TM dan laporan praktikum Kimia Dasar M
Nama
NIM
Kelas
Kelompok
Firman Ichsan
155100207111012
K
K4
BAB VI
REAKSI REDUKSI OKSIDASI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Praktikum
1. Mempelajari reaksi reduksi
2. Mempelajari reaksi oksidasi
1.2 Pre-lab
1. Jelaskan pengertian reaksi reduksi!
Reduksi adalah reaksi kimia yang ditandai dengan penurunan bilangan oksidasi (Dogra,
2005).
2. Jelaskan pengertian reaksi oksidasi!
Oksidasi adalah reaksi kimia yang ditandai dengan kenaikan bilangan oksidasi (Dogra,
2005).
3. Apa fungsi larutan CuSO4 dan AgNO3?
Fungsi CuSO4 adalah sebagai oksidator, yaitu zat yang mengalami reduksi. Sedangkan
fungsi AgNO3 adalah sebagai oksidator. Yaitu dengan volhard dan fajans (Achmadi, 2005).
1.3 Tinjauan Pustaka
1.3.1
Pengertian reaksi
(a) Redoks
Adalah perubahan bilangan oksidasi (keadaan oksidasi) atom dalam reaksi
kimia. Peristiwa yang terdiri dari peristiwa reduksi dan oksidasi. Dalam reaksi
redoks, elektron berpindah diantara spesies-spesies yang bereaksi sewaktu
berkombinasi membentuk produk (Suminar, 2007).
Contoh reaksi redoks:
HNO3 + H2S
+5
-2
N => Reduksi
NO + S + H2O
+2
0
S => Oksidasi (Suminar, 2007).
1.3.2
1.3.3
(b) Spontan dan Non-Spontan
Reaksi spontan adalah reaksi yang hanya dapat berlangsung walaupun
tanpa diberi energi. Sedangkan reaksi non-spontan adalan reaksi yang dapat
berlangsung jika diberi energi terlebih dahulu (Suminar, 2007).
Reaksi spontan dan non-spontan dapat membantu anda bagaimana
membedakan sel volta dan sel elektrolisis. Karena yang menjadi perhatian
utama dan sama pada kedua sel elektrokimia ini adalah reaksi kimia yang
terjadi, reaksi redoks. Pada dasarnya semua reaksi kimia membutuhkan
sejumlah energi awal agar reaksi tersebut dapat berlangsung, yang disebut
sebagai energi awal agar reaksi tersebut dapat berlangsung, yang disebut
sebagai energi aktivitas (Ebbing 2011).
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya reaksi redoks
Faktor yang mempengaruhi terjadinya reaksi redoks yaitu terjadinya proses
pengikatan dan pelepasan elektron. Terjadinya penambahan dan pengurangan
bilangan oksidadsi. Bilangan oksidasi adalah bilangan yang menunjukkan muatan
yang disumbangakan oleh suatu atom, molekul, atau ion yang dibentuknya (David,
2007).
Aplikasi redoks dalam teknologi pertanian
Salah satu penerapan konsep reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari
adalah dalam bidang tanah. Prinsip dasar yang digunakan adalah teroksidasinya
bahan organik maupun anorganik. Sehingga lebih mudah untuk diolah lebih lanjut.
Aplikasi redoks dalam peran teknologi pertanian adalah perombakan pada tanah
gambut yang lebih efisien (Noor 2005).
1.4 Tinjauan Bahan
1.4.1
Logam seng
Logam seng (Zn) adalah mineral yang Definisi terdapat di alam bebas
yang berbaur Sifat-sifat dengan mineral lain. Dalam penerapan sebagai bahan
dasarKarakteristik komponen elektronika,seng tidak dapat menjadi bahan
tunggal,seng harus Contoh aplikasi dicampur dengan bahan lain. Logam seng
(bahasa belanda: zink) zink adalam unsur kimia dengan lambang kimia Zn,
bernomor atom 30, dan bermassa 65,39.
Unsur kimia ini merupakan unsur
pertama geolongan 12 pada tabel periodik, dari beberapa aspek kimiawi, seng
mirip dengan magnesium karena ion yang di miliki oleh kedua unsur ini berukuran
hampir sama. Selain itu keduanya juga memiliki keadaan oksidasi +2
(Chang,2005).
1.4.2
Logam tembaga
Tembaga adalah logam kemerahan, dengan pengalir elektrik dan pengalir
haba yang baik (antara semua logam-logam tulen dalam suhu bilik, hanya perak
mempunyai kekonduksian elektrik yang lebih tinggi daripadanya). Apabila
dioksidasikan, tembaga adalah besi lemah. Tembaga memiliki ciri warnanya itu
oleh sebab struktur jalurnya, yaitu untuk memantulkan cahaya merah atau jingga
dan menyerap frekuensi-frekuensi lain dalam spektrum tampak. Bandingkan ciriciri optik ini dengan ciri-ciri optik perak, emas, dan aluminium. Tembaga tidak
larut dalam air (H2O) dan isopropanol, atau isopropil alkohol (Ebbing,2011).
1.4.3
Larutan CuSO4 0.1 M
Larutan CuSO4 sebagai larutan garam dari logam Cu, dalam reaksi katoda
=
Cu+ (aq) + 2e-
Cu2 +, dalam hal ini ion Cu2+ akan bergerak mengambil
elektron dan menjadi logam tembaga yang menempel pada reaksi katoda. Dalam
reaksi anoda
Cu2+ (aq) + 2e. Dalam hal ini ion Cu2+akan bergerak memberikan
Cu (s)
elektron, dan terjadilah peristiwa reduksi dan oksidasi (Timberlake, 2013).
1.4.4
Larutan AgNO3 0.1 M
Larutan AgNO3 berfungsi sebagai larutan garam dari logam Ag. Larutan
ini sangat mudah larut dalam air dan juga mudah larut dalam etanol 95%. Untuk
menyimpannya memilih tempat penyimpanan yang tertutup dengan baik. Dalam
reaksi anoda ion NO3 tidak akan larut dalam air dan atom Ag bersaing untuk
beroksidasi (Timberlake, 2013).
1.5 Tinjauan Alat
1.5.1 Beaker glass
Gelas beker atau beaker glass adalah sebuah wadah penampung yang
digunakan untuk mangaduk, mencampur, memanaskan larutan. Berbentuk silinder
dengan dasar bidang dan tersedia dalam berbagai ukuran. Mulai dari 1 ml sampai
beberapa liter. Terbuat dari kaca karena digunakan untuk menampung zat kimia
yang bersifat korosif seperti asam atau zat-zat lain (Achmadi, 2009).
1.5.2 Pipet ukur
Pipet ukur adalah alat untu memindahkan larutan dengan volume yang
diketahui. Pipet ukur berukuran bermacam-macam dari 1 ml, 5 ml, 10 ml sampai
yang paling besar adalah 50 ml. Cara penggunaannya adalah dengan menyedot
larutan sesuai yang diperlukan kemudian menuangkan larutan tersebut dengan
pipet ukur kedalam wadah yang ditentukan (Achmadi, 2009).
BAB II METODOLOGI
2.1 Diagram Alir
1. Seng dengan larutan CuSO4 0,1 M
10 ml CuSo4 0,1 M
Dimasukkan dalam gelas kaca
Logam Zn
Diamplas hingga bersih
Diamati perubahan larutan CuSO4 0,1 M pada menit 1, 3, 5, 7, dan 10
Hasil
2. Tembaga dengan larutan AgNO3 0,1 M
10 ml AgNO3 0,1 M
Dimasukkan dalam gelas kaca
Logam Cu
Diamplas hingga bersih
Diamati perubahan larutan AgNO3 0,1 M pada menit 1, 3, 5, 7, dan 10
Hasil
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, Hendra. 2009. Penuntun Kimia Dasar. Semarang : Rhineka Cipta
Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar. Jakarta: Erlangga
Dogra. 2005. Kimia Fisika. Jakarta : Universitas Indonesia
Ebbing, M.D. & Gammon D. S. 2011. General Chemistry Enchanced Edition., Ninth Edition
Brooks/cole. Cengsge Learning:USA
Noor, Muhammad. 2005. Pertanian Lahan Gambut.Yogyakarta:KANISIUS
Suminar, Ningsih.R. 2007. Analisis Kimia Redoks. Semarang: Ganesha
Timberlake, Kart. 2013. Analytical Chemistry 5th Edition. Newsterban: New York
C. DATA HASIL PRAKTIKUM
No.
Menit
ke
Jenis
Logam
Warna Logam
Jenis
Larutan
Warna Larutan
1
1
Cu
Hitam
AgNO3
Bening
Mulai Putih
2
3
Cu
Hasil Pengamatan
Setelah Reaksi
Muncul serbuk yang
mengelilingi logam
Larutan tetap bening,
AgNO3
Bening
logam putih, serbuk
semakin lebat
Logam mulai rapuh/
3
5
Cu
Putih
AgNO3
Bening
mengelupas
Serbuk pada logam
4
7
Cu
Hitam
AgNO3
Bening
terkelupas
Kulit terluar logam
5
10
Cu
Hitam gosong
AgNO3
Membiru
mengelupas dan
gosong, larutan juga
membiru
No.
1
Menit
ke
Jenis
Logam
1
Zn
Warna Logam
Putih
Jenis
Larutan
CuSO4
Bening
Hasil Pengamatan
Setelah Reaksi
Larutan belum
Kebiruan
berubah warna, Zn
Warna Larutan
pun masih berwarna
tetap
Larutan belum
2
3
Zn
Agak
CuSO4
Tetap
kehitaman
berubah warna, Zn
mulai menghitam dan
terdapat serbuk
Larutan belum
3
5
Zn
Semakin
CuSO4
Tetap
menghitam
berubah warna, Zn
tambah menghitam,
serbuk semakin
banyak
Larutan belum
4
7
Zn
Semakin
CuSO4
Tetap
menghitam
berubah warna, Zn
tambah menghitam,
serbuk semakin
banyak dan mulai
berjatuhan
Larutan warna nya
5
10
Zn
Tambah
menghitam
CuSO4
Agak pudar
mulai memudar,
serbuk semakin
banyak, Zn makin
menghitam
D. PEMBAHASAN
1. Bahas dan bandingkan hasil pengamatan dari kedua logam dalam percobaan reaksi
reduksi oksidasi tersebut!
Percobaan 1
Percobaan reaksi redoks dilakukan dalam lima tahap, yaitu dalam 1 menit, 3 menit, 5
menit, 7 menit dan 10 menit. Pada percobaan pertama logam Zn dengan larutan CuSO 4.
Logam Zn berwarna silver yaitu saat menit pertama warna logam Zn masih berwarna silver,
warna larutan CuSO4 biru muda pekat, dan masih belum terjadi perubahan. Pada menit
ketiga logam Zn berubah menjadi warna abu – abu kehitaman, warna larutan CuSO 4 masih
tetap biru bening dan mulai muncyl serbuk dipinggiran logam. Pada menit kelima warna
logam menjadi berwarna hitam, warna larutan masih tetap biru bening, serbuk dipinggiran
logam semakin banyak. Pada menit ketujuh warna logam Zn semakin hitam pekat, warna
masih tetap biru bening, dan serbuk dipinggiran logam dan logam Zn mulai terkikis dan
berjatuhan. Dan yang terakhir pada menit kesepuluh logam Zn semakin berwarna hitam
pekat, warna larutan semakin biru muda bening, dan logam Zn semakin terkikis.
Percobaan ini sesuai dengan literatur, bahwa larutan yang memudar ini dikarenakan kadar
logam Zn yang semakin berkurang pada larutan CuSO 4, sedangkan logam Zn mengalami
oksidasi sehingga mereduksi larutan. Dan endapan yang terbentuk seharusnya berwarna
merah (Santoso, 2011).
Percobaan II
Sedangkan pada percobaan yang kedua yaitu logam Cu dengan larutan AgNO3, Logam
Cu berwarna emas tembaga dan larutan AgNO3 berwarna bening. Pada menit pertama logam
Cu bereaksi dengan larutan AgNO3 warna logam menjadi berwarna hitam, larutan berwarna
bening dan ada sedikit serbuk yang menempel pada Cu. Pada menit ketiga warna logam
menjadi abu – abu, larutan masih berwarna bening, dan lapisan Cu mulai sedikit
mengelupas. Pada menit kelima warna logam masih berwarna abu – abu, warna larutan
masih bening, dan lapisan Cu mengelupas semakin banyak. Pada menit ketujuh logam Cu
masih berwarna abu – abu, warna larutan menjadi bening sedikit biru muda, dan lapisan Cu
semakin mengelupas. Dan yang terakhir saat menit kesepuluh logam Cu menjadi hitam,
warna larutan semakin bening dan sedikit biru muda, dan lapisan Cu mengelupas sempurna.
Larutan menjadi berwarna sedikit biru dikarenakan adanya luruhan logam Cu yang
bercampur dengan larutan AgNO3.
Selama direaksikan dengan larutan AgNO3 dihasilkan perubahan warna pada logam Cu,
yang awalnya warna emas tembaga menjadi warna hitam pekat. Adanya gelembung saat
percobaan, meluruhnya logam Cu dalam larutan AgNO3. Perubahan warna larutan yang
semula bening menjadi kebiruan, dikarenakan tercampurnya endapan atau luruhan logam Cu
pada larutan. Logam Cu mengalami oksidasi dalam percobaan kali ini, sedangkan ion Ag
dalam larutan mengalami reaksi reduksi.
Tiap atom Cu kehilangan 2 elektron untuk menjadi sebuah ion tembaga dan tiap ion perak
akan memperoleh satu elektron menjadi dua buah atom perak. Elektron itu dibersihkan
langsung dari atom-atom seng ke ion-ion tembaga (Cains, 2010).
Hasil yang didapatkan dari percobaan kali ini tidak sesuai dengan literatur. Seharusnya
endapan dari logan Cu adalah berwarna perak (Arora, 2008).
2.
Tuliskan reaksi-reaksi yang terjadi pada percobaan!
Zn(s ) + CuSO 4 (aq )Cu + ZnSO 4
Cu( s ) + 2 AgNO3 ( aq )Cu( NO 3 ¿2 ( aq) + 2 Ag( s )
3.
Jelaskan perubahan bilangan oksidasi masing-masing unsur pada reaksi-reaksi
tersebut dan jelaskan unsur mana yang mengalami oksidasi atau reduksi!
Zn + CuSO4 → ZnSO4 + Cu
0
+2
+2
0
O = +2
R = -2
Pada percobaan pertama, Cu mengalami oksidasi yaitu perubahan bilangan
oksidasi dari 0 menjadi +2 . Ag pada AgNO 3 mengalami reduksi yaitu perubahan
bilangan oksidasi dari +1 menjadi 0. Sehingga Cu dapat dikatakan sebagai reduktor yaitu
mereduksi Ag tetapi Cu sendiri mengalami oksidasi. Dan Ag dapat dikatakan sebagai
oksidator yaitu mengoksidasi unsur lain tetapi Ag sendiri mengalami reduksi.
Cu + 2AgNO3 → Cu(NO3)2 + 2Ag
0
+1
+2
0
O = +2
R = -1
Pada percobaan kedua, Zn mengalami oksidasi yaitu perubahan bilangan oksidasi
dari 0 menjadi +2. Cu pada CuSO 4 mengalami reduksi yaitu perubahan bilangan oksidasi
dari +2 menjadi 0. Sehingga Zn dapat dikatakan sebagai reduktor, yaitu mereduksi Cu
tetapi Zn sendiri mengalami oksidasi. Dan Cu dapat dikatakan sebagai oksidator yaitu
mengoksidasi unsur lain tetapi Cu sendiri mengalami reduksi.
KESIMPULAN
Reaksi reduksi adalah reaksi yang menurunkan bilangan oksidasi, menangkap atau menambah
elektron dan melepaskan oksigen. Sebaliknya, reaksi oksidasi adalah reaksi yang menaikkan
bilangan oksidasi, melepas atau mengurangi elektron dan menangkap oksigen.
Percobaan pertama, yaitu antara logam seng dengan larutan CuSO4 menghasilkan larutan ZnSO4
berupa larutan tidak berwarna, dan endapan Cu yang berwarna coklat. Dalam percobaan ini yang
teroksidasi adalah logam Zn(s) dan yang tereduksi adalah CuSO4(aq). Reaksi berlangsung secara
spontan.
Percobaan kedua, yaitu antara logam tembaga dengan larutan AgNO3 menghasilkan larutan
Cu(NO3)2 berupa larutan berwarna transparan coklat, dan endapan Ag yang berwarna abu–abu.
Dalam percobaan ini yang teroksidasi adalah logam Cu(s) dan yang tereduksi adalah AgNO3(aq).
Reaksi berlangsung secara spontan.
SARAN
Saat membersihkan logam Zn dan logam Cu dengan menggunakan amplas usahakan sebersih
mungkin, karena apabila kurang bersih dan terdapat kotoran dapat mempengaruhi hasil
percobaan. Dalam mengamati perubahan yang terjadi pada logam dan larutan haruslah jeli dan
teliti. Dalam melakukan praktikum harus mengikuti standar keselamatan alat dan bahan, wajib
menggunakan sarung tangan dan masker.
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, Hendra. 2009. Penuntun Kimia Dasar. Semarang : Rhineka Cipta
Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar. Jakarta: Erlangga
Dogra. 2005. Kimia Fisika. Jakarta : Universitas Indonesia
Ebbing, M.D. & Gammon D. S. 2011. General Chemistry Enchanced Edition., Ninth Edition
Brooks/cole. Cengsge Learning:USA
Noor, Muhammad. 2005. Pertanian Lahan Gambut.Yogyakarta:KANISIUS
Suminar, Ningsih.R. 2007. Analisis Kimia Redoks. Semarang: Ganesha
Timberlake, Kart. 2013. Analytical Chemistry 5th Edition. Newsterban: New York
DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN
Arora, S.P. 2008. Reaksi Redoks dan Larutannya. Jakarta: Pustaka Pelajar
Cains, Karamoy. 2010. Analisis Kimia Kuantitatif Edisis ke-6. Jakarta : Erlangga
Santoso, Rendy. 2011. Pembahasan Reaksi Redoks . Jakarta: Indonesia Pers
Tanggal
Nilai
Paraf
Asisten
NIM
Kelas
Kelompok
Firman Ichsan
155100207111012
K
K4
BAB VI
REAKSI REDUKSI OKSIDASI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Praktikum
1. Mempelajari reaksi reduksi
2. Mempelajari reaksi oksidasi
1.2 Pre-lab
1. Jelaskan pengertian reaksi reduksi!
Reduksi adalah reaksi kimia yang ditandai dengan penurunan bilangan oksidasi (Dogra,
2005).
2. Jelaskan pengertian reaksi oksidasi!
Oksidasi adalah reaksi kimia yang ditandai dengan kenaikan bilangan oksidasi (Dogra,
2005).
3. Apa fungsi larutan CuSO4 dan AgNO3?
Fungsi CuSO4 adalah sebagai oksidator, yaitu zat yang mengalami reduksi. Sedangkan
fungsi AgNO3 adalah sebagai oksidator. Yaitu dengan volhard dan fajans (Achmadi, 2005).
1.3 Tinjauan Pustaka
1.3.1
Pengertian reaksi
(a) Redoks
Adalah perubahan bilangan oksidasi (keadaan oksidasi) atom dalam reaksi
kimia. Peristiwa yang terdiri dari peristiwa reduksi dan oksidasi. Dalam reaksi
redoks, elektron berpindah diantara spesies-spesies yang bereaksi sewaktu
berkombinasi membentuk produk (Suminar, 2007).
Contoh reaksi redoks:
HNO3 + H2S
+5
-2
N => Reduksi
NO + S + H2O
+2
0
S => Oksidasi (Suminar, 2007).
1.3.2
1.3.3
(b) Spontan dan Non-Spontan
Reaksi spontan adalah reaksi yang hanya dapat berlangsung walaupun
tanpa diberi energi. Sedangkan reaksi non-spontan adalan reaksi yang dapat
berlangsung jika diberi energi terlebih dahulu (Suminar, 2007).
Reaksi spontan dan non-spontan dapat membantu anda bagaimana
membedakan sel volta dan sel elektrolisis. Karena yang menjadi perhatian
utama dan sama pada kedua sel elektrokimia ini adalah reaksi kimia yang
terjadi, reaksi redoks. Pada dasarnya semua reaksi kimia membutuhkan
sejumlah energi awal agar reaksi tersebut dapat berlangsung, yang disebut
sebagai energi awal agar reaksi tersebut dapat berlangsung, yang disebut
sebagai energi aktivitas (Ebbing 2011).
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya reaksi redoks
Faktor yang mempengaruhi terjadinya reaksi redoks yaitu terjadinya proses
pengikatan dan pelepasan elektron. Terjadinya penambahan dan pengurangan
bilangan oksidadsi. Bilangan oksidasi adalah bilangan yang menunjukkan muatan
yang disumbangakan oleh suatu atom, molekul, atau ion yang dibentuknya (David,
2007).
Aplikasi redoks dalam teknologi pertanian
Salah satu penerapan konsep reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari
adalah dalam bidang tanah. Prinsip dasar yang digunakan adalah teroksidasinya
bahan organik maupun anorganik. Sehingga lebih mudah untuk diolah lebih lanjut.
Aplikasi redoks dalam peran teknologi pertanian adalah perombakan pada tanah
gambut yang lebih efisien (Noor 2005).
1.4 Tinjauan Bahan
1.4.1
Logam seng
Logam seng (Zn) adalah mineral yang Definisi terdapat di alam bebas
yang berbaur Sifat-sifat dengan mineral lain. Dalam penerapan sebagai bahan
dasarKarakteristik komponen elektronika,seng tidak dapat menjadi bahan
tunggal,seng harus Contoh aplikasi dicampur dengan bahan lain. Logam seng
(bahasa belanda: zink) zink adalam unsur kimia dengan lambang kimia Zn,
bernomor atom 30, dan bermassa 65,39.
Unsur kimia ini merupakan unsur
pertama geolongan 12 pada tabel periodik, dari beberapa aspek kimiawi, seng
mirip dengan magnesium karena ion yang di miliki oleh kedua unsur ini berukuran
hampir sama. Selain itu keduanya juga memiliki keadaan oksidasi +2
(Chang,2005).
1.4.2
Logam tembaga
Tembaga adalah logam kemerahan, dengan pengalir elektrik dan pengalir
haba yang baik (antara semua logam-logam tulen dalam suhu bilik, hanya perak
mempunyai kekonduksian elektrik yang lebih tinggi daripadanya). Apabila
dioksidasikan, tembaga adalah besi lemah. Tembaga memiliki ciri warnanya itu
oleh sebab struktur jalurnya, yaitu untuk memantulkan cahaya merah atau jingga
dan menyerap frekuensi-frekuensi lain dalam spektrum tampak. Bandingkan ciriciri optik ini dengan ciri-ciri optik perak, emas, dan aluminium. Tembaga tidak
larut dalam air (H2O) dan isopropanol, atau isopropil alkohol (Ebbing,2011).
1.4.3
Larutan CuSO4 0.1 M
Larutan CuSO4 sebagai larutan garam dari logam Cu, dalam reaksi katoda
=
Cu+ (aq) + 2e-
Cu2 +, dalam hal ini ion Cu2+ akan bergerak mengambil
elektron dan menjadi logam tembaga yang menempel pada reaksi katoda. Dalam
reaksi anoda
Cu2+ (aq) + 2e. Dalam hal ini ion Cu2+akan bergerak memberikan
Cu (s)
elektron, dan terjadilah peristiwa reduksi dan oksidasi (Timberlake, 2013).
1.4.4
Larutan AgNO3 0.1 M
Larutan AgNO3 berfungsi sebagai larutan garam dari logam Ag. Larutan
ini sangat mudah larut dalam air dan juga mudah larut dalam etanol 95%. Untuk
menyimpannya memilih tempat penyimpanan yang tertutup dengan baik. Dalam
reaksi anoda ion NO3 tidak akan larut dalam air dan atom Ag bersaing untuk
beroksidasi (Timberlake, 2013).
1.5 Tinjauan Alat
1.5.1 Beaker glass
Gelas beker atau beaker glass adalah sebuah wadah penampung yang
digunakan untuk mangaduk, mencampur, memanaskan larutan. Berbentuk silinder
dengan dasar bidang dan tersedia dalam berbagai ukuran. Mulai dari 1 ml sampai
beberapa liter. Terbuat dari kaca karena digunakan untuk menampung zat kimia
yang bersifat korosif seperti asam atau zat-zat lain (Achmadi, 2009).
1.5.2 Pipet ukur
Pipet ukur adalah alat untu memindahkan larutan dengan volume yang
diketahui. Pipet ukur berukuran bermacam-macam dari 1 ml, 5 ml, 10 ml sampai
yang paling besar adalah 50 ml. Cara penggunaannya adalah dengan menyedot
larutan sesuai yang diperlukan kemudian menuangkan larutan tersebut dengan
pipet ukur kedalam wadah yang ditentukan (Achmadi, 2009).
BAB II METODOLOGI
2.1 Diagram Alir
1. Seng dengan larutan CuSO4 0,1 M
10 ml CuSo4 0,1 M
Dimasukkan dalam gelas kaca
Logam Zn
Diamplas hingga bersih
Diamati perubahan larutan CuSO4 0,1 M pada menit 1, 3, 5, 7, dan 10
Hasil
2. Tembaga dengan larutan AgNO3 0,1 M
10 ml AgNO3 0,1 M
Dimasukkan dalam gelas kaca
Logam Cu
Diamplas hingga bersih
Diamati perubahan larutan AgNO3 0,1 M pada menit 1, 3, 5, 7, dan 10
Hasil
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, Hendra. 2009. Penuntun Kimia Dasar. Semarang : Rhineka Cipta
Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar. Jakarta: Erlangga
Dogra. 2005. Kimia Fisika. Jakarta : Universitas Indonesia
Ebbing, M.D. & Gammon D. S. 2011. General Chemistry Enchanced Edition., Ninth Edition
Brooks/cole. Cengsge Learning:USA
Noor, Muhammad. 2005. Pertanian Lahan Gambut.Yogyakarta:KANISIUS
Suminar, Ningsih.R. 2007. Analisis Kimia Redoks. Semarang: Ganesha
Timberlake, Kart. 2013. Analytical Chemistry 5th Edition. Newsterban: New York
C. DATA HASIL PRAKTIKUM
No.
Menit
ke
Jenis
Logam
Warna Logam
Jenis
Larutan
Warna Larutan
1
1
Cu
Hitam
AgNO3
Bening
Mulai Putih
2
3
Cu
Hasil Pengamatan
Setelah Reaksi
Muncul serbuk yang
mengelilingi logam
Larutan tetap bening,
AgNO3
Bening
logam putih, serbuk
semakin lebat
Logam mulai rapuh/
3
5
Cu
Putih
AgNO3
Bening
mengelupas
Serbuk pada logam
4
7
Cu
Hitam
AgNO3
Bening
terkelupas
Kulit terluar logam
5
10
Cu
Hitam gosong
AgNO3
Membiru
mengelupas dan
gosong, larutan juga
membiru
No.
1
Menit
ke
Jenis
Logam
1
Zn
Warna Logam
Putih
Jenis
Larutan
CuSO4
Bening
Hasil Pengamatan
Setelah Reaksi
Larutan belum
Kebiruan
berubah warna, Zn
Warna Larutan
pun masih berwarna
tetap
Larutan belum
2
3
Zn
Agak
CuSO4
Tetap
kehitaman
berubah warna, Zn
mulai menghitam dan
terdapat serbuk
Larutan belum
3
5
Zn
Semakin
CuSO4
Tetap
menghitam
berubah warna, Zn
tambah menghitam,
serbuk semakin
banyak
Larutan belum
4
7
Zn
Semakin
CuSO4
Tetap
menghitam
berubah warna, Zn
tambah menghitam,
serbuk semakin
banyak dan mulai
berjatuhan
Larutan warna nya
5
10
Zn
Tambah
menghitam
CuSO4
Agak pudar
mulai memudar,
serbuk semakin
banyak, Zn makin
menghitam
D. PEMBAHASAN
1. Bahas dan bandingkan hasil pengamatan dari kedua logam dalam percobaan reaksi
reduksi oksidasi tersebut!
Percobaan 1
Percobaan reaksi redoks dilakukan dalam lima tahap, yaitu dalam 1 menit, 3 menit, 5
menit, 7 menit dan 10 menit. Pada percobaan pertama logam Zn dengan larutan CuSO 4.
Logam Zn berwarna silver yaitu saat menit pertama warna logam Zn masih berwarna silver,
warna larutan CuSO4 biru muda pekat, dan masih belum terjadi perubahan. Pada menit
ketiga logam Zn berubah menjadi warna abu – abu kehitaman, warna larutan CuSO 4 masih
tetap biru bening dan mulai muncyl serbuk dipinggiran logam. Pada menit kelima warna
logam menjadi berwarna hitam, warna larutan masih tetap biru bening, serbuk dipinggiran
logam semakin banyak. Pada menit ketujuh warna logam Zn semakin hitam pekat, warna
masih tetap biru bening, dan serbuk dipinggiran logam dan logam Zn mulai terkikis dan
berjatuhan. Dan yang terakhir pada menit kesepuluh logam Zn semakin berwarna hitam
pekat, warna larutan semakin biru muda bening, dan logam Zn semakin terkikis.
Percobaan ini sesuai dengan literatur, bahwa larutan yang memudar ini dikarenakan kadar
logam Zn yang semakin berkurang pada larutan CuSO 4, sedangkan logam Zn mengalami
oksidasi sehingga mereduksi larutan. Dan endapan yang terbentuk seharusnya berwarna
merah (Santoso, 2011).
Percobaan II
Sedangkan pada percobaan yang kedua yaitu logam Cu dengan larutan AgNO3, Logam
Cu berwarna emas tembaga dan larutan AgNO3 berwarna bening. Pada menit pertama logam
Cu bereaksi dengan larutan AgNO3 warna logam menjadi berwarna hitam, larutan berwarna
bening dan ada sedikit serbuk yang menempel pada Cu. Pada menit ketiga warna logam
menjadi abu – abu, larutan masih berwarna bening, dan lapisan Cu mulai sedikit
mengelupas. Pada menit kelima warna logam masih berwarna abu – abu, warna larutan
masih bening, dan lapisan Cu mengelupas semakin banyak. Pada menit ketujuh logam Cu
masih berwarna abu – abu, warna larutan menjadi bening sedikit biru muda, dan lapisan Cu
semakin mengelupas. Dan yang terakhir saat menit kesepuluh logam Cu menjadi hitam,
warna larutan semakin bening dan sedikit biru muda, dan lapisan Cu mengelupas sempurna.
Larutan menjadi berwarna sedikit biru dikarenakan adanya luruhan logam Cu yang
bercampur dengan larutan AgNO3.
Selama direaksikan dengan larutan AgNO3 dihasilkan perubahan warna pada logam Cu,
yang awalnya warna emas tembaga menjadi warna hitam pekat. Adanya gelembung saat
percobaan, meluruhnya logam Cu dalam larutan AgNO3. Perubahan warna larutan yang
semula bening menjadi kebiruan, dikarenakan tercampurnya endapan atau luruhan logam Cu
pada larutan. Logam Cu mengalami oksidasi dalam percobaan kali ini, sedangkan ion Ag
dalam larutan mengalami reaksi reduksi.
Tiap atom Cu kehilangan 2 elektron untuk menjadi sebuah ion tembaga dan tiap ion perak
akan memperoleh satu elektron menjadi dua buah atom perak. Elektron itu dibersihkan
langsung dari atom-atom seng ke ion-ion tembaga (Cains, 2010).
Hasil yang didapatkan dari percobaan kali ini tidak sesuai dengan literatur. Seharusnya
endapan dari logan Cu adalah berwarna perak (Arora, 2008).
2.
Tuliskan reaksi-reaksi yang terjadi pada percobaan!
Zn(s ) + CuSO 4 (aq )Cu + ZnSO 4
Cu( s ) + 2 AgNO3 ( aq )Cu( NO 3 ¿2 ( aq) + 2 Ag( s )
3.
Jelaskan perubahan bilangan oksidasi masing-masing unsur pada reaksi-reaksi
tersebut dan jelaskan unsur mana yang mengalami oksidasi atau reduksi!
Zn + CuSO4 → ZnSO4 + Cu
0
+2
+2
0
O = +2
R = -2
Pada percobaan pertama, Cu mengalami oksidasi yaitu perubahan bilangan
oksidasi dari 0 menjadi +2 . Ag pada AgNO 3 mengalami reduksi yaitu perubahan
bilangan oksidasi dari +1 menjadi 0. Sehingga Cu dapat dikatakan sebagai reduktor yaitu
mereduksi Ag tetapi Cu sendiri mengalami oksidasi. Dan Ag dapat dikatakan sebagai
oksidator yaitu mengoksidasi unsur lain tetapi Ag sendiri mengalami reduksi.
Cu + 2AgNO3 → Cu(NO3)2 + 2Ag
0
+1
+2
0
O = +2
R = -1
Pada percobaan kedua, Zn mengalami oksidasi yaitu perubahan bilangan oksidasi
dari 0 menjadi +2. Cu pada CuSO 4 mengalami reduksi yaitu perubahan bilangan oksidasi
dari +2 menjadi 0. Sehingga Zn dapat dikatakan sebagai reduktor, yaitu mereduksi Cu
tetapi Zn sendiri mengalami oksidasi. Dan Cu dapat dikatakan sebagai oksidator yaitu
mengoksidasi unsur lain tetapi Cu sendiri mengalami reduksi.
KESIMPULAN
Reaksi reduksi adalah reaksi yang menurunkan bilangan oksidasi, menangkap atau menambah
elektron dan melepaskan oksigen. Sebaliknya, reaksi oksidasi adalah reaksi yang menaikkan
bilangan oksidasi, melepas atau mengurangi elektron dan menangkap oksigen.
Percobaan pertama, yaitu antara logam seng dengan larutan CuSO4 menghasilkan larutan ZnSO4
berupa larutan tidak berwarna, dan endapan Cu yang berwarna coklat. Dalam percobaan ini yang
teroksidasi adalah logam Zn(s) dan yang tereduksi adalah CuSO4(aq). Reaksi berlangsung secara
spontan.
Percobaan kedua, yaitu antara logam tembaga dengan larutan AgNO3 menghasilkan larutan
Cu(NO3)2 berupa larutan berwarna transparan coklat, dan endapan Ag yang berwarna abu–abu.
Dalam percobaan ini yang teroksidasi adalah logam Cu(s) dan yang tereduksi adalah AgNO3(aq).
Reaksi berlangsung secara spontan.
SARAN
Saat membersihkan logam Zn dan logam Cu dengan menggunakan amplas usahakan sebersih
mungkin, karena apabila kurang bersih dan terdapat kotoran dapat mempengaruhi hasil
percobaan. Dalam mengamati perubahan yang terjadi pada logam dan larutan haruslah jeli dan
teliti. Dalam melakukan praktikum harus mengikuti standar keselamatan alat dan bahan, wajib
menggunakan sarung tangan dan masker.
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, Hendra. 2009. Penuntun Kimia Dasar. Semarang : Rhineka Cipta
Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar. Jakarta: Erlangga
Dogra. 2005. Kimia Fisika. Jakarta : Universitas Indonesia
Ebbing, M.D. & Gammon D. S. 2011. General Chemistry Enchanced Edition., Ninth Edition
Brooks/cole. Cengsge Learning:USA
Noor, Muhammad. 2005. Pertanian Lahan Gambut.Yogyakarta:KANISIUS
Suminar, Ningsih.R. 2007. Analisis Kimia Redoks. Semarang: Ganesha
Timberlake, Kart. 2013. Analytical Chemistry 5th Edition. Newsterban: New York
DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN
Arora, S.P. 2008. Reaksi Redoks dan Larutannya. Jakarta: Pustaka Pelajar
Cains, Karamoy. 2010. Analisis Kimia Kuantitatif Edisis ke-6. Jakarta : Erlangga
Santoso, Rendy. 2011. Pembahasan Reaksi Redoks . Jakarta: Indonesia Pers
Tanggal
Nilai
Paraf
Asisten