S SEJ 0901594 Chapter1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian

Sejarah keberadaan majalah sebagai media massa di Indonesia dimulai
pada masa menjelang dan awal kemerdekaan Indonesia. Di Jakarta pada tahun
1945 terbit majalah bulanan dengan nama Pantja Raja pimpinan Markoem Djojo
Hadisoeparto dengan prakarsa dari Ki Hadjar Dewantoro, sedang di Ternate pada
bulan Oktober 1945 Arnold Monoutu dan dr. Hassa Missouri menerbitkan
majalah mingguan Menara Merdeka yang memuat berita-berita yang disiarkan
radio republik Indonesia. Di Kediri terbit majalah berbahasa Jawa Djojobojo,
pimpinan Tadjib Ermadi. Para angota ikatan Pelajar Indonesia di Blitar
menerbitkan

majalah

berbahasa

Jawa,

Obor


(Suluh

(http//www.kompasiana.com//bujanggamanik//maulana 2009//05 Maret 2016).
Awal orde baru , banyak majalah yang terbit dan cukup beragam jenisnya,
diantaranya di Jakarta terbit majalah Selecta pimpinan Sjamsudin Lubis, majalah
Sastra Horison pimpinan Mochtar Lubis, Panji Masyarakat dan majalah Kiblat.
Hal ini terjadi sejalan dengan kondisi perekonomian bangsa Indonesia yang
semakin baik, serta tingkat pendidikan masyarakat yang semakin maju.
Kategorisasi majalah yang terbit pada masa orde baru, yakni : a) Majalah Berita
:Tempo, Gatra, Sinar, Tiras, b) Majalah Keluarga :Ayahbunda, Famili, c) Majalah
Wanita : Femina, Kartini, Sarinah, d) Majalah Pria : Matra, e) Majalah Remaja
Wanita : Gadis, Kawanku, f) Majalah Remaja Pria : Hai, g) Majalah Anak-anak :
Bobo, Ganesha, Aku anak sholeh, h) Majalah ilmiah popular : Prisma, I) Majalah
Umum : Intisari, Warnasari, j) Majalah Hukum : Forum Keadilan, k) Majalah
Pertanian : Trubus, l) Majalah Humor : Humor, m) Majalah Olahraga : Sportif,
Raket, n) Majalah Berbahasa Daerah : Mangle, (Sunda, Bandung), Djaka Lodang
(Jawa, Yogyakarta) (Taufiq, 2010:14).

1

Ima Nurani, 2016
PERANAN MAJALAH CUPUMANIK DALAM MENGEMBANGKAN BAHASA SUNDA TAHUN 2003-2013
DI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tahun 2001 komunitas budayawan Sunda yang di prakarsai Yayasan
Budaya Rancage mengadakan Konferensi Budaya Sunda (KIBS) pertama di
Gedung Merdeka, Bandung.Para pemerhati dan peneliti budaya Sunda dari
Konferensi Internasional Bahasa Sunda.Berbagai materi sidang kemudian
direkomendasikan untuk ditulis ke dalam sebuah agenda.Agenda tersebut
mencakup berbagai bidang yang berkaitan dengan bahasa dan sastra Sunda,
sejarah, arkeologi, filologi, agama, filsafat hidup, ekonomi, sosial dan politik.
Agenda KIBS harus disebarluaskan, agar diketahui oleh masyarakat umum
diperlukan media untuk menyampaikan dan mewadahi berbagai aspirasi
kasundaan. Salah satu agenda yang tercetus dalam rekomendasi KIBS I tersebut
adalah dalam upaya melestarikan dan mengembangkan budaya Sunda, tugas agenagen sosialisasi seperti budayawan dan ulama, keluarga, lembaga pendidikan,dan
media massa harus senantiasa dioptimalkan (company profilemajalahCupumanik).
Bertolak dari rekomendasi tersebut, juga disertai harapan untuk ikut
memberdayakan dan melestarikan nilai-nilai budaya Sunda, maka pada bulan
Agustus tahun 2003 beberapa budayawan Sunda di Bandung yang tergabung

dalam Klub Baca Girimukti menerbitkan majalah Sunda Cupumanik. Majalah
Cupumanik ditujukan untuk masyarakat suku Sunda yang memiliki perhatian
khusus pada budaya Sunda.Majalah tersebut terbit sebagai tugas sosial media
Sunda untuk menginformasikan beragam peristiwa kasundaan pada masyarakat.
Namun, selain berdiri sebagai salah satu agen sosialisasi budaya Sunda, majalah
ini berdiri atas dasar semakin banyaknya jenis media cetak khususnya majalah
yang

semakin

tersegmentasi(Ajip-Rosidi.com/yayasan-kebudayaan-

rancage/profil-majalah-cupumanik/15 November 2015).
Menurut Khasali (1995) dalam Yanuar (2009:17), bahwa media cetak
adalah suatu media yang statis dan mengutamakan pesan-pesan visual, media ini
terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna
dan halaman putih.Salah satu media cetak adalah majalah.Majalah merupakan
penerbitan berkala yang berisi bermacam-macam artikel dalam subjek yang
bervariasi. Majalah lokal di Indonesia dapat dibedakan menjadi empat belas
2

Ima Nurani, 2016
PERANAN MAJALAH CUPUMANIK DALAM MENGEMBANGKAN BAHASA SUNDA TAHUN 2003-2013
DI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kategori yang terdiri dari opini, agama.ekonomi, keuangan, dakwah Islam, gaya
hidup, permainan video, remaja, anak, kawasan, kesehatan, khusus, computer,
handphone, dan bahasa daerah.
Majalah menspesialisasikan produknya untuk menjangkau konsumen
tertentu. Pembacanya lebih sedikit dari surat kabar, namun majalah memiliki
pasar yang jauh tersegmentasi. Majalah umumnya menyajikan berita yang dengan
menceritakan berbagai kejadian yang bersifat menghibur dan mendidik.Majalah
mematok harga jual yang tinggi karena biaya produksi yang tinggi pula. Harga
yang lebih tinggi dibandingkan surat kabar terasa wajar, karena bentuk, tampilan
dan

kualitas

kertas


dari

majalah

lebih

baik

dari

surat

kabar

(Wikipedia.org/majalah,2015).
Fungsi majalah sendiri untuk penerbit sebagai media belajar organisasi,
komunikasi, promosi, penyalur bakat dalam bidang tulisan. Sedangkan untuk
pembaca majalah sebagai sumber informasi, media komunikasi, penyalur aspirasi
setiap orang dan sebagai penghibur (Effendy, 2008:54).
Majalah Cupumanik didirikan dan dikelola oleh budayawan Sunda di kota

Bandung, yang telah bertahun-tahun berkecimpung dalam aktivitas kegiatan
budaya Sunda. Hal ini menjadikan majalah Cupumanik secara content menjadi
tahu benar apa yang sedang dibutuhkan oleh masyarakat Sunda di Indonesia,
khususnya di Jawa Barat. Majalah Cupumanik mengambil segmentasi
berdasarkan budaya disebabkan budaya adalah tema yang tidak akan pernah ada
habisnya untuk dikupas. Budaya merupakan tema yang menarik dengan segala
persoalan

sejarah,

perkembangannya

penerapan

dalam

kehidupan,

permasalahan,


serta

(Ajip-Rosidi.com/yayasan-kebudayaan-rancage/profil-

cupumanik/15 November2015).
Adapun beberapa alasan penting mengapa penulis tertarik untuk mengkaji
perkembangan media cetak di kota Bandung. Pertama, majalah sejenis
Cupumanik merupakan media lokal kasundaan yang tidak banyak,sebab bahasa
Sunda hanya ada di kawasan yang mayoritas penduduknya adalah suku Sunda.
Melihat media tersebut, penelitian ini diharapkan sebagai salah satu cara untuk
3
Ima Nurani, 2016
PERANAN MAJALAH CUPUMANIK DALAM MENGEMBANGKAN BAHASA SUNDA TAHUN 2003-2013
DI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memberikan informasi. Kedua, penulis ingin mengetahui bagaimana media cetak
lokal majalah sejenis Cupumanik hanya dapat bertahan dalam kurun waktu hanya
satu dekade saja.
Penelitian ini difokuskan pada tahun 2003-2013 untuk melihat dinamika

perkembangan yang terjadi pada majalah kasundaan ini.Tahun 2003 merupakan
angka tahun terbentuk dan awal diterbitkannya Majalah Cupumanik. Penelitian ini
penulis batasi hingga tahun 2013 dimana Majalah Cupumanik ini penerbitannya
sempat terhenti.
Hal tersebut dalam sebuah penelitian tidak hanya sebatas menggambarkan
kurun waktu di atas, namun penulis akan berusaha mengamati dan menganalisis
serta menuliskan beberapa hal atau catatan penting yang berkaitan dengan
perkembangan Majalah Cupumanik sejak lahir serta perkembangannya dari masa
ke masa. Selaras dengan ilmu sejarah, bahwa waktu demi waktu merupakan suatu
hal yang saling berkaitan dan menentukan dalam suatu peristiwa fenomena seperti
halnya dalam perkembangan Majalah Cupumanik.
Berdasarkan alasan di atas, maka eksistensi Majalah Cupumanik harus
dipertahankan hal ini tidak terlepas dari dasar kemunculan Majalah Cupumanik
untuk menyebarluaskan nilai-nilai budaya Sunda kepada masyarakat.Agar lebih
mengenal keberadaanya di masyarakat yang akhirnya dapat menumbuhkan
kesadaran betapa pentingnya sebuah media cetak lokal yang mengandung nilainilai budaya bagi masyarakat. Dengan alasan tersebut penulis mencoba mengkaji
lebih dalam mengenai Majalah Cupumanik yang berada dikota Bandung, dengan
judulPeranan Majalah Cupumanik dalam Mengembangkan Bahasa Sunda Di
Kota Bandung tahun 2003-2013.


B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, yang menjadi pokok
permasalahan ini adalah “Bagaimana Peranan Majalah Cupumanik dalam
mengembangkan bahasa Sunda di Kota Bandung?”. Untuk memudahkan dan
4
Ima Nurani, 2016
PERANAN MAJALAH CUPUMANIK DALAM MENGEMBANGKAN BAHASA SUNDA TAHUN 2003-2013
DI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengarahkan dalam pembahasan maka penulis mengidentifikasikan permasalahan
tersebut kedalam beberapa pertanyaan sebagai berikut:
1. Bagaimana latar belakang lahirnya Majalah Cupumanik?
2. Bagaimana keberadaan Majalah Cupumanik tahun 2003-2013 di Kota
Bandung?
3. Bagaimana peranan Majalah Cupumanik sebagai media kasundaan tahun
2003-2013 di Kota Bandung?
4. Faktor-faktor apa saja yang dapat menghambat perkembangan Majalah
Cupumanik di Kota Bandung?


C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok pemikiran di atas, terdapat tujuan yang hendak dicapai
oleh penulis secara umum dan khusus. Secara umum penelitian dilakukan untuk
menambah khazanah penulisan karya ilmiah sejarah, terutama sejarah media cetak
lokal . Sedangkan tujuan khusus dari penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Memaparkan sejarah lahirnya Majalah Cupumanik.
2. Mendeskripsikan keberadaan Majalah Cupumanik di Kota Bandung tahun
2003-2013.
3. Mendeskripsikan peranan Majalah Cupumanik sebagai media kasundaaan
di Kota Bandung.
4. Mengungkapkan faktor-faktor apa saja yang menghambat perkembangan
Majalah Cupumanik di Kota Bandung.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan dan bermanfaat untuk berbagai pihak, baik penulis, khalayak umum
dan sebagainya. Secara rinci manfaat penelitian tersebut antara lain:


5
Ima Nurani, 2016
PERANAN MAJALAH CUPUMANIK DALAM MENGEMBANGKAN BAHASA SUNDA TAHUN 2003-2013
DI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Memperkaya khazanah penulisan sejarah dalam rangka mengembangkan
wawasan yang berkaitan dengan pers atau media cetak lokal .
2. Sumbangan informasi atau dokumentasi, khususnya media cetak lokal
kasundaan yang berkembang di Kota Bandung.
3. Referensi untuk umum dan siapa saja yang sedang mempelajari sejarah
agar dapat memupuk kesejarahan dan kedaerahan.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Adapun Struktur Organisasi Skripsi ini tersusun sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan berisi latar belakang masalah yang menguraikan halhal umum yang menjadikan lahir, keberadaan, peranan dan faktor penghambat
Majalah Cupumanik di Kota Bandung layak untuk dijadikan sebuah penelitian.
Untuk memperinci dan membatasi permasalah agar tidak melebar maka
dicantumkan perumusan dan pembatasan masalah sehingga permasalah dapat
dikaji dalam penulisan skripsi. Pada bagian akhir dari bab ini akan dimuat tentang
metode penelitian, struktur organisasi skripsi yang akan menjadi kerangka
penulisan skripsi.
Pada Bab II Kajian Pustaka ini akan dipaparkan mengenai konsep-konsep
yang relevan yang dapat digunakan sebagai bahan penelitian. Selain itu, di sini
akan dijelaskan pula tentang penelitian-penelitian atau kajian-kajian yang
sebelumnya berhubungan dengan topik yang diteliti dalam penelitian penulis.
Bab III Metode Penelitian adalah bab yang berisikan mengenai kegiatankegiatan dan cara-cara yang dilakukan dalam penelitian skripsi. Metode yang
digunakan tentu adalah metode penelitian sejarah, di mana langkah-langkahnya
terbagi menjadi heuristik atau pengumpulan sumber, kritik terhadap sumber yang
telah dikumpulkan, interpretasi sumber, hingga ke tahap penulisan atau
historiografi. Dari setiap langkah yang ditempuh nantinya akan dipaparkan lebih
rinci lagi sesuai dengan keadaan di lapangan.

6
Ima Nurani, 2016
PERANAN MAJALAH CUPUMANIK DALAM MENGEMBANGKAN BAHASA SUNDA TAHUN 2003-2013
DI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bab IV Pembahasan berisikan deskripsi mengenai Peranan Majalah
Cupumanik. Penulisan ini disesuaikan dengan pertanyaan penelitian yang
sebelumnya telah diajukan dalam rumusan dan batasan masalah, yakni tentang
latar belakang lahirnya Majalah Cupumanik, keberadaan Majalah Cupumanik,
peranan Majalah Cupumanik sebagai media kasundaan di kota Bandung serta
faktor-faktor penghambat perkembangan Majalah Cupumanik di Kota Bandung.
Dalam Bab V Simpulan dan Rekomendasi ini akan dipaparkan beberapa
simpulan dan rekomendasi sebagai jawaban pertanyaan yang diajukan serta
sebagai inti dari pembahasan bab-bab sebelumnya dan menguraikan hasil-hasil
temuan penulis tentang permasalahan yang dikaji pada penulisan skripsi ini.
Serta memberikan rekomendasi dari hasil penelitian yang telah dilakukan.

7
Ima Nurani, 2016
PERANAN MAJALAH CUPUMANIK DALAM MENGEMBANGKAN BAHASA SUNDA TAHUN 2003-2013
DI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu