Permasalahan Lahan dan Pupuk dalam aplik

 Permasalahan Lahan dan Pupuk dalam aplikasi ke lahan pertanian Lahan.
pertanian di Indonesia semakin hari semakin berkurang jumlahnya karena alih
fungsi lahan yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak beretika secara lingkungan.
Lahan-lahan produktif untuk pertanian dijadikan gedung-gedung tinggi, sehingga hasil
produksi pertanian semakin berkurang. Ironisnya, justru pertanian di Indonesia dituntut
untuk terus meningkatkan hasil pertaniannya dan bisa mencapai swasembada pangan.
Persoalan pengolahan lahan yang terlalu mementingkan hasil dan mengabaikan keadaan
lingkungan dan kondisi lahan menjadi masalah berikutnya. Lahan-lahan yang mulanya
produktif, karena pengolahan lahan yang tidak sesuai dengan prosedur, maka akan
menurunkan kesuburaan tanah tersebut dan berimbas pada tidak stabilnya hasil produksi
tanaman pangan khusunya padi yang ada di Indonesia. Teknologi yang berkembang saat
ini juga belum dikembangkan dengan baik. Banyak penelitian mengenai penanganan
lahan-lahan yang tidak produktif di Indonesia, misalnya saja lahan gambut yang ada di
daerah Kalimantan. Akan tetapi pada kenyataannya masih belum ada penanganan khusus
yang ditujukan untuk penggunaan lahan tersebut menjadi lahan pertanian. Padahal lahan
kritis yang ada di indonesia masih sangat banyak. Aplikasi pupuk di Indonesia dalam
masalah pertanian tanamanan pangan di Indonesia masih saja menggunakan cara-cara
yang konvensional dan terkadang tidak efisien. Pupuk yang digunakan sangat banyak,
sedangkan kebutuhan yang diserap tanaman lebih sedikit daripada pupuk yang menjadi
residu. Pupuk yang digunakan petani di Indonesia masih cenderung menggunakan pupuk
sintesis dan aplikasinya tidak sesuai dosis yang dianjurkan, sehingga terjadi pemborosan

pemakaian pupkuk dan juga peningkatan residu akibat pupuk kimia yang dipakai.
Penggunaan pupuk organik sebagai pengganti pupuk kimia yang sampai saat ini masih
digunakan oleh para petani di Indonesia dapat dijadikan solusi pengaplikasian pupuk
secara efisien dan tidak merusak lingkungan. Mengingat pupuk organik yang bersifat
slow release sehingga pupuk yang diberikan dapat diserap oleh tanaman sesuai dengan
kebutuhan, sehingga tidak banyak pupuk yang terbuang.Aplikasi pupuk yang tidak sesuai
prosedur dan anjuran dosis juga menjadi masalah dalam peningkatan OPT pada lahan
pertanian. Misalnya saja pada lahan padi. Petani yang tidak mengerti dan tidak
mengaplikasikan pupuk tidak sesuai dengan dosis akan justru menimbulkan pertumbuhan
OPT yang sangat pesat. Misalnya saja pemberian pupuk nitrogen yang tidak terkendali.

Hal ini akan semakin meningkatkan pertumbuhan OPT. Untuk mengatasi hal ini tentu
dibutuhkan peran penyuluh pertanian dan juga pemerintah. SL-PHT adalah salah satu
bentuk upaya yang dilakukan pemerintah agar masyarakat mampu mengetahui cara-cara
pengendalian hama secara baik dan tidak merusak lingkungan. Ketika padi terlihat
kekuningan berarti padi teridentifikasi kekurangan unsur hara esensil makro jenis N.
Sebagaimana kita ketahui bahwa fungsi unsur hara N yakni merangsang pertumbuhan
tanaman secara keseluruhan , khususnya batang , malai, anakan, dan perkembangan buah
(biji/bulir padi). Oleh sebab itu jika kekurangan unsur N maka dapat menyebabkan
gangguan pada pertumbuhan terutama pertumbuhan buah/bulir yang tidak sempurna,

umumya kecil-kecil dan cepat matang sebelum waktunya Selain itu kekurangan unsur N
dapat mengakibatkan daun-daun penuh dengan serat. Hal ini dikarenakan menebalnya
membran sel pada daun sedangkan selnya sendiri berukuran kecil-kecil.

 Upaya pemecahan masalah lahan dan pupuk.
Upaya Pemecahan Masalah Lahan dan Pupuk Ada banyak sekali peranan ilmu Biologi
dalam bidang pertanian. Berikut ini beberapa peranannya : 1. Membantu dalam menemukan
dan mengembangkan bahan kebutuhan pokok manusia, terutama bahan makanan dari
tanaman pertanian 2. Menemukan berbagai penyebab dan pengobatan berbagai macam
penyakit pada tanaman pertanian 3. Penemuan bibit - bibit unggul tanaman pertanian yang
bisa meningkatkan produksi pertanian sehingga dapat membantu menyelesaikan masalah
pangan. 4. Menyingkap rahasia proses-proses kehidupan, pewarisan sifat, dan gen sehingga
dapat digunakan untuk merubah sifat – sifat pada tanaman pertanian menjadi lebih unggul
serta menghasilkan tanaman hibrida yang banyak dengan sifat yang tetap. Dewasa ini telah
banyak ditemukan bibit unggul dengan mengadakan hibridisasi sehingga mendapatkan
varietas baru yang diinginkan. Melalui teknik hibridisasi telah didapatkan varietas unggul
seperti kacang-kacangan dan serealia. Varietas padi yang bersifat unggul memiliki rasa yang
enak, tahan penyakit, daya simpan lama dan berumur pendek. Pengendalian hama dewasa ini
telah dikembangkan melalui pengendalian hama secara biologis, karena penggunaan


pestisida dapat menyeabkan hama menjadi resisten, sisa pestisida dapat mencemari
lingkungan dan residunya tersimpan dalam tanaman yang akan menimbulkan berbagai
masalah bagi kehidupan manusia. Pengendalian hama dpat dilakukan dengan berbagai cara
antara lain : 1. memanfaatkan predator alamiah, contoh : hama lebah penyengatuntuk kupukupu artona yang merusak kelapa. 2. memutuskan siklus hidup hama, misalnya dengan
mengadakan rotasi tanaman 3. menggunakan bibit unggul tahan lama, misalnya VUTW
( Varietas Unggul Tahan Wereng ) Penyediaan bahan makanan khususnya perbanyakan bibit
tanaman dikembangkan teknik kultur jaringan untuk perbanyakan tanaman perkebunan yang
diperbanyak secara vegetatif dan menghasilkan banyak tanaman klon dari sejumlah jaringan
awal.

ARTIKEL
PERMASALAHAN LAHAN DAN PUPUK DALAM APLIKASI KELAHAN PERTANIAN

Oleh:
NANANG BADRUD TAMAM

FAKULTAS PERETANIAN
UNIVERSITAS ISLAM MADURA
(UIM_
PAMEKASAN 2014