TEKNOLOGI EMBUNG PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN
TEKNOLOGI EMBUNG PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN
Bimbingan Teknis
Teknologi Ramah Lingkungan
Balai Penelitian Lingkungan Pertanian
1-7 Juli 2018
Outline
- Pendahuluan
• Success story embung
• Pembuatan embung
- Pemanfaatan embung
- Embung modern
PENDAHULUAN
Luas total : 2,02 juta ha : 777.029 ha Jawa
Sumatera : 550.940 ha
Kalimantan : 339.705 ha
Sulawesi : 279.295 ha
Bali and NT : 70. 673 ha
(BPS, 2012)
Permasalahan lahan sawah tadah hujan :
Produktivitas rendah (MH = 3-4 t/ha, MK = 2-3 t/ha) Kesuburan tanah rendah (KTK, bahan organik, hara NPK) Cekaman kekeringan (CH tahunan < 1500 mm/tahun)
Pola Curah Hujan Lahan Sawah Tadah Hujan Tipe iklim lahan tadah hujan menurut klasifikasi iklim Oldeman, termasuk tipe D dan dengan rata-rata bulan basah
adalah 3 bulan.
Sumber : Jumlah rata-rata Curah Hujan Harian di KP. Jakenan 2011 s/d 2015
400 350 300 250 200
an (mm)
150
huj
100
il li n ni kt et pt us
Ju O Ja Mei Feb
Des Ju Nop Apr
Se Ag Mar
Sumber : Jumlah rata-rata Curah Hujan Harian di KP. Jakenan 2011 s/d 2015
Tipe iklim lahan tadah hujan menurut klasifikasi iklim Oldeman, termasuk tipe D dan dengan rata-rata bulan basah adalah 3 bulan.
Perubahan iklim berdampak nyata di sektor pertanian :
Pergeseran musim tanam, penurunan produksi pertanian banjir kekeringan tanaman panganLahan tadah hujan, dampak perubahan ikllim lebih sumber air → terasa dari lahan sawah irigasi air hujan
MH 2014-2015 MK 2015 Salah satu
→ Puso 40.627 ha → Puso = 19.724 ha OPT kekerin alternatif
1% gan banjir OPT untuk
15% 19% 27% meningkatkan kekeri provitas lahan banjir ngan
84% 54% tadah hujan adalah dengan
Teknologi
http://bbpadi.litbang.pertanian.go.id embung
Embung/tandon air :
salah satu teknologi pemanenan aliran
permukaan dan air hujan, berfungsi sebagai
tempat resapan untuk meningkatkankapasitas simpan air tanah dan dimanfaatkan
untuk pengairan tanaman pada musim kemarauSasaran pembangunan embung adalah pada daerah yang memiliki kondisi wilayah tipe iklim C dengan 5-6 bulan basah, iklim D dengan 3-4 bulan basah, dan tipe iklim E kurang dari 3 bulan basah. Bulan basah menerima curah hujan
200mm/bulan, lembab 100-200 mm/bulan, dan kering 100mm/bulan.
SUCCESS STORY EMBUNG
1983- pembangunan embung di KP Jakenan berukuran 75 x 50 x 2 m
- embung KP Jakenan → mengairi palawija, seluas 10,4 ha (1/3 luas
Kebun); pada tahun basah embung ini dapat mengairi tanaman palawija di seluruh Kebun 1984
- temu lapang/temu wicara tentang manfaat embung (peserta Ka,
Kanwil Pertanian Jawa Tengah, bupati Pati dan peneliti Balitan Sukamandi),
- satu embung ukuran 10x10x2 m dibangun di lahan milik staf KP
1987 Jakenan, di kecamatan Pucakwangi, kabupaten Pati 1990 • Diskusi IRRI (Dr. I. Bhuiyan) tentang teknologi embung
SUCCESS STORY EMBUNG
- penelitian kerjasama dengan petani membangun 29 embung di
1991 1992 1995
desa Megulung dan Bogorejo, kecamatan Sumber, kabupaten Rembang
- pembangunan embung di Kab. Cilacap, → 6000 ha padi kekeringan,
4000 ha
→ puso (Surat Ka. Kanwil Pertan 1991) → pertemuan dengan
bupati Cilacap
→ Dinas Pertanian → petani
embung oleh Pemerintah Daerah Kab. Rembang sebanyak >100 buah tahun 1995-1997
- pembangunan
→ melibatkan KP Jakenan
sebagai Tim Teknis Pemerintah Propinsi Provinsi Jawa Tengah
→ 1.000 embung → 2016-2018. secara terpadu : APBD Propinsi, Kementan, BBBWS/Kemen PU dan APBD Kabupaten/Kota, (http://kabar24.bisnis.com)
Pemerintah Pusat Kemen PU dan Perumahan Rakyat sampai thn 2013 bangun embung 2087 unit
→ 18 propinsi → kapasitas tampung air 215.453.947 m3. Dari 2087 embung → 1143 embung potensi → Irigasi sawah 115.434 ha, (Kemen PU, 2013).
Tabel 1. Jumlah embung dan embung potensi di Indonesia tahun 2013
Jumah Kapasitas Jumah Kapasitas 3 No Propinsi 3 embung (m ) Irigasi (ha) embung (m ) potensi1 Aceh
19
2 Sumatera Utara 11.483 62 4.865.000
3 Sumatera Barat
26
4 Riau 6 1.976.125
5 Lampung 47 6.287.542 30 6.135.419 435
6 Kepulauan Babel 1 1 724.500
7 Jawa Tengah 259 4.600 55 25.757.500 8.393
8 DI Yogyakarta 13 597.625 32 506.462
9 Jawa Timur 2 2.150 231 71.766.764 14.181
10 Bali
7 29 3.134.093 16.793
11 Nusa Tenggara Barat 130 110 408 47.097.820 32.495
12 Nusa Tenggara Timur 311 477.771 161 31.127.981 4.885
13 Sulawesi Tengah 17 1.560.000 1.835
14 Sulawesi Selatan 57 7.308.687 73 11.027.100 22.751
15 Sulawesi Tenggara 19 3.632.692 10 9.230.390 1.820
16 Maluku 13 1.039.880 100
17 Maluku 34 219.611.295
18 Papua 19 857042 16 228.413 263 Jumlah 944 239.504.014 1.143 215.452.947 115.434
PEMBUATAN EMBUNG :
- Daerah cekungan; di lahan usahatani;
Lokasi status tanah jelas
- Liat berlempung
Tekstur tanah Kemiringan
- Antara 8-30%
lahan
- Tergantung catchman area &
Ukuran embung pemanfaatan air
Daerah tangkapan hujan (DTH) :
3
2 , DTH minimal 800m (Kasdi,
- Embung ukuran 400 m
2007)
• Embung individu → Iklim D dengan 3-4 bulan basah,
luas DTH adalah 5-12 x luas embung → koefisien limpasan air 0,24 dan 0,1. (Syamsiah, 1997)
- Kondisi iklim E dengan bulan basah < 3 dan curah
hujan < 1500 m/tahun → luas DTH : embung = >30 x luas embung (30 ha : 1 ha), (BBSDLP, 2012)
Ukuran embung (m2) kapasitas tampung (m3) kebutuhan luas daerah tangkapan hujan (m
2 ) luas lahan terairi
(ha) koefisien limpasan 0,85 0,24 0,1
20
35
30 99 238 0,30 60 105 89 298 714 0,89
80 140 119 397 952 1,19
100 175 149 496 1190 1,49
200 349 298 992 2381 2,98
300 524 446 1488 3571 4,47
400 699 595 1885 4762 5,96
500 873 744 2480 5952 7,44
Catatan :
Tabel 1. Ukuran embung, luas daerah tangkapan hujan dan
luas yang dapat terairi, (Syamsiah, 1997)- Tanaman jagung dan kuaci (umur 50-60 hari) diairi dengan cara disiram pada masing -masing pangkal tanaman.
- Perhitungan untuk tanaman palawija lain (kacang-kacangan) mengikuti perhitungan untuk jagung
Kondisi iklim E dengan bulan basah <3 dan curah hujan <1500
m/tahun→ luas DTH : embung = >30 x luas embung (30 ha : 1 ha),
(BBSDLP, 2012)
Potensi Kebutuhan
Provitas Produksi lahan terairi Teknik budidaya tanaman
3 (t/ha) (ton)
air (m /ha) (ha)
5,15 2,1 10,9 Padi sawah (penggenangan)*
4.700 Padi Sawah (Intermiten:
5,15 2,7 13,7 3.750 interval irigasi 3 hari sekali) *
Padi Amfibi (Padi lahan kering 5,15 3,6 18,3 beririgasi) + Teknologi
2.800 Konervasi Tanah dan Air ** Jagung **
2.500 5,40 4,0 21,6 Kedelai **
1.500 1,20 6,7 8,0
Catatan : *) Sudah menghitung fase pertumbuhan (Kc), penggenangan, evapotranspirasi dan perkolasi.
- **) Sudah menghitung fase pertumbuhan (Kc) dan evapotranspirasi.
menekan kehilangan air akibat rembesan air kebawah
(perkolasi)
, rembesan ke samping ( see page ) dan penguapan (evaporasi) Teknik Konservasi EMBUNG :
Teknik konservasi embung tingkat petani
Teknik konservasi Luas air permukaan (m
2 ) Kehilangan air (mm/hari)
Total E S + P
- Kontrol
- Dinding ditembok
- Dinding dilapisi plastik
- Dinding dilapisi tanah + kotoran sapi
- Dinding dilapisi kapur dan lumpur
- Permukaan ditutup anjang-anjang dengan naungan tanaman merambat.
- Diperdalam sampai 3,75 m
- Sumber air
50 9,35 4,33 5,02
48 9,04 4,33 4,71
55 8,76 4,33 4,53
44 6,76 4,33 2,43
42 6,84 4,33 2,51
56 7,38 4,33 5,02
65 5,80 4,33 1,57
58 4,08 4,33 -0,25
Tabel 2. Teknik konservasi untuk mengurangi kehilangan
air embung :Sumber : Sasa 1995; Ket. : E = evaporasi; S = seepage; P = perkolasi
Teknik konservasi embung dengan Geomembrane
Sumber : Kementan dan IPB, 2016
Konstruksi embung sederhana
- Saluran limpasan :
wilayah hulu limpasan run off Saluran • Bak pengendapan : Bangunan pelim pah
pemasukan
pengendapan Bak menangkap sedimentasi Saluran a sebelum masuk embung pengeluaran b utama Lahan pertanian Lim pas an Saluran • Saluran pemasukan : mengatur masuknya air embung Dinding Caren embung Tanggul → embung kontrol lumpur/ sedimen ke dalam embung→ pintu
air
- Bangunan pelimpah : pengaman embung dari banjir → air embung tetap → ketinggian maksimum.
- Saluran pengeluaran : menyalurkan air embung ke lahan usahatani (grafitasi), → pintu
pengatur air
- Caren : memudahkan panen ikan → air embung menipis. Ukuran caren lebar 1 m dalam
PEMANFAATAN EMBUNG :
Embung KP.Jakenan
Kapasitas Luas
Uraian tampung air Penggunaan air embung Keterangan
2
(m )
3
(m ) Prioritas
Embung 1 4.753 14.259 1)Iirigasi, 2) budidaya ikan penggunaan air berdasarkan
Embung 2 4.056 12.168 1)Iirigasi, 2) budidaya ikan nomor urut 1) ternak, 2) Irigasi, 3)
Embung 3 7.644 22.932 budidaya ikan Embung 4 10.385 36.348 1) Air bersih, 2) irigasi, 3) budidaya ikan
Embung 5 6.496 19.488 1) irigasi, 2) budidaya ikan Jumlah 105.195
Embung KP.Jakenan → Adaptasi perubahan iklim
Jumlah Jumlah Jumlah kebutuhan Uraian Konsumsi Air kebutuhan air 3 pengguna air 7 bulan (m )
(liter/hari) Air bersih
- - Sambungan rumah tannga 80 liter/org/hari*
39 3120 667,7 171,2 Konsumsi Unit Hidran 20 liter/org/hari* 40 800
- - 948 Lainnya
- - Air ternak
- - Sapi
40 liter/ekor/hari* 60 2.400 513,6 Ternak lainnya 5 liter/ekor/hari* 10 50 10,7
- - -
Lainnya 6,4
Air irigasi MK. I 3 23.000- (32.200)*
- - Padi walik jerami (intermiten) 2500-3500 m /ha 9,2 3 2.205- (3.675)
- - Jagung (genangan alur) 1500-2500 m /ha 3 1,47 375- (500)
- - Hortikultura (kocoran/irigasi tetes) 1500-2000 m /ha 0,25
Air irigasi MK. II
(26.250)* 3
- – 15.750
- - Jagung (genangan alur) 1500-2500 m /ha 3 10,5 375- (500)
- - Hortikultura (kocoran/irigasi tetes) 1500-2000 m /ha 0,25 Jumlah penggunaan air MK II
42.308- (63.125)* Kehilangan air dari EPS selama 7 bulan 23.143 Kapasitas air embung 1, 2, 3, 4 & 5
105.195 Sisa air embung untuk kebutuhan lanjutan 38029 - (16.609)*
Embung untuk air bersih
Jumlah Jumlah Jumlah Uraian Konsumsi Air Penggun kebutuhan air kebutuhan air
3
a (jiwa) (liter/hari) 7 bulan (m ) Kebutuhan domestik
- Sambungan rumah 80 liter/org/hari* 39 3120 667,7 tannga
- Sambungan mess
17,1 80 liter/org/hari*
1
80 tamu
- Konsumsi Unit Hidran 20 liter/org/hari* 40 800 171,2
Kebutuhan non domestik
- Kantor 10 liter/org/hari* 96 960 205,4
- Mushola 2000 liter/unit/hari* 1 2000 428,0
- Kehilangan air (20%)*
1392 297,9 Jumlah kebutuhan air bersih selama 7 bulan 8.352 1.787,3 Kapasitas air embung
36.348 Sisa air untuk kebutuhan irigasi dan budidaya ikan
34.561
Sumber : *Kriteria Standar Perencanaan air bersih Ditjen Cipta Karya Dinas PU, 1996 Kehilangan air embung : evaporasi + perkolasi + seepage di KP.
Jakenan sekitar 7 mm/hari, dengan asumsi selama 7 bulan tidak ada 3 hujan maka air yang hilang sebesar 15.578 m → Sisa air embung
Kualitas sumber air instalasi air bersih
DHL TDS Sumber air pH (µS/cm) (mg/L)
Air Embung 8,27 93,1 67,6 Air Sumur 7,73 748,0 477,0 Aquades (pembanding) 8,60 9,3 7,1
- Kadar Maks Diperbolehkan 6,5-8,5
500,0 (PerMenKes No.492 th 2010)
Embung untuk Ternak
Jumlah Jumlah Jumlah Uraian Konsumsi Air ternak kebutuhan air kebutuhan air 7
3
(ekor) (liter/hari) bulan (M ) Sapi 40 liter/ekor/hari* 60 2.400 513,6
Kebersihan 50 liter/ekor/hari 60 3.000 642,0 kandang
Kambing 5 liter/ekor/hari*
10 50 10,7
Kebersihan 10 liter/ekor/2 hari 10 100 21,4 kandang
Unggas 0,6 liter/ekor/hari*
50 30 6,4 Jumlah kebutuhan air untuk ternak selama 7 bulan 1.194,1 Kapasitas air embung
19.488 Sisa air untuk kebutuhan irigasi dan budidaya ikan
18.294
Keter : * Direktorat Pengairan dan Irigasi, Bappenas, 2006
Irigasi air embung pada MK.I di KP. Jakenan Lahan terairi Kebutuhan Produksi Komoditas/ teknik irigasi 3 Keterangan (ha) air (m ) (ton)
8,3 37,3 Padi walik jerami (intermiten) 16.600 Padi walik jerami surjan 0,9 4,1 1.800 (intermiten) 0,17 0,6 Jagung surjan atas(gelontoran) 170 Jagung tanggul/pematang 1,3 5,2 1.300 embung (gelontoran) 0,25 Hortikultura Jumlah penggunaan air 19.870 Kehilangan air embung (EPS) embung 1, 2 &3 12.208 selama 3,5 bulan Kapasitas air embung 1, 2 & 3 5,15 49.359
Sisa air embung 1, 2 & 3 setelah MK I 17.281
Embung untuk irigasi tanaman Gambar : Pengelolaan air embung KP Jakenan MK I 2015 & 2016 o Horti surjan JALAN RAYA JAKENAN-JAKEN sorgum Jagung/ E = 111 11’53.9’’ Elevasi = 34 m S = 06 46’30.0’’ o o KETERANGAN: S = 06 46’28.9’’ Elevasi = 33 m E = 111 11’40.2’’ o surjan kultura 5
ke
ri
nga
n
ke
Areal jagung Areal padi ain
Padi ra Padi
ele
Kcng tanah Areal surjan edT
ol
Tebu Tebu n K Areal tebu Areal hortikulturaU Tebu 4 le T ra o Jagung Jagung aman er d Blok III n P a di Penelitian/demplot Demplot gung BB Padi Tebu Tebu
5 10 E E Padi 4 m m bung b 9 u Blok VI 3 n n g g 8 E 2 mb u
3
1 bung Ja gung Padi E k m bung pu E m Ja 5 11 u GRK n t p ia lo it Padi Blok II elIRRI
IRRI emp en P Horti D GRK Blok I
adi
A Padi S = 06 46’46.5’’ oP
C E = 111 12’04.5’’ o L Elevasi = 36 mLanjutan Irigasi air embung pada MK.II di KP. Jakenan
Lahan Kebutuhan Produksi Komoditas/ teknik irigasi 3 terairi (ha) air (m ) (ton) 4,8 7200 14,4
Jagung sawah (penggenangan alur)
Jagung sawah (irigasi Big Gun) 0,5 506 2,0
0,9 1350 3,6 Jagung surjan tanah bawah (penggenangan alur) 1,3 1300 5,2 Jagung tanggul/pematang embung (Gelontoran) 3,0 4500 4,5 Kedelai/sorgum sawah (penggenangan alur) 0,25 Hortikultura Rumput gajah di pematang embung & sawah 0,25 (gelontoran) Jumlah kebutuhan air tanaman MK II15.106 Kehilangan air embung (EPS) selama 3,5 bulan 12.208 Kapasitas air embung 1, 2 & 3 setelah MK. I 17.281 Sisa air embung 1, 2 & 3
- 10.033
Air cadangan : 3 Sisa air embung = 34.561 m & embung 5 = 18.294 m3, 3 Jumlah 52.855m
Gambar : Pengelolaan air embung KP Jakenan MK II 2015 & 2016 JALAN RAYA JAKENAN-JAKEN E = 111 11’40.2’’ S = 06 surjan o 46’28.9’’ o kultura Horti surjan 46’30.0’’ Kedelai/ o sorgum kedelai/ sorgum E = 111 11’53.9’’ S = 06 Elevasi = 34 m o KETERANGAN: : Areal jagung Elevasi = 33 m 5 Kedelai/ : Areal kedelai/sorgum ai
Kedelai/
: Areal surjan sorgum el Kcng tanah ed sorgum Tebu Tebu K : Areal hortikultura : Areal tebuU Tebu Demplot Tebu an n ra am 4 Jagung Jagung 4 3 Jagung P i ad BB : Demplot biokompos Blok III Jagung D1 : Demplot irigasi Big Gun Tebu g 5 g mb n E o g le T d n er 10 m n E mb mb u u n n 9 Blok VI E 8 E u 2 bung g 3 1 Jagung 5 Jagung D2 : Penelitian/demplot : Penelitian/demplot E mb u 11 GRK n D.1 ia pupuk
I I it ot R R Blok II pl el Jagung
IR m
IR e en Horti D .2 D GRK P Blok I A Jagung S = 06 o 46’46.5’’ C E = 111 12’04.5’’ o S = 06 o
L D .1 Skala : 1:4000 Elevasi = 36 m
Embung untuk budidaya ikan Panen ikan kondisi air menipis,
2 embung 4 luas 10.385m , hanya dengan pakan alami tanpa pakan
tambahan/pelet hasil panen ilkan nila
mencapai 720 kg dengan harga jual Rp. 12.000/kg = Rp. 8.640.000,- dan sebagian ikan dibagikan pada karyawan yang ikut panen.
Panen ikan dapat dilakukan pada kondisi
air embung masih cukup dengan memakai
sistim jaring apung atau jarring angkat
(Anco). Embung1 luas 4.753 m2, hasil
panen Anco 147 kg @ Rp.20.000 =Rp.
2.940.000.Dengan teknik panen anco budidaya ikan
di embung dapat dilakukan secara intensif
(panen 2 kali) dengan perhitunganketersediaan air embung bertahan
sampai 6 bulan.
Tabel 2. Analisis ekonomi teknologi embung lahan sawah tadah hujan
luas 1 ha, 2015Sebelum ada embung Setelah ada embung Penerimaan Komponen
Hasil Penerimaan Hasil Penerimaan
(Rp) (kg) (Rp) (kg) (Rp)
MH (Padi 6.000 6.300.000 5.400 5.670.000 -630.000
Gogorancah)MK I (Padi 3.500 3.675.000 4500 5.250.000 945.000
Walik jerami) MK II. Jagung4.950 4.752.000 5.697.000 Ikan 72 582.000 6.279.000 Pisang
12 480.000 6.759.000 Ket: Luas embung = 10% dari luas lahan petani; Biaya pembuatan embung bantuan pemerintah
Penutup embung Cor beton Dinding embung Cor beton
Pipa penghubung antar embung
Embung modern
Atas embung untuk budidaya tanaman Pipa penghubung antar embung
Embung modern kelompok
2
1
3
4
5
6
7 Embung modern invidu
Kesimpulan
- Embung sebagai adaptasi perubahan iklim di lahan tadah hujan.
• Multifungsi air embung untuk irigasi, penyediaan
air bersih, kebutuhan ternak, panen ikan sebagai hasil samping.
- Embung modern tidak mengurangi luas lahan pertanian.
Embung Lestari Balingtan
- Penahan angin, evaporasi rendah
- Penyerap CO 2<
- Bahan biopestisida
Ekosistem Burung dyl
295,73 kg/pohon/tahun
Filter inlet outlet Rumput akar wangi penahan longsor pemataang embung
Musim hujan sbg inlet mengisi air embung Musim kemarau sbg long storage untuk irigasi
BALAI PENELITIAN LINGKUNGAN PERTANIAN (BALINGTAN)
Terima Kasih