Pengaruh Pengawasan dan Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Surakarta | Afifah | Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran 1714 9222 1 PB

Pengaruh Pengawasan dan Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Surakarta
Nurul Afifah, Tri Murwaningsih, Susantiningrum
Prodi Ekonomi BKK Administrasi Perkantoran, FKIP Universitas Sebelas Maret
enambelasmei_90@yahoo.co.id

Abstract:.The objectives of this research are to investigate: (1) to a partially significant effect
of the work supervision and the work motivation on the work satisfaction of the staff of the
Department of Education, Youth, and Sports of Surakarta City (2) and to a simultaneously
significant effect of the work supervision and the work motivation on the work satisfaction of
the staff of the Department of Education, Youth, and Sports of Surakarta City. This research
used the descriptive quantitative research method. Its population was all of the staffs of the
Office of Education, Youth, and Sports of Surakarta City as many as 80 persons. The
samples of the research consisted of 49 persons or 60% of the population. They were taken
by using the proportional random sampling technique. The data of the research were
gathered through questionnaire, and they were then statistically analyzed by using the
correlational and multiple regression analyses. The results of the research are as follows: (1)
there is a partially significant effect of the work supervision and the work motivation on the
work satisfaction (2) and there is a simultaneously significant effect of the work supervision
and the work motivation on the work satisfaction. Each independent variable has a
contribution to the dependent variable. The relative contribution of the work supervision to the

work satisfaction is 43.60%, and that of the work motivation to the work satisfaction is
56.40%. Furthermore, the effective contribution of the work supervision to the work
satisfaction is 29.33%, and that of the work motivation to the work satisfaction is 37.95%.
Keywords: supervision, motivation, and work satisfaction
A. Pendahuluan

pengawasan

Organisasi
efektif

dapat

apabila

manajemen

seperti

berjalan


tahapan

fungsi-fungsi

sesuai

perencanaan,

apapun

dilaksanakan

pekerjaan
dengan
suatu

agar

bisa


berjalan

rencana.

Sebagus

rencana,

bentuk

pengorganisasian, pengawasan dan

organisasi dan personil pelaksananya,

motivasi

tanpa

yang


ada

di

dalamnya

adanya

berfungsi dengan baik, serta unsur-

maka tidak

unsur

harus

penunjangnya

tersedia


dan

faktor

pengawasan

akan berguna karena

disadari

bahwa

manusia

memenuhi persayaratan. Dari fungsi

sebagai

di atas, maka fungsi pengawasan


keterbatasan. Fungsi perencanaan,

menjadi

pengorganisasian,

sangat

penting

karena

pelaksana

memiliki

personil,

dan


pengarahan tidak akan efektif tanpa

kenyataan

adanya

dikatakan bahwa pemberian motivasi

fungsi

pengawasan

Handoko:2001).

(Hani

Pengawasan

penting


tersebut

karena

maka

dengan

dapat
motivasi

merupakan penemuan dan penerapan

diharapkan

cara serta alat untuk menjamin bahwa

bekerja keras dan antusias untuk


rencana telah dilaksanakan sesuai

mencapai produktivitas kerja yang

dengan

ditetapkan.

tinggi. Jika peningkatan motivasi kerja

Pengawasan bisa bersifat positif dan

pegawai dilakukan secara optimal

negatif,

yang

telah


bersifat

setiap

pegawai

mau

positif

apabila

maka dapat tercipta pula kualitas dan

mencoba

untuk

kepuasan kerja bagi setiap pegawai.


mengetahui apakah tujuan organisasi

Tanpa adanya motivasi dari para

dicapai dengan efisien dan efektif.

pegawai

Sedangkan

bersifat

kepentingan perusahaan maka tujuan

negatif apabila pengawasan mencoba

yang telah ditetapkan tidak akan

untuk menjamin bahwa kegiatan yang

tercapai. Sebaliknya apabila terdapat

tidak diinginkan tidak akan terjadi atau

motivasi

muncul.

demikian

pegawai

beberapa

merupakan

pengawasan

pengawasan

Dengan

pengawasan
tahapan,

memiliki

yaitu

pelaksanaan,

yang

besar

maka
suatu

standar

keberhasilan

penentuan

ukuran

mencapai tujuannya.

pengambilan tindakan.

atau

bekerjasama

memiliki

pelaksanaan dan pembandingan serta
Pada

untuk

hal

para

tersebut

jaminan

organisasi

atas
dalam

Pengawasan dan motivasi kerja
hanya merupakan salah satu faktor

dasarnya,

perusahaan

dari

bagi

organisasi

bukan

saja

yang mempengaruhi kepuasan kerja
pegawai

suatu

organisasi.

mengharapkan pegawai yang mampu,

Pengawasan terhadap pegawai yang

cakap,

berjalan dengan baik maka akan

dan

terampil,

tetapi

yang

terpenting mereka mau bekerja giat

mengurangi

dan berkeinginan untuk mencapai

pegawai,

hasil kerja yang optimal. Peningkatan

pemberian motivasi yang cukup baik

sikap, kemauan, dan kemampuan

akan meningkatkan kinerja pegawai

pegawai

dan

dapat

serangkaian

dilakukan
pemantauan

dengan

tingkat
demikin

pada

kesalahan
pula

akhirnya

dengan

mampu

dan

memberikan kepuasan kerja pegawai

perhatian tindakan nyata agar tercapai

sehingga akan tercapai apa yang

suatu kepuasan dalam bekerja. Dari

menjadi tujuan organisasi. Pemberian

motivasi dari pimpinan
memuaskan

para

yang cukup

pegawai

akan

kerjapun

dapat

dirasakan

oleh

kepuasan

kerja

berbagai

aspek

pegawai.

mendorong bekerja dengan sebaikbaiknya,

sehingga

proses

suatu

B. Kajian Pustaka

pekerjaan dapat berjalan dengan baik.

Faktor-faktor

Oleh karena itu, pihak organisasi

berpangkal

dituntut

pekerjaan seperti gaji, kesempatan

untuk

prosedur

dapat

menciptakan

pengawasan

dari

serta

promosi, motivasi, perhatian dan reka-

memperhatikan pemberian motivasi

rekan sekerja. Disamping itu juga

yang baik sehingga pegawai dapat

berasal dari faktor-faktor lingkungan

memperoleh kepuasan dalam bekerja

kerja

dengan hasil kerja yang maksimal.

(supervisi), kebijakan dan prosedur,

Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga Kota Surakarta merupakan
organisasi

pemerintah

Kementerian

di

Pendidikan

bawah
Nasional

seperti

gaya

pengawasan

keanggotaan kelompok kerja, serta
kondisi kerja.
Menurut
(2009:856),

Veithzal
kepuasan

Rivai

kerja

pada

yang bergerak di bidang pendidikan

dasarnya bersifat individual. Setiap

baik perencanaan, pelayanan maupun

individu mempunyai tingkat kepuasan

pelaksana teknis yang dituntut untuk

yang berbeda-beda sesuai dengan

bekerja secara efisien dan optimal.

sistem

Untuk

dirinya.

mencapai

hal

itu

Dinas

nilai

yang

berlaku

Makin

tinggi

dalam

penilaian

Pendidikan Pemuda dan Olahraga

terhadap kegiatan dirasakan sesuai

perlu

dengan

menentukan

tujuan

berupa

keinginan

individu,

maka

perencanaan. Agar perencanaan bisa

makin tinggi kepuasannya terhadap

berjalan secara baik maka diperlukan

kegiatan tersebut. Dengan kata lain,

pengawasan

kepuasan merupakan evaluasi yang

yang

baik

pula.

Penyelesaian suatu pekerjaan tidak

menggambarkan

cukup dengan adanya pengawasan

perasaan sikapnya senang atau tidak

saja, namun faktor motivasi juga perlu

senang, puas atau tidak puas dalam

diperhatikan.

bekerja.

Dengan

pengawasan

Hal

seseorang

yang

sam

atas

juga

yang teratur serta didukung motivasi

dikemukakan oleh Kotler (2002 : 42)

yang baik maka akan meningkatkan

dimana

kepuasan

semangat
tujuan

kerja

organisasi

kerja

diartikan

untuk

mencapai

sebagai

perasaan

senang

serta

kepuasan

kecewa

seseorang

yang

atau
muncul

setelah

membandingkan

persepsi/kerjanya
suatu

tergantung

Pengawasan yang merupakan

kinerja

salah satu aspek yang menyebabkan

harapan-

kepuasan kerja dapat diidentifikasi

terhadap

produk

harapannya.

antara

dan
Kepuasan

pada

kerja

sebagai

proses

untuk

“menjamin”

hasil

intrinsik,

bahwa tujuan-tujuan organisasi dan

persepsi

pegawai

manajemen tercapai. Ini berkaitan

sehingga

dengan cara-cara membuat kegiatan-

kepuasan kerja adalah tingkat dimana

kegiatan sesuai yang direncanakan.

seorang pegawai merasa positif atau

Sondang

negative tentang berbagai segi dari

menyatakan

bahwa

“Pengawasan

pekerjaan,

merupakan

usaha

sadar

ekstrinsik,

dan

terhadap

pekerjaannya,

tempat

kerja,

dan

hubungan dengan rekan kerja.
Berdasarkan

P.

sistematik

penjabaran

Siagian

untuk

(2005:125)

lebih

dan

menjamin

yang

bahwa semua tindakan operasional

ada di atas maka yang dimaksud

yang diambil dalam organisasi benar-

dengan

pada

benar sesuai dengan rencana yang

penelitian ini adalah sikap (positif)

telah ditetapkan”. Sedangkan menurut

yang ditunjukkan pegawai terhadap

Ulbert

pekerjaannya,

berpendapat

kepuasan

berdasarkan
situasi

kerja

yang

timbul

penilaian

terhadap

kerja.

Penilaian

ini

Silalahi

(2002

merupakan fungsi manajemen yang
juga mempunyai hubungan yang erat
dengan

fungsi-fungsi

perasaan senang atau tidak senang,

lainnya,

terutama

puas

perencanaan”.

tidak

puas.

Apabila

173)

“Pengawasan

bahwa

diekspresikan oleh pegawai dalam
atau

:

manajemen

dengan

fungsi

Pendapat

lain

pegawai merasa bahwa pekerjaannya

mengatakan bahwa pengawasan ialah

sesuai

yang

mencakup upaya memeriksa apakah

diharapkannya dan mampu memenuhi

semua terjadi sesuai dengan rencana

kebutuhan-kebutuhannya

yang

dengan

apa

maka

ditetapkan,

perintah

yang

karyawan akan merasa puas dan

dikeluarkan, prinsip yang dianut dan

sebaliknya.

tentang

juga dimaksudkan untuk mengetahui

digunakan

kelemahan dan kesalahan agar dapat

dalam penelitian ini adalah Kondisi

dihindari kejadiannya dikemudian hari,

kerja,

Harahap (2001:10).

kepuasan

Indikator
kerja

yang

kompensasi

nonfinansial,

tanggungjawab, promosi, hubungan
rekan kerja.

Dari pendapat tersebut dapat
dikemukakan

bahwa

pengawasan

merupakan suatu proses supervisi

kepuasan

dalam

pemenuhan

yang dilaksanakan terhadap seluruh

kebutuhan-kebutuhan

pribadi.

kegiatan organisasi agar pelaksanaan

Menurut Miftah Toha (2009 : 203)

pekerjaan

mengatakan bahwa “ motivasi adalah

dapat

berjalan

sesuai

dengan apa yang direncanakan dan
dapat

mencapai

tujuan

yang

diinginkan.

proses psikologi”.
Dengan

demikian

disimpulkan

Adapun

faktor-faktor

dapat

bahwa

motivasi

yang

merupakan unsur pendorong dalam

mempengaruhi pengawasan adalah

diri seseorang untuk melakukan suatu

akurat, tepat waktu, obyektif dan

kegiatan

menyeluruh, terpusat pada titik-titik

memperoleh atau mencapai apa yang

pengawasan

menjadi

strategi,

realistis,

dengan

tujuan

keinginannya.

ingin

faktor-faktor

terkoordinasi, fleksibel, diterima oleh

yang mempengaruhi motivasi kerja

anggota organisasi.

adalah gaji, afiliasi, pengakuan dan

Selain pengawasan, salah satu

penghargaan,

pemberian

perhatian

yang menjadi factor kepuasan kerja

yang tulus, kekuasaan, kebanggaan,

adalah

persaingan, partisipasi, prestasi, dan

pakar

motivasi.
ekonomi

Pada

umumnya

mendefinisikan

motivasi sebagai dorongan kerja yang

informasi.
Penelitian

ini

didukung

oleh

timbul pada diri seseorang untuk

penelitian sebelumnya yang dilakukan

berperilaku dalam mencapai tujuan

oleh Anwar Prabu pada tahun 2005

yang

dengan

telah

ditentukan.

T.

Hani

judul

“Pengaruh

Motivasi

Handoko (2000: 252) mengatakan

Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai

bahwa

motivasi

Badan

dalam

pribadi

adalah

keadaan

seseorang

yang

Berencana

Koordinasi

Keluarga

Nasional

Kabupaten

mendorong keinginan individu untuk

Muara Enim”. Dan penelitian yang

melakukan kegiatan tertentu untuk

dilakukan oleh Yuli Wardani pada

mencapai suatu tujuan. Sedangkan

tahun 2011 dengan judul :“Pengaruh

menurut Robbins (2002: 55) motivasi

Pengawasan Melekat dan Motivasi

adalah kemauan untuk berjuang atau

terhadap Disiplin Kerja Karyawan PT.

berusaha ke tingkat yang lebih tinggi

Bank Surabaya”.

menuju tercapainya tujuan organisasi

Dari uraian di atas, selanjutnya

dengan syarat tidak mengabaikan

dapat

kemampuannya untuk memperoleh

bahwa

dibangun

kerangka

Manajemen

berfikir

mempunyai

beberapa fungsi pokok yang antara
lain

perencanaan,

Hal

lain

yang

juga

dapat

pengawasan,

mempengaruhi kepuasan kerja yaitu

penyusunan

motivasi. Motivasi adalah dorongan

personalia, dan pengarahan. Dengan

baik berasal dari dalam diri seseorang

memperhatikan pendapat yang telah

maupun yang berasal dari luar yang

dikemukkan pleh para ahli tersebut

menggerakkan

dapat diketahui bahwa pengawasan

melaksanakan

merupakan

salah

mencapai tujuan.

manajemen,

dimana

pengorganisasian,

satu

fungsi

seseorang
pekerjaan

untuk

pengawasan

Pengawasan dan motivasi kerja

sangat penting bagi jalannya kegiatan

hanya merupakan salah satu faktor

dalam suatu organisasi.

yang mempengaruhi kepuasan kerja

Pengawasan dilaksanakan agar

pegawai

suatu

organisasi.

rencana kerja dan tahapan pekerjaan

Pengawasan terhadap pegawai yang

bisa berjalan sesuai dengan rencana.

berjalan dengan baik maka akan

Sebagus

mengurangi

bentuk

apapun
organisasi

suatu

rencana,

dan

personil

pegawai,

tingkat
demikin

kesalahan
pula

dengan

pelaksananya, tanpa adanya faktor

pemberian motivasi yang cukup baik

pengawasan

akan meningkatkan kinerja pegawai

maka

tidak

akan

berguna karena harus disadari bahwa

dan

manusia sebagai pelaksana memiliki

memberikan kepuasan kerja pegawai

keterbatasan.

Dengan

sehingga akan tercapai apa yang

pengawasan

organisasi

adanya
dapat

pada

akhirnya

mampu

menjadi tujuan organisasi.

mengontrol apakah terdapat masalah

Berdasarkan tinjauan pustaka,

yang menyebabkan pegawai tidak

maka kerangka pemikiran konseptual

dapat menyelesaikan pekerjaan, dan

dalam

mendeteksi

dalam diagram berikut:

apa

masalah

dalam

Dengan

demikian,

yang

menjadi

proses

bekerja.

maka

pegawai

penelitian

pada

pengawasan

akhirnya
maka

meningkatkan kepuasan kerja para
pegawai.

Y

dengan
akan

digambarkan

X1

tidak akan kesulitan dalam bekerja
yang

ini

X2

Gambar 1. 1 Kerangka Berpikir
C. Metode Penelitian
Penelitian
Pengawasan

kerja terhadap kepuasan kerja adalah

tentang
dan

Pengaruh

Motivasi

Kerja

terhadap Kepuasan Kerja Pegawai ini

teknik angket dalam bentuk skala
Likert.
Hasil uji realibilitas instrumen

Dinas

diperoleh nilai Cronbach’s Alpha untuk

Pendidikan Pemuda dan Olahraga

X1 sebesar 0,872; X2 sebesar 0,905;

Kota Surakarta pada. Penelitian ini

dan untuk X3 sebesar 0,666 yang

termasuk jenis penelitian deskriptif

apabila dikonsultasikan dengan rtabel

kuantitatif dan memiliki dua variabel

dengan taraf sigifikasi 0,05 dan jumlah

independent

yaitu:

sampel sebanyak 15 maka didapat

pengawasan dan Motivasi kerja; dan

nilai rtabel sebesar 0,514. Sehingga

satu

nilai Cronbach’s Alpha X1, X2, dan X3

dilaksanakan

di

Kantor

di

dalamnya

variabel

dependen

yaitu

kepuasan kerja.
Populasi

> 0,5140 maka instrumen variabel X1,
dalam

X2 dan X3 dinyatakan reliabel. Dalam

penelitian ini adalah pegawai Dinas

penelitian ini terdapat dua variabel

Pendidikan Pemuda dan Olahraga

prediktor dan satu variabel kriterium.

Kota Surakarta yang berjumlah 80

Permasalahan

pegawai

diselesaikan

adalah

pengaruh

menentukan

diambil

dan

sampel

60%

sebagai

menggunakan
random

dan

dari

populasi

sampel

dengan

teknik

sampling.

proportional

jumlah

sampel

sampel sebanyak 59 pegawai.
Teknik yang digunakan untuk
mengumpulkan

data

mengenai

dan

yang

akan
mencari
besar

sumbangan atau kontribusi. Sehingga
teknik analisis data yang digunakan
untuk mengolah data dalam penelitian
ini adalah analisis statistik dengan
analisis regresi ganda.

pengaruh pengawasan dan motivasi

D. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Dari hasil penyebaran angket
kepada 49 responden, diperoleh data

tentang pengawasan dalam penelitian

uji

ini yang terdiri dari 14 pertanyaan.

signifikansi variabel X1, X2, dan Y

Jumlah skor hasil pengumpulan data

sebesar 0,203, 0,139, dan 0,083 yang

pengawasan adalah ∑ X1 = 1597.

apabila dibandingkan dengan taraf

Dengan demikian, tingkat persentase

signifikansi 5% maka nilai X1 dan X2 >

pengawasan sebesar 1597 : 2744 =

0,05,

0,5819 atau sebesar 58, 19%.

bahwa sampel yang diambil berasal

Dari hasil penyebaran angket

normalitas

diperoleh

sehingga

dari

dapat

populasi

yang

nilai

disimpulkan

berdistribusi

tentang motivasi kerja yang terdiri dari

normal. Uji linearitas dalam penelitian

19 pertanyaan kepada 49 responden

ini menggunakan Test for Linearity

diperoleh skor hasil pengumpulan

pada taraf signifikansi 0,05. Nilai

data motivasi kerja sebesar ∑ X2 =

signifikansi variabel X1 dengan Y

2451.

adalah

Dengan

demikian,

tingkat

0,995

sedangkan

nilai

persentase motivasi kerja sebesar

signifikansi variabel X2 dengan Y

2451 : 3724 = 0,6581 atau sebesar

sebesar 1, 764. Nilai signifikansi

65, 81%.

linearitas variabel X1 dan X2 > 0,05

Dari hasil penyebaran angket

sehingga dapat disimpulkan bahwa

kepada 49 responden, diperoleh data

model yang diambil memiliki korelasi

tentang kepuasan kerja (Y)

dalam

yang linear. Uji autokelasi dengan

penelitian ini yang terdiri dari 12

melihat VIF(Varians Inflation Factor)

pertanyaan

yang diperoleh sebesar 1, 123 yang

Jumlah

skor

hasil

pengumpulan data kepuasan kerja

artinya kurang dari 5

adalah ∑Y= 1511. Dengan demikian

dikatakan

tingkat persentase kepuasan kerja

multikolinieritas antar variabel bebas.

pegawai sebesar 1511:2156 = 0,1008

Uji autokorelasi dalam penelitian ini

atau sebesar 70,08% dan belum

dapat diketahui dengan melihat nilai

mencapai skor maksimal, berarti ada

Durbin-Watson. Nilai Durbin-Watson

hal-hal yang belum terpenuhi untuk

yang diperoleh sebesar 2, 122 yang

mencapai kepuasan kerja pegawai

bila

yang maksimal.

autokorelasi menurut Singgih Santoso

Uji normalitas dalam penelititan
ini

menggunakan

Kolmogorov-Smirnov

One-Sample
Test

dengan

bantuan program SPSS 17. Dari hasil

Maka dapat

tidak

disesuaikan

terdapat

dengan

kriteria

(2001) maka nilai D-W berada di
antara -2 dan 2 yaitu 2, 122 sehingga
dapat

disimpulkan

bahwa

antara

variabel X1 dan X2 tidak terdapat

indikasi

autokorelasi.

Uji

2,01174, maka nilai t variabel X1 dan

heteroskidastisitas dilakukan dengan

X2 lebih kecil disbanding nilai t tabel.

menggunakan uji park diperoleh nilai t

Sehingga dapat dikatakan tidak ada

untuk variabel X1 sebesar 0, 115 dan

masalah heteroskidastisitas.

untuk

Hipotesis I

X2 sebesar

0,

352

yang

dikonsultasikan dengan tabel t 47=
Berdasarkan hasil perhitungan

variabel

tabel

dengan Kepuasan Kerja (Y).

Pearson

Correlations

dapat dilihat bahwa:

(X1)

2. Nilai r hitung antara variabel

1. Nilai r hitung antara variabel
Pengawasan

Pengawasan

(X1)

dengan

Motivasi

kerja

(X2)

dengan

Kepuasan Kerja (Y) adalah 0,697

Kepuasan Kerja (Y) adalah 0,639

dengan

dengan

Sedangkan nilai r tabel untuk N =

signifikansi

0,000.

signifikansi

Sedangkan nilai r tabel untuk N =

49

49

dibandingkan

adalah

dibandingkan

0,281.
maka

Apabila
didapat

adalah

0,000.

0,281.
maka

Apabila
didapat

r

r

hitung > r tabel, yaitu 0,697 >

hitung > r tabel, yakni 0,639 >

0,281. Oleh karena itu, maka Ho

0,281. Oleh karena itu, maka Ho

ditolak dan Ha diterima sehingga

ditolak dan Ha diterima sehingga

terdapat pengaruh yang signifikan

terdapat pengaruh yang signifikan

secara parsial antara Motivasi

secara

antara

kerja (X2) terhadap Kepuasan

terhadap

Kerja (Y). Nilai r hitung sebesar

Kepuasan Kerja (Y). Nilai r hitung

0,697 maka didapat hubungan

sebesar

parsial

Pengawasan

(X1)

0,639

hubungan

yang

maka

didapat

yang kuat antara variabel Motivasi

kuat

antara

(X2) dengan Kepuasan Kerja (Y).

maka didapat F hitung > F tabel, yakni

Uji hipotesis II
Berdasarkan perhitungan tabel

47,432 > 3,20. Oleh karena itu, maka

ANOVA didapat bahwa nilai F hitung

Ho ditolak dan Ha diterima sehingga

antara variabel bebas dengan variabel

terdapat pengaruh yang signifikan

terikat

dengan

secara bersama-sama antara variabel

signifikansi 0,000. Sedangkan nilai F

Pengawasan (X1) dan Motivasi (X2)

tabel untuk df1= 2 dan df2= 46 (49-2-

terhadap Kepuasan Kerja (Y).

1) adalah 3,20. Apabila dibandingkan

Persamaan Regresi Linear

adalah

47,432

Persamaan

regresi

yang

penelitian

ini

dapat

diketahui:

a)

diperoleh dalam penelitian ini adalah

Tingkat

Ŷ = -11, 073 + 0,478X1 + 0,527X2. Ŷ :

Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Kepuasan kerja; X1 : Pengawasan; X2

Kota

: Motivasi kerja. Adapun hasil dari

58,19%; b) Tingkat motivasi kerja

perhitungan Sumbangan Relatif (SR)

pegawai Dinas Pendidikan Pemuda

dan Sumbangan Efktif (SE), diperoleh

dan Olahraga Kota Surakarta adalah

nilai SR variabel X1 terhadap Y

sebesar 65, 81%; c) Tingkat kepuasan

sebesar 43,60 % dan SR variabel X2

kerja

terhadap

Pemudan

Y

sebesar

56,40

%.

pengawasan
Surakarta

pegawai

Dinas

adalah

Dinas

dan

sebesar

Pendidikan

Olahraga

Kota

Sedangkan SE variabel X1 terhadap Y

Surakarta adalah sebesar 70, 08%. 2)

sebesar 29,34 % dan SE variabel X2

Dari persamaan garis regresi linear

terhadap Y sebesar 37,95 %.

diperoleh: Ŷ = -11, 073 + 0,478X1 +
0,527X2. Hasil persamaan tersebut di

E. Simpulan dan Implikasi

atas dapat ditafsirkan bahwa rata-rata

Simpulan yang dapat diambil

satu

unit

kepuasan

kerja

(Ŷ)

berdasarkan hasil pengujian hipotesis

diperkirakan

dan analisis data yang dilakukan

menurunkan

dalam penelitian ini adalah sebagai

peningkatan atau penurunan satu unit

berikut: 1) Terdapat pengaruh yang

pengawasan

(X1),

signifikan antara pengawasan dan

mengalami

peningkatan

motivasi kerja secara parsial terhadap

penurunan

kepuasan

Dinas

peningkatan atau penurunan satu unit

Pendidikan Pemuda dan Olahraga

motivasi kerja (X2). 3) Besarnya

Kota Surakrta; 2) Terdapat pengaruh

sumbangan

yang signifikan antara pengawasan

masing-masing

dan motivasi kerja secara simultan

sebagai berikut: a) Sumbangan relatif

terhadap kepuasan kerja pegawai

pengawasan (X1) sebesar 43,60%; b)

Dinas

Sumbangan relatif motivasi kerja (X2)

kerja

pegawai

Pendidikan

Pemuda

dan

Olahraga Kota Surakarta.

sebesar

Temuan lain yang diperoleh dari

efektif

meningkatkan
sebesar

0,478
dan

sebesar

yang

atau

akan
atau

0,527

pada

diberikan
variabel

56,40%;
pengawsan

c)

pada

oleh
adalah

Sumbangan

(X1)

sebesar

hasil analisis dalam penelitian ini

29,34%;

adalah

motivasi kerja (X2) sebesar 37,95%

sebagai

berikut:

1)

Dari

deskripsi data yang diperoleh dalam

d)

Sumbangan

efektif

Implikasi

dari

berdasarkan

penelitian

simpulan

yang

ini
telah

dipaparkan adalah sebagai berikut:
1)

Implikasi

Teori:

Hasil

berarti

tujuan

organisasi

dapat

tercapai yang pada akhirnya akan
menimbulkan
bekerja.

kepuasan

Sehingga

dalam

Pengawasan

penelitian ini dapat digunakan untuk

berpengaruh

mendukung

dan

kerja. Selain pengawasan, kepuasan

pemantapan teori ilmu pengetahuan

kerja juga dipengaruhi oleh motivasi

manajemen sumber daya manusia

kerja, baik motivasi dari dalam diri

khusunya dalam bidang pengawasan,

perseorangan maupun motivasi dari

motivasi kerja, dan kepuasan kerja

luar. Motivasi kerja yang tinggi akan

pegawai; serta penelitian ini dapat

mendorong

dijadikan sebagai pemantapan teori

tinggi

untuk kepuasan kerja. Hasil penelitian

pegawai akan menghasilkan suatu

ini mendukung penelitian sebelumnya

hasil kerja

yang dilakukan

akhirnya mereka akan memperoleh

pengembangan

oleh Anwar Prabu

pada tahun 2005
“Pengaruh

dengan judul

Motivasi

Kepuasan

Kerja

Koordinasi

pula

terhadap

semangat
yang

kepuasan

kerja

pada

yang baik

yang

akhirnya

dan pada

kepuasan dalam bekerja.

Terhadap

Pegawai

Keluarga

Badan

Berencana

Nasional Kabupaten Muara Enim”.

Daftar Pustaka
Hani Handoko. 2001. Manajemen
Personalia dan Sumber Daya
Manusia. Yogyakarta: BPFE.

Dan penelitian yang dilakukan oleh
Yuli Wardani pada tahun 2011 dengan
judul

:“Pengaruh

Melekat

dan

Kotler,

Pengawasan

Motivasi

Philip. 2002. Manajemen
Pemasaran.
Jakarta:
PT
Indeks Kelompok Gramedia.

terhadap

Disiplin Kerja Karyawan PT. Bank
Surabaya”.
2) Implikasi praktis:

Tingkat

kepuasan kerja dapat dipengaruhi
oleh

adanya

motivasi

pengawasan

kerja.

dan

Pelaksanaan

pengawasan bertujuan menjamin agar
setiap pekerjaan dapat dilaksanakan
secara maksimal, sesuai dengan yang
diharapkan.

Jika

pekerjaan

benar

Prabu, A. 2005. Pengaruh Motivasi
Terhadap Kepuasan Kerja
Pegawai Badan Koordinasi
Keluarga
Berencana
Kabupaten Muara Enim. Jurnal
Manajemen
dan
Bisnis
Sriwijaya, vol. 3 no.6.
Rivai,

Veitzal. 2009. Manajemen
Sumber Daya Manusia Untuk
Perusahaan : Dari Teori Ke
Praktik. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.

Robbins, Stephens P. 2002. Perilaku
Organisasi:
Konsep,
Kontroversi
dan
Aplikasi.
Jakarta:
PT.
Prenhallindo
Utama.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Kuantitatif dan Kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Toha,

Miftah.
2009.
Perilaku
Organisasi, Konsep Dasar dan
Aplikasinya.
Jakarta:
PT
Rajagrafindo Persada.

Ulbert Silalahi. 2002. Studi Tentang
Ilmu Administrasi Konsep,
Teori, dan Dimensi. Bandung :
Sinar Baru.
Wardani, Yuli. 2011. Pengaruh
Pengawasan
Melekat dan
Motivasi
terhadap
Disiplin
Kerja Karyawan PT. Bank
Surabaya. Skripsi Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas
Pembangunan
Nasional Surabaya.