EVALUASI PERPUS TAKAAN DIGITAL UNIVERSITA

EVALUASI PERPUSTAKAAN DIGITAL UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
(Studi pada Komponen Koleksi dan Sistem serta Komperasi dengan Katalog
Generasi Ketiga)

Makalah ini disusun untuk Memenuhi Tugas
Matakuliah Pengembangan Perpustakaan Digital yang dibina Drs. Darmono, M.Si

Oleh
HESTI RINI SARI

(125030700111006)

RAGIL HERINI WILUJENG

(125030700111025)

EKO ANDY W

(125030700111027)

IKA WAHYU UTARI


(125030700111031)

IRA FEBRIANTY

(125030701111001)

AAN TRI WIJAYA

(125030707111019)

DANANG HADI A

(125030707111014)

TYARA DEA PRAMITA

(125030707111021)

LENNY MEGA IRHAMNA


(125030707111024)

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Mei 2015

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berkembang dari
waktu ke waktu yang selanjutnya disingkat ICT (Information and Communication
Technology). Adanya teknologi informasi tidak dipungkiri sangat membantu
dalam setiap pekerjaan manusia. Semakin banyaknya aktifitas kegiatan yang
dilakukan manusia guna meningkatkan kesejahteraan hidup manusia itu sendiri
sehingga mengakibatkan sebuah ketergantungan terhadap teknologi informasi

tersebut. Teknologi informasi mempengaruhi banyak aspek kehidupan salah
satunya dalam bidang perpustakaan. Dengan menggunakan teknologi informasi
setiap pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien. Efektif dan efisien dalam segala
pekerjaan seperti menghemat waktu, mengurangi beban pekerjaan manusia , dapat
mengurangi biaya serta lebih praktis dan cepat.
Perpustakaan merupakan sebuah wadah penyedia informasi bagi para
pengguna perpustakaan maupun untuk masyarakat pada umumnya. Informasi
yang ada diolah sedemikian rupa agar lebih mudah diterima oleh para pengguna
untuk proses temu kembali informasi. Di sebuah perpustakaan terdapat banyak
koleksi dalam bentuk tercetak maupun elektronik. Bahan pustaka tersebut akan
lebih bernilai guna apabila dapat di manfaatkan dngan baik oleh pengguna
sehingga informasi tersebut tidak akan menjadi sia-sia. Masyarakat saat ini
semakin sadar akan pentingnya informasi sehingga terdapat peningkatan
permintaan akan informasi yang menjadikan perpustakaan untuk memperbaiki
kualitas layanan serta menjadikan perpustakaan sebagai pusat informasi yang
menyediakan akses kepada seluruh masyarakat. Oleh sebab itu, perpustakaan
dituntut untuk melakukan perubahan agar tidak ditinggalkan oleh pengguna,
perpustakaan saat ini sudah banyak menerapkan teknologi informasi dalam segala
kegiatan yang ada di perpustakaan. Dalam melakukan perubahan tersebut
perpustakaan harus mampu untuk berinovasi serta memanfaatkan teknologi

informasi dalam proses pengoptimalkan layanan yang diberikan untuk pengguna.

Dengan berjalannya waktu perpustakaan sudah mulai berbenah untuk
maju serta berkembang. Sebuah perpustakaan akan maju apabila dapat di dukung
oleh Sumber Daya Manusia yang berkualitas yang mempunyai semangat kerja
tinggi untuk mengembangkan perpustakaan sehingga masyarakat akan antusias
untuk mengunjungi perpustakaan selain di dukung adanya SDM tersebut yaitu
dukungan seperti pemanfaatan teknologi informasi juga sangat penting karena
dengan adanya pemanfaatan teknologi informasi tersebut dapat meringkankan
beban petugas serta kegiatan di perpustakaan menjadi efektif dan efisien. Saat ini
sudah banyak kegiatan dan layanan perpustakaan menerapkan teknologi informasi
sehingga memudahkan pengguna dalam temu kembali informasi sesuai dengan
kebutuhan. Salah satu layanan perpustakaan yang memanfaatkan teknologi
informasi adalah Online Public Access Catalog (OPAC)
Online Public Access Catalog yang biasa disebut oleh beberapa
perpustakaan sebagai katalog online, katalog akses online, katalog akses daring
perpustakaan, atau katalog akses umum talian. Menurut Corbin (1985,255)
mengatakan online public catalog merupakan katalog yang berisikan cantuman
bibliografi dari koleksi satu atau beberapa perpustakaan, disimpan pada magnetic
disk atau media rekam lainnya, dan dibuat secara online kepada pengguna. OPAC

adaah sistem katalog terpasang yang dapat diakses secara umum dan dapat
dipakai pengguna untuk menelusuri data katalog (untuk memastikan apakah
perpustakaan menyimpan karya tertentu untuk mendapatkan informasi tentang
lokasinya dan jika sistem katalog dihubungkan dengan sistem sirkulasi, maka
pengguna dapat mengetahui apakah bahan pustaka yang sedang dicari tersedia di
perpustakaan atau sedang dipinjam. Jadi secara umum, OPAC adalah suatu sistem
temu balik informasi berbasis komputer yang digunakan oleh pengguna untuk
menelusuri koleksi suatu perpustakaan atau unit informasi lainnya. OPAC
merupakan perkembangan teknologi di dalam ilmu perpustakaan, selain
memberikan

kemudahan

bagi

pengguna

juga

kemudahan


bagi

petuas

perpustakaan dalam melakukan kegiatan pengatalogan. OPAC merupakan
perkembangan teknologi di dalam ilmu perpustakaan, selain memberikan
kemudahan bagi pengguna juga kemudahan bagi petuas perpustakaan dalam
melakukan kegiatan pengatalogan.

1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, adapun rumusan masalah yang ada dalam
makalah ini adalah sebagai berikut:
1.

Bagaimana Gambaran Umum Website Perpustakaan Universitas Sumatera
Utara?


1.3

2.

Bagaimana penerapan sistem pada Perpustakaan Universitas Sumatera Utara?

3.

Bagaimana aspek koleksi pada Perpustakaan Universitas Sumatera Utara?

Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diungkapkan diatas,
maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1.

Mengetahui,

menjelaskan

dan


menganalisis

gambaran

umum

pada

Perpustakaan Universitas Sumatera Utara
2.

Mengetahui, menjelaskan dan menganalisis sistem pada Perpustakaan
Universitas Sumatera Utara

3.

Mengetahui, Menjelaskan dan Menganalisis aspek koleksi pada Perpustakaan
Universitas Sumatera Utara


1.4

Manfaat Penulisan
a.

Secara Akademis
1. Sebagai sumber informasi dan referensi mengenai gambaran umum
Perpustakaan Universitas Sumatera Utara.
2. Sebagai

wacana

mengenai

pengembangan

perpustakaan

digital,


khususnya pada Perpustakaan Perguruan Tinggi.
3. Sebagai sumber informasi dan referensi mengenai Perpustakaan digital,
khususnya pada Perpustakaan Perguruan Tinggi.
b.

Secara Praktis
1. Sebagai sumber referensi bagi tulisan sejenis mengenai gambaran umum
website Perpustakaan Universitas Sumatera Utara.
2. Sebagai masukan atau saran bagi pengembangan perpustakaan perguruan
tinggi yang lainnya.
3. Sebagai sumber referensi bagi tulisan sejenis selanjutnya.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Perpustakaan Digital
2.1.1 Definisi Perpustakaan Digital
Ada banyak definisi perpustakaan digital berdasarkan pendapat para

ahli atau beberapa lembaga. Beberapa definisi tersebut adalah:
1. Digital Library Federation di Amerika Serikat memberikan definisi
perpustakaan digital sebagai organisasi-organisasi yang menyediakan
sumber-sumber informasi, termasuk staf dengan keahlian khusus untuk
menyeleksi,

menyusun,

menginterpretasikan,

memberikan

akses

intelektual, mendistribusikan, melestarikan, dan menjamin keberadaan
koleksi karya-karya digital sepanjang waktu sehingga koleksi tersebut
dapat digunakan oleh komunitas masyarakat tertentu atau masyarakat
terpilih secara ekonomis dan mudah (Purtini, 2005 dalam Marbun,
2010).
2. Berdasarkan International Conference of Digital Library 2004, konsep
perpustakaan digital adalah sebagai perpustakaan elektronik yang
informasinya didapat, disimpan, dan diperoleh kembali melalui format
digital. Perpustakaan digital merupakan kelompok workstations yang
saling

berkaitan

dan

terhubung

dengan

jaringan

(networks)

berkecepatan tinggi. Pustakawan menghadapi tantangan yang lebih
besar dalam mendapatkan, menyimpan, memformat, menelusuri atau
mendapatkan kembali, dan memproduksi informasi non teks. Sistem
informasi modern kini dapat menyajikan informasi secara elektronik
dan memanipulasi secara otomatis dalam kecepatan tinggi (Purtini,
2005 dalam Marbun, 2010).
3. Romi Satria Wahono mendefinisikan perpustakaan digital sebagai suatu
perpustakaan yang menyimpan data baik itu buku (tulisan), gambar,
suara dalam bentuk file elektronik dan mendistribusikannya dengan
menggunakan protokol elektronik melalui jaringan komputer (Wahono,
1998 dalam Marbun, 2010).

Berdasarkan beberapa definisi tentang perpustakaan digital di
atas, yang perlu digaris bawahi adalah perpustakaan digital berbeda
dengan virtual library dan library automation. Library automation
(otomatisasi perpustakaan) adalah suatu sistem yang menggunakan
teknologi informasi untuk mengelola suatu perpustakaan termasuk
pendaftaran anggota, peminjaman buku dan pengembaliannya serta
analisa profil pemakaian perpustakaan oleh anggotanya. Sistem
otomatisasi

perpustakaan

dapat

saja

mempunyai

komponen

perpustakaan digital.
Perpustakaan digital menandakan bahwa koleksinya berbentuk
digital dan dapat saja tidak mempunyai koleksi cetakannya.
Perpustakaan digital dapat merupakan bagian dari perpustakaan secara
umum atau berdiri sendiri. Perpustakaan digital mungkin dapat diakses
melalui internet (menjadi virtual library) atau hanya tersedia di jaringan
lokal. Virtual library dikonotasikan sebagai perpustakaan digital,
namun pada dasarnya tidak harus berupa koleksi digital.
Virtual library adalah konsep yang dipandang dari sisi
pengakses

informasi

yang

dimana

informasi

diperoleh

dari

perpustakaan yang seolah-olah ada dalam satu tempat (padahal tidak).
Internet pada dasarnya adalah virtual library yang sangat besar dan
suatu virtual library pada dasarnya harus dapat diakses dari jarak jauh.
Salah satu tanda perpustakaan digital yang sesungguhnya adalah
selain kontennya berbentuk digital, juga klasifikasinya menggunakan
sistem digital. Disini umumnya digunakan MARC (Machine Readable
Cataloging) yang kompleks atau Dublin Core yang minimalis. Dengan
demikian beberapa perpustakaan yang mendigitalisi dokumennya
(umumnya terbatas pada disertasi, tesis dan skripsi) sudah dapat
dikatakan mendekati karakter suatu perpustakaan digital.

2.2

Katalog
2.2.1 Pengertian Katalog
Katalog berasal dari bahasa Latin, catalogus yang berarti daftar
barang atau benda yang disusun untuk tujuan tertentu. Contoh katalog dalam
pengertian umum adalah Sophie Martin Le Catalogue, katalog penerbit dsb.
Beberapa definisi katalog menurut ilmu perpustakaan dapat disebutkan
sebagai berikut :
1. Katalog berarti daftar berbagai jenis koleksi perpustakaan yang disusun
menurut sistem tertentu.(Fathmi, 2004,p.6 dalam Ajick, 2008)
2. A catalogue is a list of, an index to, a collection of books and/or other
materials. It enables the user to discover : what material is present in the
collection, where this material may be found. (Hunter, 199, p. 1 dalam
Ajick, 2008)
3. Katalog perpustakaan merupakan suatu rekaman atau daftar bahan
pustaka

yang dimiliki oleh suatu perpustakaan atau beberapa

perpustakaan yang disusun menurut aturan dan sistem tertentu. (DasarDasar Ilmu Perpustakaan, 2003, p. 130 dalam Ajick, 2008).
Sedangkan Menurut Listariono (2011) Pengertian katalog adalah suatu
daftar yang disusun dengan tujuan tertentu, misalnya: katalog barang,
katalog penerbit katalog perpustakaan, katalog pameran dan sebagainya.
Sedangkan katalog perpustakaan merupakan daftar buku atau bahan pustaka
bentuk yang lain. Dalam katalog ini dibuat tentang nama pengarang, judul
buku, edisi, cetakan, kota terbit, penerbit dan tahun terbit. Dengan katalog
perpustakaan ini pengguna perpustakaan dapat memperoleh sumber
informasi yang dimiliki oleh perpustakaan.
Sehingga dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa katalog
merupakan daftar dari koleksi perpustakaan atau beberapa perpustakaan
yang disusun secara sistematis, sehingga memungkinkan pengguna
perpustakaan dapat mengetahui dengan mudah koleksi apa yang dimiliki
oleh perpustakaan dan dimana koleksi tersebut dapat ditemukan.

2.2.2 Fungsi Katalog
Menurut

Listariono

(2011)

tujuan

dari

pembuatan

katalog

perpustakaan adalah untuk membantu pengguna perpustakaan untuk
menemukan sumber informasi yang dimiliki oleh perpustakaan. Selain itu,
katalog perpustakaan merupakan wakil dokumen yang berisikan sumber
informasi yang dimiliki oleh perpustakaan itu berada. Dengan demikian
dapat disimpulkan, bahwa pembuatan katalog perpustakaan pengguna
dengan mudah:
1. Memungkin seseorang mememukan sebuah buku yang diketahui
berdasarkan:
a. Pengarang
b. Judul
c. Subyek
2.

Menunjukan buku yang dimiliki perpustakaan
a. Oleh pengarang tertentu
b. Berdasarkan subyek tertentu, atau
c. Dalam jenis literature tertentu

3.

Membantu dalam pemilihan buku
a. berdasarkan edisinya
b. berdasarkan karakternya

2.2.3 Tujuan Katalog
Menurut Listariono (2011) fungsi dari pembuatan katalog perpustakaan
pada umumnya adalah:
1. Sebagai alat pengumpul atau “assembling list”, yang fungsinya mencatat,
mendaftar atau mengumpulkan setiap koleksi yang ada di perpustakaan
dibawah entri-entrinya.
2. Sebagai alat pencari atau penelusur (“finding list”), yang membimbing
pemakai untuk mencari dan menelusuri koleksi yang dicari dibawah
entri-entri dari koleksi atau karya tersebut.
3. Sumber yang memberikan alternatif pilihan karya.
4. Memberikan petunjuk dimana buku disusun dalan rak.

5. Sumber penyusunan bibliografis
Sehingga dari tujuan dan fungsi inilah nampak betapa pentingnya
katalog perpustakaan, karena katalog merupakan kunci bagi koleksi suatu
perpustakaan.

2.3

Katalog Generasi Ketiga
Pada awalnya katalog yang dikenal masih dalam bentuk kartu atau lembaran
kertas, namun setelah teknologi informasi masuk ke dalam dunia perpustakaan
katalog kartu beralih dalam bentuk online. Dan pada prinsipnya, katalog generasi
ketiga merupakan perkembangan katalog dari masa ke masa dan mengikuti ke
inginan dari pada pemustaka atau pengguna perpustakaan. Katalog generasi ketiga
biasanya juga di sebut sebagai OPAC ataupun katalog online.

2.3.1 Pengertian OPAC
Pengertian tentang OPAC banyak diungkapkan oleh berbagai tokoh,
diantaranya:
Reitz (2004) dalam Ridwan (2011) mengatakan bahwa OPAC
merupakan akronim untuk akses katalog online bagi publik. OPAC
merupakan sebuah database yang terdiri dari catatan bibliografi dengan
menggambarkan buku-buku dan bahan-bahan lain yang dimiliki oleh sistem
perpustakaan atau perpustakaan, diakses melalui terminal umum atau
workstation biasanya terkonsentrasi di dekat meja referensi untuk
memudahkan bagi pengguna dalam meminta bantuan dari pustakawan
referensi. Katalog online kebanyakan ditelusur melalui pengarang, judul,
subjek, kata kunci dan memungkinkan pengguna mencetak, mendownload,
atau ekspor catatan ke account e-mail.
Pemahaman ini menegaskan betapa canggihnya OPAC sebagai sistem
temu balik yang berupaya memandirikan pengguna untuk dapat menelusur
bahan perpustakaannya. Sedangkan Ted (2004) dalam Ridwan (2011)
mengatakan bahwa OPAC adalah sistem katalog terpasang yang dapat
diakses secara umum, dan dapat dipakai pengguna untuk menelusur
pangkalan data katalog, untuk memastikan apakah perpustakaan menyimpan

karya tetentu, untuk mendapatkan informasi tentang lokasinya dan jika
sistem katalog dihubungkan dengan sistem sirkulasi, maka pengguna dapat
mengetahui apakah bahan perpustakaan yang sedang dicari sedang tersedia
di perpustakaan atau sedang dipinjam. Pendapat ini menunjukan fungsi
OPAC sebagai sarana temu balik informasi yang dapat diintegrasikan
dengan sistem sirkulasi. Selain sebagi alat bantu penelusuran, OPAC dapat
juga digunakn sebagai sarana untuk memeriksa status keadaan bahan
perpustakaan. Melalui OPAC, pengguna dimungkinkan juga dapat
mengetahui lokasi atau tempat penyimpanannya secara mandiri.
Pendapat

lain

dikemukakan

Feather

dalam

Ridwan

(2011)

menyatakan bahwa OPAC adalah suatu pangkalan data cantuman
bibliografi yang biasanya menggambarkan koleksi perpustakaan tertentu.
OPAC menawarkan akses secara online ke lokasi perpustakaan melalui
terminal komputer. Pengguna dapat melakukan penelusuran melalui
pengarang, judul, subjek, kata kunci dan sebagainya. OPAC dapat ditelusur
oleh lebih dari satu pengguna dalam waktu yang bersamaan apabila katalo
tersebut terpasang dalam bentuk jaringan LAN (Local Area Network).
Sedangkan Menurut Saleh (2015) Katalog online adalah sistem
katalog perpustakaan yang menggunakan komputer. Pangkalan datanya
biasanya dirancang dan dibuat sendiri oleh perpstakaan baik menggunakan
perangkat lunak buatan sendiri, maupun menggunakan perangkat lunak
komersial. Sesuai dengan namanya katalog online ini berfungsi seperti
layaknya sebuah katalog yaitu sebagai sarana penelusuran koleksi milik
suatu perpustakaan. Katalog ini memberikan informasi bibliografis serta
lokasi suatu buku di perpustakaan. Katalog online merupakan suatu
terobosan yang luar biasa di bidang kepustakawanan karena dapat
memberikan titik cari (access point) dari segala aspek pendekatan pada data
katalog. Pada katalog konvensional kita tidak akan dapat mencari suatu entri
katalog dari penerbit, tahun terbit, atau bahkan dari kata yang ada pada judul
(selain kata pada urutan pertama). Semua pendekatan dapat dilakukan pada
katalog online, bahkan kita bisa mencari melalui dua kata yang ada pada
judul dengan jarak kata tertentu (adjecent).

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1

Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini yaitu
eksploratif. Menurut Asropi (2008) penelitian Eksploratif yaitu penelitian yang
dilaksanakan untuk menggali data dan informasi tentang topik atau isu-isu baru
yang ditujukan untuk kepentingan pendalaman atau penelitian lanjutan. Tujuan
penelitian adalah untuk merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang lebih akurat
yang akan dijawab dalam penelitian lanjutan atau penelitian kemudian. Peneliti
biasanya menggunakan penelitian eksplorasi ini untuk mendapatkan pengetahuan
yang cukup dalam penyusunan desain dan pelaksanaan kajian lanjutan yang lebih
sistematis. karena pada makalah ini penulis membahas mengenai observasi yang
dilakukan pada website katalog perpustakaan Universitas Sumatera Utara.

3.2

Fokus Penelitian
Fokus penelitian yang digunakan penulis yaitu menggunakan sepuluh
kriteria katalog generasi ketiga yang diungkapkan oleh Breeding (2007) dalam
Permadi (2014). Berikut ini merupakan penjelasan dari sepuluh kriteria tersebut
antara lain:
a.

A single point of entry to all library information
Berdasarkan kriteria ini (“Satu katalog untuk seluruh bahan dalam
koleksi perpustakaan”) katalog daring generasi ketiga harus menyediakan
tidak hanya cantuman bibliografis dari semua bahan yang terdapat dalam
koleksi, tetapi juga teks lengkap dari bahan elektronik, arsip elektronik, dan
bahan perpustakaan lainnya. Katalog perpustakaan harus merupakan sarana
penelusuran satu pintu dan menyediakan tautan (link) ke buku elektronik,
artikel jurnal dalam pangkalan data perusahaan komersial yang dilanggan
oleh perpustakaan, atau artikel jurnal dan teks lengkap terbitan lain (misalnya,
tesis dan laporan penelitian) dalam repositori lembaga.

b.

State of the art Web interface

Berdasarkan kriteria ini (“Pencari Web metode terakhir”) katalog
daring generasi ketiga harus menyediakan sarana penelusuran yang dapat
memahami perilaku menelusur pengguna dan memperlihatkan tampilan yang
menarik, seperti mesin pencari Internet. Pendapat setiap orang mengenai
tampilan halaman yang menarik dapat berbeda-beda dan sangat subyektif.
Kriteria ini didasarkan pada fakta bahwa mesin pencari seperti Google dan
Amazon disukai dan digunakan oleh banyak orang, dan katalog daring
haruslah seperti mesin pencari ini agar pengguna menyukainya. Penulis
menempatkan tampilan cantuman yang menarik sebagai tampilan yang
memenuhi syarat ini dan tampilan yang tidak menarik (misalnya, dalam
bentuk tabel dan hanya terdapat sedikit informasi yang bermanfaat bagi
pengguna) sebagai tampilan yang tidak memenuhi syarat ini.

c.

Enriced content (pengayaan konten)
Berdasarkan kriteria ini (“Cantuman yang lebih informatif”) katalog
daring generasi ketiga harus menampilkan tidak hanya cantuman bibliografis,
tetapi juga uraian mengenai isi, ringkasan isi atau abstrak, tinjauan oleh
pakar, komentar atau penilaian pembaca, juga daftar isi dan gambar sampul
atau jaket bahan. Semua komponen ini, kecuali cantuman bibliografis, dinilai
memenuhi syarat jika terdapat dalam katalog, bukan ditampilkan setelah
mengklik tautan ke situs lain, seperti Google Books.

d.

Faceted navigation
Berdasarkan kriteria ini (“Pilahan temuan”) katalog daring generasi
ketiga harus mampu memilah seluruh cantuman yang ditemukan dari
penelusuran berdasarkan sejumlah kategori yang bermanfaat bagi pengguna,
misalnya nama penerbit (lembaga yang mengeluarkan terbitan), jenis bahan,
format bahan, wilayah geografis bahasan, bahasa teks, tahun penerbitan, dan
nama atau pemilik koleksi. Katalog daring dengan kemampuan ini
memudahkan pengguna memilih bahan yang sesuai dengan kebutuhannya
karena temuan penelusuran ditampilkan dalam sejumlah kelompok kategori.
Sebaliknya, katalog daring tanpa kemampuan ini mengharuskan penelusur

menambahkan istilah yang mewakili kategori tersebut dalam sintaks, dan
istilah yang tidak tepat dapat mengakibatkan informasi tidak dapat
ditemukan.

e.

Simple Keyword search box
Berdasarkan kriteria ini (“Sarana penelusuran kata kunci sederhana”)
katalog daring generasi ketiga harus menyediakan sarana penelusuran
sederhana sebagaimana digunakan oleh mesin pencari Internet pada
umumnya. Pada katalog daring, sarana ini dinamakan Basic Search, Simple
Search atau Quick Search. Pada halaman pertama katalog daring sarana
penelusuran ini tersedia dalam bentuk satu kotak cukup panjang dengan
tombol Cari (atau Search atau Go) di ujung kanan kotak. Dalam kotak ini
pengguna harus mengetik sintaks dan biasanya tanpa harus memilih ruas
akses dan operator boole. Di dekat kotak penelusuran sederhana harus
tersedia tautan ke sarana penelusuran multiruas (advanced search), yang
dimaksudkan untuk pengguna dengan kebutuhan informasi tidak sederhana
dan mampu menyusun sintaks yang rumit. Kotak penelusuran sederhana dan
tautan ke sarana penelusuran multiruas tersebut harus ditampilkan di setiap
halaman katalog.

f.Relevancy
Berdasarkan kriteria ini (“Relevansi”) temuan dari penelusuran harus
ditampilkan berdasarkan tingkatan kesesuaian bahan dengan kebutuhan
pengguna, yang berarti temuan yang dianggap paling relevan ditempatkan
pada awal daftar. Tingkatan relevansi dapat ditentukan di antaranya
berdasarkan letak sintaks dalam cantuman (misalnya, cantuman dianggap
paling relevan jika sintaks ditemukan dalam ruas judul), kesesuaian kata-kata
dalam cantuman dengan sintaks dalam hal jarak dan urutannya (misalnya,
cantuman yang berisi seluruh kata yang terdapat dalam sintaks dengan urutan
dan jarak sebagaimana dalam sintaks dianggap paling relevan) dan cantuman
yang berisi kata yang sama dengan sintaks, yaitu tanpa imbuhan (awalan dan
akhiran) dianggap paling relevan. Tingkat relevansi juga dapat didasarkan

pada popularitas bahan yang dapat ditentukan berdasarkan frekuensi bahan
dipinjam.

g.

Did You mean...?
Berdasarkan kriteria ini (“Apakah yang anda maksud adalah ...?”)
katalog daring harus dapat memberitahu penelusur jika ejaan sintaks yang
diketiknya salah dan sekaligus menyarankan ejaan yang benar. Misalnya, jika
sintaks “engineerink” digunakan dalam penelusuran melalui katalog daring
Universitas Villanova (2014) dalam Permadi (2014), peringatan dan saran
berikut muncul: “Your search – engineerink – did not match any resources.
Perhaps you should try some spelling variations: engineerink k” engineering,
fengineering, engineeering”. Kemampuan dari sarana ini dapat mencakup
pembetulan ejaan secara otomatis dan penelusuran pada kata dengan ejaan
yang berbeda. Misalnya, penelusuran dengan sintaks “engineerink” melalui
katalog terpasang Universitas North Carolina State (2013) dalam Permadi
(2014). memunculkan pemberitahuan berikut: “Your Current Search in Title
‘engineerink’. Also searched for: ‘engineering’”. Melalui katalog daring
tersebut

penggunaan

sintaks

“aluminium”

tidak

memunculkan

pemberitahuan, namun penelusuran juga dilakukan pada kata “aluminum”
(ejaan dalam bahasa Inggris Amerika).

h. Recommendation and related materials
Berdasarkan kriteria ini (“Bahan yang berkaitan dan saran”) katalog
daring generasi ketiga harus dapat memberitahu penelusur mengenai bahan
lain yang relevan dengan kebutuhannya. Mesin pencari seperti Amazon
menampilkan kalimat “Customers who bought this item also bought...” untuk
memberitahu pembeli mengenai bahan lain yang subyeknya berkaitan dengan
bahan yang diinginkannya. Dalam katalog terbitan daring Gulf Publishing
Company penelusur disarankan untuk melihat terbitan lain yang berkaitan
dengan buku yang ditemukannya melalui tautan “Related titles.” Melalui
katalog daring perpustakaan dapat menyarankan pengguna yang meminjam
sebuah buku untuk mempertimbangkan buku lain yang juga dipinjam

bersama buku tersebut dengan kalimat “Peminjam buku ini juga meminjam
buku-buku di bawah ini” atau menyarankan untuk melihat buku lain yang
berkaitan. Rekomendasi mengenai bahan lain diperlukan terutama jika
penelusuran tidak menghasilkan temuan atau menghasilkan sedikit temuan.

i. User contribution - ratings, reviews, comments and tagging.
Berdasarkan kriteria ini (“Sumbangan pikiran pengguna”) katalog
daring generasi ketiga harus memberikan kesempatan kepada pengguna untuk
menambahkan data atau informasi ke dalam cantuman dalam bentuk
penjelasan, ringkasan, penilaian, kritik, tinjauan, dan komentar terhadap
bahan dalam koleksi perpustakaan. Informasi sumbangan dari pengguna ini
dapat memberikan petunjuk mengenai tingkat pemanfaatan bahan dan dapat
dijadikan dasar untuk pemeringkatan temuan penelusuran.

j. RSS Feed
Berdasarkan kriteria ini (“Pelangganan informasi”) katalog daring
generasi ketiga harus menyediakan sarana yang memungkinkan pengguna
memperoleh informasi dari perpustakaan yang berkaitan dengan bidang
minatnya, misalnya memberitahu pengguna mengenai bahan yang baru dibeli
perpustakaan, bahan dalam bidang minatnya yang sering dipinjam, dan
temuan baru dari penelusuran tertentu yang pernah dilakukannya (canned
search).

3.3

Objek Penelitian dan Teknik pengumpulan Data
Metodologi yang digunakan pada penelitian ini adalah:
1. Objek Penelitian
Objek penelitian dari makalah ini adalah Website Perpustakaan Universitas
Sumatera Utara.
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Observasi

Dengan melakukan pengamatan pada website perpustakaan Universitas
Sumatera Utara mengenai katalog generasi ketiga sesuai dengan kriteria
Breeding.
b. Studi Pustaka
Dengan pengumpulan data dari bahan-bahan referensi, seperti yang
sudah tersedia pada website perpustakaan Universitas Sumatera Utara,
dan sumber referensi dari internet (google).

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perpustakaan Digital Universitas Sumatera Utara
Berikut ini http://digilib.usu.ac.id/ merupakan alamat website untuk
mengakses katalog perpustakaan Universitas Sumatera Utara. Katalog online
(OPAC) yang tersedia di website ini bertujuan untuk mengetahui koleksi apa saja
yang dimiliki oleh perpustakaan Universitas Sumatera Utara. Selain itu, untuk
memudahkan para pemustaka dalam menemukembalikan sumber informasi yang
mereka butuhkan. Disini mereka bisa memasukkan kata kunci (keyword), seperti
judul buku. Sedangkan untuk memasukkan kata kunci (keyword) yang lebih jelas
lanjut lagi seperti nama pengarang, subjek, dan lain-lain, maka dapat memilih
Penelusuran Lanjutan.

Gambar.1 : Tampilan Halaman Utama website Katalog perpustakaan
Universitas Sumatera Utara
Sumber :http://digilib.usu.ac.id/

Sedangkan

http://library.usu.ac.id/

merupakan

alamat

website

perpustakaan Universitas Sumatera Utara. Website ini berisi mengenai berita
terbaru beserta pengumuman terbaru yang berkaitan dengan perpustakaan
Universitas Sumatera Utara.

Gambar.2 : Tampilan Halaman Utama website perpustakaan
Universitas Sumatera Utara
Sumber :http://library.usu.ac.id/

Perpustakaan Universitas Sumatera Utara (USU) didirikan pada tahun
1970. Sebelumnya USU hanya mempunyai perpustakaan fakultas. kemudian
perpustakaan ini menjadi perpustakaan sentral yang dimulai dengan bergabungnya
sejumlah perpustakaan fakultas dan pindah ke gedung baru yang diresmikan pada
tanggal 2 November 1987 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Perpustakaan USU menempati sebuah gedung berlantai empat dengan luas sekitar
6.090 m2 dengan kapasitas 800 tempat duduk, dibangun di atas lahan seluas
sekitar 4 Ha dengan gedung perpustakaan dikelilingi areal taman dan parkir yang
terletak di tengah-tengah kampus. Gedung Perpustakaan Universitas dapat
menampung sekitar 900 orang pembaca dalam waktu yang bersamaan dan pada
masa kuliah (Agustus s.d. Desember dan Februari s.d. Juni) Perpustakaan
biasanya sangat ramai sehingga ada kalanya dalam memperoleh layanan tertentu
mahasiswa harus antrian terutama pada jam-jam sibuk. Perpustakaan menyimpan
lebih dari 43.000 item karya oleh dan/atau tentang universitas dalam bentuk
elektronik. Dengan rincian buku panduan sebanyak 89 item,

makalah

kuliah/dosen 2235 item, tesis magister 7272 item, Disertasi doktor 168, Makalah
mahasiswa 31819 item Arsip elektronik USU 150 item, dan Jurnal elektronik
USU 1733 item. Koleksi tersebut dapat diakses melalui jaringan kampus USUnet.
Koleksi tersebut dikelompokkan dengan sistem Dewey (DDC) dan diindeks

dengan menggunakan daftar tajuk subjek library of congress (LCSH). Sistem
Housekeeping perpustakaan seluruhnya terautomasi termasuk katalog, pelayanan
sirkulasi, dan pengadaan bahan-bahan pustaka baru. Katalog perpustakaan dapat
diakses secra online melalui OPAC (Online Public Access Catalog) baik di dalam
perpustakaan maupun melalui jaringan kampus dan internet. Informasi tentang
perpustakaan dan berbagai sumberdaya elektronik yang dimiliki oleh pepustakaan
dapat dilihat dan didownload dari situs web: www.library.usu.ac.id.

4.2 Jangka Waktu Analisis Website Perpustakaan Universitas Sumatera Utara
a. Senin, 4 Mei 2015 Pukul 10.10 WIB – Pukul 18:00 WIB
b. Rabu, 20 Mei 2015 Pukul 10.00 WIB – Pukul 16:30 WIB
c. Jumat, 22 Mei 2015 Pukul 11.45 WIB – Pukul 17:00 WIB
d. Sabtu, 23 Mei 2015 Pukul 14.19 WIB – Pukul 15:45 WIB

4.3 Jumlah Pengunjung Website Perpustakaan Universitas Sumatera Utara
Website Perpustakaan Universitas Sumatera Utara juga dilengkapi dengan
fasilitas widget untuk dapat mengetahui jumlah pengunjung website perpustakaan.
Disini terdapat beberapa cara melihat jumlah pengunjung website, diantaranya
sebagai berikut: Melalui jumlah pengunjung yang terregistrasi, jumlah
pengunjung hari ini, jumlah pengunjung selama seminggu, jumlah pengunjung
selama sebulan dan nama orang/id yang terakhir mengakses website ini. Dibawah
ini merupakan rincian jumlah pengunjung website selama penulis melakukan
observasi.
a. Senin, 4 Mei 2015 Pukul 13.15 WIB.
Total Users Website perpustakaan Universitas Sumatera Utara

b.



59112 registered



18 today



47 this week



6420 this month



Last: Rizkiamel

Rabu, 20 Mei 2015. Pukul 10.31 WIB.

Total Users Website perpustakaan Universitas Sumatera Utara


59139 registered



3 today



78 this week



6464 this month



Last: Vincentcync

c. Jumat, 22 Mei 2015. Pukul 13.25 WIB.
Total Users Website perpustakaan Universitas Sumatera Utara


59183 registered



7 today



122 this week



6508 this month



Last: joviantimarta

d. Sabtu, 23 Mei 2015. Pukul 15.16 WIB.
Total Users Website perpustakaan Universitas Sumatera Utara

4.4



59214 registered



13 today



153 this week



6539 this month



Last: DominicUrip

Jumlah Koleksi Website Perpustakaan Universitas Sumatera Utara
Terdiri dari karya oleh dan/atau tentang universitas dalam bentuk dokumen
elektronik (lebih dari 43.000item). Ini merupakan karya repository Universitas
Sumatera Utara. Jumlah karya ini merupakan jumlah saat kami mengaksesnya
Rabu, 20 Mei 2015. Pukul 11.05 WIB, dan jikalau terdapat perubahan jumlah
koleksi hal ini cukup memungkinkan karena perpustakaan digital bersifat dinamis
yang dapat berubah sewaktu-waktu. Berikut merupakan daftar jumlah koleksi
karya repository Universitas Sumatera Utara, sebagai berikut:


Guide Books (GB)Buku panduan [89]



Lecture Papers (LP) Makalah kuliah/dosen [2235]



Master Theses (MT) Tesis magister [7272]



PhD Dissertations (PD) Disertasi doktor[168]



Student Papers (SP) Makalah mahasiswa[31819]



USU e-Archives (UA) Arsip elektronik USU[150]



USU e-Journals (UJ) Jurnal elektronik USU [1733]

4.5 Penerapan Sistem pada Perpustakaan Digital Universitas Sumatera Utara
Berikut merupakan hasil observasi penilaian terhadap katalog generasi
ketiga pada Perpustakaan Universitas Sumatera Utara berdasarkan sepuluh kriteria
yang diungkapkan Breeding (2007) dalam Permadi (2014), dan berikut ini
merupakan penerapan sistem pada Pepustakaan Digital Universitas Sumatera
Utara.
a.

A single point of entry to all library information
OPAC USU sudah memenuhi kriteria yang pertama ini, karena OPAC

yang tersedia mampu mengakses semua koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan
Universitas Sumatera Utara. Pada halaman OPAC ini juga tersedia menu Tautan
Lain, sehingga saat kita mengklik salah satunya akan muncul pilihan ke tautan
(link) lain. Selain itu, juga tersedia sub menu USU-IR, Scientific ejournals,
Scientific ebooks. Dimana saat pengguna mencari informasi yang mereka
butuhkan maka mereka dapat menggunakan katalog yang telah disediakan.

Gambar.3 : Tampilan Halaman Utama dan Menu Tautan Lain website
Katalog perpustakaan Universitas Sumatera Utara

Sumber :http://digilib.usu.ac.id/

Gambar.4 : Tampilan Halaman Saat Sub Menu Scientific E-journals di
Klik
Sumber :http://library.usu.ac.id/

Pada sub menu Scientific E-journals ini terdapat daftar mengenai Ejournal apa saja yang dilanggan dan diperuntukkan hanya untuk civitas
akademika Universitas Sumatera Utara. Database E-journal tersebut dapat
diakses tanpa account dan password jika menggunakan jaringan USUnet
(intranet), sedangkan untuk akses diluar kampus USU harus menggunakan
account dan password. Berikut ini daftar E-journal yang dilanggan adalah
sebagai berikut: Proquest, Ebsco, Gale Database, Westlaw Internasional,
TEEAL, Institute of Physics Science, SpringerLink. Bahkan terdapat ada dua Ejournal yang baru dilanggan yaitu Lexicomp dan ScienceDirect.
Selain itu, pada menu Tautan Lain, tersedia sub menu Perpustakaan
maka secara otomatis akan terhubung dengan laman yang berisikan informasiinformasi terbaru baik berita, pengumuman, dan koleksi-koleksi yang ada
diperpustakaan Universitas Sumatera Utara. Halaman ini merupakan website
resmi dari perpustakaan Universitas Sumatera Utara.

Gambar.5 : Tampilan Halaman Utama website perpustakaan Universitas
Sumatera Utara
Sumber :http://library.usu.ac.id/

Pada sidebar sebelah kanan dari website Perpustakaan Universitas
Sumatera Utara, terdapat pilihan Web Links, yang mana salah satunya pilihan
Other Libraries. Pada halaman ini, pihak perpustakaan Universitas Sumatera
Utara juga menyediakan beberapa daftar alamat website dari Perpustakaan
Perguruan Tinggi lain yang ada di Indonesia, sehingga pemustaka dapat dengan
mudah terhubung dengan perpustakaan Universitas lain, karena ada beberapa
orang yang tidak mengetahui alamat website dengan benar.

Gambar.6 : Daftar Alamat website Perpustakaan Perguruan Tinggi yang tersedia
di dalam website perpustakaan Universitas Sumatera Utara
Sumber : http://library.usu.ac.id/other-libraries.html

Namun, dari beberapa link yang disediakan pada website Universitas
Sumatera Utara, masih terdapat ada beberapa link yang Not Found atau tidak
dapat diakses, hal tersebut mungkin dikarenakan alamat link yang berubah atau
tidak terupdate.

Gambar.7 : Tampilan Halaman saat Alamat Website yang di akses tidak di
temukan
Sumber : http://lib.ugm.ac.id/home.php

b. State of the art Web interface
Saat kita masuk ke website OPAC USU, maka kita akan langsung
disuguhi search engine untuk penelusuran bahan-bahan pustaka yang ada di
perpustakaan. Dari tampilan awal terlihat sederhana, tapi saat kita masuk pada
menu atau link lainnya akan muncul tampilan yang lebih menarik dan setiap
menu atau link tersebut mempunyai tampilan yang berbeda-beda antara satu
dengan yang lain. Tampilan website yang menarik bagi setiap orang itu itu
sangat subjektif, sehingga kita sebagai pihak penyedia informasi melalui website
dituntut mampu memenuhi kriteria tersebut. Dalam hal ini, menurut penulis
tampilan website katalog yang disediakan oleh perpustakaan Universitas Utara
sudah cukup menarik dan memenuhi kriteria. Selain itu, tampilan websitenya
pun terlihat sederhana dan mudah digunakan layaknya search engine yang ada
di internet.

Gambar.8 : Tampilan Website Katalog Perpustakaan Universitas Sumatera Utara
Sumber :http://digilib.usu.ac.id/

c. Enriced content (pengayaan konten)
Pada kriteria ketiga ini, mengharuskan sebuah katalog tidak hanya
mengenai daftar bibliografis saja, tetapi juga komponen pendukungnya seperti
abstrak. Diharapkan katalog yang ditampilkan sederhana, namun saat pemustaka
masuk ke dalamnya maka terdapat informasi yang lebih lengkap dan jelas.
Namun, pada OPAC Universitas Sumatera Utara, tidak memenuhi
kriteria ini, dikarenakan hanya terdapat daftar bibliografisnya saja, tidak
dilengkapi seperti abstrak, review, daftar isi ataupun gambar cover bukunya.
Berikut ini hasil penelusuran penulis, saat mencoba mencari bahan
pustaka melalui OPAC Universitas Sumatera Utara. Disini penulis mencoba
memasukkan kata kunci tentang “perilaku organisasi”. Maka tampilan yang
muncul dari hasil pencarian adalah daftar judul yang mengandung kata kunci
tersebut. Selain itu, juga dilengkapi dengan nomor kelas dari buku tersebut,
beserta nama pengarang, penerbit, tahun terbit dan juga subjeknya.

Gambar.9 : Tampilan Hasil Penelusuran dengan Kata Kunci Perilaku Organisasi
Sumber:
http://digilib.usu.ac.id/freesearch?inKeyword=perilaku+organisasi&submit=Telus
uri

Tampilan yang muncul pada katalog Perpustakaan Sumatera Utara
adalah daftar bibliografis dari bahan pustaka tersebut dan juga status dari bahan
pustaka tersebut, baik lokasinya yang ada di perpustakaan pusat atau
perpustakaan Fakultas beserta keterangan apakah buku tersebut tersedia
diperpustakaan atau sedang dipinjam.

Gambar.10 : Tampilan Daftar Bibliografis yang ada di OPAC
Sumber : http://digilib.usu.ac.id/buku/55604/Kepemimpinan-dan-perilakuorganisasi.html

Gambar.11 : Tampilan Daftar Bibliografis yang ada di OPAC beserta
Status dari Koleksi Perpustakaan tersebut
Sumber : http://digilib.usu.ac.id/buku/55604/Kepemimpinan-dan-perilakuorganisasi.html

d. Faceted navigation
Kriteria selanjutnya menuntut katalog perpustakaan mempunyai sarana
yang dapat menyaring atau memfilter hasil-hasil dari penelusuran tersebut.
Sehingga diharapkan hasil penelusuran yang lebih sedikit dengan tingkat relevan
yang tinggi. Disini penyaringan dapat menggunakan pilihan pengarang, penerbit,
serta format yang digunakan. Selain itu, untuk mempersempit hasil penulusran
tersebut, maka dapat menggunakan bantuan boolean operator (AND, OR, NOT),
jika sistem katalog kita mendukung jenis pencarian seperti ini.
Katalog Perpustakaan Universitas Sumatera Utara sudah memenuhi
kriteria ini, walaupun tidak mampu melakukan pencarian menggunakan boolean
operator tetapi pihak perpustakaan Universitas Sumatera Utara sudah
menyediakan pencarian menggunakan alat bantu penyaringan ataupun filter
dengan ruas-ruas tertentu. Sehingga dapat memudahkan dan mempersempit hasil
pencarian.
Pada tampilan awal dari kotak pencarian, sekilas tampilannya sederhana,
namun pada bagian bawah kotak penelusuran, terdapat tulisan Penelusuran
Lanjutan, yang kemudian akan muncul tampilan advanced search, yang lebih
lengkap. Disini kita dapat mempersempit pencarian menggunakan filter seperti

judul, pengarang utama, pengarang tambahan, nomor klasifikasi, penerbit, dan
subjek. Selain itu, juga terdapat dua pilihan ruas filter yaitu jenis koleksi dan
juga lokasi koleksi.
Pilihan filter dari jenis koleksi diantaranya adalah: Referensi, Skripsi,
Tesis, Disertasi, Buku, Laporan Penelitian dan lain-lain. Sedangka untuk filter
lokasi koleksi terdiri dari perpustakaan universitas dan perpustakaan fakultas.

Gambar.12 : Tampilan Penelusuran Lanjutan dengan pilihan ruas
filter
Sumber : http://digilib.usu.ac.id/index.html

Gambar.13 : Tampilan ruas filter Jenis Koleksi
Sumber : http://digilib.usu.ac.id/index.html

Gambar.14 : Tampilan ruas filter Lokasi Koleksi
Sumber : http://digilib.usu.ac.id/index.html

e. Simple Keyword search box
Sesuai dengan kriteria kelima dari Breeding, maka tampilan katalog
perpustakaan Universitas Sumatera Utara sudah memenuhi kriteria ini.
Dikarenakan pada tampilan awal halaman, kita langsung disuguhi search engine
yang sederhana seperti pada search engine yang ada di internet (google, yahoo).
Disini hanya tersedia kotak pencarian yang panjang dan tombol Telusuri,
sehingga pemustaka dapat menelusur dengan mudah tanpa harus melalui
tahapan yang rumit, maka pengguna dapat langsung memasukkan kata kunci.
Namun, selain kotak pencarian sederhana, perpustakaan Universitas Sumatera
Utara juga menyediakan kotak pencarian yang lebih mendetail menggunakan
ruas atau filter yang tersedia pada pilihan Penelusuran Lanjutan.

Gambar.15 : Tampilan Kolom Pencarian pada OPAC Perpustakaan
Universitas Suamtera Utara
Sumber :http://digilib.usu.ac.id/

f. Relevancy
Suatu relevansi dapat diketahui jika dokumen sudah dibaca oleh banyak
orang, artinya dokumen tersebut punya pengaruh keilmuan yang luar biasa.
Dalam ilmu perpustakaan disebut sebagai analisis sitasi. Pada OPAC dari
perpustakaan Universitas Sumatera Utara ini belum memenuhi komponen
katalog generasi ketiga yaitu pada bagian relevancy, hal ini bisa diketahui dari
hasil observasi kami bahwa tidak adanya informasi dari katalog tentang bahan
pustaka yang paling diminati oleh pemustaka.

g. Did You mean...?
Dalam penulisan kata kunci biasanya pemustaka melakukan kesalahan,
baik dari segi penulisan atau ada huruf yang tertinggal. Maka dalam hal ini, jika
ada ejaan atau syntax yang salah ketik maka ada pemberitahuan jika ejaan atau
syntax tersebut salah, dan dapat memberikan saran untuk ejaan yang benar.
Pada kriteria ini katalog perpustakaan Universitas Sumatera Utara tidak
memenuhi kriteria, dikarenakan sistem katalog tidak dapat memberikan saran
ejaan atau penulisan yang benar atau disarankan, sehingga saat pemustaka
melakukan penulisan atau ejaan yang salah, maka pemberitahuan yang muncul
hanya penjelasan bahwa pencarian tidak ditemukan. Mereka hanya memberikan
saran bahwa: Pastikan semua kata dieja dengan benar, Coba Kata kunci yang
berbeda, Coba kata kunci yang lebih umum.
Saat penulis mencoba menggunakan OPAC USU dan sengaja melakukan
kesalahan dalam pengetikan kata kunci, dalam hal ini penulis menuliskan
“perpstakaan”, maka tidak ada saran penulisan yang benar.
Katalog yang bagus seharusnya menyediakan sarana yang mampu
mendeteksi saat pemustaka salah dalam melakukan pengetikan dan ejaan kata
kunci, baik dalam penulisan kata Bahasa Inggris ataupun Bahasa Indonesia.

Gambar.16 : Hasil Penelusuran dengan Ejaan yang Salah
Sumber :
http://digilib.usu.ac.id/freesearch?inKeyword=perpstakaan&submit=Telusuri

h. Recommendation and related materials
Pada bagian ini OPAC Universitas Sumatera Utara belum memenuhi
kriteria mengenai Recommendation and related materials dikarenakan katalog
generasi ketiga harus bisa memberitahu penelusur alternatif bahan-bahan yang
lain dari query yang mirip. Selain itu, menyarankan untuk sumber-sumber yang
lain yang juga berkaitan atau relevan. Namun, pada katalog perpustakaan
Universitas Sumatera Utara sarana yang dapat menyarankan pada pemustaka
koleksi yang relevan dengan query yang mereka masukkan belum tersedia.
Sehingga katalog generasi ketiga mampu memberikan saran kepada
pemustaka saat mereka melakukan penelusuran. Biasanya dibagian bawah
terdapat tulisan, buku yang berkaitan dengan query yang kita masukkan. Selain
itu, sarana ini juga dapat membantu pemustaka dalam penelusuran, jika bahan
koleksi yang mereka cari tidak ada, maka mereka dapat mencari bahan koleksi
lainnya yang juga saling berkaitan.
Namun, saat pemustaka mencari bahan pustaka menggunakan search
engine OPAC Universitas Sumatera Utara, dalam hal ini penulis mencari kata
kunci “perpustakaan digital”. Maka yang muncul hanya hasil penulusaran dari
kata kunci yang dimasukkan, dan tidak memberikan saran untuk koleksi yang
berkaitan dengan kata kunci yang dimasukkan.

Gambar.17 : Hasil Penelusuran Menggunakan Kata Kunci
Perpustakaan Digital, Tidak Tersedia Pilihan Saran Koleksi yang Berkaitan
Sumber :
http://digilib.usu.ac.id/freesearch?inKeyword=perpustakaan+digital&submit=Telu
suri

i. User contribution ratings, reviews, comments and tagging.
Pada katalog Perpustakaan Universitas Sumatera Utara tidak memenuhi
kriteria. Dikarenakan pemustaka tidak dapat memberikan komentar atau saran
langsung yang ada dikatalog. Selain itu, juga tidak dapat memberikan reviews
atau ratings terhadap koleksi bahan perpustakaan.

Gambar.18 : Tampilan Katalog Tidak Terdapat Rating ataupun Saran
Sumber : http://digilib.usu.ac.id/buku/55604/Kepemimpinan-dan-perilakuorganisasi.html

Namun, pada submenu link Perpustakaan yang ada di website katalog
maka akan muncul halaman website perpustakaan Universitas Sumatera Utara,
seperti gambar dibawah ini.

Gambar.19 : Website Perpustakaan Universitas Sumatera Utara
Sumber: http://library.usu.ac.id/

Pada sidebar sebelah kiri, ada pilihan Contact Us. Pada halaman ini pemustaka
dapat memberikan saran, komentar, ataupun kritikan terhadap pelayanan
perpustakaan dan koleksinya dengan mengisi form yang telah disediakan. Hanya
saja saran, komentar, ataupun kritikan tersebut masuk ke email perpustakaan. Dan
bukan untuk review ataupun pemberian ratings pada katalog perpustakaan.

Gambar.20 : Halaman Contact Us
Sumber: http://library.usu.ac.id/

Selain itu, tetap pada link yang sama seperti diatas, disidebar sebelah kiri
yang menu Archieves. Pada halaman ini, pihak perpustakaan USU juga

menyediakan search engine lagi dengan pilihan title and content dan sesuai
tanggal atau ratingsnya. Disini juga tersedia pilihan Archieves News atau Web
Links.

Gambar.21 : Halaman Archieves News atau Web Links
Sumber: http:// library.usu.ac.id/

Setiap berita ataupun link terkait maka setiap judulnya terdapat ratings.
Dan menurut kami, banyaknya ratings ditentukan oleh pihak perpustakaan USU
sendiri, dilihat dari database yang dimiliki perpustakaan. Sehingga ratings
tersebut merupakan hasil dari pihak perpustakaan Universitas Sumatera Utara itu
sendiri, tanpa melibatkan pemustaka untuk memberikan ratings ataupun review
secara langsung.

Gambar.22 : Setiap Judulnya Terdapat Ratings
Sumber: http:// library.usu.ac.id/

j. RSS Feed
Dari kesembilan kriteria diatas, maka kriteria terakhir mengenai RSS
Feed. Katalog perpustakaan Universitas Sumatera Utara sudah memenuhi
kriteria kesepuluh ini. Dengan adanya fasilitas RSS Feed maka dapat
berlangganan mengenai informasi terbaru.
Pada halaman awal website OPAC USU sudah tersedia menu Koleksi
Terbaru. Pada halaman ini tersedia 20 judul koleksi terbaru yang dimiliki pihak
perpustakaan USU. Saat kita mengklik judul yang ada, maka tampilan yang akan
muncul adalah data bibliografisnya, beserta status dari bahan pustaka tersebut
apakah tersedia diperpustakaan atau sedang dipinjam. Selain itu, koleksi-koleksi
yang ada di menu ini tidak hanya tersedia diperpustakaan pusat Universitas,
tetapi juga dapat ditemukan diperpustakaan Fakultas.

Gambar.23 : Menu Koleksi Terbaru pada Halaman Depan Katalog
Perpustakaan Universitas Sumatera Utara
Sumber : http://digilib.usu.ac.id/

Selain itu, saat Penulis melakukan observasi website OPAC USU pada
tanggal 4 Mei 2015, koleksi-koleksi yang ada pada menu Koleksi Terbaru berbeda
dengan koleksi-koleksi yang ada saat Penulis melakukan observasi website OPAC
USU pada tanggal 22 Mei 2015. Namun, disini Penulis tidak mengetahui secara
lebih detail mengenai kriteria perubahan koleksi yang dimunculkan pada menu
Koleksi Terbaru ini, apakah dari segi jangka waktu perubahan koleksinya ataupun
kategori koleksi yang dapat dikatakan sebagai koleksi terbaru.

Gambar. 24: Tampilan Halaman Menu Koleksi Terbaru (4 Mei 2015)
Sumber :http://digilib.usu.ac.id/latestcollections.html

Gambar. 25: Tampilan Halaman Menu Koleksi Terbaru (22 Mei 2015)
Sumber :http://digilib.usu.ac.id/latestcollections.html

Gambar. 26: Tampilan Daftar Bibliografis Salah Satu Buku Pada
Menu Koleksi Terbaru
Sumber :http://digilib.usu.ac.id/latestcollections.html

Gambar. 27: Tampilan Daftar Bibliografis Beserta Keterangan
Ketersediaan Salah Satu Buku Pada Menu Koleksi Terbaru
Sumber :http://digilib.usu.ac.id/latestcollections.html

Selain itu, adanya daftar koleksi terbaru saja tidak cukup membuktikan
bahwa website tersebut tergabung atau mendukung menggunaan RSS Feed,
sehingga rasanya kurang lengkap kalau dalam koleksi yang dilanggan atau
ditampilkan tidak ada lambang atau gambar RSS Feed yang identik dengan warna
orange.

Gambar. 28: Logo RSS Feed pada Website Perpustakaan Universitas
Sumatera Utara
Sumber : http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/18

4.6 Aspek Koleksi pada Perpustakaan Universitas Sumatera Utara
Halaman depan website Koleksi Institusional Repository perpustakaan
Universitas

Sumatera

http://repository.usu.ac.id/

Utara,

yang

dapat

diakses

pada

alamat

Gambar. 29: Logo RSS Feed pada Website Perpustakaan Universitas
Sumatera Utara
Sumber : http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/18

Saat salah satu dari beberapa pilihan koleksi yang ada digambar atas,
diklik, maka tampilannya seperti dibawah ini. Maka terdapat kolom pencarian
yang lebih mendetail, ada pilihan filter untuk memi