Prevalensi dan Karakteristik Hipertensi pada Remaja yang Orangtuanya Normotensi dan Hipertensi di Perumnas Mandala Medan pada Bulan Juli - September 2014
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit Kardiovaskular telah menjadi ancaman yang cukup dikenal di
masyarakat saat ini, terutama pada negara-negara berkembang (Dib et al, 2010).
Penyakit ini dikenal karena angka mortalitas dan morbiditasnya yang cukup tinggi
(WHO, 2014). Penelitian pun telah banyak dilakukan dan ditemukan bahwa
kebanyakan faktor-faktor risiko yang bisa dicegah dari penyakit-penyakit ini
adalah peningkatan tekanan darah atau yang dikenal hipertensi (Dib et al, 2010).
Hipertensi telah menjadi beban kesehatan dunia (Harrison et al, 2008).
World Health Organization (WHO) memprediksi ada sekitar 7,5 juta atau sekitar
12,8% dari seluruh
kematian yang terjadi di dunia diakibatkan oleh hipertensi.
Prevalensi kejadian hipertensi sendiri ada sekitar 40% pada orang-orang yang
berusia diatas 25 tahun (WHO, 2014). Di Indonesia, ada sekitar 25,3 % penduduk
usia diatas 18 tahun yang pernah didiagnosis hipertensi (Riskesdas, 2013).
Hipertensi pada dewasa dapat merupakan keberlanjutan dari hipertensi
pada remaja (Task Force on Blood Pressure in Children, 1987; Update on the
1987 Task Force Report on High Blood, 1996 dan Bao et al, 1995 dalam Saing,
2005). Sayangnya, prevalensi hipertensi pada remaja usia 15-17 tahun di
Indonesia cukup tinggi, yakni ada sebanyak 5,3 % (Riskesdas, 2013).
Sebenarnya ada banyak faktor yang menyebabkan hipertensi pada remaja.
Genetik misalnya, dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi pada remaja,
apalagi dikombinasikan dengan faktor risiko kardiovaskular atau obesitas
(Mallare et al, 2005 dalam Haris dan Tambunan, 2009). Penelitian yang dilakukan
oleh Biino et al (2013) juga mendukung dengan membuktikan
genetik
mempengaruhi tekanan darah sekitar 23%. Penelitian pada keluarga dan saudara
kembar yang dilakukan oleh Ehret et al (2013) juga membuktikan adanya
hubungan antara genetik dan hipertensi sebesar 30-50 %, tetapi menurutnya
mekanisme pastinya belum diketahui. Di Indonesia sendiri, menurut Haris dan
Universitas Sumatera Utara
2
Tambunan (2009) faktor genetik dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi
pada remaja, tetapi studi bagaimana peran genetik dengan hipertensi pada remaja
Indonesia belum banyak dilakukan.
Oleh karena itu, penulis tertarik meneliti karakteristik dan jumlah kejadian
hipertensi antara remaja yang orang tuanya hipertensi dengan yang normotensi.
Dari sini bisa dilihat apakah pada usia remaja telah ada perbedaan prevalensi dan
karakteristik hipertensi antara yang punya faktor risiko dengan yang tidak.
Hipertensi yang diketahui lebih awal akan lebih mudah ditangani, dan yang
tertangani lebih awal akan mengecilkan risiko berkembangnya hipertensi menjadi
penyakit - penyakit yang mengancam jiwa.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah
bagaimana prevalensi dan karakteristik kejadian hipertensi pada remaja baik yang
orangtuanya hipertensi dan yang normotensi ?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui prevalensi dan karakteristik hipertensi pada remaja
baik yang orangtuanya hipertensi maupun yang normotensi
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mengetahui prevalensi hipertensi pada remaja
b. Mengetahui karakteristik hipertensi remaja berdasarkan usia
c. Mengetahui karakteristik hipertensi pada remaja berdasarkan jenis kelamin
d. Mengetahui karakteristik hipertensi pada remaja berdasarkan indeks massa
tubuh (IMT)
e. Mengetahui karakteristik hipertensi pada remaja berdasarkan karakteristik
tekanan darah orangtua
f. Mengetahui karakteristik hipertensi pada remaja berdasarkan tingkat
pendidikan ayah
Universitas Sumatera Utara
3
g. Mengetahui karakteristik hipertensi pada remaja berdasarkan tingkat
pendidikan ibu
h. Mengetahui prevalensi hipertensi pada ayah
i. Mengetahui karakteristik hipertensi pada ayah berdasarkan usia
j. Mengetahui karakteristik hipertensi pada ayah berdasarkan tingkat
pendidikan
k. Mengetahui prevalensi hipertensi pada ibu
l. Mengetahui karakteristik hipertensi pada ibu berdasarkan usia
m. Mengetahui karakteristik hipertensi pada ibu berdasarkan tingkat
pendidikan
1.4 Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini penulis berharap dapat mengetahui prevalensi
dan karakteristik hipertensi pada remaja dengan orang tua yang hipertensi
maupun yang normotensi, sehingga untuk selanjutnya dapat digunakan
sebagai acuan sosialisasi pada remaja secara umum dan remaja dengan
hipertensi secara khusus untuk mawas akan hipertensi dan komplikasikomplikasi yang ditimbulkannya. Dengan pengetahuan ini, remaja yang
memiliki risiko maupun yang sudah terdiagnosa hipertensi, bisa
menjalankan pola hidup yang lebih sehat baik sebagai pencegahan maupun
penanganannya.
Universitas Sumatera Utara
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit Kardiovaskular telah menjadi ancaman yang cukup dikenal di
masyarakat saat ini, terutama pada negara-negara berkembang (Dib et al, 2010).
Penyakit ini dikenal karena angka mortalitas dan morbiditasnya yang cukup tinggi
(WHO, 2014). Penelitian pun telah banyak dilakukan dan ditemukan bahwa
kebanyakan faktor-faktor risiko yang bisa dicegah dari penyakit-penyakit ini
adalah peningkatan tekanan darah atau yang dikenal hipertensi (Dib et al, 2010).
Hipertensi telah menjadi beban kesehatan dunia (Harrison et al, 2008).
World Health Organization (WHO) memprediksi ada sekitar 7,5 juta atau sekitar
12,8% dari seluruh
kematian yang terjadi di dunia diakibatkan oleh hipertensi.
Prevalensi kejadian hipertensi sendiri ada sekitar 40% pada orang-orang yang
berusia diatas 25 tahun (WHO, 2014). Di Indonesia, ada sekitar 25,3 % penduduk
usia diatas 18 tahun yang pernah didiagnosis hipertensi (Riskesdas, 2013).
Hipertensi pada dewasa dapat merupakan keberlanjutan dari hipertensi
pada remaja (Task Force on Blood Pressure in Children, 1987; Update on the
1987 Task Force Report on High Blood, 1996 dan Bao et al, 1995 dalam Saing,
2005). Sayangnya, prevalensi hipertensi pada remaja usia 15-17 tahun di
Indonesia cukup tinggi, yakni ada sebanyak 5,3 % (Riskesdas, 2013).
Sebenarnya ada banyak faktor yang menyebabkan hipertensi pada remaja.
Genetik misalnya, dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi pada remaja,
apalagi dikombinasikan dengan faktor risiko kardiovaskular atau obesitas
(Mallare et al, 2005 dalam Haris dan Tambunan, 2009). Penelitian yang dilakukan
oleh Biino et al (2013) juga mendukung dengan membuktikan
genetik
mempengaruhi tekanan darah sekitar 23%. Penelitian pada keluarga dan saudara
kembar yang dilakukan oleh Ehret et al (2013) juga membuktikan adanya
hubungan antara genetik dan hipertensi sebesar 30-50 %, tetapi menurutnya
mekanisme pastinya belum diketahui. Di Indonesia sendiri, menurut Haris dan
Universitas Sumatera Utara
2
Tambunan (2009) faktor genetik dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi
pada remaja, tetapi studi bagaimana peran genetik dengan hipertensi pada remaja
Indonesia belum banyak dilakukan.
Oleh karena itu, penulis tertarik meneliti karakteristik dan jumlah kejadian
hipertensi antara remaja yang orang tuanya hipertensi dengan yang normotensi.
Dari sini bisa dilihat apakah pada usia remaja telah ada perbedaan prevalensi dan
karakteristik hipertensi antara yang punya faktor risiko dengan yang tidak.
Hipertensi yang diketahui lebih awal akan lebih mudah ditangani, dan yang
tertangani lebih awal akan mengecilkan risiko berkembangnya hipertensi menjadi
penyakit - penyakit yang mengancam jiwa.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah
bagaimana prevalensi dan karakteristik kejadian hipertensi pada remaja baik yang
orangtuanya hipertensi dan yang normotensi ?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui prevalensi dan karakteristik hipertensi pada remaja
baik yang orangtuanya hipertensi maupun yang normotensi
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mengetahui prevalensi hipertensi pada remaja
b. Mengetahui karakteristik hipertensi remaja berdasarkan usia
c. Mengetahui karakteristik hipertensi pada remaja berdasarkan jenis kelamin
d. Mengetahui karakteristik hipertensi pada remaja berdasarkan indeks massa
tubuh (IMT)
e. Mengetahui karakteristik hipertensi pada remaja berdasarkan karakteristik
tekanan darah orangtua
f. Mengetahui karakteristik hipertensi pada remaja berdasarkan tingkat
pendidikan ayah
Universitas Sumatera Utara
3
g. Mengetahui karakteristik hipertensi pada remaja berdasarkan tingkat
pendidikan ibu
h. Mengetahui prevalensi hipertensi pada ayah
i. Mengetahui karakteristik hipertensi pada ayah berdasarkan usia
j. Mengetahui karakteristik hipertensi pada ayah berdasarkan tingkat
pendidikan
k. Mengetahui prevalensi hipertensi pada ibu
l. Mengetahui karakteristik hipertensi pada ibu berdasarkan usia
m. Mengetahui karakteristik hipertensi pada ibu berdasarkan tingkat
pendidikan
1.4 Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini penulis berharap dapat mengetahui prevalensi
dan karakteristik hipertensi pada remaja dengan orang tua yang hipertensi
maupun yang normotensi, sehingga untuk selanjutnya dapat digunakan
sebagai acuan sosialisasi pada remaja secara umum dan remaja dengan
hipertensi secara khusus untuk mawas akan hipertensi dan komplikasikomplikasi yang ditimbulkannya. Dengan pengetahuan ini, remaja yang
memiliki risiko maupun yang sudah terdiagnosa hipertensi, bisa
menjalankan pola hidup yang lebih sehat baik sebagai pencegahan maupun
penanganannya.
Universitas Sumatera Utara