Rancang Bangun Alat Pemisah Lidi Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA

Sejarah kelapa sawit
Kelapa sawit pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh pemerintah
kolonial Belanda pada tahun 1848. Ketika itu ada empat batang bibit kelapa sawit
yang dibawa dari Mauritius dan Amesterdam dan ditanam di Kebun Raya Bogor.
Tanaman kelapa sawit mulai diusahakan dan dibudidayakan secara komersial
pada tahun 1911. Perintis usaha perkebunan kelapa sawit di Indonesia adalah
Adrien Hallet, seorang Belgia yang telah belajar banyak tentang kelapa sawitdi
Afrika. Budidaya yang dilakukannya diikuti oleh K. Schadt yang menandai
lahirnya perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Sejak saat itu perkebunan kelapa
sawit di Indonesia mulai berkembang. Perkebunan kelapa sawit pertama berlokasi
di Pantai Timur Sumatera (Deli) dan Aceh. Luas areal perkebunannya mencapai
5.123 ha. Indonesia mulai mengekspor minyak sawit pada tahun 1919 sebesar 576
ton ke negara-negara Eropa, kemudian tahun 1923 mulai mengekspor minyak inti
sawit sebesar 850 ton (Fauzi, dkk., 2002).
Botani kelapa sawit
Tanaman kelapa sawit dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom

: Plantae


Divisi

: Embryophyta Siphonagama

Kelas

: Angiospermae

Ordo

: Monocotyledonae

Famili

: Aracaceae (dahulu disebut palmae)

Subfamili

: Cocoideae


Universitas Sumatera Utara

Genus

: Elaeis

Spesies

: 1. E.guineensis Jacq.
2. E.oleifera (H.B.K) Cortes
3.E.odora
Kelapa sawit (E.guineensis Jacq.) diusahakan secara komersial di Afrika,

Amerika Selatan, Asia Tenggara, Pasifik Selatan, serta daerah lain dengan skala
yang lebih kecil (Pahan, 2006).
Morfologi kelapa sawit
Tanaman kelapa sawit termasuk tumbuhan monokotil.Bagian kelapa
sawit yang penting terdiri dari akar, batang, daun, dan buah.Daun kelapa sawit
terdiri dari beberapa bagian:

a. Kumpulan anak daun (leaflets) yang mempunyai helaian (lamina) dan tulang
anak daun (midrib).
b. Rachis yang merupakan tempat anak daun melekat.
c. Tangkai daun (petiole) yang merupakan bagian antara daun dan batang.
d. Seludang daun (sheath) yang berfungsi sebagai perlindungan dari kuncup dan
memberi kekuatan pada batang.
e. Daun dihasilkan dalam urut-urutan yang teratur. Daun termuda yang sudah
mengembang secara sempurna secara konvensional dinamakan daun nomor
satu, sedangkan daun yang masih terbungkus seludang dinamakan daun nomor
nol. Keuntungan penomoran daun yaitu daun yang bernomor sama akan
mempunyai “umur fisiologis sama“. Dengan demikian daun berada pada fase
yang sama dalam proses inisiasi sampai senescence.

Universitas Sumatera Utara

Bentuk anak daun panjang dan sempit (pinnate) dengan sebuah tulang
daun dan sejumlah pembuluh yang sejajar dengan tulang tersebut.Kutikula pada
anak daun cukup tebal dan sangat resisten terhadap difusi uap air.Stomata
umumnya terletak pada permukaan bawah anak daun saja(Pahan, 2006).
Daun kelapa sawit mirip kelapa yaitu membentuk susunan daun majemuk,

bersiripgenap dan bertulang sejajar. Daun-daun membentuk satu pelepah yang
panjangnyamencapai lebih dari 7,5-9 meter. Jumlah anak daun disetiap pelepah
berkisar antara 250-400 helai, daun muda yang masih kuncup berwarna kuning
pucat.Pada tanah yang subur,daun cepat membuka sehingga makin efektif
melakukan fungsinya sebagai tempatberlangsungnyafotosintesis dan sebagai alat
respirasi. Semakin lama proses fotosintesisberlangsung, semakin banyak bahan
makanan yang dibentuk sehingga produksi akanmeningkat. Jumlah pelepah,
panjang pelepah, dan jumlah anak daun tergantung pada umur tanaman.Tanaman
yang berumur tua, jumlah pelepah dan anak daun lebih banyak. Begitupula
pelepahnya akan lebih panjang dibandingkan dengan tanaman yang masih muda
(Fauzi, dkk., 2002).
Pelepah, daun dan batang. Pola tanam kelapa sawit dengan jarak tanam
antar pohon 9x9 m2 dapat menampung 143 pokok tanam untuk setiap Ha. Namun
pada kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa jumlah pohon kelapa sawit
untuk setiap Ha areal perkebunan hanya dapat mencapai 130 pohon. Jumlah
tanaman pokok yang dapat tumbuh tersebut dimungkingkan karena kondisi
wilayah yang berbeda-beda. Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa
untuk setiap pohon sawit yang sudag berproduksi dapat menghasilkan 22 pelepah
per tahun dengan rataan bobot pelepah per batang mencapai 7 kg. Jumlah inisetara


Universitas Sumatera Utara

dengan 20.000 kg (22 pelepah x 130 pohon x 7 kg) pelepah segar dihasilkan untuk
setiap Ha dalam setahun. Perolehan data di lapangan menunjukkan pula bahwa
untuk setiap pelepah dapat menyediakan daun kelapa sawit tampa lidi sejumlah
0,5 kg (Sinurat, dkk., 2012).
Jumlah daun kelapa sawit bertalian dengan jumlah bunga atau tandan
yang dihasilkan.Hal ini karena bunga kelapa sawit muncul di atas pelepah daun.
Kesuburan tanah dilaporkan tidak berpengaruh terhadap jumlah daun yang
dihasilkan namun berpengaruh terhadap luas masing-masing anak daun
(Pahan, 2006).
Luas daun meningkat secara progresif pada umur 8-10 tahun setalah
tanam. Biasanya luas daun pada umur yang sama beragam pada suatu daerag ke
daerah yang lain, tergantung dari faktor-faktor, seperti kesuburan dan kelembapan
tanah serta tingkat stress air (penutupan stomata). Aplikasi pupuk N dan K
ternyata mampu meningkatkan luas daun. Meningkatnya luas daun dengan
bertambahnya umur tanaman terutama disebabkan oleh bertambahnya anak daun
dengan rata-rata ukurannya.
Tabel 1. Luas daun ke-17 pada beberapa umur tanaman kelapa sawit
Umur Tanaman

(Tahun)

Luas Daun (m2)

Jumlah Anak
Daun

1,5
2,5
4,5
6,5
8,5
10,5
14,5
17,5
27,5

2,9
5,1
6,5

7,8
7,9
10,3
8,3
10,6
8,2

204
233
289
312
335
360
315
352
350

Rata-rata
Panjang Anak
Daun

48,2
59,8
54,9
61,8
56,9
59,0
64,0
32,0
54,9

Rata-rata
Lebar Anak
Daun
24
2,7
2,8
3,2
3,2
3,7
3,5

2,5
2,9

Sumber : Gray (1969)

(Pahan, 2006).

Universitas Sumatera Utara

Komponen Pembuatan Alat
Motor listrik
Motor elektrik adalah elemen mesin yang berfungsi sebagai tenaga
penggerak. Penggunaan motor elektrik disesuaikan dengan kebutuhan daya mesin.
Motor elektrik pada umumnya berbentuk silinder dan dibagian bawah terdapat
dudukan yang berfungsi sebagai lubang baut supaya motor listrik dapat dirangkai
dengan rangka mesin atau konstruksi mesin yang lain. Poros penggerak terdapat
di salah satu ujung motor listrik dan tepat di tengah-tengahnya.
(Sularso dan Suga, 2004).
Mesin listrik mempunyai keuntungan sebagai berikut:
1. Dapat dihidupkan hanya dengan memutar saklar

2. Suara dan getaran tidak menjadi gangguan
3. Udara tidak ada yang dihisap, juga tidak ada gas yang dibuang. Karena itu
tidak perlu mengukur polusi lingkungannya atau membuat ventilasi
4. Motor DC mempunyai daya besar pad putaran rendah. Dilain pihak motor DC
yang mengandung sumberdaya umum tidak mudah mengubah putaran.
Dilain pihak motor listrik mempunyai kekurangan sebagai berikut:
1. Motor listrik membutuhkan sumberdaya, kabelnya harus dapat dihubungkan
dengan stop kontak, dengan demikian tempat penggunaanya sangat terbatas
panjang kabel
2. Jika dipergunakan baterai sebagai sumber daya, maka beratnya akan menjadi
besar
3. Secara umum biaya listrik lebih tinggi daripada harga bahan bakar minyak

Universitas Sumatera Utara

4. Untuk menghasilkan daya yang sama dihasilkan oleh sebuah motor
pembakaran maka motor listrik akan lebih berat.
(Soenartadan Furuhama, 2002).
Poros
Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap

mesin.Hampir semua mesin meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran
utama dalam transmisi seperti itu dipegang oleh poros.Poros untuk meneruskan
daya diklasifikasikan menjadi poros transmisi, spindel, gandar, poros (shaft) dan
poros luwes (Achmad, 2006).
Hal-hal yang perlu diperhatikan didalam merencanakan sebuah poros
adalah :
1. Kekuatan poros
Suatu poros transmisi dapat mengalami beban puntir atau lentur atau
gabungan antara puntir dan lentur. Juga ada poros yang mendapat beban tarik atau
tekan. Kelelahan, tumbukan atau pengaruh konsentrasi tegangan bila diameter
poros diperkecil (poros bertangga) atau bila poros mempunyai alur pasak, harus
diperhatikan. Sebuah poros harus direncanakan hingga cukup kuat untuk menahan
beban-beban di atasnya.
2. Kekakuan poros
Meskipun sebuah poros mempunyai kekuatan yang cukup tetapi jika
lenturan atau defleksi puntirnya terlalu besar akan mengakibatkan ketidaktelitian
(pada mesin perkakas) aatau getaran dan suara. Karena itu, disamping kekuatan
poros, kekakuannya juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan macam
mesin yang akan dilayani poros tersebut.

Universitas Sumatera Utara

3. Putaran kritis
Bila putaran suatu mesin dinaikkan maka pada suatu harga putaran tertentu
dapat terjadi getaran yang luar biasa besarnya. Putaran ini disebut putaran kritis.
Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian-bagian lainnya.
Poros harus direncanakan hingga putaran kerjanya lebih rendah dari putaran
kritisnya.
4. Korosi
Bahan-bahan poros yang terancam kavitasi, poros-poros mesin yang
berhenti lama, dan poros propeler dan pompa yang kontak dengan fluida yang
korosif sampai batas-batas tertentu dapat dilakukan perlindungan terhadap korosi.
5. Bahan Poros
Poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja batang yang ditarik
dingin dan difinis.
(Sularso dan Suga,2002).

Bantalan
Bantalan adalah elemen mesin yang mampu menumpu poros berbeban,
sehingga putaran atau gerakan bolak-baliknya dapat berlangsung secara halus,
aman dan tahan lama. Bantalan harus cukup kokoh untuk menghubungkan poros
serta elemen mesin lainnya agar bekerja dengan baik. Bantalan dapat
diklasifikasikan berdasarkan pada:
1. Gerakan bantalan terhadap poros
- Bantalan luncur
- Bantalan gelinding
2. Beban terhadap poros

Universitas Sumatera Utara

- Bantalan radial
- Bantalan aksial
- Bantalan gelinding khusus
(Sularso dan Suga, 2002).
Bantalan gelinding memiliki sifat-sifat yang berbeda dengan bantalan
luncur yaitu dalam hal gesekan awal yang jauh lebih kecil akibat pengaruh dari
jumlah putaran terhadap gesekan, menimbulkan panas yang lebih kecil pada
pembebanan yang sama, penurunan waktu pemasukan dan pengaruh dari bahan
poros, hanya membutuhkan pelumasan dalam jumlah sedikit, memiliki
kemampuan tahanan yang lebih besar terhadap semua beban dalam setiap lebar
bantalan, normalisasi dari pengukuran luar, ketelitian (presisi), pembebanan yang
diizinkan dan perhitungan dari umur kerja, bahan dengan mutu tinggi pada pabrik
memberikan keuntungan untuk penggunaan dan penyediaan suku cadang.
Sedangkan untuk bantalan luncur bekerja dalam permukaan pelumasan yang lebih
besar, mudah dipasang, mudah dibuat dan jauh lebih murah daripada bantalan
gelinding, ketepatan pengarahan lebih baik, dapat mencapai putaran tertinggi dan
pada pelumasan yang tidak cacat maka umur bantalan luncur hampir tidak terbatas
(Niemann, 1982).
Puli
Puli berfungsi untuk memindahkan daya dan putaran yang dihasilkan dari
motor yang selanjutnya diteruskan lagi ke v-belt dan akan memutar poros. Puli
dibuat dari besi cor atau dari baja.Puli kayu tidak banyak lagi dijumpai. Untuk
konstruksi ringan diterapkan puli dari paduan aluminium (Stolk dan Kros, 1981).

Universitas Sumatera Utara

Untuk menghitung kecepatan atau ukuran roda transmisi, putaran
transmisi penggerak dikalikan diameternya adalah sama dengan putaran roda
transmisi yang digerakkan dikalikan dengan diameternya.
SDpenggerak = SDyang

digerakkan

........................................................................(1)

dimana,
S = Kecepatan putar puli (rpm)
D = Diameter puli (mm)
(Smith dan Wilkes, 1990).
Pemasangan puli dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu :
1. Horizontal, pemasangan puli dapat dilakukan dengan cara mendatar dimana
pasangan puli terletak pada sumbu mendatar.
2. Vertikal, pemasangan puli dilakukan secara tegak dimana letak pasangan puli
adalah pada sumbu vertikal. Pada pemasangan ini akan terjadi getaran pada
bagian mekanisme serta penurunan umur sabuk
(Mabie and Ocvirk, 1967).
Sabuk V
Sabuk V terbuat dari karet dan mempunyai penampang trapesium.Sabuk V
dibelitkan di sekitar alur pulleyyang berbentuk V pula.Transmisi sabuk yang
bekerja atas dasar gesekan belitan mempunyai beberapa keuntungan karena murah
harganya, sederhana konstruksinya dan mudah untuk mendapatkan perbandingan
putaran yang diinginkan. Kekurangan yang ada pada sabuk ini adalah terjadinya
slip antara sabuk dan pulleysehingga tidak dapat dipakai untuk putaran tetap atau
perbandingan transmisi yang tetap (Daryanto, 1984).
Susunan khas sabuk V terdiri atas :

Universitas Sumatera Utara

1. Bagian elastis yang tahan tegangan dan bagian yang tahan kompresi.
2. Bagian yang membawa beban yang dibuat dari bahan tenunan dengan daya
rentangan yang rendah dan tahan minyak sebagai pembalut
(Smith dan Wilkes, 1990).
Menurut

Smith

and

Wilkes

(1990),

apabila

pemindahan

daya

menggunakan dua roda transisi, maka hubungan antara jarak kedua titik pusat
sumbu roda transisi dengan panjang sabuk dapat ditentukan dengan rumus:
L = 2C + 1,57(D + d) +

(D−d)2
4C

.........................................................................(2)

dimana:
L = Panjang efektif sabuk (mm)
C = Jarak antara kedua sumbu roda transmisi (mm)
D = Diameter luar efektif roda transmisi yang besar (mm)
d = Diameter luar efektif transmisi yang kecil (mm)
Karet Roll
Rubber roller atau karet roll merupakan sebuah komponen karet yang
teraplikasi pada berbagai mesin Industri. Berbentuk silinder dengan poros besi
ditengahnya.rubber roller biasanya teraplikasi pada mesin Percetakan, Conveyor
Unit , Industri kayu lapis, printing, pabrik makanan - minuman dan banyak lagi.
Fungsi Rubber Roller tersebut bermacam-macam, namun beberapa diantaranya
teraplikasi sebagai roll Tekan pada Industri kayu lapis, roda penggerak pada
Conveyor Belt Unit yang terdapat pada Industri batu bara atau pada mesin Stone
Crusher (AMP), roll pengering pada industri penyamakan kulit, dan lain-lain.
Material karet yang dipergunakan bervariasi, mulai dari non-NBR, NBR, SBR,
Poly urethene, Urethene, Silikon, dan lain-lain.Permukaan dari rubber

Universitas Sumatera Utara

rollersendiri tidak hanya rata, namun ada juga yang bergelombang (grooving)
tergantung pada aplikasi penggunaannya.Rubber roller mempunyai fungsi yang
sangat beragam, bisa untuk conveyor, penggiling, roda, komponen mesin
pengemas, dan lain-lain. Cara kerjanya juga sangat sederhana, yaitu berputar
(Duraposita., 1998).
Mekanisme Pembuatan Alat
Dalam pekerjaan bengkel alat dan mesin, benda kerja yang akan dijadikan
dalam bentuk tertentu sehingga menjadi barang siap pakai dalam kehidupan
sehari-hari, maka dilakukan proses pengerjaan dengan mesin–mesin perkakas,
antara lain mesin bubut, mesin bor, mesin gergaji, mesin frais, mesin skrap, mesin
asah, mesin gerinda, dan mesin yang lainnya (Daryanto, 1984).
Kekuatan, keawetan, dan pelayanan yang diberikan peralatan usaha tani
bergantung terutama pada macam dan kualitas bahan yang digunakan untuk
pembuatannya.

Dalam pembuatannya

terdapat

kecenderungan

konstruksi

peralatan untuk meniadakan sebanyak mungkin baja tuangan dan mengganti
dengan baja tekan atau baja cetak. Bilamana hal ini dilakukan dapat menekan
biaya membuat mesin dalam jumlah besar. Keberhasilan atau kegagalan alat
sering sekali tergantung pada bahan yang dipakai untuk pembuatannya. Bahan
yang digunakan untuk pembuatan peralatan usaha tani dapat diklasifikasikan
dalam logam dan non logam (Smith dan Wilkes, 1990).
Kapasitas Kerja Alat dan Mesin Pertanian
Kapasitas kerja suatu alat atau mesin didefenisikan sebagai kemampuan
alat dan mesin dalam menghasilkan suatu produk (contoh: ha. Kg, lt) persatuan

Universitas Sumatera Utara

waktu (jam). Dari satuan kapasitas kerja dapat dikonversikan menjadi satuan
produk per kW per jam, bila alat atau mesin itu menggunakan daya penggerak
motor. Jadi satuan kapasitas kerja menjadi: Ha.jam/kW, Kg.jam/kW, Lt.jam/kW
(Daywin, dkk., 2008)
Kapasitas Alat =

Produk yang diolah
Waktu

.................................................................(3)

Analisis Ekonomi
Analisis ekonomi digunakan untuk menentukan besarnya biaya yang harus
dikeluarkan saat produksi menggunakan alat ini. Dengan analisis ekonomi dapat
diketahui seberapa besar biaya produksi sehingga keuntungan alat dapat
diperhitungkan.
Biaya variabel adalah biaya yang besarnya tergantung pada output yang
dihasilkan. Dimana semakin banyak produk yang dihasilkan maka semakin
banyak bahan yang digunakan. Sedangkan, biaya tetap adalah biaya yang tidak
tergantung

pada

banyak

sedikitnya

produk

yang

akan

dihasilkan

(Soeharno, 2007).
Untuk menilai kelayakan finansial, diperlukan semua data yang menyangkut
aspek biaya dan penerimaan usaha tani. Data yang diperlukan untuk pengukuran
kelayakan tersebut meliputi data tenaga kerja, sarana produksi, hasil produksi,
harga, upah, dan suku bunga (Nastiti, dkk., 2008).
Biaya Pemakaian Alat
Biaya pokok ialah biaya yang diperlukan suatu alat/mesin pertanian untuk
setiap

unit

produk

dan

diperlukan

data

kapasitas

alat/mesin

yang

bersangkutan.Biaya produksi atau biaya pokok adalah biaya dari tiga unsur biaya

Universitas Sumatera Utara

yaitu biaya langsung, tenaga kerja langsung dan over head pabrik. Biaya-biaya ini
secara langsung berkaitan dengan biaya pembuatan produk secara fisik yang
dikeluarkan dalam rangka kegiatan proses produksi sehingga disebut juga dengan
production cost. Biaya produksi terdiri dari biaya bahan langsung, biaya tenaga
kerja langsung, biaya bahan tak langsung, biaya tenaga kerja tak langsung, dan
biaya tak langsung lainnya.Ada dua kelompok biaya pemakaian alat atau mesin
yang umum dibicarakan, yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap. Jumlah biaya
tetap tidak dipengaruhi oleh jam kerja alsin, sedangkan biaya tidak tetap sangat
dipengaruhi oleh alat dan mesin (Giatman, 2006).
Biaya tetap (fixed cost) yaitu biaya yang selalu harus dikeluarkan tanpa
memandang aktivitas produksi yang sedang dilaksanakan dan tidak tergantung
pada banyak sedikitnya produk yang akan dihasilkan, misalnya: biaya penyusutan,
biaya pajak, dan lain-lain (Halim, 2009).
Sedangkan biaya tidak tetap (variable cost) yaitu biaya yang dikeluarkan
sehubungan dengan kegiatan produksi dan tergantung pada output yang
dihasilkan. Dimana semakin banyak produk yang dihasilkan maka semakin
banyak bahan yang digunakan dan biaya yang digunakan akan semakin besarjuga,
misalnya: biaya perbaikan, pemebelian bahan, sewa alat, upah buruh, dan lain-lain
(Waldiyono, 2008).
a. Biaya tetap
Biaya tetap terdiri dari:
1. Biaya penyusutan (metode sinking fund)
Selama suatu alat dipakai harus dianggap nilainya berkurang
(menyusut) dan dibutuhkan suatu biaya untuk menutupinya yakni biaya

Universitas Sumatera Utara

penyusutan.Maka, begitu alat tidak berdaya guna lagi saat itu pula sudah
tersedia biaya sebagai pengganti alat tersebut yang dikumpulkan selama
umur pemakaian alat.Penyusutan tidak selamanya bergantung pada umur
daya guna alat.Bisa pula terjadi akibat perubahan zaman, perubahan
keadaan pasar, dan hadirnya alat dengan teknologi terbaru yang lebih
ekonomis.
Menurut Waldiyono (2008), menyatakan bahwa salah satu cara
untuk

mengitung

biaya

penyusutan

yaitu

menggunakan

metode

penanaman dana (singking fund methods). Dimana biaya penyusutan kecil
di awal dan sangat besar pada akhir umur pemakaian.Maka kecilnya dana
penyusutan pada awal pemakaian mungkin akan menguntungkan karena
pada saat itu produksinya belum maksimal, tapi akan terasa berat pada
akhir umur pemakaian yang dimana dana produksinya minimum.
Metode sinking fund memperhitungkan bunga modaldari bunga
modal yangdigunakanpaling mendekati nilaipenyusutan yang sebenarnya.
Persamaan yang digunakan ialah:
Dn

= (P – S) (A/F, i%, n) (F/A, i%, n - 1)..........................................(4)

dimana:
Dn

= Biaya penyusutan pada tahun ke-n (Rp/tahun)

P

= Harga awal (Rp)

S

= Harga akhir, 10% dari harga awal (Rp)

N

= Perkiraan umur ekonomis (tahun)

n

= Tahun ke-n

i

= Tingkat bunga modal (%/tahun)

Universitas Sumatera Utara

2. Biaya bunga modal dan asuransi
Besarnya bunga modal adalah perbandingan antara uang yang
harus dibungakan selama periode tertentu dibandingkan dengan jumlah
pinjaman

yang

diperoleh.

Biaya

bunga

modal

dan

asuransi,

perhitungannya digabungkan besarnya:
I

i(P)(n+1)

=

2n

...................................................................................(5)

dimana:
P

= Harga/nilai awal (Rp)

i

= Total persentase bunga modal dan asuransi (17% pertahun)

(Waldiyono, 2008).
3. Biaya pajak
Di beberapa literatur menganjurkan bahwa biaya pajak alat dan
mesin pertanian diperkirakan sebesar 2% pertahun dari nilai awalnya
(Waldiyono, 2008).
b. Biaya tidak tetap
Biaya tidak tetap terdiri dari:
1. Biaya karyawan/operator yaitu biaya untuk gaji operator. Biaya ini
tergantung kepada kondisi lokal, dapat diperkirakan dari gaji bulanan
atau gaji pertahun dibagi dengan total jam kerjanya.
2. Biaya bahan bakar adalah pengeluaran solar dan bensin (bahan bakar)
pada kondisi kerja per jam. Satuannya adalah liter per jam, sedangkan
harga per liter yang digunakan adalah harga lokasi.

Universitas Sumatera Utara

Break Event Point
Break event point (BEP) umumnya berhubungan dengan proses penentuan
tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha yang dilakukan dapat
membiayai sendiri (self financing). Selanjutnya dapat berkembang sendiri
(self growing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap sama dengan nol.
Bila pendapatan dari produksi berada di sebelah kiri BEP maka kegiatan usaha
akan menderita kerugian, sebaliknya bila di sebelah kanan BEP akan memperoleh
keuntungan.
Analisis BEP juga digunakan untuk :
1. Hitungan biaya dan pendapatan untuk setiap alternatif kegiatan usaha.
2. Rencana pengembangan pemasaran untuk menetapkan tambahan investasi
untuk peralatan produksi.
3. Tingkat produksi dan penjualan yang menghasilkan ekuivalensi (kesamaan)
dari dua alternatif usulan investasi.
(Waldiyono, 2008).
Manfaat perhitungan BEP adalah untuk mengetahui batas produksi
minimal yang harus dicapai dan dipasarkan agar usaha yang dikelola masih layak
untuk dijalankan.Pada kondisi ini income yang diperoleh hanya cukup untuk
menutupi biaya operasional tanpa adanya keuntungan. Untuk mendefinisikan
antara titik impas pada keuntungan (P) nol dan titik impas dengan kontribusi
keuntungan, keuntungan sebelum pajak (P) perlu diperhatikan, yakni:
S

=

FC + P

SP - VC

....................................................................................................(6)

dimana:
S

= Sales variabel (produksi) (kg/tahun)

Universitas Sumatera Utara

FC

= Fix cash (biaya tetap) (Rp/tahun)

P

=Profit (keuntungan) (Rp) dianggap nol untuk mendapat titik impas.

SP

= Selling per unit (penerimaan dari tiap unit produksi) (Rp)

VC = Variabel cash (biaya tidak tetap) per unit produksi (Rp)
(Waldiyono, 2008).
Net Present Value (NPV)
Net present value adalah selisih antara present value dari investasi nilai
sekarang dari penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang. Identifikasi
masalah kelayakan financial dianalisis dengan menggunakan metode analisis
finansial dengan kriteria investasi.Net present value adalah kriteria yang
digunakan untuk mengukur suatu alat layak atau tidak untuk diusahakan.
Net Present Value (NPV) adalah metode menghitung nilai bersih (netto)
pada waktu sekarang (present).Asumsi present yaitu menjelaskan waktu awal
perhitungan bertepatan dengan saat evaluasi dilakukan atau pada periode tahun ke
nol (0) dalam perhitungan cash flow investasi.Cash flow yang benefit saja
perhitungannya disebut dengan present worth of benefit (PWB), sedangkan jika
yang diperhitungkan hanya cash out (cost) disebut dengan present worth of cost
(PWC). Sementara itu NPV diperoleh dari PWB dikurangi PWC, yakni:
NPV = PWB – PWC .......................................................................................(7)
dimana:
NPV = Net Present value
PWB = Present worth of benefit
PWC = Present worth of cost

Universitas Sumatera Utara

Untuk mengetahui apakah rencana suatu investasi tersebut layak ekonomis
atau tidak, diperlukan suatu ukuran atau kriteria tertentu dalam metode NPV,
yaitu:
NPV > 0 artinya investasi akan menguntungkan/ layak
NPV < 0 artinya investasi tidak menguntungkan
(Giatman, 2006).
Internal Rate of Return
Dengan menggunakan metode internal rate of return (IRR) akan
mendapatkan informasi yang berkaitan dengan tingkat kemampuan cash flow
dalam mengembalikan investasi yang dijelaskan dalam bentuk %priode waktu.
Logika sederhananya menjelaskan seberapa kemampuan cash flow dalam
mengembalikan modalnya dan seberapa besar pula kewajiban yang harus dipenuhi
(Giatman, 2006).
Internal rate of return adalah suatu tingkatan discount rate, pada discount
rate dimana diperolah B/C ratio = 1 atau NPV = 0. Harga IRR dapat dihitung
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
IRR

= i1 –

dimana :

NPV 1
(NPV 2 −NPV 1 )

(i1 – i2) ................................................................... (8)

i1

= Suku bungabank paling atraktif

i2

= Suku bunga coba-coba

NPV1 = NPV awal pada i1
NPV2 = NPV pada i2
(Kastaman, 2006).

Universitas Sumatera Utara