Matan Keyakinan dan Cita Cita Hidup Muha
A IKA 3
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
PRODI KOMUNIKASI
TAHUN AJARAN 2015-2016
DISUSUN OLEH :
1. G A RDA TRI YAD I
2. NUR IKA SA R I
3. RA HAYU PRATI WI
M ATA N K E YA K I N A D A N C I TA C I TA H I D U P M U H A M M A D I YA H
**Matan dari segi bahasa artinya membelah, mengeluarkan, mengikat.
Pada mulanya merupakan putusan dari Sidang Tanwir Muhammadiyah, tahun 1969, di Ponorogo,
Jawa Timur dalam rangka melaksanakan amanat Muktamar Muhammadiyah ke-37 tahun 1968 di
Yogyakarta. Kemudian dirumuskan kembali dan disempurnakan pada tahun 1970 dalam Sidang
Tanwir Muhammadiyah di Yogyakarta.
Hasil Sidang Tanwir Muhammadiyah, tahun 1969, di Ponorogo, Jawa Timur terdiri dari 9 (sembilan)
ayat, yang kemudian di dirumuskan kembali dan disempurnakan pada tahun 1970 dalam Sidang
Tanwir Muhammadiyah di Yogyakarta menjadi 5 (lima) ayat.
M ATA N K E YA K I N A D A N C I TA C I TA H I D U P M U H A M M A D I YA H
1.
Muhammadiyah adalah Gerakan Islam dan Dakwah Amar Ma'ruf Nahi Munkar, beraqidah Islam dan bersumber
pada Al-Qur'an dan Sunnah, bercita-cita dan bekerja untuk terwujudnya masyarakat utama, adil, makmur yang
diridhai Allah SWT, untuk malaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah Allah di muka
bumi.
2.
Muhammdiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang diwahyukan kepada Rasul-Nya, sejak Nabi
Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya sampai kepada Nabi penutup Muhammad SAW, sebagai
hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa, dan menjamin kesejahteraan hidup materil
dan spritual, duniawi dan ukhrawi.
3. Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan :
Al Qur’an : Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW
Sunnah Rasul : Penjelasan dan palaksanaan ajaran-ajaran Al-Qur'an yang diberikan
oleh Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan akal fikiran sesuai dengan jiwa ajaran
Islam.
3. Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan :
Al Qur’an : Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW
Sunnah Rasul : Penjelasan dan palaksanaan ajaran-ajaran Al-Qur'an yang diberikan oleh Nabi
Muhammad SAW dengan menggunakan akal fikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam.
4. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang
meliputi bidang-bidang : aqidah, akhlak, ibadah dan muamalah duniawiyah.
5. Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah
mendapat karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber
kekayaan, kemerdekaan bangsa dan Negara Republik Indonesia yang
berdasar pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, untuk berusaha
bersama-sama menjadikan suatu negara yang adil dan makmur dan diridhoi
Allah SWT:
" B A L D AT U N
GHOFUR"
T H AY Y I B AT U N
WA
ROBBUN
T O K O H -T O K O H
P E R U M U S A N M KC H
1.
Buya KH. Malik Ahmad
2.
Buya AR Sutan Mansur
3.
Prof.Dr.H.M. Rasyidi
4.
KHM. Djindar Tamimy
5.
KH. Djarnawi Hadikusuma
6.
KH. AR Fachruddin, di samping tokoh muda, pada waktu itu, Drs. Mohammad
Djazman al-Kindi.
ISLAM DAN KEYAKINAN
MUHAMMADIYAH
Muhammadiyah, sebagai gerakan keagamaan yang berwatak sosio-kultural, dalam
dinamika kesejarahannya selalu berusaha merespon berbagai perkembangan kehidupan
dengan senantiasa merujuk pada ajaran Islam (Al-Quran dan as-Sunnah sebagi sumber
rujukan). Di satu sisi sejarah selalu melahirkan berbagai persoalan, dan pada sisi yang lain
Islam menyediakan referensi normatif atas berbagai persoalan tersebut. Orientasi pada
dimensi ilahiah inilah yang membedakan Muhammadiyah dari gerakan sosio-kultural
lainnya, baik dalam merumuskan masalah, menjelaskannya maupun dalam menyusun
kerangka operasional penyelesaiannya. Orientasi inilah yang mengharuskan
Muhammadiyah memproduksi pemikiran, meninjau ulang dan merekonstruksi
pemikirankeislamannnya.
Pemikiran keislaman meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan tuntunan kehidupan
keagamaan secara praktis, wacana moralitas publik dan discourse (wacana) keislaman
dalam merespon dan mengantisipasi perkembangan kehidupan manusia.
Bag aimana Muham m ad iy ah m e m aham i I slam
se b ag ai se buah ke b e nar an m utlak untuk
m e ndap atkan jawab an y ang m e nd e kati
ke b e nar an I slam y ang se jati? Ap a rum usan
ko ngkre t p andang an Muham mad iy ah te ntang
I slam ?
Masailul Khamsah (Masalah Lima) / Himpunan Putusan Tarjih
Rumusan Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah
Pedoman Kehidupan Islami Warga Muhammadiyah
Masailul Khamsah (Masalah Lima) / Himpunan Putusan Tarjih
terkandung rumusan fundamental (pandangan dasar) tentang Islam dalam pandangan
Muhammadiyah, yang tertuang dalam penjelasan mengenai: agama, dunia, ibadah, sabilullah dan
qiyas.
Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah
Pada tahun 1968, Muktamar Muhammadiyah ke-37 di Yogyakarta dengan tema “Tajdid” menggagas
pembaharuan dalam 5 (lima) bidang, yaitu: Ideologi, Khittah Perjuangan, Gerak dan Amal Usaha,
Organisasi, Sasaran.
Tajdid dalam bidang ideologi akhirnya menjadi menjadi salah satu keputusan Muktamar
Muhammadiyah ke-37 di Yogyakarta, yang terkenal dengan istilah: “Keyakinan dan Cita-Cita Hidup
Muhammadiyah”.
Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah
Seperangkat nilai dan norma Islami yang bersumber Al-Quran dan Sunnah untuk menjalani
kehidupan dalam lingkup pribadi, keluarga, bermasyarakat, berorganisasi, mengelola amal usaha,
berbisnis, mengembangkan profesi, berbangsa dan bernegara, melestarikan lingkungan,
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan mengembangkan seni dan budaya yang
menunjukkan perilaku uswah hasanah (teladan yang baik).
Yang berlandaskan : Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah, Muqaddimah Anggaran
Dasar Muhammadiyah, Matan Kepribadian muhammadiyah, Khittah Perjuangan Muhammadiyah
serta hasil-hasil Keputusan Majelis Tarjih.
Untuk kepentingan : panduan dan pengkayaan dalam menjalani berbagai kegiatan sehari-hari.
Tuntutan ini didasarkan atas perkembangan situasi dan kondisi.
Bersifat : Mengandung hal pokok sebagai acuan nilai dan norma, memberi banyak khazanah,
aktual, bersifat keteladanan, ideal, Rabbani serta Taisir (mudah dipahami)
Tujuan : Membentuk perilaku individu dan kolektif seluruh anggota Muhammadiyah yang
menunjukkan keteladanan yang baik (uswah hasanah) menuju terbentuknya masyarakat utama
yang diridlai Allah SWT.
PEMIKIRAN & GERAKAN
MUHAMMADIYAH DALAM BIDANG
AKIDAH, IBADAH AKHLAK, DAN
MUAMALAN DUNIAWIAH
Aqidah (Ajaran yang berhubungan dengan kepercayaan) : Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya
aqidah Islam yang murni, bersih dari gejala-gejala kemusyrikan, bid'ah dan khufarat, tanpa
mengabaikan prinsip toleransi menurut ajaran Islam.
Akhlak (ajaran yang berhubungan dengan pembentukan sikap mental) :
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlak mulia dengan berpedoman kepada ajaranajaran Al-Qur'an dan Sunnah rasul, tidak bersendi kepada nilai-nilai ciptaan manusia
Ibadah (ajaran yang berhubungan dengan peraturan dan tatacara hubungan
manusia dengan Tuhan) : Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan
oleh Rasulullah SAW, tanpa tambahan dan perubahan dari manusia.
Muamalah Duniawiyah (ajaran yang berhubungan dengan pengolahan dunia dan
pembinaan masyarakat) : Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya mu'amalat
duniawiyah (pengolahan dunia dan pembinaan masyarakat) dengan berdasarkan ajaran Agama
serta menjadi semua kegiatan dalam bidang ini sebagai ibadah kepada Allah SWT.
KESIMPULAN
Muhammadiyah telah menyiapkan perangkat rumusan pemahaman keislamannya, baik yang
bersifat konseptual maupun operasional. Pandangan Muhammadiyah tentang Islam sudah tertuang
secara sistematik dalam tiga rumusan penting : secara konseptual tertuang dalam rumusan
“Masâilul Khamsah (Masalah Lima”) dan “Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah”,
sedang secara operasional tertuang dalam “Pedoman Kehidupan Islami Warga Muhammadiyah”.
TERIMA KASIH
Jazakumullahu Khairan
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
PRODI KOMUNIKASI
TAHUN AJARAN 2015-2016
DISUSUN OLEH :
1. G A RDA TRI YAD I
2. NUR IKA SA R I
3. RA HAYU PRATI WI
M ATA N K E YA K I N A D A N C I TA C I TA H I D U P M U H A M M A D I YA H
**Matan dari segi bahasa artinya membelah, mengeluarkan, mengikat.
Pada mulanya merupakan putusan dari Sidang Tanwir Muhammadiyah, tahun 1969, di Ponorogo,
Jawa Timur dalam rangka melaksanakan amanat Muktamar Muhammadiyah ke-37 tahun 1968 di
Yogyakarta. Kemudian dirumuskan kembali dan disempurnakan pada tahun 1970 dalam Sidang
Tanwir Muhammadiyah di Yogyakarta.
Hasil Sidang Tanwir Muhammadiyah, tahun 1969, di Ponorogo, Jawa Timur terdiri dari 9 (sembilan)
ayat, yang kemudian di dirumuskan kembali dan disempurnakan pada tahun 1970 dalam Sidang
Tanwir Muhammadiyah di Yogyakarta menjadi 5 (lima) ayat.
M ATA N K E YA K I N A D A N C I TA C I TA H I D U P M U H A M M A D I YA H
1.
Muhammadiyah adalah Gerakan Islam dan Dakwah Amar Ma'ruf Nahi Munkar, beraqidah Islam dan bersumber
pada Al-Qur'an dan Sunnah, bercita-cita dan bekerja untuk terwujudnya masyarakat utama, adil, makmur yang
diridhai Allah SWT, untuk malaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah Allah di muka
bumi.
2.
Muhammdiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang diwahyukan kepada Rasul-Nya, sejak Nabi
Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya sampai kepada Nabi penutup Muhammad SAW, sebagai
hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa, dan menjamin kesejahteraan hidup materil
dan spritual, duniawi dan ukhrawi.
3. Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan :
Al Qur’an : Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW
Sunnah Rasul : Penjelasan dan palaksanaan ajaran-ajaran Al-Qur'an yang diberikan
oleh Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan akal fikiran sesuai dengan jiwa ajaran
Islam.
3. Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan :
Al Qur’an : Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW
Sunnah Rasul : Penjelasan dan palaksanaan ajaran-ajaran Al-Qur'an yang diberikan oleh Nabi
Muhammad SAW dengan menggunakan akal fikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam.
4. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang
meliputi bidang-bidang : aqidah, akhlak, ibadah dan muamalah duniawiyah.
5. Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah
mendapat karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber
kekayaan, kemerdekaan bangsa dan Negara Republik Indonesia yang
berdasar pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, untuk berusaha
bersama-sama menjadikan suatu negara yang adil dan makmur dan diridhoi
Allah SWT:
" B A L D AT U N
GHOFUR"
T H AY Y I B AT U N
WA
ROBBUN
T O K O H -T O K O H
P E R U M U S A N M KC H
1.
Buya KH. Malik Ahmad
2.
Buya AR Sutan Mansur
3.
Prof.Dr.H.M. Rasyidi
4.
KHM. Djindar Tamimy
5.
KH. Djarnawi Hadikusuma
6.
KH. AR Fachruddin, di samping tokoh muda, pada waktu itu, Drs. Mohammad
Djazman al-Kindi.
ISLAM DAN KEYAKINAN
MUHAMMADIYAH
Muhammadiyah, sebagai gerakan keagamaan yang berwatak sosio-kultural, dalam
dinamika kesejarahannya selalu berusaha merespon berbagai perkembangan kehidupan
dengan senantiasa merujuk pada ajaran Islam (Al-Quran dan as-Sunnah sebagi sumber
rujukan). Di satu sisi sejarah selalu melahirkan berbagai persoalan, dan pada sisi yang lain
Islam menyediakan referensi normatif atas berbagai persoalan tersebut. Orientasi pada
dimensi ilahiah inilah yang membedakan Muhammadiyah dari gerakan sosio-kultural
lainnya, baik dalam merumuskan masalah, menjelaskannya maupun dalam menyusun
kerangka operasional penyelesaiannya. Orientasi inilah yang mengharuskan
Muhammadiyah memproduksi pemikiran, meninjau ulang dan merekonstruksi
pemikirankeislamannnya.
Pemikiran keislaman meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan tuntunan kehidupan
keagamaan secara praktis, wacana moralitas publik dan discourse (wacana) keislaman
dalam merespon dan mengantisipasi perkembangan kehidupan manusia.
Bag aimana Muham m ad iy ah m e m aham i I slam
se b ag ai se buah ke b e nar an m utlak untuk
m e ndap atkan jawab an y ang m e nd e kati
ke b e nar an I slam y ang se jati? Ap a rum usan
ko ngkre t p andang an Muham mad iy ah te ntang
I slam ?
Masailul Khamsah (Masalah Lima) / Himpunan Putusan Tarjih
Rumusan Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah
Pedoman Kehidupan Islami Warga Muhammadiyah
Masailul Khamsah (Masalah Lima) / Himpunan Putusan Tarjih
terkandung rumusan fundamental (pandangan dasar) tentang Islam dalam pandangan
Muhammadiyah, yang tertuang dalam penjelasan mengenai: agama, dunia, ibadah, sabilullah dan
qiyas.
Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah
Pada tahun 1968, Muktamar Muhammadiyah ke-37 di Yogyakarta dengan tema “Tajdid” menggagas
pembaharuan dalam 5 (lima) bidang, yaitu: Ideologi, Khittah Perjuangan, Gerak dan Amal Usaha,
Organisasi, Sasaran.
Tajdid dalam bidang ideologi akhirnya menjadi menjadi salah satu keputusan Muktamar
Muhammadiyah ke-37 di Yogyakarta, yang terkenal dengan istilah: “Keyakinan dan Cita-Cita Hidup
Muhammadiyah”.
Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah
Seperangkat nilai dan norma Islami yang bersumber Al-Quran dan Sunnah untuk menjalani
kehidupan dalam lingkup pribadi, keluarga, bermasyarakat, berorganisasi, mengelola amal usaha,
berbisnis, mengembangkan profesi, berbangsa dan bernegara, melestarikan lingkungan,
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan mengembangkan seni dan budaya yang
menunjukkan perilaku uswah hasanah (teladan yang baik).
Yang berlandaskan : Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah, Muqaddimah Anggaran
Dasar Muhammadiyah, Matan Kepribadian muhammadiyah, Khittah Perjuangan Muhammadiyah
serta hasil-hasil Keputusan Majelis Tarjih.
Untuk kepentingan : panduan dan pengkayaan dalam menjalani berbagai kegiatan sehari-hari.
Tuntutan ini didasarkan atas perkembangan situasi dan kondisi.
Bersifat : Mengandung hal pokok sebagai acuan nilai dan norma, memberi banyak khazanah,
aktual, bersifat keteladanan, ideal, Rabbani serta Taisir (mudah dipahami)
Tujuan : Membentuk perilaku individu dan kolektif seluruh anggota Muhammadiyah yang
menunjukkan keteladanan yang baik (uswah hasanah) menuju terbentuknya masyarakat utama
yang diridlai Allah SWT.
PEMIKIRAN & GERAKAN
MUHAMMADIYAH DALAM BIDANG
AKIDAH, IBADAH AKHLAK, DAN
MUAMALAN DUNIAWIAH
Aqidah (Ajaran yang berhubungan dengan kepercayaan) : Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya
aqidah Islam yang murni, bersih dari gejala-gejala kemusyrikan, bid'ah dan khufarat, tanpa
mengabaikan prinsip toleransi menurut ajaran Islam.
Akhlak (ajaran yang berhubungan dengan pembentukan sikap mental) :
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlak mulia dengan berpedoman kepada ajaranajaran Al-Qur'an dan Sunnah rasul, tidak bersendi kepada nilai-nilai ciptaan manusia
Ibadah (ajaran yang berhubungan dengan peraturan dan tatacara hubungan
manusia dengan Tuhan) : Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan
oleh Rasulullah SAW, tanpa tambahan dan perubahan dari manusia.
Muamalah Duniawiyah (ajaran yang berhubungan dengan pengolahan dunia dan
pembinaan masyarakat) : Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya mu'amalat
duniawiyah (pengolahan dunia dan pembinaan masyarakat) dengan berdasarkan ajaran Agama
serta menjadi semua kegiatan dalam bidang ini sebagai ibadah kepada Allah SWT.
KESIMPULAN
Muhammadiyah telah menyiapkan perangkat rumusan pemahaman keislamannya, baik yang
bersifat konseptual maupun operasional. Pandangan Muhammadiyah tentang Islam sudah tertuang
secara sistematik dalam tiga rumusan penting : secara konseptual tertuang dalam rumusan
“Masâilul Khamsah (Masalah Lima”) dan “Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah”,
sedang secara operasional tertuang dalam “Pedoman Kehidupan Islami Warga Muhammadiyah”.
TERIMA KASIH
Jazakumullahu Khairan