3. Total Quality Management (TQM)
MODUL PERKULIAHAN
Sistem
Manajemen
Mutu Konstruksi
Manajemen Kualitas
Total/Total Quality
Management (Quality
Management Principles)
Fakultas
Program Studi
Teknik
Teknik Sipil
Tatap Muka
03
Kode MK
DisusunOleh
11050
Reni Karno Kinasih, S.T.,M.T
Abstract
Kompetensi
Modul ini mengupas tentang Definisi,
Unsur, Prinsip, dan Metode Total
Quality Management (TQM)
Mahasiswa
diharapkan
memahami konsep TQM
dapat
Definisi Manajemen Kualitas Total /Total
Quality Management
Mendefinisikan mutu / kualitas memerlukan pandangan yang komprehensif. Ada
beberapa elemen bahwa sesuatu dikatakan berkualitas, yakni :
1. Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.
2. Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan.
3. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (apa yang dianggap
berkualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada saat yang
lain).
4. Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan
produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau
melebihi harapan.
Sehingga dapat didefinisikan TQM sebagai suatu pendekatan dalam menjalankan
usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui
perbaikan terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungannya.
Unsur – Unsur Utama TQM
1. Fokus pada pelanggan
2. Obsesi terhadap kualitas
3. Pendekatan ilmiah.
4. Komitmen jangka panjang.
5. Kerja sama tim.
6. Perbaikan sistem secara berkesinambungan.
7. Pendidikan dan pelatihan.
8. Kebebasan yang terkendali.
9. Kesatuan tujuan.
2018
2
Sistem Manajemen Mutu Konstruksi
Reni Karno Kinasih, S.T.,M.T
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
10. Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan.
Prinsip - Prinsip TQM
Ada empat prinsip utama dalam TQM yang dijelaskan sebagai berikut :
1. Kepuasan Pelanggan
Dalam TQM, konsep mengenai kualitas dan pelanggan diperluas. Kualitas
tidak hanya bermakna kesesuaian dengan spesifikasi-spesifikasi tertentu,
tetapi
kualitas
tersebut
ditentukan
oleh
pelanggan.
Srimindarti
mengemukakan dalam tulisannya bahwa, Kunci persaingan dalam pasar
global adalah kualitas total yang mancakup penekanan-penekanan pada
kualitas produk, kualitas biaya atau harga, kualitas pelayanan, kualitas
penyerahan tepat waktu, kualitas estetika dan bentuk-bentuk kualitas lain
yang terus berkembang guna memberikan kepuasan terus menerus kepada
pelanggan agar tercipta pelanggan yang loyal (Hansen dan Mowen, 1999).
Kebutuhan pelanggan diusahakan untuk dipenuhi dalam segala aspek,
termasuk di dalamnya harga, keamanan dan ketepatan waktu. Oleh karena
itu, segala aktivitas perusahaan harus dikoordinasikan untuk memuaskan
para pelanggan.
2. Respek Terhadap Setiap Orang
Dalam perusahaan yang menerapkan TQM, setiap karyawan dipandang
sebagai individu yang memiliki talenta dan kreativitas yang khas. Dengan
demikian, karyawan merupakan sumber daya organisasi yang paling
bernilai. Oleh karena itu, setiap orang dalam organisasi diperlakukan
dengan baik dan diberi kesempatan untuk terlibat dan berpartisipasi dalam
tim pengambil keputusan.
3. Manajemen Berdasarkan Fakta
2018
3
Sistem Manajemen Mutu Konstruksi
Reni Karno Kinasih, S.T.,M.T
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Prinsip ini menekankan bahwa setiap keputusan selalu didasarkan pada
data, bukan sekedar pada perasaan (feeling). Ada dua konsep pokok yang
berkaitan dengan hal ini. Pertama prioritas (prioritization), yakni suatu
konsep bahwa perbaikan tidak dapat dilakukan di semua aspek pada saat
yang bersamaan, mengingat keterbatasan sumber daya yang ada. Oleh
karena itu, dengan menggunakan data, maka manajemen dan tim dalam
organisasi dapat memfokuskan usahanya pada situasi tertentu yang vital.
Konsep kedua, variasi atau variabilitas kinerja manusia. Data statistic dapat
memberikan gambaran mengenai variabilitas yang merupakan bagian yang
wajar dari setiap sistem organisasi. Dengan demikian, manajemen dapat
memprediksi hasil dari setiap keputusan dan tindakan yang dilakukan.
4. Perbaikan Berkesinambungan
Agar dapat sukses, setiap perusahaan perlu melakukan proses sistematis
dalam melaksanakan perbaikan berkesinambungan. Konsep ini terdiri dari
langkah-langkah perencanaan, dan melakukan tindakan korektif terhadap
hasil yang diperoleh.
Metode TQM
Ada beberapa metode TQM, namun fokusnya adalah metode dari tiga pakar
utama
pelopor
dalam
pengembangan
Edwards Deming, Joseph M. Juran,
TQM,
yaitu
W.
dan Philip B. Crosby.
1. Metode W. Edwards Deming
Selama ini Deming dikenal sebagai Bapak gerakan TQM. Deming mencatat
kesuksesan
dengan
dalam
memimpin
revolusi
kualitas
di
Jepang,
yaitu
memperkenalkan penggunaan teknik pemecahan masalah dan
pengendalian proses statistic (statistical process control = SPC). Deming
2018
4
Sistem Manajemen Mutu Konstruksi
Reni Karno Kinasih, S.T.,M.T
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
menganjurkan penggunaan SPC agar perusahaan dapat membedakan penyebab
sistematis dan penyebab khusus dalam menangani kualitas. Ia berkeyakinan
bahwa perbedaan atau variasi merupakan suatu fakta yang tidak dapat dihindari
dalam kehidupan industri.
Siklus Deming (Deming Cycle)
Siklus ini dikembangkan untuk menghubungkan antara operasi dengan
kebutuhan pelanggan dan memfokuskan sumber daya semua bagian dalam
perusahaan
(riset, desain, operasi, dan pemasaran) secara terpadu dan sinergi
untuk memenuhi kebutuhan pelanggan (Ross, 1994: 237). Siklus Deming adalah
model perbaikan berkesinambungan yang dikembangkan oleh W. Edward
Deming yang terdiri atas empat komponen utama secara berurutan yang dikenal
dengan siklus PDCA (Plan-Do-Check-Act)
2. Metode Joseph M. Juran
Juran mendefinisikan kualitas sebagai cocok / sesuai untuk digunakan (fitness for
use), yang mengandung pengertian bahwa suatu barang atau jasa harus dapat
memenuhi apa yang diharapkan oleh para pemakainya. Satu kontribusi Juran
yang paling terkenal adalah Juran’s Three Basic Steps to Progress, diantaranya :
Mencapai
perbaikan
terstruktur
atas
dasar
kesinambungan
dikombinasikan dengan dedikasi dan keadaan yang mendesak.
2018
5
Sistem Manajemen Mutu Konstruksi
Reni Karno Kinasih, S.T.,M.T
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
yang
Mengadakan
c.Membentuk
program
komitmen
pelatihan
dan
secara
kepemimpinan
pada
luas.
tingkat
manajemen yang lebih tinggi.
3. Metode Philip B. Crosby
Crosby terkenal dengan anjuran manajemen zero defect dan pencegahan. Dalil
manajemen kualitas menurut Crosby adalah sebagai berikut :
Definisi kualitas adalah sama dengan persyaratan.
Pada awalnya kualitas diterjemahkan sebagai tingkat kebagusan atau
kebaikan (goodness). Definisi ini memiliki kelemahan, yaitu tidak
menerangkan secara spesifik baik / bagus itu bagaimana. Definisi kualitas
menurut Corsby adalah memenuhi atau sama dengan persyaratan
(conformance to requirements). Kurang sedikit saja dari persyaratannya
maka suatu barang atau jasa dikatakan tidak berkualitas. Persyaratan
tersebut dapat berubah sesuai dengan keinginan pelanggan, kebutuhan
organisasi, pemasok dan sumber, pemerintah, teknologi, serta pasar atau
persaingan.
Sistem Kualitas adalah pencegahan
Pada masa lalu, sistem kualitas adalah penilaian (appraisal). Suatu produk
dinilai pada akhir proses. Penilaian akhir ini hanya menyatakan bahwa
apabila baik, maka akan diserahkan kepada distributor, sedangkan bila
buruk akan disingkirkan. Penilaian seperti ini tidak menyelesaikan
masalah, karena yang buruk akan selalu ada. Maka dari itu, sebaiknya
dilakukan pencegahan dari awal sehingga output-nya dijamin bagus serta
hemat biaya dan waktu. Dalam hal ini dikenal the law of tens. Maksudnya,
bila kita menemukan suatu kesalahan di awal proses, biayanya cuma satu
2018
6
Sistem Manajemen Mutu Konstruksi
Reni Karno Kinasih, S.T.,M.T
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
rupiah. Akan tetapi, bila ditemukan di proses kedua, maka biayanya
menjadi 10 rupiah. Atas dasar itulah sistem kualitas menurut Corsby
merupakan pencegahan.
Kerusakan Nol (zero defect) merupakan standard kinerja yang harus
digunakan
Konsep yang berlaku di masa lalu, yaitu konsep mendekati (close enough
concept), misalnya efisiensi mesin mendekati 95 persen. Namun, coba
dihitung berapa besarnya inefisiensi 5 persen bila dikalikan dengan
penjualan. Bila diukur dalam rupiah, maka baru disadari besar sekali
nilainya. Orang sering terjebak dengan nilai persentase, sehingga Crosby
mengajukan konsep kerusakan nol, yang menurutnya dapat tercapai bila
perusahaan melakukan sesuatu dengan benar sejak pertama proses dan
setiap proses.
Dua Puluh Strategi Perbaikan
Berkesinambungan
Goetsch dan Davis (1994) mengemukakan dua puluh strategi perbaikan
berkesinambungan sebagai berikut :
1. Pengurangan Lead Time
Lead time dapat dikurangi dengan jalan mengevaluasi faktor-faktor seperti
waktu pemrosesan order, waktu tunggu sebelum tahap produksi, lead time
pemanufakturan, waktu penyimpanan, dan waktu pengiriman.
2. Flow Production
Flow production adalah produksi yang berjalan dengan halus dan terusmenerus tanpa gangguan.
3. Group Technology
2018
7
Sistem Manajemen Mutu Konstruksi
Reni Karno Kinasih, S.T.,M.T
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Aliran produksi tradisional biasanya berjalan lurus. Dengan group
technology, proses diatur sehingga aliran kerjanya berbentuk huruf U. Ada
beberapa manfaat yang diperoleh dari group technology, yaitu :
o
Lead time yang lebih singkat
o
Fleksibilitas lebih tinggi
o
Waktu penanganan bahan baku yang lebih singkat
o
Barang dalam proses dapat diminimumkan
o
Fleksibilitas dengan memperhatikan volume
o
Ruang yang dibutuhkan lebih sedikit
4. Level Produksi
Level produksi disusun sedemikian rupa untuk mempermudah produksi
dan menghemat biaya.
5. Synchorized Production
Strategi ini berupaya mensikronkan lini produksi dan pemasok. Dengan
demikian pemasok dapat mengirimkan bahan baku yang dibutuhkan
dalam jumlah dan waktu yang tepat, serta ke tempat di lini produksi yang
tepat.
6. Overlapped/ parallel production
Strategi ini mengubah lini produksi yang panjang dengan kapasitas
produksi yang besar menjadi lini produksi dengan ukuran yang lebih kecil..
hal ini memungkinkan diproduksinya beberapa macam konfigurasi yang
berbeda- beda dari suatu produk yang sama dalam saat yang bersamaan
dan atau berjalan bersamaan (parallel).
7. Schedule yang fleksibel
Produksi dan kemampuan untuk melakukan overlap/ parallel production
memberikan
kemudahan
penjadwalan (scheduling). Semakin banyak pilihan
dalam
yang tersedia
bagi penjadwalan produksi, mereka akan semakin felsibel dalam menyusun
schedule.
2018
8
Sistem Manajemen Mutu Konstruksi
Reni Karno Kinasih, S.T.,M.T
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
8. Pull Control
Dengan pull control yang baik, aliran kerja dalam proses berlangsung tanpa
terganggu oleh waktu tunggu yang lama antar tahap produksi.
9. Visual Control
Visual
control
merupakan
sistem
penyebaran
informasi
yang
memungkinkan teridentifikasinya ketidaknormalan yang terjadi dalam
suatu proses.
10. Stockless Production
Strategi ini merupakan pendekatan dalam menangani pekerjaan,
persediaan, perencanaan lead time, penyeimbangan proses, pemanfaatan
kapasitas, dan siklus skedul yang mengurangi barang dalam proses.
11. Jidoka
Jidoka berarti menghentikan semua proses bila ditemukan kerusakan
sehingga tidak akan menyebabkan masalah tambahan.
12. Pengurangan waktu Setup
Strategi ini meliputi segala aktivitas yang dapat mengurangi waktu yang
dibutuhkan untuk menghentikan suatu proses dan kemudian memulai
kegiatan produksi lainnya.
13. In-process control
Barang dalam proses merupakan barang yang menganggur (idle),
menunggu untuk diproses lebih lanjut. Pengendalian terhadap jumlah
barang dalam proses meliputi usaha mengorganisasikan aliran produksi
yang lebih fleksibel.
14. Perbaikan kualitas
Selain meningkatkan produktivitas dengan menggunakan berbagai strategi,
perlu pula melakukan perbaikan kualitas secara simultan atau bersamaan.
15. Total cost cycle
2018
9
Sistem Manajemen Mutu Konstruksi
Reni Karno Kinasih, S.T.,M.T
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Dalam strategi ini, keputusan lebih didasarkan pada total cost cycle
daripada biaya suatu bagian proses saja. Jadi, penekanannya adalah pada
pengurangan biaya keseluruhan.
16. Cost curve
Kurva biaya ini bermanfaat dalam membantu manajer untuk menghemat
biaya menangani order. Kurva ini enggambarkan secara grafis seberapa
besar biaya terakumulasi dan dibebankan pada pelanggan. Biaya yang
disajikan dalam kurva biaya terdiri atas biaya bahan baku dan biaya
konversi.
17. Mushroom concept
Strategi ini dirancang untuk memperluas basis pelanggan suatu peusahaan
dengan jalan menciptakan suatu produk yang bervariasi tetapi tetap dalam
bentuk baku. Hal ini dapat dicapai dengan cara mempertahankan proses
standar selama siklus produksi keseluruhan dan hanya melakukan
panambahan karakteristik (ciri-ciri) yang berbeda pada tahap akhir proses,
sehingga akhir yang dihasilkan beraneka ragam.
18. Pemasok sebagai mitra
Strategi ini melibatkan pemasok sebagai mitra dalam seluruh fase
pengembangan produk. Apabila pemasok tersebut memahami apa yang
diinginkan peusahaan, maka mereka dapat berusaha membantu sebisa
mungkin.
19. Total Industrial Engineering
Konsep ini menggabungkan tiga unsur yaitu organisasi, teknik dan orangorang
yang
terkait
dalam
rangka
melakukan
perbaikan
berkesinambungan. Fokus utama total industrial engineering adalah sistem
industrinya.
20. Total Productive Maintenance (TPM)
TPM berarti memelihara semua sistem dan peralatan secara terus-menerus
dan tepat sepanjang waktu. Di tempat kerja yang sibuk, biasanya mesin dan
2018
10
Sistem Manajemen Mutu Konstruksi
Reni Karno Kinasih, S.T.,M.T
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
sistem kurang terpelihara. Bila hal ini terjadi, maka sistem tersebut tidak
dapat mendukung produktivitas dan kualitas yang tinggi dalam rangka
meningkatkan daya saing.
Daftar Pustaka
Fandy
dan
Anastasia
Diana.
2003. Total
Quality
Management. Cetakan Kedua, Andi Offset, Yogyakarta.
Gaspersz, Vincent. 2001. Total Quality Manajemen. PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Purnama, Nursya’bani. 2006. Manajemen Kualitas Perspektif Global. Ekonisia,
Yogyakarta.
Hitt,Michael A, R.Duane Ireland dan Robert E. Hoskisson. 2001. Manajemen
Strategis : Daya Saing dan Globalisasi. Salemba Empat, Jakarta.
Nasution, M.N. 2004. Manajemen Mutu Terpadu ( Total Quality
Management). Ghalia Indonesia, Jakarta.
Ibrahim, Buddy. 2000. TQM (Total Quality Management) : Panduan
Menghadapi Persaingan Global. Djambatan, Jakarta.
Tjiptono,
2018
11
Sistem Manajemen Mutu Konstruksi
Reni Karno Kinasih, S.T.,M.T
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Sistem
Manajemen
Mutu Konstruksi
Manajemen Kualitas
Total/Total Quality
Management (Quality
Management Principles)
Fakultas
Program Studi
Teknik
Teknik Sipil
Tatap Muka
03
Kode MK
DisusunOleh
11050
Reni Karno Kinasih, S.T.,M.T
Abstract
Kompetensi
Modul ini mengupas tentang Definisi,
Unsur, Prinsip, dan Metode Total
Quality Management (TQM)
Mahasiswa
diharapkan
memahami konsep TQM
dapat
Definisi Manajemen Kualitas Total /Total
Quality Management
Mendefinisikan mutu / kualitas memerlukan pandangan yang komprehensif. Ada
beberapa elemen bahwa sesuatu dikatakan berkualitas, yakni :
1. Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.
2. Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan.
3. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (apa yang dianggap
berkualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada saat yang
lain).
4. Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan
produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau
melebihi harapan.
Sehingga dapat didefinisikan TQM sebagai suatu pendekatan dalam menjalankan
usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui
perbaikan terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungannya.
Unsur – Unsur Utama TQM
1. Fokus pada pelanggan
2. Obsesi terhadap kualitas
3. Pendekatan ilmiah.
4. Komitmen jangka panjang.
5. Kerja sama tim.
6. Perbaikan sistem secara berkesinambungan.
7. Pendidikan dan pelatihan.
8. Kebebasan yang terkendali.
9. Kesatuan tujuan.
2018
2
Sistem Manajemen Mutu Konstruksi
Reni Karno Kinasih, S.T.,M.T
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
10. Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan.
Prinsip - Prinsip TQM
Ada empat prinsip utama dalam TQM yang dijelaskan sebagai berikut :
1. Kepuasan Pelanggan
Dalam TQM, konsep mengenai kualitas dan pelanggan diperluas. Kualitas
tidak hanya bermakna kesesuaian dengan spesifikasi-spesifikasi tertentu,
tetapi
kualitas
tersebut
ditentukan
oleh
pelanggan.
Srimindarti
mengemukakan dalam tulisannya bahwa, Kunci persaingan dalam pasar
global adalah kualitas total yang mancakup penekanan-penekanan pada
kualitas produk, kualitas biaya atau harga, kualitas pelayanan, kualitas
penyerahan tepat waktu, kualitas estetika dan bentuk-bentuk kualitas lain
yang terus berkembang guna memberikan kepuasan terus menerus kepada
pelanggan agar tercipta pelanggan yang loyal (Hansen dan Mowen, 1999).
Kebutuhan pelanggan diusahakan untuk dipenuhi dalam segala aspek,
termasuk di dalamnya harga, keamanan dan ketepatan waktu. Oleh karena
itu, segala aktivitas perusahaan harus dikoordinasikan untuk memuaskan
para pelanggan.
2. Respek Terhadap Setiap Orang
Dalam perusahaan yang menerapkan TQM, setiap karyawan dipandang
sebagai individu yang memiliki talenta dan kreativitas yang khas. Dengan
demikian, karyawan merupakan sumber daya organisasi yang paling
bernilai. Oleh karena itu, setiap orang dalam organisasi diperlakukan
dengan baik dan diberi kesempatan untuk terlibat dan berpartisipasi dalam
tim pengambil keputusan.
3. Manajemen Berdasarkan Fakta
2018
3
Sistem Manajemen Mutu Konstruksi
Reni Karno Kinasih, S.T.,M.T
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Prinsip ini menekankan bahwa setiap keputusan selalu didasarkan pada
data, bukan sekedar pada perasaan (feeling). Ada dua konsep pokok yang
berkaitan dengan hal ini. Pertama prioritas (prioritization), yakni suatu
konsep bahwa perbaikan tidak dapat dilakukan di semua aspek pada saat
yang bersamaan, mengingat keterbatasan sumber daya yang ada. Oleh
karena itu, dengan menggunakan data, maka manajemen dan tim dalam
organisasi dapat memfokuskan usahanya pada situasi tertentu yang vital.
Konsep kedua, variasi atau variabilitas kinerja manusia. Data statistic dapat
memberikan gambaran mengenai variabilitas yang merupakan bagian yang
wajar dari setiap sistem organisasi. Dengan demikian, manajemen dapat
memprediksi hasil dari setiap keputusan dan tindakan yang dilakukan.
4. Perbaikan Berkesinambungan
Agar dapat sukses, setiap perusahaan perlu melakukan proses sistematis
dalam melaksanakan perbaikan berkesinambungan. Konsep ini terdiri dari
langkah-langkah perencanaan, dan melakukan tindakan korektif terhadap
hasil yang diperoleh.
Metode TQM
Ada beberapa metode TQM, namun fokusnya adalah metode dari tiga pakar
utama
pelopor
dalam
pengembangan
Edwards Deming, Joseph M. Juran,
TQM,
yaitu
W.
dan Philip B. Crosby.
1. Metode W. Edwards Deming
Selama ini Deming dikenal sebagai Bapak gerakan TQM. Deming mencatat
kesuksesan
dengan
dalam
memimpin
revolusi
kualitas
di
Jepang,
yaitu
memperkenalkan penggunaan teknik pemecahan masalah dan
pengendalian proses statistic (statistical process control = SPC). Deming
2018
4
Sistem Manajemen Mutu Konstruksi
Reni Karno Kinasih, S.T.,M.T
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
menganjurkan penggunaan SPC agar perusahaan dapat membedakan penyebab
sistematis dan penyebab khusus dalam menangani kualitas. Ia berkeyakinan
bahwa perbedaan atau variasi merupakan suatu fakta yang tidak dapat dihindari
dalam kehidupan industri.
Siklus Deming (Deming Cycle)
Siklus ini dikembangkan untuk menghubungkan antara operasi dengan
kebutuhan pelanggan dan memfokuskan sumber daya semua bagian dalam
perusahaan
(riset, desain, operasi, dan pemasaran) secara terpadu dan sinergi
untuk memenuhi kebutuhan pelanggan (Ross, 1994: 237). Siklus Deming adalah
model perbaikan berkesinambungan yang dikembangkan oleh W. Edward
Deming yang terdiri atas empat komponen utama secara berurutan yang dikenal
dengan siklus PDCA (Plan-Do-Check-Act)
2. Metode Joseph M. Juran
Juran mendefinisikan kualitas sebagai cocok / sesuai untuk digunakan (fitness for
use), yang mengandung pengertian bahwa suatu barang atau jasa harus dapat
memenuhi apa yang diharapkan oleh para pemakainya. Satu kontribusi Juran
yang paling terkenal adalah Juran’s Three Basic Steps to Progress, diantaranya :
Mencapai
perbaikan
terstruktur
atas
dasar
kesinambungan
dikombinasikan dengan dedikasi dan keadaan yang mendesak.
2018
5
Sistem Manajemen Mutu Konstruksi
Reni Karno Kinasih, S.T.,M.T
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
yang
Mengadakan
c.Membentuk
program
komitmen
pelatihan
dan
secara
kepemimpinan
pada
luas.
tingkat
manajemen yang lebih tinggi.
3. Metode Philip B. Crosby
Crosby terkenal dengan anjuran manajemen zero defect dan pencegahan. Dalil
manajemen kualitas menurut Crosby adalah sebagai berikut :
Definisi kualitas adalah sama dengan persyaratan.
Pada awalnya kualitas diterjemahkan sebagai tingkat kebagusan atau
kebaikan (goodness). Definisi ini memiliki kelemahan, yaitu tidak
menerangkan secara spesifik baik / bagus itu bagaimana. Definisi kualitas
menurut Corsby adalah memenuhi atau sama dengan persyaratan
(conformance to requirements). Kurang sedikit saja dari persyaratannya
maka suatu barang atau jasa dikatakan tidak berkualitas. Persyaratan
tersebut dapat berubah sesuai dengan keinginan pelanggan, kebutuhan
organisasi, pemasok dan sumber, pemerintah, teknologi, serta pasar atau
persaingan.
Sistem Kualitas adalah pencegahan
Pada masa lalu, sistem kualitas adalah penilaian (appraisal). Suatu produk
dinilai pada akhir proses. Penilaian akhir ini hanya menyatakan bahwa
apabila baik, maka akan diserahkan kepada distributor, sedangkan bila
buruk akan disingkirkan. Penilaian seperti ini tidak menyelesaikan
masalah, karena yang buruk akan selalu ada. Maka dari itu, sebaiknya
dilakukan pencegahan dari awal sehingga output-nya dijamin bagus serta
hemat biaya dan waktu. Dalam hal ini dikenal the law of tens. Maksudnya,
bila kita menemukan suatu kesalahan di awal proses, biayanya cuma satu
2018
6
Sistem Manajemen Mutu Konstruksi
Reni Karno Kinasih, S.T.,M.T
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
rupiah. Akan tetapi, bila ditemukan di proses kedua, maka biayanya
menjadi 10 rupiah. Atas dasar itulah sistem kualitas menurut Corsby
merupakan pencegahan.
Kerusakan Nol (zero defect) merupakan standard kinerja yang harus
digunakan
Konsep yang berlaku di masa lalu, yaitu konsep mendekati (close enough
concept), misalnya efisiensi mesin mendekati 95 persen. Namun, coba
dihitung berapa besarnya inefisiensi 5 persen bila dikalikan dengan
penjualan. Bila diukur dalam rupiah, maka baru disadari besar sekali
nilainya. Orang sering terjebak dengan nilai persentase, sehingga Crosby
mengajukan konsep kerusakan nol, yang menurutnya dapat tercapai bila
perusahaan melakukan sesuatu dengan benar sejak pertama proses dan
setiap proses.
Dua Puluh Strategi Perbaikan
Berkesinambungan
Goetsch dan Davis (1994) mengemukakan dua puluh strategi perbaikan
berkesinambungan sebagai berikut :
1. Pengurangan Lead Time
Lead time dapat dikurangi dengan jalan mengevaluasi faktor-faktor seperti
waktu pemrosesan order, waktu tunggu sebelum tahap produksi, lead time
pemanufakturan, waktu penyimpanan, dan waktu pengiriman.
2. Flow Production
Flow production adalah produksi yang berjalan dengan halus dan terusmenerus tanpa gangguan.
3. Group Technology
2018
7
Sistem Manajemen Mutu Konstruksi
Reni Karno Kinasih, S.T.,M.T
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Aliran produksi tradisional biasanya berjalan lurus. Dengan group
technology, proses diatur sehingga aliran kerjanya berbentuk huruf U. Ada
beberapa manfaat yang diperoleh dari group technology, yaitu :
o
Lead time yang lebih singkat
o
Fleksibilitas lebih tinggi
o
Waktu penanganan bahan baku yang lebih singkat
o
Barang dalam proses dapat diminimumkan
o
Fleksibilitas dengan memperhatikan volume
o
Ruang yang dibutuhkan lebih sedikit
4. Level Produksi
Level produksi disusun sedemikian rupa untuk mempermudah produksi
dan menghemat biaya.
5. Synchorized Production
Strategi ini berupaya mensikronkan lini produksi dan pemasok. Dengan
demikian pemasok dapat mengirimkan bahan baku yang dibutuhkan
dalam jumlah dan waktu yang tepat, serta ke tempat di lini produksi yang
tepat.
6. Overlapped/ parallel production
Strategi ini mengubah lini produksi yang panjang dengan kapasitas
produksi yang besar menjadi lini produksi dengan ukuran yang lebih kecil..
hal ini memungkinkan diproduksinya beberapa macam konfigurasi yang
berbeda- beda dari suatu produk yang sama dalam saat yang bersamaan
dan atau berjalan bersamaan (parallel).
7. Schedule yang fleksibel
Produksi dan kemampuan untuk melakukan overlap/ parallel production
memberikan
kemudahan
penjadwalan (scheduling). Semakin banyak pilihan
dalam
yang tersedia
bagi penjadwalan produksi, mereka akan semakin felsibel dalam menyusun
schedule.
2018
8
Sistem Manajemen Mutu Konstruksi
Reni Karno Kinasih, S.T.,M.T
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
8. Pull Control
Dengan pull control yang baik, aliran kerja dalam proses berlangsung tanpa
terganggu oleh waktu tunggu yang lama antar tahap produksi.
9. Visual Control
Visual
control
merupakan
sistem
penyebaran
informasi
yang
memungkinkan teridentifikasinya ketidaknormalan yang terjadi dalam
suatu proses.
10. Stockless Production
Strategi ini merupakan pendekatan dalam menangani pekerjaan,
persediaan, perencanaan lead time, penyeimbangan proses, pemanfaatan
kapasitas, dan siklus skedul yang mengurangi barang dalam proses.
11. Jidoka
Jidoka berarti menghentikan semua proses bila ditemukan kerusakan
sehingga tidak akan menyebabkan masalah tambahan.
12. Pengurangan waktu Setup
Strategi ini meliputi segala aktivitas yang dapat mengurangi waktu yang
dibutuhkan untuk menghentikan suatu proses dan kemudian memulai
kegiatan produksi lainnya.
13. In-process control
Barang dalam proses merupakan barang yang menganggur (idle),
menunggu untuk diproses lebih lanjut. Pengendalian terhadap jumlah
barang dalam proses meliputi usaha mengorganisasikan aliran produksi
yang lebih fleksibel.
14. Perbaikan kualitas
Selain meningkatkan produktivitas dengan menggunakan berbagai strategi,
perlu pula melakukan perbaikan kualitas secara simultan atau bersamaan.
15. Total cost cycle
2018
9
Sistem Manajemen Mutu Konstruksi
Reni Karno Kinasih, S.T.,M.T
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Dalam strategi ini, keputusan lebih didasarkan pada total cost cycle
daripada biaya suatu bagian proses saja. Jadi, penekanannya adalah pada
pengurangan biaya keseluruhan.
16. Cost curve
Kurva biaya ini bermanfaat dalam membantu manajer untuk menghemat
biaya menangani order. Kurva ini enggambarkan secara grafis seberapa
besar biaya terakumulasi dan dibebankan pada pelanggan. Biaya yang
disajikan dalam kurva biaya terdiri atas biaya bahan baku dan biaya
konversi.
17. Mushroom concept
Strategi ini dirancang untuk memperluas basis pelanggan suatu peusahaan
dengan jalan menciptakan suatu produk yang bervariasi tetapi tetap dalam
bentuk baku. Hal ini dapat dicapai dengan cara mempertahankan proses
standar selama siklus produksi keseluruhan dan hanya melakukan
panambahan karakteristik (ciri-ciri) yang berbeda pada tahap akhir proses,
sehingga akhir yang dihasilkan beraneka ragam.
18. Pemasok sebagai mitra
Strategi ini melibatkan pemasok sebagai mitra dalam seluruh fase
pengembangan produk. Apabila pemasok tersebut memahami apa yang
diinginkan peusahaan, maka mereka dapat berusaha membantu sebisa
mungkin.
19. Total Industrial Engineering
Konsep ini menggabungkan tiga unsur yaitu organisasi, teknik dan orangorang
yang
terkait
dalam
rangka
melakukan
perbaikan
berkesinambungan. Fokus utama total industrial engineering adalah sistem
industrinya.
20. Total Productive Maintenance (TPM)
TPM berarti memelihara semua sistem dan peralatan secara terus-menerus
dan tepat sepanjang waktu. Di tempat kerja yang sibuk, biasanya mesin dan
2018
10
Sistem Manajemen Mutu Konstruksi
Reni Karno Kinasih, S.T.,M.T
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
sistem kurang terpelihara. Bila hal ini terjadi, maka sistem tersebut tidak
dapat mendukung produktivitas dan kualitas yang tinggi dalam rangka
meningkatkan daya saing.
Daftar Pustaka
Fandy
dan
Anastasia
Diana.
2003. Total
Quality
Management. Cetakan Kedua, Andi Offset, Yogyakarta.
Gaspersz, Vincent. 2001. Total Quality Manajemen. PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Purnama, Nursya’bani. 2006. Manajemen Kualitas Perspektif Global. Ekonisia,
Yogyakarta.
Hitt,Michael A, R.Duane Ireland dan Robert E. Hoskisson. 2001. Manajemen
Strategis : Daya Saing dan Globalisasi. Salemba Empat, Jakarta.
Nasution, M.N. 2004. Manajemen Mutu Terpadu ( Total Quality
Management). Ghalia Indonesia, Jakarta.
Ibrahim, Buddy. 2000. TQM (Total Quality Management) : Panduan
Menghadapi Persaingan Global. Djambatan, Jakarta.
Tjiptono,
2018
11
Sistem Manajemen Mutu Konstruksi
Reni Karno Kinasih, S.T.,M.T
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id