Tugas Prakarya dan Kewirausahaan. docx
Tugas Prakarya dan
Kewirausahaan
Jl. Wibawa Mukti Kav. PATI AURI Jatisari Jatiasih, Bekasi NPSN: 20223032, telepon: (021)
70993351
Kelompok 4
Nama Anggota
:
1. Gracia Elisanda
2. Heni Wijayanti
3. M. Yunus
4. M. Andika
5. M. Fitrah
6. Natasya Kaliza Vitri
7. Raiza Zsazsa
8. Syifa Damayanthi
9. Zaneta Noel
Tugas Perorangan
1. Gracia Elisandra
2. Heni Wijayanti
3. M. Yunus
4. M. Andika
5. M. Fitrah
6. Natasya Kaliza
7. Raiza Zsazsa
8. Syifa Damayanthi
9. Zaneta Noel
: Membuat Pola
: Menjahit
: Alat dan Bahan
: Alat dan Bahan
: Alat dan Bahan
: Menjahit
: Membuat Makala
: Membuat Pola
: Membuat Makala
Ucapan Terima Kasih
Segala hormat, Puji dan syukur bagi kemulian Bapa disorga, yang senantiasa melimpahkan
berkat dan Kasih-Nya dan tidak pernah meninggalkan kami sehingga tugas makalah ini dapat
diselesaikan dengan baik. Terima kasih untuk semua yang telah diberikan Tuhan. Bagi berkat yang
melimpah, kekuatan dan kasihnya yang terus menglir sepanjang hari serta membuat semuanya indah
pada waktunya.
Dengan tersusunnya skripsi ini, penulis menyampaikan banyak terima kasih dan penghargaan
kepada Bapak/Ibu Guru SMAN 11 BEKASI, para orang tua dan teman-teman semuanya. Terlebih
kepada anggota kelompok karena dengan kerja samanya, tugas ini dapat terselesaikan dengan
semaksimal mungkin.
.
Akhirnya dengan penuh rasa haru dan hormat, sebagai ungkapan terima kasih yang tak
terhingga, tugas ini dipersembahkan kepada Ibu Eka selaku Guru Prakarya yang dengan kesabaran
dan segala cinta kasih yang tulus mendidik dan mendoakan
kami.
Dan akhirnya “Cinta dan
hormatku seluruhnya untuk kalian”.
Kelompok IV
Kata Pengantar
Syukur kepada Tuhan yang Maha Esa , karena dengan kasih dan rahmatnya kami diberi kesehatan. Dan
atas kasihnya kelompok kami dapat menyelesaikan tugas Prakarya dan Kewirausahawan tentang “ Kain Flannel”
dengan sebaik - baiknya dan dan dapat terselesaikan dengan semaksimal mungkin sesuai dengan kerja keras
kelompok
kami.
Makalah ini dibuat dengan berbagai usahan dalam jangka waktu tertentu sehingga menghasilkan karya yang bias
dipertanggungjawabkan hasilnya. Kami mengucapkan terimakasih kepada pihak terkait yang telah membantu
kami dalam menghadapi berbagai tantangan dalam penyusunan makalah tentang Kain Flannel milik kelompok
kami
.
Kami menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karna itu kami
mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu
pengetahuan.
Terima
kasih,
dan semoga
makalah
ini
bisa
memberikan
sumbangsih
positif
bagi
kita
semua
Bekasi, 10 November 2014
BAB. I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dapat digolongkan ke dalam pengetahuan yaitu mengembangkan pengetahuan
dan melatih keterampilan kecakapan hidup berbasis seni dan teknologi berbasis ekonomis. Pembelajaran ini berawal
dengan melatih kemampuan ekspresi-kreatif untuk menuangkan ide dan gagasan agar menyenangkan orang lain, dan
dirasionalisasikan secara teknologis sehingga keterampilan tersebut bermuara apresiasi teknologi terbarukan, hasil ergonomis
dan aplikatif dalam memanfaatkan lingkungan sekitar dengan memperhatikan dampak ekosistem, manajemen dan ekonomis.
Rasional
Keterampilan harus menghasilkan karya yang menyenangkan bagi dirinya maupun orang lain serta mempunyai nilai
kemanfaatan yang sesungguhnya, untuk itu pelatihan berkarya dengan menyenagkan harus dimulai dengan memahami
estetika (keindahan) sebagai dasar penciptaan karya selanjutnya. Dalam rangkaian menemukan karya yang bermanfaat
dilatihkan mencipta, memproduksi dan memelihara yang ada kemudian memperoleh nilai kebaruan (novelty) sehingga
bermanfaat untuk kehidupan selanujutnya.
Prinsip mencipta, yaitu memproduksi dan mereproduksi diharapkan meningkatkan nilai sensibilitas terhadap kemajuan jaman
sekaligus mengapresiasi teknologi kearifan lokal yang telah mampun mengantarkan manusia Iondonesia mengalami kejayaan
pada masa lalu. Oleh karenanya, pembelajaran Prakarya di tingkat sekolah lanjutan pertama didahului dengan wawsan
keteknologian hasil kearfian lokal menuju teknologi terbarukan. Pelatihan dimulai dengan memahami fakta, prosedur, konsep
maupun dalil yang ada melalui studi perorangan, kelompok maupun projektif agar memberi dampak kepada pendidikan
karakter yang berupa kecerdasan kolektif. Hasil pembelajaran melalui eksplorasi alami maupun artifisial ini akan
memanfaatkan sebagai media sekaligus bahan pelajaran, sehingga berdasarkan nilai ekosistem dan keberlajutan materialnya.
1.2 Tujuan Penulisan
Secara keseluruhan tujuan Prakarya dan Kewirausahaan ini bertujuan untukMemfasilitasi peserta didik mampu berekspresi
kreatif melalui keterampilan teknik berkarya ergonomis, teknologi dan ekonomis.Melatih keterampilan mencipta karya berbasis
estetis, artistik, ekosistem dan teknologis Melatih memanfaatkan media dan bahan berkarya seni dan teknologi melalui prinsip
ergonomis, hygienis, tepat-cekat-cepat, ekosistemik dan metakognitif. Menghasilkan karya jadi maupun apresiatif yang siap
dimanfaatkan dalam kehidupan, maupun berisfat wawasan dan landasan pengembangan apropriatif terhadap teknologi terbarukan
dan teknologi kearifan lokal.Menumbuhkembangkan jiwa wirausaha melalui melatih dan mengelola penciptaan karya (produksi),
mengemas, dan usaha menjual berdasarkan prinsip ekonomis, ekosistemik dan ergonomis
1.3 Rumusan
BAB II. LANDASAN TEORI
2.1 Kerajinan tekstil Indonesia
Tekstil adalah bahan yang berasal dari serat yang diolah menjadi benang atau kain sebagai bahan untuk pembuatan busana
dan berbagai produk kerajinan lainnya. Istilah tekstil dalam pemakaiannya sehari-hari sering disamakan dengan istilah kain.
Namun ada sedikit perbedaan antara dua istilah ini, tekstil dapat digunakan untuk menyebut bahan apapun yang terbuat dari
tenunan benang, sedangkan kain merupakan hasil jadinya, yang sudah bisa digunakan.
2.1.1
Kerajinan tekstil tradisional
Karya kerajinan tekstil tradisional Indonesia, secara fungsi dapat dibagi sebagai berikut.
1. Sebagai pemenuhan kebutuhan sandang yang melindungi tubuh, seperti kain panjang, sarung dan baju daerah
2. Sebagain alat bantu atau alat rumah tangga, seperti kain gendongan bayi dan untuk membawa barang
3. Sebagai alat ritual (busana khusus ritual tradisi tertentu), contohnya,
Kain tenun Ulos
Kain pembungkus kafan batik motif doa
Kain ikat celup Indonesia Timur (penutup jenazah)
Kain Tapis untuk pernikahan masyarakat daerah Lampung
Kain Cepuk untuk ritual adat di Pulau Nusa Penida
Kain Songket untuk pernikahan dan khitanan
Kain Poleng dari Bali untuk acara ruwatan (penyucian)
Tekstil tradisional Indonesia berkembang dengan kreativitas setempat baik pengaruh dari suku maupun bangsa lain. Secara
geogra¬s, posisi Indonesia terletak pada persimpangan kebudayaan besar, antara dua benua Asia dan Australia, serta dua samudra,
yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasi¬k. Gelombang kontak perdagangan yang melewati wilayah negara kepulauan Indonesia
memberikan pengaruh dan mengakibatkan akulturasi (percampuran) budaya yang tampak pada pengembangan karya kerajinan
tekstil di Indonesia.
Kain-kain tradisional di wilayah kepulauan Indonesia ini pada awalnya merupakan alat tukar/ barter yang dibawa oleh pedagang
pendatang dengan penduduk asli saat membeli hasil bumi dan rempah-rempah di Indonesia. Sekitar abad ke-15 Masehi, pedagang
muslim Arab dan India melakukan kontak dagang dengan mendatangi pulau Jawa dan Sumatra. Pengaruh Islam secara langsung
dapat dilihat pada tekstil Indonesia. Beberapa batik yang dibuat di Jambi dan Palembang di Sumatra, serta di Utara Jawa, dibuat
dengan menggunakan ayat-ayat yang berasal dari bahasa Arab Al Qur’an.
Di Indonesia juga terdapat kain sarung kotak-kotak dan polos yang banyak digunakan di Semenanjung Arab, Timur Laut Afrika,
Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Kepulauan Pasi¬k. Pada abad ke-13 pedagang Gujarat memperkenalkan Patola, yaitu kain
dengan teknik tenun ikat ganda dari benang sutra yang merupakan busana Gujarat, Barat Laut India. Proses pembuatan kain Patola
sangat rumit sehingga di India kain ini digunakan dalam berbagai upacara yang berhubungan dengan kehidupan manusia, seperti
kelahiran, perkawinan dan kematian juga sebagai penolak bala.
2.1.2
kerajinan tekstil modern
Contoh Kerajinan Tekstil Modern
Karya kerajinan tekstil, secara fungsi dapat dibagi sebagai berikut :
1) Sebagai pemenuhan kebutuhan sandang dan fashion
a) Busana
b) Aksesoris
c) Sepatu
d) Topi
e) Tas
2) Sebagai pelengkap interior
a) Kain tirai
b) Kain salut kursi
c) Perlengkapan rumah tangga (cempal, alas makan dan minum, tudung
saji, sarung bantal, sprei, keset, lap, dll)
d) Aksesori ruangan (wadah tissue, taplak, hiasan dekorasi ruangan, kap
lampu, dll)
3) Sebagai wadah dan pelindung benda
a) Tas laptop
b) Aneka tas
C) Aneka wadah
D) Aneka dompet
E) dan lain-lain
2.2 bahan tekstil
2.2.1 Bahan Tekstil alami
Tekstil adalah bahan yang berasal dari serat yang diolah menjadi benang atau kain sebagai bahan untuk pembuatan busana dan
berbagai produk kerajinan lainnya. Dari pengertian tekstil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa bahan/produk tekstil meliputi
produk serat, benang, kain, pakaian dan berbagai jenis benda yang terbuat dari serat. Pada umumnya bahan tekstil dikelompokkan
menurut jenisnya sebagai berikut:
1.
Berdasar jenis produk/bentuknya: serat staple, serat filamen, benang, kain, produk jadi (pakaian / produk kerajinan dll)
2.
Berdasar jenis bahannya: serat alam, serat sintetis, serat campuran
3.
Berdasarkan jenis warna/motifnya: putih, berwarna, bermotif/bergambar
4.
Berdasarkan jenis kontruksinya: tenun, rajut, renda, kempa. benang tunggal, benang gintir
SERAT ALAMI
SERAT alam menurut Jumaeri, (1977:5), yaitu “SERAT yang langsung diperoleh di alam. Pada umumnya kain dari
SERAT alam mempunyai sifat yang hampir sama yaitu kuat, padat, mudah kusut, dan tahan penyetrikaan”. SERAT alam
digolongkan lagi menjadi :
1.
SERAT Tumbuh-tumbuhan (selulosa)
SERAT tumbuh-tumbuhan memiliki dasar kimia selulosa yang berdasrkan pada asal tumbuhannya dapat berasal dari
biji, daun, batang, dan, buah.
(a) Biji
SERAT yang berasal dari biji terdiri atas SERAT kapas dan kapok. Namun dalam pembuatan busana lebih banyak
digunakan SERAT kapas (cotton). SERAT kapok digunakan sebagai bahan pengisi. Menurut perkiraan, kapas telah dikenal orang
sejak 5.000 tahun sebelum Masehi. Sukar untuk dipastikan negeri mana yang pertama-tama menggunakan kapas, tetapi para ahli
mengatakan bahwa India adalah Negara tertua yang pertama menggunakan kapas. Sifat SERAT kapas adalah memiliki kekuatan
yang cukup tinggi dan dapat dipertinggi dengan proses perendaman dalam larutan soda kostik. Hal ini juga akan menambah kilau
dan daya serap SERAT pada waktu pencelupan atau proses kimia lainnya. Kekuatan SERAT kapas terutama dipengaruhi oleh
kadar selulosa dalam SERAT, panjang rantai molekul dan orientasinya. Kekuatan SERAT kapas dalam keadaan basah lebih tinggi
dibandingkan dalam keadaan kering. Oleh karena kapas sebagian besar tersusun dari selulosa SERAT kapas pada umumnya tahan
terhadap penyimpanan, pengolahan, dan pemakaian sehari-hari, kapas bersifat higroskopis atau menyerap air. Kapas memiliki
ketahanan terhadap panas yang tinggi, dan tahan sabun alkali.
Asam akan merusak kapas dan membentuk hidroselulosa. Lebih jauh asam kuat akan melarut kapas. Alkali sedikit
berpengaruh pada kapas, kecuali larutan alkali pekat akan menyebabkan penggelembungan pada SERAT, seperti pada proses
Merserisasi, yang menyebabkan SERAT menjadi lebih mengkilap dan kekuatannya juga lebih tinggi. Kapas mudah diserang oleh
jamur dan bakteri terutama pada keadaan lembab, dan pada suhu hangat, kapas memiliki beberapa sifat istimewa, misalnya mudah
dicuci, dan dalam pemakaianny nyaman saat dipakai, menyerap panas tubuh sehingga kapas lebih unggul dari SERAT-SERAT
lain.
Salah satu kain yang berasal dari SERAT kapas, yaitu kain katun. Kain katun memiliki kelebihan dibanding dari bahan
sintetis, katun lembut di tubuh, karena memiliki sirkulasi udara yang baik, menyerap panas tubuh sehingga terasa tetap sejuk, dan
kering, karena mampu menyerap keringat, berdasarkan sifat tersebut kain katun ideal untuk dijadikan busana anak. Kelebihan
katun yang lain adalah katun memiliki sifat hypoallergenic dan resisten terhadap tungau debu, sehingga cocok bagi penderita
asma, atau yang berkulit sensitif. Katun mudah kusut, maka dari itu para pakar tekstil bereksperimen mencampur katun dengan
bahan lain, yang disebut dengan nama cotton blend, katun dicampur dengan poliester, linen. Biasanya katun dicampur dengan 65
% SERAT sintesis, dan 35 % kapas. Kekurangan kain campuran ini yaitu SERAT kapas cepat menjadi rusak, sementara SERAT
sintetisnya tidak. Ketahanan yang berbeda ini terbentuknya gumpalan benang bulat-bulat kecil yang muncul dipermukaan kain.
2.
SERAT Protein
SERAT proteina dapat berbentuk staple atau filamen. SERAT protein berbentuk stapel berasal dari rambut hewan berupa
domba, alpaca, unta, cashmer, mohair, kelinci, dan vicuna. yang paling sering digunakan adalah wol dari bulu domba.
serat wol dari bulu domba
SERAT wol
Baju wol jika dipakai terasa hangat dan dapat digunakan untuk baju anak. dikatakan suatu bahan konduktor yang jelek, wol
bersifat hidroskopis. Tetapi SERAT tersebut juga melepaskan uap air secara perlahan-lahan, sewaktu wol melepaskan uap uap air
akan menimbulkan panas pada bahan tekstil . Wol tahan kusut dan bersifat dapat menahan lipatan, misalnya karena penyetrikaan.
Wol dan SERAT-SERAT yang sejenis merupakan SERAT-SERAT alam yang dapat (felting) menggumpal, apabila dikerjakan
dalam larutan sabun bersuhu panas.
SERAT sutera
SERAT sutera berbentuk filamen, dihasilkan oleh larva ulat sutera waktu membentuk kepompong. Sutra dapat digunakan
untuk busana pesta anak, yang sering digunakan adalah sutra campuran dengan SERAT sintetis.
kain sutera
2.2.2 Bahan Tekstil Sintesis
serat sutera
SERAT BUATAN
SERAT buatan menurut Jumaeri, (1979:35), yaitu “SERAT yang molekulnya disusun secara sengaja oleh manusia. Sifat-sifat
umum dari SERAT buatan, yaitu kuat dan tahan gesekan”.
(1) Rayon
Rayon merupakan SERAT buatan yang paling awal dibuat, memiliki faktor yang terpenting untuk keberhasilan pemasaran
SERAT rayon adalah harga yang murah dan dapat dipergunakan untuk membuat kain yang bagus dengan warna menyerupai wol,
sutera ataupun linen. SERAT rayon pertama kali dibuat untuk membuat kain pakaian jenis krep atau menyerupai linen. SERAT
rayon ada bermacam-macam yaitu SERAT rayon viskos, SERAT rayon kupramonium, SERAT rayon modulus, SERAT rayon
kekuatan tinggi, SERAT polinosic. Jenis SERAT rayon yang dapat digunakan sebagai kain untuk busana anak, yaitu SERAT rayon
viskosa dan rayon kuproamonium.
serat rayon
Rayon Viskosa
Campuran rayon viskosa dan poliester banyak digunakan sebagai bahan pakaian. Kain-kain yang halus digunakan untuk
pakaian dan pakaian dalam. Rayon viskosa tahan terhadap penyetrikaan, tetapi oleh pemanasan yang lama warnanya akan berubah
menjadi kuning. Sedangkan oleh penyinaran kekuatannya akan berkurang. Rayon viskosa cepat rusak oleh asam dibandingkan
dengan kapas, terutama dalam keadaan panas. Rayon viskosa tahan terhadap pelarut-pelarut, Sedangkan jamur akan menyebabkan
kekuatannya berkurang serta berwarna lebih kusam.
Rayon Kupramonium
Rayon kupramonium adalah selulosa yang di generasi, maka sifatnya dalam banyak hal sama dengan rayon viskos. Perbedaan
sifat-sifatnya antara rayon kupramonium sangat halus, lebih mulur diwaktu basah dibanding waktu kering, bahan mudah terbakar,
dan kekuatannya berkurang oleh sinar matahari. Rayon kupramonium kebanyakan digunakan untuk busana pesta anak wanita,
karena kain bermutu tinggi dengan kehalusan filamennya member sifat lemas dan drape yang baik.
Polimer Sintesis
Polimer sintetis yaitu SERAT yang dibuat dari polimer-polimer buatan. Polimer sintesis diantaranya poliamida (Nylon) dan
poliester.
serat polyester
Poliamida (Nylon)
Polimida (Nylon) merupakan SERAT yang kuat. Sifat-sifat Nylon adalah kuat dan tahan gesekan , daya mulurnya besar
apabila diregang sampai 8 %, benang akan kembali pada panjang semula, tetapi kalau terlalu regang bentuk akan berubah, elastis,
tidak mengisap uap air panas atau bahan tekstil mudah kering, sehingga Nylon akan baik digunakan untuk pakaian bepergian, dan
pakaian
dalam
anak
karena
ringan
dan
cepat
kering.
Poliester
Kain-kain yang dibuat dari poliester mempunyai sifat cepat kering, kuat dan dapat berbentuk seperti SERAT alam. SERATSERAT poliester bisa dicampur dengan SERAT-SERAT katun, wol, rayon, dan sutera. Poliester memiliki sifat yang baik, yaitu
sifat tahan kusut, dan dimensi yang stabil. Untuk pakaian ringan/tipis, poliester sangat baik jika dicampur dengan kapas.
SERAT poliester dapat menghasilkan kain yang tipis atau tebal dengan cara menenun atau merajut sesuai dengan kebutuhan,
jika menghendaki kain yang terasa sejuk atau hangat, poliester dapat dicampur dengan katun atau rayon, disebut dengan TC dan
TR,
yang
digunakan
sebagai
seragam
sekolah
anak.
SERAT akrilat
Sifat akrilat yang menonjol adalah mempunyai berat jenis rendah dan daya ruwah (bulking power) yang sangat besar, sehingga
SERAT tersebut sering diberi julukan hangat tak berbobot (Warmth Without Weight). SERAT akrilat di gunakan sebagai pengganti
wol pada busana anak. Keberhasilan SERAT akrilat terutama pada penggunaan sebagai SERAT stapel yang dapat menyerupai sifat
wol. Untuk pakaian terasa lebih lembut, lebih ringan dan tidak gatal seperti sifat SERAT wol, tidak mengempa (non felt), mudah
dicuci atau dirawat menjadikan SERAT ini saingan dari SERAT wol.
jumper dari serat akrilat
2.3.1 Pewarnaan Tekstil
Kewirausahaan
Jl. Wibawa Mukti Kav. PATI AURI Jatisari Jatiasih, Bekasi NPSN: 20223032, telepon: (021)
70993351
Kelompok 4
Nama Anggota
:
1. Gracia Elisanda
2. Heni Wijayanti
3. M. Yunus
4. M. Andika
5. M. Fitrah
6. Natasya Kaliza Vitri
7. Raiza Zsazsa
8. Syifa Damayanthi
9. Zaneta Noel
Tugas Perorangan
1. Gracia Elisandra
2. Heni Wijayanti
3. M. Yunus
4. M. Andika
5. M. Fitrah
6. Natasya Kaliza
7. Raiza Zsazsa
8. Syifa Damayanthi
9. Zaneta Noel
: Membuat Pola
: Menjahit
: Alat dan Bahan
: Alat dan Bahan
: Alat dan Bahan
: Menjahit
: Membuat Makala
: Membuat Pola
: Membuat Makala
Ucapan Terima Kasih
Segala hormat, Puji dan syukur bagi kemulian Bapa disorga, yang senantiasa melimpahkan
berkat dan Kasih-Nya dan tidak pernah meninggalkan kami sehingga tugas makalah ini dapat
diselesaikan dengan baik. Terima kasih untuk semua yang telah diberikan Tuhan. Bagi berkat yang
melimpah, kekuatan dan kasihnya yang terus menglir sepanjang hari serta membuat semuanya indah
pada waktunya.
Dengan tersusunnya skripsi ini, penulis menyampaikan banyak terima kasih dan penghargaan
kepada Bapak/Ibu Guru SMAN 11 BEKASI, para orang tua dan teman-teman semuanya. Terlebih
kepada anggota kelompok karena dengan kerja samanya, tugas ini dapat terselesaikan dengan
semaksimal mungkin.
.
Akhirnya dengan penuh rasa haru dan hormat, sebagai ungkapan terima kasih yang tak
terhingga, tugas ini dipersembahkan kepada Ibu Eka selaku Guru Prakarya yang dengan kesabaran
dan segala cinta kasih yang tulus mendidik dan mendoakan
kami.
Dan akhirnya “Cinta dan
hormatku seluruhnya untuk kalian”.
Kelompok IV
Kata Pengantar
Syukur kepada Tuhan yang Maha Esa , karena dengan kasih dan rahmatnya kami diberi kesehatan. Dan
atas kasihnya kelompok kami dapat menyelesaikan tugas Prakarya dan Kewirausahawan tentang “ Kain Flannel”
dengan sebaik - baiknya dan dan dapat terselesaikan dengan semaksimal mungkin sesuai dengan kerja keras
kelompok
kami.
Makalah ini dibuat dengan berbagai usahan dalam jangka waktu tertentu sehingga menghasilkan karya yang bias
dipertanggungjawabkan hasilnya. Kami mengucapkan terimakasih kepada pihak terkait yang telah membantu
kami dalam menghadapi berbagai tantangan dalam penyusunan makalah tentang Kain Flannel milik kelompok
kami
.
Kami menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karna itu kami
mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu
pengetahuan.
Terima
kasih,
dan semoga
makalah
ini
bisa
memberikan
sumbangsih
positif
bagi
kita
semua
Bekasi, 10 November 2014
BAB. I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dapat digolongkan ke dalam pengetahuan yaitu mengembangkan pengetahuan
dan melatih keterampilan kecakapan hidup berbasis seni dan teknologi berbasis ekonomis. Pembelajaran ini berawal
dengan melatih kemampuan ekspresi-kreatif untuk menuangkan ide dan gagasan agar menyenangkan orang lain, dan
dirasionalisasikan secara teknologis sehingga keterampilan tersebut bermuara apresiasi teknologi terbarukan, hasil ergonomis
dan aplikatif dalam memanfaatkan lingkungan sekitar dengan memperhatikan dampak ekosistem, manajemen dan ekonomis.
Rasional
Keterampilan harus menghasilkan karya yang menyenangkan bagi dirinya maupun orang lain serta mempunyai nilai
kemanfaatan yang sesungguhnya, untuk itu pelatihan berkarya dengan menyenagkan harus dimulai dengan memahami
estetika (keindahan) sebagai dasar penciptaan karya selanjutnya. Dalam rangkaian menemukan karya yang bermanfaat
dilatihkan mencipta, memproduksi dan memelihara yang ada kemudian memperoleh nilai kebaruan (novelty) sehingga
bermanfaat untuk kehidupan selanujutnya.
Prinsip mencipta, yaitu memproduksi dan mereproduksi diharapkan meningkatkan nilai sensibilitas terhadap kemajuan jaman
sekaligus mengapresiasi teknologi kearifan lokal yang telah mampun mengantarkan manusia Iondonesia mengalami kejayaan
pada masa lalu. Oleh karenanya, pembelajaran Prakarya di tingkat sekolah lanjutan pertama didahului dengan wawsan
keteknologian hasil kearfian lokal menuju teknologi terbarukan. Pelatihan dimulai dengan memahami fakta, prosedur, konsep
maupun dalil yang ada melalui studi perorangan, kelompok maupun projektif agar memberi dampak kepada pendidikan
karakter yang berupa kecerdasan kolektif. Hasil pembelajaran melalui eksplorasi alami maupun artifisial ini akan
memanfaatkan sebagai media sekaligus bahan pelajaran, sehingga berdasarkan nilai ekosistem dan keberlajutan materialnya.
1.2 Tujuan Penulisan
Secara keseluruhan tujuan Prakarya dan Kewirausahaan ini bertujuan untukMemfasilitasi peserta didik mampu berekspresi
kreatif melalui keterampilan teknik berkarya ergonomis, teknologi dan ekonomis.Melatih keterampilan mencipta karya berbasis
estetis, artistik, ekosistem dan teknologis Melatih memanfaatkan media dan bahan berkarya seni dan teknologi melalui prinsip
ergonomis, hygienis, tepat-cekat-cepat, ekosistemik dan metakognitif. Menghasilkan karya jadi maupun apresiatif yang siap
dimanfaatkan dalam kehidupan, maupun berisfat wawasan dan landasan pengembangan apropriatif terhadap teknologi terbarukan
dan teknologi kearifan lokal.Menumbuhkembangkan jiwa wirausaha melalui melatih dan mengelola penciptaan karya (produksi),
mengemas, dan usaha menjual berdasarkan prinsip ekonomis, ekosistemik dan ergonomis
1.3 Rumusan
BAB II. LANDASAN TEORI
2.1 Kerajinan tekstil Indonesia
Tekstil adalah bahan yang berasal dari serat yang diolah menjadi benang atau kain sebagai bahan untuk pembuatan busana
dan berbagai produk kerajinan lainnya. Istilah tekstil dalam pemakaiannya sehari-hari sering disamakan dengan istilah kain.
Namun ada sedikit perbedaan antara dua istilah ini, tekstil dapat digunakan untuk menyebut bahan apapun yang terbuat dari
tenunan benang, sedangkan kain merupakan hasil jadinya, yang sudah bisa digunakan.
2.1.1
Kerajinan tekstil tradisional
Karya kerajinan tekstil tradisional Indonesia, secara fungsi dapat dibagi sebagai berikut.
1. Sebagai pemenuhan kebutuhan sandang yang melindungi tubuh, seperti kain panjang, sarung dan baju daerah
2. Sebagain alat bantu atau alat rumah tangga, seperti kain gendongan bayi dan untuk membawa barang
3. Sebagai alat ritual (busana khusus ritual tradisi tertentu), contohnya,
Kain tenun Ulos
Kain pembungkus kafan batik motif doa
Kain ikat celup Indonesia Timur (penutup jenazah)
Kain Tapis untuk pernikahan masyarakat daerah Lampung
Kain Cepuk untuk ritual adat di Pulau Nusa Penida
Kain Songket untuk pernikahan dan khitanan
Kain Poleng dari Bali untuk acara ruwatan (penyucian)
Tekstil tradisional Indonesia berkembang dengan kreativitas setempat baik pengaruh dari suku maupun bangsa lain. Secara
geogra¬s, posisi Indonesia terletak pada persimpangan kebudayaan besar, antara dua benua Asia dan Australia, serta dua samudra,
yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasi¬k. Gelombang kontak perdagangan yang melewati wilayah negara kepulauan Indonesia
memberikan pengaruh dan mengakibatkan akulturasi (percampuran) budaya yang tampak pada pengembangan karya kerajinan
tekstil di Indonesia.
Kain-kain tradisional di wilayah kepulauan Indonesia ini pada awalnya merupakan alat tukar/ barter yang dibawa oleh pedagang
pendatang dengan penduduk asli saat membeli hasil bumi dan rempah-rempah di Indonesia. Sekitar abad ke-15 Masehi, pedagang
muslim Arab dan India melakukan kontak dagang dengan mendatangi pulau Jawa dan Sumatra. Pengaruh Islam secara langsung
dapat dilihat pada tekstil Indonesia. Beberapa batik yang dibuat di Jambi dan Palembang di Sumatra, serta di Utara Jawa, dibuat
dengan menggunakan ayat-ayat yang berasal dari bahasa Arab Al Qur’an.
Di Indonesia juga terdapat kain sarung kotak-kotak dan polos yang banyak digunakan di Semenanjung Arab, Timur Laut Afrika,
Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Kepulauan Pasi¬k. Pada abad ke-13 pedagang Gujarat memperkenalkan Patola, yaitu kain
dengan teknik tenun ikat ganda dari benang sutra yang merupakan busana Gujarat, Barat Laut India. Proses pembuatan kain Patola
sangat rumit sehingga di India kain ini digunakan dalam berbagai upacara yang berhubungan dengan kehidupan manusia, seperti
kelahiran, perkawinan dan kematian juga sebagai penolak bala.
2.1.2
kerajinan tekstil modern
Contoh Kerajinan Tekstil Modern
Karya kerajinan tekstil, secara fungsi dapat dibagi sebagai berikut :
1) Sebagai pemenuhan kebutuhan sandang dan fashion
a) Busana
b) Aksesoris
c) Sepatu
d) Topi
e) Tas
2) Sebagai pelengkap interior
a) Kain tirai
b) Kain salut kursi
c) Perlengkapan rumah tangga (cempal, alas makan dan minum, tudung
saji, sarung bantal, sprei, keset, lap, dll)
d) Aksesori ruangan (wadah tissue, taplak, hiasan dekorasi ruangan, kap
lampu, dll)
3) Sebagai wadah dan pelindung benda
a) Tas laptop
b) Aneka tas
C) Aneka wadah
D) Aneka dompet
E) dan lain-lain
2.2 bahan tekstil
2.2.1 Bahan Tekstil alami
Tekstil adalah bahan yang berasal dari serat yang diolah menjadi benang atau kain sebagai bahan untuk pembuatan busana dan
berbagai produk kerajinan lainnya. Dari pengertian tekstil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa bahan/produk tekstil meliputi
produk serat, benang, kain, pakaian dan berbagai jenis benda yang terbuat dari serat. Pada umumnya bahan tekstil dikelompokkan
menurut jenisnya sebagai berikut:
1.
Berdasar jenis produk/bentuknya: serat staple, serat filamen, benang, kain, produk jadi (pakaian / produk kerajinan dll)
2.
Berdasar jenis bahannya: serat alam, serat sintetis, serat campuran
3.
Berdasarkan jenis warna/motifnya: putih, berwarna, bermotif/bergambar
4.
Berdasarkan jenis kontruksinya: tenun, rajut, renda, kempa. benang tunggal, benang gintir
SERAT ALAMI
SERAT alam menurut Jumaeri, (1977:5), yaitu “SERAT yang langsung diperoleh di alam. Pada umumnya kain dari
SERAT alam mempunyai sifat yang hampir sama yaitu kuat, padat, mudah kusut, dan tahan penyetrikaan”. SERAT alam
digolongkan lagi menjadi :
1.
SERAT Tumbuh-tumbuhan (selulosa)
SERAT tumbuh-tumbuhan memiliki dasar kimia selulosa yang berdasrkan pada asal tumbuhannya dapat berasal dari
biji, daun, batang, dan, buah.
(a) Biji
SERAT yang berasal dari biji terdiri atas SERAT kapas dan kapok. Namun dalam pembuatan busana lebih banyak
digunakan SERAT kapas (cotton). SERAT kapok digunakan sebagai bahan pengisi. Menurut perkiraan, kapas telah dikenal orang
sejak 5.000 tahun sebelum Masehi. Sukar untuk dipastikan negeri mana yang pertama-tama menggunakan kapas, tetapi para ahli
mengatakan bahwa India adalah Negara tertua yang pertama menggunakan kapas. Sifat SERAT kapas adalah memiliki kekuatan
yang cukup tinggi dan dapat dipertinggi dengan proses perendaman dalam larutan soda kostik. Hal ini juga akan menambah kilau
dan daya serap SERAT pada waktu pencelupan atau proses kimia lainnya. Kekuatan SERAT kapas terutama dipengaruhi oleh
kadar selulosa dalam SERAT, panjang rantai molekul dan orientasinya. Kekuatan SERAT kapas dalam keadaan basah lebih tinggi
dibandingkan dalam keadaan kering. Oleh karena kapas sebagian besar tersusun dari selulosa SERAT kapas pada umumnya tahan
terhadap penyimpanan, pengolahan, dan pemakaian sehari-hari, kapas bersifat higroskopis atau menyerap air. Kapas memiliki
ketahanan terhadap panas yang tinggi, dan tahan sabun alkali.
Asam akan merusak kapas dan membentuk hidroselulosa. Lebih jauh asam kuat akan melarut kapas. Alkali sedikit
berpengaruh pada kapas, kecuali larutan alkali pekat akan menyebabkan penggelembungan pada SERAT, seperti pada proses
Merserisasi, yang menyebabkan SERAT menjadi lebih mengkilap dan kekuatannya juga lebih tinggi. Kapas mudah diserang oleh
jamur dan bakteri terutama pada keadaan lembab, dan pada suhu hangat, kapas memiliki beberapa sifat istimewa, misalnya mudah
dicuci, dan dalam pemakaianny nyaman saat dipakai, menyerap panas tubuh sehingga kapas lebih unggul dari SERAT-SERAT
lain.
Salah satu kain yang berasal dari SERAT kapas, yaitu kain katun. Kain katun memiliki kelebihan dibanding dari bahan
sintetis, katun lembut di tubuh, karena memiliki sirkulasi udara yang baik, menyerap panas tubuh sehingga terasa tetap sejuk, dan
kering, karena mampu menyerap keringat, berdasarkan sifat tersebut kain katun ideal untuk dijadikan busana anak. Kelebihan
katun yang lain adalah katun memiliki sifat hypoallergenic dan resisten terhadap tungau debu, sehingga cocok bagi penderita
asma, atau yang berkulit sensitif. Katun mudah kusut, maka dari itu para pakar tekstil bereksperimen mencampur katun dengan
bahan lain, yang disebut dengan nama cotton blend, katun dicampur dengan poliester, linen. Biasanya katun dicampur dengan 65
% SERAT sintesis, dan 35 % kapas. Kekurangan kain campuran ini yaitu SERAT kapas cepat menjadi rusak, sementara SERAT
sintetisnya tidak. Ketahanan yang berbeda ini terbentuknya gumpalan benang bulat-bulat kecil yang muncul dipermukaan kain.
2.
SERAT Protein
SERAT proteina dapat berbentuk staple atau filamen. SERAT protein berbentuk stapel berasal dari rambut hewan berupa
domba, alpaca, unta, cashmer, mohair, kelinci, dan vicuna. yang paling sering digunakan adalah wol dari bulu domba.
serat wol dari bulu domba
SERAT wol
Baju wol jika dipakai terasa hangat dan dapat digunakan untuk baju anak. dikatakan suatu bahan konduktor yang jelek, wol
bersifat hidroskopis. Tetapi SERAT tersebut juga melepaskan uap air secara perlahan-lahan, sewaktu wol melepaskan uap uap air
akan menimbulkan panas pada bahan tekstil . Wol tahan kusut dan bersifat dapat menahan lipatan, misalnya karena penyetrikaan.
Wol dan SERAT-SERAT yang sejenis merupakan SERAT-SERAT alam yang dapat (felting) menggumpal, apabila dikerjakan
dalam larutan sabun bersuhu panas.
SERAT sutera
SERAT sutera berbentuk filamen, dihasilkan oleh larva ulat sutera waktu membentuk kepompong. Sutra dapat digunakan
untuk busana pesta anak, yang sering digunakan adalah sutra campuran dengan SERAT sintetis.
kain sutera
2.2.2 Bahan Tekstil Sintesis
serat sutera
SERAT BUATAN
SERAT buatan menurut Jumaeri, (1979:35), yaitu “SERAT yang molekulnya disusun secara sengaja oleh manusia. Sifat-sifat
umum dari SERAT buatan, yaitu kuat dan tahan gesekan”.
(1) Rayon
Rayon merupakan SERAT buatan yang paling awal dibuat, memiliki faktor yang terpenting untuk keberhasilan pemasaran
SERAT rayon adalah harga yang murah dan dapat dipergunakan untuk membuat kain yang bagus dengan warna menyerupai wol,
sutera ataupun linen. SERAT rayon pertama kali dibuat untuk membuat kain pakaian jenis krep atau menyerupai linen. SERAT
rayon ada bermacam-macam yaitu SERAT rayon viskos, SERAT rayon kupramonium, SERAT rayon modulus, SERAT rayon
kekuatan tinggi, SERAT polinosic. Jenis SERAT rayon yang dapat digunakan sebagai kain untuk busana anak, yaitu SERAT rayon
viskosa dan rayon kuproamonium.
serat rayon
Rayon Viskosa
Campuran rayon viskosa dan poliester banyak digunakan sebagai bahan pakaian. Kain-kain yang halus digunakan untuk
pakaian dan pakaian dalam. Rayon viskosa tahan terhadap penyetrikaan, tetapi oleh pemanasan yang lama warnanya akan berubah
menjadi kuning. Sedangkan oleh penyinaran kekuatannya akan berkurang. Rayon viskosa cepat rusak oleh asam dibandingkan
dengan kapas, terutama dalam keadaan panas. Rayon viskosa tahan terhadap pelarut-pelarut, Sedangkan jamur akan menyebabkan
kekuatannya berkurang serta berwarna lebih kusam.
Rayon Kupramonium
Rayon kupramonium adalah selulosa yang di generasi, maka sifatnya dalam banyak hal sama dengan rayon viskos. Perbedaan
sifat-sifatnya antara rayon kupramonium sangat halus, lebih mulur diwaktu basah dibanding waktu kering, bahan mudah terbakar,
dan kekuatannya berkurang oleh sinar matahari. Rayon kupramonium kebanyakan digunakan untuk busana pesta anak wanita,
karena kain bermutu tinggi dengan kehalusan filamennya member sifat lemas dan drape yang baik.
Polimer Sintesis
Polimer sintetis yaitu SERAT yang dibuat dari polimer-polimer buatan. Polimer sintesis diantaranya poliamida (Nylon) dan
poliester.
serat polyester
Poliamida (Nylon)
Polimida (Nylon) merupakan SERAT yang kuat. Sifat-sifat Nylon adalah kuat dan tahan gesekan , daya mulurnya besar
apabila diregang sampai 8 %, benang akan kembali pada panjang semula, tetapi kalau terlalu regang bentuk akan berubah, elastis,
tidak mengisap uap air panas atau bahan tekstil mudah kering, sehingga Nylon akan baik digunakan untuk pakaian bepergian, dan
pakaian
dalam
anak
karena
ringan
dan
cepat
kering.
Poliester
Kain-kain yang dibuat dari poliester mempunyai sifat cepat kering, kuat dan dapat berbentuk seperti SERAT alam. SERATSERAT poliester bisa dicampur dengan SERAT-SERAT katun, wol, rayon, dan sutera. Poliester memiliki sifat yang baik, yaitu
sifat tahan kusut, dan dimensi yang stabil. Untuk pakaian ringan/tipis, poliester sangat baik jika dicampur dengan kapas.
SERAT poliester dapat menghasilkan kain yang tipis atau tebal dengan cara menenun atau merajut sesuai dengan kebutuhan,
jika menghendaki kain yang terasa sejuk atau hangat, poliester dapat dicampur dengan katun atau rayon, disebut dengan TC dan
TR,
yang
digunakan
sebagai
seragam
sekolah
anak.
SERAT akrilat
Sifat akrilat yang menonjol adalah mempunyai berat jenis rendah dan daya ruwah (bulking power) yang sangat besar, sehingga
SERAT tersebut sering diberi julukan hangat tak berbobot (Warmth Without Weight). SERAT akrilat di gunakan sebagai pengganti
wol pada busana anak. Keberhasilan SERAT akrilat terutama pada penggunaan sebagai SERAT stapel yang dapat menyerupai sifat
wol. Untuk pakaian terasa lebih lembut, lebih ringan dan tidak gatal seperti sifat SERAT wol, tidak mengempa (non felt), mudah
dicuci atau dirawat menjadikan SERAT ini saingan dari SERAT wol.
jumper dari serat akrilat
2.3.1 Pewarnaan Tekstil