sosiologis

secara makro adalah kehidupan sosial yang

diciptakan supaya problema medical industrial

didominasi

complex mendapat saluran pemecahannya (Joe

menempatkan penguasa medis sebagai penguasa

Eyer, 1984).

yang paling tinggi, bahkan kekuasaanya pun

oleh

kadang-kadang
85

lembaga

melebihi

biomedis

penguasa

dan

politik.

Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 1 No. 1, 2012
Mahesa Mandiraatmadja, Heru Nugroho, dan Irwan Abdullah
Gerakan Anti Penuaan: Politik Identitas Usia Lanjut dalam Konstruksi Industri Medis

Penguasa medis atau rezim medis menciptakan

menentukan lebih dini apakah seseorang sakit atau

suatu opini medis dalam masyarakat yang

tidak.

akhirnya menjebak masyarakat untuk tetap

memonitor

tergantung pada penguasa ini. Barangkali maksud

Maksudnya jelas baik secara moral, yaitu untuk

diciptakannya opini itu baik secara normatif tetapi

menghindarkan supaya seseorang tidak terlanjur

dalam

jatuh sakit. Namun aspek sosiologisnya adalah

pengertian

phronesis,

yaitu

agar

Alat

moderen
lebih

itu

dini

gunannya

datangnya

untuk

penyakit.

masyarakat sehat secara biologis atau terhindar

justru

dari penyakit. Akan tetapi justru opini itu

dominan. Bahkan muncul pasien baru yang disebut

menjadikan masyarakat sakit karena semua orang

proto patients, yaitu pasien yang belum sakit benar

panik ingin menjadi sehat. Setiap orang yang

tetapi potensial untuk sakit. Argumen yang selalu

terlanda ideologi medikalisasi menjadi cenderung

didengungkan oleh penguasa medis adalah bahwa

sakit, dan ini menjadi wabah baru dalam

kami

masyarakat kapitalis meskipun yang sakit serius

mencegah

kekuasaan

sedang

atau

perawatan

demikian

Kebiasaan hidup yang higienis merupakan gaya

melakukan

penyakit

antisipasi

adalah orang yang memiliki kondisi lebih buruk.

penguasa

penemuan

medis

semakin

kampanye

untuk

merupakan

kesehatan ,

teknik

baru

juga

dengan
justru

menciptakan jenis ketergantungan baru antara

hidup yang dikonstruksikan oleh penguasa medis.

proto patient dan rezim medis. Kesulitan akan

Sebagai contoh hidup secara bersih dan kotor

timbul untuk meyakinkan bahwa proto patient

merupakan garis demarkasi antara apa yang

tersebut secara potensial sakit karena mereka

disebut sehat dan tidak sehat . Kebiasaan makan

biasanya tanpa keluhan- keluhan tertentu. Dokter

juga mendasarkan diri pada advice dokter,

akan meyakinkan dengan berbagai legitimasi

misalnya bagaimana mengatur menu yang sehat.

medisnya

Bagi orang yang tidak ingin gemuk atau orang yang

bahwa

mereka

sakit

dan

juga

memerlukan perawatan. Saat itulah proto patient

sudah gemuk melakukan diet juga berdasarkan

tidak punya pilihan lain lagi kecuali harus tunduk

berbagai pertimbangan medis atau dinamakan
rasionalisasi medis. Pendek kata dari urusan berat

dan taat pada segala advice atau perintah yang

badan, kebugaran, jasmani, nutrisi, gizi hingga cara

diberikan oleh dokter.

hidup

yang

sehat

sehari-hari

diperlukan

Berdasarkan uraian di atas, dalam profesionalisasi

rekomendasi dari dokter atau penguasa medis.
Medikalisasi

ini

merupakan

proses

masyarakat modern pada umumnya, terselip di

yang

belakangnya

dilembagakan atau dibudayakan melalui berbagai

suatu

ideologi

dominasi.

Mendominasi pengetahuan berarti mendominasi

cara, yang akibatnya seperti thesis di atas, kita

sumber legitimasi kekuasaan dan mendominasi

(baik sakit maupun sehat) hidup dibawah kontrol

sumber legitimasi kekuasaan berarti memiliki

penguasa medis.

kekuasaan itu sendiri. De Swaan menyebut sebagai

Dengan digunakannya teknologi tinggi dalam

memiliki power surplus. Hal ini seperti yang terjadi

dunia medis maka secara sosiologis penguasa

dalam dunia kedokteran, yaitu ada monopoli

medis semakin mempunyai legitimasi untuk

pengetahuan yang disahkan secara formal, dan
86

Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 1 No. 1, 2012
Mahesa Mandiraatmadja, Heru Nugroho, dan Irwan Abdullah
Gerakan Anti Penuaan: Politik Identitas Usia Lanjut dalam Konstruksi Industri Medis

yang berhak melakukan terapi medis hanya orang

masyarakat.

yang memiliki ijazah kedokteran. Kalau memiliki

bahwa jika ingin sembut dan keluar dari problem

power surplus maka memiliki kekuasaan untuk

kesehatannya, maka taatilah anjuran dokter.

mendominasi orang lain. Bahkan kadang-kadang

Semakin taat pasien pada anjuran atau petunjuk

dalam situasi tertentu dokter bisa menentukan

dokter, maka semakin tinggi tingkat kesembuhan

apakah orang sakit parah itu sebaiknya dimatikan

penyakit yang disandang oleh pasien. Ibarat

atau tidak. Otoritas yang tinggi itu membuat

sebuah mantra, maka apa saja yang dianjurkan

totalitas kekuasaan ada di pihak penguasa medis

oleh dokter akan senantiasa dituruti oleh pasien.

atau balance of dependency berubah menjadi total

Sektritis apa pun seseorang dalam bidang tertentu,

dependency.

atau

akan tetapi akan tunduk tak berdaya manakala

penguasa medis sendiri ada hierarki kekuasaan,

berurusan dengan dokter yang sedang mengobati

ideologi dan worldview. Pendek kata salah satu

penyakit yang disandangnya. Dari mana sumber

indikasi meningkatnya ekspansi penguasa medis

legitimasi dokter tersebut, antara lain adalah dari

dalam masyarakat adalah bahwa baik pasien riil

pengetahuan yang diperolehnya melalui proses

maupun pasien potensial semakin tergantung

pendidikan atau pengalaman selama berpraktik

terhadap rezim ini.

mengobati si pasien.

Dalam

dunia

kedokteran

Berkembang

dalam

masyarakat

Ketika dokter dan pasien berada dalam satu jalinan
komunikasi, maka yang terjadi adalah relasi kuasa

3. Relasi Kuasa Politik Anti Penuaan

di mana dokter berposisi sebagai pihak yang
Pada prinsipnya baik dokter maupun IDI adalah

dominan, dan pasien berada dalam posisi sub-

institusi yang telah memiliki legitimasi bagi

ordinan. Pasien yang tidak lain adalah juga warga

rujukan masyarakat moderen untuk memecahkan

masyarakat, maka berada dalam posisi yang

problem kesehatan dalam rangka mengurangi
kecemasan.

Situasi

ini

yang

dikendalikan secara penuh oleh dokter ketika

kemudian

sedang dihadapkan pada problem kesehatan. Oleh

menyebabkan dokter dan IDI memiliki posisi

karena itu pasien akan tunduk secara total

menentukan di hadapan para pasien dan warga

terhadap apa saja yang dikehendaki oleh dokter.

masyarakat pada umumnya, ketika berkaitan

Pasien akan menggunakan obat atau anjuran diet,

dengan upaya penyelesaian problem kesehatan.

atau yang lainnya sesuai dengan petunjuk dokter

Bahkan dalam masyarakat moderen, dokter adalah

yang pada prinsipnya adalah sebuah rezim. Dalam

pemilik otoritas tunggal dalam menentukan boleh

rezim medis, dokter adalah penguasa tunggal yang

tidaknya menggunakan obat atau suplemen.

memiliki kekuasaan mutlak untuk mengontrol

Posisi pasien berada dalam pihak yang kurang

perilaku

berdaya ketika berelasi dengan dokter, sehingga

semacam mantra dan sabda yang bermuatan

apa saja yang dikatakan atau yang dianjurkan oleh

menundukkan si pasien ketika akan bertindak

dokter hampir dapat dipastikan akan dilaksanakan

mengatasi problem kesehatannya. Dengan kata

oleh pasien, yang tidak lain adalah anggota warga

lain, oleh karena mantra dokter adalah sangat kuat
87

pasien,

sehingga

dokter

memiliki

Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 1 No. 1, 2012
Mahesa Mandiraatmadja, Heru Nugroho, dan Irwan Abdullah
Gerakan Anti Penuaan: Politik Identitas Usia Lanjut dalam Konstruksi Industri Medis

dan bermuatan kontrol tinggi, maka dokter

yang menawarkan produk sebuah perusahaan

lengkap dengan pengetahuan adalah sebuah rezim

obat. Industri farmasi memang tidak mungkin akan

yang memiliki kontrol kuat terhadap tindakan

mengabaikan dokter dalam upaya memperluas

warga masyarakat dalam urusan kesehatan.

pasar atas produknya. Jalinan kerjasama ini,
dengan mudah akan berubah menjadi jalinan

Dalam posisinya yang seperti itulah dokter

bisnis dengan basis kekuasaan dokter sebagai

sekaligus renta terhadap komodifikasi, terutama

pemegang otoritas pemilih obat atau produk

jika berkaitan dengan industri rumah sakit dan

farmasi yang akan mengontrol pasien. Tentu saja

industri farmasi. Inilah sebabnya mengapa industri

hubungan transaksional antara profesi kedokteran

farmasi terus berusaha mendekati dokter sebagai

dengan jaringan industri farmasi tidak mudah

sumber legitimasi medis yang sangat penting bagi
perluasan

pasar.

Rekomendasi

dokter

dilacak, akan tetapi nuansa bisnis obat dan

atas

suplemen

berbagai produk atau jenis obat farmasi, akan

sering

kali

sangat

terasa

jika

memperhatikan suasa yang tercipta di ruang

memiliki kekuatan luar biasa mempengaruhi

tunggu pasien.

warga masyarakat yang menjadi pasar industri
produk farmasi. Jika sebuah obat mendapat
rekomendasi

dokter,

maka

akan

mendapat

E. Kesimpulan

kepercayaan pasien sebagai sebuah solusi untuk
Memperhatikan informasi yang diperoleh melalui

mengobati penyakitnya.

serangkaian data di lapangan dan juga analisis atas
Akan tetapi posisi pasien tetaplah bukan pihak

fakta empiriknya, maka dapat ditarik beberapa

yang menentukan, atau tidak otonom terhadap

kesimpulan:

pilihan sebuah obat. Otoritas itu ada di tangan

komunitas

dokter, sehingga pasien hanya bersikap pasif,

konstruksi

si pasien, maka tidak ada kekuatan sedikit pun bagi

identitas

Lansia

masih

tetap

memandang anti penuaan menjadi bagian dari

si pasien untuk menolaknya. Pasien harus

proses alamiah, bahwa manusia memang pada

menuruti pilihan dokter yang telah dianggap

akhirnya harus menerima kenyataan kondisi

memiliki sumber otoritas, yaitu pengetahuan

ketuaannya

medis. Ketika industri farmasi telah mendapatkan
produk

perkembangan

oleh perspektif tradisional terhadap kesehatan,

atau jenis obat tertentu untuk mengobati penyakit

atas

mengikuti

identitas

Dalam lingkungan sosial yang masih didominasi

dokter telah menentukan pilihan terhadap produk

dokter

Lansia

konstruksi

lingkungan sosial yang membentuk identitasnya.

hanya menuruti kehendak dokter. Jadi ketika

rekomentasi

pertama,

yang

lemah,

sakit-sakitan,

dan

penampilan tidak menarik. Sedangkan lingkungan

yang

sosial moderen, memandang anti penuaan adalah

ditawarkannya, maka besar kemungkinan produk

bagian dari usaha untuk menikmati kehidupan di

tersebut akan laku di pasaran. Oleh karena itu,

dunia sehingga hari tua tetap harus dilihat secara

dapatlah dimengerti mengapa di setiap tempat di

sekuleristik. Oleh karena itu hidup di masa tua

mana di situ dokter berpraktik, maka di situ pula

harus dinikmati dengan konstruksi baru, yaitu

akan banyak dijumpai pa