BOOK Nur Kholisoh, Siti M Mahmudah Peran Media Online

PERAN MEDIA ONLINE DALAM
PENGEMBANGAN BISNIS MELAUI INTERNET
MARKETING B2B MARKETPLACE

Nur Kholisoh & Siti Muslichatul Mahmudah
Program Studi Magister Ilmu Komunikasi, Universitas Mercu Buana Jakarta
kholisoh.nur@gmail.com & sitimuslichatul92@gmail.com

PENDAHULUAN
Pada saat awal berdiri di tahun 2013, Ralali.com memiliki bentuk
usaha seperti industrial online store yang menjual produk industri dari
beberapa brand luar yang diimport untuk disimpan dalam gudang
mereka selagi proses penjualan tengah berlangsung. Seiring dengan
tuntuan pada keadaan pasar yang lebih aktif sehingga menciptakan
persaingan bisnis diantara pelaku usaha yang satu dan lainnya
terbilang cukup ketat. Ditambah lagi dengan perkembangan teknologi
yang membuat kondisi semakin dinamis dan menuntut perusahaan
untuk bergerak mengikuti kemajuan teknologi yang ada jika tidak mau
tertinggal dengan para kompeitornya. Terkait dengan prinsip ekonomi
dimana seseorang selalu menginginkan keuntungan sebanyakbanyaknya dan selalu bertambah dengan tidak merugi juga secara
biaya operasional yang dikeluarkan. Oleh karena itu di era new media

saat ini, banyak perusahaan yang mulai beralih atau mulai mencoba
memanfaatkan media digital untuk lebih mengembangkan usaha
bisnisnya yaitu dengan menggunakan media online tersebut sebagai
media massa yang interaktif dibanding dengan media konvensional
sebelumnya
Pada tahun 2015, Ralali mengeluarkan gagasan baru dengan
perubahan model bisnis menjadi b2b marketplace ditandai adanya
tampilan website baru yang lebih interaktif serta tambahan iture
lainnya sebagai bentuk peningkatan dalam service yang diberikan.
Bedanya dengan model industrial online store yang sebelumnya dimana
stock barang ada di pihak ralali.com sehingga membutuhkan area

Bunga Rampai Komunikasi Indonesia

389

storage yang cukup besar, namun saat ini ralali.com dengan model b2b
marketplace menjadi sebuah platform digital yang menghubungkan
antara penjual dan pembeli dengan harapan bisa menjadi solusi dalam
bisnis di kedua belah pihak tersebut.

Dengan adanya website baru ralali.com semakin membuka peluang
bagi kategori – kategori lain diluar industri (maintenance, repair, dan
operations) untuk bisa masuk dan semakin menambah ragam produk
yang tersedia di website ralali.com, sehingga dapat meningkatkan jumlah
visitor website ralali.com yang ingin memenuhi segala kebutuhannya
akan suatu produk, dan ralali.com dapat menjadi jawaban dari
semuanya itu. Hal ini terus berkembang dengan bertambahnya seller
yang membawa beragam brand dengan bidang lifestyle dan lainnya.
Munculnya kategori produk baru juga seiring dengan berkembangnya
model bisnis ralali yang semula hanya industrial online store hingga kini
menjadi b2b marketplace, maka dari itu perlu dilakukannya campaign
pemasaran yang efektif untuk mendukung expand bisnis ralali ini.
Indonesia sebagai negara yang semakin berkembang tentunya
memiliki masyarakat yang haus akan informasi sehingga jumlah
pemakai internet semakin meningkat setiap tahunnya. Variasi
informasi yang melimpah di internet menjadikan layanan ini semakin
akrab dengan masyarakat Indonesia. Menjadi negara dengan penduduk
yang makin melek teknologi, ternyata mendorong pula bertambahnya
pengguna internet di Indonesia. Dengan jumlah penduduk sekitar 200
juta, tak salah apabila Indonesia sering disebut sebagai pasar potensial

digital. Sebab, sampai saat ini sudah ada sekitar 88 juta pengguna
internet aktif di Indonesia. Jumlah itu pun diperkirakan dapat terus
bertambah. Terlihat pada graik pengguna internet se-Asia dimana
Indonesia menduduki posisi ke-4 diantara negara-negara Asia lainnya
dan tiap tahunnya pun selalu mengalami peningkatan pada jumlah
penggunanya.
Era globalisasi tentunya tidak mengenal batas-batas negara.
Begitu juga dengan media yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
globalisasi. Dengan kemajuan teknologi informasi banyak fenomena
yang terjadi di dalam masyarakat, salah satu fenomena tersebut adalah
munculnya new media, atau yang sering disebut dengan media online.
Istilah digital media (new media) sendiri muncul pada akhir abad 20

390

Bunga Rampai Komunikasi Indonesia

yang di pakai untuk menyebut sebuah media baru yang menggabungkan
media-media konvensional dengan internet. Munculnya istilah new
media sangat terkait erat dengan hadirnya internet di dunia ini.

Pesatnya perkembangan teknologi, dunia digital dan internet
telah berimbas pada peralihan tren marketing di dunia, marketing
konvensional (oline) mulai beralih ke internet marketing (media
online). Internet marketing kini merupakan strategi pemasaran
yang lebih prospektif karena para calon pelanggan potensial mulai
membeli produk melalui internet. Setiap perusahaan baik besar atau
kecil akan merasakan manfaat dari strategi internet marketing ini.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini ialah “Bagaimana peran media
online dalam pengembangan bisnis melalui internet marketing b2b
marketplace ?”

KAJIAN LITERATUR
Media Online
Pengertian Media Online secara umum, yaitu segala jenis atau
format media yang hanya bisa diakses melalui internet berisikan teks,
foto, video, dan suara. Dalam pengertian umum ini, media online juga
bisa dimaknai sebagai sarana komunikasi secaraonline. (Romeltea dalam
www.romelteamedia.com). Pengertian Media Online secara khusus
yaitu terkait dengan pengertian media dalam konteks komunikasi

massa. Media --singkatan dari media komunikasi massa-- dalam
bidang keilmuan komunikasi massa mempunyai karakteristik tertentu,
seperti menyajikan karya jurnalistik (berita, artikel, feature) secara
online. Asep Syamsul M. Romli dalam buku Jurnalistik Online: Panduan
Mengelola Media Online (Nuansa, Bandung, 2012) mengartikan media
online sebagai berikut, “Media online adalah media massa yang tersaji
secara online di situs web (website) internet”. Masih menurut Romli
dalam buku tersebut, media online adalah media massa ”generasi
ketiga” setelah media cetak (printed media) –koran, tabloid, majalah,
buku– dan media elektronik (electronic media) –radio, televisi, dan ilm/
video. Media Online merupakan produk jurnalistik online. Jurnalistik
online –disebut juga cyber journalism dideinisikanwikipediasebagai
“pelaporan fakta atau peristiwa yang diproduksi dan didistribusikan

Bunga Rampai Komunikasi Indonesia

391

melalui internet”. Secara teknis atau “isik”, media online adalah media
berbasis telekomunikasi dan multimedia (komputer dan internet).

Termasuk kategori media online adalah portal, website (situs web,
termasuk blog), radio online, TV online, dan email.
Komunikasi Pemasaran
Menurut Duncan (2002 : 125), komunikasi pemasaran adalah
aktiitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,
mempengaruhi atau membujuk dan mengingatkan pasar sasaran
atas perusahaan dan produk agar bersedia menerima dan membeli
pada produk yang ditawarkan. Olof Holm memaparkan dukunganny
atas ide bahwa komunikasi adalah pemasaran dan sebaliknya.
Dalam tulisannya di Jurnal Corporate Communication yang berjudul,
“Integrated Markting Communications: from Tactics to Strategy”(2006),
Holm mengatakan bahwa inti dari pemasaran adalah pertukaran nilai.
Oleh karena itu, komunikasi pemasaran merupakan upaya untuk
mempengaruhi persepsi pelanggan tentang nilai dan kaitnnya dengan
persoalan keuntungan serta pengurangan biaya. Dari semua pemikiran
di atas, jelas kiranya bahwa komunikasi merupakan aspek strategis
dalam pemasaran dan bukan sekedar persoalan teknis atau hanya
promotion mix seperti apa yang sering dipahami oleh orang banyak
selama ini.
Perusahaan berusaha untuk terus menggunakan inovasi dalam

strategi bidang pemasarannya sebagai suatu kemampuan dinamis dalam
menanggapi dengan cepat perubahan lingkungan. Hal ini cenderung
positif dapat membantu perusahaan bisnis untuk meningkatkan
hasil pemasaran dan kinerjanya. (Prathanporn Jhundra-Indra, Nasi
Chuwiruch, Sutana Boonlua, 2015)
Internet Marketing
Saat ini bidang industry mulai merambah untuk menggunakan
digital marketing dalam kegiatan bisnisnya. Digital Marketing
Communication (DMC) mengacu pada penggunaan saluran baru digital
komunikasi untuk membuat proses komunikasi yang terintegrasi
membantu perusahaan memperoleh dan mempertahankan pelanggan
sambil membangun hubungan yang lebih mendalam dengan mereka.
DMC termasuk e-marketing, internet marketing, dan new media
berakar pada pemasaran interaktif. Tiga bidang penting dimana DMC
392

Bunga Rampai Komunikasi Indonesia

sudah digunakan, atau diharapkan mengerahkan pengaruh positif
yaitu ; komunikasi dalam hubungan pelanggan, dukungan penjualan,

dan membangun merek. (Heikki Karjaluoto and Nora Mustonen &
Pauliina Ulkuniemi, 2015)
Internet Marketing tumbuh pada kecepatan yang dramatis dan
secara signiikan mempengaruhi perilaku pelanggan dan pasar bisnis.
Akibatnya sebagian besar perusahan telah mulai mengembangkan
strategi e-marketing untuk web. E-marketing menggunakan internet
sebagai platform yang memungkinkan perusahaan untuk beradaptasi
dengan kebutuhan pelanggan, mengurangi biaya transaksi, dan
meningkatkan jangkauan.( Jagdish N. Sheth & Arun Sharma, 2005).
Pemasaran internet (internet marketing) adalah proses membangun
dan menjaga hubunngan dengan pelanggan melalui aktiitas secara
online untuk memfasilitasi pertukaran ide-ide, produk, dan layanan
yang dapat memuaskan tujuan dari kedua belah pihak (Mohammed,
Fisher, & Jaworski 2003 : 5).
Internet Marketing memiliki berbagai macam teori dan model.
Salah satunya yaitu teori seven stage of internet marketing (mohammed,
Fisher & Jaworski, 2003 : 9 ), dijelaskan bahwa ada tujuh tahapan dalam
Internet Marketing sebagai berikut :

Gambar 2.1. Tujuh Tahapan Internet Marketing

Sumber : Mohammed, Fisher & Jaworski, 2003 : 9

Tahap 1 : Framing the Market Opportunity
Tahap ini meliputi analisa peluang pasar dan mengumpulkan data
dari system online maupun oline untuk menciptakan peluang. Caracara analisa peluang pasar dapat dilihat dari enam langkah dibawah ini

Bunga Rampai Komunikasi Indonesia

393

:
a. Investigate Opportunity in an Existing of New Value System
(Menyelidiki Peluang pada Nilai Sistem yang sudah Berjalan atau
Sistem yang Baru).
b. Identify Unmet or Underserve Customer Needs (Mengidentiikasi
Kebutuhan Pelanggan yang Belum Terpenuhi)
c. Determine Target Customer Segments (Menentukan Target
Segmentasi Pelanggan)
d. Assess Resource Requirments to Deliver the Ofering (Menilai Sumber
Daya yang Dibutuhkan untuk Memberikan Penawaran)

e. Assess Competitive, Technology, and Financial Attractiveness
of Opportunity (Menilai Kekuatan Persaingan, Teknologi, dan
Keuangan Perusahaan terhadap Peluang)
f. Conduct Go / No-Go Assesment (Mengadakan Penilaian Go / NoGo)
Tahap 2 : Formulating the Market Strategy
Pada tahap sebelumnya telah diambil keputusan Go / No-Go,
maka langkah selanjutnya adalah menentukan strategi pemasaran
online. Tahap ini meliputi tiga komponen utama, yaitu : Segmentation,
Targeting, and Positioning
Tahap 3 : Designing the Customer Experience
Pada tahap ini berusaha untuk merancang pengalaman yang
kami harapkan didapatkan oleh pelanggan dari perusahaan. Ada tiga
tahapan dalam membangun customer experience, yaitu :
a. Functionality – “Website bekerja dengan baik”
b. Intimacy – “Mereka memahami saya”
c. Evangelism – “Saya senang berbagi cerita”
Tahap 4 : Crating the Customer Interface
Dalam merancang interface yang baik digunakan kerangka kerja
7C (7C’s Frameworks) yaitu cara untuk mengidentiikasi perancangan
tampilan utama yang dihadapi ketika mengimplementasikan model

bisnis. Elemen-elemen tersebut, yaitu: Context: Content: Community,
Customization: Communication: Connection: and Commerce.

394

Bunga Rampai Komunikasi Indonesia

Tahap 5 : Designing the Marketing Program
Pada tahap ini merupakan perancangan program pemasaran
yang digunakan untuk merangkaikan strategi pemasaran secara
terkombinasi dan dapat menggerakkan target pelanggan dari tiap tahap
awareness mengenai produk perusahaan menjadi tahap commitment
dan berakhir pada tahap dissolution.
Tahap 6 : Leveraging Customer Information hrough Technology
Perusahaan dapat menggunakan bantuan teknologi untuk
mendapatkan, menganalisa, dan memanfaatkan informasi mengenai
pelanggan sehingga perusahaan akan lebih memahami dan mengenal
pelanggan untuk mengetahui apa yang dibutuhkan pelanggan. Hal
tersebut dapat dilakukan melalui: Marketing Research, Database
Marketing, Customer Relationship Management
Tahap 7 : Evaluating Marketing Program
Tahap terakhir ini mengevaluasi semua program marketing
apakah mencapai sasaran. Menggunakan parameter untuk mengukur
kesuksesan dari program marketing online dan apakah cocok dengan
objektif dari perusahaan. . Hasil dari pengembangan dari program
pemasaran tersebut dibagi menjadi tiga kriteria untuk dilakukan
evaluasi, yaitu: technology criteria, business criteria dan industry
criteria serta membahas bagaimana perusahaan menilai performa dari
program e-marketing. Sedangkan matriks menggambarkan performa
dari perusahaan, menyediakan feedback yang memberikan kesuksesan
atau tindakan yang perlu diperbaiki, seperti perubahan pada proses,
strategi, atau penawaran produk. Dalam tahap ini menggunakan
Marketing Metrics Framework yang terdiri dari : Financial Metric,
Customer-Based Metrics Implementation Metrics.
B2B Marketplace
Pembahasan mengenai e-marketplace maka menurut Brunn,
Jensen, & Skovgaard (2002), e-marketplace adalah wadah komunitas
bisnis interaktif secara elektronik yang menyediakan pasar dimana
perusahaan dapat ambil andil dalam B2B e-commerce dan atau kegiatan
e-business lain.

Bunga Rampai Komunikasi Indonesia

395

Gambar 2.2. Model Bisnis E-marketplace.
(Sumber : Brunn, Jensen, & Skovgaard, 2002)

Menurut Sandhusen (2008), terdapat tiga pihak stakeholder dalam
bisnis, yaitu: pertama, adalah pelaku bisnis, dalam hal ini perusahaan.
Simbol untuk elemen ini adalah ‘B’ (business). Kedua, adalah konsumen,
yaitu pengguna bisnis barang dan jasa yang digambarkan dengan huruf
‘C’. Terakhir, adalah pemangku kepentingan berupa pemerintah, yang
digambarkan dengan huruf ‘G’ (goverment). (Sally Harridge-March,
2004)
Pada masing-masing jenis transaksi yang ada di suatu marketplace
memiliki karakterisik yang berbeda, salah satu nya yaitu Busines to
Business (B2B). Menurut Onno W. Purbo (2000:2), Business to Business
(B2B) dapat diartikan sebagai sistem komunikasi bisnis online antar
pelaku bisnis atau bisa dikatakan sebuah transaksi yang terjadi antara
perusahaan dan perusahaan lain. Menurut Chriss Fill (2005:18)
perbedaan utama antara pemasaran B2B dan pemasaran B2C antara
lain :
CUSTOMER
MARKET
NO

B2B MARKET

DESCRIPTION

1

Purchase orientation to satisfy

Individual of
family need

Organisaional
need

2

Number of decision maker

Small

Large

396

Bunga Rampai Komunikasi Indonesia

3

Length of decision time

Short and
simple

Long and
complex

4

Size of purchase

Small quntities

Large in vlue
and volume

5

Consequence of poor purchase

Limited

Potentially
critical

6

Nature of product/ service

Standard range
of product

Customized
package

7

Channel coniguration

Complex and
long

Simple and
short

8

Promotion focus

Psychological
beneit

Economic
utilitarian

9

Primary promotion tool

Advertising

Personal
selling

Supplier switching cost

Limited

Large

10

Tabel 2.1. he Main Diferences Between b2b and Customer Marketing

Berdasarkan tabel 2.1, perbedaan utama pemasaran B2B dan
B2C menurut Chris Fill, dapat dilihat dari beberapa poin, dimna
dalam B2C pembelian yang dilakukan bertujun untuk memenuhi
kepuasaan individu atau kebutuhan keluarga sedangkan pengambilan
keputusan pembelian dilakukan dalam skala kecil dan dilakukan
dengan cepat, pembelian dalam jumlah kecil, konsekuensi pembelian
yang buruk sangat terbatas, sifat produk.jasanya rata-rata sebagaimana
umumnya,diddistribusi dari produsen ke konsumen melalui perantara
yang kompleks dan panjang, fokus promosi untuk keuntungan
psikologis pelanggan, dan alat promosi yang paling utama adalah
advertising. Sedangkan dalam B2B tujuanpembelian adalah untuk
memenuhi kebutuan oraganisasi atau perusahaan, jumlah pengambil
keputusan pembelian dalam suatu struktur organisasi yang besar dan
dilakukan dalam waktu yang lama dan lebih kompleks; konsekuensi
pembelian yang buruk berpotensi tinggil; sifat produk/jasanya
customized atau sesuai dengan keinginan pelanggan; distribusi dari
produsen ke konsumen sederhana dan malalui perantara yang pendek;
fokus promosi untuk keuntungan ekonomi; dan alat promosi yang

Bunga Rampai Komunikasi Indonesia

397

paling utama adalah personil selling.
Pengembangan Bisnis
Menurut Johan (2011) perusahaan pada umumnya akan selalu
menginginkan untuk berkembang menjadi lebih besar dan lebih
menguntungkan sebagaimana juga motif ekonomi setiap pribadi
manusia. Untuk mengembangkan diri agar lebih besar, perusahaan
akan mempertimbangkan untuk menciptakan sinergi dengan usaha
yang ada. Dengan adanya sinergi kehulu atau kehilirnya inndustri
maka ada penghematan biaya dan harga antar unit bisnis.
Perusahaan dalam mengembangkan usahanya bisa menempuh
beberapa cara sebagai berikut :
a) Meluncurkan produk baru
Peluncurkan produk baru merupakan hal yang paling sering dan
paling mudah dilakukan oleh perusahaan dan merupakan bagian
dari strategi perusahaan dalam mempertahankan hidupnya karena
hampir semua produk memilliki siklusnya. Inovasi-inovasi baru
sangat diperlukan untuk memuaskan konsumen mengingat
kepuasan konsumen cenderung akan berubah seiring dengan
berubahnya kemampuan ekonomi dan pola hidup termasuk tren di
masyarakat.
b) Mendirikan unit usaha baru
Perusahaan juga bisa mendirikan unit usaha baru, dalam hal ini
perusahaan akan mendirikan unit usaha yang cenderung memiliki
potensi untuk berkembang dan juga yang memiliki hubungan
lini bisnis dengan usaha perusahaan yang sekarang, sehingga
bisa menimbulkan integrase vertikaldan horizontal terhadap
keseluruhan bisnis yang telah ada dan menghasilkan sinergi.
c) Mengakuisisi produk yang telah ada.
Selain menciptakan produk yang baru, perusahaan juga bisa
melakukan akuisisi produk yang telah ada dan dikembangkan
menjadi produk yang bagus. Biasanya perusahaan akan melihat ada
produk yang bagus di pasaran, tapi karena belum dikembangkan
secara maksimal, dan jika dikombinasikan dengan nama besar
perusahaan yang ada termasuk juga system dan jaringan yang ada,
maka produk tersebut akan menjadi lebih memiliki kekuatan dan
398

Bunga Rampai Komunikasi Indonesia

pasar yang lebih besar.
d) Mengakuisisi perusahaan yang telah ada.
Selain produk baru, perusahaan juga bisa mengakuisisi perusahaan
lainnya dengan tujuan mengembangkan usahanya melalui merger
atau akuisisi. Dalam hal ini perusahaan bisa melakukan akuisisi
terhadap perusahana yang sejenis sehingga bisa dilakukan merger,
atau bisa juga dengan akuisisi sahamnya yang dikembangkan.

Gambar 2.3. Bentuk Pengembangan Usaha
Sumber : Suwinto (2011)

METODE PENELITIAN
Paradigma yang digunakan di dalam penelitian ini adalah paradigma
konstruktivis, karena peneliti ingin mendapatkan pengembangan
pemahaman yang membantu proses interpretasi suatu peristiwa.
Paradigma konstruktivis yaitu paradigma yang merupakan antitesis dari
paham yang meletakkan pengamatan dan objektivitas dalam menemukan
suatu realitas atau ilmu pengetahuan. Paradigma ini memandang ilmu
sosial sebagai analisis sistematis terhadap socially meaningful action
melalui pengamatan langsung dan terperinci terhadap pelaku social
yang bersangkutan menciptakan dan memelihara atau mengelola dunia
sosial mereka. (Dedy N. Hidayat, 2003:3)
Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah metode studi kasus. Metode studi kasus menjadi pilihan metode
dalam penelitian ini karena dalam kasus ini, peneliti tidak hanya sekedar
ingin menjawab pertanyaan tentang bagaimana penerapan komunikasi
pemasaran melalui internet marketing dalam proses pengembangan
Bunga Rampai Komunikasi Indonesia

399

bisnis perusahaan.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan
data yaitu wawancara mendalam (Indepth Interview) sebagai data
primer dan studi kepustakaan serta hasil dokumentasi untuk data
pendukungnya. Teknik analisis data yang digunakan memalui tiga jenis
kegiatan menurut Miles dan Huberman, yaitu : pertama, reduksi data,
kedua Data display, dan terakhir Penarikan/Veriikasi Kesimpulan.
(Elvinaro,2011:223). Selain itu, pengujian keabsahan data dilakukan
dengan menggunakan triangulasi sumber

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bagian ini menjelaskan tentang uraian hasil penelitian yang
dilakukan oleh peneliti. Dalam penelitian ini, guna mendapatkan hasil
yang relevan dengan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui
pengelolaan model internet marketing dalam pengembangan bisnis pada
ralali.com. Dalam perubahan model bisnis yang terjadi di ralali.com
sampai saat ini menjadi b2b marketplace juga era kaitannya terhadap
komunikasi pemasaran yang dilakukan ralali, hal ini guna menunjang
hasil yang optimal dari berbagai promosi serta publikasi bagi ralali.
Pengembangan bisnis ini akan berkelanjutan dan tetap berjalan seiring
dengan kondisi pasar, trend global, dan kemajuan teknologi yang
tentunya juga selalu mengalami perubahan. Seperti perusahaan start
up lainnya, Ralali juga berusaha untuk menyesuaikan diri dengan
keadaan yang ada agar mampu bertahan di segala situasi dan terus
meningkatkan upaya nya dengan memanfaatkan sumber daya yang
dimilikinya. Perusahaan start up yang masih berkembang ini masih
dalam tahap mengedukasi market dan mencari rumusan yang tepat
untuk dijalankan bagi perusahaan start up di kondisi pasar Indonesia.
Beberapa tahapan dilakukan untuk mempersiapkan model b2b
marketplace ini dapat diterapkan dengan baik dan lancar di platform
website ralali.com. Sebagaimana yang dideskripsikan pada bagan
dibawah ini yaitu :

400

Bunga Rampai Komunikasi Indonesia

Gambar 4.1. Tahapan Internet Marketing Ralali.com
Sumber : Hasil pengolahan data oleh peneliti, 2017

Framing the Market Opportunity
Ralali.com dalam pengembangan bisnisnya yaitu memperluas
kategori produk yang ada diplatformnya berdampak pada jangkauan
khalayak yang lebih tersebar, dan
keberagaman juga terjadi
sehubungan dengan variasi kategori produk yang ditawarkan. Dengan
kemajuan teknologi yang ada, peluang untuk memaksimalkan kinerja
komunikasi pemasaran atau lebih tepatnya internet marketing begitu
diharapkan, platform website serta social media ralali juga sudah termaintenance dengan lebih baik. Peluang untuk menjangkau pasar yang
tidak hanya skala jabodetabek namun juga seluruh Indonesia atau
bahkan sampai ke luar negeri dapat memungkinkan dengan penerapan
internet marketing yang sifatnya lebih global melalui tools yang dimiliki
nya. Dengan media internet yang ada, komunikasi pemasaran dapat
memiliki cakupan yang lebih luas.

Bunga Rampai Komunikasi Indonesia

401

Formulating the Market Strategy
Melihat dari segmentasi yang telah ditentukan, maka yang dialami
ralali.com dalam hal segmentasi ialah market expansion dimana
karakteristik seller dan buyer yang sama pada saat industrial sampai
saat ini menjadi marketplace namun ukuran segmentasi pasarnya
mengalami perubahan yaitu berkembang sehubungan dengan
penambahan kategori produk baru yang masuk ketika memiliki sistem
marketplace. Target yang dimiliki ralali.com juga mengalami blanked
targeting yaitu melihat dari segmentasi yang tidak berubah namun
jangkauannya yang lebih meluas dengan bantuan komunikasi melalui
internet marketing yang dijalankan.
Penerapan internet marketing dalam model bisnsi b2b marketplace
mempengaruhi cara pandang perusahaan kepada pelangggan agar
kesan serta positioning yang tercipta di benak khalayak sesuai dengan
value yang diharapkan oleh perusahaan. Pada skenario positioning
Brick and Mortar menurut Fisher, pendekatan positioning ralali saat
ini masuk ke dalam jenis blanket positioning yaitu tujuannya memang
memenuhi kebutuhan yang sudah ada dari segementasi khalayak ralali.
com dengan menambahkan penawaran produk yang lebih didukung
dengan internet yang membuat kemudahan akses pelanggan serta
kenyamanan pada saat masuk dan menggunakan website ralali.com.
Designing the Customer Experience
Sebuah website dapat dikatakan baik jika user dapat langsung
mengerti dan memahami penggunaan website tersebut secara mudah
sehingga tidak perlu bingung atau bertanya ke orang lain atau customer
service perihal panduan penggunaanya. Nilai efektif dan eisien ini
yang selalu diminta dan diharapkan dari sebuah website. Perusahaan
mengupayakan agar dimana user merasa bahwa website ini mengerti
dirinya serta memahami betul apa yang menjadi kebutuhhan dan
keinginan dari user. Oleh karena itu update mengenai tampilan
dan itur pilihan yang sesuai dengan user selalu dikembangkan.
Customization akan sebuah itur yang baru dilakukan dengan analisa
serta perhitungan yang tepat, jangan sampai itur baru ini malah tidak
berguna dan menjadi banyak variasi itur pada tampilan website yng
justru tidak bermanfaat dan tidak sesuai dengan kebutuhan user.
Crating the Customer Interface
402

Bunga Rampai Komunikasi Indonesia

Design tampilan yang diusung dengan segala peletakan masingmasing bagian pada tiap-tiap halaman seperti halaman utama, home
banner, contact us, kolom kategori produk, kolom search, kolom promo
dan lain sebagai nya telah melalui tahap analisa dari design sprint
yang diuji coba terhadap beberapa user sehingga dapat dilihat hasil
percobaan yang lolos dan
layak untuk di produksi, Content yang berupa teks memerlukan
copy writing yang baik agar tiap kata dan kalimat yang dihasilkan
dapat secara jelas diterima target khalayaknya. Dalam bagian digital
marketing ralali.com memiliki seorang copy writer yang bertugas
dalam pemilihan dan penentuan kata untuk menjadi content
yang nantinya ditampilan pada website ralali. Website ralali.com
yang menjadi platform untuk bertransaksi secara online memiliki
kemampuan dalam melakukan fungsi commerce tersebut, terlihat dari
adanya itur yang menunjang kegiatan transaksi. Adanya itur registrasi
buyer dan seller, keranjang belanja (add to chart), klik buy, jaminan
kemanan, dan sebagainya. Sedangkan untuk itur metode pembayaran,
ralali masih terus mengembangkan pilihan yang lebih beragam seperti
menggunakan kartu kredit atau cicilan bank .
Designing the Marketing Program
Media online website ialah sebagai strategi promosi dalam
penjualan produk pada sebuah ecommerce atau marketplace. Dalam
menciptakan pemasaran online untuk melakukan promosi penjualan,
maka perlu diperhatikan hal sebagai berikut: (1) Menciptakan website
untuk memfasilitasi perdagangan elektronik (ecommerce) yang didalam
website tersebut terdapat alat pembayaran yang sudah mempunyai
standar keamanan. (2) Merancang situs web yang efektif, yaitu tata letak
dan rancangan situs didesain untuk memudahkan pengunjung dalam
mengakses informasi produk atau informasi promosi penjualan yang
sedang berlangsung yang dilengkapi dengan konten gambar dan teks.
Hal ini merupakan faktor kemudahan pengguna (ease of use) dalam
melakukan transaksi (3) Menggunakan email dalam memberikan
informasi penawaran yang dilakukan lazada Indonesia kepada para
konsumen. (4) Melakukan promosi penjualan secara online melalui
website. (Mahir Pradana,2015)
Dalam suatu campaign atau komunikasi pemasaran yang dilakukan
Bunga Rampai Komunikasi Indonesia

403

oleh ralali, ada hal yang harus diperhatikan dan diterapkan yaitu the
right message to the right people sehingga nantinya the right user get
the right message. Hal ini erat kaitannya dengan targeting audience
pada pemasangan campaign. Tahapan yang ingin dicapai mulai
dari awareness, consideration, purchase, sampai pada re-purcahase.
Selanjutnya re-targeting juga dilakukan untuk retention dari buyer ralali.
com. Tools untuk komunikasi pemasaran sejauh ini memang tidak
berubah, itu semua yang sering digunakan di Indonesia. Jadi tinggal
bagaimana mengola dan memanfaatkan data yang di dapat sebagai
modal untuk meningkatkan serta memaksimalkan lagi program
komunikasi pemasaran yang akan dijalankan.
Evaluating Marketing Program
Growth ralali akan dinilai setiap periode-nya yang diukur dari user
based serta nilai GMV (Gross Merchadise Value) yang telah diperoleh
ralali. Point lainnya yaitu buyer retention, serta handle complain untuk
performa ralali.com. Hal itu semua untuk meningkatkan value ralali.
com sebagai perusahaan start up di mata para investor. Optimalisasi
website serta traic visitor website yang harus diperhatikan untuk
bahan evaluasi program kerja berikutnya. . Traic website menjadi hal
yang penting, karena tidak hanya dilihat dari
data visitor website namun juga sampai kepada data visitor
tersebut dikonfersikan dengan total value transaksi yang dilakukan
pada platform ralali.com.
Dari hasil temuan yang ada dalam penelitian ini, maka
penggambaran model internet marketing b2b marketplace yaitu
sebagai berikut :

404

Bunga Rampai Komunikasi Indonesia

Gambar 4.2. Model Internet Marketing B2B Marketplace
(Sumber : Hasil pengolahan data oleh peneliti, 2017)

Dari model diatas, digambarkan bahwa pengelolaan internet
marketing pada B2B Marketplace melalui beberapa tahapan yang
nantinya menjadi proses yang secara kesinambungan berlangsung.
Mulai dari identiikasi peluang baik dari internal perusahaan yang
dikembangkan melalui arahan top management maupun input dari
bagian produk platform itu sendiri serta insight market yang diperoleh
dari tren behavior customer, benchmark dengan kompetitior secara
Bunga Rampai Komunikasi Indonesia

405

nasional maupun global, dan masukan dari investor sebagai mentor
strat up dalam melakukan operasionalisasi bisnisnya.
Masuk ke tahap selanjutnya yaitu penetepan segementasi, target,
dan postioning yang baru pasca keputusan untuk go online dengan
memiliki platform bisnis yang dijalankan. Dari sini akan terlihat
apakah ada perubahan terhadap segmentasi khalayak serta positioning
perusahaan sebelum dan sesudah go online. Hasil ini tentunya untuk
menyesuaikan tampilan website agar dapat menarik target user dari
website tersebut.
Terkait dengan model bisnis yang dijalankan yaitu di ranah digital,
maka kegitan promosi yang dilakukan akan banyak dilakukan melalui
internet maketing yang bersifat komunikasi pemasaran digital namun
hal ini juga tidak terlepas dari promosi oline yang mendukung
program internet marketing dapat berjalan secara optimal. Ketika user
sudah tertanam pengamalan yang baik dalam menggunakan website
ralali maka akan dengan mudah menjadikannya kepanjangan tangan
dari pihak perusahaan untuk dengan senang hati mempromosikan
produk / jasa-nya kepada orang-orang sekitarnya.
Setelah semuanya dilakukan, evaluasi adalah point penting
untuk mengukur pencapaian yang telah diraih oleh suatu perusahaan
dari implementasi program – program yang telah dijalankan.
Apakah hasilnya sesuai dari tujuan awal atau malah keluar jauh dan
menghasilkan fakta baru dari kondisi pasar saat itu. Indikator yang
digunakan beragam melihat dari goals yang ingin dicapai. Hasil
evaluasi ini juga dapat menjadi input ke internal dalam melihat peluang
baru yang memiliki potensi bagus jika diambil dan berhasil ditaklukan
oleh perusahaan.

PENUTUP
Simpulan
Pengelolaan model internet marketing b2b marketplace dalam
pengembangan bisnis pada ralali.com antara lain bahwa edukasi
market terhadap kehadiran b2b marketplace dirasa begitu kurang.
Resiko untuk mengubah positioning yang selama ini sudah terbentuk
di masyarakat bahwa ralali.com ialah industrial online store nampaknya
berjalan cukup baik dengan kesiapan sumber daya ralali yang mampu
406

Bunga Rampai Komunikasi Indonesia

menginterpretasi maksud positioning ralali yang telah menjadi b2b
marketplace yang memberikan one stop service melalui platform website
yang mempertemukan antara seller dan buyer. Tampilan website
ralali.com yang sering mengalami maintenance mempengaruhi user
experience terhadap operasional platform tersebut. Penciptaan ituritu juga masih dalam lingkup trial and eror dalam menncari jadi diri
ralali.com sebagai perusahaan b2b marketplace.
Saran
Berdasarkan apa yang ada pada hsil temuan pada penelitian ini
yaitu melakukan Komunikasi yang lebih intensif dan mendalam tentang
product knowledge ralali.com sebagai bentuk sosialisasi internal dari
setiap update website ralali.com. Hal ini dikarenakan dengan perubahan
website yang terjadi secara berkala walaupun bukan perubahan website
secara signiikan namun tetap harus diinformasikan keseluruh lini
internal dari ralali.com untuk menghindari miss communications
antara pihak internal ralali pada saat melakukan interaksi dengan
pihak eksternal.

DAFTAR PUSTAKA
Ardianto, Elvinaro. 2011. Metedologi Penelitian untuk Public Relations,
kuantitatif dan kualitatif. Bandung : Simbioasa Rekatama Media.
Duncan, Tom. 2002. Integrated Marketing Communication: Using
Advertising and Promotion to Build Brand. New York: McGraw
Hill.
Fill, Chris & Karen E.Fill. 2005. Business to Business Marketing
(Relationship,system and communication). UK : Person Education
Limited
Harridge, Sally Harridge. 2004. Electronic Marketing, he New Kid
on he Block. Marketing Intelligence & Planning. Copyright ;
Emerald Group Publishing Limited.
Hidayat, Dedy N.. 2003. Paradigma dan Metodologi Penelitian Sosial
Empirik Klasik. Jakarta: Departemen Ilmu Komunikasi FISIP

Bunga Rampai Komunikasi Indonesia

407

Universitas Indonesia.
Holm, Olof. 2006. Integrated marketing communication: from tactics to
strategy. Corporate Communications: An International Journal Emerald Group Publishing Limited.
Indra, Prathanporn Jhundra, Nasi Chuwiruch, Sutana Boonlua.
Marketing Innovation Strategy And Marketing Performance: A
Conceptual Framework. Proceedings of the Academy of Marketing
Studies - Mahasarakham University, hailand.
Karjaluoto, Heikki and Nora Mustonen & Pauliina Ulkuniemi. 2015.
he Role Of Digital Channels In Industrial. Journal of Business &
Industrial Copyright ; Emerald Group Publishing Limited.
Meng, Xiaoming. 2009. Developing Model of E-commerce E-marketing.
Proceedings of the International Symposium on Information
Processing, Huangshan, P. R. China.
Mohammed, Rai, Robert J. Fisher, Bernard J. Jaworski, Gordon
Paddison. 2003. Internet Marketing: Building Advantage in a
Networked Economy. McGrawHill, United States of America
Pradana, Mahir. 2015. Klasiikasi Jenis-Jenis Bisnis E-Commerce Di
Indonesia. Jurnal Neo-bis Universitas Telkom Bandung.
Purbo, OnnoW. 2000. Mengenal E-Commerce. Jakarta: PT Elek Media
Komputindo
Reza, Faisal. 2016. Strategi Promosi Penjualan Online Lazada.Co.Id.
Jurnal Kajian Komunikasi.
Sheth, Jagdish N. & Arun Sharma. 2005. International E-marketing :
Opportunities and Issues. International Marketing Copyright ;
Emerald Group Publishing Limited.
Shinde, Ajay Sampat. Internet Marketing he New Dimension
of Innovation in Ecommerce. 1st National Conference on
“Dynamism in Management” Special Issue of International
Journal of Engineering, Economics and Management.

408

Bunga Rampai Komunikasi Indonesia